You are on page 1of 95

AR RAHMAN Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih) adalah salah satu Asmaul Husna (nama-nama Allah).

Kata ArRahman berasal dari kata rahima, yang artinya menyayangi dan mengasihi. Menurut Ibnu Faris (w. 395 H), seorang ulama ahli tata bahasa Arab; semua kata yang terdiri dari huruf raa, haa dan mim, mengandung makna: kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan. Sebagai Dzat yang menyandang nama dan sifat ArRahman, Allah adalah Pencurah kasih sayang yang tak terhingga dan tak ada bandingannya. Dalam tata bahasa Arab, kata Rahman yang berpola falan termasuk isim mubaalaghah (superlatif), yang berarti menjelaskan tentang sesuatu yang sangat atau paling. Oleh karenanya, keRahman-an Allah terlimpah bukan hanya kepada manusia saja, namun juga tercurah kepada seluruh makhluk tanpa terkecuali. Sebagaimana Firman-Nya; Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu (QS. Al-Araf: 156). Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini satu bagian; yang satu bagian inilah yang dibagikan ke seluruh makhluk (yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang mengangkat kaki dari anaknya, terdorong dari rahmat kasih sayang, khawatir jangan sampai menyakitinya (HR. Muslim). Hanya dengan rahmat Allah yang satu bagian itu, kita dapat menyaksikan perilaku hewan seperti yang dicontohkan dalam hadits di atas. Hanya dengan rahmat-Nya, seekor harimau tidak mau memangsa anaknya sendiri. Justru ia rela bersusah payah untuk menjaga dan mengajarkan anaknya untuk bisa survive (bertahan hidup), tanpa mengharap imbalan. Hanya dengan rahmat-Nya pula seekor induk burung rela terbang tinggi mencari makan berkilo-kilo meter jaraknya demi kehidupan anaknya, tanpa berharap balas jasa. Demikianlah Allah SWT memberi perumpamaan mengenai betapa luasnya curahan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya. Dengan limpahan rahmat-Nya itulah, kehidupan di muka bumi ini bisa terus berlangsung. Oleh karena itulah Allah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa menyeru dan menyembah-Nya dengan mengagungkan sifat-Nya, Ar-Rahman. Mengagungkan-Nya tak terbatas hanya melafadzkan-Nya saja, namun lebih dari itu sifat ArRahman-nya Allah harus bisa terinternalisasi (masuk melandasi setiap gerak langkah kehidupan kita). Sifat mengasihi terhadap sesama haruslah tertanam kuat dalam benak kita sehingga perbuatan dan tingkah laku kita mencerminkan sifat utama tersebut. Bukankah Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah sempurna keimanan salah seorang diantara kamu sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri (HR. Bukhari dan Muslim). Ketika kita mampu untuk mengejawantahkan (mengaplikasikan) nilai-nilai kasih dan sayang terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari, maka akan terpupuklah semangat kepedulian sosial. Kepedulian sosial inilah yang akan menjadikan kita masuk kategori orang-orang pilihan, karena kita mampu untuk memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin manusia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya (HR. AtTabrani).

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata, " Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, " Apakah suamimu sudah pulang ? " Wanita itu menjawab, " Belum, dia sedang keluar. " Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali ", kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, " Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam ". " Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama ", kata pria itu hampir bersamaan. " Lho, kenapa ?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, " Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, " Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu ?" Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminyapun merasa heran. " Ohho ... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, " Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen kebun kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. " Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam ? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suamiistri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. " Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 pria itu. " Siapa diantara Anda yang bernama Cinta ? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho .. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan " Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kalian ikut juga ?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. " Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemanapun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta." " Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

Arsip untuk DZIKIR ASMA UL-HUSNA Kategori


DZIKIR ASMA UL-HUSNA
13 Januari 2011

Ini wirid untuk memuji Nama-Nama Tuhan yang Maha Segalanya. Saat kita melantunkan pujipujian kepada-NYA, sebenarnya itulah saat kita membuka jalur koneksi dengan kekuatan paling mutakhir yang ada di alam semesta ini. Misalnya, saat kita berdzikir berulang-ulang menyebut Ya Bari! maka kita membuka jalur koneksi dengan kekuatan energi gaib penyembuhan yang ada di seluruh alam semesta sehingga bisa diniatkan untuk menyebuhkan semua penyakit. Atau misalnya, kita berdzikir berulang menyebut Ya Aliy! maka kita membuka jalur koneksi dengan kekuatan energi gaib kecerdasan yang ada di seluruh alam semesta sehingga bisa diniatkan untuk mencerdaskan otak anak kita. Sebelum dipaparkan bagaimana cara meniatkannyasecara lengkap, berikut adalah Nama-Nama Tuhan: 1. Allah 2. Ar-Rahman Maha Pemurah 3. Ar-Rahim Maha Penyayang 4. Al-Malik Maha Merajai/Pemerintah 5. Al-Quddus Maha Suci 6. As-Salam Maha Penyelamat 7. Al-Mumin Maha Pengaman 8. Al-Muhaymin Maha Pelindung/Penjaga 9. Al-Aziz Maha Mulia/Perkasa 10. Al-Jabbar Maha Pemaksa 11. Al-Mutakabbir Maha Besar 12. Al-Khaliq Maha Pencipta 13. Al-Bari Maha Perancang 14. Al-Musawwir Maha Menjadikan Rupa Bentuk 15. Al-Ghaffar Maha Pengampun 16. Al-Qahhar Maha Menundukkan 17. Al-Wahhab Maha Pemberi 18. Ar-Razzaq Maha Pemberi Rezeki 19. Al-Fattah Maha Pembuka 20. Al-Alim Maha Mengetahui 21. Al-Qabid Maha Penyempit Hidup 22. Al-Basit Maha Pelapang Hidup 23. Al-Khafid Maha Penghina

24. Ar-Rafi Maha Tinggi 25. Al-Muiz Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan 26. Al-Muthil Maha Merendahkan 27. As-Sami Maha Mendengar 28. Al-Basir Maha Melihat 29. Al-Hakam Maha Menghukum 30. Al-Adl Maha Adil 31. Al-Latif Maha Halusi 32. Al-Khabir Maha Waspada 33. Al-Halim Maha Penyantun 34. Al-Azim Maha Agong 35. Al-Ghafur Maha Pengampun 36. Ash-Shakur Maha Pengampun 37. Al-Aliyy Maha Tinggi Martabat-Nya 38. Al-Kabir Maha Besar 39. Al-Hafiz Maha Pelindung 40. Al-Muqit Maha Pemberi Keperluan 41. Al-Hasib Maha Mencukupi 42. Aj-Jalil Maha Luhur 43. Al-Karim Maha Mulia 44. Ar-Raqib Maha Pengawas 45. Al-Mujib Maha Mengabulkan 46. Al-Wasi Maha Luas Pemberian-Nya 47. Al-Hakim Maha Bijaksana 48. Al-Wadud Maha Pencinta 49. Al-Majid Maha Mulia 50. Al-Baith Maha Membangkitkan 51. Ash-Shahid Maha Menyaksikan 52. Al-Haqq Maha Benar 53. Al-Wakil Maha Berserah 54. Al-Qawiyy Maha Memiliki Kekuatan 55. Al-Matin Maha Sempurna Kekuatan-Nya 56. Al-Waliyy Maha Melinuingi 57. Al-Hamid Maha Terpuji 58. Al-Muhsi Maha Menghitung 59. Al-Mubdi Maha Memulai/Pemula 60. Al-Muid Maha Mengembalikan 61. Al-Muhyi Maha Menghidupkan 62. Al-Mumit Maha Mematikan 63. Al-Hayy Maha Hidup 64. Al-Qayyum Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya 65. Al-Wajid Maha Menemukan 66. Al-Majid Maha Mulia 67. Al-Wahid Maha Esa 68. As-Samad Maha Diminta 69. Al-Qadir Maha Kuasa

70. Al-Muqtadir Maha Menentukan 71. Al-Muqaddim Maha Mendahulukan 72. Al-Muakhkhir Maha Melambat-lambatkan 73. Al-Awwal Maha Pemulaan 74. Al-Akhir Maha Penghabisan 75. Az-Zahir Maha Menyatakan 76. Al-Batin Maha Tersembunyi 77. Al-Wali Maha Menguasai Urusan 78. Al-Mutaali Maha Suci/Tinggi 79. Al-Barr Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) 80. At-Tawwab Maha Penerima Taubat 81. Al-Muntaqim Maha Penyiksa 82. Al-Afuww Maha Pemaaf 83. Ar-Rauf Maha Mengasihi 84. Malik Al-Mulk Maha Pemilik Kekuasaan 85. Thul-Jalali wal-Ikram Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan 86. Al-Muqsit Maha Mengadili 87. Aj-Jami Maha Mengumpulkan 88. Al-Ghaniyy Maha Kaya Raya 89. Al-Mughni Maha Penberi Kekayaan 90. Al-Mani Maha Membela/Menolak 91. Ad-Darr Maha Pembuat Bahaya 92. An-Nafi Maha Pemberi Manfaat 93. An-Nur Maha Pemberi Cahaya 94. Al-Hadi Maha Pemberi Petunjuk 95. Al-Badi Maha Indah/Tiada Bandingan 96. Al-Baqi Maha Kekal 97. Al-Warith Maha Membahagi/Mewarisi 98. Ar-Rashid Maha Pandai/Bijaksana 99. As-Sabur Maha Penyabar Cara dzikir berdasarkan manfaatnya menurut buku Khasiat Asmaul-Husna karya Abu Nur Husnina sebagai berikut: 1. Ya Allah! apabila dizikirkan 500 x setiap malam, lebih-lebih lagi selepas sholat tahajjud atau sholat sunat 2 rakaat mempunyai pengaruh yang besar di dalam mencapai segala yang diusahakan dan dihajati. 2. Ya Rahman! apabila dizikirkan sesudah sholat 5 waktu sebanyak 500x, maka hati kita akan menjadi terang, tenang & sifat-sifat pelupa & gugup akan hilang dengan izin Allah. 3. Ya Rahim! apabila dizikirkan sebanyak 100 x setiap hari, InsyaAllah kita akan mempunyai daya penarik yang besar sekali hingga manusia merasa cinta & kasih serta sayang terhadap kita.

4. Ya Malik! apabila dizikirkan sebanyak 121 x setiap pagi atau setelah tergelincirnya matahari, segala perkerjaan yang dilakukan setiap hari akan mendatangkan berkat & kekayaan yang diridhoi Allah. 5. Ya Quddus! apabila dizikirkan sebanyak 100 x setiap pagi setelah tergelincir matahari, maka hati kita akan terjaga dari semua penyakit hati seperti sombong, iri hari, dengki dll. 6. Ya Salam! apabila dizikirkan sebanyak 136 x, InsyaAllah jasmani & rohani kita akan terhindar dari segala penyakit sehingga badan menjadi segar sehat & sejahtera. 7. Ya Mukmin! apabila dizikirkan sebanyak 236 x, InsyaAllah diri kita, keluarga & segala kekayaan yang dimiliki akan terpelihara & aman dari segala macam gangguan kejahatan. 8. Ya Muhaimin! apabila dizikirkan sebanyak 145 x sesudah sholat fardhu Isya, Insyaallah pikiran & hati kita akan menjadi terang & bersih. 9. Ya Aziz! apabila dizikirkan sebanyak 40 x sesudah sholat subuh, InsyaAllah, kita akan menjadi orang yang mulia, disegani orang yang penuh kewibawaan. 10.Ya Jabbar! apabila dizikirkan sebanyak 226 x pagi & petang, semua musuh akan menjadi tunduk & patuh dengan izin Allah. 11. Ya Mutakabbir! apabila dizikirkan sebanyak 662 x, maka dengan kebijaksanaan bertindak, kita akan dapat menundukkan semua musuh, bahkan mereka akan menjadi pembantu yg setia. 12.Ya Khaliq! dibaca mengikut kemampuan atau sebanyak 731x, InsyaAllah yang ingin otak cerdas, cepat menerima sesuatu pelajaran , amalan ini akan memberikan otak kita cerdas dan cepat faham. 13.Ya Baarii! sekiranya kita berada didalam kesukaran atau sedang sakit, dibaca sebanyak 100 x selama 7 hari berturut-turut, InsyaAllah kita akan terlepas dari kesukaran & sembuh dari penyakit tersebut. 14.Ya Musawwir! sekiranya seorang isteri yang sudah lama belum mempunyai anak, maka ikhtiarnya dengan berpuasa selama 7 hari dari hari Minggu hingga Sabtu. Di waktu akan berbuka puasa, ambil segelas air & dibacakan Ya Musawwir sebanyak 21 x, kemudian diminum air tersebut untuk berbuka puasa. Bagi sang suami, hendaklah melakukan amalan yang sama tetapi hanya dengan berpuasa selama 3 hari. Kemudian pada waktu hendak berjima, bacalah zikir ini sebanyak 10 x, InsyaAllah akan dikurniakan anak yang soleh. 15.Ya Ghaffaar! sambil beritikaf (diam dalam masjid dalam keadaan suci) bacalah zikir ini sebanyak 100 x sambil menunggu masuknya waktu sholat Jumaat, InsyaAllah akan diampunkan dosa-dosa kita.

16.Ya Qahhaar! dizikir menurut kemampuan atau sebanyak 306 x, maka hati kita akan dijaga dari ketamakkan & kemewahan dunia & InsyaAllah orang-orang yang selalu memusuhi kita akan sadar & tunduk akhirnya. 17. Ya Wahhaab! dizikir sebanyak 100 x sesudah sholat fardhu, barang siapa yang selalu didalam kesempitan, Insya Allah segala kesulitan atau kesempitan dalam soal apa pun akan hilang. 18. Ya Razzaq! dizikir mengikut kemampuan sesudah sholat fardhu khususnya sholat subuh, Insya Allah akan dipermudahkan rezeki yang halal & membawa berkat. Rezeki akan datang tanpa diduga. 19. Ya Fattah! dizikir sebanyak 71 x sesudah selesai sholat subuh, InsyAllah hati kita akan dibuka oleh Allah, sehingga mudah menerima kebenaran, pengetahuan dan kebijaksanaan. 20. Ya Aalim! dizikir sebanyak 100 x setiap kali selesai sholat Maktubah, Insya Allah akan mendapat kemakrifatan yang sempurna. 21. Ya Qaabidhu! dizikirkan 100 x setiap hari, maka dirinya akan semakin dekat dengan Allah & terlepas dari segala bentuk ancaman. 22. Ya Baasithu! Bagi mereka yg berniaga atau mempunyai usaha2 lain, kuatkanlah usaha & berniaga itu dengan memperbanyakkan membaca zikir ini setiap hari, InsyaAllah rezeki akan menjadi murah. 23. Ya Khaafidh! dizikirkan sebanyak 500 x setiap hari, dalam keadaan suci, khusyuk & tawaduk, InsyaAllah segala maksud akan ditunaikan Allah. Juga apabila mempunyai musuh, musuh itu akan jatuh martabatnya. 24. Ya Raafi! dizikirkan setiap hari, baik siang atau malam sebanyak 70 x, InsyaAllah keselamatan harta benda di rumah, di kedai atau di tempat-tempat lain akan selamat & terhindar dari kecurian. 25. Ya Muizz! dizikirkan sebanyak 140 x setiap hari, Insya Allah akan memperolehi kewibawaan yang besar terutama ketua-ketua jabatan atau perniagaan. 26. Ya Muzill! Perbanyakkanlah zikir ini setiap hari, sekiranya ada orang berhutang kepada kita & sukar untuk memintanya, InsyaAllah si penghutang akan sadar & membayar hutangnya kembali. 27. Ya Samii! Sekiranya inginkan doa kita makbul & pendengaran telinga kita tajam, biasakanlah zikir ini setiap hari menurut kemampuan, lebih-lebih lagi sesudah sholat Dhuha, InsyaAllah doa kita akan mustajab. 28. Ya Bashiir! Dizikirkan sebanyak 100 x sebelum sholat Jumat, InsyaAllah akan menjadikan kita terang hati, cerdas otak & selalu diberikan taufik & hidayah dari Allah.

29. Ya Hakam! dizikirkan sebanyak 68 x pada tengah malam dalam keadaan suci, InsyaAllah dapat membuka hati seseorang itu mudah menerima ilmu-ilmu agama & membantu kecepatan mempelajari ilmu-ilmu agama. 30. Ya Adllu! dizikirkan sebanyak 104 x setiap hari sesudah selesai sholat 5 waktu, InsyaAllah diri kita selalu dapat berlaku adil. 31. Ya Lathiif! Dengan memperbanyakkan zikir ini mengikut kemampuan, InsyaAllah bagi para peniaga, ikhtiar ini akan menjadikan barangan jualannya menjadi laris & maju. 32. Ya Khabiir! Dengan memperbanyakkan zikir ini setiap hari, terkandung faedah yang teramat banyak sekali sesuai dengan maksud zikir ini antara lain faedahnya ialah dapat mempertemukan kita dengan siapapun yang kita inginkan, termasuk bertemu dengan teman atau anak yang telah terpisah sekian lama. 33. Ya Haliim! Dizikirkan sebanyak 88 x selepas sholat lima waktu, bagi mereka yang mempunyai kedudukan di dalam pemerintahan, organisasi atau kelompok apa saja, InsyaAllah dipastikan kedudukannya tidak akan digoyang atau digugat. 34. Ya Aziim! dizikirkan sebanyak 12 x setiap hari untuk orang yang sekian lama menderitaisakit, InsyaAllah akan sembuh. Juga apabila dibaca 12 x kemudian ditiupkan pada tangan lalu diusap-usap pada seluruh badan, maka dengan izin Allah akan terhindar dari gangguan jin, jin syaitan & sebagainya. 35. Ya Ghafuur! bagi orang yang bertaubat, hendaklah memperbanyakkan zikir ini dengan mengakui dosa-dosa & beriktikad untuk tidak mengulanginya, InsyaAllah akan diterima taubatnya oleh Allah. 36. Ya Syakuur! dizikirkan sebanyak 40 x sehabis sholat hajat, sebagai pengucapan terima kasih kepada Allah, InsyaAllah semua hajat kita akan dimakbulkan Allah. Lakukanlah setiap kali kita mempunyai hajat yang penting & terdesak. 37. Ya Aliy! Untuk mencerdaskan otak anak kita yang bebal, tulislah zikir ini sebanyak 110 x (** di dalam bahasa Arab) lalu direndam pada air yang dingin & diberikan si anak meminumnya, InsyaAllah lama kelamaan kecerdasan si anak itu akan berubah cemerlang. 38. Ya Kabiir! Bagi seseorang yang kedudukannya telah dirampas atau dilucuti gara-gara sesuatu fitnah, maka bacalah zikir ini sebanyak 1000 x selama 7 hari berturut-turut dalam keadaan suci sebagai pengaduan kepada Allah. Lakukanlah sesudah sholat malam (tahajud atau hajat). 39. Ya Hafiiz! dizikir sebanyak 99 x, InsyaAllah diri kita akan terlindung dari gangguan binatang buas terutamanya apabila kita berada di dalam hutan.

40. Ya Muqiit! Sekiranya kita berada di dalam kelaparan seperti ketika sesat di dalam hutan atau di mana sahaja sehingga sukar untuk mendapatkan bekalan makanan, maka perbanyakkan zikir ini. InsyaAllah badan kita akan menjadi kuat & segar kerana rasa lapar akan hilang. 41. Ya Hasiib! Untuk memperteguhkan kedudukan yang telah kita jawat, amalkan zikir ini sebanyak 777 x sebelum matahari terbit & selepas sholat Maghrib, InsyaAllah akan meneguhkan kedudukan dan terhindar dari gangguan. 42. Ya Jaliil! Barangsiapa mengamalkan zikir ini pada sepertiga malam yang terakhir, InsyaAllah kita akan mendapati perubahaan yang mengagumkan bisnis akan bertambah maju. Andai seorang pegawai, maka kedudukan kita akan ditinggikan dan mendapat tempat yang terhormat izin Allah. 43. Ya Kariim! Untuk mencapai darjat yang tinggi & mulia di dunia mahupun di akhirat kelak, maka amalkan zikir ini sebanyak 280 x ketika hendak tidur. Allah akan mengangkat derajat mereka yang mengamalkan zikir ini. 44. Ya Raqiib! Untuk penjagaan barang yang dikhawatirkan, maka zikirkan sebanyak 50 x setiap hari dengan niat agar barang-barang yang dikhawatirkan berada di tempat yang jauh & sukar dijaga akan terhindar dari pencurian dan gangguan lainnya. 45. Ya Mujiib! Sesungguhnya Allah adalah Zat yang menerima doa hambaNya & agar doa kita mustajab & selalu diterima Allah, hendaklah mengamalkan zikir ini sebanyak 55 x sesudah sholat subuh. Insyaallah Tuhan akan mengabulkan doa kita. 46. Ya Waasi! Apabila di dalam kesulitan maka amalkan zikir ini sebanyak 128 x setiap pagi & petang, InsyaAllah segala kesulitan akan hilang berkat pertolongan Allah. Andai zikir ini sentiasa diamalkan, InsyaAllah Tuhan akan menjaga kita dari iri dengki sesama makhluk. 47. Ya Hakiim! Bagi pelajar atau sesiapa saja yang memperbanyakkan zikir ini setiap hari, InsyaAllah akalnya akan menjadi cerdas & lancar didalam menghafal & mengikuti pelajaran. Amalkanlah sekurang-kurangnya 300x setiap hari. 48. Ya Waduud! Amalkan zikir ini sebanyak 11,000 x pada setiap malam. InsyaAllah kita akan menjadi insan yang sentiasa bernasib baik, disayangi & rumahtangga kita akan sentiasa berada didalam keadaan harmoni. 49. Ya Majiid! Untuk ketenteraman keluarga. Setiap anggota keluarga sentiasa menyayangi & menghormati kita sebagai kepala keluarga, maka amalkan zikir ini sebanyak 99 x, sesudah itu hembuskan kedua belah tapak tangan & usap ke seluruh tubuh dan muka. InsyaAllah semua anggota keluarga kita akan menyayangi & menghormati kita. 50. Ya Baaits! Zikirkan sebanyak 100 x dengan meletakkan kedua tangan ke dada, InsyaAllah akan memberi kelapangan dada dengan ilmu & hikmah.

51. Ya Syahiid! Apabila ada di kalangan anggota keluarga kita yang suka membangkang dan sebagainya, maka zikirkan sebanyak 319 x secara berterusan setiap malam sehingga si pembangkang akan sedar & berubah perangainya. 52. Ya Haq! Perbanyakkan zikir ini, InsyaAllah ianya sangat berfaedah sekali untuk menebalkan iman & taat di dalam menjalankan perintah Allah. 53. Ya Wakiil Sekiranya terjadi hujan yang disertai ribut yang kuat, atau terjadi gempa, maka ketika itu perbanyakkan zikir ini, InsyaAllah bencana tersebut akan menjadi reda & kembali seperti sediakala. 54. Ya Qawiy! Amalkan zikir ini sebanyak mungkin agar kita tidak gentar apabila berhadapan dengan keadaan apapun termasuk keadaan yang berbahaya. 55. Ya Matiin! Amalkanlah zikir ini sebanyak mungkin untuk mengembangkan kekuatan sehingga musuh apapun merasa gentar dan ketakutan. 56. Ya Waliy! mengamalkan zikir ini akan mengukuhkan kedudukan kita dan terhindar dari gangguan oleh orang-orang yang bersifat dengki. 57. Ya Hamiid! Perbanyakkan zikir ini sebagai pengakuan bahwa hanya Allah saja yang paling berhak menerima segala pujian. 58. Ya Muhshiy! Sekiranya kita inginkan diri kita digolongkan didalam pertolongan yang selalu dekat dengan Allah (muraqabah), maka amalkan zikir ini sebanyak mungkin sesudah sholat 5 waktu. 59. Ya Mubdiu! Agar segala apa yang kita rancangkan akan berhasil, maka zikirkan sebanyak 470 x setiap hari. 60. Ya Muid! Andai ada anggota keluarga yang menghilangkan diri dan sebagainya, amalkan zikir ini sebanyak 124 x setiap hari sesudah sholat. 61. Ya Muhyiy! amalkan zikir ini sebanyak 58 x setiap hari, InsyaAllah kita akan diberikan kemuliaan derajat dunia & akhirat kelak. 62. Ya Mumiit! Barangsiapa memperbanyakkan zikir ini, InsyaAllah akan dipermudahkan didalam perniagaan, bisnis, politik dan sebagainya. 63. Ya Hayyu! Untuk mencapai kekuatan mental/batiniah didalam menjalani kehidupan, perbanyakkanlah zikir ini. 64. Ya Qayyuum! Telah berkata Imam Ghazali bahawa barangsiapa yang ingin memperolehi harta yang banyak lagi barokah, ingin dikasihi oleh setiap manusia, ingin berwibawa, ditakuti musuh & ingin menjadi insan yang terhormat, maka berzikirlah dgn Ya Hayyu Ya Qayyuum sebanyak 1,000 x setiap malam atau siang hari. Hendaklah melakukannya secara terus menerus, Insya Allah akan tercapai segala hajat.

65. Ya Waajid! Andai berkeinginan keperibadian yang kukuh, tidak mudah terpengaruh & teguh pendirian, maka perbanyakkan zikir ini. 66. Ya Maajid! Demi kecerdasan otak dan agar dipermudahkan hati untuk menerima pelajaran, maka hendaklah pelajar tersebut memperbanyakkan zikir ini setiap hari. 67. Ya Waahid! Bagi pasangan yang belum dikaruniai anak dan ingin segera untuk menimang bayi, amalkanlah zikir ini sebanyak 190 x setiap kali selesai menunaikan sholat 5 waktu selama satu bulan & selama itu juga hendaklah berpuasa sunat Senin dan kamis. 68. Ya Somad! Ketika dalam kelaparan akibat tersesat atau kesempitan hidup, maka mohonkan kepada Allah dengan zikir ini sebanyak mungkin. InsyaAllah, diri akan terasa segar & sentiasa merasa longgar hidupnya. 69. Ya Qaadir! Apabila kita berhajatkan sesuatu namun selalu gagal, maka amalkan zikir ini sebanyak 305 x setiap hari, Insya Allah segala hajat akan berhasil. 70. Ya Muqtadir! Agar tercapai keinginan yang dikehendaki, selain perlu berikhtiar lahirah, maka berzikirlah dengan zikir ini semampunya. Zikir ini mempercepatkan keberhasilan keinginan kita. 71. Ya Muqaddim! Menurut Imam Ahmad bin Ali Al-Buuniy, beliau berkata Barangsiapa yang berzikir dengan zikir ini sebanyak 184 x setiap hari, InsyaAllah, niscaya segala usahanya akan berhasil. 72. Ya Muahkhir! Bagi meninggikan lagi ketaatan kita kepada Allah, perbanyakkanlah zikir ini. 73. Ya Awwal!! Barangsiapa yang mengamalkan zikir ini sebanyak 37 x setiap hari, InsyaAllah segala apa yang dihajati akan diperkenankan Allah. 74. Ya Aakhir! Amalkan berzikir sebanyak 200 x sesudah sholat 5 waktu selama satu bulan, InsyaAllah Tuhan akan membuka pintu rezeki yang halal. 75. Ya Dhaahir! Amalkanlah zikir ini sebanyak 1,106 x selesai sholat waktu di tempat yang sunyi (khalwat), niscaya Allah akan membuka hijab padanya dari segala rahasia yang sukar serta diberi kefahaman ilmu. 76. Ya Baathinu! Seperti no. 75 juga, tetapi amalkan sebanyak 30 x sesudah sholat fardhu. 77. Ya Waaliy! Memperbanyakkan zikir ini setiap pagi & petang menyebabkan seseorang menjadi ahli marifat dan hatinya dibuka oleh Allah. Para wali Allah juga selalu memperbanyakkan zikir ini

78. Ya MutaaAliy! Sekiranya kita ingin berjumpa dengan mereka yang berkedudukan tinggi atau mereka yang sukar ditemui, maka bacalah zikir ini sebanyak mungkin. InsyaAllah dengan mudah kita akan berjumpa dengannya & segala hajat yang penting akan berhasil. 79. Ya Barr! Amalkanlah zikir ini sebanyak mungkin setiap hari, InsyaAllah segala apa yang kita hajati akan terlaksana dengan mudah. 80. Ya Tawwaab! Bagi orang yang selalu membuat dosa & ingin bertaubat maka hendaklah memperbanyakkan zikir ini supaya dengan mudah diberikan petunjuk kembali ke jalan yang lurus. 81. Ya Muntaqim! Jika kita berhadapan dengan orang yang zalim, supaya dia tidak melakukan kezalimannya terhadap kita, maka hendaklah kita memperbanyakkan zikir ini setiap kali sesudah sholat fardhu. Insyaallah, kita akan mendapat pertolongan Allah. 82. Ya Afuww! Barangsiapa memperbanyakkan zikir ini, niscaya dia akan diampuni segala dosanya oleh Allah. 83. Ya Rauuf! Bagi siapa yang ingin dirinya disayangi dan disenango oleh teman atau siapa saja yang memandangnya, amalkan zikir ini waktu siang malam. 84. Ya Maalikul Mulki! Seseorang pimpinan/ ketua yang ingin kedudukan yang langgeng dan tanpa diganggu gugat, hendaklah selalu mengamalkan zikir ini sebanyak 212 x sesudah sholat fardhu & 212 pada setiap malam selama sebulan. 85. Ya Zul Jalaali wal Ikraam! Amalkanlah zikir ini sebanyak 65 x setiap hari selama sebulan, InsyaAllah segala hajat kita akan tercapai dengan pertolongan Allah. 86. Ya Muqsith! Berzikirlah dengan zikir ini mengikut kemampuan, InsyaAllah Tuhan akan menganugerahkan sifat adil kepada mereka yang mengamalkannya. 87. Ya Jaami! Sekiranya ada dikalangan keluarga kita atau isteri kita yang lari dari rumah, maka amalkanlah zikir ini sebanyak mungkin pada setiap hari dengan niat semoga Allah menyadarkan orang tersebut. Dengan izin Allah orang yang lari itu akan pulang dalam jangka waktu yang singkat. 88. Ya Ghaniy! Amalkanlah zikir ini pada setiap hari sebanyak mungkin, InsyaAllah apa yang kita usahakan akan cepat berhasil & kekayaan yang kita perolehi itu akan mendapat berkat. 89. Ya Mughniy! Mintalah kekayaan yang bermanfaat untuk kehidupan dunia & akhirat kepada Allah dengan memperbanyakkan zikir ini, InsyaAllah segala hajat kita akan tercapai. 90. Ya Maani! Andai kita selalu mengamalkan zikir ini sebanyak 161 x pada waktu menjelang sholat subuh setiap hari, InsyaAllah kita akan terhindar dari orang-orang yang zalim & suka membuat angkara.

