You are on page 1of 10

BAB 2 SEKILAS TENTANG PERMAINAN BOLATANGAN Terdapat tiga jenis permainan bolatangan yang dapat dimainkan yaitu bolatangan

dengan 11 orang pemain, bolatangan dengan 7 pemain, dan sekarang berkembang bolatangan mini (Mini handball) dengan 5 orang pemain termasuk penjaga gawang dan dimainkan untuk anak-anak terutama usia sekolah dasar. Peraturan permainan bolatangan 5 orang pemain adalah sama dengan peraraturan permainan bolatangan 7 orang pemain kecuali ukuran lapangan dan jumlah pemain setiap regunya. Namun untuk bolatangan dengan 11 pemain agak berbeda. Sebelum perang dunia ke II, bolatangan dengan 11 orang pemain merupakan satu-satunya bentuk permainan bolatangan yang dipertandingkan. Permainan ini dimainkan di lapangan terbuka dengan ukuran lapangan seperti ukuran lapangan sepak bola dan masing-masing regu terdiri dari 11 pemain termasuk penjaga gawang. Setelah perang dunia selesai, di Eropa Utara muncul satu bentuk baru permainan bolatangan yang dimainkan di dalam ruangan dan kemudian disebut bolatangan 7 orang pemain. Permainan bolatangan berlangsung sangat menarik, hal ini antara lain karena mempunyai banyak variasi yang dimungkinkan karena dalam permainan bolatangan terdapat gerakan-gerakan yang menggambarkan atau mirip dengan beberapa olahraga seperti: berjalan, berlari, melompat, melempar merupakan gerkan dasar dari atletik, jump shoot mirip dengan gerakan pada permaianan bola basket dan bola voli, gerakan flying shoot mirip dengan gerakan lay up shot pada basket, ................................... dan masih banyak lagi kemiripan gerakan dengan olahreaga yang lainnya......... jadi, bolatangan memiliki gerakan gabungan dari beberapa cabang olahraga yang lain.

Seperti yang tersirat dalam namanya, kedua tangan memegang peranan yang penting sekali, meskipun dalam permainan bolatangan seorang pemain dapat menggunakan seluruh anggota badan kecuali bagian badan dari lutut ke kaki yang dilarang, sementara untuk penjaga gawang diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan untuk memainkan bola selama penjaga gawang tersebut berada di daerah gawang atau di dalam daerah garis 6 meter. Pada dasarnya, permainan bolatangan adalah permainan yang sederhana dan dapat dimainkan oleh semua orang yang dapat melakukan gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar. Oleh karena itu, maka permainan bolatangan dapat dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan dari usia anak-anak sampai usia dewasa bahkan para orang tua selama mereka dapat melakukan gerakan berjalan, berlari, melompat maupun melempar. Tujuan utama dalam permainan bolatangan adalah membuat angka atau gol dengan cara memasukkan bola ke gawang lawan dengan bagian badan yang diperbolehkan sesuai dengan ketentuan. Pada saat memulai permaian, regu yang menguasai bola menempatkan pemain depan di belakang garis tengah, di bagian lapangannya sendiri dan pemain lawannya harus berada paling sedikit pada jarak 3 m dari garis tengah, (bisa berada di daerah sendiri maupun di daerah lawannya). Satu regu yang lengkap beranggotakan 14 orang pemain, terdiri dari 7 pemain serta 5 orang cadangan. Pemain cadangan diperkenankan melakukan pergantian pemain pada setiap waktu dalam pertandingan. Meskipun demikian, terdapat peraturan yang ketat tentang tata cara pergantian penjaga gawang. Permainan dimulai dengan lemparan permulaan dari tengah lapangan permainan sesudah wasit meniup peluitnya. Kemudian bola dimainkan dan dioperkan dari pemain yang satu ke pemain yang lain sampai terjadi gol, setelah terjadi gol, permainan dimulai lagi dari tengah lapangan. Regu yang gawangnya kemasukan bola memulai kembali permainan dengan lemparan permulaan, setelah ke dua regu kembali ke bagian lapangannya sendiri.
2

Ketika bola dikuasai oleh regu penyerang, pihak bertahan dapat menempatkan dirinya di seluruh daerah permainan kecuali di daerah penjaga gawang (daerah garis 6 meter) atau menempatkan diri dalam posisi bertahan di depan daerah gawangnya menjaga agar jangan terjadi gol. Atau pihak bertahan dapat merebut dan menguasai bola. Kemudian pihak bertahan beralih menjadi pihak menyerang dan sebaliknya pihak penyerang beralih menjadi pihak bertahan. Menyerang dan bertahan, merupakan dua asfek penting dalam permainan, dan sangat jarang sekali para pemain bermain di bagian tengah lapangan permainan.

