You are on page 1of 55

TUTORIAL

Pusat Pengembangan Pendidikan UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian isi atau seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk apa pun juga tanpa seijin editor dan penerbit. EDITOR Gandes Retno Rahayu PENATA LETAK & DESAIN COVER Sutarto ILUSTRATOR GAMBAR Lingga Tri Utama FOTOGRAPHER Bimo (Gedung Pusat UGM) Bambang Prastowo (Gerbang UGM) Dicetak Oleh: ................................................................... .................................................................. Yogyakarta, 2005 Cetakan Pertama, November 2005 ISBN No. ................................................

ii

PENGANTAR
Sejalan dengan pergeseran paradigma pendidikan, dari teacher-centered ke student-centered learning, sebagaimana telah diamanatkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Universitas Gadjah Mada tahun 2002-2007, maka penerbitan buku Tutorial ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Renstra tersebut. Penerbitan buku Tutorial ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi para dosen yang ingin melaksanakan tutorial di dalam pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Kepada dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D diucapkan terima kasih serta penghargaan atas kesediannya untuk memeriksa, memberi tinjauan dan perbaikan atas naskah buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi seluruh civitas academica Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta, Nopember 2005 Penyusun

iii

Penyusun
Harsono H.C.Yohannes Sudjarwadi

Kontributor
Djoko Dwiyanto Achmadi Priyatmojo Edia Rahayuningsih Kusminarto Amitya Kumara Ika Dewi Ana

iv

Daftar Isi
Bab I Pendahuluan ............................................................................................................. 1. Sepintas pembelajaran di UGM ............................................................ 2. Usaha inovasi pembelajaran mulai tahun 2003 ............................... 3. Tutorial sebagai salah satu perangkat pengembangan inovasi ...... Bab 2 Tujuan dan Sasaran Tutorial .................................................................................. Bab 3 Tugas dan Peran Tutor ............................................................................................ Pendahuluan ..................................................................................................... Tugas tutor ........................................................................................................ Peran tutor ........................................................................................................ Karakteristik pribadi ....................................................................................... Protokol kelas ................................................................................................... Bab 4 Tutor yang Aktif ....................................................................................................... Pendahuluan ..................................................................................................... Karakteristik tutor yang efektif ..................................................................... Bab 5 Peran dan Tanggung Jawab Pembelajar dalam Tutorial ................................... Peran Pembelajar (mahasiswa) ..................................................................... Tanggung jawab pembelajar .......................................................................... Bab 6 Struktur Tutorial ....................................................................................................... Tujuh langkah ................................................................................................... Bab 7 Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Diskusi Kelompok .............................................. 1 1 2 3 6 8 8 8 11 12 12 13 13 13 17 17 20 22 23 31

Bab 8 Dinamika Kelompok ................................................................................................ Pendahuluan ..................................................................................................... 1. Forming ....................................................................................................... 2. Storming ..................................................................................................... 3. Norming ..................................................................................................... 4. Performing ................................................................................................. 5. Disbanding ................................................................................................ Bab 9 Jenis Kelompok Tutorial .......................................................................................... Pengantar ........................................................................................................... 1. Round group ............................................................................................. 2. Buzz group ................................................................................................. 3. Snowball group ......................................................................................... 4. Fishbowl group ......................................................................................... 5. Crossover group ...................................................................................... 6. Circular questioning group ................................................................... 7. Horse shoe group .................................................................................... Bab 10 Evaluasi Tutorial ....................................................................................................... A. Evaluasi prestasi peserta tutorial .......................................................... B. Evaluasi kinerja tutorial .......................................................................... Lembar evaluasi tutor ............................................................................................. Daftar Kepustakaan .................................................................................................

33 33 33 33 34 34 34 35 35 35 35 37 37 37 38 39 40 40 41 42 48

vi

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

PENDAHULUAN
1. Sepintas pembelajaran di UGM Sejak berdiri di tahun 1949 Universitas Gadjah Mada (UGM) selalu berusaha mengembangkan pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran. Saat ini di UGM telah berlangsung program S-1, S-2, S-3 dan Diploma yang akan segera dipisahkan manajemennya karena sudah dipandang kuat untuk lebih berkembang dengan kewenangan organisasi dan tatakerja lebih otonom. Uraian dalam buku ini khusus terkait proses pembelajaran di S-1 yang mencakup 73 program studi (PRODI) pada tahun 2005. Sejumlah 73 PRODI tersebut berada dalam empat kategori tingkat perkembangan yang secara garis besar adalah level-1 bagi yang menitikberatkan pada urusan pengembangan kapasitas, level-2 menikitberatkan pada peningkatan efisiensi, level-3 menitikberatkan pada andalan program, dan kegiatan untuk menjadi unggulan nasional dan level-4 menitikberatkan pada program dan kegiatan untuk menjadi unggulan internasional dan global. Evaluasi secara rinci untuk menetapkan posisi masing-masing ke depan dilakukan oleh universitas, namun tiap program studi dimotivasi untuk melakukan evaluasi diri dengan prinsip internally driven (oleh sivitas akademika program studi). Program studi sebagai inti unit akademik dasar adalah sumber inovasi perbaikan mutu pembelajaran secara terus-menerus. Setelah pasang surut sepanjang kecenderungan kualitas yang makin meningkat, pada tahun 2003 UGM mengembangkan fasilitasi gagasan-gagasan tentang cara pembelajaran tambahan dari yang biasanya dilakukan dalam tahun 2000, 2001 dan 2002. Fasilitasi gagasan-gagasan tersebut diharapkan dapat merangsang semua unit akademik dasar untuk makin intensif mengembangkan kreativitas yang
1