91. Ya Dhaarr! Asma ini sangat berguna didalam ikhtiar kita untuk menyembuhkan sesuatu penyakit yang sudah menahun dan lama diobati. Amalkanlah zikir ini sebanyak 1001 x pada setiap hari, InsyaAllah dengan ikhtiar ini penyakitnya cepat sembuh. 92. Ya Naafi ! Menurut Imam Ahmad Al-Buniy, barangsiapa mengamalkan zikir ini setiap hari, maka bagi orang yang sakit, sakitnya akan sembuh, & bagi orang yang susah akan dihilangkan kesusahannya dengan izin Allah. 93. Ya Nuur! Menurut Sheikh Ahmad bin Muhammad As Shawi, barangsiapa yang menghendaki kemuliaan yang agung & memperolehi apa terbaik untuk kebaikan di dunia akhirat, maka hendaklah selalu berzikir dengan zikir ini pagi & petang. 94. Ya Haadiy! Bagi siapa yang dalam perjalanan ke suatu tempat tertentu, kemudian ia tersesat, hendaklah ia memohon petunjuk Allah dengan memperbanyakkan zikir ini, akan diberikan pertolongan Allah lepas dari kesesatan tersebut. 95. Ya Baadii! Andai kita mempunyai rencana/rancangan yang sangat penting & bagi memastikan rencana kita itu berjaya dan berjalan lancar, maka berzikirlah dengan zikir ini sebanyak 500 x selepas sholat fardhu. InsyaAllah Tuhan akan memberikan pertolongan hingga rencana kita sukses. 96. Ya Baaqy! Amalkanlah zikir ini sebanyak mungkin tanpa batas waktu, InsyaAllah dengan ikhtiar ini semua perkerjaan yang telah dilakukan akan berda pada puncak sukses dan rezeki tidak akan mudah terlepas, bisnis tidak akan rugi atau bangkrut. 97. Ya Waarits! berzikir sebanyak 500 x selepas sholat fardhu atau sebagainya, segala urusan kita akan berjalan lancar. Pada setiap malam berzikir dengan zikir ini sebanyak 707 x, Allah akan memberi petunjuk sehingga usaha kita akan berhasil dengan ridho-NYA. 98. Ya Rasyiid! biasakanlah zikir ini sebanyak mungkin, niscaya otak kita akan bertambah cerdas. 99. Ya Shabuur! Agar kita diberi kesabaran oleh Allah dalam segala hal, maka perbanyakkanlah zikir ini menurut kemampuan. Dengan sifat sabar penuh pengharapan, maka segala usaha akan mencapai kejayaan. MANFAAT & KEUTAMAAN ASMAUL HUSNA Allah berfirman, Dia telah mengajari Adam seluruh nama (Al Baqarah [2]: 31) dan Milik Allahlah nama nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama nama tersebut (Al A`raaf [7]: 180) Rasulullah bersabda, Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa memahaminya akan masuk surga. (Shahiih Bukhaari, Shahiih Muslim). Tentunya dalam memahaminya tidak hanya dengan ucapan saja tetapi juga dengan perbuatan dan tingkah laku kita.

Keutamaan dan manfaat dari Nama Nama Allah (Asmaul Husna) telah banyak dirasakan oleh banyak orang. Oleh sebab itu saya mencoba merangkum dari beberapa buku yang membahas keutamaan dan manfaat dari Asmaul Husna tersebut. Mudah mudahan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Allaah
ALLAAH adalah al-ism al a`zham, nama teragung, yang mencakup semua sifat Allah yang indah dan menjadi tanda Esensi dan sebab bagi segala esensi. Barang siapa membaca ism ini secara rutin setiap hari sebanyak 1000 kali, dengan ucapan Yaa Allaah ya huu, niscaya Allah akan mengaruniakan kepada orang itu kesempurnaan keyakinan, semua keraguan dan ketidakpastian akan hilang dihatinya. Barang siapa membacanya pada hari Jumat sebelum sholat, dalam keadaan suci dan bersih pakaiannya, serta bebas dari segala kesibukan, maka Allah akan memudahkan segala permintaannya. Jika orang yang sedang menderita suatu penyakit yang sulit disembuhkan oleh dokter, lalu ia berdoa kepada Allah dengan ism ini, niscaya ia akan sembuh dengan izin Allah, selama ajalnya belum tiba. 1. Ar Rahmaan (Maha Pemurah) Barang siapa membaca Ya Rahmaan sebanyak 100 kali tiap selesai mengerjakan sholat fardhu, maka dengan izin Allah akan hilanglah sifat lalai dan lupa dalam dirinya. 2. Ar Rahiim (Maha Penyayang) Barang siapa takut terjerumus kepada perbuatan yang tidak disukainya, maka hendaklah ia berdzikir dengan membaca Ya Rahmaan Ya Rahiim sebanyak 100 kali setiap selesai mengerjakan sholat fardhu. Barang siapa yang membaca Ya Rahiim sebanyak 100 kali setelah mengerjakan sholat subuh, niscaya dia akan mendapatkan kasih sayang dari semua makhluk dan terhindar dari semua bencana dan malapetaka. 3. Al Malik (Maharaja) Barang siapa membaca ism ini dengan rutin tiap hari pada waktu matahari tergelincir sebanyak 100 kali niscaya hatinya akan menjadi bersih, dan lenyaplah segala kekotorannya. Barang siapa membacanya sesudah terbit fajar sebanyak 120 kali, maka Allah akan memberinya kekayaan dan karunia-Nya, baik dengan sebab sebab maupun dengan pintu yang dibukakan Allah SWT atasnya. Menurut Hadis, Nabi Khaidir a.s mengajarkan doa berikut ini untuk dibacakan kepada orang sakit sebanyak 100 kali : Allaahhumma anta al Malik al Haqq alladzii laa ilaaha illaa anta. Yaa Allaah, yaa Salaam, ya Syaafi dan 3 kali : yaa

Syifaa al-quluub (Ya Allah, Engkau adalah Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, wahai Sumber Kedamaian , wahai Yang Maha Penyembuh; wahai Penyembuh Hati!). Insya Allah orang itu akan sembuh. 4. Al Qudduus (Maha Suci) Jika seseorang yang memiliki hati yang bersih membaca yaa Qudduus sebanyak 100 kali setiap hari, hatinya akan terbebas dari semua pikiran dan perhatian yang menimbulkan kesulitan, kekhawatiran, dan penderitaan bagi diri kita sendiri. Allah akan mengobati semua penyakit ruhani kepada orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya setiap hari. Barang siapa menuliskan: pada sekeping roti sesudah selesai melaksanakan sholat Jumat kemudian dimakannya, maka Allah akan membukakan baginya pintu ibadat dan akan menyelamatkannya dari bencana. (Rasakanlah penderitaan orang yang tersesat maupun orang yang malang, bukan dengan cercaan, tetapi dengan perasaan iba dan pertolongan, dan berharaplah kepada janji Allah bahwa kasih sayang-Nya jauh melebihi amarah-Nya) 5. As Salaam (Maha Sejahtera, Yang Memberikan Kesejahteraan) Ism ini berfungsi mengusir bencana dan penyakit, sehingga jika dibacakan atas orang yang sedang menderita sakit sebanyak 120 kali, dengan karunia Allah penyakitnya akan sembuh selama ajalnya belum tiba. Jika ism ini dibacakan sebanyak 136 kali dengan suara keras sekedar bisa didengar oleh si sakit, sambil mengangkat tangan diatas kepala si sakit, Insya Allah orang yang sakit itu akan sembuh dengan izin Allah SWT. Barang siapa yang membaca ism ini terus menerus, Allah akan melindunginya dari semua bencana dan bahaya. (Jangan bersandar pada sebatang pohon yang akan menjadi kering dan tumbang. Jangan bergantung pada manusia, karena mereka akan menjadi tua dan mati. Orang yang bergantung pada Allah, al-Salaam, Penyelamat, tidak akan pernah panik. Kekuatan Allah akan menampakkan diri pada orang itu sebagai sikap pemberani orang beriman. Inilah manifestasi al-Salaam) 6. Al Mumin (Maha Mengaruniakan Keamanan) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 630 kali pada saat mengalami ketakutan, Allah akan melindunginya dari semua bencana, kecelakaan dan kerugian.

Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini di kertas atau dengan mengukirnya di cincin perak kemudian dipakai sebagai tawiz, maka keselamatan jasmani dan ruhaninya berada dalam tanggungan Allah SWT. Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 36 kali dan memohon perlindungan kepada-Nya ketika menghadapi kekerasan atau bahaya, maka Insya Allah dia akan selamat. 7. Al Muhaymin (Maha Memelihara, Yang Maha Melindungi) Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 sesudah mandi dan sholat dua rakaat ditempat yang sunyi dengan memusatkan perhatian kepada Allah SWT, niscaya Allah akan menyucikan lahir dan batinnya. Allah SWT juga akan memperlihatkan kepadanya hal yang ghaib jika Asma Allah ini dibaca sebanyak 115 kali. Barang siapa yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai sutera, lalu memegangnya di atas asap dari pembakaran minyak wangi, batu amber dan gula dan dibaca lebih dari 5.000 kali selama tujuh hari, lalu ia meletakkannya dibawah bantal, maka Insya Allah dia akan mendapatkan mimpi yang akan berpengaruh terhadap kehidupan material dan spiritualnya dimasa yang akan datang. 8. Al Aziiz (Maha Perkasa) Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini selama 40 hari, tiap harinya sebanyak 40 kali, niscaya Allah akan menolongnya dan memuliakannya, sehingga ia tidak lagi membutuhkan bantuan seorang makhluk pun. 9. Al Jabbaar (Yang Maha Berkuasa, Maha Memaksa) Barang siapa dengan sungguh sungguh beriman kepada kekuatan Allah yang tak terkalahkan itu dan mengharapkan kekuatan dapat membaca yaa Jabbaar sebanyak 21 kali di pagi dan sore hari, Insya Allah dia akan terhindar dari ancaman orang orang yang zalim. Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 226 kali di setiap pagi dan sore hari, dia akan diselamatkan dari kezaliman penguasa dan orang orang yang kejam, baik didarat maupun dilaut, di dalam perjalanan maupun di tempat kediaman. Jika seseorang mengukir Asma Allah ini di cincin perak dan memakai cincin tersebut, maka orang orang akan merasa gentar terhadapnya dan orang orang akan merasakan kehebatannya, Insya Allah.

(Satu satunya tempat untuk menghilangkan keputus asaan kita, menentramkan hati dari rasa gundah yang dengannya kita menemukan diri kita sendiri adalah Allah) 10. Al Mutakabbir (Maha Megah, Yang Mempunyai Keagungan dan Kesombongan) Jika seseorang membaca yaa Mutakabbir sebanyak 10 kali sebelum bersebadan dengan istrinya, niscaya mereka akan mendapatkan anak yang sholeh. Orang yang membaca Asma Allah ini secara istiqamah, kepadanya akan dikaruniakan kemuliaan dan keagungan. Jika dibaca sebelum mengerjakan tugas apa saja, maka tugas itu akan selesai, Insya Allah. (Dengan kasih sayang-Nya, Dia menangguhkan hukuman-Nya yang keras agar engkau sadar sendiri dan mengubah jalan hidupmu. Janganlah engkau merasa aman karena keadaanmu, perbuatanmu, yang bersifat material maupun spiritual, yang tak pelak lagi akan selalu menyebabkan kerendahan yang menakutkan atau pahala yang ditinggikan) 11. Al Khaaliq (Maha Pencipta) Jika Asma Allah ini dibaca ditengah malam dan memahami maknanya di dalam hatinya, niscaya Allah akan secara khusus akan menciptakan untuknya seorang malaikat yang akan mendoakannya hingga akhir zaman. Juga berguna untuk menerangi hati dan wajah. Siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali selama 7 hari, ia akan dilindungi dari semua malapetaka, Insya Allah. (Aku adalah Perbendaharaan Tersembunyi. Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk.) 12. Al Baari (Maha Mengadakan, Yang Merencanakan Segala Sesuatu) Jika Seorang wanita yang mandul berpuasa selama 7 hari dan setiap hari setelah berbuka dengan air kemudian membaca Yaa Baariuu yaa Mushawwiru sebanyak 21 kali, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya seorang anak lelaki, Insya Allah. Barang siapa membaca Asma Allah ini selama 7 hari berturut turut sebanyak 100 kali maka ia akan selamat dari bencana. 13. Al Mushawwir (Maha Pembentuk) Jika seorang wanita yang tidak dapat memiliki anak dan percaya bahwa hanya Allah lah Yang Maha Pencipta, kemudian dia berpuasa selama 7 hari dan setiap

berbuka puasa membaca yaa Khaaliq yaa Baarii yaa Mushawwir sebanyak 21 kali diatas segelas air dan berbuka puasa dengan meminum air ini, Insya Allah dia akan memiliki anak. (Seperti halnya Allah menggabungkan sel sel pada tubuh manusia, Dia juga menempatkan setiap orang bersama perbuatannya pada jalan keabadian. Yang menjadi kawan kita hanyalah amal perbuatan kita.) 14. Al Ghaffaar (Maha Pengampun) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setelah sholat Jumat, maka segala dosa dosanya akan diampuni pada minggu sebelumnya. Ketika amarah menyala di dalam hati seseorang, kemudian orang itu ingat dan membaca yaa Ghaffaar, maka amarah itu akan reda. Barang siapa yang membaca yaa Ghaffaar setiap hari setelah sholat Ashar, Allah SWT akan memasukkan orang yang membacanya dalam golongan orang orang yang diampuni oleh-Nya. 15. Al Qahhaar (Maha Mengalahkan) Jika seseorang yang memiliki niat ikhlas di dalam hatinya untuk membebaskan diri dari kekuasaan hawa nafsu dan dari hasrat duniawi itu mengingat dan membaca yaa Qahhaar sesering mungkin, niscaya dia akan dapat mengendalikan hawa nafsunya. Berkhasiat untuk menghilangkan rasa cinta berlebihan kepada dunia dan pengagungan selain kepada Allah SWT di dalam hati. Barang siapa membiasakan berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan mendapatkan hal itu dan akan menang atas seterunya. 16. Al Wahhaab (Maha Pemberi) Orang yang ditimpa kemiskinan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini atau menuliskannya untuk dikenakan sebagai tawiz. Atau membacanya sebanyak 40 kali dalam sujud terakhir dalam sholat Dhuha. Insya Allah, ia akan terbebas dari kemiskinan melalui jalan yang tidak disangka sangka. Jika seseorang mempunyai hajat, khusus agar hajatnya terkabul, hendaknya melakukan sujud dihalaman rumah atau masjid kemudian membaca Asma Allah ini 100 kali, Insya Allah hajatnya akan terkabul. Jika seseorang ingin meningkatkan kehidupan material maupun spiritualnya, hendaklah ia sholat malam dua rakaat selama tiga atau tujuh hari berturut turut, dengan memanjatkan tangan kepada Allah dan membaca yaa Wahhaab sebanyak

100 kali sebelum dia mengabulkan doanya.

memohonkan kebutuhannya, niscaya Allah

akan

(Orang yang berdosa tak ubahnya seperti orang miskin yang jatuh ke dalam saluran pembuangan air. Apakah yang pertama kali harus dilakukannya? Dalam keadaan semacam itu, dia tidak dapat menghadapi orang lain, dan juga tidak dapat berdiri sendiri. Kecuali jika dia gila, tidak menyadari keadaan dirinya yang menjijikan, tentu dia akan segera mandi dan membersihkan diri. Sabun dan air membersihkan batin adalah tobat. Celakalah orang yang tidak melihat dan merasakan bau busuk di dalam batinnya!) 17. Ar Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki) Jika seseorang benar benar percaya bahwa rezeki kita berasal dari Allah dan bahwa rumah tangganya membutuhkan rezeki tersebut, maka setiap selesai melaksanakan sholat subuh dia dapat membaca yaa Razzaaq sebanyak 10 kali di keempat sudut rumahnya, dimulai dari sudut kanan dan menghadap kiblat. Allah akan menambahkan rezeki keluarganya. Orang yang menuliskan Asma Allah ini dan menggantungkannya ditempat mereka bekerja. Insya Allah akan bertambah sukses. Membaca yaa Razzaaq sebanyak 100 kali setelah sholat jumat akan membantu orang yang mengalami stres dan depresi. 18. Al Fattaah (Maha Pembuka, Yang Menghilangkan Kesulitan dan Pemberi Keputusan) Barang siapa yang meletakkan tangan kanannya didada setelah sholat subuh dan membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Insya Allah hatinya akan bersih dari khayalan, kejahatan, egoisme, amarah dan kekotoran yang lainnya. Menerangi jiwanya dan memudahkan urusannya. (Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka mewujudkan rasa syukur mereka ke dalam perbuatan dengan melayani makhluk ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu bekerja keras seolah olah mereka tidak akan pernah mati.) 19. Al Aliim (Maha Mengetahui) Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali secara rutin setiap selesai sholat fardhu, maka ia akan memperoleh kemampuan untuk melihat hal hal tertentu yang luput dari perhatian orang dan memiliki iman yang kuat. Di samping itu, hatinya akan dipenuhi dengan marifatullahi (mengenal Allah). Jika seseorang melazinkan membaca Asma Allah ini sebanyak 150 kali setiap hati, niscaya pemikiran dan pemahamannya akan bertambah.

(Dengan kasih sayang dan kemurahan-Nya, Allah memberikan apa yang dipinta oleh hamba-Nya, tanpa memerhatikan keimanan atau kekufuran. Jika engkau menginginkan dunia ini engkau akan mendapatkannya. Jika engkau menginginkan kehidupan yang kekal di akhirat, engkau akan mendapatkannya) 20. Al Qaabidh (Maha Menyempitkan) Yaa Qaabidh adalah dzikir malaikat maut, Izrail. Barang siapa dizalimi disarankan membaca yaa Qaabidh sebanyak 903 kali, maka si zalim maupun kezaliman itu akhirnya akan hancur atau orang itu dilindungi dari keduanya. Barang siapa menuliskan ism Al-Qaabidh pada empat puluh keping roti selama 40 hari, maka ia tidak akan merasakan sakitnya penyakit dan diselamatkan dari lapar, haus, luka dan sebagainya. 21. Al Baasith (Maha Melapangkan) Yaa Baasith adalah dzikir malaikat peniup sangkakala, Israfil. Barang siapa terbiasa membaca Asma Allah ini niscaya ia akan beroleh kedamaian di dalam hatinya, terbebas dari stress dan berbagai persoalan, penghasilannya bertambah, dicintai dan dihargai dan dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Jika seseorang berdzikir dengan Asma Allah ini seusai mengerjakan sholat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke muka nya, niscaya Allah akan membukakan baginya salah satu pintu kekayaan. 22. Al Khaafidh (Maha Merendahkan, Yang Menghinakan Seseorang) Barang siapa membaca yaa Khaafidh sebanyak 500 kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah dan menghilangkan semua kesulitannya, Insya Allah. Orang yang berpuasa selama tiga hari dan pada hari yang keempat membaca Asma Allah ini 70 kali ketika duduk menyendiri, ia akan memperoleh kemenangan atas musuhnya, Insya Allah. Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 889 kali pada waktu yang tepat, niscaya dia tidak akan dikalahkan oleh semua musuhnya. Jika sebuah kelompok yang diancam oleh musuh berpuasa selama tiga hari dan pada hari keempat mereka berkumpul untuk membaca yaa Khaafidh sebanyak 7.000 kali yang dibagi sesuai dengan jumlah mereka, maka Allah akan menjaga mereka serta merendahkan musuh mereka. (Orang yang direndahkan Allah hanya dapat ditinggikan oleh-Nya. Allah adalah Maha Penyayang. Perlakuan seperti itu akan membangunkan orang yang lalai dari tidur

mereka. Dengan demikian, melalui penderitaan, keadaan rendah di tangan al-Khaafidh, menjadi karunia yang besar bagi orang yang sadar dan melihat tangan yang meninggikan dan tangan yang merendahkan) 23. Ar Raafi` (Maha Meninggikan Derajat Seseorang) Jika orang yang berkeinginan untuk menjadi tinggi di kalangan manusia, hanya untuk menolong dan membimbing mereka ke jalan yang benar, membaca yaa Raafi 100 kali siang dan malam, niscaya kedudukan yang tinggi dan kekuatan akan diperolehnya. Barang siapa membaca Yaa Raafi sebanyak 70 kali, niscaya ia akan selamat dari gangguan orang orang yang aniaya. Orang yang membaca Asma Allah ini 100 kali di tengah malam pada tanggal ke -14 bulan Qamariyah, Allah SWT akan mengaruniakan kecukupan kepadanya dan tidak berhajat kepada makhluk, Insya Allah. 24. Al Mu`izzu (Maha Memuliakan, Yang Memberikan Kemuliaan) Jika seseorang yang merasa kaya tanpa berharta, yang menjadi kuat tanpa senjata dan otot dan mampu mengesampingkan egonya dalam usahanya untuk membantu orang lain, harus berhadapan dengan musuh yang kuat dan teraniaya, maka dia dapat membaca Yaa Muizzu sesudah sholat malam pada hari minggu dan kamis. Dia akan terhindar dari rasa takut dan terlihat perkasa di mata musuh musuhnya. Jika Asma Allah ini dibaca 40 kali setelah sholat maghrib setiap Senin dan Jumat, Allah SWT akan mengaruniakan kepada orang yang membacanya kemuliaan dan kehormatan, dan Allah akan menanamkan rasa takut ke dalam hati seluruh makhluk kepadanya, Insya Allah. 25. Al Mudzillu (Maha Menghinakan) Barang siapa membaca ism Yaa Mudzillu sebanyak 75 kali kemudian ia berdoa didalam sujudnya dan berkata, Ya Allah, lindungilah aku dari kejahatan si Fulan, niscaya ia akan bebas dari dalam penjaranya dan akan selamat dari gangguan orang orang yang dengki dan aniaya. 26. Al Samii (Maha Mendengar) Barang siapa membaca Yaa Samii pada hari kamis sesudah sholat Dhuha sebanyak 50 kali atau 500 kali, maka ia akan menjadi seorang yang makbul doanya.

Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali pada hari kamis antara sholat sunnah dan sholat fardhu pada saat subuh, maka Allah SWT akan mengaruniakan rahmat istimewa kepadanya, Insya Allah. Jika seorang dai atau penceramah di depan umum yang beriman bahwa Allah mendengar apa yang diucapkannya, membiasakan membaca Yaa Samii sesering mungkin, niscaya kata katanya akan sangat berpengaruh terhadap para pendengarnya. (Allah berfirman dalam salah satu hadis qudsi, Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatiKu dengan terus menerus bersikap taat kecuali Aku akan mencintai-Nya dan jika Aku mencintainya maka Aku menjadi telinganya yang dengannya dia mendengar dan menjadi lidahnya yang dengannya dia bicara dan menjadi tangannya yang dengannya dia menggenggam.) 27. Al Bashiir (Maha Melihat, Yang Maha Melihat Segala Sesuatu) Orang yang membaca Yaa Bashiir sebanyak 100 kali setelah sholat jumat secara istiqamah, Allah WT akan mengaruniakan kepadanya penglihatan (mata) yang tajam dan cahaya dalam hatinya. Insya Allah. Jika suatu pekerjaan tidak diniatkan untuk diri sendiri melainkan karena Allah, kemudian orang tersebut membaca yaa Allaah yaa Bashiir sebanyak 100 kali sebelum sholat jumat, niscaya Allah akan menggembirakan orang itu dengan kasih sayang-Nya dan memberikannya keberhasilan dalam pekerjaan yang diniatkannya itu. (Allah juga telah memberikan kepada kita mata hati untuk melihat hal hal yang lebih dalam daripada yang dapat ditangkap oleh penglihatan mata biasa, mata batin untuk melihat batin manusia. Mata itu disebut bashiirah. Meskipun kita tidak dapat melihat Allah, karena hanya Dia yang dapat melihat diri-Nya, tetapi dengan bashiirah kita dapat melihat diri kita sendiri.) 28. Al Hakam (Maha Menetapkan Segala Hukum) Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 99 kali pada akhir malam dalam keadaan wudhu dan mengkonsenterasikan pikiran maka Allah akan menjadikan batinnya sebagai tempat rahasia rahasia ketuhanan dan hatinya akan dipenuhi dengan cahaya. (Tak perlu khawatir atas apa yang akan terjadi dan ada alasan untuk menyesali apa yang telah terjadi, sebab penyesalan tak akan mengubah apa apa. Terimalah dan kepadamu akan diberikan keridhoan dan kedamaian. Alih alih mempersoalkan keputusan Allah, jadilah hakim sejati bagi dirimu sendiri. Janganlah kau aniaya dirimu sendiri dan jangan pula membebaskan atau memanjakan dirimu sendiri. Nilailah orang lain seperti halnya engkau menilai dirimu sendiri)

29. Al Adl (Mah Adil) Barang siapa menulis (dengan zafaran atau dengan isyarat jari) Asma Allah ini di atas 20 potong roti pada malam atau siang hari jumat, kemudian memakannya, maka Allah SWT akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah. 30. Al Lathiif (Maha Halus, Maha Lembut, Maha Mengasihi) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak 133 kali setiap hari, Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya rezeki yang berlimpah. Siapa saja yang ditimpa kesulitan hendaknya berwudhu dengan benar kemudian mengerjakan sholat sunat dua rakaat, kemudian sambil meniatkan maksudnya dan membaca Asma Allah ini 100 kali, maka Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari kesulitannya itu, Insya Allah. Membaca Yaa Lathiif sebanyak 129 kali akan menolong orang yang mengalami depresi dan stres. Jika Seseorang biasa membaca Allaah Lathiifun bi ibaadih yarzuq man yasyaa wa huwa al-Qawiiyy al-Aziiz (Allah Maha Lembut kepada hamba hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa) sebanyak 9 kali setiap, maka Insya Allah dia akan mendapatkan hari yang lebih mudah dan lebih bahagia. (Sering kali orang harus mengenal lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya. Orang yang tidak pernah merasakan kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan. Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal keindahan. Baik dan buruk sama pentingnya. Allah menunjukkan yang satu dengan yang lain, yang benar dengan yang salah, dan menunjukkan kepada kita akibat dari masing masingnya.) 31. Al Khabiir (Maha Mengetahui) Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini selama 7 hari maka akan datang kepadanya ruhaniah (sebangsa malaikat) yang akan memberitahukan kepadanya berita berita tentang kejadian yang berlansung pada tahun itu, atau berita tentang raja raja atau berita tentang hati dan lain lain. Barang siapa berada di dalam kekuasaan orang yang selalu menganiayanya, maka ia harus memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini. Barang siapa yang hawa nafsunya tidak pernah terpuaskan hendaknya selalu membaca Asma Allah ini, Insya Allah ia akan segera terbebas dari hawa nafsu yang tak terpuaskan itu.

Jika seseorang yang menderita perangai buruk dan sungguh sungguh merasa malu serta ingin menghilangkannya, maka sangat berfaedah baginya untuk membaca yaa Khabiir sesering mungkin. Jika seorang beriman merasa cemas terhadap akibat dari suatu perbuatan, maka kepadanya akan diperlihatkan akibat dari perbuatannya itu di dalam mimpinya jika dia membaca ayat alaa yalam man khalaqa wa Huwa al-Lathiif al-Khabiir (Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui [yang kamu lahirkan dan rahasiakan]? Dan Dia Maha Halus lagi Maha mengetahui) [Al-Mulk : 14] sebanyak beberapa kali hingga dia tertidur di malam hari. 32. Al Haliim (Maha Penyantun) Jika Asma Allah ini ditulis di kertas kemudian dituangkan air, lalu air tersebut dipercikkan atau diusapkan pada alat tukangnya, maka akan dapat menambah keberkahannya, jika disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan terhindar dari bahaya tenggelam dan dari segala marabahaya. Jika seseorang yang pemarah membaca yaa Haliim sebanyak 88 kali pada saat amarahnya nyaris memuncak, niscaya marahnya akan reda. Jika cinta salah seorang dari pasangan suami istri memudar, maka dengan menuliskan Asma Allah ini pada sebuah apel dan memakannya akan membantu mengembalikan rasa cinta itu. Jika Asma Allah ini dituliskan pada secarik kertas, lalu dilarutkan kedalam air dan air itu disiramkkan ke atas lahan atau kebun, maka Insya Allah tanahnya akan menghasilkan panen yang lebih baik. (Allah mencintai hati yang suci dan bersih, laksana cermin bersih memantulkan sifat sifat-Nya yang indah. Allah mencintai sikap lemah lembut manusia haliim yang tidak mau mengutuk dan membalas, tetapi lebih suka menunggu dan berharap agar musuh musuhnya berubah dan menjadi haliim dengan sendirinya.) 33. Al - Azhiim (Maha Agung) Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 12 kali, niscaya ia akan selamat dari segala sesuatu. Orang yang sering berdzikir dengan Asma Allah ini, maka Allah SWT akan mengaruniakan kemuliaan dan kehormatan padanya, Insya Allah. Menurut sebuah hadist Nabi Muhammad SAW, jika engkau membaca subhaana Allaah wa bi hamdih subhaana Allaah al-azhiim astaghfirullah sebanyak 100 kali antara menyingsingnya fajar dan terbitnya matahari, tentu hal itu akan

membantumu menjauhkan diri dari mengejar ngejar keberhasilan duniawi, sebab keberhasilan duniawi yang akan mengejar dirimu. Jika engkau takut terhadap kejahatan musuh yang kuat dan kau baca yaa Azhiim dzaa tsanaa al-fakhr wa al-izz wa al-majd wa al-kibriyaa falaa yadzillu izzuh (Wahai Yang Maha Besar yang memiliki pujian Kebanggaan dan Kekuatan, Kemuliaan dan Keagungan; yang kebesaran-Nya tidak direndahkan) sebanyak 12 kali dan setiap satu kali engkau meniup dirimu sendiri, tentu engkau akan tahan terhadap kejahatan yang akan dilakukan musuhmu terhadap dirimu. (Orang yang belajar, mengajarkan apa yang diketahuinya, dan mengamalkan ilmunya disebut Abd al-Azhiim di surga. [Hadist Nabi Muhammad SAW]. Abd al-Azhiim adalah orang yang kepadanya Allah memperlihatkan kebesaran-Nya yang sempurna. Dan dari kekuatan yang berasal dari kebenaran, dia melihat azab bagi para penentang kebenaran dan pahala bagi pembela kebenaran. Kehebatan dan kekuatannya berada di atas orang lain karena kebesaran batinnya dicerminkan oleh penampilan lahirnya) 34. Al Ghafuur (Maha Pengampun, Maha Mengampuni) Jika Seseorang merasa berdosa dan oleh karenanya merasa berat di dalam hatinya, dengan membaca yaa Ghafuur sebanyak 100 kali setelah sholat jumat, penderitaannya akan hilang dan jika Allah menghendaki, Dia akan mengampuni dosa itu. Barang siapa sering membaca Asma Allah ini maka malapetaka dan duka cita akan menjauh darinya, Insya Allah. Disamping itu Allah SWT akan memberikan keberkahan pada kekayaannya dan keturunannya. Orang yang mengucapkan sebanyak tiga kali yaa Rabb Aghfirli Al Ghafuur ketika sujud maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Barang siapa menuliskan Asma Allah ini diatas orang yang sakit demam, niscaya si pesakit akan sembuh. Barang siapa menuliskan Sayyidul Istighfaar lalu menghapuskannya dengan air dan diminumkannya kepada orang yang sedang kesulitan dalam menghadapi ajal sehingga lidahnya sulit mengucapkan kata kata, maka akan mudahlah saat sakaratul-maut orang yang bersangkutan. Ini telah coba oleh banyak orang dan berhasil dengan baik. 35. Asy Syakuur (Maha Mensyukuri)

Barang siapa menuliskannya bagi orang yang menderita sesak napas atau merasa letih badannya atau merasa berat tubuhnya, kemudian tulisan itu dihapus (dilunturkan)nya dengan air dan diminumkan kepda orang yang sakit itu, serta digunakan untuk mengusap badannya, niscaya si pesakit akan sembuh dari penyakitnya berkat izin Allah SWT. Dan jika air tersebut diusapkan ke muka orang yang menderita lemah pandangan, niscaya ia akan mendapatkan keberkatannya. Barang siapa membaca Asma Allah ini setiap hari sebanyak 41 kali untuk mengatasi masalah keuangan, jasmani, ruhani, pikiran dan sebagainya. Insya Allah masalah tersebut akan segera teratasi. 36. Al Aliiyy (Maha Tinggi) Seseorang yang membaca Asma Allah ini setiap hari secara istiqamah dan membawa serta tulisan tersebut dalam badannya, maka derajatnya akan ditinggikan dan dikaruniai kemakmuran, dan semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah. Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya; jika dituliskan kepada seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya; dan kalau dituliskan kepada orang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat karunia Allah SWT. 37. Al Kabiir (Maha Besar) Jika seseorang dipecat dari jabatannya, hendaknya ia berpuasa selama tujuh hari dan setiap hari membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi uquul li washfi azamatih (Wahai Yang Maha Besaar Yang tak dapat dilukiskan akal) sebanyak 1.000 kali, maka jabatannya tersebut akan kembali kepadanya, disamping itu ia akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan, Insya Allah. Berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetahuan dan makrifat bagi orang yang banyak berdzikir dengan Asma Allah ini. Barang siapa yang mempunyai banyak utang, kemudian ia berdzikir dengan membaca yaa kabiir anta al-ladzii laa tahdi uquul li washfi azamatih (Wahai Yang Maha Besaar Yang tak dapat dilukiskan akal) sebanyak 1.000 kali, niscaya mereka akan mampu melunaskan utang utangnya itu. 38. Al Hafiizh (Maha Pelestari, Maha Memelihara, Maha Melindungi) Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini dengan istiqamah atau menuliskannya dan membawanya di tempat yang menakutkan, maka ia akan selamat, sekalipun ia tidur di tempat binatang buas.