SEJARAH PERMAINAN BOLATANGAN Permaianan bolatangan yang kita kenal pada saat ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari Jerman yaitu Konrad Koch. Akan tetapi permaianan bolatangan ini tidak dapat lansung menjadi populer pada saat itu. Sejak diperkenalkan oleh Koch dan berkembang di Eropa, sampai tahun 1904 hanya sedikit sekali, terdengar tentang permainan tersebut. Setelah Perang Dunia Pertama selesai, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan mempopulerkan kembali permainan bolatangan ini. Pada permulaannya, bolatangan tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum memiliki badan / organisasi sendiri. Peraturan permainan bolatangan inipun disusun berdasarkan peraturan dari Association Football yang disesuaikan dengan bentuk dan pola permainan bolatangan. Salah satu peraturan yang diambil dari sepak bola adalah peraturan off-side, tetapi peraturan ini dirasakan sebagai penghambat dan bukannya melancarkan jalannya permainan. Kemudiaan peraturan ini dihapuskan setelah beberapa tahun berjalan.

Permaianan bolatangan ini mulai berkembang di Eropa, kemudian menjadi suatu cabang olahraga yang tetap dan teratur dimainkan di sekolah, perkumpulan olahraga, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Permainan bolatangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahraga yang lain dalam lingkup internasional oleh International Amateur athletic Federation ( IAAF ), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu. Sejak tahun 1904, permainan bolatangan mulai berkembang dengan mantap di bawah pengawasan I.A.A.F. Makin banyak bangsa- bangsa yang mulai mencantumkan permainan bolatangan dalam kegiatan olahraga mereka dan pertandingan internasional menjadi bertambah popular. Pada tahun 1926, seiring dengan kemajuan perkembangan permainan bolatangan dan cabang olahraga yang baru berkembang lainnya, I.A.A.F membentuk panitia khusus, yang mewakili negara- negara dimana permainan bolatangan dimainkan untuk melihat kemungkinan membentuk suatu peraturan permainan bolatangan yang standar dan seragam. Hasil kerja panitia khusus adalah diakuinya permainan bolatangan sebagai cabang olahraga tersendiri dan adanya kemungkinan dibentuk organisasi federasi bolatangan yang berdiri sendiri. Tahun 1928 yang bertepatan dengan dilangsungkannya Olympic Games, wakil dari 11 negara mengadakan pertemuan di Amsterdam Belanda. Dari hasil pertemuaan itu, terbentuklah suatu organisasi federasi bolatangan yang resmi disebut Interntional Amateur Handball Federation ( IAHF ) yang beranggotakan 11 negara. Presiden I.A.H.F pertama adalah Avery Brudage yang kemudian hari menjadi presiden dari International Olmpyc Committee ( IOC). Salah satu tugas pertama I.A.H.F di Amsterdam Belanda pada tahun 1928 itu adalah menyelenggarakan demonstrasi pertandingan di Olympic Games

