You are on page 1of 3

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN BISNIS SINOPSIS VIDEO

DISUSUN OLEH NAMA NO JURUSAN

: : IWAN BUDIARTO : 03 : MANAJEMEN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta

The New Rules Of The World

Jutaan pemuda diseluruh dunia menentang tata perekonomian baru yang kini lebih dikenal sebagai Globalisasi. Globalisasi menciptakan segelintir orang yang lebih kaya dibandingkan seluruh penduduk Afrika. Seperempat perekonomian hanya dikuasai oleh 200 perusahaan besar. Merk-merk terkenal mulai dari sepatu olahraga sampai pakaian bayi, sekarang dibuat di negara-negara miskin dengan buruh yang dibayar murah, yang diperlakukan hampir seperti budak. Ini adalah dasar global yang dikatakan sebagai masa depan kita bersama, ataukah semata-mata hanya proyek lama yang dulu dijalankan secara istimewa atas hak para raja dan kini dijalankan atas nama hak istimewa perusahaan-perusahaan multinasional. Bersama lembaga keuangan dan pemerintahan Negara yang mendukung hal tersebut. Semua ini menceritakan tentang penguasa baru di dunia dan terutama dampaknya pada sebuah negara, yaitu Indonesia. Indonesia merupakan tempat bertemunya penjajahan lama dengan yang baru. Sebuah negara yang tidak sepatutnya miskin karena Indonesia merupakan negeri yang kaya segalanya. Mulaidari gunung emas, tembaga, pertanian, minyak bumi, kayu dan keterampilan serta tenaga kerja yang tersedia. Dunia barat telah merampok Indonesia selama ratusan tahun, semenjak penjajahan Belanda dan masih mempunyai hutang yang belum dibayar lunas oleh Indonesia. Istilah Globalisasi digunakan untuk menggambarkan bersatunya seluruh umat manusia dari berbagai ras dari berbagai negara, sehingga menghapus kemiskinan, menciptakan pemerataan kemakmuran. Tapi yang cenderung terjadi adalah kebalikannya. Yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya. Empat tahun yang lalu Bank Dunia menyatakan Indonesia memiliki ekonomi yang dinamis dan sukses, dianggap Murid Teladan dalam ekonomi global. Pekerja muda yang bekerja membuat merk-merk terkenal dibayar rata-rata 1 dolar Amerika atau setara Rp 8.000,00 perhari. Jumlah itu merupakan upah minimum sesuai aturan. Menurut pemerintah Indonesia, jumlah tersebut sedikit di atas setengah dari kebutuhan hidup. Padahal laba perusahaan perbulan rata-rata mencapai angka 11 triliun. Kini muncil pertanyaan, sejauh mana dukungan rahasia Amerika dan Inggris serta perusahaan multinasiomal kepada Jendral Soeharto pada waktu pembantaian ekonomi Indonesia yang dirancang ulang di Amerika Serikat, dengan membuat akses negara maju terhadap kekayaan mineral, pasar, buah murah yang ada di Indonesia. Pada saat Presiden Soeharto melakukan kudeta, negara maju dapat meraup keuntungan yang luar biasa, bahkan Bank Dunia dan IMF diajak masuk lagi di Indonesia dan propaganda Inggris bersekongkol dengan Jendral Soeharto. IMF juga menerapkan untuk memberantas korupsi yang ada di Indonesia pada masa pimpinan Soeharto.

Globalisasi menciptakan kesengsaraan, pengangguran, krisis, swastanisasi, dan banyak perusahaan negara yang diswastakan. Sehingga rakyat harus membayar lebih mahal untuk biaya kesehatan dan pendidikan. Tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat Indonesia mulai berani menentang hal-hal yang menurut mereka sangat merugikan bagi mereka terutama para buruh di Indonesia. Dan kini perlawanan itu muali menyebar di negaranegara maju. Solusi dari permasalahan tersebut menuruat saya, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengatasi permasalahan ekonomi global yang sedang terjadi saat ini, dengan cara membuat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran untuk seluruh warga negara. Pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan dengan gaji buruh yang layak, menyediakan tempat-tempat kesehatan dan pendidikan gartis untuk rakyat miskin. Sumber Daya Manusia yang sehat dan cerdas akan sangat membantu bagi perekonomian negara karena perusahaan-perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang cerdas dalam melakukan setiap pekerjaan. Selain itu pemerintah harus dapat memberantas praktik-praktik korupsi yang dapat merugikan negara serta hal-hal yang menyebabkan ketidakstabilan perekonomian negara. Serta masyarakat harus tanggap dan berani menyampaikan aspirasi merka tentang masalah-masalah yang sedang terjadi terutama masalah ekonomi. Pemerintah dan rakyat harus saling bekerjasama untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

You might also like