Jika seseorang mengenakan kalung bertuliskan nama yaa Hafiizh dan dia tidak lupa membacanya paling sedikit 10 kali dalam sehari, niscaya ia akan selamat dari kekerasan, malapetaka, kehilangan dan hal hal yang membawa madharat, Insya Allah. 39. Al Muqiit (Maha Pemelihara, Maha Memberi Rezeki dan Kekuatan) Barang siapa menuliskan Asma Allah ini atau membacakannya ke atas tanah, lalu tanah itu dibasahinya dan kemudian diciumnya, niscaya Allah akan menguatkannya dalam menahan rasa lapar. Orang yang hendak melakukan perjalanan yang sulit dan berbahaya dapat membaca yaa Muqiit sebanyak 7 kali di atas sebotol air, kemudian menuliskan Asma Allah ini pada botol tersebut sebanyak 7 kali pula. Selama dia minum dari botol itu di dalam perjalanannya, dia akan mendapatkan kekuatan untuk mengatasi berbagai kesulitan dan bahaya yang mungkin dihadapinya. Barang siapa meniupkan Asma Allah ini di sebuah wadah setelah dibaca sebanyak 7 kali, kemudian meminum airnya untuk dirinya atau untuk orang lain, atau bernafas dalam dalam di atas wadah tersebut, maka semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah. (Memilih yang haram tidak akan menambah rezekimu. Apa pun makananmu dan dari mana pun engkau mendapatkannya, itu hanya dapat menjadi bagianmu. Sarana tidaklah menciptakan rezeki. Bahkan alat tidak memberi rezeki. Sarana dan alat tak ubahnya pipa yang berasal dari Allah, Maha Pemberi Rezeki, kepada setiap makhluk. Makanan yang terdapat di dalam pipa tersebut mengalir sampai kematian menekan dari ujung pipa tersebut. Kematian tidak akan datang kepadamu sampai makananmu habis. Ia pasti datang kepadamu setelah suapan terakhirmu dan embusan napasmu yang penghabisan.) 40. Al Hasiib (Maha Penghitung) Barang siapa takut dikalahkan oleh temannya, menghadapi tetangga yang licik, orang yang iri hati, atau untuk menjaga rumah seseorang dari kerusakan maka ia harus membaca yaa Hasiib setiap hari sebelum matahari terbit dan sesudah matahari tenggelam sebanyak 70 kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah menyelamatkannya dari rasa takutnya itu. Membaca Asma Allah ini hendaklah dimulai dari hari Kamis. Jika seseorang menuliskan nama ini pada botol dan memberi minum bayi yang sering menangis dari botol ini, niscaya tangisnya akan berhenti. (Ketahuilah bhwa setiap menit yang berlalu tanpa keuntungan, setiap jam yang tidak engkau manfaatkan karena Allah, merawat mahkluk-Nya, atau mengingat-Nya,

bersyukur kepada-Nya, memuji-Nya, mencermati apa yang tengah engkau kerjakan, adalah sebuah kerugian. Engkau tidak memiliki harapan untuk mendapatkan kembali yang telah hilang, engkau tidak dapat menebus hari kemarin, bahkan sekiranya engkau habiskan sisa hidupmu. Hargailah hidupmu!!! Janganlah engkau sia siakan dalam kemalasan, kelalaian dan mimpi. Buatlah perhitungan sejak saat ini sebelum engkau harus memperhitungkannya di hadapan Allah Al-Hasiib) 41. Al Jaliil (Maha Agung, Maha Tinggi dan Mulia) Barang siapa membaca atau menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas dengan tinta misik dan zafaran, lalu dibawanya, maka Allah akan memberikan kewibawaan dan kebesaran kepada-Nya. 42. Al Kariim (Maha Dermawan, Maha Pemurah) Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini ketika hendak tidur dan dilakukan secara rutin, maka Allah akan menanamkan sifat Karim kedalam hati orang orang arif. Orang yang membaca yaa Kariim sebanyak 270 kali setiap hari akan terbebas sama sekali dari utang mereka. Barang siapa membaca astaghfirullaah yaa Kariim sering kali merasa aman dari hukuman Allah dan mengharapkan ampunan-Nya 43. Ar Raqiib (Maha Mengawasi, Maha Mengamati) Orang yang beriman yang telah diberikan karunia ihsaan, dikaruniai keyakinan yang kuat bahwa Allah melihat mereka setiap saat, membaca Asma Allah ini ditempat yang tersembunyi, maka mata hatinya akan melihat rahasia yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Dia bahkan dapat memahami bahasa binatang, tumbuh tumbuhan dan benda benda mati. Jika seseorang lupa atau kehilangan sesuatu, membaca Asma Allah ini akan membantu orang itu untuk menemukannya kembali. Jika seseorang merasa takut terhadap tenung atau sihir yang ditujukan kepadanya, membaca nama ini sebanyak 312 kali sehari selama seminggu akan membantu sihir itu menjadi tak bertuah. Barang siapa menginginkan keluarganya dan hartanya dilindungi dari kerusakan dan bencana, hendaknya membaca Asma Allah ini setiap hari 7 kali dan meniupkan pada mereka. Hendaknya dia terus membaca Asma Allah ini kapan saja sehingga akan memperoleh perlindungan setiap saat.

Barang siapa merasa khawatir terhadap janin yang dikandung oleh seorang ibu dari bahaya keguguran, maka hendaknya dibacakannya ke atas perut si ibu Asma Allah ini sebanyak 7 kali, maka Insya Allah si ibu akan terhindar dari keguguran. Barang siapa hendak berlayar dan ia merasa khawatir bahwa di antara keluarga yang ditinggalkannya ada yang berbuat tidak senonoh, maka hendaklah dibacakan Asma Allah ini 7 kali sambil memegang tengkuk mereka. Insya Allah apa yang dikhawatirkannya itu tidak akan terjadi. (Bagi orang yang miskin, berputus asa dan ragu ragu terhadap kemurahan Allah juga berbahaya. Juga berbahaya bagi orang yang berdosa, seberapa besar pun dosanya, untuk meragukan kasih sayang dan kemurahan Allah) 44. Al Mujiib (Maha Mengabulkan) Orang yang senantiasa berdzikir membaca yaa Mujiib, maka doa doanya akan dikabulkan. Jika Seseorang membaca yaa Mujiib sebanyak 55 kali setelah mengerjakan sholat sunat, terutama ketika matahari terbit, maka kebutuhannya akan dipenuhi. Membaca Asma Allah ini juga akan menghentikan desas desus dan fitnah yang ditujukan kepada seseorang. 45. Al Waasi` (Maha Luas) Berkhasiat mendatangkan kelapangan dan kedudukan, lapang dada dan terhindarnya ia dari sifat dendam dan tamak, serta mendatangkan sifat qanaaah bagi orang yang berdzikir dengannya. Barang siapa menginginkan kelimpahan harta benda, ketinggian ruhaniah, kecukupan dan tidak tergantung kepada siapa pun, hendaknya selalu berdzikir dengan Asma Allah ini. Orang orang yang memiliki beban pekerjaan dan tanggung jawab yang berat yang rasanya tidak dapat mereka pikul akan beroleh kekuatan dan keringan jika mereka terus menerus berdzikir dengan Asma Allah ini. Membaca yaa Waasi sebanyak 170 kali dapat menyembuhkan seseorang dari depresi. (Ketahuilah bahwa pengetahuan Allah itu luas, menyeluruh dan di mana mana. Engkau tidak dapat menyembunyikan apa pun dariNya. Kekuasaan-Nya mencakup segala, tak ada yang dapat menghindarnya, oleh karena itu berhati hatilah terhadap perbuatan dosa dan maksiat)

46. Al Hakiim (Maha Bijaksana) Jika Seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tugas yang diembannya, atau jika semua usaha yang ditempuhnya mengalami kegagalan, kemudian dia tetap membaca Asma Allah ini, niscaya segalanya akan berubah menjadi lebih baik. Barang siapa terus menerus membaca yaa Hakiim, maka Allah akan membukakan baginya ilmu dan hikmah. Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan memalingkan dirinya apa apa yang membahayakan dirinya dan akan membukakan baginya pintu hikmah. 47. Al Waduud (Maha Pecinta) Barang siapa membaca Asma Allah sebanyak 1.000 kali kemudian meniupkannya pada makanan, lalu makanan tersebut ia makan bersama sama istrinya, maka perselisihan dan perbedaan di antara mereka segera teratasi. Cinta dan kasih sayang juga akan tertanam di hati mereka, Insya Allah. Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada secarik kain sutra kemudian membawanya dan ingat untuk sering membacanya, niscaya orang orang akan makin menyukainya. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, niscaya Allah akan mencintainya. Karena itulah para guru tarekat sering menganjurkan murid muridnya agar berdzikir dengan Asma Allah. (Dengan mencintai-Nya, kita juga mencintai orang orang yang dicintai Nya, orang orang yang mencintai Nya, orang orang yang mengajarkan firman Nya dan kata kata yang mereka ajarkan. Semua cinta adalah milik Nya. Semua yang kita cintai itu fana, seperti halnya diri kita sendiri. Yang kekal adalah jiwa kita yang suci, karunia terbesar bagi kita dan pemilik jiwa itu yakni Pencipta kita. Kesadaran akan hal itu merupakan anugerah yang lebih besar dari semua yang kita miliki di dunia ini. Sebab jika Allah mencintai hamba-Nya, tentu Dia akan memberikan kepada orang tersebut pemahaman, kesadaran, iman dan rasa cinta kepada Nya.) 48. Al Majiid (Maha Mulia) Jika seorang beriman yang memiliki sifat yang baik, yang terkena penyakit kulit, berpuasa pada tanggal 13 14 dan 15 bulan Qamariyah dan ketika berbuka membaca yaa Majiid sebanyak 100 kali, maka penyakitnya itu dapat tertolong. Cara ini juga menolong dalam kasus penyakit hati dan depresi.

49. Al Baaits (Maha Membangkitkan) Jika seseorang mampu mengakui bahwa ia lalai dan gagal dalam menjalani hidup menurut ketentuan ketentuan Allah, dan mengetahui bahwa dia tidak takut kepada azab Allah, tetapi masih menderita karena keadaan ini dan ingin mengubahnya, dia harus sering membaca Asma Allah ini, maka dia akan merasa takut, cinta dan berharap kasih sayang Allah dan mengubah jalan hidupnya. Jika seseorang dituduh secara sewenang wenang, maka membaca Yaa Baaits sebanyak 7.070 kali akan menyelamatkannya. Barang siapa ketika hendak tidur meletakkan tangannya didadanya dan membaca Asma Allah ini sebanyak 101 kali, maka hatinya akan hidup dengan ilmu dan hikmah, Insya Allah. 50. Asy Syahiid (Maha Menyaksikan) Berkhasiat menjadikan orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini kembali kepada kebenaran dari kebathilan. Orang yang berdosa karena berbuat maksiat kepada Allah dan dia benar benar mengetahui bahwa dirinya melakukan hal yang salah akan dapat mengendalikan perbuatannya jika dia membaca yaa Syahiid sebanyak 21 kali tanpa putus. Jika Asma Allah ini dibacakan sambil meletakkan telunjuk pada tangan anak yang bandel, niscaya anak itu akan menjadi lebih penurut. Barang siapa yang menginginkan agar anak dan istrinya yang durhaka menjadi taat, hendaknya meletakkan tangannya di keningnya, kemudian membaca Asma Allah ini sebanyak 21 kali dan meniupkannya, Insya Allah mereka akan mentaatinya. (Dia lebih dekat kepada hamba hamba-Nya daripada jiwa mereka sendiri. Dia memiliki cinta dan kasih sayang terhadap mereka yang jauh lebih besar daripada perhatian mereka terhadap diri mereka sendiri. Karunia-Nya tidak terbatas: tak ada akhir bagi rahmat-Nya) 51. Al Haqq (Maha Benar) Jika membaca laa ilaaha illaa Allaah al-Malik al-Haqq al-Mubiin (Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Raja, Kebenaran Yang Nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, niscaya dia akan mendapat rezeki yang tidak diduga duga. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari, maka akhlaknya akan menjadi baik.

Orang yang menuliskan Asma Allah ini pada sehelai kertas persegi panjang pada keempat sudutnya, lalu diletakkannya pada telapak tangannya di waktu sahur, sambil mengangkatnya ke arah langit, niscaya Allah akan melindunginya dari apa yang disusahkannya. (Tawakkul, berserah diri kepada Allah, bukan berarti mengabaikan sebab sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Bertawakal kepada Allah merupakan salah satu kewajiban dalam Islam, sedangkan sikap malas adalah dosa) 52. Al Wakiil (Maha Memelihara, Maha Mencukupi) Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan membukakan baginya pintu pintu kebaikan dan rezeki. Jika seseorang yang bertawakal kepada Allah berada dalam bahaya bencana alam atau tengah di serang musuh, membaca Asma Allah ini secara terus menerus sebanyak 66 kali, niscaya dia akan selamat. Rasulullah SAW bersabda, Jika engkau membaca Hasbiiyallaah laa ilaaha illaa huwa alayh tawakkaltu wa huwa rabb al-arsy al-azhiim (Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dialah Tuhan yang memiliki Arasy Yang Agung [at-Taubah :129] ) diwaktu pagi dan malam hari, maka Allah akan menjadi wakilmu dan akan membimbing urusanmu di dunia ini dan di akhirat dengan bimbingan yang terbaik bagimu. 53. Al Qawiyy (Maha Kuat) Orang yang dizalimi hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya untuk menghentikan kezalimannya. Maka Allah akan memberikan perlindungan kepadanya. Insya Allah. Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 116 kali setiap hari, jika mereka lemah atau lelah karena melaksanakan sholat lima waktu, maka mereka akan mendapatkan kekuatan dan senang melaksanakan sholat itu. Jika seseorang menderita selama melaksanakan perjalanan yang sulit dan berbahaya membaca Asma Allah ini, niscaya mereka tidak akan merasakan penderitaan itu. Jika seseorang memasuki tempat atau keadaan yang berbahaya, mana membaca bi ism Allaah al-Rahmaan al-Rahiim wa laa hawla wa laa quwwata illaa bi Allaah Al-Aliyy Al-Azhiim (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan tak ada daya dan tak ada upaya selain Allah Yang Maha Tinggi, Yang Maha Besar) akan menghilangkan bahaya atau memberi orang itu kekuatan untuk menghadapinya.

(Seorang hamba harus mengharapkan agar semua kebaikan dan keindahan datang dari Allah, dan hanya takut kepada azab Allah. Dengan demikian semua rasa takut yang lain hilang dari hati hamba hamba yang telah tertambat kepada Tuhan mereka) 54. Al Matiin (Maha Kukuh, Maha Sempurna Kekuatannya) Jika seorang yang beriman menydari bahwa dirinya sendiri merupakan seorang yang zalim lagi berperangai buruk, dan ingin meninggalkan sifat buruk itu, maka hendaknya dia membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari, niscaya akan membantunya untuk menjadi orang yang lebih baik. Jika seorang ibu kekurangan air susu untuk bayinya, maka jika dia minum dari cangkir yang bertuliskan yaa Matiin maka air susunya akan bertambah. Barang siapa membacakan Asma Allah ini pada anak perempuan kecil atau anak laki laki kecil sebanyak 10 kali, niscaya anak tersebut tidak akan berbuat durhaka. 55. Al Waliyy (Maha Melindungi, Maha Menolong dan Mengendalikan) Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 700 kali pada malam jumat, maka semua rintangan material dan spiritual akan hilang. Mudah mudahan orang seperti itu melihat hakikat yang sebenarnya dan makna segala sesuatu. Dalam perkawinan yang salah satu pasangannya memiliki sifat suka bertengkar, jika pasangan lain mengingat Asma Allah ini ketika mereka sedang bertengkar niscaya pertengkaran itu tidak akan berubah menjadi perkelahian. Jika seseorang memiliki istri yang perilakunya buruk, hendaknya Asma Allah ini dibaca terus menerus ketika berada di hadapannya, Insya Allah perilakunya akan menjadi baik. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini pada malam jumat sebanyak 1.000 kali, nicaya Allah akan memberikan wilayah (kepemimpinan) kepadanya dan akan di hisab dengan hisab yang mudah. (Para wali Allah mempunyai mata yang diterangi oleh, dan melihat dengan, cahaya Tuhan. Mereka menarik pelajaran dari semua yang mereka dengar dan lihat. Cahaya Tuhan memancar di wajah mereka: siapa pun yang melihatnya menjadi ingat kepada Allah) 56. Al Hamiid (Maha Terpuji)

Jika seseorang yang membaca yaa Hamiid dalam keadaan menyendiri sebanyak 93 kali selama 45 hari, maka kebiasaaan dan sifat sifatnya yang buruk akan berubah menjadi baik. Insya Allah. Jika seorang yang keimanan, ibadah dan sifatnya sejalan dengan seorang muslim membaca Asma Allah sebanyak 99 kali setelah sholat subuh, Allah akan menerangi hati orang tersebut pada hari itu. Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 66 kali setelah sholat subuh dan sholat isya, maka Allah akan memperindah ucapan dan perbuatannya. Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali setiap setelah melaksanakan sholat lima waktu, Allah akan memasukkan orang tersebut ke dalam golongan hamba hamba-Nya yang saleh yang akan dicintai dan akan dilayani oleh semua orang dan setiap makhluk hidup Jika seseorang memiliki mulut yang kotor, dengan menuliskan yaa Hamiid pada sebuah gelas dan minum dari gelas ini secara teratur, maka ucapannya akan menjadi baik. (Setan dan setan diri seseorang, hawa nafsu, adalah pencuri yang beroperasi di dalam kegelapan dan masuk ke dalam rumah yang gelap. Mereka tidak akan masuk ke dalam rumah Tuhan, hati yang disinari oleh cahaya iman. Pintu menuju hati adalah pikiran; cahaya pintu itu adalah ilmu. Cahaya itu menghalangi jahatnya kebodohan, khayalan, kemunafikan dan kesombongan. Jika cahaya jiwa adalah kesadaran, maka kegelapannya adalah kelalaian.) 57. Al Muhshiy (Maha Pencatat, Maha Memperhitungkan Setiap Amalan) Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak 20 kali setiap hari kemudian meniupkan di 20 potong roti kemudian dimakan, Allah akan menjadikan seluruh makhluk tunduk kepadanya, Insya Allah. Bagi orang yang mengalami kesulitan dalam memahami apa yang mereka dengar atau dalam mengingat sesuatu, membaca Asma Allah ini sebanyak 148 kali akan membantu. Membaca Asma Allah ini juga memberikan dorongan kepada manusia untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri. (Barang siapa menyekutukan Allah, berarti dia telah melakukan satu satunya dosa yang tidak dapat dimaafkan.) 58. Al Mubdiu (Maha Memulai Segala Sesuatu) Jika seseorang ragu ragu dalam menetapkan keputusan yang akan diambilnya, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali dia akan dapat memutuskan dengan cepat.

Barang siapa yang meletakkan tangannya di perut istrinya yang sedang hamil, kemudian membaca yaa Mubdiu sebanyak 99 kali pada waktu sahur, maka istrinya tidak akan keguguran dan anaknya tidak akan lahir premature, Insya Allah. 59. Al Mu`iid (Maha Mengulangi Kejadian) Jika ada seseorang yang hilang, hendaknya Asma Allah ini dibaca 70 kali disetiap sudut rumahnya pada malam hari ketika semua orang telah tidur. Maka ia akan kembali setelah 7 hari atau diketahui keberadaannya dalam waktu tersebut. Insya Allah Berkhasiat untuk mengingatkan hafalan yang terlupa jika berdzikir dengan Asma Allah ini. Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, maka akan hilanglah kebingungannya dan akan ditunjukkan ke jalan kebenaran. Jika seseorang yang kehilangan alat rumah tangga atau barang yang berharga membaca Asma Allah ini sebanyak 77 kali pada keempat dinding rumah di keheningan malam setelah semua orang tertidur, berita mengenai orang yang mencuri atau barang yang hilang akan mengembalikan barang tersebut. (Abd al-Muiid adalah orang yang didalam dirinya Allah telah menempatkan pengetahuan mengenai rahasia bahwa segala sesuatu terus menerus diciptakan kembali) 60. Al Muhyii (Maha Memberi Kehidupan) Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini keatas badannya, maka ia akan terhindar dari penjara dan tenggelam. Orang yang sakit hendaknya membaca Asma Allah ini terus menerus. Dapat juga dibacakan orang lain kemudian ditiupkan kepada orang yang sakit, Insya Allah kesehatannya akan pulih. Jika seseorang menderita karena menjadi budak hawa nafsunya selalu membaca Asma Allah ini hingga ia tertidur karena kecapaian maka dia akan dapat mengendalikan nafsu jahatnya. Jika membaca Asma Allah ini sebanyak 68 kali setiap hari maka Allah akan menghiasi hati mereka dengan cahaya iman dan ilmu dan akan memberikan kepada mereka kemauan untuk menolong orang lain yang tengah membutuhkan pertolongan.

Jika seorang beriman menderita sakit keras membaca Asma Allah ini sebanyak 68 kali setelah sholat wajib, niscaya dia akan sembuh. (Derajat pengetahuan paling rendah bagi seseorang adalah kesadaran dan pengenalan terhadap diri sendiri. Orang yang tidak mengenal dirinya sendiri tidak sadar akan eksistensinya mungkin sama dengan orang mati. Ucapan bangkai hidup yang tidak sadar adalah mati dan mematikan: menjauhlah dari mereka!) 61. Al Mumiit (Maha Mematikan Makhluk-Nya) Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini, maka jiwanya akan patuh melakukan amal kebaikan. Orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya hendaknya meletakkan tangannya di dadanya dan terus menerus membaca Asma Allah ini hingga ia tertidur, Insya Allah ia akan diberi kekuatan untuk mengendalikan nafsunya. Membaca Asma Allah ini akan membantu seseorang mendapatkan persahabatan dengan orang beriman dan memperoleh kemenangan atas musuh. 62. Al Hayy (Maha Hidup) Orang yang ingin memperoleh kesehatan hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 3.000 kali setiap hari. Jika orang yang sakit menuliskan Asma Allah ini dengan misik dan air mawar dalam sebuah wadah kemudian membasuh tulisan tersebut dengan air lalu diminum, maka sakitnya akan sembuh, Insya Allah. Dapat juga air itu diberikan kepada orang lain yang sakit. Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini secara terus menerus, Insya Allah, akan berumur panjang dan hidup berbahagia. Jika seseorang sangat tertekan dan merasa sangat kesulitan, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari sebelum matahari terbit, dia akan mendapatkan kedamaikan. Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 300.000 kali, maka dia tidak akan menderita sakit selama lamanya. 63. Al Qayyuum (Maha Mandiri) Barang siapa yang membaca yaa Hayyu yaa Qayyuum sejak terbit sampai naiknya matahari, maka ia akan mendapatkan rasa senang dalam dirinya yang tak terhingga.

Barang siapa yang berdoa dengan Asma Allah ini di lautan luas, maka Allah akan menyelamatkannya dari bahaya tenggelam. Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak banyak nya dalam keadaan menyendiri maka akan menjadi sejahtera dan kaya. Jika orang yang menghabiskan banyak waktunya yang berharga untuk tidur , maka sebelum tertidur hendaklah dia membaca Alif laam miim, Allaahu laa ilaaha illaa huw al-Hayy al-Qayyuum (Alif Laam Miim, Allah tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Yang Ada dengan Sendirinya [Al-Baqarah : 225] ) maka kantuknya akan hilang. Jika orang yang menderita insomnia membaca waa tahsabuhum aiqaazhan wa hun ruquud (Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur) fadharabnaa alaa aadzaanihim fii al-kahf siniin adadan (..Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu ), ketika akan tidur maka dia akan bisa tidur. Orang yang memiliki kesulitan dalam menghafal dapat membiasakan membaca Asma Allah ini 16 kali sehari di tempat yang sepi, maka dia akan dapat mengatasi kesulitan itu. 64. Al Waajid (Maha Kaya) Barang siapa membaca Asma Allah ini pada setiap suap makanannya, niscaya hatinya diberikan kekuatan dan cahaya oleh Allah. Seorang beriman yang membiasakan diri berdzikir dengan Asma Allah ini sesering mungkin akan dapat membantunya menemukan apa yang ingin dia temukan dan menjaga apa yang telah ditemukannya. (Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka terima. Mereka mewujudkan rasa Syukur mereka kedalam perbuatan dengan melayani makhluk ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu bekerja keras seolah olah mereka tidak akan pernah mati.) 65. Al Maajid (Maha Mulia, Maha Agung dan Tinggi) Barang siapa yang berdzikir dengan Asma Allah ini sampai larut dalam keasyikannya, niscaya Allah akan memberikan cahaya dalam hatinya. Orang yang beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 465 kali sepanjang siang dan 465 kali sepanjang malam maka kata katanya akan dipahami oleh orang lain sesuai dengan yang dimaksudkannya. Sifatnya membaik. Dia dicintai dan dihormati. Dia bahkan dapat memahami bahasa hewan dan tumbuhan dan mereka juga dapat memahaminya.

66. Al Waahid (Maha Esa) Barang siapa menginginkan agar perasaan ketergantungan terhadap makhluk keluar dari hatinya, hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari dan dilenyapkan Allah rasa takutnya yang merupakan asal semua bencana di dunia dan di akhirat. Barang sipa menginginkan agar anaknya taat dan shaleh hendaknya menuliskan Asma Allah ini (di kertas, kain dsb) dan tulisan ini selalu dibawa kapan saja dan dimana saja. Jika seseorang yang ditimpa khayalan jahat, rsa takut yang tidak beralasan terhadap segala sesuatu dan berat hati, hendaknya mengambil air wudhu dan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali di tempat yang sunyi, niscaya dia akan sembuh. Jika seorang beriman yang menghadapi bahaya dari orang yang sangat zalim membaca yaa Waahiid al Baaqii awwala kulli syai wa aakhirah (Wahai Engkau Yang Esa, Yang Kekal di awal segala sesuatu dan di akhirnya) sebanyak 500 kali setelah sholat dzuhur, maka dia akan selamat. (Dialah Yang Esa dalam nama-Nya yang indah, tak ada yang dapat disifati dengannya selain Dia. Siapa pun yang mempersamakan sesuatu yang lain dengan-Nya adalah berdosa dengan dosa yang tidak dapat diampuni yakni menyekutukan Dia dengan sesuatu yang lain. Dialah satu satunya yang berhak disembah. Keesaan-Nya tidak dapat dibagi bagi. Dialah keseluruhan tanpa bagian bagian.) 67. Al Ahad (Maha Satu) Barang siapa membaca Asma Allah ini dalam keadaan memiliki wudhu sebanyak 19 kali setelah sholat subuh, maka semua doanya akan dikabulkan, Insya Allah. Jika seseorang yang duduk sendirian ditempat yang sunyi membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, merenung artinya dan mencoba merasakan kesatuan pada wujudnya, beberapa hal mengenai inti batin dapat dimanifestasikan. 68. Ash Shamad (Maha Dibutuhkan) Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah sebanyak 125 kali setelah sholat subuh dan sebelum matahari terbit dalam keadaan sujud, akan tampaklah bekas bekas kebenaran padanya, akan dilindungi dari berbohong, perilaku haram maupun dari permusuhan orang lain dan akan membaik sifat dan imannya. Barang siapa yang mengucapkan Asma Allah ini terus menerus dan dalam keadaan memiliki wudhu, ia segera tidak akan memiliki ketergantungan kepada seluruh makhluk.

Jika seseorang memerhatikan orang lain yang tengah berada di bawah pengaruh orang jahat, dan melakukan perbuatan dosa, dia boleh berpuasa secara berturut turut pada hari kamis, jumat dan sabtu dan berbuka tanpa makan daging atau produk produk susu, kemudian membaca yaa Shamad sebanyak 100 kali diatas makanan atau minuman dan diberikan kepada orang yang sedang dalam kesulitan itu, maka hal itu akan membantunya untuk bertobat dari perbuatan yang salah dan menyelamatkannya dari pengaruh pengaruh jahat. (Allah yang Memenuhi semua kebutuhan selalu ada, mengetahui kebutuhanmu sebelum engkau mengetahuinya, memenuhi kebutuhanmu sebagaimana mestinya, bukan dengan cara yang kau kira bagaimana seharusnya kebutuhan itu terpenuhi) 69. Al Qaadir (Maha Kuasa) Barang siapa yang setelah mengerjakan sholat dua rakaat membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali, Allah akan merendahkan dan menghinakan musuh musuhnya (asalkan ia tidak zalin) Apabila Asma Allah ini dibaca 41 kali sebelum mengerjakan tugas yang sulit, maka kesulitan itu akan hilang, Insya Allah. Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini kerika sedang membasuh setiap anggota badannya dalam berwudhu, niscaya kepada anggota badannya itu akan diberikan kekuatan. Orang yang menderita karena cintanya ditolak hendaknya terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 305 kali, maka mungkin orang yang dicintai akan membalas cintanya atau penderitaannya akan berakhir. (Al-Qaadir memiliki kemampuan yang tidak terbatas. Kemampuan-Nya untuk membuat sesuatu menjadi terjadi, Kekuasaan-Nya untuk membuat dan mencipta hanya memiliki sebuah syarat, yaitu kehendak-Nya.) 70. Al Muqtadir (Maha Menentukan) Barang siapa yang terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 744 kali setelah bangun tidur, Allah akan mengatur urusannya sebagaimana yang ia kehendaki, sehingga ia tidak perlu lagi mengatur dirinya. 71. Al Muqaddim (Maha Mendahulukan) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya pada saat perang atau jihad, Allah akan memberikan keberanian kepadanya dan ia akan selamat dari musuhnya.

