You are on page 1of 6

3/27/2010

PENDAHULUAN
Minggu XI

PENGELOLAAN LANSKAP:
Pemeliharaan Taman Pengelolaan Habitat dan Pemukiman

Baik buruknya pelaksanaan pengelolaan/ pemeliharaan akan sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu keberlanjutan karya lanskap (taman). Tahap ini seringkali menjadi ANAK TIRI dalam keseluruhan proses merencanamerancang-melaksana.

Dalam berbagai pekerjaan dalam pembangunan, termasuk pembangunan taman, seringkali dijumpai kesuksesan di awal peresmian, tetapi terbengkalai, rusak, dan kemudian gagal, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu disebabkan karena tidak dimasukkannya RENCANA PENGELOLAAN (management plan) dalam master plan suatu proyek.

12 PRINSIP PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN TAMAN 1. Menetapkan tujuan dan standar pemeliharaan 2. Pemeliharaan harus mencerminkan penggunaan waktu, tenaga, alat dan bahan secara ekonomis 3. Pelaksanaan pemeliharaan hendaknya didasarkan pada perencanaan pemeliharaan tertulis 4. Jadual pekerjaan pemeliharaan harus didasarkan pada pertimbangan prioritas dan kebijakan

5. Seluruh bagian pemeliharaan hendaknya menekankan pada pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) 6. Bagian/divisi pemeliharaan harus dikelola (dimanage) dengan baik 7. Dinas-dinas pertamanan hendaknya menyediakan sumberdaya dana yang cukup untuk mendukung program pemeliharaan 8. Dinas-dinas pertamanan hendaknya menyediakan tenaga kerja yang cukup untuk melaksanakan fungsi pemeliharaan

9. Program pemeliharaan hendaknya dirancang untuk melindungi lingkungan alami 10. Bagian pemeliharaan harus bertanggung jawab dalam keamanan pegawai serta masyarakat 11. Pemeliharaan harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan dan pembangunan taman dan fasilitasnya. 12. Pegawai bagian pemeliharaan bertanggung jawab bagi image masyarakat terhadap dinas pertamanan

3/27/2010

FAKTOR DALAM PENGELOLAAN LANSKAP


Fisik: sumberdaya lahan-taman, iklim,
peralatan, bahan-bahan pemeliharaan

PROSES PENGELOLAAN
Setting the objectives (penetapan tujuan pengelolaan lanskap) Planning the operation (perencanaan operasianal pengelolaan) Putting it into action (pelaksanaan pengelolaan) Monitoring the action and re-planning (pemantauan pelaksanaan, evaluasi dan perencananaan ulang)

Biologi: jenis tanaman & hewan satwa liar Sosial Budaya: organisasi pengelola, s.d.m.,
perilaku pengunjung, pengalaman berekreasi

Ekonomi: ketersediaan dana, kemampuan


pengguna/masyarakat

Dalam pengelolaan lanskap, proses penerapan perencanaan ke dalam aktivitas pengelolaan merupakan pekerjaan pemeliharaan harian, yang banyak memerlukan waktu, energi dan biaya Efisiensi pemeliharaan harian sangat berpengaruh pada besarnya biaya, tetapi pengaruh ini juga bisa menjadi sangat kecil bila pemeliharaan tsb. menghasilkan produk taman yang tidak tepat. Setting the objectives, merupakan tahap pertama yang terpenting bila pengelola lanskap ingin mengendalikan pemeliharaan secara benar dan tepat.

STAKEHOLDERS (PARA PIHAK) DALAM PENGELOLAAN TAMAN Pemilik (Pemerintah, perusahaan, kelompok masyarakat, perorangan dan lain-lain) Pengguna (masyarakat umum, kelompok masyarakat, perorangan) Pengelola (Dinas pertamanan, konsultan pengelola, kontraktor pengelolaan taman, Lembaga Swadaya Masyarakat, perorangan)

A triangle of forces and influences in the landscape management


Elected Council or Committee

BENTUK PEMELIHARAAN Pemeliharaan Ideal: pemeliharaan sesuai dengan tujuan semula, menjaga elemen dan prinsip disain sehingga pengelola harus mengacu pada rancangan taman yang ada Pemeliharaan Fisik: pemeliharaan pada elemen taman yaitu dengan cara membersihkan, menyiram, memupuk, memangkas mengendalikan HPT tanaman, mengganti lampu, mengecat, merenovasi, dan lain-lain.

