You are on page 1of 6

Tafsir Surah An Nuur 1 3

(Ini adalah) salah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan kami turunkan didalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kalian selalu mengingatnya. (Qs. An Nuur [24]: 1) Surah ini diawali dengan pemakluman tentang kekuatan yang pasti mengenai penetapan surah ini dan kewajiban yang dibebankan untuk menjalankan segala batasan dan taklif, adab dan akhlak yang terdapat didalamnya. Permulaan yang sangat langka ini menunjukkan betapa Al Quran sangat mementingkan akhlak dalam kehidupan.1 Allah berfirman bahwa ini adalah surat yang Kami turunkan. Firman Allah ini berisi peringatan agar surat ini dapat diperhatikan dengan benar, dan ini bukan berarti menafikkan surat-surat yang lainnya.2 Maksud surah ini adalah menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan memelihara kesucian diri dan menjaga kehormatan. Umar pernah menulis kepada penduduk Kufah, Ajarilah isteri-isteri kalian surah An Nuur. Aisyah RA berkata, Janganlah kalian menempatkan kaum perempuan di rumahrumah saja, jangan pula mengajari mereka menulis saja, akan tetapi ajari pula mereka surah An Nuur dan menenun.3 Suuratun, Allah menyebutkan nikmat yang diberikan kepada para hambaNya di dalam surat ini, seperti beberapa ketentuan dan hukum, serta karuniaNya. Sebagai contoh, pemeliharaan kemaluan akan menjaga keturunan, di samping memberikan ketentraman kepadanya, karena ia selamat dari hal-hal yang mencemarinya, di samping memberikan keamanan karena tercapainya kesehatan dan jauh dari segala penyakit yang bisa merusak
1

Sayyid Quthub. Tafsir fi Zilalil Quran Jilid 8. Terj. Asad yasin, dkk. Jakarta: Gema Insani. 2004.

Nasib Ar Rifai, Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3. Terj. Drs. Syihabuddin, M. A. Jakarta: Gema Insani, 2000.
3

Tafsir Al Qurtubi

kehidupan seseorang dan menjerumuskannya ke dalam musibah dan cobaan yang sangat berat. Faradhnaahaa, semua tuntutan ini ditujukan agar para hamba menghindarkan diri dari segala larangan dan mengenal Allah dengan pengenalan yang membuat seseorang tunduk kepada keagungan dan kekuasaanNya, serta menyadari bahwa Allah pasti menghisab segala amal yang telah diperbuatnya, baik sedikit atau banyak. Jika hal ini telah terlaksana dengan baik, maka tatanan individu dan masyarakat akan berjalan dengan baik, dan ketenangan serta ketentraman akan terasa oleh banyak orang.4 Kewajiban beradab dan berakhlak dalam surah ini seperti kewajiban melaksanakan hukuman hadd dan hukuman-hukuman lainnya. Adab-adab dan akhlak-akhlak yang berpusat di fitrah ini telah dilupakan oleh manusia karena pengaruh penyesatan dan penyimpangan. Maka, ayat-ayat yang jelas di surah ini mengingatkan mereka dan mengarahkan mereka kembali kepada fitrah yang jelas dan terang.5 Anzalnaahaa, dilihat dari aspek balaghah: Kami berikan surat ini kepada rasul. Gaya bahasa ini seperti perkataan seorang hamba kepada tuannya; Rabbatu ilaihi haayatii, yang berarti saya mengadukan kebutuhan saya kepadanya. Alfardhu: penentu, yang dimaksud dengan penentuan di sini adalah penentuan berbagai ketentuan dan hukum yang ada didalamnya sesempurna mungkin. Bayyinaatin: yang indikasinya sangat jelas terhadap hukum-hukum yang ada didalammnya. Laalla: mengadakan persiapan. Tadzakkaruun: kalian menjadi ingat dan dapat mengambil pelajaran.6 Terdapat perbedaan tentang qiroah ayat ini, wafaradhnaahaa Dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam) nya, boleh dibaca tanpa tasydid (mayoritas ulama Madinah, Kufah dan Syam) pada huruf ra. Maksudnya, Kami wajibkan kepada kalian dan juga kepada generasi setelah kalian hukum-hukum yang terkandung didalamnya. Juga boleh dibaca pula dengan tasydid (sebagian ulama Hijaz, Basrah, serta Mujahid). Maksudnya, Kami turunkan didalamnya kewajiban yang beraneka ragam.7 Mujahid dan Qatadah mengatakan : Yakni, kami menerangkan perkara halal dan haram, perintah dan larangan serta hudud (ketetapan-ketetapan hukum). Al Bukhari