Orang yang membacanya secara terus menerus akan menjadi tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Orang yang mengetahui tuntutan hawa nafsu dan keadaan jiwanya, dan yang mengetahui bahwa hawa nafsu menariknya ke bawah menuju tanah karena ia diciptakan dari tanah, sedangkan jiwanya menarik keatas menuju langit karena ia berasal dari arah itu, dapat membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 148 kali setiap hari. Orang itu akan diberikan kearifan untuk memilih prioritaasnya di dalam hidup ini maupun kehendak untuk melaksanakan kewajiban kewajiban kita untuk akhirat tepat pada waktunya, dan akan mencapai keberhasilan pada keduanya. 72. Al Muakhkhir ( Maha Mengakhirkan) Orang beriman yang membiasakan membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali sehari menjadi mampu melihat kesalahan mereka dan bertobat. Jika orang yang bertobat membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, Insya Allah tobat mereka akan diterima. Tanda diterimanya tobat adalah menguatnya keinginan mereka untuk melaksanakan sholat. Jika seseorang ingin mencegah orang zalim dari mendapatkan pangkat yang tinggi, maka hendaklah dia membaca Asma Allah ini sebanyak 1.446 kali sebelum matahari terbit selama tujuh hari berturut turut. Dengan kehendak Allah dia mampu mencegahnya. (Allah bereksistensi dengan sendirinya. Eksistensi-Nya tidak bergantung kepada selain diri-Nya sendiri dan Dia Maha Tinggi dari segala eksistensi yang lain. Dialah yang memberikan apa yang diperlukan bagi eksistensi segala sesuatu.) 73. Al Awwal (Maha Awal, Yang Tidak Berpermulaan) Barang siapa yang menginginkan anak laki laki hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak 40 kali setiap hari selama 40 hari. Maka keinginannya akan terkabul. Jika seorang musafir membaca Asma Allah ini 1.000 kali pada hari jumat ia akan segera kembali kerumah dalam keadaan selamat dan sehat. Orang yang memiliki banyak persoalan atau kehilangan kekasih hatinya harus membaca yaa Awwal sebanyak 1.000 kali selama 40 jumat berturut turut. Keinginan mereka akan terpenuhi. 74. Al Aakhir (Maha Akhir) Barang siapa yang ingin agar cinta kepada Allah tertanam kuat dalam hatinya, cinta kepada selain Allah hilang dari hatinya, dosa dosanya di ampuni dan mati

dalam keadaan beriman hendaknya ia membaca Asma Allah ini 1.000 kali setiap hati. Kaum beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 100 kali sehari akan berhenti membodohi diri mereka sendiri dan melihat kebenaran. Jika seseorang sedang diserang oleh musuh dan membaca ya Aakhir sebanyak 800 kali, niscaya si penyerang akan mundur. Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari jumat akan membantu meningkatkan rezeki seseorang. (Sifat Yang Pertama dan Yang Terakhir harus dibaca, disebut dan diingat secara bersamaan karena artinya laksana sebuah lingkaran dimana awal dan akhir adalah satu) 75. Azh Zhaahir (Maha Nyata) Jika Seorang beriman memiliki niat baik dan berupaya keras untuk mewujudkannya, maka hendaklah dia melakukan sholat sunat dua rakaat kemudian membaca Huwa al-Awwal wa al-Aakhir wa al-Zhahir wa al Baathin wa huwa bi kull syay Aliim (Dialah Yang Pertama dan Yang Akhir, Yang Tampak dan Yang Tersembunyi dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu) sebanyak 145 kali. Dia akan mendapat kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Membaca Asma Allah ini memampukan seseorang untuk melihat segala sesuatu yang sebelumnya tersembunyi. Jika Seseorang memiliki kesulitan dan tidak mengetahui jalan keluarnya, maka setelah mengerjakan shalat isya hendaklah dia mengerjakan sholat sunat dua rakaat lalu membaca yaa Zhaahir sebanyak 1.006 kali, seraya memohon kepada Allah agar ditunjukkan jalan keluar dari masalah tersebut. Jalan keluarnya akan diperlihatkan kepadanya dalam mimpi. Orang yang membaca Asma Allah sebanyak 500 kali setiap hari setelah matahari terbit, Allah akan memberikan kepadanya pandangannya dan hatinya di penuhi cahaya. 76. Al Baathin (Maha Tersembunyi) Jika kaum beriman membiasakan diri membaca Asma Allah sebanyak 33 kali dalam sehari maka alam batin mereka akan menjadi terang, mata hati mereka akan terbuka, mereka akan mulai melihat Hakikat yang sebenarnya dan memahami makna segala sesuatu, atas izin Allah. Mereka akan memperoleh kedamaian, ucapan mereka akan menjadi manis dan bermanfaat. Mereka akan dicintai dan dihormati oleh orang lain.

Barang siapa yang senantiasa membaca huwal awwalu wal aakhiru wazh zhahiru wal baathinu wa huwa bikulli syaiin qadiir setelah mengerjakan sholat 2 rakaat, maka semua hajatnya akan terpenuhi, Insya Allah. Khasiat ism Al Baathin yaitu untuk mendapatkan rasa tenteram bagi orang yang berdzikir dengannya, setiap hati tiga kali dan tiap tiap kali sesaat lamanya. 77. Al Waaliy (Maha Memerintah, Yang Menguasai Segala Urusan) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini berulang ulang, ia akan diselamatkan dari bencana yang tidak diinginkan. Jika Asma Allah ini ditulis di gelas atau wadah keramik, kemudian gelas atau wadah tersebut diisi dengan air, dan air itu dipercikan di rumah, maka rumah tersebut akan diselamatkan dari bencana, Insya Allah. Jika seseorang bermaksud menundukkan orang lain, hendaknya ia membaca Asma Allah ini 11 kali. Jika seorang beriman yang memikul tanggung jawab kekuasaan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali setiap hari jumat demi kebaikan rakyat yang beras di bawah kekuasaannya, maka ucapannya akan berfaedah bagi mereka. Mereka juga akan menjadi lebih bersyukur, hormat dan patuh padanya. 78. Al Muta`aaliy (Maha Tinggi) Jika seorang beriman yang diturunkan dari jabatannya padahal dia tidak bersalah, kemudian membaca Asma Allah ini sebanyak 540 kali, maka dia akan memperoleh kembali jabatannya itu atau dinaikan jabatannya yang lebih dari orang lain dengan kualifikasi yang sama. Seseorang yang akan melakukan wawancara hendaknya membaca Asma Allah sebanyak 540 kali, akan membantu orang tersebut untuk menjadi lebih efektif. Orang yang sering membaca Asma Allah ini, segala permasalahannya akan segera terpecahkan. Wanita yang membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya akan terbebas dari rasa sakit, Insya Allah. (Orang yang membaca Al Quran dan tidak mengamalkan apa yang dibacanya laksana orang yang tidak pernah melihat Al Quran. Orang yang memandang wajah orang tuanya dengan marah, meskipun dia melayani keduanya dengan tekun, berarti dia tidak mengurus mereka. Aku tidak dapat berbuat apa apa terhadap orang orang semacam itu dan mereka juga tidak dapat berbuat apa apa terhadapku [HADIST NABI] )

79. Al Barr (Maha Baik, Maha Kebajikan) Barang siapa yang kecanduan minuman keras, berzina atau perbuatan maksiat lainnya, hendaknya membaca Asma Allah ini 700 kali setiap hari, Insya Allah ia akan mendapatkan hidayah dari Allah. Jika Asma Allah ini dibaca sebanyak banyaknya maka akan sangat manjur untuk menghilangkan cinta dunia. Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 7 kali kemudian meniupkannya pada anaknya segera setelah lahir, Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada anaknya dari bencana hingga dewasa. Untuk mendatangkan kebajikan di dalam segala yang ada bagi orang yang berdzikir dengannya. Orang orang yang lumpuh dan terus menerus membaca Asma Allah ini sebanyak 202 kali setiap hari akan mendapatkan kesembuhan, keringanan atau ketabahan untuk menanggung penyakit mereka. Orang orang yang sedang berada di tengah laut ketika terjadi badai akan selamat jika mereka terus menerus membaca Asma Allah. (Orang munafik laksana ruangan yang sudah digunakan. Bagian luarnya tampak bersih tetapi bagian dalamnya kotor) 80. At Tawwaab (Maha Penerima Taubat) Barang siapa yang menginginkan agar Allah memberikan taufik kepadanya untuk bertaubat, hendaknya membaca Asma Allah ini 360 kali setiap hari setelah sholat Dhuha. Jika Asma Allah ini dibaca 10 kali dihadapan seorang yang zalim, orang yang membacanya akan segera terbebas dari kezalimannya, Insya Allah. Orang beriman yang tidak dapat berhenti melakukan kesalahan, tetapi dia menyadarinya, dan dipenui perasaan bersalah, hendaknya membaca Asma Allah sebanyak 400 kali pada pagi hari. Pada suatu hari dia akan merasakan bahwa tobatnya diterima. Tanda diterimanya tobat adalah bahwa seseorang tidak dapat lagi melakukan perbuatan dosa itu, dan ingatan akan dosa itu hilang dari pikirannya. 81. Al Muntaqim (Maha Pembalas)

Jika seorang beriman dizalimi oleh musuh Allah yang layak dijatuhi hukuman, maka dengan membaca yaa Muntaqim yaa Qahhaar sebanyak 1.000 kali selama satu hari, maka kekuatan si zalim itu akan musnah. Barang siapa yang tidak berbuat zalim dan ingin membalas musuhnya tetapi tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya, hendaknya membaca Asma Allah ini terus menerus selama 3 jumat, maka Allah sendiri yang akan membalasnya. (Banyak kemalangan yang menimpa manusia merupakan akibat dosa mereka yang tak mengenal tobat. Jika engkau mengeluh terhadap kesulitan ini, maka kesulitan tersebut justru akan bertambah. Tetapi, jika engkau menerimanya, memandangnya sebagai kehendak Allah, dan tunduk maka Allah akan mempertimbangkan sikap tunduk itu sebagai penghapus dosa dosamu dan sebagai tobat yang sesungguhnya, sehingga kesulitan itu pun akan sirna.) 82. Al `Afuww (Maha Pemaaf, Maha Mengampuni) Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya Allah akan membukakan baginya pintu maaf dan ampunan Nya. Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 166 kali sehari akan mampu dalam mengendalikan keinginan jahat hawa nafsunya. Sifatnya akan membaik dan orang orang akan memaafkan kesalahannya. Ingat untuk membaca Asma Allah ini ketika tengah berada di ambang kemarahan yang tak terkendali dan diikuti dengan membaca salawat kepada nabi Muhammada SAW akan membantu meredakan amarah seseorang. Orang yang tengah menghadapi hakim yang akan menjatuhkan hukuman atas kesalahan yang telah dilakukannya, hendaklah membaca nama ini sebanyak 166 kali, maka hukumannya akan dibatalkan atau dikurangi. 83. Ar Rauuf (Maha Pengasih) Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 286 kali sehari akan memiliki hati yang penuh dengan kemurahan dan kepedulian terhadap orang lain, dan perasaan ini akan bersifat timbal balik. Orang tersebut juga akan diberi jalan untuk menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 10 kli ketika sedang dilanda amarah, dan kemudian membaca salawat nabi Muhammad SAW 10 kali juga, niscaya akan redalah kemarahannya. Demikian pula jika dibacakan dihadapan orang yang sedang marah. Barang siapa yang menginginkan agar seluruh makhluk mencintainya dan sebaliknya, hendaknya membaca Asma Allah ini berulang ulang.

84. Maalikul Mulk (Maha Menguasai Kerajaan) Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 212 kali setiap hari akan memperoleh rezeki yang banyak dengan cara yang tak terduga. Keraguan yang mungkin ada dalam pikiran mereka akan berubah menjadi keyakinan. Rakyat yang mereka perintah akan menghormati dan mematuhi mereka dengan ikhlas. Barang siapa membaca Asma Allah ini secara rutin, maka Allah akan memberikan harta kekayaan kepadanya dan dikayakan-Nya berkat karunia dan kemurahanNya. (Manusia adalah alam semesta dalam bentuk mikrokosmos; apa pun yang bereksistensi di alam semesta, bereksistensi di dalam diri kita. Manusia juga merupakan makhluk tertinggi dan wakil Allah. Itulah mengapa untuk jangka waktu tertentu Allah memberikan kepada sebagian hamba-Nya kerajaan, tanah, kekayaan, kesejahteraan, dan membiarkan mereka menguasainya. Allah juga memberikan kepada hamba hamba tertentu pengetahuan mengenai cara mengatur sehingga kerajaan mereka berkembang dan keuntungan mereka pun bertambah) 85. Dzul Jalaali Wal Ikraam (Maha Memiliki Kebesaran dan Kemulian) Berkhasiat mendatangkan kemuliaan, kehormatan dan kebesaran bagi orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini. Rasulullah bersabda: Bacalah Dzuu al-Jalaal wa al-Ikraam jika kamu memohon sesuatu dari Allah. Jika seorang beriman membaca Asma Allah ini 100 kali dalam sehari selama seminggu, maka semua beban kesulitan, keraguan, dan persoalan akan meninggalkan hatinya, sehingga hatinya akan terbebas dari khayalan, rasa cemas dan harapan yang sia sia. Kejahatan tidak akan menyentuhnya dan dia akan mendapatkan kedamaian. (Ada rahasia dalam tindakan-Nya menangguhkan hukuman dan memaafkan dosa. Dalam mengajarkan kita bahwa api neraka itu ada, Dia mengajarkan kita bahwa ada banyak jalan untuk menyelamatkan diri. Hal itu tak ubahnya seperti pengumuman tuan rumah yang kaya, dermawan dan pemurah yang menyatakan: Pintu pintu rumah kami terbuka, meja meja kami sudah ditata. Orang yang mendapatkan undangan ini dipersilakan datang, dan kami tidak mencerca orang yang tidak datang ke pesta kami) 86. Al Muqsith (Maha Mengadili) Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini secara rutin, maka Allah akan mencegah waswas darinya dan melindunginya dari keragu raguan yang dihembuskan oleh setan.

Jika pikiran seseorang selalu mengembara pada saat dia tengah mengerjakan sholat, maka dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 239 kali sebelum mulai mengerjakan sholat akan ada faedahnya. Jika Asma Allah ini dibaca 700 kali untuk suatu tujuan, maka tujuan tersebut akan tercapai, Insya Allah. Banyak membaca Asma Allah ini juga akan membantu menenangkan orang ketika mereka sedang marah atau depresi. 87. Al Jaami` (Maha Mengumpulkan) Jika keluarrga atau sanak keluarga seseorang saling terpisah, hendaknya ia mandi pada saat dhuha, kemudian menengadahkan pandangan ke arah langit dan membaca Asma Allah ini 10 kali. Tetapi menghitungnya hendaknya dengan jari sedemikian rupa sehingga dalam setiap bacaan, jarinya tetap tertutup hingga hitungan yang kesepuluh. Setelah itu hendaknya tangannya diusapkan ke wajah. Insya Allah keluarga yang saling terpisah akan berkumpul. Jika seseorang yang kehilangan sesuatu atau terpisah dari orang yang dicintainya, maka membaca yaa Jaami sebanyak 114 kali diikuti dengan yaa Jaami al-Naas li yawm laa rayb fiih ijmaa alayya dalatii (Wahai Tuhan yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan mengenainya, satukanlah apa yang telah hilang dariku dengan diriku) akan berfedah untuk menemukan apa yang telah hilang. Barang siapa memperbanyak berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan berhasil mencapai cita citanya. 88. Al Ghaniiyy (Maha Kaya) Jika dibacakan atas sesuatu yang sakit di tubuhnya atau tubuh orang lain, niscaya akan dilenyapkan Allah SWT sakitnya itu. Jika orang orang yang memiliki kebutuhan material membaca Asma Allah ini sebanyak 1.060 kali pada hari sabtu, maka mereka tidak akan membutuhkan pertolongan dari orang lain, karena Allah akan memenuhi kebutuhan mereka dari tempat tempat yang sama sekali tidak dapat diduga. Jika seseorang membaca Asma Allah ini sebanyak 70 kali, Allah akan mengaruniakan keberkahan pada kekayaannya dan kebutuhannya akan tercukupi. 89. Al Mughniiy (Maha Pemberi Kekayaan)

Orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali tiap hari, niscaya Allah akan menjadikannya kaya raya. Barang siapa yang membaca salawat 11 kali sebelum dan sesudah membaca Asma Allah ini sebanyak 1.111 kali, ia akan dikaruniai kekayaan ruhani dan materi. Membacanya hendaknya dilakukan setelah sholat fajar atau sholat isya. Tetapi Surat Muzzammil juga harus dibaca bersama Asma Allah ini. Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.121 kal setiap hari jumat selama 10 jumt berturut turut akan membantu menghilangkan perasaan cemas. Jika orang membacakan Asma Allah ini pada telapak tangan dan menggosokkannya kepada bagian tubuhnya yang terasa sakit, maka dia akan sembuh. Hal ini juga dapat menolong membebaskan orang orang yang dipenjara secara tidak adil. 90. Al Maani` (Maha Mencegah, Maha Menolak) Barang siapa memperbanyak dzikir dengan Asma Allah ini, niscaya segala permintaannya akan dikabulkan oleh Allah dan ditolak-Nya kejahatan darinya. Membaca Asma Allah ini sebanyak 161 kali pada pagi dan sore hari membantu menghilangkan penyakit dan rasa takut. Jika sepasang suami istri merasa kehilangan rasa cinta diantara mereka, membaca Asma Allah ini secara perlahan ditempat tidur akan menghidupkan kembali cinta di antara keduanya. Membaca Asma Allah ini dalam perjalanan akan membantu menjauhkan bahaya dan kesulitan. (Jika kita tidak mendapatkan apa apa yang kita inginkan, hal itu bukanlah Dia tidak mengetahuinya, bukan karena Dia tidak memilikinya, bukan karena Dia tidak dapat memberikannya, atau karena Dia tidak mampu menyerahkannya kepada kita. Dia Maha Sempurna, Maha Suci dari segala kekurangan. Meski alasannya mungkin saja tidak kita ketahui, kita harus percaya bahwa jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, itulah yang terbaik untuk kita.) 91. Al Dhaarr (Maha Pemberi Bahaya) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 100 kali pada malam jumat, ia akan diselamatkan bencana jasmani dan ruhani. Disamping itu juga akan mendekatkan orang yang membacanya kepada Allah. Seseorang yang dipaksa turun kepada kedudukan yang lebih rendah dari yang ditempatinya sebelumnya dapat membaca yaa Dhar, yaa Naafi sebanyak 100 kali

setiap malam jumat atau lebih baik lagi pada tanggal 13, 14, 15 pada bulan Qamariyah, maka orang orang itu akan mendapatkan kembali kedudukannya. Membaca Asma Allah ini sebanyak 1.001 kali akan menyelamatkan seseorang dari musuh yang zalim. 92. An Naafi` (Maha Pemberi Manfaat) Barang siapa yang menaiki kapal atau menaikan barangnya di kapal, hendaknya membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya. Insya Allah ia akan diselamatkan dari semua bahaya. Jika dibaca Asma Allah ini sebanyak 41 kali sebelum mengerjakan suatu tugas, maka tugas tersebut akan dapat diselesaikan dengan mudah. Jika Asma Allah ini dibaca sebelum berjima, Allah akan mengaruniakan kepadanya anak yang sholeh. Membaca Asma Allah ini akan menghilangkan kesedihan, depresi dan stress. (Sesungguhnya penderitaan yang kita alami dan musibah yang menimpa kita tak lain adalah karena kesalahan kita sendiri. Meskipun Allah menciptakan kejahatan dan memerintahkan kita menjauhinya dan melarang kita darinya, namun kita malah mengejar hal hal yang dilarang) 93. An Nuur ( Maha Bercahaya) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 1.001 kali setelah membaca Surat AnNur, hatinya akan disinari dengan nur dan cahaya Allah. Jika orang orang beriman, yang hati mereka diliputi gelapnya keraguan dan kesedihan, membaca Surat An-Nur sebanyak 7 kali dan membaca Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali, niscaya keraguan mereka akan hilang dan hati mereka akan manjadi terang. Jika seseorang yang tersesat membaca Asma Allah ini sebanyak 265 kali, maka dia akan menemukan kembali jalannya. Membaca Asma Allah ini akan menerangi kalbu dan anggota tubuh orang yang berdzikir dengannya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW memperbanyakkan menyebutnya dalam doanya sebagai berikut : Ya Allah, adakan cahaya di dalam kalbuku, cahaya di dalam kuburku, cahaya di dalam penglihatanku, cahaya di dalam pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku dan cahaya di atasku. Ya Allah, dakanlah bagiku cahaya dan jadikanlah aku cahaya dengan berkat rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Penyayang.

94. Al Haadii (Maha Pemberi Petunjuk) Barang siapa yang mengangkat kedua tangannya (sebagaimana ketika berdoa) sambil memandang ke langit dan membaca Asma Allah ini beberapa kali kemudian menyapukan kedua tangannya di wajah (sebagaimana selesai berdoa), Allah akan mengaruniakan kepadanya hidayah yang sempurna, dan akan memasukkannya dalam golongan orang orang yang taat dan shalih. Berkhasiat memberikan petunjuk kepada hati orang yang berdzikir dengan Asma Allah ini. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini, maka ia akan dianugerahi kedudukan untuk menguasai umat dengan hak. Membaca Asma Allah ini sebanyak 200 kali setiap hari akan membawa seseorang kepada keberhasilan. Jika engkau tidak yakin akan tujuanmu, membaca Asma Allah ini akan membimbingmu kepada pilihan yang tepat. Jika seseorang menuliskan Asma Allah ini pada sebuah cangkir, memasukkan air hujan kedalamnya, membacakan yaa Haadii kepadanya dan meminumkannya kepada anak yang mengalami kesulitan menghafal dan tidak patuh, niscaya hal itu akan memperbaiki keadaannya. 95. Al Badii` (Maha Pencipta Yang Baru) Jika seseorang sedang mengalami duka cita, hendaknya ia membaca Asma Allah ini 1.000 kali, maka Allah akan mengeluarkannya dari penderitaan tersebut. Apabila seseorang sedang dihimpit kesulitan dan membaca yaa Baadii alsamaawaat wa al-ardh (Wahai Pencipta langit dan bumi) sebanyak 70 kali maka akan dimudahkan solusinya. Apabila seseorang membaca yaa Baadii al-samaawaat wa al-ardh (Wahai Pencipta langit dan bumi) sebanyak 1.000 kali akan membantu meringankan depresi dan stress. Jika Kaum beriman membaca Asma Allah ini sebanyak 86 kali setelah sholat fardhu, maka pemahaman mereka akan bertambah, mata batin mereka akan terbuka dan mencapai makna batin pengetahuan sehingga mereka mampu mengerjakan tugas tugas sulit secara lebih baik daripada yang lain, dan ucapan mereka akan menjadi kata kata hikmah. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 700.000 kali, maka hajatnya akan terpenuhi dan akan diangkat oleh Allah kemudharatan darinya.

Jika seseorang melakukan pencarian, hendaknya membaca Asma Allah ini 1.200 kali, sebelum 12 hari, Insya Allah yang dicarinya akan ketemu. 96. Al Baaqiiy (Maha Kekal) Allah akan mengaruniakan perlindungan dan menerima semua amal shalih orang yang membaca Asma Allah ini 1.000 kali pada malam jumat. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sebanyak 1.000 kali niscaya akan terlepaslah ia dari bencana dan kesusahannya. Orang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 113 kali setiap hari akan mendapatkan kesehatan dan kekayaan, amal dan harta mereka akan aman, dan diharapkan bahwa mereka akan mendapatkan kasih sayang dan kemurahan Allah pada hari kiamat. Jika seseorang yang menderita rasa takut yang sangat, membaca Asma Allah ini sebanyak 113 kali setiap malam ketika hendak tidur niscaya dia akan terbebas dari rasa takut tersebut. (Jika engkau seorang dokter atau arsitek, ketika engkau pergi ke suatu tempat yang di dalamnya tidak ada orang yang sakit atau tidak ada apa pun untuk dibangun, maka keberadaan dan pengetahuanmu akan musnah. Tetapi jika engkau menemukan penyakit lama setelah kau pergi, atau jika engkau membangun sebuah jembatan yang akan dilalui orang orang untuk jangka waktu yang lama, dan niatmu dalam mengerjakan semua itu adalah untuk mengabdi dan bukan untuk mencari keuntungan, maka engkau akan memperoleh keabadian di Akhirat karena apa yang telah engkau kerjakan di dunia fana ini) 97. Al Waarist (Maha Mewarisi) Jika Asma Allah ini dibaca 100 kali pada saat matahari terbit, maka ia akan diselamatkan dari duka cita, kesulitan dan bencana. Di samping itu orang yang membacanya akan meninggal dalam keadaan beriman. Insya Allah. Orang yang ingin diselamatkan dari kebingungan, kebimbangan dan gangguan hendaknya membaca Asma Allah ini 1.000 kali antara Maghrib dan Isya. Pasangan yang mempunyai kesulitan memiliki anak akan mengandung jika mereka sesering mungkin membaca Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta khayr al-waaritsiin (Ya Allah, janganlah Engkau biarkan diriku hidup tanpa keturunan sedangkan Engkau adalah ahli waris yang paling baik [Al Anbiya : 89] ) (Perhatian dan rasa ingin tahu adalah dua anugerah terbesar bagi manusia. Semua pengetahuan, ilmu dan industri merupakan akibat dari adanya kedua sifat itu. Manusia

tidak dapat menciptakan atau membuat; yang dapat kit lakukan adalah menemukan segala sesuatu yang sebelumnya telah Allah ciptakan) 98. Ar Rasyiid (Maha Pandai) Orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang seluk beluk suatu tugas atau tidak dapat bekerja atau merencanakan suatu tugas, hendaknya membaca Asma Allah ini 1.000 kali antara Maghrib dan Isya, maka tugas dan rencana tersebut akan dapat dimengerti baik melalui mimpi atau ilham. Untuk memudahkan urusan keuangan dan agar selamat dari malapetaka, hendaknya Asma Allah ini dibaca setiap hari. Barang siapa berdzikir dengan Asma Allah ini sesudah sholat Isya sebanyak 100 kali, maka segala amalnya akan diterima Allah. Berdzikir dengan Asma Allah ini akan membuat doa menjadi terkabul. Seorang guru yang beriman yang membaca Asma Allah ini sebanyak 504 kali akan terhindar dari menyampaikan informasi yang salah atau menjadi orang yang disalah pahami. Membaca Asma Allah ini sebanyak 152 kali sehari akan meningkatkan kehidupan duniawi dan kehidupan batin seseorang. Ucapan si pembaca Asma Allah ni akan berpengaruh dan perbuatan perbuatannya adalah kebenaran (Engkau yang banyak menghabiskan harta dan usaha untuk menyinari kehidupan materialmu dengan kandil, permata yang berkilau dan kemegahan yang terang, mengapa kau padamkan cahaya hatimu? Tidakkah kau tahu bahwa engkau dapat menyebabkan hati itu diperbudak dalam kegelapan, dan buta seperti kalelawar? Jika mata kepalamu buta, seseorang dapat menuntunmu di jalan; namun orang yang hatinya buta tidak dapat dituntun dan akan tersesat selamanya) 99. Ash Shabuur (Maha Penyabar) Barang siapa yang membaca Asma Allah ini 100 kali sebelum matahari terbit akan diselamatkan dari bencana sepanjang hari itu. Disamping itu Allah akan menjadikan musuh musuhnya tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun dihadapannya. Jika seseorang yang menghadapi kesulitan membaca Asma Allah ini 1.020 kali, Insya Allah ia akan terbebas dari kesulitannya dan Allah akan mengaruniakan ketenangan dan kepuasan dalam hatinya. Jika seseorang beriman berada dalam kesulitan, penderitaan, dituduh secara semena mena atau dizalimi, maka dengan membaca yaa Shabuur sebanyak 289

kali, Insya Allah dia akan terhindar dari semua itu dan hatinya akan dipenuhi dengan cinta kepada Allah. YA ALLAH, DEMI NAMA-MU YANG INDAH DAN DEMI ORANG ORANG YANG DI DALAM DIRINYA BERMANIFESTASI NAMA-MU, BIMBINGLAH KAMI KE JALAN MEREKA. IZINKANLAH KAMI MELIHAT SIFAT SIFAT-MU DI MANA SAJA DENGAN SENDIRINYA, DAN BERSIHKANLAH CERMIN HATI KAMI AGAR KAMI DAPAT MELIHAT KEINDAHAN-MU YANG TERPANTUL DI DALAMNYA. [AAMIIN BI HURMAT SAYYID AL-MURSALIIN] Demikian hasil rangkuman saya. Mudah mudahan berguna bagi kita semua. Amiin Mohon maaf apabila masih ada kesalahan dan kekurangan dalam merangkum Manfaat dan Khasiat Asmaul Husna ini. Dirangkum dari buku : 1. Rahasia Manfaat Asmaul Husna (Solusi masalah dunia dan akhirat) Syaikh Jazri Rah.a 2. Rahasia 99 Nama Allah yang Indah (Mukhtashar fii Maaanii Asmaa Allaah al-Husnaa) alUstaadz Mahmuud Saamii 3. Asmaul Husna, Makna dan Khasiat (The Name and The Named) Syekh Tosun Bayrak alJerrahi al-Halveti

Berbicara tentang keindahan al-Asma-ul husna (nama-nama Allah Taala yang maha indah) berarti membicarakan suatu kemahaindahan yang sempurna dan di atas semua keindahan yang mampu digambarkan oleh akal pikiran manusia. Betapa tidak, Allah Taala adalah zat maha indah dan sempurna dalam semua nama dan sifatNya, yang karena kemahaindahan dan kemahasempurnaan inilah maka tidak ada seorang makhlukpun yang mampu membatasi pujian dan sanjungan yang pantas bagi kemuliaan-Nya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan hal ini dalam sebuah doa beliau yang terkenal:

Aku tidak mampu menghitung/membatasi pujian/sanjungan terhadap-Mu, Engkau adalah sebagaimana (pujian dan sanjungan) yang Engkau peruntukkan bagi diri-Mu[1]. Maka sebagaimana kesempurnaan sifat-sifat-Nya yang tidak terbatas, demikian pula pujian dan sanjungan bagi-Nya tidak terbatas, karena pujian dan sanjungan itu sesuai dengan zat yang dipuji. Oleh karena itu, semua pujian dan sanjungan yang ditujukan kepada-Nya bagaimanapun banyaknya, panjang lafazhnya dan disampaikan dengan penuh kesungguhan, maka kemuliaan

Allah Taala lebih agung (dari pujian dan sanjungan tersebut), kekuasaan-Nya lebih mulia, sifatsifat kesempurnaan-Nya lebih besar dan banyak, serta karunia dan kebaikan-Nya (kepada makhluk-Nya) lebih luas dan sempurna[2]. Sebagaimana Allah Taala menegaskan dalam al-Quran bahwa tidak ada satu makhlukpun di dunia ini yang mampu mambatasi dan menuliskan dengan tuntas semua bentuk keagungan dan keindahan nama-nama dan sifat-sifat-Nya, bagaimanapun besar dan luasnya makhluk tersebut. Allah berfirman, { }

Katakanlah: Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula) (QS al-Kahfi:109). Dalam ayat lain Allah Taala juga berfirman, { }

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Luqmaan:27). Imam Ibnu Katsir berkata, (Dalam ayat ini) Allah Taala berfirman memberitakan tentang keagungan, kebesaran dan kemuliaan-Nya, serta nama-nama-Nya yang maha indah, sifat-sifatNya yang maha tinggi dan kalimat-kalimat-Nya yang maha sempurna, yang tidak mampu diliputi oleh siapapun (dari makhluk-Nya), serta tidak ada seorang pun yang mengetahui hakekat dan mampu membatasi/menghitungnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian Ibnu Katsir menyebutkan hadits di atas Arti ayat ini: Seandainya semua pohon (yang ada di) bumi dijadikan pena dan lautan (di bumi) dijadikan tinta dan ditambahkan lagi tujuh lautan (yang seperti itu) bersamanya, untuk menuliskan kalimat-kalimat Allah yang menunjukkan keagungan dan kemuliaan-Nya, serta (kesempurnaan) sifat-sifat-Nya, maka (niscaya) akan hancur pena-pena tersebut dan habis air lautan (tinta) tersebut (sedangkan kalimat-kalimat keagungan dan kemuliaan-Nya tidak akan habis)[3]. Arti kemahaindahan dalam al-Asma-ul husna Allah Taala berfirman, { }

Hanya milik Allah-lah asma-ul husna (nama-nama yang maha indah), maka berdoalah kepadaNya dengan nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran) dalam (menyebut dan memahami) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka lakukan (QS al-Araaf:180).