tersebut. Tahun 1931, hanya tiga tahun setelah I.A.H.F terbentuk, permainan bolatangan dicantumkan dalam acara Olmpyc Games oleh I.O.C. Pada tahun 1934 anggota dari I.A.H.F bertambah menjadi 25 negara anggota. Permainan bolatangan menjadi suatu cabang olahraga yang popular dan dimainkan di seluruh dunia dan pada tahun 1936, pada waktu dilangsungkan Olmpyc Games di Berlin Jerman, permainan bolatangan memperkokoh posisinya dan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipetandingkan secara resmi. 2 tahun kemudian, kejuaraan dunia pertama disenggarakan untuk merayakan 10 tahun berdirinya I.A.H.F. Perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bolatangan dan juga cabang olahraga yang lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian dilangsungkan Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan kongres tersebut adalah untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bolatangan. Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International Handball Federation ( I.H.F ), badan / organisasi yang resmi untuk bolatangan di seluruh dunia. Sekretariat dewan pimpinan dan komisi tehnik dari I.H.F berpusat di Basle ( Swiss ), dan kemudian I.H.F menjadi anggota dari federation of International Sports Association. I.H.F sebagai organisasi yang resmi dari cabang olahraga bolatangan diwajibkan menghimpun semua perkumpulan nasional yang beranggotakan klub, sekolah, akademik, universitas dan lainlain. I.H.F. bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kompetisi, turnamen internasional seperti : Piala Eropa Piala Baltic Piala Mediterranean ( Laut Tengah )

Piala Latin Piala Asia Piala Dunia dan Turnamen Olimpiade Sampia saat pecahnya perang dunia ke dua, saat itu hanya dikenal satu betuk permainan bolatangan, yang dimainkan oleh 11 orang setiap regu, serta dimainkan dilapangan terbuka ( di lapangan sepak bola ). Namun setelah perang dunia kedua berakhir, terjadi perubahan yang radikal mengenai tempat untuk bermain. Di Eropa Utara, suatu bentuk permainan bolatangan dalam bentuk baru muncul dan langsung menjadi popular yaitu Indoor Handball (permainan bolatangan yang dimainkan di dalam ruangan ). Jumlah pemain setiap regu masing masing 7 orang ditambah sejumlah cadangan.Bentuk permainan bolatangan yang baru ini, akhirnya mengubah pola permainan bolatangan secara keseluruhan. Sampai tahun 1952, Field Handball ( bolatangan 7 orang pemain ) hanya dimainkan di negara- negara Scandinavia. Akan tetapi setelah itu, Indoor Handball mengalami kemajuan yang pesat dalam perkembangannya. Pada mulanya, negara- negara yang pertama kali menumbuhkan dan mengembangkan permainan bolatangan, tidak menanggapi secara serius permainan bolatangan 7 orang. Tetapi kemudian meskipun bersikeras pendapat, harus diakui bahwa bolatangan 7 orang pemain pada akhirnya menjadi suatu bentuk permainan yang lebih banyak dimainkan di seluru dunia. Sedangkan bolatangan 11 orang pemain hanya dimainkan di Eropa Tengah ( namun bolatangan 7 orang pemain juga dimainkan ). Di lain tempat terkecuali di Amerika Utara, permainan bolatangan 11 orang pemain tidak mengalami perkembangan. Permainan bolatangan 7 orang pemain berkembang dengan pesat dan bertambah popular; hal ini dikarenakan beberapa alasan yang logis. Permainan bolatangan 11 pemain ( Outdoor / Field H. B. ) membutuhkan lapangan bermain yang luas, jumlah anggota regu yang cukup besar dan iklim serta cuaca yang baik.

Sedangkan permainan bolatangan 7 pemain hanya membutuhkan lapangan dengan ukuran yang lebih kecil, dan juga dapat dimainkan di dalam ruangan. Oleh karena itu permainan bolatangan 7 pemain dapat dimainkan setiap waktu tampa terhalang oleh musim atau kondisi cuaca. Ukuran langan yang lebih kecil juga memberikan keuntungan ganda yaitu dalam hal kemudahan mendapatkan tempat atau lapangan untuk bermain. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, khususnya menyangkut perkembangan daerah, perkotaan, sehingga sulit mendapatkan lapangan bermain dengan ukuran lapangan permainan bolatangan 11 pemain. Meskipun permainan bolatangan 7 pemain selalu diartikan sebagai permainan di dalam ruangan, namun ruang / gedung olahraga tidaklah menjadi syarat utama, sebab permainan bolatangan 7 pemain dapat juga dimainkan di lapangan terbuka dibeberapa tempat yang lain. Beberapa tahun belakangan ini, dengan adanya perubahan perubahan peraturan permainan misalnya permainan harus dipimpin oleh 2 orang wasit, tidak terbatasnya pergantian pemain; dan berkembangnya tehnik serta taktik yang lebih baik, hal ini menjadikan permainan bolatangan sebagai permainan dengan tempo permainan yang sangat cepat. Pergantian / peralihan dari regu yang bertahan dan kemudian menjadi penyerang dan sebaliknya, berlangsung sangat cepat. Hal ini mengakibatkan permainan berlangsung dengan kecepatan tinggi. Hasil penelitian dari pelatih pelatih nasional di negara negara maju menunjukkan serta membuktikan bahwa permainan bolatangan merupakan permainan beregu yang kedua tercepat di dunia setelah permainan Hoki Es. Hal ini dapat terjadi karena latihan yang baik, yang diberikan oleh seorang pelatih yang baik dengan standar internasional. Permainan bolatangan menjadi cepat populer, sejajar dengan beberapa cabang olahraga yang lain di dunia, dan mendapat pengakuan sebagai cabang olahraga bolatangan dalam acara Olympiade.
7

