You are on page 1of 2

BAB II ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

ANALISIS DATA Bertolak dari permasalahan pokok yang akan di analisa dan dilakukan sesuai hasil yang di peroleh dari responden permasalahan dalam penelitian ini adalah, eksitensi (peron) dari seorang raja di Negeri Haya. Dalam menyelenggarakan sistem pemerintah adat dan lembaga-lembaga ada dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan kedudukannya dalam pemerintah di Negeri Haya, maka untuk menganalisa lebih lanjut terkait dengan pokok permasalahan diatas adalah mendeskripsikan bagaimana sistem pemerintahan itu dijalankan, baik secara secara pemerintahan umum ataupun secara sistim pemerintahan adat. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mempokuskan pada indikator-indikator sebagai berikut : a. Fungsi dan tugas raja b. Kewibawaan raja c. Keterlibatan raja dalam pemerintahan Negeri Haya d. Penghargaan masyarakat terhadap raja Diketahui bahwa pemerintah negeri adalah penyelenggara urusan pemerintah oleh urusan pemerintah dan Saneri negeri untuk mengatur kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat intiadat setempat dan di akui serta dihormati. Pemerintah negeri adalah kepala pemerintah negeri dan perangkat pemerintah lainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintah. Hanya merupakan sebuah negeri yang lahir secara genelogis berdasarkan asal-usul turun temurun, hidup dan berkembang yang dikenal kepala pemerintahannya disebut Latu/Raja. Dalam penyelenggaraan di Negeri Haya, Raja dipercayakan selaku pimpinan pemerintahan, yang dalam proses pengangkatannya, Raja pada sistem pemerintahan adat di Haya dilaksanakan musyawarah oleh Mata rumah Perintah, di rumah Kepala marga dengan cara pemilihan secara aklamasi. Marga perintah yang ada di Negeri Haya yakni : Wailissa dan Samalehu. Marga Wailissa dan Samalehu merupakan Mata rumah perintah tertua di Negeri Haya.

Calon raja (Latu) ditunjuk oleh masing-masing Kepala Marga melalui musyawarah Marga yang telah disebut di atas. Setelah mendapat persetujuan dari marga tersebut, pada hari itu juga di adakan pembacaan doa (tahlilan) dan calon tersebut dikukuhkan sebagai calon pemerintah dari marga tersebut, selanjutnya diserahkan kepada Saniri Negeri sebagai panitia mpemilihan, apabila terdapat dua calon dari kedua marga perintah tersebut di atas, maka di adakan pemilihan. Terkait dengan proses pemilihan Raja selaku Kepala Pemerintahan di Negeri Haya diakui oleh masyarakat Negeri Haya, bahwa mata rumah Wailissa dan samalehu merupakan titisan leluhur yang dipercayakan untuk menjadi Raja/Latu, sehingga semua komponen masyarakat mengetahui secara jelas. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan masyarakat negeri Haya mengakui 100% benar. Pelantikan Adat (Pengukuhan Adat) Proses pelantikan adat itu dilaksanakan di rumah Kepala Marga Mata rumah perintah dan dilakukan pengukuhan adat oleh tua-tua adat seperti Soa Pia Nanoayo, Wailissa Somalua yang di saksikan oleh orang banyak. Setelah itu Raja terpilih dibawah ke tempat pelantiakn secara pemerintahandan di kawal oleh dua orang Kapitan dan diserahkan kepada pemerintah untuk di lantik secara pemerintahan umum sesuai dengan Undang-Undang oleh Pemerintah Kabupaten yakni Bupati atau yang mewakili. Kemudian menyangkut dengan tugas dan fungsi Raja/Latu selaku kepala pemerintahan di Negeri Haya dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Tugas Masyarakat haya mengetahui dengan pasti bahwa yang memegang kendali pemerintahan di negeri adalah seorang Raja atau yang dikenal adalah Latu/Raja. Dan dalam pelaksanaannya tugas tersebut selaku kepala pemerintahan

You might also like