Arti al-Husna (maha indah) dalam ayat ini adalah yang kemahaindahannya mencapai puncak kesempurnaan, karena nama-nama tersebut mengandung sifat-sifat kesempurnaan yang tidak ada padanya celaan/kekurangan sedikitpun dari semua sisi[4]. Misalnya: nama Allah Taala al-Hayyu (Yang Maha Hidup), nama ini mengandung sifat kesempurnaan hidup yang tidak berpermulaan dan tidak akan berakhir. Sifat hidup yang sempurna ini mengandung konsekwensi kesempurnaan sifat-sifat lainnya, seperti al-ilmu (maha mengetahui), al-qudrah (maha kuasa/mampu), as-samu (maha mendengar) dan al-basharu (maha melihat). Allah Taala berfirman, { }

Dan bertawakallah kepada Allah Yang Maha Hidup (Kekal) dan tidak akan mati (QS alFurqaan: 58). Demikian pula nama Allah Taala al-Aliimu (Yang Maha Mengetahui), nama ini mengandung sifat kesempurnaan ilmu (pengetahuan) yang tidak didahului dengan kebodohan dan tidak akan diliputi kelupaan sedikitpun, sebagaimana firman-Nya: { }

Musa berkata: Pengetahuan tentang itu ada di sisi Rabbku di dalam sebuah kitab, Rabbku (Allah Taala) tidak akan salah dan tidak (pula) lupa (QS Thaahaa: 52). Pengetahuan-Nya maha luas dan meliputi segala sesuatu secara garis besar maupun terperinci, sebagaimana firman-Nya: { } Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melaimkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) (QS al-Anaam: 59). Juga nama-Nya ar-Rahmaan (Yang Maha Penyayang), nama ini mengandung sifat rahmat (kasih sayang) yang maha luas dan sempurna, sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam sabda beliau: Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak bayinya[5].[6] Segi-segi kemahaindahan dalam al-Asma-ul husna

Hal ini diterangkan oleh imam syaikh Abdur Rahman as-Sadi[7], dan kami akan bawakan keterangan beliau di sini beserta keterangan tambahan dari para ulama lainnya. 1. Termasuk segi yang menunjukkan kemahaindahan al-Asma-ul husna adalah karena semuanya mengandung pujian bagi Allah Taala, tidak ada satupun dari nama-nama tersebut yang tidak mengandung pujian dan sanjungan bagi-Nya. Imam Ibnul Qayyim berkata, Sesungguhnya nama-nama Allah seluruhnya maha indah , tidak ada sama sekali satu namapun yang tidak (menunjukkan) kemahaindahan. Telah berlalu penjelasan bahwa di antara nama-nama-Nya ada yang dimutlakkan (ditetapkan) bagi-Nya ditinjau dari perbuatan-Nya, seperti al-Khaaliq (Maha Pencipta), ar-Razzaaq (Maha Pemberi rezki), al-Muhyii (Maha menghidupkan) dan al-Mumiit (Maha Mematikan), ini menunjukkan bahwa semua perbuatan-Nya adalah kebaikan semata-mata dan tidak ada keburukan sama sekali padanya[8]. 2. Termasuk segi yang menunjukkan kemahaindahan al-Asma-ul husna adalah karena semua nama tersebut bukanlah sekedar nama semata, tapi juga mengandung sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah Taala. Maka nama-nama tersebut semuanya menunjukkan zat Allah Taala, dan masing-masingnya mengandung sifat-sifat kesempurnaan bagi-Nya[9]. Imam Ibnul Qayyim berkata: Sesungguhnya nama-nama Allah yang maha indah adalah alaam (nama-nama yang menunjukkan zat Allah Taala) dan (sekaligus) aushaaf (sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah Taala yang dikandung nama-nama tersebut). Sifat-Nya tidak bertentangan dengan nama-Nya, berbeda dengan sifat makhluk-Nya yang (kebanyakan) bertentangan dengan nama mereka[10]. 3. Termasuk segi yang menunjukkan kemahaindahan al-Asma-ul husna adalah karena semua nama tersebut menunjukkan sifat-sifat kesempurnaan dan bagi-Nya dari semua sifat yang paling sempurna, paling luas dan paling agung. Allah Taala berfirman, { }

Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS an-Nahl :60). Artinya: Allah Taala mempunyai sifat kesempurnaan yang mutlak (tidak terbatas) dari semua segi[11]. 4. Termasuk segi yang menunjukkan kemahaindahan al-Asma-ul husna adalah karena Allah Taala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya dengan nama-nama tersebut dan itu merupakan sarana utama untuk mendekatkan diri kepada-Nya, karena Allah Taala mencintai nama-nama-Nya, dan Dia mencintai orang yang mencintai nama-nama

tersebut, serta orang yang menghafalnya, mendalami kandungan maknanya dan beribadah kepada-Nya dengan konsekwensi yang dikandung nama-nama tersebut. Allah Taala berfirman, { }

Hanya milik Allah-lah asma-ul husna (nama-nama yang maha indah), maka berdoalah kepadaNya dengan nama-nama itu (QS al-Araaf:180). Yang dimaksud dengan berdoa dalam ayat ini adalah mencakup dua jenis doa, yaitu doa permintaan dan permohonan, serta doa ibadah dan sanjungan[12]. Doa permohonan adalah dengan menyebutkan nama Allah Taala yang sesuai dengan permintaan yang kita sampaikan kepada-Nya. Contohnya: kita berdoa: Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau adalah al-Gafuur (Maha Pengampun) dan ar-Rahiim (Maha Penyayang). Ya Allah, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah at-Tawwaab (Maha Penerima taubat). Ya Allah, limpahkanlah rezki yang halal kepadaku, sesungguhnya Engkau adalah ar-Razzaaq (Maha Pemberi rezki). Adapun doa ibadah adalah dengan kita beribadah kepada Allah Taala sesuai dengan kandungan nama-nama-Nya yang maha indah. Maka kita bertaubat kepada-Nya karena kita mengetahui bahwa dia adalah at-Tawwaab (Maha Penerima taubat), kita berzikir kepada-Nya dengan lisan kita karena kita mengetahui bahwa dia adalah as-Samii (Maha Mendengar), kita melakukan amal shaleh dengan anggota badan kita karena mengetahui bahwa dia adalah al-Bashiir (Maha Melihat), dan demikian seterusnya[13]. Penutup Demikianlah penjelasan singkat tentang keindahan al-Asma-ul husna, dan tentu saja hakikat keindahannya jauh di atas apa yang mampu di gambarkan oleh manusia. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin untuk membantu mereka memahami keindahan dan kesempurnaan nama-nama dan sifat-sifat Allah Taala, yang dengan itulah mereka bisa mewujudkan peribadatan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya, karena landasan utama ibadah, yaitu kecintaan kepada-Nya, tidak akan bisa dicapai kecuali dengan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan baik dan benar. Imam Ibnul Qayyim berkata, Barangsiapa yang mengenal Allah dengan nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya maka dia pasti akan mencintai-Nya[14]. Akhirnya, kami tutup tulisan ini dengan memohon kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna, agar dia senantiasa menganugerahkan kepada kita petunjuk dan taufik-Nya untuk memahami dan mengamalkan kandungan dari sifatsifat kesempurnaan-Nya.

Here is a list of most beautiful names of Allah (SWT) or 99 names of Allah (SWT) used in Islam with their meanings in English. "The most beautiful names belong to Allah: so call on him by them." (Glorious Qur'an 7:180) He is Allah the Creator, the Maker, the Fashioner; His are the most excellent names; whatever is in the heavens and the earth declares His glory; and He is the Mighty, the Wise. (Glorious Qur'an 59:24) Those who believe, and whose hearts find satisfaction in the remembrance of Allah: for without doubt in the remembrance of Allah do hearts find satisfaction. (Glorious Qur'an 13:28)

rsip untuk Kisah Teladan Fudhail bin Iyadh Kategori


Kisah Teladan Fudhail bin Iyadh
19 Juli 2011

Al Imam Fudhail bin Iyadh rohimahulloh Beliau dilahirkan di Samarqand dan dibesarkan di Abi Warda, suatu tempat di daerah Khurasan. Tidak ada riwayat yang jelas tentang kapan beliau dilahirkan, hanya saja beliau pernah menyatakan usianya waktu itu telah mencapai 80 tahun, dan tidak ada gambaran yang pasti tentang permulaan kehidupan beliau. Sebagian riwayat ada yang menyebutkan bahwa dulunya beliau adalah seorang penyamun, kemudian Allah memberikan petunjuk kepada beliau dengan sebab mendengar sebuah ayat dari Kitabullah. Disebutkan dalam Siyar Alam An-Nubala dari jalan Al-Fadhl bin Musa, beliau berkata: Adalah Al-Fudhail bin Iyadh dulunya seorang penyamun yang menghadang orang-orang di daerah antara Abu Warda dan Sirjis. Dan sebab taubat beliau adalah karena beliau pernah terpikat dengan seorang wanita, maka tatkala beliau tengah memanjat tembok guna melaksanakan hasratnya terhadap wanita tersebut, tiba-tiba saja beliau mendengar seseorang membaca ayat: Belumkah datang waktunya bagi orang orang yang beriman untuk tunduk hati mereka guna mengingat Allah serta tunduk kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka) dan janganlah mereka seperti orang orang yang sebelumnya telah turun Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras, dan mayoritas mereka adalah orang-orang yang fasiq. (QS. Al Hadid: 16) Maka tatkala mendengarnya beliau langsung berkata: Tentu saja wahai Rabbku. Sungguh telah tiba saatku (untuk bertaubat). Maka beliaupun kembali, dan pada malam itu ketika beliau tengah berlindung di balik reruntuhan bangunan, tiba-tiba saja di sana ada sekelompok orang yang sedang lewat. Sebagian mereka berkata: Kita jalan terus, dan sebagian yang lain berkata: Kita jalan terus sampai pagi, karena biasanya Al-Fudhail menghadang kita di jalan ini. Maka beliaupun berkata: Kemudian aku merenung dan berkata: Aku menjalani kemaksiatankemaksiatan di malam hari dan sebagian dari kaum muslimin di situ ketakutan kepadaku, dan tidaklah Allah menggiringku kepada mereka ini melainkan agar aku berhenti (dari kemaksiatan ini). Ya Allah, sungguh aku telah bertaubat kepada-Mu dan aku jadikan taubatku itu dengan tinggal di Baitul Haram. Sungguh beliau telah menghabiskan satu masa di Kufah, lalu mencatat ilmu dari ulama di negeri itu, seperti Manshur, Al-Amasy, Atha bin As-Saaib serta Shafwan bin Salim dan juga dari ulama-ulama lainnya. Kemudian beliau menetap di Makkah. Dan adalah beliau memberi makan dirinya dan keluarganya dari hasil mengurus air di Makkah. Waktu itu beliau memiliki seekor unta yang beliau gunakan untuk mengangkut air dan menjual air tersebut guna memenuhi kebutuhan makanan beliau dan keluarganya. Beliau tidak mau menerima pemberian-pemberian dan juga hadiah-hadiah dari para raja dan pejabat lainnya, namun beliau pernah menerima pemberian dari Abdullah bin Al-Mubarak.

Dan sebab dari penolakan beliau terhadap pemberian-pemberian para raja diduga karena keraguan beliau terhadap kehalalannya, sedang beliau sangat antusias agar tidak sampai memasuki perut beliau kecuali sesuatu yang halal.

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negara, kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau sesiapa sahaja yang boleh menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai. Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya? Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda. Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya. Kiyai : Saya akan mencuba sejauh kemampuan saya. Pemuda: Saya ada 3 pertanyaan:1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya 2. Apakah yang dinamakan takdir 3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu? Tiba-tiba kiyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras. Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya? Kiyai : Saya tidak marahTamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya. Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti. Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya? Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit. Kiyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada? Pemuda: Ya!

Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu! Pemuda: Saya tidak boleh. Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertamakita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya. Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya? Pemuda: Tidak. Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini? Pemuda: Tidak. Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir. Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda? Pemuda: Kulit. Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda? Pemuda: Kulit. Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya? Pemuda: Sakit. Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Kita semua, sedia maklum bahawa Firaun mengaku dirinya Tuhan dan memaksa semua rakyat jelata agar menyembah dan memperhambakan diri padanya. Barang siapa yang engkar dengan suruhannya akan diseksa atau dihukum bunuh. Begitulah kejamnya Firaun. Walaupun hukuman diugut dengan hukuman bunuh, terdapat beberapa orang yang telah sedar dan beriman kepada Allah. Diantaranya ialah Siti Asiah, isteri Firaun sendiri dan keluarga Masyitah. Masyitah adalah pelayan raja yang paling lebih terkenal sebagai tukang sikat keluarga Firaun. Mereka terpaksa menyembunyikan keislaman mereka agar dengan itu mereka tidak diganggu oleh Firaun dan orang-orangnya.

Walau bagaimanapun suatu hari, sewaktu Masyitah sedang menyikat rambut salah seorang daripada puteri Firaun, tiba-tiba sikat itu terjatuh dan tanpa disengajakan dia melatah dan menyebut, Allah! Puteri tersebut bertanya siapakah Allah itu. Pada mulanya Masyitah enggan menjawab pertanyaan itu.Namun puteri itu terus mendesak Masyitah agar menjawab pertanyaannya. Akhirnya dengan tenang Masyitah berkata, Allah Tuhanku dan Tuhan sekalian alam . Puteri tersebut dengan serta-merta mengadu kepada Firaun tentang Masyitah. Firaun terperanjat apabila mendengar Masyitah menyembah selain dari dirinya. Firaun dengan kekuasaan yang ada padanya telah memerintah menterinya bernama Hamman untuk membunuh Masyitah dan keluarganya yang telah menyembah Allah. Jasa Masyitah yang begitu banyak terhadap keluarga Firaun langsung tidak dikenang oleh Firaun. Selain menjadi tukang sikat, Masyitah juga mengasuh dan menguruskan istana.Tanpa usul periksa Firaun menjatuhkan hukuman berat kepada Masyitah dan keluarganya. Begitulah zalim dan kejamnya Firaun yang tidak berhati perut langsung. Beginilah sikap manusia yang punya kuasa dan kedudukan, yang lupa bahawa dia juga hamba kepada Tuhan yang menciptakannya. Manusia yang lemah terus diseksa sesuka hatinya. Di pihak Masyitah pula, dia sedar bahwa inilah masanya Tuhan hendak menguji keimanannya. Meskipun lemah fizikalnya namun Masyitah memiliki kekuatan jiwa yang sukar ditandingi oleh wanita lain. Beliau dengan lapang dada menerima apa sahaja yang hendak dilakukan oleh manusia kufur, sombong dan bongkak itu terhadapnya. Hamman telah memaksa pengawal-pengawalnya menyediakan kawah yang besar. Hamman ingin merebus Masyitah serta keluarganya yang terdiri dari suami dan empat orang anak termasuk seorang bayi yang masih kecil. Masyitah dan keluarganya melihat air di dalam kawah yang dimasak sehingga mendidih namun itu sedikitpun tidak menggugat keyakinan mereka kepada Allah. Sebelum ditolak ke dalam kawah tersebut, Masyitah sekeluarga telah ditanya oleh Hamman samada mahu selamat dengan menyembah Firaun kembali atau masuk ke dalam kawah dengan beriman kepada Allah. Dengan tegas mereka berkata, Kami akan terus beriman kepada Allah sekalipun terpaksa terjun ke dalam kawah yang menggelegak ini. Maka Hamman pun memaksa satu-persatu keluarga Masyitah terjun ke kawah tersebut dengan sombong dan ketawa terbahak-bahak sambil menyindir dan menghina mereka. Suami Masyitah dicampak dahulu dan diikuti dengan anak-anaknya. Masyitah melihat sendiri bagaimana suami dan anak-anaknya terkapai-kapai di dalam air yang menggelegak itu. Akhirnya tinggal Masyitah bersama bayi yang sedang dikendongnya. Di waktu itulah syaitan membisik ke telinganya, tidakkah dia rasa kasihan dan simpati pada bayinya yang masih merah dan tidak tahu apa-apa itu. Masyitah mula merasa ragu-ragu sama ada hendak membiarkan dirinya dicampak ke dalam kawah itu atau tidak. Ketika itu, dengan kuasa

dan kehendak Allah, tiba-tiba anak yang masih kecil itu berkata-berkata kepada Masyitah, ibunya, Wahai ibu marilah kita menyusuli ayah. Sesungguhnya syurga sedang menanti kita. Bila mendengar kata-kata itu, Masyitah dengan rasa kehambaan kepada Allah mencampakkan diri dan anaknya ke dalam kawah yang sedang menggelegak itu. Kawah itu dikacau oleh pengawal dengan menggunakan penyudip besi. Mereka dikacau seperti ikan yang direbus. Maka matilah Masyitah bersama keluarganya demi mempertahankan aqidah dan keimanan mereka. Walaupun di dunia ini menerima seksa dan sengsara tetapi di Akhirat nanti, Allah telah menjamin syurga untuknya. Masyitah rela direbus hidup-hidup di dalam air menggelegak panas sehingga menyebabkan hancur dan masak kulit, isi dan seluruh badannya demi mempertahankan keyakinannya kepada Allah. Dia menerima segalanya dengan penuh keimanan, sabar dan redha kerana dia yakin Allah tidak akan mensia-siakan keyakinan itu. Begitulah kawan-kawan bagaimana hebatnya keyakinan Masyitah dan keluarganya kepada Allah. Keimanannya sungguh mendalam sehingga dia tidak takut dengan ancaman Firaun. Sememangnya Allah telah menjanjikan nikmat syurga yang kekal abadi untuk Masyitah dan keluarganya Lahirnya Siti Fatimah Az Zahra r.a merupakan rahmat yang telah dilimpahkan Ilahi kepada Nabi Muhammad SAW. Ia telah menjadi wadah suatu keturunan yang suci. Ia laksana benih yang akan menumbuhkan pohon besar penyambung keturunan Rasulullah SAW. Ia satu-satunya yang menjadi sumber keturunan paling mulia yang dikenali umat Islam di seluruh dunia. Siti Fatimah Az Zahra r.a dilahirkan di Makkah, pada hari Jumaat, 20 Jamadil Akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah SAW diangkat menjadi rasul. Siti Fatimah Az Zahra r.a membesar di bawah naungan wahyu Ilahi, di tengah kancah pertarungan sengit antara Islam dan jahiliyah, di kala sedang hebatnya perjuangan para perintis iman melawan penyembah berhala.

Ketika masih kanak-kanak, Siti Fatimah Az Zahra r.a sudah mengalami penderitaan, merasakan kehausan dan kelaparan. Dia berkenalan dengan pahit getirnya perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan. Lebih dari tiga tahun, dia bersama ayah bondanya hidup menderita dibuang daerah akibat pemboikotan orang-orang kafir Quraisy terhadap keluarga Bani Hasyim. Setelah bebas penderitaan setelah 3 tahun diboikot, datang pula ujian berat atas diri Siti Fatimah Az Zahra r.a, apabila wafatnya bonda tercinta, Siti Khadijah r.a. Perasaan sedih selalu sahaja menyelubungi hidup sehari-harinya dengan putusnya sumber kecintaan dan kasih sayang ibu. Rasulullah SAW sangat mencintai puterinya ini. Siti Fatimah Az Zahra r.a adalah puteri bongsu yang paling disayang dan dikasihani junjungan kita Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW merasa tidak ada seorang pun di dunia, yang paling berkenan di hati baginda dan yang paling dekat di sisinya selain puteri bongsunya itu. Demikian besar rasa cinta Rasulullah SAW kepada puteri bongsunya itu dibuktikan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Menurut Hadis tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada Sayidina Ali r.a demikian: Wahai Ali, sesungguhnya Fatimah adalah bahagian dari aku. Dia adalah cahaya mataku dan buah hatiku. Barang siapa menyusahkan dia, ia menyusahkan aku, dan siapa yang menyenangkan dia, ia menyenangkan aku

Pernyataan baginda itu bukan sekadar cetusan emosi, melainkan suatu penegasan bagi umatnya, bahawa puteri baginda itu merupakan lambang keagungan peribadi yang ditinggalkan di tengah umatnya. Ketika masih kanak-kanak, Siti Fatimah Az Zahra r.a menyaksikan sendiri ujian-ujian getir yang dialami oleh ayah bondanya, baik berupa gangguan-gangguan, mahupun penganiayaan- penganiayaan yang dilakukan orang-orang Quraisy. Siti Fatimah hidup di udara Makkah yang penuh dengan debu perlawanan orang-orang kafir terhadap keluarga Nubuwah, keluarga yang menjadi pusat iman, hidayah dan keutamaan. Dia menyaksikan keteguhan dan ketegasan orang-orang mukmin dalam perjuangan gagah berani menghadapi komplot-komplot Quraisy. Suasana perjuangan itu membekas sedalam-dalamnya pada jiwa Siti Fatimah Az Zahra r.a dan memainkan peranan penting dalam pembentukan peribadinya, serta mempersiapkan kekuatan rohaniah bagi menghadapi kesukaran-kesukaran di masa depan. Setelah ibunya wafat, Siti Fatimah Az Zahra r.a hidup bersama ayahandanya. Satu-satunya orang yang paling dicintai. Dialah yang meringankan penderitaan Rasulullah SAW ketika ditinggal wafat isteri baginda, Siti Khadijah. Pada suatu hari Siti Fatimah Az Zahra r.a menyaksikan ayahnya pulang dengan kepala dan tubuh penuh pasir, yang baru saja dilemparkan oleh orangorang Quraisy, di saat ayahandanya sedang sujud. Dengan hati remuk-redam laksana disayat sembilu, Siti Fatimah r.a segera membersihkan kepala dan tubuh ayahandanya. Kemudian diambilnya air untuk mencucinya. Dia menangis tersedu-sedu menyaksikan kekejaman orangorang Quraisy terhadap ayahnya. Kesedihan hati puterinya itu dirasakan benar oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk menguatkan hati puterinya dan meringankan rasa sedihnya, maka Nabi Muhammad SAW sambil membelaibelai kepala puteri bongsunya itu, berkata, Jangan menangisAllah melindungi ayahmu dan akan memenangkannya dari musuh-musuh agama dan risalah-Nya. Dengan tutur kata penuh semangat itu, Rasulullah SAW menanamkan daya juang yang tinggi ke dalam jiwa Siti Fatimah r.a dan sekaligus mengisinya dengan kesabaran, ketabahan serta kepercayaan bahawa Islam akan menang. Meskipun orang-orang sesat dan derhaka seperti kallr Quraisy itu sentiasa mengganggu dan melakukan penganiayaan-penganiayaan, namun Nabi Muhammad SAW tetap melaksanakan tugas risalahnya. Pada ketika lain, Siti Fatimah r.a menyaksikan ayahandanya pulang dengan tubuh penuh dengan kotoran kulit janin unta yang baru dilahirkan. Yang melemparkan kotoran atau najis ke punggung Rasulullah SAW itu adalah Uqbah bin Muaith, Ubay bin Khalaf dan Umayyah bin Khalaf. Melihat ayahandanya berlumuran najis, Siti Fatimah r.a segera membersihkannya dengan air sambil menangis. Nabi Muhammad rupa-rupanya menganggap perbuatan ketiga kafir Quraisy itu sudah keterlaluan. Kerana itulah maka pada waktu itu baginda memanjatkan doa ke hadrat Allah SWT: Ya Allah, celakakanlah orang-orang Quraisy. Ya Allah, binasakanlah Uqbah bin Muaith, Ya Allah, binasakanlah Ubay bin Khalaf dan Umayyah bin Khalaf.

Rasulullah SAW bersabda: "Fatimah adalah sebahagian daripadaku. Barangsiapa yang membuat dia marah, akan membuat aku marah." Hadis Riwayat Bukhari Masih banyak lagi pelajaran yang diperolehi Siti Fatimah dari penderitaan ayahandanya dalam perjuangan menegakkan kebenaran Allah. Semuanya itu menjadi bekal hidup baginya untuk menghadapi masa mendatang yang berat dan penuh ujian. Kehidupan yang serba berat dan keras di kemudian hari memang memerlukan kekuatan jiwa dan mental. Tepat pada saat orang-orang Quraisy selesai mempersiapkan komplot untuk membunuh Rasulullah SAW, Madinah telah siap menerima kedatangan baginda. Nabi Muhammad meninggalkan kota Makkah secara diam-diam di tengah kegelapan malam. Baginda bersama Abu Bakar As Siddiq meninggalkan kampung halaman, keluarga tercinta dan sanak saudara. Baginda berhijrah sepertimana dahulu pernah juga dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Musa a.s. Di antara orang-orang yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW termasuk puteri kesayangan baginda, Siti Fatimah r.a dan putera bapa saudara baginda yang diasuh dengan kasih sayang sejak kecil, iaitu Sayidina Ali r.a yang selama ini menjadi pembantu yang paling dipercayai oleh baginda. Sayidina Ali r.a sengaja ditinggalkan oleh Nabi Muhammad untuk melaksanakan tugas khas, iaitu berbaring di tempat tidur baginda untuk mengaburi mata orangorang Quraisy yang bersedia hendak mcmbunuh baginda. Sebelum Sayidina Ali r.a melaksanakan tugas tersebut, ia dipesan oleh Nabi Muhammad SAW agar barang-barang amanah yang ada pada baginda dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing. Setelah itu bersama semua anggota keluarga, Rasulullah SAW segera menyusul berhijrah. Sayidina Ali r.a membeli seekor unta untuk kenderaan bagi wanita yang akan berangkat hijrah bersama-sama. Rombongan hijrah yang menyusul perjalanan Rasulullah SAW terdiri dari keluarga Bani Hasyim dan dipimpin sendiri oleh Sayidina Ali r.a. Di dalam rombongan Sayidina Ali r.a ini termasuk Siti Fatimah r.a, Fatimah binti Asad bin Hasyim (ibu Sayidina Ali r.a), Fatimah binti Zubair bin Abdul Mutalib dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutalib. Aiman dan Abu Waqid A1 Laitsiy ikut bergabung dalam rombongan. Rombongan Sayidina Ali r.a berangkat dalam keadaan terburu-buru. Perjalanan ini tidak dilakukan secara diam-diam. Abu Waqid berjalan cepat-cepat menuntun unta yang ditunggang oleh kaum wanita, agar jangan dikejar oleh orang-orang Quraisy. Mengetahui hal itu, Sayidina Ali r.a segera memperingatkan Abu Waqid, supaya berjalan perlahan-lahan, kerana semua

penumpangnya adalah wanita. Rombongan berjalan melalui padang pasir di bawah sengatan terik matahari. Di Dhajnan, rombongan Sayidina Ali r.a beristirehat semalam. Ketika itu tiba pula Ummu Aiman (ibu Aiman). Ia menyusul anaknya yang telah berangkat lebih dahulu bersama Sayidina Ali r.a. Bersama Ummu Aiman turut pula sejumlah orang muslimin yang berangkat hijrah. Waktu itu masing-masing sungguh sangat rindu ingin segera bertemu dengan Rasulullah SAW. Waktu itu Rasulullah SAW bersama Abu Bakar As Siddiq sudah tiba dekat kota Madinah. Untuk beberapa waktu, baginda tinggal di Quba. Baginda menanti kedatangan rombongan Sayidina Ali r.a. Rasulullah SAW memberitahu Abu Bakar As Siddiq bahawa baginda tidak akan memasuki kota Madinah, sebelum putera bapa saudaranya dan puterinya sendiri datang. Selama dalam perjalanan itu, Sayidina Ali r.a tidak berkenderaan sama sekali. Ia berjalan kaki menempuh jarak 450 km sehingga kakinya pecah-pecah dan membengkak. Akhirnya tibalah semua anggota rombongan dengan selamat di Quba. Betapa gembiranya Rasulullah SAW menyambut kedatangan orang-orang yang disayanginya itu. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat Sayidina Ali r.a tidak dapat berjalan kaki kerana kakinya membengkak, baginda merangkul dan memeluknya sambil menangis kerana sangat terharu. Baginda kemudian meludah di atas tapak tangan lalu diusapkan pada kaki Sayidina Ali r.a. Dikatakan sejak itu sehinggalah wafatnya, Sayidina Ali r.a tidak pernah mengeluh kerana sakit kaki. Peristiwa yang sangat mengharukan itu sangat memberi kesan dalam hati Rasulullah SAW dan tidak dilupakan selamalamanya. Berhubung dengan peristiwa itu, turunlah wahyu Ilahi yang memberi penilaian tinggi kepada kaum Muhajirin, seperti terdapat dalam surah Ali Imran ayat 195. .Lahirnya walaupun masih ada ibu tempat bermanja, tapi dari kecil lagi dipisahkan pula dari ibunya, kerana diberi kepada ibu angkatnya, Halimatus Saadiah namanya. Tidak sempat bermanja dengan ibunya, bahkan belum pun sempat kenal ibunya, dipisahkan pula, aduh hibanya hati kita? Ibu angkatnyalah yang memelihara di dalam keadaan miskin pula, empat tahun lamanya. Hati kita ikut terasa luka dibuatnya? Nabi merasa ibu angkatnya itulah ibu kandungnya. Aduh! Baru sedang asyik-asyik bermanja, di dalam belaian ibu angkatnya, memang ibu angkatnya terlalu sayang kepadanya, dipisahkan pula. Sedang berkasih sayang, di antara anak dan ibu angkatnya, ibu kandungnya mengambilnya pula. Sudah tentu sekali sama ada Halimah mahupun Nabi, macam tercabut nyawanya, kerana terpisah dengan orang kesayangannya... Kita selalu mendengar Rasulullah SAW menjadi anak susu kepada Halimatus Sadiah. Jadi yang hendak diperkatakan Halimatus Sadiah. Sudah diperkatakan sebelum ini mengenai Rasulullah SAW. Seorang yang istimewa, seorang yang luar biasa, agung. Seorang yang kerananyalah dunia Akhirat diciptakan Tuhan. Jadi apa saja yang berhubungan dengan Rasulullah SAW walaupun satu titik, lebih-lebih satu huruf, lebih-lebih satu perkataan, ada maknanya, ada erti, ada benda tersirat, ada benda yang patut kita congkel supaya terserlah. Halimah nama orang perempuan, kalau nak diterjemahkan kepada bahasa Melayu, Halimah Itu maknanya lemah lembut, berkasih-sayang ataupun orang baik. Sadiah, kalau kita merujuk kepada etnik, Halimah yang etniknya Bani Saad. Kalau Sadiah tu dirujuk kepada Halimah, Halimah yang bahagia. Apa yang nak diperkatakan ialah Halimah yang bahagia. Sadiah tu dirujuk kepada pribadi Halimah, bukan kepada etnik. Halimah yang lemah lembut yang