Ttra uoil

berorientasi pada inovasi pembelajaran, sesuai peluang dan keterbatasan yang dimiliki oleh setiap unit akademik dasar. Unit akademik dasar di UGM dapat berupa jurusan, atau program studi, atau fakultas sesuai kondisi di masing-masing fakultas. Buku ini secara khusus akan menguraikan inovasi pembelajaran dengan metode tutorial. 2. Usaha inovasi pembelajaran mulai tahun 2003 Dalam usaha peningkatan mutu pembelajaran di UGM, pada tahun 2003 dikerjakan program dan kegiatan tambahan di tingkat universitas yang direncanakan tumbuh dalam cakupan universitas dan pada akhir tahun 2007 diharapkan telah terinternalisasi sebagai kegiatan rutin pada semua unit akademik dasar, selalu meningkat mengikuti siklus tahunan jaminan mutu. Setelah tahun 2007, setiap unit akademik dasar diharapkan telah tumbuh sehat dengan kapasitas meyakinkan, efisiensi tinggi, memiliki unggulan nasional dan internasional. Percepatan peningkatan mutu pembelajaran tersebut merupakan bagian dari skenario besar UGM untuk menjawab tantangan masa depan bangsa dimana UGM sebagai bagian amat penting, sebagai kontributor besar dalam memberikan solusi urusan-urusan bangsa yang sangat pelik. Universitas Gadjah Mada ingin mengentaskan generasi penerus pemilik masa depan, sebagai lulusan UGM dengan mutu tinggi dalam hal nilai-nilai, karakter dan penguasaan IPTEKS. Peserta didik UGM akan dikembangkan dengan orientasi penyiapan pribadi yang dapat mengisi kekurangan kepemimpinan nasional yang berkualitas. Skenario besar UGM ini sejalan dengan proposal UGM akhir tahun 2002 yang memenangkan dana hibah kompetisi dari DIKTI dalam skenario program DUElike (like the Development for Undergraduate Education supported by World Bank). Program UGM yang memenangkan kompetisi DUElike aras khusus dengan kata kunci kompetisi inovasi, diberi nama program PPKB (Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas), dan dimulai tahun 2003 dengan dukungan dana dari DIKTI selama lima tahun. Besar dana untuk program PPKB bagi ukuran UGM sebenarnya amat kecil, yaitu 3 milyar rupiah dalam satu tahun
2

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

atau 15 milyar rupiah dalam lima tahun. Namun, dana yang sangat kecil tersebut telah mampu menggulirkan semangat inovasi pembelajaran secara bertahap dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, buku ini, buku inspiratif tentang tutorial adalah kelanjutan dari inovasi pembelajaran, sebagai usaha perluasan kegiatan tutorial yang telah sukses di beberapa program studi, agar mendorong sukses program studi lain di UGM. Bagi program studi yang telah sukses, usaha-usaha peningkatan mutu dilakukan terus menerus agar mencapai mutu kegiatan pembelajaran yang menjadi unggulan internasional. 3. Tutorial sebagai salah satu perangkat pengembangan inovasi Proses pembelajaran bermutu tinggi memerlukan masukan (input), proses dan lingkungan pembelajaran tertentu untuk menghasilkan keluaran yang dikehendaki sesuai dengan tujuan pembelajaran UGM. Tiga atribut utama pembelajaran di UGM mulai tahun 2003 tersebut adalah nilai-nilai, karakter dan penguasaan IPTEKS. Tiga atribut utama pembelajaran tersebut diharapkan menjadi landasan mutu lulusan dalam karir mereka yang akan berkaitan dengan pengendalian diri, pengembangan jejaring (network), penggunaan IPTEKS yang dikuasai, dan urusan-urusan finansial (investasi dan pengelolaan).