Landscape Manager Hubungan antara ke-tiga pelaku dalam pengelolaan public landscape. Masyarakat sebagai users sangat penting diperhatikan preferensinya agar pengelolaan dapat berjalan baik. Site Users

3/27/2010

INTENSITAS PEMELIHARAAN
Pemeliharaan Intensif: taman-taman (gardens) skala kecil, home garden, taman perkantoran, lanskap olah raga, taman rumah sakit (campur tangan manusia sangat tinggi) Pemeliharaan Semi-Intensif: lanskap taman kota, jalur hijau, lanskap kampus (campur tangan manusia sedang) Pemeliharaan Ekstensif: lanskap jalan di luar kota, jalan tol, lanskap perdesaan, hutan, riparian (campur tangan manusia sedikit sekali)

Pemeliharaan ekstensif pada lanskap sungai

Pemeliharaan semi-intensif pada jalur hijau lanskap jalan

Pemeliharaan intensif pada lanskap pemukiman

BIAYA PENGELOLAAN ~ BENTUK LANSKAP


Cara dan intensitas pengelolaan memberikan efek pada besarnya biaya. Semakin alami suatu lanskap dengan desain informal umumnya membutuhkan biaya pengelolaan yang lebih rendah. Semakin formal suatu desain, banyak menghilangkan karakter alami, mengakibatkan biaya pengelolaan yang lebih tinggi.

Bentuk Lanskap
Amenity woodland Extensive parkland Sport & recreation grounds Flowering shrubs Annual bedding

Man-days per year/ha 05 10 - 20 30 - 50 100 - 200 1000 +

Desain lanskap yang detail, formal atau kompleks akan juga mempengaruhi pada biaya pemeliharaan. Desain lanskap yang sederhana jauh lebih mudah dipelihara dengan menggunakan alat-alat yang baik dan lebih mudah dipelihara secara powerful. Semakin kompleks suatu desain meskipun diterapkan pada lanskap yang relatif kecil, akan memerlukan peralatanperalatan kecil yang digunakan intensif, perlu tenaga kerja lebih banyak, dan pada akhirnya biayanya lebih tinggi

INDUSTRI LANSKAP Skilled professionals: Arsitek Lanskap/Desainer, Kontraktor Lanskap; Pengelola Lanskap Bidang usaha yang keempat yang berpartisiapsi pada industri lanskap Pengusaha Pembibitan (the nurseryman)

3/27/2010

HABITATIONS
LANDSCAPE ARCHITECT LANDSCAPE CONTRACTOR NURSERYMAN

LANDSCAPE MANAGER / L. MAINTENANCE SUPERVISOR

Keterangan : hubungan langsung hubungan kordinasi informasi

Habitations habitat tempat hidup, lingkungan hidup suatu organisme Tempat hidup manusia permukiman, di dalamnya terdapat rumah-rumah Fungsi permukiman/perumahan? tempat bernaung tempat manusia pusat aktivitas keluarga hidup di bumi home base segala aktivitas bandingkan dengan tumbuhan, satwa

Hubungan Permukiman dan Alam


Habitat manusia permukiman harus menjadi bagian integral yang serasi dengan lanskap/lingkungan alam Permukiman yang berhasil memberikan rasa kesesuaian, kenyamanan dan kesejahteraan bagi warganya

Proses integrasi permukiman pada alam (Simonds, 1983):