bahagia.Tuhan bagi nama Halimah disebut Sadiah, itu bukan kebetulan. Telah diperkatakan apa yang berhubungan dengan Rasulullah SAW, titik pun ada makna, betapalah 2 perkataan Halimah dan Sadiah, tentu ada makna yang besar. Sadiah, yang bahagia. Di zaman jahiliah, sudah jadi tradisi atau sudah jadi budaya siapa melahirkan anak akan diserahkan kepada emak angkat. Tradisi ni sudah berpuluh tahun. Jadi lahirlah dalam tahun tu 40 orang, 41 kalau campur Rasulullah SAW. Ini isyarat bahwa 40 orang tu bakal menjadi sahabat Rasulullah SAW. Etnik Halimah ni satu masa pergi ke Mekkah nak cari anak susu. Waktu pergi tu ada 41 orang bayi. Kerana keluarga Rasulullah SAW miskin, maka dibungkus Rasulullah SAW tu dengan kain buruk saja, sedangkan anak-anak orang lain yang 40 dibungkus dengan kain-kain dengan sutera yang baik. Bila rombongan Bani Saad ni datang, anak-anak bayi tu semuanya diletak di Kaabah dan terlihat lahiriah. Yang mana nampak cantik itu diambil dulu. Rasulullah SAW, oleh emaknya yang miskin dibungkus dengan kain ala kadar. Tak ada yang minat pergi dan ambil ke tempat Rasulullah SAW. Hingga 40 orang tu dah diambil orang semua. Tinggal seorang saja iaitu Rasulullah SAW. Halimah dan suaminya tertinggal kerana untanya dah tua. Mereka pergi bersama-sama, tapi sampainya tak sama, sebab unta halimah sudah tua, terhegeh-hegeh.Halimah fikir tak dapatlah budak, kalau dapatpun tentulah dapat anak-anak miskin. Bila dia tengok dah tinggal seorang, diapun pergi. Bila dia tengok bayi itu, keluar cahaya. Diapun rasa bahagia. Budak ni bungkusnya saja buruk tapi mukanya bercahaya. Maka dia cakap pada suaminya, Abang tengok budak ni bercahaya, untung kita jadikan anak. Itu bahagia yang pertama. Itulah yang dimaksudkan Halimah yang bahagia. Sudah jadi tradisi orang yang mendapat anak susuan, dia pergi menuju Hajar Aswad dulu sebelum balik. Di dekat Hajar Aswad, tiba tiba batu Hajar Aswad keluar dari sarangnya dan pergi kepada Rasulullah SAW dan terus mencium Rasulullah SAW. Terkejutlah Halimah. Halimah kata, bahagianya saya. Budak ni mesti ada masa depan. Cadangnya dia nak bawa Muhammad ke Kaabah untuk cium Hajar Aswad, tapi ternyata Hajar Aswad yang cium Rasulullah SAW. Maka dia kata budak ni ada masa depan, mesti jadi orang istimewa tapi tak tahu apa. Itulah bahagia yang ke-2. Lepas tu, dia pulanglah dengan suaminya, yang lain sudah jauh meninggalkan mereka. Ketika mereka naik unta, terkejut mereka, unta tu jadi gagah. Unta tua tu dapat pintas semua rombongan tadi, terkejut lagilah Halimah dan suaminya. Ini mesti ada kaitan dengan budak ini. Dia cakap, bahagianya kita bang dapat budak yang luar biasa. Ini bahagia yang ke-3. Akhirnya rombongan tadi dapat dipintas, rombongan tu terkejut. Ada yang tanya, dapat unta baru ke? Mereka kata, Halimah tunggu, tapi unta tu terus saja.Bila sampai di rumah, dia terkejut, semenjak Rasulullah SAW ada di rumah, Halimah tak payah pasang lampu, muka Rasulullah SAW bercahaya sepanjang masa. Terkejut suami isteri itu hingga berkata, bertuahnya kita bang dapat budak ni, dia mesti ada masa depan, sesuai dengan namanya bahagia. Inilah bahagia yang ke-4. Selama 4 tahun Rasulullah SAW dibelanya. Halimah tu orang miskin, macam Siti Aminah yang juga miskin. Tapi semenjak dapat anak angkat Rasulullah, rezekinya mewah. Mereka hairan dan bahagia. Dah 5 kebahagian.

Semenjak dengan Halimah, Rasulullah SAW tak pernah minta makanan, dibagi dia makan tak dibagi dia tak minta. Tak macam budak lain bila lapar minta makanan. Halimah dan suaminya hairan, mengapa budak Ini diberi makan dimakan tak diberi dia tak minta. Bertuah kita bang, bahagialah kita. Kemudian bila diberi makan tak pernah minta tambah. Anak kita tak, begaduh adik-beradik pasal nak tambah lauk. Rasulullah SAW tidak, berapa banyak dibagi, itu sajalah yang dia makan. Dia tak minta. Suami isteri hairan, Rasulullah SAW tak pernah minta makanan. Kalau diberi makan, dia tak pernah minta tambah. Halimah kata pada suaminya, bertuah kita bang dapat budak ini. Ini bahagia yang ke-6. Selain tu, waktu ambil Rasulullah SAW sebagai anak susu, susu Halimah bertambah-tambah banyak, Halimah hairan. Selama ni susunya bukan tak ada tapi tak begitu banyak. Tapi semenjak muncul Rasulullah SAW susu mencurah-curah. Peliknya lagi bila dah susu sebelah, nak susu sebelah lagi Nabi Muhammad tutup mulut kuat-kuat. Halimah faham Rasulullah SAW ajar dia yang sebelah ni untuk abangnya Damrah. Sejak kecil lagi Tuhan dah masukkan keadilan pada Rasulullah SAW. Dia tak mau ganggu bagian abangnya punya. Ini bahagia yang ke-7. Kemudian Rasulullah SAW ni tak pernah menangis, budak macam manapun menangis. Tapi Rasulullah SAW tak. Halimah dan suaminya hairan, budak ni mesti ada masa depan. Ini bahagia yang ke-8. Suatu masa, Rasulullah SAW bermain-main dengan abang angkatnya nama Damrah. Dia bermain di padang pasir. Tiba-tiba dia telentang macam pengsan. Tapi abangnya tengok dia tak pengsan, terbaring saja. Damrah panggil emaknya, emak mari-mari tengok, adik ini kenapa? Jadi Halimah cepat-cepat datang, sampai kepada Rasulullah SAW diapun peluk.Selepas Rasulullah SAW puas-puas dipeluk, dia tanya, mengapa nak, engkau sakit ke? Rasulullah SAW cakap, ada 3 orang tangkap aku, dibelah dada aku tapi tak sakit, dibasuh-basuh kemudian dijahitnya tak sakit, itu saja. Hairan Halimah. Tak percaya anaknya yang cakap. Nak percaya, iya ke? Halimah cakap pada suaminya, bertuah kita bang, anak kita ni mengalami ini, ini mesti ada masa depan. Dah 9 bahagia. Kemudian selepas 4 tahun, Rasulullah SAW dibawa oleh Halimah untuk diserah kembali kepada emaknya. Bila diserah balik dia tak tahu apa yang berlaku pada Rasulullah SAW, sebab nak dapat maklumat di zaman tu susah. Tiba-tiba ketika umur Rasulullah SAW 40 tahun terdengarlah berita oleh Halimah, rupanya anak susunya menjadi rasul. Maka dia kata pada suaminya, tak sangka bang, anak susu kita, anak angkat kita jadi rasul. Bahagianya Halimah, suaminya pun rasa bahagia. Ini bahagia yang ke 10. Tapi nak jumpa Rasulullah SAW susah, Halimah Islam di tangan orang lain bukan di tangan Rasulullah SAW. Cuma satu hari waktu dia dah tua, satu kali dapat jumpa Rasulullah SAW. Waktu dah tua bahagianya Halimah. Bertemu lagi setelah 40 tahun setelah menjadi rasul. Selepas tu Halimah mati. Itulah sekali jumpa Rasulullah SAW. Ini bahagia yang ke-11. Cerita yang dibawa ni sesuai dengan nama Halimah yang dapat bahagia, banyak kebahagian yang Halimah dapat selepas dia membela Rasulullah SAW. Ini menunjukkan apa saja yang berkaitan dengan Rasulullah SAW, walaupun satu titik dia ada makna, ada maksud, ada simbolik, cuma kita diberi faham atau tidak oleh Allah.

Kalau Allah bagi tahu, macam-macam dapat kita congkel dari Rasulullah SAW walaupun satu huruf. Nama Halimah Sadiah tu sesuai dengan pengalaman hidupnya. Sebab tu dalam Islam disuruh bagi nama pada anak yang baik-baik, itu doa. Moga-moga budak tu bila dia besar sesuai dengan namanya. Jangan bagi nama yang tak baik atau nama orang kafir atau nama Yahudi, takut-takut Tuhan teruskan macam tu. DOA RABIUL AL ADAWIYAH: Tuhanku, apa saja yang Engkau hendak kurniakan kepadaku berkenaan dunia, berikanlah kepada musuhku dan apa saja kebaikan yang Engkau hendak kurniakan kepadaku berkenaan akhirat, berikanlah kepada orang-orang yang beriman, kerana aku hanya hendakkan Engkau kerana Engkau. Biarlah aku tidak dapat syurga atau neraka. Aku hendak pandangan Engkau padaku sahaja. Doaku pada-Mu ialah sepanjang hayatku, berilah aku dapat mengingati-Mu dan apabila mati kelak berilah aku dapat memandang-Mu. Rabiah ialah anak keempat dalam satu keluarga miskin dilahirkan pada kurun pertama Hijrah di kota Basrah, tebing Sungai Dajlah, Iraq. Bapanya bernama Ismail bin Muhammad Dawi. Beliau dilahirkan dalam keluarga yang sangat patuh dan taat pada agama, sukakan kebaikan dan sentiasa berdamping diri dengan Al Quran. Ayahnya seorang yang warak, sentiasa memenuhi masa dengan membaca Al Quran, memperbanyakkan sembahyang sunat, dan berpuasa serta hati tak lekang dari berzikir mengingati Allah. Oleh kerana Rabiah anak yang bongsu, dia selalu mengikuti bapanya dan berdamping dengan segala program ayahnya. Sejak kecil lagi beliau telah dapat menghafaz Al Quran. Selain itu Al Quran juga menjadi penawar hatinya dan ubat bagi mengubati segala penyakitnya. Perangai Rabiah sangat berbeza dari adik beradiknya yang lain. Beliau sentiasa tenang dan tidak gopoh apabila melakukan sesuatu pekerjaan. Bila waktu makan, beliau makan sedikit dan berhenti sebelum kenyang. Rabiah selalu mengingatkan ayahnya supaya mengawasi dari memberi makanan yang syubhat lebih-lebih lagi yang haram kepadanya. Wahai ayah, lebih baik bersabar kerana lapar di dunia daripada bersabar terhadap azab Allah di akhirat. Dari keistimewaan yang terdapat padanya serta tingkah lakunya yang luar biasa sejak dari kecil itu, ternyata bahawa suatu hari nanti Rabiah Al Adawiyah akan menjadi salah seorang di antara kekasih-kekasih Allah. Bagaimanapun untuk mencapai darjat yang tinggi itu beliau terpaksa menghadapi berbagai ujian dan penderitaan hidup. Allah SWT tidak akan mengangkat darjat seseorang dengan semudah atau tanpa diuji terlebih dahulu. Ujian pertama yang terpaksa ditempuhi ialah ayahnya meninggal dunia dalam usianya yang masih muda, ibunya pula menyusul tidak lama selepas itu. Ini membuatkan beliau terpaksa berpisah dengan adik beradiknya yang lain. Tinggallah Rabiah yatim piatu dan sebatang-kara tanpa saudara mara tempat mengadu dan bergantung hidup. Ketika itu ia hidup penuh dengan linangan air mata dan kesedihan memanjang. Ini membuatkan dia sedar dan insaf bahawa ujian yang Allah timpakan itu adalah untuk mengajarnya agar jangan bergantung dengan makhluk

yang lain kecuali Allah. Allahlah tempat mengadu dan Allah jugalah yang menjadi hiburan dan tempat mengharap kasih sayang. Kini beliau menyerahkan dirinya bulat-bulat pada Allah. Dalam keadaan demikian Rabiah telah bersua dengan seorang lelaki tua yang sedang bertasbih dan memuji Allah. Beliau menasihatkan Rabiah supaya bersabar kerana itu merupakan ujian Allah. Rabiah sentiasa diperlihatkan dengan mimpi-mimpi yang baik dalam tidurnya serta membuatkan beliau tenang dan sabar dalam menempuh dugaan dan cabaran hidup. Tidak berapa lama kemudian, bandar Basrah tempat tinggalnya telah dilanda musim kemarau yang sangat teruk dan berakhir dengan kebuluran dan kemusnahan. Ini membuatkan Rabiah terpaksa berhijrah ke tempat lain yang lebih selamat. Sewaktu menumpang dalam satu kafilah, tanpa disangka-sangka kafilah mereka telah diserang oleh perompak. Ketua perompak itu telah menangkap Rabiah untuk dijadikan barang rampasan dan beliau telah dijual di pasar sebagai hamba abdi. Kini ia terikat dan berkhidmat pula dengan seorang tuan yang baru. Siang hari terpaksa bekerja kuat, membanting tulang empat keratnya mengangkat air, mengemas serta mengurus rumah. Namun begitu, walaupun keletihan, di malam hari, tetap digunakan untuk bermunajat dan beribadah kepada Allah. Dia sedar masa yang Allah kurniakan sangat berharga kepada hambahamba-Nya yang mahu berfikir. Suatu hari, ketika beliau ke satu tempat atas suruhan tuannya, beliau telah dikejar oleh orang jahat. Rabiah terpaksa lari menyelamatkan diri tetapi malang, kakinya telah tergelincir lalu jatuh. Tangannya patah lantas beliau berdoa kepada Allah: Ya Allah, aku ini anak yatim lagi abdi. Sekarang tanganku pula patah. Sungguh aku tidak peduli itu semua asalkan Engkau redha padaku, dan tunjukkanlah akan keredhaanMu itu. Tiba-tiba dia terdengar satu bisikan menyuruh ia bersabar dan mengingatkan ia akan janji-janji Allah di akhirat kelak. Selepas peristiwa itu pergantungan hatinya dengan Allah semakin teguh. Segala pengalaman yang dilalui dalam menempuh hidup ini yang penuh onak dan duri serta malapetaka dan bahaya menjadikan beliau seorang yang tahan diuji. Segala ujian yang ditimpakan itu semakin meneguh dan menguatkan keyakinannya terhadap Allah. Pada suatu malam secara tidak sengaja tuannya telah terdengar suara rayuan dan munajat Rabiah kepada Allah. Ia bangun bertahajud di kala orang lain sedang enak tidur dibuai oleh mimpimimpi indah. Dengan penuh linangan air mata, Rabiah bercakap-cakap dengan Alllah, katanya: Tuhanku, Engkau lebih mengetahui bagaimana aku cenderung benar hendak melakukan perintah-perintahMu dan menghambakan diriku dengan sepenuh jiwa wahai cahaya mataku. Jikalau aku bebas, aku akan habiskan seluruh masa malamku dan siangku dengan melakukan ibadat padaMu. Tetapi apa yang boleh aku buat kerana Kau jadikan aku hamba kepada manusia. Tiba-tiba bilik Rabiah diterangi eahaya yang terang-benderang sedangkan dalam bilik itu tidak ada pelita atau lampu. Ini membuatkan tuannya sedar dan insaf akan kesalahannya kerana tidak membebaskan orang yang begitu hampir dan cinta kepada Allah.

Keesokan harinya, pergilah tuannya berjumpa dengan Rabiah dan memberitahu bahawa ia menyesal kerana memperhambakan Rabiah selama ini bahkan dia pula bersedia untuk menjadi hamba kepada Rabiah. Mendengar itu Rabiah merasa terharu. Dia lebih rela meninggalkan rumah itu dan mengasingkan diri dengan beruzlah serta bertaqarub kepada Allah. Akhirnya, Rabiah Al Adawiyah kembali menumpukan sepenuh perhatian untuk beribadah dan memuji-muji Allah, mencurahkan harapan dan isi hatinya kepada Allah. Dia cintakan Allah sepenuh jiwa dan perasaan kerana dia dapat melihat Allah dengan ainul basyirah. Dia sedar hanya Allah sahaja yang layak dicintai dan dirindui serta dipuja dan hanya Allah yang mempunvai sifat-sifat yang lengkap untuk dipuji. Berbagai karamah yang Allah kurniakan padanya dalam pengalaman kerohanian yang dilaluinya. Di antaranya, pada suatu ketika Hassan Al Basri mengajak Rabiah berbincang mengenai hal-hal kerohanian yang dilaluinya di atas air tasik. Beliau berkata begitu dengan niat hendak menunjukkan kelebihannya kepada orang lain yang ia dapat menguasai air (seperti Nabi Isa boleh berjaian di atas air). Rabiah Al Adawiyah berkata, Hassan, buanglah perkara yang sia-sia itu jika kamu benar-benar hendak memisahkan diri dari perhimpunan aulia Allah. Kenapa kita tidak terbang saja di udara? Rabiah Al Adawiyah berkata sedemikian kerana dia boleh berbuat demikian dan itulah salah satu karamah yang Allah kurniakan kepada beliau tetapi Hassan tidak boleh berbuat seperti itu. Rabiah berkata lagi, Ketahuilah bahawa apa sahaja yang kamu boleh buat, ikan pun boleh buat dan inikan aku boleh terbang, lalat pun boleh terbang. Buatlah suatu yang lebih dari perkara luar biasa itu. Carilah ianya dalam ketaatan dan sopan santun terhadap Allah.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan - Rabiatul Adawiyah Cintakan makhluk pada pendapat Rabiah Al Adawiyah tidak akan mewujudkan kebahagiaan yang abadi untuk seorang insan kerana ia tidak kekal. Cintakan makhluk seringkali membuatkan seseorang itu kecewa, merana, menderita dan terseksa. Oleh itu, tidak ada suatu cinta pun yang dapat membuahkan kebahagiaan dan kenikmatan yang kekal abadi kecuali cinta kepada Pencipta

makhluk itu sendiri. Bahkan Rabiah Al Adawiyah sentiasa menangis. Air matanya terlalu mudah tumpah walaupun kesalahan yang dilakukan tidaklah seberat mana, cuma lalai atau lupa pada Allah sedetik sahaja tetapi dirasakan terlalu besar dosanya. Ada orang bertanya kenapa Rabiah Al Adawiyah mudah menangis? Rabiah menjawab, Aku takut berpisah dengan Allah walau sedetik pun dan aku tidak boleh hidup tanpa Dia. Aku takut Tuhan akan berkata kepadaku tatkala menghembuskan nafasku yang terakhir, jauhkan dia dari-Ku kerana dia tidak layak berada di majlis-Ku. Kehidupan Rabiah Al Adawiyah terlalu miskin dan zuhud. Di dalam rumah beliau hanya terdapat sebuah balang yang mengandungi air minum dan wuduk, sebiji bata sebagai bantal dan sehelai tikar buruk sebagai alas tempat tidur. Melihatkan keadaan beliau yang terlalu dhaif, orang pun bertanya kepadanya, Kenapa kamu hidup begini, sedangkan kamu mempunyai ramai teman yang hidup kaya raya dan mereka tentu boleh membantumu? Rabiah Al Adawiyah berkata, Aku malu meminta perkara dunia dari sesiapa pun yang bukan milik mereka kerana perkara-perkara itu adalah amanah Allah kepada mereka dan Allah jua memiliki segala-galanya. Bahkan aku lebih senang hidup dalam keadaan begini tanpa sibuk memikirkan soal-soal dunia yang bersifat sementara. Sungguhpun keadaan rumahnya begitu, ia tetap menjadi kunjungan orang ramai dari segenap lapisan masyarakat dan secara tidak langsung merupakan sebuah sekolah untuk mempelajari Al Hikmah kerana orang ramai dapat menilai diri sendiri dari nasihat-nasihat beliau. Mereka juga datang untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain seperti feqah, tasawuf, ilmu jiwa dan lain-lain. Antara doa Rabiah Al Adawiyah yang termasyhur ketika beliau bercakap-cakap dengan Tuhan dan tatkala merintih di waktu sunyi berbunyi: Tuhanku, apa saja yang Engkau hendak kurniakan kepadaku berkenaan dunia, berikanlah kepada musuhku dan apa saja kebaikan yang Engkau hendak kurniakan kepadaku berkenaan akhirat, berikanlah kepada orang-orang yang beriman, kerana aku hanya hendakkan Engkau kerana Engkau. Biarlah aku tidak dapat syurga atau neraka. Aku hendak pandangan Engkau padaku sahaja. Doaku pada-Mu ialah sepanjang hayatku, berilah aku dapat mengingati-Mu dan apabila mati kelak berilah aku dapat memandangMu. Rasulullah SAW bersabda: Kembalilah wahai Asma dan beritahulah kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah seorang mereka kepada suaminya dan meminta keredhaan suaminya saatnya ia untuk mendapat persetujuannya itu semua dapat mengimbangi seluruh amal yang kamu sebutkan yang dilakukan oleh kaum lelaki. Selepas Rasulullah SAW menjadi Rasul selain daripada perang ada dua peristiwa yang sangat menakutkan. Setelah Rasulullah SAW mula diterima orang, pengaruh Rasulullah SAW dah mula ada, cakap-cakap Rasulullah SAW ada orang tidak boleh faham, sebab Rasulullah SAW sebut Akhirat, Tuhan, Syurga, mana orang faham. Jadi banyaklah orang marah. Di antara yang marah itu pembesar-pembesar Quraisy. Akhirnya mereka ambil kepuitusan, Rasulullah SAW ditahan di Bani Said. Setiap jalan ke Bani Said disekat hingga makanan tidak boleh sampai dan tidak dibenarkan siapapun menyampaikan

makanan. Kemudian orang arab jahiliah ini buat satu perjanjian ditulis di atas kulit. Selagi perjanjian iini kekal, selama itu dia kena tahanan. Perjanjian itu diganitung di Kabah. Kalau ikut logik, tulisan itu kekal sampai mati. Rupanya selepas Rasulullah SAW ditahan 3 tahun, tulisan itu dimakan oleh anai-anai. Orang Arab iini walau jahiliah, tetapi dia tunaikan janji. Maka dia lepaskan Rasulullah SAW. Peristiwa ke 2 adalah setelah pengikutnya besar, ramai, pembesar-pembesar Arab berkumpul di Darun Nadwah, satu dewan besar. Mereka berunding macam mana hendak musnahkan Rasulullah SAW. Bila dimusyawarahkan akhirnya diambil keputusan di Darun Nadwah itu, kita bunuh saja Rasulullah SAW, tetapi yang bunuhnya bukan seorang, dibunuh oleh wakil-wakil kaum. Kerana mereka berfikir, kalau semua kaum terlibat membunuh, tidak adalah keluarga menunitut siapa-siapa, semua puak terlibat dalam membunuh. Tetapi pakatan ini diketahui oleh Rasulullah SAW. Satu malam Rasulullah SAW dan Saidina Ali keluar rumah dan bermalam di sebuah rumah. Pada malam itu Rasulullah SAW berpesan pada Saidina Ali, awak tidur di tempat saya supaya orang menyangka saya yang tidur di situ, sedangkan semua wakil kaum berada di sekeliling rumah itu. Bila Saiyidina Ali berada di rumah itu, mereka menyangka Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW meninggalkan rumah itu. Wakitu dia keluar rumah itu, dia ambil pasir, dia baca ayat dan ditaburkan kepada semua sehingga semua tidur senyenyak nyenyaknya. Bila mereka terbangun, mereka terkejut, kita semua tidur, jangan-jangan Muhammad dah lari. Akhirnya mereka menyerbu ke rumah, tetapi yang tidur itu Saidina Ali, seorang budak. Maka mereka pun memburu Rasulullah SAW, tinggalkan Saiyidina Ali. Di sini ada satu hikmah, ada benda tersirat. Yang pertama, melihatkan kepada kita bahawa Saiyidina Ali dari pada budak lagi sudah beraini. Kalau tahu orang hendak bunuh kita, ayahnya berpesan engkau tidur tempat abah, abah hendak lari, tenitu dia kata, tidak hendak tidak hendak, saya hendak ikut abah. Tetapi bila dipesan Rasulullah SAW, Saiyidina Ali tahu orang hendak bunuh Rasulullah SAW, dia sanggup gantikan. Di sini memperlihatkan betapa di wakitu kecil lagi Saiyidina Ali sudah beraini. Yang ke 2, kalau kita tidak pandai cungkil hikmahnya, kita anggap Rasulullah SAW zalim. Dia hendak lepaskan diri, budak yang gantikan dia. Iini tidak bertanggung jawab. Begitulah ulasan orang Yahudi dan orang-orang Islam yang berpenyakit. Sebenarnya Rasulullah SAW bijak, wakitu-wakitu orang berhadapan dengan bahaya, satu orang penting satu kurang penting, tentulah yang tidak penting sanggup berkorban, yang tidak penting dikorbankan. Rasulullah SAW untuk umum, kalau mati Saiyidina Ali tidak apa, dia bukan Rasul. Iini mengajar umat Islam sepanjang masa, kalau iaitu perjuangan yang hak, kalau terjadi hendak dibunuh orang, siapa yang penting siapa yang tidak penting, kalau mesti mati satu orang, atas dasar strategi, yang tidak penting itu kena dikorbankan. Yang penting kena diselamatkan kerana dia penting unituk manusia. Itu bukan satu sikap yang tidak bertanggung jawab, tetapi satu kebijaksanaan. Bila Rasulullah SAW sudah keluar malam itu. Dia dah berjanji dengan Saiyidina Abu Bakar hendak keluar sama. Kemudian Rasulullah SAW memberitahu Asma anak kepada Saiyidina Abu Bakar, disuruhnya menjadi pengintip. Mengapa Rasulullah SAW pilih perempuan tidak pilih lelaki? Orang jahiliah tidakkan terfikir yang hendak dijadikan pengintip itu seorang perempuan.