Ttra uoil

3.1 Masukan mahasiswa baru UGM Mutu mahasiswa baru UGM dapat dikatakan sangat bagus, kompetisi masuk UGM sangat ketat. Tantangan berikutnya adalah kualitas diri mahasiswa yang baik tersebut dilatih dalam hal nilai-nilai, karakter dan IPTEKS. Potensi yang tersimpan dalam diri mahasiswa cukup tinggi dan ada sejumlah besar mahasiswa dengan potensi sangat tinggi. Mutu mahasiswa baru yang bagus tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengisi kepemimpinan berkualitas di masa depan. Hal ini tentu memerlukan proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran bermutu. Di UGM saat ini dijumpai cukup banyak keterbatasan dalam upaya merancang program dan kegiatan yang dapat menempatkan unit akademik dasar masing-masing pada unggulan internasional. Dari kondisi awal masing-masing, selain modal awal berupa mahasiswa dengan potensi tinggi, masih banyak hal di realita penyelenggaraan pem-belajaran yang harus diatasi. Tutorial adalah salah satu alternatif yang dapat dicermati dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran. 3.2 Proses pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran di UGM menggunakan cara beragam, ada yang sama namun ada pula yang tidak sama antara program studi yang satu dengan yang lain, dan tidak jarang terjadi perbedaan antara mata kuliah yang satu dengan yang lain dalam suatu program studi. Penyeragaman cara pembelajaran memang tidak mungkin dan tidak perlu diadakan oleh karena sifat-sifat spesifik program studi dan berbagai mata kuliah. Namun, penyebarluasan praktek baik tutorial dapat memperkaya wawasan dosen, untuk mencari dan meningkatkan mutu pembelajaran mata kuliah yang diampu. Tutorial akan memberi kesempatan pengembangan proses pembelajaran yang dapat menjadi wahana aktualisasi kreativitas dosen dan mahasiswa untuk menjadi pembelajar yang sukses.

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

Dalam tutorial banyak hal dapat dilakukan seperti yang diuraikan dalam bab-bab berikut. 3.3 Lingkungan pembelajaran Tutorial akan memberi lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk pengembangan potensi mahasiswa dan dosen dalam aspek tiga atribut utama pembelajaran di UGM. Tidak ada Perguruan Tinggi yang menempati posisi papan atas kualitas internasional tanpa memiliki lingkungan pembelajaran yang baik. Lingkungan pembelajaran tersebut dapat terbentuk melalui fasilitas, dan dapat juga kombinasi dengan sistem komunikasi yang erat antara mahasiswa dan dosen sebagai pembelajar yang sama-sama belajar. Lingkungan pembelajaran tersebut dapat menjadi bagian orientasi pengembangan program-program tutorial.

Ttra uoil

TUJUAN DAN SASARAN TUTORIAL


Dalam suatu seminar tentang mutu pendidikan yang diselenggarakan di UGM, ketika ditanya mengenai cara mengajar kelas besar yang efektif sekitar 70 sampai 100 mahasiswa, maka pembicara yang adalah pakar pendidikan mengatakan bahwa cara mengajar kelas besar adalah dengan ceramah dimana setelah ceramah, peserta dikelompokkan menjadi kelompok yang lebih kecil sekitar 10 sampai 15 peserta tiap kelompok dan dipakai cara tutorial.

Tutorial adalah salah satu cara pembelajaran kelompok kecil yang paling lazim dilaksanakan. Kelompok belajar adalah sejumlah orang (peserta) yang berinteraksi secara berhadap-hadapan. Kuliah seperti yang biasa dilaksanakan di universitas tidak termasuk definisi kelompok belajar
6

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

karena terdiri dari sejumlah peserta yang belum tentu berkelompok. Dengan tutorial atau belajar dalam kelompok kecil peserta mendapat kesempatan untuk lebih mengerti materi pembelajaran. Peserta dapat menganalisis aspek-aspek dari topik secara mendalam yang dalam kuliah (ceramah) hanya dapat diberikan secara umum. Tutorial memberi kesempatan pada peserta untuk lebih mengenal peserta yang lain dan dapat mengikuti cara berpikir mereka sehingga membantu mengembangkan cara pikirnya sendiri. Dalam tutorial, peserta dapat belajar lebih aktif yaitu dengan mengikuti diskusi sehingga mengembangkan kemampuannya berpikir kritis, inovatif dan mandiri. Dengan pembelajaran dalam kelompok kecil maka: a. Materi pembelajaran yang sulit dan kompleks dapat lebih mudah dikuasai atau dimengerti oleh peserta karena peserta dapat langsung bertanya dan membahas bersama. b. Pengetahuan yang berupa informasi (fakta) dapat dibahas reasoning atau nalarnya. c. Sikap peserta dapat diubah, diperbaiki sehingga menghasilkan sikap ilmiah dan sikap saling menghargai antar peserta. d. Interaksi dengan peserta lain meningkatkan intelektualitas dan meningkatkan motivasi. e. Tutor mendapatkan umpan balik langsung. f. Peserta dapat menilai sikapnya sendiri sehingga dapat lebih mengerti cara untuk berasosiasi (relate) dengan peserta lain. g. Peserta dapat belajar dari peserta yang lain. h. Ditingkatkan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim (team work) i. Menerima tanggungjawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. j. Peserta dapat berlatih kritis, sistematik, sehingga akan mengembangkan sensitivitas (kepekaan) dan kreativitas mereka.

