You are on page 1of 2

Ruang lingkup pekerjaan farmasi: Dosen/guru.

Seorang farmasis mampu menjadi seorang guru dan dosen karena memiliki special knowledge. Sesuai dengan 8 Star Pharmacist seorang farmasis dapat menjadi seorang teacher atau pengajar. Sebagai contohnya adalah seorang dosen. Farmasis yang menjadi seorang dosen mampu mengajarkan ilmu meracik obat ( compounding dan dispensing ) yang tidak dimiliki oleh ilmu-ilmu lain termasuk ilmu kesehatan lainnya. Inilah yang menjadi salah satu keunggulan dari seorang farmasis. Depkes. Farmasis yang berdiri di atas tanah kesehatan, tentu membuat farmasis dapat bekerja di lingkup Departemen Kesehatan. Departemen Kesehatan mempunyai badan organisasi di bidang farmasi, yaitu Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Badan ini salah satu fungsinya yaitu menyampaikan segala informasi mengenai profesi apoteker, seperti memberikan informasi mengenai pembuatan Surat Tanda Registrasi Apoteker dan juga mengurus segala keperluan administrasi farmasis. Tentu saja Apoteker dapat masuk ke ruang lingkup badan ini karena telah mempelajarinya juga dalam mata kuliah farmasi. Apoteker juga mempunyai kewenangan, yaitu menyusun kebijakan tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain. Hal ini menjadi keunggulan bagi farmasis untuk dapat bekerja di ruang lingkup Departemen Kesehatan. Kesehatan Hewan. Salah satu organisasi yang mempunyai kewenangan di bidang kesehatan hewan yaitu Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia. Organisasi yang mempunyai lingkup dalam kesehatan hewan salah satunya melakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan termasuk obatnya. Organisasi yang menempatkan farmasis untuk menjadi bagian dalam organisasi ini, karena kesehatan hewan meliputi pemberian obat tidak hanya diagnosis penyakit hewan namun juga pengobatannya. Pengamat lingkungan dan polusi, seorang farmasis mampu menjadi seorang pengamat lingkungan dan polusi. Sebenarnya profesi ini sudah dikenal dengan nama Green Pharmacist. Apoteker yang bekerja di bagian ini ambil bagian dalam pengawasan limbah industri farmasi, industri makanan, dan industri-industri lainnya yang tekait pencemaran lingkungan secara langsung. Tugas profesi farmasis yang menjadi Green Pharmacist ini dibagi menjadi 3 bagian: 1. Reduced ( mengurangi limbah): dapat dilakukan dengan merancang kemasan farmasi sedimikian rupa sehingga bahan-bahan yang digunakan untuk mengemas bersifat ramah lingkungan.

2.Ruese ( penggunaan kembali lingkungan): pengembalian sedian farmasi yang masih utuh untuk digunakan oleh pasien, tetapi cara ini dan proses ini diperlukan tata cara khusus sehingga tetao menjamin kemanan dan keefektifan sediaan. 3.Proper Disposition ( pembuangan yang sehat ): dapat dilakukan dengan pengolahan limbah yang lebih maju dan modern, misanya melalui insinerasi atau pengubahan limbah menjadi energi. Penggunaan obat di masyarakat, meliputi pemberian informasi obat dan mengawasi penggunaan obat dalam masyarakat. Hal ini merupakan salah satu lingkup tanggung jawab apoteker, yaitu menjamin setiap orang atau masyarakat mendapatkan informasi tentang sediaan farmasi yang digunakan demi tercapainya kepatuhan penggunaan. Dan ini adalah tanggung jawab yang khas yang hanya dimiliki oleh seorang apoteker yang membuat apoteker mempunyai keunggulan di lingkup pekerjaan kesehatan. Pola peresepan (Digawe David).. Jare wis dikirim ning emailku.. Tp bar tak tiliki jebul drung ana..

You might also like