You are on page 1of 5

KULIAH 9

DESAIN LANSKAP & STRUKTUR dalam DESAIN LANSKAP


Tujuan : Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengertian desain, prinsip desain, elemen desain dan karakteristik ruang serta komposisi struktur dalam membangun lanskap.

PENGERTIAN DESAIN
Sejarah desain dimulai sejak manusia membutuhkan sesuatu untuk keamanan, kesenangan dan kepuasan. Perkembangan sosial budaya, ekonomi, dan IPTEKS menyebabkan produk desain menjadi lebih kompleks disesuaikan dengan fungsi dan kepentingan masing-masing. Karya desain dipengaruhi oleh faktor sosial budaya pemakainya disamping adanya waktu,ruang, material dan teknologi yang tersedia.

LANDSCAPE DESIGN & CONSTRUCTION

Desain disebut juga dengan perancangan, jadi mendesain sama dengan merancang. Pekerjaan merancang/mendesain adalah : Membuat pola, skema, rencana, mengatur, menata, mengorganisasi. Benda disekitar kita dibagi menjadi dua jenis :

Benda buatan manusia terdiri dari : - Benda pakai, dibuat dengan tujuan untuk digunakan/fungsional. - Benda seni, dibuat untuk memenuhi keindahan/estetis (perasaan) Benda buatan, dibuat berdasarkan pola rancangan tertentu desain Benda sederhana sampai dengan canggih tidak asal jadi tetapi berdasarkan pola rancangan tertentu yang disebut desain

Benda alam karena proses alam/ciptaan Tuhan dan benda buatan manusia.
Bentuk desain merupakan karya fungsional dan estetika jadi mendesain adalah pekerjaan perpaduan antara karya ilmiah dan karya seni.

Desain perlu dituangkan dalam bentuk gambar seperti desain lanskap, merupakan pengalihan gagasan konkret dari sang perancang/desainer atau arsitek lanskap pada orang lain. Desain merupakan rumusan dari proses pemikiran dengan mempertimbangkan bentuk untuk tujuan fungsi dan estetika. Mendesain atau merancang lanskap bukan pekerjaan sederhana dan mudah namun memerlukan pemikiran dan perasaan yang tepat.

PRINSIP DESAIN
Mewujudkan suatu karya arsitektur yang indah, dalam mengatur, menata, mengkreasi suatu bentuk desain lanskap dengan pedoman penerapan Prinsip Desain yang terdiri dari : 1. Tema, identik dengan gaya, corak, style menciptakan unity/kesatuan (unifying factor) seperti : pengulangan (repetition) dari elemen desain. 2. Gradasi, identik dengan irama, rythym, ritme, nuansa menciptakan variasi yang maksimal.

3. Kontras, identik dengan aksen, kejutan, point interest, penyemarak, dominansi, emphasys,focal point menciptakan daya tarik tertentu atau puncak perhatian. 4. Kontrol, identik dengan keseimbangan/ balance, restraint, pengendali, pembatas agar tidak berlebihan atau kekurangan. Ada dua keseimbangan : keseimbangan simetris kesan formal dan keseimbangan asimetris kesan informal

Prinsip desain diterapkan dalam menyusun, menata elemen desain (titik, garis, bentuk, bidang, ruang, tekstur, warna, cahaya, bayangan, bunyi dan aroma) dan elemen lanskap (softscape, vegetasi, satwa dan manusia dan hardscape, buatan and alamiah. Desain arsitektur lanskap bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan (kenyamanan, kesehatan, ketentraman) sekitar kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya serta mempertahankan kelestarian yang memberikan kepuasan hidup secara berkelanjutan.

RUANG
PENGERTIAN RUANG
Untuk merancang atau mendesain proyek arsitektur lanskap perlu memahami seluk beluk tentang ruang terutama ruang luar (outdoor space) Manusia bergerak dan selalu berada di dalam ruang. Ruang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dimanapun dia berada, menghayati, berpikir dan juga menciptakan ruang untuk menyatakan bentuk dunianya.

KARAKTER RUANG
Karakter ruang dapat menimbulkan respon emosi serta mempengaruhi secara psikologi manusia yang berada didalamnya Beberapa contoh karakteristik 1. ruang yang dapat menimbulkan respon emosi yang disebabkan oleh elemen penyusun ruang seperti gambar sebagai berikut :
Kesan volume tapak dengan dan tanpa vertical enclosure

R. Menegangkan & R.Santai

R. Menakutkan, R.Menggembirakan & R.Perenungan

R. Dinamis & R.Kemesraan, R.Spiritual

Ukuran Ruang
Suatu ruang yang akan dirancang untuk suatu kebutuhan tertentu selalu dihubungkan dengan fungsi dan aktivitas/kegiatan manusia di dalamnya. Oleh karena itu untuk merencanakan dan merancang ruang sebagai wadah suatu kegiatan tertentu harus memperhatikan kejelasan ukuran dari ruang tersebut dalam hubungannya dengan manusia yang mempunyai pengaruh psikologis yang kuat serta perasaan dan perilaku.