Ttra uoil

TUGAS DAN PERAN TUTOR


PENDAHULUAN
Tutor bertugas untuk memimpin kelompok belajar yang kecil selain itu tutor juga mengembangkan proses belajar dalam tutorial, menjaga kerja sama antar peserta, sehingga menyebabkan peserta aktif dalam interaksi kelas sehingga mendapat manfaat dari tutorial tersebut. Tugas tutorial dapat dikelompokkan menjadi tugas pra aktif, tugas interaktif, tugas pasca aktif. Tugas tersebut dirinci lebih lanjut sebagai berikut.

TUGAS TUTOR

1. Tugas pra-aktif: mendorong dan mengembangkan proses belajar a) Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang skenario/ kasus sebagai bahan diskusi / block book.

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

b) Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh planning group atau penyusun kurikulum. c) Tutor berusaha untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang prior knowledge para mahasiswa. d) Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap tujuan pembelajaran. e) Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa, ialah konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya. f) Tutor memberi fasilitasi belajar mahasiswa, antara lain dengan mengajukan pertanyaan, menggunakan analogi dan metafora, atau melakulkan klarifikasi konsep. g) Tutor mengajukan pertanyaan dan menantang mahasiswa dalam hal penalaran, evaluasi kritis terhadap ide yang muncul, dan hipotesis. h) Tutor mendiagnosis proses belajar, mendorong perubahan konseptual. i) Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong elaborasi gagasan. j) Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem-solving ( dalam kerangka problem-based learning). k) Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan sintesis temuan-temuan yang bersifat superfisial. l) Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan studentdirected learning. m) Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa? n) Tutor mengevaluasi secara teratur, apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan. 2. Tugas interaktif: mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa dan dinamika kelompok. a) Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok.
9

Ttra uoil

b) Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif. c) Tutor membina kepemimpinan kelompok. d) Tutor mengamati adanya masalah perilaku mahasiswa (dominan, pasif, mengganggu temannya dsb) dan sekaligus memecahkannya. e) Tutor mengevaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang berjalan. f) Tutor memperhatikan efisiensi waktu. g) Tutor mencatat kehadiran para mahasiswa. h) Tutor memberi tanggapan dan menciptakan iklim belajar yang nyaman. i) Tutor memberi dorongan kepada ketua dan sekretaris kelompok. j) Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi terhadap kerjasama yang sedang berlangsung. k) Tutor menjaga proses tetap berlangsung secara dinamik k) Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi perkembangan/ kemajuan kelompok 3. Tugas pasca-aktif: sebagai penghubung antara mahasiswa dan dosen / institusi a) Tutor membantu mahasiswa untuk mencari narasumber atau konsultan. b) Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang mutu tugas yang dilaksanakannya sesuai dengan block book. c) Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode block yang bersangkutan. Untuk dapat melaksanakan tugas pra-aktif, interaktif dan pasca-aktif secara efektif, maka seorang tutor seharusnya: 1. memahami isi problem/skenario/masalah yang didiskusikan 2. memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi. 3. memahami latar belakang secara keseluruhan (baik latar belakang mahasiswa, latar belakang blok, urutan dalam kurikulum dst.)

10

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

PERAN TUTOR 1. Tutor sebagai fasilitator a) Tutor bukanlah instruktur: students do not exist to meet our needs; we exist to meet their needs! b) Tutor bekerja dengan mahasiswa (sebagai mitra pembelajaran), bukan sebagai pemberi kuliah, menanamkan semangat kerjasama dalam belajar. c) Tutor memberi ilustrasi atau contoh tentang konsep. d) Tutor memimpin dan mengarahkan mahasiswa agar mereka mencari dan menemukan informasi secara independen. e) Tutor membantu mahasiswa untuk bertanggung jawab atas proses pembelajaran mahasiswa secara aktif. f) Tutor menyediakan waktu untuk umpan balik kelompok. g) Tutor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. h) Tutor memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan. i) Tutor mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan (horisontal dan vertikal). 2. Tutor sebagai pendengar a) Tutor mencermati tujuan pembelajaran mahasiswa yang muncul dalam diskusi. b) Tutor membangun latar belakang yang sama di antara para mahasiswa. c) Tutor memberi umpan balik secukupnya berdasarkan materi yang sedang dibahas para mahasiswa. 3. Tutor sebagai profesional a) Tutor memperlihatkan sikap pofesional kepada mahasiswa. b) Tutor menjaga informasi personal dan akademik tentang rahasia mahasiswa. c) Tutor selalu berdiskusi dengan supervisor, mencari umpan balik. d) Tutor berkonsultasi dengan supervisor bila ada masalah nonakademik pada mahasiswa tertentu.