Al Maraghi, Ahmad Mustafa. Terjemah Tafsir Al Maraghi Jilid 8. Terj. Bahrun Abu bakar, Lc., drs. Hery Nur Aly, K. Anshori Umar Sutanggal. Semarang: Karya Thoha Putra. 1992.
5

Sayyid Quthub. Tafsir fi Zilalil Quran Jilid 8. Terj. Asad yasin, dkk. Jakarta: Gema Insani. 2004.

Al Maraghi, Ahmad Mustafa. Terjemah Tafsir Al Maraghi Jilid 8. Terj. Bahrun Abu bakar, Lc., drs. Hery Nur Aly, K. Anshori Umar Sutanggal. Semarang: Karya Thoha Putra. 1992.
7

Tafsir Al Qurtubi

mengatakan : Bagi yang membaca : wafaradhnaahaa artinya, Kami mewajibkan atas kamu dan atas orang-orang yang datang setelah kamu.8 Menurut satu pendapat, kata wafaradhnaahaa itu sesuai dengan pola kata yang menujukkan makna banyak atau sering, karena banyaknya kewajiban yang terkandung di dalam surah ini.9 Pendapat yang tepat adalah, keduanya merupakan bacaan yang masyhur, dan dibenarkan untuk membacanya dengan salah satu dari keduanya. Hal ini karena Allah telah menurunkan perintah dan larangan, penjelasan atas sebagian hukumNya, dan menetapkan kewajiban-kewajiban kepada hambaNya. Juga karena dalam dua qiraat tersebut mengandung dua makna, yaitu perintah dan hukum, sehinggan dibenarkan untuk membaca dengan salah satu dari dua qiraat tersebut.10

Nasib Ar Rifai, Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3. Terj. Drs. Syihabuddin, M. A. Jakarta: Gema Insani, 2000.
9

Tafsir Al Qurtubi Muhammad Ath Thabari, Abu Jafar. Tafsir Ath Thabari Jilid 18. Terj. Misbad Abdul Somad, Abdurrahim Supandi. Jakarta: Pustaka Azzam. 2009.
10

Daftar Pustaka

Al Maraghi, Ahmad Mustafa. Terjemah Tafsir Al Maraghi Jilid 8. Terj. Bahrun Abu bakar, Lc., drs. Hery Nur Aly, K. Anshori Umar Sutanggal. Semarang: Karya Thoha Putra. 1992. Muhammad Ath Thabari, Abu Jafar. Tafsir Ath Thabari Jilid 18. Terj. Misbad Abdul Somad, Abdurrahim Supandi. Jakarta: Pustaka Azzam. 2009. Nasib Ar Rifai, Muhammad. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3. Terj. Drs. Syihabuddin, M. A. Jakarta: Gema Insani, 2000. Sayyid Quthub. Tafsir fi Zilalil Quran Jilid 8. Terj. Asad yasin, dkk. Jakarta: Gema Insani. 2004. Tafsir Al Qurtubi -----------------, AlQuran dan Terjemahan.Beirut: Aliman Establishment. tt. Ishaq, Muhith Muhammad, M.Ag.Tarbiyah Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. 2003. Al-Qattan, Manna Khalil, Mabahis fi Ulumil Quran, Terjemahan Studi Ilmu-ilmu Quran. Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa. 2007.

Muqadimah Surat An Nuur dan Tafsir Tahlili Surat An Nuur ayat 1-3

Tugas Mata Kuliah : Tafsir Tahlili Dr. Ahzami Samiun Jazuli, MA

Disusun oleh : Amalia Rubiant, NIM. 10010454 Dian Agusta, NIM. 10010 Dilla Andriana, NIM. 10010

Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Daarul Hikmah

Bekasi 2011

You might also like