Beberapa contoh ukuran ruang : Ruang sempit : langit-langit rendah dan intim, orang di dalamnya akan didorong melakukan kegiatan antara lain jongkok (squat), makan, melakukan kegiatan yang sifatnya bebas atau rileks Ruang biasa : langit-langit normal, tidak lapang tapi tidak sempit, orang di dalamnya didorong melakukan kegiatan atau aktivitas duduk, bersantap, dan lain-lain kegiatan yang sifatnya teratur dan terikat norma-norma tertentu. Ruang luas : langit-langit tinggi, megah, orang di dalamnya didorong melakukan kegiatan prasmanan (banquet) yang sifatnya besar, megah, terhormat and agung.

Beberapa contoh ukuran ruang yang dapat menstimulasi manusia melakukan beragam kegiatan :

Tiga elemen pembentuk ruang luar (exterior volumes) adalah: 1. Bidang alas / lantai (the base plane)

2. Bidang langit-langit / atap (the overhead plane)

3. Bidang pembatas/dinding (the vertical space divider)

Bidang dasar atau alas merupakan lokasi penggunaan paling sesuai bagi aktivitas manusia seperti permukaan bumi dengan lapisan tanah yang bermacam-macam dari tebal hingga tipis, dari kasar hingga lembut dengan keseburan topografi dan kontur yang beragam. Penggunaan perkerasan (batu bata, beton, aspal, keramik, marmer, dll) harus sesuai dengan tujuan dan perpaduan materi dengan bahan alam (tanah, batu, pasir dan tanaman) menjadi suatu gubahan desain lanskap yang harmonis.

Langit-langit ruang luar : bidang yang bebas. Misal : kanopi pohon, langit yang terbentang di atas. Langit di atas kepala kita meskipun luasannya tetap tetapi memiliki batasan tersendiri. Bidang langit-langit menimbulkan kesan ruang yang dapat memberikan efek psikologis & fisiologis manusia seperti adanya keamanan dan keterlindungan. Bidang ini dapat berupa bidang padat seperti beton, kayu, tanaman, atau kombinasi dengan penggunaan warna yang ringan.

Bidang pembatas/dinding merupakan unsur vertikal suatu ruang, dengan fungsi pembagi, pembatas. Bidang ini membentuk bagianbagian ruang dengan batas berupa dinding sesuai dengan penggunaan tertentu. Bahan : bersifat masif, transparan/ringan. Contoh : dinding beton, kayu, cabang-cabang pohon yang dijajarkan. Melalui pengolahan bidang vertikal, ruang dapat diperluas sampai batas-batas tertentu.

Contoh-contoh Unsur Vertikal : Berupa pohon sebagai pengarah dan pembatas dan lain-lain

Tanaman sebagai Elemen Ruang Pepohonan ada yang tumbuh sendiri/soliter, dan ada yang tumbuh berkelompok dalam deretan teratur yang membentuk massa. Tanaman sangat kuat dalam pembentukan ruang. Dalam perencanaan dan perancangan lanskap perlu memperhatikan hubungan konstruksi dengan tanaman yang ada disekelilingnya.

Contoh Tanaman Sebagai Elemen Ruang Lanskap dan Elemen Disain seperti garis, warna dan tekstur

STRUKTUR dalam LANSKAP


Struktur dalam lanskap merupakan elemen pembentuk atau bagian dari ruang yang terdiri dari soft material/materi alami baik hidup/mati dan hard material baik alami/buatan, misalnya : Halaman depan (enterance area) sebaiknya direncanakan sebagai bagian integral dari struktur lanskap. Tujuan : menarik perhatian, sebagai ruang penerima tamu persiapan untuk masuk ke dalam ruang yang dituju.

STRUKTUR dalam RUANG


Peletakan bangunan dan/atau struktur lainnya di atas bidang datar harus mempertimbangkan berapa luasan tapak yang tersedia agar komposisi struktur dapat terakomodasi secara seimbang. Perencanaan lanskap yang baik harus mempertimbangkan komposisi struktur suatu ruang mempunyai keseimbangan yang proporsional dan disesuaikan dengan fungsi ruang serta elemen struktur pembentuk ruang.

PENGELOMPOKAN STRUKTUR
Setiap struktur mempunyai fungsi primer dan fungsi sekunder. Dalam hubungannya dengan pengelompokan struktur untuk perencanaan eksterior harus secara teliti sehingga memberi kesan yang baik dan logis. Pengelompokan struktur dapat diatur dengan fungsi : pemandangan, latar belakang, memberi rangka pada lanskap, variasi atau aksentuasi lanskap, mendramatisasi fungsi sesuai karakteristik yang ada dalam struktur.

Contoh Struktur dalam Lanskap

KESIMPULAN
Desain lanskap ideal yang memenuhi fungsi dan estetika dengan pedoman prinsip desain mempertimbangkan hubungan ruang, unsur pembentuk ruang serta membangun struktur lanskap disesuaikan dengan karakter ruang yang ingin diwujudkan agar dapat memenuhi kepuasan manusia sebagai pengguna dan kelestarian lingkungan yang lebih berkualitas.

You might also like