11

Ttra uoil

e) Tutor tidak perlu menjadi pembimbing / konsultan untuk masalah pribadi. f) Tutor harus mencari petunjuk / pengarahan bila ada konflik pribadi di antara mahasiswa. g) Tutor harus selalu menjaga hubungan profesional dengan mahasiswa. 4. Tutor sebagai pencatat a) Informasi tentang mahasiswa harus selalu up to date. b) Tutor selalu mengikuti prosedur tutorial. c) Tutor memberi penilaian terhadap kegiatan mahasiswa. 5. Tutor sebagai evaluator a) Tutor menggunakan strategi assessment yang sesuai: sejalan dengan tujuan pembelajaran, dengan format yang sesuai. b) Tutor memonitor kemajuan mahasiswa, ialah memberi umpan balik yang konstruktif termasuk kinerja para mahasiswa. c) Tutor memberi refleksi keefektivan pembelajaran. KARAKTERISTIK PRIBADI a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) Sabar Rendah hati Bersahabat Ramah, empati Sensitif dan responsif Fleksibel Tepat waktu Bertanggung jawab Kritis Selalu ingin belajar

PROTOKOL KELAS a) Jangan meninggalkan ruang! b) Jangan melakukan interupsi! c) Jagalah agar mahasiswa tetap aktif, perhatikan body language mereka!
12

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

TUTOR YANG EFEKTIF


PENDAHULUAN
Tutor terutama harus menunjukkan sikap entusias dalam melaksanakan tugasnya. Entusiasme bersifat menular dn menyebabkan peserta juga bersemangat dalam mengikuti tutorial damn akan menimbulkan motivasi pada peserta. Beberapa karakteristik tutor yang baik dirinci sebagai berikut.

KARAKTERISTIK TUTOR YANG EFEKTIF

1.

Pengetahuan Tutor harus memiliki: a. Pemahaman tentang tujuan program pembelajaran secara menyeluruh.
13

Ttra uoil

b. Pemahaman tentang tujuan dan logistik setiap komponen program secara spesifik yang berkaitan dengan tugasnya sebagai tutor. c. Pengetahuan tentang berbagai peran edukasional dan kemampuan menggunakannya secara tepat. d. Pengetahuan tentang manfaat berbagai sumber belajar dan kegiatan-kegiatan pendidikan. e. Pengetahuan tentang dasar-dasar metoda evaluasi. f. Pengetahuan tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk mempromosikan student-centered learning, problem-solving, dan critical thinking kepada para mahasiswa. g. Pengetahuan tentang rasional dan teknik self-directed learning. h. Pemahaman tentang mekanisme dinamika kelompok dan mekanisme peer feedback. 2. Sifat-sifat pribadi 1. Tutor harus dapat menunjukkan penerimaannya terhadap: a. Pendekatan belajar berdasar masalah yang bersumber pada student-centered learning merupakan metoda yang efektif untuk mencari dan memperoleh informasi dan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis. b. Pendekatan self-directed learning, antara lain mahasiswa bertanggung jawab terhadap pendidikannya. c. Tutorial dalam kelompok kecil sebagai suatu forum untuk mengintegrasikan, mengarahkan dan memperoleh umpan balik. 2. Tutor harus memenuhi tanggung jawabnya dengan cara: a. Hadir dalam orientasi / pelatihan / lokakarya dan pertemuan tutor lainnya. b. Menyiapkan agenda pribadi selama masa pelaksanaan tutorial. c. Siap untuk menerima mahasiswa yang menginginkan pertemuan individual. d. Membantu koordinator program dengan memastikan terlaksananya evaluasi mahasiswa, berkomunikasi dengan

