You are on page 1of 4

Gali kubur

Pembokaran kuburan kadang-kadang diperlukan untuk tujuan tertentu sesuai dengan kepentingannya, dimana dalam hal penggalian kubur ada dua buah kepentingan yang terkait dengannya yaitu kepentingan peradilan (forensik) dan untuk kepentingan penguasa/pemerintahan setempat misalnya pemindahan tempat pemakaman misalnya sehubungan dengan pembangunan ditempat tersebut untuk keperluan/pengembangan kota. 1. Penggalian atau pembongkaran kuburan untuk peradilan ( forensik ) Untuk kepentingan penyidikan Kepolisian, kadang-kadang suatu kuburan perlu digali kembali untuk memeriksa dan membuat Visum et Repertum dari jenazah yang berapa waktu yang lalu telah dikubur . Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 135 KUHAP dimana Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian mayat, dilaksanakan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133 ayat (2) dan pasal 134 ayat (1) undang-undang ini . Hal ini terjadi atas dasar laporan atau pengaduan masyarakat agar polisi dapat melakukan penyidikan atas kematian orang yang dikuburkan tadi, karena diduga kematian tersebut tidak wajar dan menimbulkan kecurigaan. Kadang-kadang korban suatu pembunuhan atau tindak kejahatan lain dimana korban ditanam atau dikubur disuatu tempat. Atau suatu kematian yang pada waktu itu dianggap atau dibuat seolah-olah kematian wajar sehingga pada waktu itu tidak dimintakan Visum et

Repertum ternyata beberapa waktu kemudian diketahui bahwa kematian itu tidak wajar. Bila mayat baru beberapa hari dikuburkan maka penggalian kuburan harus segera dilakukan, tidak boleh ditunda-tunda. Tetapi bila telah beberapa bulan dikuburkan maka penundaan beberapa hari tidak menjadi masalah yang penting segala persiapan harus rapih dan lengkap. Untuk penatalaksanaan pembongkaran kuburan perlu persiapan-persiapan dan syarat kelengkapan serta sarana-sarana tertentu serta pengadaan sarana untuk pelaksanaan penggalian.

Adapun persiapan-persiapan yang perlu adalah sebagai berikut : Surat persetujuan dari keluarga yang meninggal yang menyatakan tidak berkeberatan bahwa makam atau kuburan tersebut dibongkar Surat pernyataan dari keluarga, juru kubur, petugas pemerintahan setempat atau saksisaksi lain yang menyatakan bahwa kuburan tesebut memang kuburan dari orang yang meninggal yang dimaksudkan. Surat penyitaan dari kuburan yang akan digali sebagai barang bukti yang dikuasai oleh penyidik ( Kepolisian) untuk sementara. Surat permintaan Visum et Repertum kepada Dokter pemerintah, Dokter Polri atau Dokter setempat untuk pemeriksaan mayat. Berita acara pembongkaran kuburan harus dibuat secara kronologis serta sesuai metode kriminalitas yang membuat semua kejadian-kejadian sejak pertama kali kuburan itu dibongkar Contoh : 1. Jam berapa dimulai pemeriksaan kuburan ( dari luar ) 2. Tanda-tanda yang ada dicatat, misalnya nisan dibuat dari apa, berapa tingginya dan bagaimana bentuknya. 3. Identitas, nama, tanggal kematian dan sebagainya. 4. Keadaan cuaca, mendung, panas dan sebagainya. 5. Setiap mencapai kedalaman tertentu harus dicatat diukur dengan mistar dan difoto 6. Misalnya jam 09.30 mencapai kedalaman 1 meter. 7. Keadaan tanah, komposisi tanah, pasir, tanah liat warna cokelat atau merah dan sebagainya.

8. Pada jam berapa mencapai papan penutup liang lahat atau peti mati mayat dan sebagainya dan pada kedalaman berapa meter jangan lupa selalu dibuat fotonya. 9. Jam berapa peti mayat atau papan penutup diangkat, atau bila tidak ada peti, jenazah diangkat dari liang lahat 10. Bagaimana keadaan jenazah, posisi mayat keadaan kain kafan dan lain-lain 11. Saat dokter mulai mengadakan pemeriksaan ( otopsi ) sampai selesai.

Berita acara pemakaman kembali Berita acara penyerahan kembali kuburan kepada keluarga. Peralatan dan sarana lain yang diperlukan : Sebelum penggalian, sekitar kuburan harus ditutup dengan tabir (dari bahan apa saja) asalkan dapat menutupi kuburan sehingga tidak menjadi tontonan umum. Apabila otopsi akan dikerjakan dikuburkan maka selama tabir perlu penutup untuk Dokter dan petugas lain yang melakukan pemeriksaan mayat. Jangan sampai lupa menyediakan meja untuk otopsi. Air sangat perlu disediakan tuntuk keperluan Dokter selama otopsi Seandainya otopsi akan dilakukan di Rumah Sakit maka mayat atau peti mayat sebagai barang bukti harus dibungkuskan, disegel dan sebagainya sebelum dikirim ke Rumah Sakit dan harus disertai dengan berita acara dan sebagianya. Untuk mengukur dapat disediakan mistar kayu 1 meter atau meteran dari pita logam 2- 5 meter. Peralatan fotografi dilengkapi dengan flash unit dengan film hitam putih oleh petugas Polri sendiri. Tidak diperkenankan wartawan atau wartawan foto berada di lokasi penggalian

2. Penggalian kuburan non forensic atau bukan untuk pengadilan Biasanya dilakukan untuk keperluan-keperluan kota, pembangunan gedung-gedung dan sebagainya atas perintah dari penguasa pemerintahan setempat. Untuk pelaksanaan biasanya ada petunjuk pelaksanaan yang diatur oleh pemerintahan setempat yang bekerja sama dengan keluarga. Oleh karena itu sifatnya lebih sederhana dan tidak perlu ikut srtanya Polri dari segi pengamanan pelaksanaan sehingga hanya untuk mencegah seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kadang-kadang atas kemauan keluarga sendiri untuk memindahkan kuburan seseorang ke kuburan lain atau ke kota lain. Untuk tujuan ini, sudah ada tata cara tertentu dan biasanya tidak menjadi urusan Kepolisian.

You might also like