You are on page 1of 5

JUKLAK PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Setiap mahasiswa yang telah melaksanakan KP wajib untuk membuat laporan dalam bentuk Buku Laporan Teknis (BLT) dan Buku Laporan Softskill (BLS) sesuai dengan sistematika dan format yang berlaku. BLT ditulis dalam bentuk makalah ilmiah, berisi laporan hasil pekerjaan yang dikerjakan mahasiswa selama melakukan KP. Fokus penulisan Buku laporan Teknis adalah bagaimana mahasiswa menggunakan ilmu pengetahuan dan skill teknis yang dimilikinya untuk menyelesaikan pekerjaan. BLS ditulis dalam bentuk essay, berisi paparan pengalaman mahasiswa ketika mengerjakan KP. Fokus penulisan makalah Ilmiah Populer adalah bagaimana kemampuan soft skill mahasiswa ketika menyelesaikan berbagai permasalahan di lingkungan kerja. Bagi mahasiswa yang mengerjakan KP berkelompok, setiap mahasiswa dalam satu kelompok wajib membuat BLT dan BLS per mahasiswa. BLT bagi KP berkelompok disusun secara sistematis sesuai dengan pembagian tugas dalam kelompok. Meskipun menghadapi kendala yang sama dalam satu kelompok, diharapkan BLS yang ditulis tiap mahasiswa berbeda satu sama lain karena mengandung opini pribadi/sikap pribadi dalam menghadapi kendala. A. SISTEMATIKA DAN FORMAT BLT Sistematika dan format penulisan BLT dapat dirujuk ke dokumen Pedoman Format Penulisan Buku Laporan Teknis (BLT) Kerja Praktek B. SISTEMATIKA DAN FORMAT BLS I. Sistematika BLS harus berisi komponen : - Pendahuluan Uraian singkat mengenai lokasi kerja, bidang dan tugas yang diberikan. - Paparan masalah yang dihadapi Masalah yang dimaksud pada point ini, tidak hanya pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing lapangan, tetapi juga mencakup kendala non- teknis yang dihadapi, seperti : ketika beradaptasi dengan lingkungan kerja, berinteraksi dengan teman kerja/atasan, komunikasi dengan Client, dan lain-lain. - Penyelesaian masalah Berisi cara mahasiswa menyelesaikan kendala yang dihadapinya. - Penutup Berisi kesan dan pesan sebagai dasar introspeksi diri sendiri bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja nyata. II. Format Penulisan BLS a. BLS dituliskan dalam bentuk essay naratif / argumentatif / persuasif. b. Naskah essay ditulis pada kertas A4 (21 cm x 29.7 cm), dengan jumlah halaman 2-3 halaman, dilengkapi dengan nomor halaman. c. Essay ditulis menggunakan spasi satu, tambahkan dua spasi antara nama penulis dengan paragraph pertama, dan satu spasi antara paragraph satu dengan paragraph berikutnya.

d. e. f. g. h. i.

Model penulisan paragraph yang digunakan adalah rata kiri. Nama dan NIM Penulis dituliskan setelah baris judul. Ukuran margin atas, bawah, kiri dan kanan berukuran 2.5 cm Footer berisi nomor halaman dituliskan rata kanan. Tidak diperkenankan mencantumkan tabel dan gambar. Huruf yang digunakan adalah sebagai berikut : - Judul essay ditulis dengan jenis huruf Arial 14 pts bold. - Nama dan NIM Penulis menggunakan Arial 11 pts bold. - Isi/Badan Essay ditulis dengan Arial 11 pts regular. - Footer dituliskan dengan arial 10 pts regular.