14

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

panitia pengembang kurikulum, atau saran-saran untuk perbaikan program. e. Mengkoordinasi aktivitas evaluasi mahasiswa selama masa pelaksanaan tutorial. 3. Ketrampilan Setiap tutor diharapkan memiliki ketrampilan sebagai berikut: 1. Ketrampilan memberi fasilitasi: a. Mengajukan pertanyaan yang tidak mengarahkan, merangsang pertanyaan, bila perlu menantang mahasiswa dengan pertanyaan tertentu. b. Mengarahkan tentang konsekuensi kesimpulan yang dibuat mahasiswa, tidak setuju terhadap pandangan mahasiswa, dan bila perlu memberi kata-kata kunci. c. Menunjukkan adanya informasi tambahan yang diperlukan d. Mengarahkan mahasiswa kepada sumber belajar yang diperlukan. e. Mencegah terjadinya kuliah mini selama tutorial berlangsung. 2. Ketrampilan mengenalkan problem solving dan berpikir secara kritis kepada kelompok, dengan cara membantu mahasiswa : a. Mencermati rentang fenomena, dari aspek yang terkecil sampai dengan yang terbesar, misalnya dari tingkat molekular sampai dengan komunitas. b. Menilai atau mengkritisi bukti-bukti yang menguatkan hipotesis. c. Menetapkan isu dan sintesis informasi. 3. Ketrampilan mengenalkan fungsi kelompok yang efisien, dengan cara: a. Membantu kelompok untuk menyusun tujuan awal dan rencana tutorial yang mungkin perlu modifikasi di kemudian hari termasuk rencana kerja organisasi dan rencana evaluasi.

15

Ttra uoil

b. Mengerti masalah yang ada di dalam tutorial dan membantu kelompok untuk mengenalnya secara tepat. c. Membuat mahasiswa sadar terhadap keperluan pemantauan kemajuan kelompok. d. Menjadi model untuk menunjukkan cara yang produktif dalam memberi umpan balik. 4. Ketrampilan mengenalkan belajar secara individual dengan cara: a. Membantu mahasiswa untuk mengembangkan rencana studi, dengan mempertimbangkan tujuan mahasiswa dan program. b. Membantu mahasiswa untuk memperbaiki metoda studi termasuk pencarian sumber belajar yang sesuai. 5. Ketrampilan dalam evaluasi mahasiswa dan mengkoordinasi evaluasi mahasiswa: a. Meninjau dan mengklarifikasi tujuan program bersama-sama kelompok tutorial. b. Membantu mahasiswa untuk menetapkan tujuan pribadi. c. Membantu mahasiswa untuk memilih metoda evaluasi diri yang sesuai. d. Meninjau hasil pembelajaran dan memastikan bahwa para mahasiswa telah memperoleh umpan balik. e. Menyiapkan laporan evaluasi terhadap kemajuan individual mahasiswa, termasuk komentar apakah mahasiswa telah atau belum menyelesaikan tujuan program.

16

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMBELAJAR DALAM TUTORIAL


Peran Pembelajar (mahasiswa)
Pada hakekatnya tutorial bagi pembelajar adalah suatu proses diskusi kelompok yang memerlukan ketrampilan manajemen. Ketrampilan ini perlu ditumbuhkembangkan dari kalangan para pembelajar. Satu persatu para pembelajar memperoleh pengalaman sebagai pemimpin kelompok, sekretaris diskusi, dan anggota kelompok yang bertanggung jawab atas keberhasilan diskusi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Ketrampilan manajemen terkait dengan proses diskusi, struktur diskusi, dan isi / materi diskusi. Berikut ini adalah beberapa saran yang berkaitan dengan ketrampilan manajemen tutorial.

17

Ttra uoil

1. Setiap anggota kelompok saling mengenalkan diri; dengan demikian kebekuan suasana dapat dicairkan dan setiap anggota kelompok dapat membuka diri dan berinteraksi secara bebas. 2. Kelompok perlu dipimpin oleh seorang ketua kelompok yang dipilih secara demokratis. Ketua kelompok dibantu oleh seorang sekretaris yang juga dipilih secara demokratis. Apabila kelompok telah menyelesaikan satu pokok bahasan (mencapai tujuan pembelajaran) maka ketua kelompok untuk diskusi pokok bahasan yang lain diganti oleh anggota lainnya atas dasar pemilihan. 3. Setelah terbentuk organisasi kelompok maka langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur diskusi, yaitu tentang bagaimana pokok bahasan didiskusikan, bagaimana memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif dan efisien, dan bagaimana cara menetapkan keputusan kelompok. Selama diskusi berlangsung dan pada akhir diskusi maka dibuka kemungkinan adanya komentar evaluatif, misalnya komentar tentang jalannya diskusi, kepuasan anggota kelompok, dan keputusan kelompok. 4. Pokok bahasan (biasanya dalam bentuk masalah atau skenario yang relevan dengan tujuan pembelajaran) harus dibaca oleh seluruh anggota kelompok. Pada umumnya kelompok lebih memilih membaca dalam hati; untuk ini diperlukan waktu beberapa menit. 5. Setelah selesai membaca pokok bahasan maka ketua kelompok membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan tertentu kepada para anggota. Diskusi kemudian berkembang sesuai dengan struktur yang telah disepakati (sebagai contoh: lihat tujuh langkah). 6. Seluruh anggota kelompok bertanggung jawab atas pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini perlu diperhatikan secara sungguhsungguh oleh ketua kelompok dan fasilitator (dengan mengingat tugas dan peran tutor).
18