Di sini bijaknya Rasulullah SAW, patutnya laki-laki jadi pengintip, tetapi perempuan dijadikan pengintip supaya orang tidak sangka. Di sini Rasulullah SAW mengajar kita bahawa dalam satu perjuangan di satu-satu ketika boleh jadikan perempuan pengintip, atau boleh digunaakan perempuan menguasai satu satu bidang kalau diperlukan. Dia bukan terkungkung saja. Di zaman Rasulullah SAW boleh jadi pengintip. Sebab itu di zaman moden ini musuh-musuh Islam banyak menjadikan kaum ibu sebagai pengintip supaya kaum ibu dapat perangkap musuh. Musuh hendak diperangkap dengan kaum wainita. Tetapi Islam menjadikan perempuan supaya orang tidak terfikir perempuan pengintip atau dia tidak fikir dia perangkap musuh. Tetapi orang-orang kafir dan yang tidak ikut syariat, dia guna perempuan unituk perangkap musuh, perangkap lelaki, bukan supaya tidak perasan pengintip. Itulah hikmahnya. Kalau kita tidak ulas sejarah ini orang akan kata tidak patut budak Saiyidina Ali gantikan tempat Rasulullah SAW. Kalau tidak dijadikan Asma pengintip, seolah-olah orang Islam yang fanatik dengan agama, perempuan itu tidak ada peranan. Sebenarnya dalam Islam, dalam sesetengah hal perempuan boleh berperanan macam jadi pengintip, tetapi ikut syariat. Isteri yang solehah sentiasa taat dengan Allah dan patuh dengan suami. Suami yang tersalah sentiasa diberi maaf. Cemburu dengan suami tidak ada di dalam sikap. Kepulangan suami disambut dengan senyum dan penuh hormat... Sejarah hidup para wanita solehah dalam Islam sudah tercatat dalam Al Quran dan Hadis, marilah kita sama-sama menghayati sejarah hidup mereka agar kita termasuk dalam golongan penyumbang perjuangan Islam. Siti Hajar duduk setahun dua tahun di padang pasir, di tinggalkan suami, suami datang sesekali, kemudian namanya dicipta untuk al-Quran sepanjang zaman.Tidak mungkin kita tidak mahu seperti cerita Siti Hajar ini. Tidak mahukah kita dengan apa yang dikatakan di dalam al Quran? Apakah kita masih mahukan suami kita ada bersama tiap-tiap hari dengan kita. Tidak sanggup kalau suami kita setahun sekali baru datang. Siti Hajar sanggup menciptakan keajaiban, menjadi wanita yang ditinggalkan oleh suami hanya berjumpa setahun sekali. Tetapi ditangannyalah keluar air zam-zam, dialah menghidupkan bandar Kaabah Makatulmukarromah. Mukjizat kepimpinan dan didikan dari suaminya iaitu Nabi Ibrahim. Ramai manusia sudah melupakan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dialah yang digelar Afifah Solehah (wanita suci). Seorang wanita yang sanggup berkorban segala kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah SAW. Dialah yang paling pertama beriman, tanpa meragukan seruan Rasulullah SAW. Dialah wanita, yang menenangkan suaminya yang ketakutan tanpa memperlekehkan. Dialah wanita, yang tegar bertahan susah senang bersama suaminya, sehingga nyawa ditarik Allah SWT. Bayangkan, dia adalah seorang yang kaya raya, hartawan, tetapi sanggup dipulau bersama Rasulullah SAW selama 3 tahun 3 bulan dan makan pucuk kayu sahaja hingga pecah-pecah mulut. Ramai juga terlupa dengan Fatimah Az-Zahrah binti Rasulullah SAW. Dialah yang bertahan di sisi Rasulullah SAW ketika ayahandanya itu diseksa teruk. Tanpa kecewa, tanpa rasa hendak

berputus asa, dia sentiasa membantu ayahandanya yang sering disakiti. Tangannya yang bersih dan suci itulah yang mencuci najis yang dibalingkan ke tubuh ayahandanya. Tangannya yang suci itulah yang membersihkan segala luka ayahandanya. Seorang wanita yang tabah, kuat menempuhi segala dugaan. Ramai yang telah terlupa akan seorang wanita bernama Asiah. Dia adalah isteri kepada Firaun yang menentang Musa. Allah telah menjadikan bicara lembutnya menyelamatkan Musa AS dari dibunuh Firaun. Allah juga menjadikan dia antara yang beriman dengan seruan Musa AS. Malah, Allah telah merakamkan namanya di dalam Al-Quran, dan menjanjikan kepadanya syurga atas balasan ketabahannya dalam mengharungi hidup bersama Firaun dan menerima segala seksaannya dalam mengekalkan iman dan Islam dalam dirinya. Ramai yang tidak mengetahui sejarah seorang wanita bernama Mutiah yang tinggi taatnya kepada suami tercinta. Acapkali menyediakan tongkat,air dan berhias diri demi untuk suami dan menunggu suaminya pulang dari berjihad tanpa sekelumit rasa bosan dan patah semangat.Menjaga kehormatan diri dan maruah keluarga dengan seteguhnya.Dialah wanita yang akan memimpin dan memegang tali kenderaan tunggangan Fatimah az-Zahra ketika masuk ke syurga. Ramai pula yang tidak tahu berkenaan Masyitah. Dia adalah tukang penyisir rambut anak Firaun. Beriman kepada Allah SWT dan Nabi Musa, kemudian keimanannya diketahui oleh Firaun. Akhirnya dia bersama suami, serta anaknya yang masih bayi telah dicampakkan ke dalam kuali penuh minyak mendidih. Walaupun nyawa di hujung tanduk, imannya tidak tergadai, malah terjun dengan penuh keyakinan. Masyitah mati syahid mempertahankan imannya dari digadai. Ramai juga yang telah terlupa kepada Si Suci Maryam, ibu kepada Isa AS. Sang Perawan itu menjaga dirinya, mengabdikan diri dalam bilik yang terkunci, Allah memuliakannya dengan memilih Zakaria as sebagai penjaga. Maryam yang suci inilah dipilih Allah untuk mengandungkan Isa AS. Apabila dia melahirkan Isa AS dan ditohmah dengan pelbagai dugaan, dia bergantung kepada Allah, dan bersangka baik atas segala apa yang berlaku ke atasnya. Akhirnya anaknya Isa AS boleh berbicara dan menyeru manusia semenjak buaian. Siapakah yang hendak mencontohi Nusaibah r.a.h? Ketika Perang Uhud, Nusaibah keluar memberi minum kepada pasukan Muslimin yang kehausan dan merawat mereka yang mendapat luka. Apabila tentera Islam menjadi terdesak dan lari dari medan perang, cuma ada seratus orang sahaja yang tetap bertahan dan Nusaibah adalah salah seorang yang menghunuskan pedang serta memakai perisai bagi melindungi Rasulullah dari diserang musuh. Kesungguhan Nusaibah melindungi Rasulullah SAW begitu hebat, hinggakan Rasulullah SAW berkata, Aku tidak menoleh ke kiri dan ke kanan kecuali melihat Ummu Imarah (Nusaibah) berperang dihadapanku. Ketika itu, anaknya Abdullah luka parah ditikam musuh. Dia mengikat luka anaknya lalu berkata, Bangun wahai anakku. Anaknya itu terus bangun dan melawan tentera musuh. Rasulullah SAW yang melihat peristiwa itu bersabda. Wahai Ummu Imarah, siapakah yang mampu berbuat seperti mana yang engkau lakukan? Ketika tentera musuh yang menikam anaknya itu menghampiri, Rasulullah SAW berkata kepadanya, Ini dia orang yang telah

melukakan anakmu. Nusaibah menghampiri orang itu dan menikam betisnya dengan pedang. Ya, Ummu Imarah! Engkau berjaya membalasnya, kata Rasulullah SAW sambil tersenyum melihat kesungguhan Nusaibah hatta Rasulullah SAW pun bersorak untuknya. Siapakah yang mengingati Ummu Imarah ini? Siapakah pula yang hendak menjadi seperti Ummu Sulaim? Dia berkahwin dengan Abu Talhah dengan mahar iman. Abu Talhah seorang kafir ketika itu, jatuh hati kepada Ummu Sulaim yang masih muslim. Ummu Sulaim berkata: Jika hendak mengahwiniku, maka maharnya adalah iman. Maka Islamlah Abu Talhah. Sehingga ada sahabat yang berkata, Aku belum pernah melihat seorang wanita sama sekali yang lebih mulia maskawinnya dibandingkan dengan maskawin Ummu Sulaim. Malah, dia mentarbiyyah suaminya, sehingga suaminya menjadi seorang sahabat yang komited. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Talhah? Dialah yang menyambut semua panahan yang ditujukan kepada Rasulullah SAW, pada hari Uhud dengan belakang tubuhnya. Lihatlah bagaimana Ummu Sulaim mentarbiyyah suaminya? Adakah lagi isteri yang sebegitu hari ini? Siapakah pula yang mengingati isteri kedua Rasulullah SAW, Ummu Salamah? Bagaimana cerdiknya dia, bijaknya dia sehinggakan dia menjadi penasihat yang baik kepada Rasulullah SAW. Ketika peristiwa Perjanjian Hudaibiyyah, apabila Rasulullah mengarahkan semua sahabatsahabatnya menyembelih haiwan dan bercukur rambut, tiada seorang pun yang bangkit menyahut arahannya. Rasulullah SAW hairan, lantas kembali ke khemah, lalu berkata di hadapan Ummu Salamah, Kenapakah berlaku begitu? Ummu Salamah berkata, Jangan kau hiraukan mereka, cukurlah rambutmu, dan sembelihlah haiwanmu Bila Rasulullah SAW melakukan, semua sahabat mengikuti. Siapakah pula yang hendak mencontohi isteri Rasulullah SAW, Aisyah RA? Ketika peristiwa Hadith Ifki (kisah rekaan) berlaku, menumpahkan fitnah ke atasnya, mengotorkan namanya, dia tetap teguh, yakin kepada Allah SWT. Tiada sebentar pun dia bersangka buruk kepada Allah SWT bila ditimpa dugaan. Siapakah pula yang mengingati Asma binti Abu Bakr? Dia digelar Zat An-Nitaqain kerana mengoyakkan tali pinggangnya kepada dua untuk membawa makanan kepada Rasulullah SAW dan bapanya Sayidina Abu Bakar RA ketika persembunyian di Gua Thur. Dialah juga yang dilempang oleh Abu Jahal sehingga tercabut subang di telinganya, kerana tidak mahu memberitahu posisi Rasulullah SAW dan bapanya ketika hijrah. Dialah juga yang mentarbiyyah anaknya, Abdullah Ibn Zubair RA, sehingga menjadi seorang sahabat Rasulullah SAW yang berani. Siapakah pula yang ingat kepada Khansa? Dia mempunyai empat orang anak. Dia mentarbiyyah empat orang anaknya dengan baik. Apabila mendapat seruan jihad, dihantarnya anaknya yang sulung. Anak sulungnya syahid. Dihantar pula yang kedua. Yang kedua juga syahid. Dihantar pula yang ketiga. Yang ketiga juga syahid. Begitu jugalah juga dia menghantar anaknya yang keempat, dan yang keempat itu pun syahid. Akhirnya dia menangis. Orang berkata, Khansa kesedihan kerana kehilangan semua anaknya Tetapi tahukah kalian apakah jawapannya? Diamlah kalian, sesungguhnya aku bersedih kerana aku tidak punya anak lagi untuk dihantar berjihad di jalan Allah

Wahai perempuan hari ini, siapakah antara kamu yang mengingati mereka? Wahai lelaki hari ini, siapakah antara kamu yang mengenang mereka? Wahai ummah, hari ini perempuan mana yang kamu puja dan puji? Oh masyarakat, hari ini perempuan bagaimana yang kamu sanjungi? Oh perempuan, hari ini perempuan mana yang kamu ikuti dan contohi? Oh lelaki, hari ini perempuan yang bagaimana kamu gilakan untuk jadikan isteri? Siapa? Sesungguhnya perempuan-perempuan dalam lipatan sejarah ini telah dilupakan. Mereka sememangnya perempuan-perempuan yang telah dilupakan. Sedangkan pada diri mereka, terdapat kemuliaan yang tiada tandingan. Rasulullah SAW bersabda: "Fatimah adalah sebahagian daripadaku. Barangsiapa yang membuat dia marah, akan membuat aku marah." Hadis Riwayat Bukhari Lahirnya Siti Fatimah Az Zahra r.a merupakan rahmat yang telah dilimpahkan Ilahi kepada Nabi Muhammad SAW. Ia telah menjadi wadah suatu keturunan yang suci. Ia laksana benih yang akan menumbuhkan pohon besar penyambung keturunan Rasulullah SAW. Ia satu-satunya yang menjadi sumber keturunan paling mulia yang dikenali umat Islam di seluruh dunia. Siti Fatimah Az Zahra r.a dilahirkan di Makkah, pada hari Jumaat, 20 Jamadil Akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah SAW di angkat menjadi Rasul. Siti Fatimah Az Zahra r.a membesar di bawah naungan wahyu Ilahi, di tengah kancah pertarungan sengit antara Islam dan jahiliyah, di kala sedang hebatnya perjuangan para perintis iman melawan penyembah berhala. Ketika masih kanak-kanak, Siti Fatimah Az Zahra r.a sudah mengalami penderitaan, merasakan kehausan dan kelaparan. Dia berkenalan dengan pahit getirnya perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan. Lebih dari tiga tahun, dia bersama ayah bondanya hidup menderita dibuang daerah akibat pemboikotan orang-orang kafir Quraisy terhadap keluarga Bani Hasyim. Setelah bebas penderitaan setelah 3 tahun diboikot, datang pula ujian berat atas diri Siti Fatimah Az Zahra r.a, apabila wafatnya bonda tercinta, Siti Khadijah r.a. Perasaan sedih selalu sahaja menyelubingi hidup sehari-harinya dengan putusnya sumber kecintaan dan kasih sayang ibu. Rasulullah SAW sangat mencintai puterinya ini. Siti Fatimah Az Zahra r.a adalah puteri bongsu yang paling disayang dan dikasihani junjungan kita Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW merasa tidak ada seorang pun di dunia, yang paling berkenan di hati baginda dan yang paling dekat di sisinya selain puteri bongsunya itu. Demikian besar rasa cinta Rasulullah SAW kepada puteri bongsunya itu dibuktikan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Menurut Hadis tersebut, Rasulullah SAW berkata kepada Sayyidina Ali r.a demikian: Wahai Ali, sesungguhnya Fatimah adalah bahagian dari aku. Dia adalah cahaya mataku dan buah hatiku. Barang siapa menyusahkan dia, ia menyusahkan aku, dan siapa yang menyenangkan dia, ia menyenangkan aku

Penyataan baginda itu bukan sekadar cetusan emosi, melainkan suatu penegasan bagi umatnya, bahawa puteri baginda itu merupakan lambang keagungan peribadi yang ditinggalkan di tengah umatnya. Ketika masih kanak-kanak, Siti Fatimah Az Zahra r.a menyaksikan sendiri ujian-uijian getir yang dialami oleh ayah bondanya, baik berupa gangguan-gangguan, mahupun penganiayaanpenganiayaan yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy. Siti Fatimah hidup di udara Makkah yang penuh dengan debu perlawanan orang-orang kafir terhadap keluarga Nubuwah, keluarga yang menjadi pusat iman, hidayah dan keutamaan. Dia menyaksikan keteguhan dan ketegasan orang-orang mukmin dalam perjuangan gagah berani menghadapi komplot-komplot Quraisy. Suasana perjuangan itu membekas sedalam-dalamnya pada jiwa Siti Fatimah Az Zahra r.a dan memainkan peranan penting dalam pembentukan peribadinya, serta mempersiapkan kekuatan rohaniah bagi menghadapi kesukaran-kesukaran di masa depan. Setelah ibunya wafat, Siti Fatimah Az Zahra r.a hidup bersama ayahandanyaa. Satu-satunya orang yang paling dicintai. Dialah yang meringankan penderitaan Rasulullah SAW ketika ditinggal wafat isteri baginda, Siti Khadijah. Pada suatu hari Siti Fatimah Az Zahra r.a menyaksikan ayahnya pulang dengan kepala dan tubuh penuh pasir, yang baru saja dilemparkan oleh orang-orang Quraisy, di saat ayahandanya sedang sujud. Dengan hati remuk-redam laksana disayat sembilu, Siti Fatimah r.a segera membersihkan kepala dan tubuh ayahandanya. Kemudian diambilnya air untuk mencucinya. Dia menangis tersedu-sedu menyaksikan kekejaman orang-orang Quraisy terhadap ayahnya. Kesedihan hati puterinya itu dirasakan benar oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk menguatkan hati puterinya dan meringankan rasa sedihnya, maka Nabi Muhammad SAW sambil membelaibelai kepala puteri bongsunya itu, berkata, Jangan menangis, Allah melindungi ayahmu dan akan memenangkannya dari musuh-musuh agama dan risalah-Nya. Dengan tutur kata penuh semangat itu, Rasulullah SAW menanamkan daya juang yang tinggi ke dalam jiwa Siti Fatimah r.a dan sekaligus mengisinya dengan kesabaran, ketabahan serta kepercayaan bahawa Islam akan menang. Meskipun orang-orang sesat dan derhaka seperti kafir Quraisy itu sentiasa mengganggu dan melakukan penganiayaan-penganiayaan, namun Nabi Muhammad SAW tetap melaksanakan tugas risalahnya. Pada ketika lain, Siti Fatimah r.a menyaksikan ayahandanya pulang dengan tubuh penuh dengan kotoran kulit janin unta yang baru dilahirkan. Yang melemparkan kotoran atau najis ke punggung Rasulullah SAW itu adalah Uqbah bin Muaith, Ubay bin Khalaf dan Umayyah bin Khalaf. Melihat ayahandanya berlumuran najis, Siti Fatimah r.a segera membersihkannya dengan air sambil menangis. Nabi Muhammad rupa-rupanya menganggap perbuatan ketiga kafir Quraisy itu sudah keterlaluan. Kerana itulah maka pada waktu itu baginda memanjatkan doa ke hadrat Allah SWT: Ya Allah, celakakanlah orang-orang Quraisy itu. Ya Allah, binasakanlah Uqbah bin Muaith, ya Allah binasakanlah Ubay bin Khalaf dan Umayyah bin Khalaf.

Masih banyak lagi pelajaran yang diperolehi Siti Fatimah dari penderitaan ayahandanya dalam perjuangan menegakkan kebenaran Allah. Semuanya itu menjadi bekal hidup baginya untuk menghadapi masa mendatang yang berat dan penuh ujian. Kehidupan yang serba berat dan keras di kemudian hari memang memerlukan kekuatan jiwa dan mental. Tepat pada saat orang-orang Quraisy selesai mempersiapkan komplot untuk membunuh Rasulullah SAW, Madinah telah siap menerima kedatangan baginda. Nabi Muhammad meninggalkan kota Makkah secara diam-diam di tengah kegelapan malam. Baginda bersama Abu Bakar As Siddiq meninggalkan kampung halaman, keluarga tercinta dan sanak saudara. Baginda berhijrah sepertimana dahulu pernah juga dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Musa a.s. Di antara orang-orang yang ditinggalkan Nabi Muhammad SAW termasuk puteri kesayangan baginda, Siti Fatimah r.a dan putera bapa saudara baginda yang diasuh dengan kasih sayang sejak kecil, iaitu Sayyidina Ali r.a yang selama ini menjadi pembantu yang paling dipercayai oleh baginda. Sayyidina Ali r.a sengaja ditinggalkan oleh Nabi Muhammad untuk melaksanakan tugas khas, iaitu berbaring di tempat tidur baginda untuk mengaburi mata orang-orang Quraisy yang bersedia hendak membunuh baginda. Sebelum Sayyidina Ali r.a melaksanakan tugas tersebut, ia dipesan oleh Nabi Muhammad SAW agar barang-barang amanah yang ada pada baginda dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing. Setelah itu bersama semua anggota keluarga, Rasulullah SAW segera menyusul berhijrah. Sayyidina Ali r.a membeli seekor unta untuk kenderaan bagi wanita yang akan berangkat hijrah bersama-sama. Rombongan hijrah yang menyusul perjalanan Rasulullah SAW terdiri dari keluarga Bani Hasyim dan dipimpin sendiri oleh Sayyidina Ali r.a. Di dalam rombongan Sayyidina Ali r.a ini termasuk Siti Fatimah r.a, Fatimah binti Asad bin Hasyim (ibu Sayyidina Ali r.a), Fatimah binti Zubair bin Abdul Mutalib dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutalib. Aiman dan Abu Waqid Al Laitsiy ikut bergabung dalam rombongan. Rombongan Sayyidina Ali r.a berangkat dalam keadaan terburu-buru. Perjalanan ini tidak dilakukan secara diam-diam. Abu Waqid berjalan cepat-cepat menuntun unta yang ditunggang oleh kaum wanita, agar jangan dikejar oleh orang-orang Quraisy. Mengetahui hal itu, Sayyidina Ali r.a segera memperingatkan Abu Waqid, supaya berjalan perlahan-lahan, kerana semua penumpangnya adalah wanita. Rombongan berjalan melalui padang pasir di bawah sengatan terik matahari. Di Dhajnan, rombongan Sayyidina Ali r.a beristirehat semalam. Ketika itu tiba pula Ummu Aiman (ibu Aiman). Ia menyusul anaknya yang telah berangkat lebih dahulu bersama Sayyidina Ali r.a. Bersama Ummu Aiman turut pula sejumlah orang muslimin yang berangkat hijrah. Waktu itu masing-masing sungguh sangat rindu ingin segera bertemu dengan Rasulullah SAW. Waktu itu Rasulullah SAW bersama Abu Bakar As Siddiq sudah tiba dekat kota Madinah. Untuk beberapa waktu, baginda tinggal di Quba. Baginda menanti kedatangan rombongan Sayyidina

Ali r.a. Rasulullah SAW memberitahu Abu Bakar As Siddiq bahawa baginda tidak akan memasuki kota Madinah, sebelum putera bapa saudaranya dan puterinya sendiri datang. Selama dalam perjalanan itu, Sayyidina Ali r.a tidak berkenderaan sama sekali. Ia berjalan kaki menempuh jarak 450 km sehingga kakinya pecah-pecah dan membengkak. Akhirnya tibalah semua anggota rombongan dengan selamat di Quba. Betapa gembiranya Rasulullah SAW menyambut kedatangan orang-orang yang disayanginya itu. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat Sayyidina Ali r.a tidak dapat berjalan kaki kerana kakinya membengkak, baginda merangkul dan memeluknya sambil menangis kerana sangat terharu. Baginda kemudian meludah di atas tapak tangan lalu diusapkan pada kaki Sayyidina Ali r.a. Dikatakan sejak itu sehinggalah wafatnya, Sayyidina Ali r.a tidak pernah mengeluh kerana sakit kaki. Peristiwa yang sangat mengharukan itu sangat memberi kesan dalam hati Rasulullah SAW dan tidak dilupakan selama-lamanya. Berhubung dengan peristiwa itu, turunlah wahyu Ilahi yang memberi penilaian tinggi kepada kaum Muhajirin, seperti terdapat dalam surah Ali Imran ayat 195. Ijab Kabul Pernikahan Siti Fatimah Az Zahra r.a mencapai puncak keremajaan dan kecantikannya ketika Islam dibawa Nabi Muhammad SAW sudah maju dengan pesat di Madinah dan sekitarnya. Ketika itu Siti Fatimah Az Zahra r.a benar-benar telah menjadi anak gadis remaja. Keelokan parasnya banyak menarik perhatian. Tidak sedikit pemuda terhormat yang menaruh harapan ingin mempersuntingkan puteri Rasulullah SAW itu. Beberapa orang terkemuka dari kaum Muhajirin dan Ansar telah berusaha melamarnya. Menangani lamaran itu, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahawa baginda sedang menanti datangnya petunjuk dari Allah SWT mengenai puterinya itu. Pada suatu hari Abu Bakar As Siddiq r.a, Umar Ibnul Khattab r.a dan Saad bin Muaz bersamasama Rasulullah SAW duduk dalam masjid baginda. Pada kesempatan itu diperbincangkan antara lain persoalan puteri Rasulullah SAW. Ketika itu baginda bertanya kepada Abu Bakar As Siddiq r.a, Apakah engkau bersedia menyampaikan persoalan Fatimah itu kepada Ali bin Abi Thalib? Abu Bakar As Siddiq r.a menyatakan kesediaannya. Ia berangkat untuk menghubungi Sayyidina Ali r.a. Sewaktu Sayyidina Ali r.a melihat datangnya Abu Bakar As Siddiq r.a dengan tergopohgopoh, ia menyambutnya dengan terperanjat kemudian bertanya, Anda datang membawa berita apa? Setelah duduk rehat sejenak, Abu Bakar As Siddiq r.a segera memperjelaskan persoalannya, Wahai Ali, engkau adalah orang pertama yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mempunyai lebih keutamaan dibandingkan dengan orang lain. Semua sifat utama ada pada dirimu. Demikian juga engkau adalah kerabat Rasulullah. SAW. Beberapa orang Sahabat terkemuka telah menyampaikan lamaran kepada baginda untuk dapat mempersuntingkan puteri

baginda. Lamaran itu semuanya baginda tolak. Baginda menyatakan, bahawa persoalan puterinya diserahkan kepada Allah SWT. Akan tetapi, wahai Ali, apa sebab hingga sekarang engkau belum pernah menyebut-nyebut puteri baginda itu dan mengapa engkau tidak melamar untuk dirimu sendiri? Kuharap semoga Allah dan Rasul-Nya akan menahan puteri itu untukmu. Mendengar perkataan Abu Bakar r.a itu, mata Sayyidina Ali r.a. berlinang-linang. Menanggapi kata-kata itu, Sayyidina Ali r.a. berkata, Wahai Abu Bakar, anda telah membuat hatiku goncang yang sebelumnya tenang. Anda telah mengingatkan sesuatu yang sudah kulupakan. Demi Allah, aku memang menghendaki Fatimah, tetapi yang menjadi penghalang satu-satunya bagiku ialah kerana aku tidak mempunyai apa-apa. Abu Bakar r.a terharu mendengar jawapan Sayyidina Ali yang menyentuh perasaan itu. Untuk membesarkan dan menguatkan hati Sayyidina Ali r.a, Abu Bakar berkata, Wahai Ali, janganlah engkau berkata seperti itu. Bagi Allah dan Rasul-Nya, dunia dan seisinya ini hanyalah ibarat debu bertaburan belaka! Setelah berlangsung dialog seterusnya, Abu Bakar r.a berjaya mendorong keberanian Sayyidina Ali r.a. untuk melamar puteri Rasulullah SAW. Beberapa waktu kemudian, Sayyidina Ali r.a datang menghadap Rasulullah SAW yang ketika itu sedang berada di tempat kediaman Ummu Salamah. Mendengar pintu diketuk orang, Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah SAW, Siapakah yang mengetuk pintu? Rasulullah menjawab, Bangunlah dan bukakan pintu baginya. Dia orang yang dicintai Allah dan RasulNya, dan ia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya! Jawapan Nabi Muhammad SAW itu belum dapat memuaskan hati Ummu Salamah r.a. ia bertanya lagi, Ya, tetapi siapakah dia itu? Dia saudaraku, orang kesayanganku! jawab Nabi Muhammad SAW. Tercantum dalam banyak riwayat, bahawa Ummu Salamah di kemudian hari mengisahkan pengalamannya sendiri mengenai kunjungan Sayyidina Ali r.a kepada Nabi Muhammad SAW itu: Aku berdiri cepat-cepat menuju ke pintu, sampai kakiku terhantuk-hantuk. Setelah pintu kubuka, ternyata orang yang datang itu ialah Ali bin Abi Thalib. Aku lalu kembali ke tempatku semula. Dia masuk, kemudian mengucapkan salam dan dijawab oleh Rasulullah SAW. Ia dipersilakan duduk di depan baginda. Ali bin Abi Thalib menundukkan kepala, seolah-olah mempunyai maksud tetapi malu hendak mengutarakannya. Rasulullah mendahului berkata, Wahai Ali, nampaknya engkau mempunyai suatu keperluan. Katakanlah apa yang ada dalam fikiranmu. Apa saja yang engkau perlukan, akan kauperoleh dariku! Mendengar kata-kata Rasulullah SAW itu, lahir keberanian Ali bin Abi Thalib untuk berkata, Maafkanlah aku, ya Rasulullah. Engkau tentu ingat bahawa engkau telah mengambil aku dari bapa saudara engkau, Abu Thalib dan ibu saudara engkau, Fatimah binti Asad, ketika aku masih kanak-kanak dan belum mengerti apa-apa. Sesungguhnya Allah telah memberi hidayah

kepadaku melalui engkau juga. Dan engkau, ya Rasulullah, adalah tempat aku bernaung dan engkau jugalah yang menjadi wasilahku di dunia dan Akhirat. Setelah Allah membesarkan aku dan sekarang menjadi dewasa, aku ingin berumah tangga, hidup bersama seorang isteri. Sekarang aku datang menghadap untuk melamar puteri engkau, Fatimah. Ya Rasulullah, apakah engkau berkenan menyetujui untuk menikahkan diriku dengannya? Ummu Salamah meneruskan kisahnya, Ketika itu kulihat wajah Rasulullah nampak berseriseri. Sambil tersenyum baginda berkata kepada Ali bin Abi Talib, Wahai Ali, apakah engkau mempunyai suatu bekal mas kahwin? Demi Allah, jawab Ali bin Abi Talib dengan terus terang, Engkau sendiri mengetahui bagaimana keadaanku, tak ada sesuatu tentang diriku yang tidak engkau ketahui. Aku tidak mempunyai apa-apa selain sebuah baju besi, sebilah pedang dan seekor unta. Tentang pedangmu itu, kata Rasulullah menanggapi jawapan Ali bin Abi Talib, Demikianlah riwayat yang diceritakan Ummu Salamah r.a. Setelah segala-galanya siap, dengan perasaan puas dan hati gembira, dengan disaksikan oleh para Sahabat, Rasulullah mengucapkan kata-kata ijab kabul pernikahan puterinya: Bahawasanya Allah SWT memerintahkan aku supaya menikahkan engkau Fatimah atas mas kahwin 400 dirham (nilai sebuah baju besi). Mudah-mudahan engkau dapat menerima hal itu. Ya, Rasulullah, itu kuterima dengan baik, jawab Ali bin Abi Tali r.a dalam pernikahan itu. Demikianlah berlakunya pernikahan antara dua orang yang sangat dicintai oelh Rasulullah SAW yakni puterinya, Siti Fatimah dan Sahabat yang jua merupakan sepupu baginda yakni Sayyidina Ali. Rasulullah SAW mendoakan keberkahan atas perkahwinan itu. Sejarah menyaksikan bahawa Fatimah puteri Rasulullah adalah seorang wanita mulia yang menempuh berbagai ujian yang memerlukan pengorbanan yang cukup besar dalam hidupnya. Walaupun beliau adalah puteri Rasulullah, namun hidupnya bukannya disaluti kemewahan dan kesenangan, tetapi kemiskinan dan kesusahan. Apabila berkahwin dengan Saidina Ali, kehidupannya tetap susah. Walaupun Rasulullah pemilik kepada seluruh kekayaan di muka bumi tapi baginda tidak pernah mendidik anaknya dengan kemewahan. Sewaktu menjadi isteri Sayyidina Ali, Siti Fatimah menguruskan sendiri keperluan rumahtangganya. Sayyidina Ali sering tiada kerana keluar berjuang bersama Rasulullah SAW. Setiap hari, Siti Fatimah mengangkut air dari sebuah perigi yang jauhnya dua batu dari rumahnya. Beliau mengisar tepung untuk keperluan makanan keluarganya. Dalam serba susah dan miskin, beliau tetap ingin bersedekah walaupun hanya dengan sebelah biji kurma. Siti Fatimah tidak pernah mengeluh atau menyalahkan suaminya terhadap kesusahan yang terpaksa dihadapinya. Bahkan dikatakan bahawa seluruh kesusahan wanita di dunia ini telah ditanggung oleh beliau sehingga beliau tidak perlu dipologamikan. Wanita mulia ini sangat pemalu dan sangat menjaga maruah dirinya.

Sewaktu Rasulullah SAW hampir wafat, dia menemani ayahnda kesayangannya itu. Ketika itu Rasulullah SAW telah berbisik ke telinga kanannya. Rasulullah memberitahu Siti Fatimah bahawa sudah sampai masanya untuk baginda mengadap Tuhan. Siti Fatimah sungguh sedih kerana akan berpisah dengan ayah yang sangat dikasihinya. Kemudian baginda berbisik ke telinga kirinya pula. Siti Fatimah tersenyum gembira. Rupa-rupanya, Rasulullah SAW menyatakan bahawa Siti Fatimah adalah orang yang pertama yang akan menyusuli baginda. Siti Fatimah meninggal di usia 28 tahun, lebih kurang lima bulan selepas wafatnya Rasulullah SAW. Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan - Rabiatul Adawiyah

Diceritakan bahawa di waktu hidup Sayyidah Nafisah ada seorang gabenor zalim yang suka menyeksa rakyatnya tanpa alasan yang munasabah. Suatu hari dia telah memerintahkan kepada beberapa orang pegawainya agar menangkap seorang yang dikehendaki untuk diseksanya. Mendengar dirinya akan ditangkap, orang yang dikehendaki itu lari ke rumah Sayyidah Nafisah minta perlindungan dan jaminan. Bagaimanapun petugas gabenor dapat mengesannya. Orang yang dikehendaki ketakutan apabila petugas gabenor datang untuk menangkapnya. Insya Allah setelah engkau menghadapnya, engkau akan dibebaskan. Pergilah jangan takut, semoga Allah akan menghijab kamu dari penglihatan orang-orang yang zalim, kata Sayyidah Nafisah kepada orang yang akan dizalimi. Maka pergilah lelaki itu bersama orang-orang gabenor yang zalim sehingga sampai di istana. Para petugas yang mengawalnya membawa lelaki itu ke hadapan gabenor yang sedang duduk di balai penghadapan. Mana orang yang saya suruh tangkap itu? tanya gabenor kepada para petugas. Yang berdiri di hadapanmu itulah, jawab mereka. Di mana dia? Aku tidak nampak pun, kata gabenor kebingungan. Ini dia tuan, takkan tuan tidak nampak, kata mereka lagi. Sungguh aku tidak melihatnya, kata si gabenor. Pelik betul, apa yang terjadi dengan dia? Sebelum dibawa ke sini, dia telah pergi ke rumah Sayyidah Nafisah dan memohon doa. Lalu beliau berdoa: Semoga Allah menghijab kamu dari penglihatan orang-orang yang zalim. Kata para petugas memberikan keterangan.