III. Contoh BLS

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT Nuansa Seismik Sejahtera


Oleh : Kurniawan Prasetyo (113048110) Pendahuluan Jika Anda pernah mendengar iklan Medco Energy yang menyebutkan bahwa mereka menggunakan aplikasi Seismik 3 Dimensi, mungkin anda akan bertanya-tanya apa itu Seismik 3 Dimensi. Dari literature yang saya baca, seismik adalah data pengukuran gelombang pada suatu lapisan bawah tanah. Data seismik ini dapat divisualisasikan menjadi bentuk 2 Dimensi atau 3 Dimensi untuk menggambarkan isi dari lapisan bawah tanah. Data seismik ini biasanya dipergunakan untuk mengetahui apakah pada lapisan tertentu di suatu lokasi mengandung mineral-mineral penting, seperti cadangan gas alam, minyak bumi dan mineral penting lainnya. PT Nuansa Seismik Sejahtera (PT NSS) adalah satu-satunya perusahaan riset di Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan aplikasi visualisasi data seismik ini. PT NSS, dipimpin oleh Dr Ir Eng Soeprayitno Kusbianto. Beliau adalah dosen pengajar di ITS yang aktif meneliti kandungan minyak dalam perut bumi. PT NSS saat ini melibatkan 35 orang peneliti dan karyawan. Peneliti yang terlibat dalam riset visualisasi seismik 3 Dimensi ini terdiri dari pakarpakar geologi, ilmu nuklir, fisika, kimia, ilmu bumi, dan informatika. Para pakar saling bekerja sama menurut keahliannya dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Pada saat saya datang ke PT NSS, saya diberi tugas untuk membantu kang Deden dalam menganalisis data numerik seismik, menjadi informasi yang berguna. Tugas yang saya dapatkan berhubungan dengan klusterisasi dan klasifikasi data dengan menggunakan metode supervised dan unsupervised learning. Data numerik yang telah diolah nantinya akan digunakan untuk penentuan lokasi, jenis, dan volume cadangan mineral pada lokasi yang disurvey. Deskripsi masalah yang dihadapi Pada periode awal saya datang ke PT NSS, banyak permasalahan yang saya hadapi sehubungan dengan ritme kerja, sosialisasi, dan pemahaman deskripsi kerja yang diberikan.

Terbiasa dengan ritme kuliah jam 09.00, saya dipaksa untuk datang jam 08.00 setiap harinya. Tentu saja persiapan untuk datang ke lokasi kerja harus dilakukan sebelum jam 07.00. Kendala teknis sudah pasti adalah materi learning yang belum saya ketahui menjadi kendala utama saya selama bekerja di sana. Maklum saat perkuliahan AI dan Data Mining banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, dan pemahaman materi tentang topik ini juga kurang. Tidak hanya masalah waktu saja, komunikasi dengan rekan kerja yang lain juga menjadi kendala. Di PT NSS, karena mereka ingin go International, bahasa Inggris dipilih untuk digunakan dalam berkomunikasi. Setiap hari mereka menggunakan bahasa itu, dalam paruh waktu awal (08.00-12.00). Bisa dipastikan hanya yes dan no saja yang bisa saya mengerti mengingat nilai bahasa inggris saya adalah C, itupun setelah mengulang dengan hasil Ddua kali, dan C di semester pendek. Kendala komunikasi tidak hanya itu saja, jadwal para ahli yang bekerja juga menjadi masalah. Pada 2 minggu pertama saya belum tahu bahwa jadwal pakar yang bekerja di PT NSS tidak menentu. Para pakar hanya diwajibkan datang selama 3 jam x 5 hari, dan jam kedatangan mereka pun bebas, menurut waktu luang pakar saja. Boleh dikatakan mereka tidak memiliki ritme khusus mengenai jadwal kehadiran. Hal ini menimbulkan masalah mengingat deskripsi kerja, dan validasi hasil kerja sangat tergantung dengan keberadaan pakar. Tanpa penjelasan mereka saya tidak tahu apa yang akan saya kerjakan, dan apakah pekerjaan saya sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Penyelesaian Masalah Mengetahui ada beberapa kendala di atas, saya dipaksa untuk mengatasi secepat mungkin, dan mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Kendala pertama mengenai jam kerja, dapat saya atasi dengan baik, dan cepat. Untuk membiasakan diri berbenah sebelum jam 07.00 saya mencoba untuk tidur 2 jam lebih awal dari biasanya. Usaha ini cukup efektif, dan terbukti berhasil. Dalam kurun 1 minggu saya sudah dapat membiasakan diri dengan ritme kerja. Kendala komunikasi dengan bahasa inggris, cukup susah untuk diatasi. Selama KP di PT NSS, saya selalu membawa kamus saku sebagai senjata sehari-hari. Kamus ini biasa saya buka pada saat saya kesulitan mencari kata yang tepat untuk saya ucapkan. Terkadang dalam keadaan terpaksa, saya mengucapkan kalimat itu dalam bahasa Indonesia, tapi dengan didorong semangat dapat menguasai bahasa ini, saya paksakan penggunaan bahasa Inggris, meski tanpa grammer yang benar. Menonton film asing (film barat) saya lakukan sebagai usaha lainnya. Dalam sehari setidaknya saya tonton 1 film berdurasi 1,5 hingga 2 jam. Setali tiga uang diakhir pelaksaan KP saya banyak menonton film barat, sekaligus memperbaiki percakapan kosakata bahasa inggris saya. Modal ini ternyata cukup efektif dalam membantu komunikasi dengan bahasa ini. Memang selama KP di PT NSS permasalahan ini masih muncul, namun setidaknya sedikit mengatasi