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

7. Sekretaris diskusi tetap sebagai anggota kelompok, dengan demikian juga mempunyai kewajiban untuk berpartisipasi dalam penyampaian pendapat secara aktif. 8. Sekretaris diskusi harus memperhatikan (mendengarkan) pendapat anggota kelompok dan mencatatnya dalam kesimpulan sementara (bukan kata demi kata yang diucapkan anggota kelompok). 9. Apabila diskusi telah berjalan lebih jauh maka sekretaris diskusi dapat mengelompokkan hasil diskusi dalam kategori tertentu; dengan demikian hasil diskusi dapat disusun secara terstruktur. Hasil ini kemudian dicermati oleh seluruh anggota kelompok apakah ada yang keliru dalam tulisan maupun konsep yang dikembangkan oleh kelompok. 10. Hasil diskusi pada umumnya masih bersifat sementara. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesungguhnya maka para pembelajar masih harus melakukan penelusuran informasi secara mandiri, baik melalui buku, jurnal, CD-ROM, video, internet, maupun bertanya kepada pakar dalam bidang pokok bahasan. Penelusuran informasi ini memerlukan rasa tanggung jawab yang besar, bukan hanya tanggung jawab terhadap diri sendiri tetapi juga tanggung jawab kepada teman pembelajar lainnya. 11. Penelusuran informasi secara mandiri memerlukan waktu beberapa hari. Seluruh hasil penelusuran informasi dilaporkan dalam diskusi berikutknya untuk kemudian dirangkum dalam satu kesimpulan yang berisi pencapaian tujuan pembelajaran. 12. Dalam seluruh proses diskusi maka para pembelajar harus mengaktifkan prior knowledge mereka yang terkait dengan pokok bahasan yang sedang didiskusikan. Pengaktifan prior knowledge ini perlu dibantu oleh fasilitator.

19

Ttra uoil

Tanggung jawab pembelajar


1. Menghargai proses diskusi a. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang diutarakan oleh temannya. b. Bersikap sopan, baik verbal maupun non-verbal. c. Memberi kesempatan berbicara kepada temannya tanpa mengganggu pembicaraan. d. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dengan memperhatikan nilai moral. e. Menghargai informasi dan sumbangan pikiran temannya f. Membedakan nilai informasi dari nilai personal. g. Segera minta maaf apabila datang terlambat dengan alasan apapun. 2. Ketrampilan komunikasi a. Berbicara secara langsung kepada anggota kelompok. b. Berbicara secara jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti. c. Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang dimengerti oleh anggota lainnya. d. Menggunakan pertanyaan open-ended secara tepat. e. Mengidentifikasi kesalahpahaman antara diri sendiri dengan temannya. f. Berusaha untuk menyelesaikan kesalahpahaman. g. Menerima dan mendiskusikan masalah emosional. h. Mampu untuk menyatakan emosinya secara tepat dalam situasi tertentu. i. Perilaku non-verbal konsisten dengan nada dan isi komunikasi secara verbal. j. Perilaku verbal dan non-verbal menunjukkan bahwa pernyataannya telah dipahami. k. Mengenal dan menanggapai komunikasi non-verbal dari temannya.
20

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

3. Tanggung jawab a. Datang tepat waktu. b. Menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. c. Menyajikan informasi yang relevan. d. Mengidentifikasi informasi yang tidak relevan dan berlebihan. e. Mengambil inisiatif atau membantu kelangsungan dinamika kelompok. f. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan kelompok dalam rangka mendukung keberhasilan kelompok. g. Memberi pesan apabila akan tidak hadir di waktu mendatang. h. Mengajukan alternatif apabila sekiranya tidak mampu menyelesaikan tugasnya. i. Bertanggung jawab atas keakuratan informasi yang disampaikan.

4. Kesadaran diri / evaluasi diri a. Menyadari atas kelemahan dan kekuatannya yang berkaitan dengan proses diskusi. b. Menerima kritik dari teman tanpa mempertahankan diri atau menyalahkan orang lain. c. Berkemauan kuat untuk memperbaiki diri atas kritikan teman dalam konteks pembelajaran.

