You are on page 1of 2

Hubungan Antara Pola Makan Dan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Pada Remaja di SMP Negeri I Purwokerto

A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus segera ditangani. Tidak hanya di negara maju, kejadian obesitas di negara berkembang juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diatasi. Perubahan gaya hidup seperti pola makan yang tidak teratur, menu makanan yang tidak sehat dan aktivitas yang kurang dapat meningkatkan resiko obesitas. Prevalensi obesitas pada anak-anak meningkat setiap tahunnya, dan peningkatan ini merupakan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat, karena obesitas pada anak-anak mempunyai resiko tersendiri menjadi obesitas di masa dewasa dan mempunyai potensi menderita penyakit metabolik dan degeneratif lainnya (Phyllis W. Speiser, 2005). Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada usia ini banyak perubahan yang terjadi pada tubuhnya, diantaranya terjadi peningkatan masa otot dan jaringan lemak dalam tubuh. Selain itu juga terjadi perubahan hormonal, yang dapat mempengaruhi perubahan remaja pada aspek sosiologis maupun psikologisnya. Perubahan ini akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi makanannya. Perubahan hormonal pada usia remaja menyebabkan aktivitas fisiknya makin meningkat sehingga kebutuhan energi juga meningkat (Richard N. Redinger, 2007). Dewasa ini, banyak permasalahan yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi remaja terutama mengenai pola makan yaitu mereka lebih memilih makanan tidak lagi sesuai dengan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi sekedar untuk kesenangan. Pola makan remaja yang tidak sehat memerlukan penanganan yang serius karena dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan otak serta tingkat kesehatan yang optimal. Selama masa pertumbuhan, asupan makanan perlu diatur sesuai dengan kecukupan gizi yang dianjurkan (Helen A. Doll, 2000). Remaja dengan aktifitas fisik sehari-hari kurang, sementara asupan makanan berlebih dapat menyebabkan energi yang dikeluarkan oleh tubuh berkurang dan terjadi penumpukan. Oleh karena itu jika terdapat perbedaaan antara asupan energi dengan aktivitas fisik, maka menyebabkan kegemukan atau obesitas pada remaja tersebut (lancet, 2004).

B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran pola makan yang mengalami obesitas di SMP Negeri I purwokerto 2. Bagaimana aktivitas fisik yang mengalami obesitas di SMP Negeri I Purwokerto

3. Adakah hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja SMP Negeri I Purwokerto 4. Bagaimana Faktor resiko penyakit yang dapat terjadi akibat Obesitas pada remaja

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. mengetahui pola makan remaja SMP Negeri 1 Purwokerto yang mengalami obesitas 2. mengetahui aktivitas fisik remaja SMP Negeri 1 Purwokerto yang mengalami obesitas 3. Mengetahui hubungan antara pola makan dan aktivitas remaja SMP Negeri 1 Purwokerto dengan obesitas 4. Mengetahui Faktor Resiko penyakit yang dapat terjadi akibat obesitas pada remaja

D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik remaja dengan obesitas melalui guru praktik pengalaman Lapangan 2. Sebagai sumbangan referensi dari kepustakaan jurusan Teknologi Jasa dan Fakultas Kedokteran UNSOED 3. Memberikan sumbangan bagi masyarakat dengan melalui penyuluhan bahwa terjadinya obesitas remaja akan memicu berbagai penyakit kardiovaskular pada usia dewasa

SITI MASLIKHA JURUSAN KEDOKTERAN G1A008054

You might also like