Explore and analyze the site Adapt to the geological structure kesesuaian untuk bangunan, sensitivitas terhadap erosi, kesuburan, air tanah, dll Preserve the natural systems tidal merusak pola dan aliran sumberdaya alam (topografi, drainase, aliran air, vegetasi, habitat satwa) Adjust the plan to fit the land memperhatikan kontur dan tepi badan air, termasuk untuk memanfaatkan good view Reflect the climatic condition Design in response to the elements mengatur aliran angin, menyerap air, mencegah banjir, memanfaatkan cahaya matahari, bulan

Consider the human factors infra struktur, utilitas, sarana kemudahan uang lain, karakteristik social, zonasi, peraturan/kebijakan Eliminate the negatives polusi (termasuk visual), bad viev misal dengan ground forms, vegetasi, screening, pengaturan jarak Accentuate the best features perlindungan dan pemanfaatan good view dengan mengatur sirkulasi, use areas dan bangunan-bangunan Let the native character set the theme biasanya menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan tapak pegunungan, danau, pantai, dll Integrate mengintegrasikan seluruh element dan faktorfaktor yang mempengaruhi untuk menghasilkan senyawa terbaik (best possible dynamic relationships) dari suatu karya arsitektur lanskap ini merupakan tujuan utama dari semua perencanaan dan perancangan lanskap (apapun tipe lanskap/permukiman dan dimanapun lokasinya)

Kebutuhan manusia untuk tempat hidupnya (habitat)


Shelter Protection Utility a place for everything, and everything in its place all working well together. A home is far more than a machine for living, it must function efficiently Amenity attractive and pleasant, beauty tokonoma (in Japanese house) Privacy A sense of spaciousness in limited space, may be shared, borrowed, miniaturized pengaturan ruang dan pembatas Nature appreciation kedekatan dengan alam mengatur hubungan indoor dan outdoor

3/27/2010

Community
Community komunitas: sekumpulan individuindividu masyarakat dalam satu lingkungan Manusia mahluk sosial perlu hidup dalam komunitas Berfungsi dalam perlindungan, aktivitas pertanian, perdagangan, industri, keagamaan dll. pada awalnya banyak berkembang di tepi sungai, pelabuhan, sepanjang jalan, pusat sumberdaya alam Homes neighborhoods towns cities Seamakin padat traffic meningkat jarak ditentukan oleh waktu, polusi meningkat, RTH menurun Perkembangan kota ideal, banyak mengambil teori garden city dari Ebenhezer Howards, Olmsted, Warren Manning, Henry Wight, Clarence Stein RTH sebagai bagian integral dari kota Suatu permukiman (settlement) harus mencakup: perumahan, fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan terdapat komunitas

Prinsip pembangunan kawasan permukiman (kota baru?) Simonds (1983):


Apply the Planned Community Development (PCD) approach Request flexibilities zoning Consider the transfer of development rights Relate all studies to water resource management Provide perimeter buffering Create a community portal Assure regional access

Preclude through-community trucking Plan an open-space framework Plan a hierarchy of traffic ways Limit roadside frontage Make use of three-way street intersections Provide for rapid transit Integrate path movement Vary the housing types Cluster the buildings Feature the school-park campus

Include convenience shopping Provide employment opportunities Relate to regional centers Plan for transient accommodations Consider a conference center Make recreation a way of life Encourage community programs, activities and events Build out as you go Assure a high level of maintenance

Honor the historic landmarks Establish nature preserves Name a scientist advisory council Appoint an environment control officer Form a design review boards Prepare a development guideline manual Establish a mean of governance Create a home owners association Ensure flexibility with control tata ruang, kualitas desain, perlindungan lingkungan, perlindungan individu dan kreativitas Systematize the site installations

3/27/2010

Etika perencanaan dan pengelolaan Community (kota baru?)


Preserve: the best of the natural features Conserve: with limited use, an extended openspace framework Develop: selected upland areas with siteresponsive building clusters Wacana Ecovillage, Ecocity, menuju Green City & Green Architecture (environment friendly: hemat energi, penggunaan jenis sumberdaya lokal, daur ulang, mengurangi import-export aliran energi yang berlebihan, dll)

Terimakasih

You might also like