PERMAINAN BOLATANGAN DI BENUA ASIA Federasi bolatangan Asia ( Asian Handball Federation ) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu Asian Games berlangsung di kota Teheran Iran. Kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. Sheikh Fahid AlAhmad Al- Sabah yang ditunjuk sebagai presiden, menyadari pentingnya permainan bolatangan bagi para remaja di Asia, memperoleh persetujuan resmi untuk melangsungkan kompetisi bolatangan pada acara Asian Games yang diselenggarakan di Teheran. Federasi Bolatangan Asia di bentuk pada saat itu juga dan Sheikh Fahid terpilih dengan suara bulat sebagai Presiden dari federasi tersebut. Tokoh dari Kuwait itu menjadi seorang yang berperanan besar dalam menggalang solidaritas dan persahabatan diantara negara- negara Asia melalui olahraga. Pemerintah Kuwait dengan murah hati memberikan dukungan keuangan dan moral untuk membantu kelangsungan hidup A.H.F dan markas besar A.H.F ditetapkan / berada di Kuwait. Presiden dan A.H.F selalu siap melayani negaranegara yang ingin bersekutu dan juga siap membantu segala sesuatu yang mungkin untuk mempromosikan permainan bolatangan di negara-negara Asia. Anggota dari federasi mulai bertambah dan negara-negara baru mulai memainkan permainan bolatangan ini. A.H.F juga selalu mengadakan hubungan yang baik dengan I.H.F. ( International Handball Federation ).

ASIAN BEACH GAMES (ABG I) ............................................... ............................................ ............................................

PERMAIANAN BOLATANGAN DI INDONESIA Pada masa lalu, permainan bolatangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bolatangan yang dimainkan ialah bolatangan 11 pemain ( Outdoor/ Field Handball ) dan dilakukan dalam kegiatan intrakurikuler maupun exstra kurikuler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan disenggarakan baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan bolatangan pernah mengisi acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapi hanya pada PON ke 2 yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada waktu PON 2 tersebut, hanya terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain dalam PON, permainan bolatangan juga pernah dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Mahasiswa, diantaranya pada POM ke V yang di selenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi permainan bolatangan ini hanya bertahan sampai masa akhir orde lama ( 1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bolatangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi. Meskipun demikian sampai saat ini permainan bolatangan merupakan salah satu cabang olahraga yang harus diajarkan kepada siswa SMTP maupun SMTA dan juga menjadi mata kuliah di Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Program Studi Olahraga baik negeri maupun swasta. PERKEMBANGAN BOLATANGAN DI JAWA BARAT Kejurbar Umum: Pendahuluan Peserta Minat masyarakat Rencana pengembangan ke depan

Kejurbar Pelajar: Partisifasi pada kejuaraan Jakarta, Depok, Bekasi, dsk Kejurbar Pelajar I (sekitar bulan Oktober 2009)

PERKEMBANGAN BOLATANGAN DI PERGURUAN TINGGI Penatar Wasit Nasional (perwakilan dari Perguruan Tinggi

keolahragaan) Kejuaraan Nasional Bolatangan Indorr antar perguruan Tinggi Lokakarya Bolatangan Nasional PERKEMBANGAN BOLATANGAN DI SEKOLAH Di Universitas Pendidikan Indonesia khususnyaFakutas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan di Universitas Pendidikan Indonesia.

10

You might also like