permasalahan. Satu keuntungan dari permasalahan ini, kini saya tidak canggung lagi untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Mengatasi kendala komunikasi dengan pakar, saya mendapat saran dari kang Deden bahwa untuk kerjasama dengan pakar, bisa dilakukan dengan mempersiapkan materi pertanyaan, materi laporan, dan beberapa hal lain sebelum bertatap muka. Jika waktu tatap muka berjalan, saya tinggal mengutarakan materi tadi ke pakar, sehingga pertemuan dapat berjalan dengan lancar. Sebenarnya permasalahan dengan pakar tidak hanya masalah waktu saja, masalah lain seperti kendala bahasa dan istilah juga terjadi selama KP di PT NSS. Banyak istilah dari pakar yang tidak saya pahami selama pelaksanaan KP. Terkadang saat pertemuan seolah-olah ada bayangan mengenai apa yang harus dikerjakan, tapi karena istilah dan masalah yang tidak begitu paham, maka selang beberapa saat setelah pertemuan sering kali lupa. Untuk itu, saya mencoba untuk merekam semua percakapan dengan pakar dengan voice recorder, selain itu juga saya buat resume hasil pertemuan. Mengenai kendala teknis belum pahamnya materi learning, saya coba atasi dengan membeli satu buah buku mengenai metode learning. Melihat hal ini, kang Deden terkejut, dan sempat member masukan ke saya jika membutuhkan suatu materi, saya diminta untuk mengutarakan langsung seperti pembelian buku, dan yang lainnya. Melihat hal ini, selang sehari berikutnya kang Deden membelikan 30 buku yang berhubungan dengan metode learning. Memang cara ini menyelesaikan satu masalah, tapi menimbulkan masalah lain, di mana saya harus belajar dan terus belajar membaca kesemua buku itu. Hanya satu kata mengomentari hal ini : Mabok. Tiga minggu pertama kata mabok adalah kata yang tepat melukiskan permasalahan pemahaman materi. Tapi sedikit demi sedikit ketahanan diri saya untuk belajar meningkat. Di akhir bulan saya rasakan sangat enak belajar dari buku. Hal ini adalah satu hal yang tidak saya temui di bangku perkuliahan. Penutup Banyak hal telah saya dapatkan pada pelaksanaan KP saya di PT NSS, yang bisa saya jadikan bekal saat bekerja. Beberapa hal itu diantaranya : 1. Saya mulai belajar bagaimana harus belajar. Berbekal pengalaman membaca 30-an buku dari kang Deden, saya jadi tertarik untuk membaca. 2. Kerja sama dengan anggota tim lain saya rasakan sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah. Jujur pada saat mengerjakan tugas kelompok di perkuliahan saya hanya taklid terhadap hasil pekerjaan teman saya. Di pengalaman KP ini saya sering diajak berdiskusi dengan anggota tim lain, dan hasilnya banyak mengakselerasi pemahaman masalah. 3. Pengalaman bapak Dr Ir Eng Soeprayitno Kusbianto selaku pimpinan dapat sedikit saya petik. Pengalaman ini diceritakan oleh beliau mulai dari bagaimana beliau merintis riset ini, mencari client, merekrut orang, mensupport karyawan yang mengalami masalah,

hingga bagaimana mendistribusikan pekerjaan. Pengalaman ini sangat berguna untuk bekal saya bekerja nantinya. 4. Satu hal yang membuat saya senang adalah saat saya mengutarakan GNU Scientific Library (GSL) sebagai alternatif solusi kalkulasi. Bapak Soeprayitno memperbolehkan saya untuk memilih 5 buku yang telah dibeli sebagai reward atas inisiatif saya ini. GSL dinilai oleh Bapak Soeprayitno sebagai solusi perhitungan matematis saat menganalisis data.

You might also like