Masya Allah kalau begitu aku memang seorang yang zalim. Apa akan jadi kalau semua orang yang teraniaya dihijab oleh Allah dari penglihatanku? kata gabenor. Ya Allah, ya Tuhanku! Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu. Gabenor kelihatan sangat menyesal dan takut, lalu dibukanya tutup kepalanya. Kerana dia telah betul-betul bertaubat, tiba-tiba dia melihat lelaki yang dikehendakinya berdiri tegap di hadapannya. Dia meminta maaf dan mengucup kepala lelaki itu. Lalu dikeluarkannya beberapa helai baju yang bagus dan sejumlah wang dan diberikannya kepada lelaki itu sebagai rasa syukurnya. Selepas itu gabenor yang telah bertaubat itu mengeluarkan sejumlah hartanya lagi dan disedekahkannya kepada fakir miskin. Dia juga menghantar utusan kepada Sayyidah Nafisah dengan membawa wang seratus ribu dirham untuk diberikan kepada beliau. Wang itu diterima oleh Sayyidah Nafisah lalu dibukanya ketika itu dan dibahagi-bahagikan kepada orang lain yang memerlukannya sehingga habis. Wahai Sayyidah Nafisah! seandainya engkau tinggalkan sedikit wang untuk membeli buka puasa kita, itu kan baik, kata perempuan-perempuan sufi yang ada di sekitarnya. Ambillah benang yang telah kupintal dengan tanganku sendiri dan jual. Hasilnya belikan makanan untuk buka puasa kita, kata Sayyidah. Pergilah perempuan itu menjual benang hasil pintalan tangan Sayyidah Nafisah yang mulia itu, dan hasilnya dibelikan makanan untuk berbuka puasa mereka. Dengan demikian, Sayyidah Nafisah tidak mengambil sedikit pun wang yang diberikan oleh gabenor. Rasulullah SAW bersabda dengan maksud: Semua dosa akan ditangguhkan Allah, yakni balasan menurut kehendakNya, hingga ke hari Qiamat, kecuali balasan menderhakai kedua ibu bapa. Maka sesungguhnya Allah menyegerakan balasan kepada pelakunya pada masa hidupnya sebelum mati - Diriwayatkan oleh Al-Hakim Suatu hari seorang alim berniat untuk pergi ke Tanah Suci mengerjakan ibadah haji. Waktu dia meminta izin kepada ibunya, ternyata ibunya yang sudah tua itu sangat keberatan. Menurut ibunya, Tunda dahulu keberangkatanmu sampai tahun depan. Ia merasa bimbang terhadap keselamatan anaknya, kerana orang alim itu adalah satu-satunya anak yang hidup dari hasil perkahwinan dengan almarhum suaminya. Rupanya orang alim yang soleh itu sudah tidak dapat menahan keinginannya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Maka, walaupun tidak mendapat restu dari ibunya, dia berkemaskemas lalu berangkat menuju ke Tanah Haram. Jelas keputusannya ini bertentangan dengan ajaran Nabi kerana redho Allah bergantung kepada redho orang tua, begitu pula murka Allah terletak dalam murka orang tua. Ketika menyaksikan anaknya yang pergi juga, ibu yang sudah tua itu tergopoh-gapah mengejar anaknya. Akan tetapi anaknya itu sudah telalu jauh. Dia tidak mendengar suara ibunya yang memanggil-manggil sambil berlari-lari itu. Dalam marahnya ibu yang sangat cinta kepada anaknya tersebut menadahkan kedua tangannya lalu berdoa: Ya Allah, anakku satu-satunya

telah membakar diriku dengan panasnya api perpisahan. Ku mohon pada-Mu, balaslah dia dengan seksaan yang setimpal. Sebagai ibunya, aku merasa sakit hati, ya Allah. Doa ini jelas tidak pada tempatnya bagi seorang ibu yang seharusnya bijaksana. Sebab di antara doa-doa yang dikabulkan adalah doa seorang ibu terhadap anaknya. Bumi seolah-olah bergoyang mendengar doa ini. Namun orang alim tadi terus juga berjalan. Dekat sebuah kota kecil sebelum sampai tempat tujuannya, orang alim itu berhenti melepaskan lelah. Menjelang Maghrib dia berangkat ke masjid dan solat sampai Isyak. Sesudah itu ia terus mengerjakan solat-solat sunat dan wirid hingga jauh malam.Secara kebetulan di sudut kota yang lain, pada malam itu terjadi peristiwa yang menggemparkan. Ada seorang pencuri yang masuk ke dalam rumah salah seorang penduduk. Orang yang punya rumah terjaga dan bersuara. Tiba-tiba pencuri itu terjatuh kerana terlanggar suatu benda di kakinya. Ketika terdengar bunyi sesuatu yang jatuh itu, maka orang yang punya rumah pun memekik-mekik sambil berkata: pencuri! pencuri. Seisi kampung terbangun semuanya. Dengan ketakutan pencuri itu lari sekuat tenaga. Orangorang kampung terus mengejarnya. Pencuri itu lari ke arah masjid dan masuk ke halaman masjid tersebut. Orang-orang pun mengejar ke sana. Ternyata pencuri itu tidak ditemukan di dalam rumah Allah itu. Salah seorang di antara mereka memberitahu kepada pemimpinnya: Kita sudah mencari di sekeliling masjid, namun tidak ada bekas-bekasnya sedikitpun. Yang lainnya pula berkata: Tidak mungkin dia ditelan bumi, aku yakin dia belum lari dari sini. Kalau di luar masjid tidak ada, mari kita cari ke dalam masjid. Berkemungkinan dia bersembunyi di situ. Maka orang-orang pun masuk ke dalam masjid. Ternyata betul, di dekat mimbar ada seorang asing sedang duduk membaca tasbih. Tanpa bertanya-tanya lagi orang itu ditarik keluar. Tiba di halaman masjid, orang tadi sudah terkulai dan pengsan kerana dipukul beramai-ramai. Penguasa hukum di kota tersebut malam itu juga memutuskan suatu hukuman yang berat kepadanya atas desakan masyarakat yang marah. Maka orang tersebut diikat pada tiang dan dicambuk badannya. Keputusan dari hakim ini jelas menyalahi ajaran Nabi, bahawa seorang hakim seharusnya menyelidiki hingga hujung suatu perkara, dan tidak boleh menjatuhkan keputusan berdasarkan hawa nafsu. Begitu juga walaupun lelaki itu dituduh menodai kesucian masjid kerana bersembunyi di dalamnya, dengan berpura-pura bersembahyang dan membaca wirid, padahal dia adalah pencuri. Pagi-pagi lagi seluruh penduduk kota itu sudah berkumpul di pasar menyaksikan jalannya hukumam qisas itu. Selain algojo melaksanakan tugasnya, orang-orang pun bersorak-sorak melihat si alim dicambuk hingga pengsan. Mereka tidak lagi mematuhi ajaran Islam untuk berbuat adil terhadap siapa saja, termasuk kepada pencuri yang jahat sekalipun. Darah memercik ke sana ke mari, orang-orang kelihatan semakin puas. Semakin siang semakin ramai orang yang berkumpul menonton dan meludahi pencuri yang terkutuk itu. Dalam kesakitannya, orang alim yang dihukum sebagai pencuri itu mendengar salah

seorang penduduk yang berkata: Inilah hukuman yang setimpal bagi pencuri yang bersembunyi di dalam masjid! Sambil meludah muka orang alim tersebut. Orang yang dihukum yang dianggap pencuri ini dengan suara yang tersendat-sendat membuka mulutnya berkata: Tolong jangan katakan demikian. Lebih baik beritahukanlah kepada orang ramai bahawa saya ini adalah hamba Allah yang ingin mengerjakan ibadah haji, tapi tidak mendapat restu dari orang tua. Mendengar ucapan ini, orang yang mendengar jadi terkejut dan menanyakan siapakah dia sebenarnya. Orang alim tadi membuka rahsianya, dan masyarakat jadi serba salah. Akhirnya mereka terpaksa memberitahukan hal itu kepada hakim. Setelah hakim itu datang dan tahu duduk perkara yang sebenarnya, maka semua mereka menyesal. Mereka kenal nama orang alim itu, iaitu orang yang soleh dan ahli ibadah. Cuma belum pernah tahu rupanya. Ibu-ibu yang hadir serta orang tua lainnya ramai yang merasa sedih tidak dapat menahan diri, tapi sudah tidak ada gunanya. Malamnya, atas permintaan orang alim itu setelah dibebaskan dari seksaannya, dihantarkan ke rumah ibunya. Pada waktu orang alim tersebut akan dihantar, ibunya telah berdoa: Ya Allah, jika anakku itu telah mendapatkan balasannya, maka kembalikanlah dia kepadaku agar aku dapat melihatnya. Begitu selesai doa si ibu, orang yang membawa anaknya pun sampai. Orang alim itu minta didudukkan di depan pintu rumah ibunya, dan mempersilakan orang yang mengantarnya itu pergi. Sesudah keadaan sunyi kembali, tidak ada orang lain, maka orang alim itupun berseru dengan suara yang pilu: Assalamualaikum. Maka terdengarlah suara oang tua yang menjawab salamnya dari dalam. Bergetar hati si alim mendangar suara itu: Saya adalah musafir yang terlantar. Tolonglah beri saya roti dan air sejuk, kata orang alim itu menyamar diri. Mendekatlah engkau ke pintu. Hulurkan tanganmu melalui celah pintu, jawab suara tadi dari dalam. Maaf, saya tidak boleh mendekati pintu kerana kedua kaki saya sangat kaku. Saya juga tidak dapat menghulurkan tangan melalui celah pintu, kerana tangan saya terasa letih. Jadi bagaimana caranya? Si ibu mengeluh kehilangan akal. Antara kita ada pemisah yang tidak boleh dilanggar. Engkau lelaki yang tidak saya kenal, dan saya, walaupun sudah tua, adalah seorang perempuan. Jangan bimbang wahai puan, kata orang alim tersebut. Saya tidak akan membuka mata kerana kedua mata saya sangat pedih, jadi saya tidak akan melihat ke arah puan. Mendengar jawapan itu, tidak beberapa lama kemudian perempuan itu pun keluar membawa sepotong roti dan segelas air sejuk. Orang alim itu begitu saja merasakan kehadiran ibunya, sudah tidak mampu lagi menahan diri. Ia memeluk kaki ibunya dan menjerit sambil menangis: Ibu, saya adalah anak ibu yang derhaka. Ibunya pun merasa sedih. Dipandangnya orang cacat

di mukanya itu lalu ia menjerit ternyata adalah anaknya. Mereka berdua saling berpelukan dalam tangisan. Ketika itu juga perempuan tersebut menadahkan tangannya memohon ampun kepada Allah: Ya Allah, kerana telah jadi begini sungguh saya menyesal atas kemarahan saya kepada anak sendiri, saya bertaubat untuk tidak mengulangi lagi perkara ini, ampunilah saya ya Allah, serta ampunilah dosa orang-orang yang menyeksanya kerana kami semua telah disesatkan oleh godaan iblis dengan nafsu marah. Rasulullah bersabda yang bermaksud: Tiga perkara yang apabila perkara ini terdapat di dalam diri seseorang, maka ia akan dapat merasakan manisnya iman, iaitu: Orang yang menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada yang lain, mencintai seseorang hanya kerana Allah, enggan kembali kedalam kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah sebagaimana keengganannya untuk dilemparkan ke dalam api neraka. (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim) Selama tiga hari menyembunyikan diri di Gua Hira, bekalan makanan dihantar oleh anak Abu Bakar sendiri, iaitu Asma. Selepas itu, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar meneruskan perjalanan ke destinasi seterusnya iaitu Yathrib (Madinah). Perjalanan mereka disertai dua orang rakan lain iaitu Amir bin Fuhairah dan Abdullah bin Uraiqith. Mereka berjalan merentasi padang pasir, gunung-ganang serta merempuh ribut pasir untuk meneruskan usaha menyebarkan Islam kepada penduduk di sana.

UMMI MABAD DAN KAMBING KURUS


Pada suatu hari, ketika merentasi padang pasir, Nabi Muhammad SAW ternampak sebuah khemah di tengah padang pasir. Mereka mendekatinya dengan niat mahu meminta bantuan atau membeli makanan. Kedatangan mereka di sambut oleh seorang gembala kambing yang pemurah bernama Ummi Mabad,. Wanita ini bersama suaminya, Abu Mabad memang sengaja memasang khemah di tengah padang pasir itu untuk membantu para kafilah yang lalu lalang. Selalunya pasangan suami isteri ini akan dibayar sedikit wang oleh para kafilah atas bantuan yang diberi. Mereka tiba dalam keadaan letih, lapar dan dahaga. Mereka berhasrat untuk membeli daging dan kurma daripada wanita itu. Tetapi ketika itu suami Ummi Mabad sudah keluar mengembala kambing di samping mencari pelanggan dari kalangan kafilah yang lalu. Jadi, tiada apa-apa yang boleh Ummi Mabad jual kepada tetamunya yang sedang kelaparan itu. Ketika itu, Ummi Mabad tidak mengenali lelaki dihadapannya ialah seorang Nabi, lelaki mulia yang menjadi sebutan seluruh tanah Arab ketika itu. Sangkanya lelaki itu sama seperti lelaki dari kafilah lain yang singgah meminta bantuan. Seketika kemudian, Nabi Muhammad SAW terpandang seekor kambing kurus yang tertambat di tepi khemah. Apakah kambing itu mempunyai susu untuk diperah? Nabi Muhammad SAW bertanya. Kambing itu terlalu lemah dan kurus, tuan. Tidak mungkin ia ada susu, balas Ummi Mabad. Dia merasa hampa kerana gagal membantu tetamunya yang dalam kesusahan.

Sebaliknya Nabi membalas, Tidak mengapa. Tetapi, bolehkah anda benarkan saya memerahnya? Jika tuan fikir ia mempunyai susu, maka perahlah. Ummi Mabad memberi kebenaran.

Rasulullah pilihan daripada seluruh rasul pilihan. Pilihan atas pilihan untuk rasul akhir zaman. Membawa Quran dari Tuhan. Untuk panduan umat kemudian. Hatinya bersih, sabarnya keras, Ulul Azmi tidak ada taranya. Berbagai-bagai rintangan, bermacam-macam cabaran. Menghadapi puluhan peperangan, hatinya tahan. Seluruh hidupnya di dalam penderitaan, tidak pernah surut di dalam perjuangan. Betullah Rasul contoh daripada segala contoh seluruh rasul pilihan. Hatinya dengan Tuhan tidak pernah putus hubungan... Nabi Muhammad SAW mendekati kambing itu dan mengusapnya perlahan. Dia berdoa, membaca nama Allah dan mula memerah. Dengan izin Allah, susu kambing keluar dengan banyak. Lalu susu itu diisi ke dalam mangkuk. Kemudian, susu itu diberikan kepada Ummi Mabad dan tiga orang sahabatnya yang keletihan. Selepas tiga orang sahabatnya kenyang, barulah giliran Nabi meminumnya. Kemudian dia memerah semangkuk lagi dan menyerahkan kepada Ummi Mabad sebagai bekalan. Sejurus kemudian, rombongan itu mengucapkan terima kasih lalu meneruskan perjalanan ke kota Madinah. Tidak lama kemudian, suaminya, Abu Mabad pulang bersama sekawan kambingnya yang kurus kerana tidak cukup makanan. Selepas melangkah masuk ke dalam khemah, dia terperanjat melihat ada semangkuk susu segar. Dia kehairanan kerana pada pengetahuannya, semua kambingnya kurus kering dan kekurangan makanan. Tidak mungkin kambingnya boleh mengeluarkan susu sesegar itu. Ummi Mabad menceritakan mengenai kedatangan empat orang lelaki Quraisy ke khemah mereka tadi. Dia menyatakan kagumnya dengan lelaki itu. Katanya, lelaki itu punya sepasang tangan yang cukup berkat kerana berjaya memerah susu daripada kambing yang kurus itu. Ceritakan bagaimana paras orang itu, Ummi Mabad, pinta Abu Mabad. Dia seorang yang pembersih. Mempunyai wajah yang bercahaya dan tingkah laku yang sangat baik, kata Ummi Mabad.

Kemudian dia menyambung, Rupanya sangat cantik. Matanya hitam, bulu keningnya lebat, suaranya garau manakala tengkuknya panjang. Dia mempunyai janggut yang lebat dan betis yang panjang. Kulitnya pula kemerah-merahan serta bercelak. Dia berhenti berbicara. Abu Mabad pula diam mendengarnya.

Engkau laksana purnama di malam gelap-gelita. Cahayamu memenuhi alam buana. Semua makhluk bergembira dan ria... Dia sangat tenang jika berdiam diri. Apabila bercakap, dia kelihatan hebat. Jika dilihat dari jauh, dia seorang yang amat cantik dan kelihatan cerah, manis dan bagus. Dia seorang yang terlalu sempurna, serta mempunyai teman-teman yang sayang kepadanya. Jika dia bercakap mereka mendengar dan menurut perintahnya. Ummi Mabad memperincikan sifat lelaki yang ditemuinya. Abu Mabad kagum mendengarnya. Demi Allah, itulah lelaki Quraisy yang disebut-sebut di Mekah. Aku memang bercita-cita hendak mengikutnya. Jika aku ada peluang, aku akan lakukan! Mendengar kata-kata suaminya, Ummi Mabad tidak berlengah lagi. Dia menyiapkan barangbarang keperluan lalu berangkat ke Madinah mengikut jejak tetamunya tadi. Di sana, mereka memberikan taat setia dan menjadi pengikut Islam yang sejati. Sejak itu, nama Ummi Mabad atau nama asalnya Atikah binti Khalid al-Khuzaiyah tercatat dalam sejarah Islam kerana bijak dan fasih dalam menerangkan sifat Nabi. Ungkapan yang digunakannya begitu halus, lembut, terperinci dan penuh berperasaan sekaligus membuktikan ketajaman akalnya. "Tiada siapa lagi yang aku cintai selepas Rasulullah hanya Allah jua yang akan mematikan aku bila-bila masa saja. Dan aku kini menanti kehadiranMu untuk membawa aku bersama ke alam yang lebih indah ini." JUWAIRIYAH Wanita yang paling bertuah di dunia ini ialah wanita yang menjadi isteri Rasuluilah. Kerana bila seorang wanita itu berkahwin dengan Rasulullah maka dengan sen dirinya Allah mengangkat darjat wanita tersebut. Sesiapa pun tidak boleh menandingi darjat itu sekalipun wanita solehah yang ibadahnya hebat, puasanya tiap hari, zikirnya banyak, akhlaknya cantik dan lain-lain ibadah

yang termampu dilakukannya. Darjat Ummul Mukminin atau Ibu orang-orang beriman adalah darjat tertinggi dari Allah yang diberikan hanya kepada wanita yang bergelar isteri Rasulullah. Sudah selayaknya darjat itu diberikan kerana hanya wanita itu saja dapat bergaul, berhubung mesra seterusnya mengurus segala keperluan yang dihajati oleh Rasulullah. Rasulullah adalah orang yang paling sempurna dan sangat Allah cintai hingga kerana itu Allah SWT ada berfirman dalam hadis Qudsi yang bermaksud: Tidak Aku jadikan dunia ini melainkan kerana Muhammad. Bila menjadi isteri Rasulullah bermakna sanggup menghadapi berbagai kemungkinan. Dia juga terpaksa berkongsi apa saja yang dihadapi oleh Rasulullah samada kesusahan, penderitaan dan kata nista. Kerana Rasulutlah adalah seorang pejuang dan perjuangannya itu memerlukan pengorbanan yang besar. Itulah yang terpaksa dihadapi oleh kesemua isteri-isteri Rasulullah. Mari kita menyingkap kisah salah seorang daripada isteri Rasulullah. Kalau dulunya (sebelum berkahwin dengan Rasulullah) adalah seorang yang sangat anti dengan Rasulullah dan perjuangan baginda menegakkan kalimah Allah di muka bumi ini, tetapi bila Allah menghendaki dengan mudah saja Allah boleh memutarkan hatinya dan akhirnya dia adalah salah seorang yang sangat-sangat mencintai baginda dan mencintai perjuangan baginda. Dia sanggup mengorbankan segala kemewahan dan keseronokan hidup demi cintanya pada baginda. Juwairiyah. Begitulah indah namanya, sebagaimana cantiknya akhlak dan peribadinya. Rasulullah memberikan nama tersebut sebaik saja baginda mengahwininya. Sebelum ini nama beliau ialah Barrah binti Al Harris Ad Dirar, keluarganya berketurunan Yahudi iaitu dari Kabilah Bani Al Mustaliq. Ayahnya adalah pemimpin puak tersebut yang mana beliau juga sangat memusuhi Islam dan memusuhi Rasulullah sendiri. Tapi akhirnya ayah dan seluruh kaumnya semua memeluk Islam iaitu berkat perkahwinan Juwairiyah dengan Rasulullah. Inilah hikmahnya perkahwinan Rasulullah, Rasulullah tidak akan sekali-kali menikahi dengan seseorang melainkan ada strategi perjuangan di sebalik perkahwinan itu, walaupun sebenarnya juwairiyah adalah seorang janda. Kisahnya bermula begini. Selepas b?rlakunya peperangan Khandaq yang mana setelah Rasulullah bermesyuarat bersama pihak Yahudi untuk bertahan di dalam kota Madinah untuk menentang musuh dari kafir Quraisy, di saat-saat akhir pihak Yahudi itu telah memungkiri janji. Kesan dari itu Rasulullah tidak lagi memberi peluang kepada kaum Yahudi itu dan akhirnya peperangan berlaku antara pihak Muslimin dengan kaum Yahudi Bani Mustaliq itu. Pihak Yahudi yang belot itu akhir- nya kalah teruk, ramai di antara tentera mereka yang mati termasuklah suami Juwairiyah dan Juwairiyah sendiri menjadi tawanan perang. Beliau menjadi tawanan perang kepada seorang sahabat Rasulullah bernama Sabit bin Qias. Begitulah juga tawanan yang lain telah pun diagih-agihkan menjadi tawanan kepada umat Islam termasuklah harta ghanimah (harta rampasan perang). Menyedari yang dirinya telah jatuh ke tangan musuhnya, maka Barrah (Juwairiyah) mengambil keputusan untuk menebus dirinya. Sabit bin Qais telah mengenakan tebusan yang tinggi kerana dia tahu Barrah adalah seorang puteri kepada orang yang ternama dan terkaya di kalangan kaumnya. Maka sudah tentu ayahnya tidak keberatan membayar berapa saja untuk menyelamatkan anaknya. Oleh kerana Sabit mengenakan tebusan yang terlalu tinggi, Barrah

bimbang permintaan itu akan membawa akibat yang melampaui batas, ialu Barrah mengambii keputusan untuk berjumpa dengan Rasulullah sendiri untuk menyetesaikan masalahnya. Ketika itu Rasulullah berada di rumah Siti Aisyah. Apabila berhadapan dengan Rasuiullah, beliau pun mengajukan masalahnya. Ya Rasulullah, saya adalah Barrah binti Al Harris bin Dirar, anak kepada penghulu kaumku.Tujuan kedatangan saya ini, sebagaimana tuan ketahui iaitu saya menjadi bahagian Sabit bin Qais. Tetapi saya telah diberinya kesempatan untuk menebus diri saya dengan bayaran sebanyak 9 uqiyyah (1 uqiyyah bersamaan 1 setengah tahil emas). Sekarang saya datang kepada tuan dan bermohon agar tuan membantu saya dalam hal ini agar dengan itu saya dapat melepaskan diri saya (dari perhambaan) ini, katanya bersungguh-sungguh. Rasulullah diam seketika. Baginda mengamat-amati ucapan Barrah itu, sambil baginda berfikir. Barrah, puteri pemimpin Bani Mustaliq itu juga diam bila lihat Rasulullah SAW menundukkan kepalanya. Apa yang difikir dan disedihkan oleh baginda. Hati Barrah tertanya-tanya. Sebentar kemudian Rasulullah mengangkat kepalanya dan memandang kepada Barrah yang sedangdiam membatu di hadapan baginda. Rasulullah dengan nada lembut berkata, Adakah mahu bagimu yang lebih baik daripada yang kamu minta itu? tanya Rasulullah SAW. Apalah lagi ya Rasulullah, Barrah lantas bertanya. Begini, ujar Rasulullah, Biarlah aku bayarkan tebusan dirimu yang diwajibkan oleh Sabit bin Qais, kemudian aku mengahwini engkau, Rasulullah berterus-terang. Mengakhiri ucapan Rasulullah SAW itu spontan Barrah menjawab, Baiklah, ya Rasulullah. Saya setuju. Rasuluilah menepati janjinya. Baginda membayar wang tebusan sebanyak yang dipinta oleh Sabit dan mengahwini Barrah. Kini, Barrah bukan lagi seorang hamba, tetapi darjatnya telah naik ke taraf Ummul Mukminin. Sejak itu namanya ditukar oleh Rasulullah kepada Juwairiyah.

Rasulullah SAW bersabda: Dunia adalah sebaik-baik tempat dan sebaik-baik tempat di dalam dunia adalah wanita yang solehah

Berita perkahwinan Rasuiullah SAW dengan Juwairiyah cepat tersebar kepada umum. Tidak ada seorang pun tidak tahu tentang perkahwinan itu. Ada yang dengar dengan perasaan gembira dan bersyukur dan ada mendengarnya dengan perasaan berbuku di hati dan dendam. Walau apa keadaan sekalipun ragam masyarakat mendengarkan berita itu, namun Allah SWT jua mengetahui dan tetap mengurniakan nikmat yang besar kepada perkahwinan Juwairiyah dengan Rasulullah itu. Masakan Juwairiyah tidak gembira berkahwin dengan seorang pemimpin umat yang dikasihi oleh Allah SWT. Kaum Muslimin yangada menawan keturunan Bani Mustaliq sebagai hamba sahaya apabila mendengarkan berita itu, lantas mereka berkata, Tidak layaklah kiranya biras atau ipar-ipar Rasulullah SAW dijadikan hamba sahaya. Lantaran itu para sahabat yang memiliki bekas tawanan perang Bani Mustaliq yang dijadikan sebagai hamba, memerdekakan hamba-hamba mereka tanpa wang tebusan. Inilah keberkatan yang Allah SWT limpahkan kepada Juwairiyah kerana perkahwinannya dengan Rasulullah SAW. Khabar gembira ini disambut oleh kaum Bani Mustaliq dengan penuh kesyukuran. Dalam hal ini pemah Sayidatina Aisyah, Ummul Mukminin berbicara dengan katanya, Sungguh telah dimerdekakan dengan sebab perkahwinan itu, seratus keluarga kaum Bani Mustaliq. Maka tidak pernah kuketahui seorang wanita yang banyak berkatnya atas kaumnya, lebih daripada Juwairiyah. Kerana itu jugalah ayahanda Juwairiyah iaitu Al-Haris bin Abi Dirar memeluk Islam di hadapari Rasulullah SAW. Dan ada di kalangan mereka tidak mahu kembali ke desa dan kaum mereka tapi lebih suka tinggal di Madinah saja bersama Rasulutlah SAW. Begitulah besarnya berkat perkahwinan Juwairiyah dengan Rasulullah SAW. Sejak perkahwinannya, Juwairiyah tidak ke mana-mana, dia lebih suka menetap di rumah yang disediakan oleh Rasulullah SAW di sisi masjid Madinah. Dia juga seorang yang mempunyai paras wajah yang menawan dan ini juga menimbulkan perasaan cemburu pada isteri-isteri Rasululah SAW yang lain. Sikap cemburu itu hanya dapat dilihat dengan kerdipan mata antara satu sama lain, mengata-ngata di antara mereka, dan ada juga yang menyatakan rasa cemburunya itu dengan sikap dan kata- kata. Hal itu menimbulkan perasaan tidak senang di hati Juwairiyah dan segera diadukannya kepada baginda Rasulullah SAW. Wahai Rasulullah, isteri-isterimu yang lain terasa bangga dan lebih mulia daripadaku. Apalagi mereka mengatakan bahawa saya tidak tuan kahwini (maksudnya hanya sebagai hamba sahaya Rasulullah saja), katanya. Bila mendengar aduan itu, Rasulullah SAW tidak senang duduk melihat ragam isteri-isterinya. Yang lebih Baginda tersinggung biIa mengatakan Juwairiyah hanya sebagai hamba sahayanya. Rasulullah SAW berkata, Wahai Juwairiyah! Bukankah aku telah memberimu mahar yang mahal yang telah memerdekakan empat puluh orang daripada kaummu.

Ucapan itu membuatkan hati Juwairiyah gembira, tidak jadi memberontak. Dia dapat menenteramkan hatinya dan membuat kebaikan terhadap isteri-isteri Rasulullah yang lainnya. Itulah sifat yang ada pada diri isteri yang barakah ini setelah diberi penawar oleh Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW wafat, Juwairiyah tetap teguh imannya dan semakin hampir dia di sisi Allah SWT. Baki usianya yang sedikit itu sejak kewafatan Rasulullah SAW telah dihabiskannya untuk berdamping dengan Allah SWT. Tiada siapa lagi yang aku cintai selepas Rasulullah hanya Allah jua yang akan mematikan aku bila-bila masa saja. Dan aku kini menanti kehadiranMu untuk membawa aku bersama ke alam yang lebih indah ini, itulah bisikan hati Juwairiyah dalam menghabiskan hidupnya beribadah kepada Allah SWT. Juwairiyah juga seorang perawi hadis selain daripada Aisyah Ummul Mukminin, terutama yang berhubung rapat dengan masalah hukum syariat. Di antara beberapa masalah yang diriwayatkannya dari Rasulullah iaitu: Pernah Rasulullah masuk ke rumahku dan didapatinya aku sedang berpuasa {puasa sunat). Kemudian Rasulullah bertanya kepadaku: Adalah kelmarin engkau berpuasa? Tidak, jawabku. Kemudian Rasulullah bertanya lagi: Apakah esok nanti engkau mahu berpuasa? Tidak, jawabku lagi. Lantas Rasulullah bersabda: Kalau demikian berbukalah! Pada suatu masa yang lain Rasulullah datang ke rumahku, lalu bertanya kepadaku, Apakah engkau punyai makanan? Aku menjawab, Tidak ada ya Rasulullah! Kecuali tulang kambing yang diberikan menantumu yang berasal dari sedekah. Beliau bersabda, Hidangkanlah kepadaku, kerana hukum sedekah telah hilang dan ia menjadi halal bagi kita. Dengan demikian jelaslah sudah bagi kita kedudukan Juwairiyah selaku Ummul Mukminin bukan saja menjadi ibu segala orang yang beriman, kuat ibadahnya kepada Allah dan guru kepada masyarakatnya selama kepergian Rasulullah SAW, tetapi dia juga muncul sebagai seorang perawi hadis yang luas pengetahuannya. Juwairiyah meninggalkan dunia yang fana ini pada tahun ke 50 Hijrah. Ketika itu di zaman pemerintahan Khalifah Muawiyah. Dalam usianya menjangkau 65 tahun, Juwairiyaah telah ditakdirkan oleh Allah SWT untuk tamat masanya menjalani kehidupan di dunia dan kembali ke hadrat Allah SWT dengan membawa segugus hati yang merindui-Nya. Kerinduannya itu dapat dirasai oieh sahabat-sahabat baginda dan wanita-wanita Mukmin dengan linangan air mata kerana Juwairiyah wanita yang banyak membawa barokah kepada orang-orang yang hidup sezaman dengannya.

You might also like