21

Ttra uoil

STRUKTUR TUTORIAL
Apabila kita menginginkan tutorial sebagai suatu learning environment, maka kita perlu menyadari bahwa ada hal-hal yang kita pahami dan ada pula hal-hal yang belum kita pahami. Dengan demikian kita perlu saling membantu (memberi informasi) dalam proses pembelajaran. Kegiatan saling membantu dalam proses pembelajaran memerlukan struktur tertentu agar dinamika kelompok dapat difokuskan pada tujuan pembelajaran, melalui situasi pembelajaran kolaboratif dan kooperatif. Struktur yang dimaksud dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Kasus (skenario)
t

Penyusunan hipotesis
t

Penjelasan mekanisme
t

Pengajuan pertanyaan & jawaban


t

Informasi baru
t

Keputusan & rencana kerja


t

Learning issues

Belajar secara mandiri


22

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

Sejak penyusunan hipotesis sampai dengan belajar secara mandiri (self-study atau independent study), para mahasiswa menggunakan pengetahu-an / pemahaman yang telah mereka miliki / kuasai sejak dari pendidikan dasar sampai dengan menengah (dikenal sebagai prior knowledge). Dengan berbekal prior knowledge tadi, para mahasiswa berdiskusi (yang pada hakekatnya mengaktifkan prior knowledge mereka). Selama diskusi mereka mengidentifikasi masalah yang ada di dalam kasus, memikirkan kemungkinan penyebab timbulnya masalah, menjelaskan alasan-alasan dengan berpegang pada mekanisme dasar, mengeksplorasi berbagai keterbatasan pemahaman mereka, mengajukan pertanyaan dan sekaligus mencoba menjawabnya, membuat formulasi learning issues yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, mencari dan menemukan informasi yang sesuai dengan learning issues, dan kemudian merevisi pemikiran mereka. Hasil dari diskusi yang terstruktur ini adalah pemahaman / pengetahuan baru yang dibentuk / dibangun oleh para mahasiswa sendiri, tanpa intervensi dosen. Dalam tutorial ini dosen berperan sebagai fasilitator atau mitra pembelajaran, dan bukan sebagai pemberi kuliah.

Tujuh Langkah

Tujuh langkah (seven-jump) merupakan pendekatan diskusi sebagaimana tersebut di bagian depan, namun lebih terstruktur untuk mengupas suatu masalah atau issue untuk pengembangan teori yang telah dimiliki
23

Ttra uoil

para mahasiswa (prior knowledge) dan kemudian membangunnya sebagai pemahaman atau pengetahuan baru (constructivism). Tujuh langkah ini merupakan dasar diskusi kelompok dalam problem-based learning; namun demikian dapat pula dimanfaatkan untuk kepentingan problem-solving. Perbedaannya terletak pada tujuan pembelajaran dan skenario yang disajikan oleh panitia pengembang kurikulum. Rincian langkah-langkah adalah sebagai berikut: Langkah 1. Klarifikasi terminologi yang tidak jelas maknanya a. Proses Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata atau istilah yang maknanya tidak jelas. Dalam hal ini ada kemungkinan bahwa ada anggota kelompok yang dapat menjelaskannya atau mendefinisikan kata / istilah yang dianggap tidak jelas maknanya. Dalam tahap ini para mahasiswa perlu memiliki perasaan nyaman dan aman, tanpa perasaan malu atau takut, dan harus jujur tentang hal-hal yang dianggapnya belum jelas.

24

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

b. Rasional Kata-kata atau istilah-istilah yang tidak jelas maknanya dapat menjadi hambatan dalam pemahaman makna skenario secara keseluruhan. Klarifikasi yang bersifat setengah jalan dapat menjadi pijakan bagi proses diskusi. c. Hasil tertulis Kata-kata / istilah-istilah / nama-nama yang belum disetujui maknanya oleh kelompok ditulis (daftar) sebagai tujuan pembelajaran (hal-hal yang akan dicari jawabannya dalam belajar mandiri). Langkah 2. Penetapan masalah a. Proses Tahap ini merupakan sesi terbuka, mahasiswa didorong untuk menyumbang pandangannya terhadap masalah yang sedang dibahas. Tutor harus mendorong para mahasiswa untuk memberi sumbangan pikiran dan kemudian mengembangkannya secara luas dan cepat.

25

Ttra uoil

b. Rasional Setiap anggota kelompok sangat mungkin mempunyai pandangan yang sangat berbeda terhadap masalah yang sedang dibahas. Pembandingan dan pengelompokan pandangan meluaskan horison intelektual mahasiswa yang terlibat di dalam diskusi. Hal ini akan memacu para mahasiswa untuk mencari informasi yang lebih dalam / luas / lanjut. c. Hasil tertulis Daftar topik yang perlu dijelaskan lebih lanjut Catatan : Bandingkan langkah 2 ini dengan brain storming dan collaborative learning. Langkah 3. Curah pendapat pengembangan hipotesis a. Proses Sesi terbuka tahap lanjut, tetapi para mahasiswa mencoba untuk membuat formulasi, mencocokkan dan membandingkan buah pikiran mereka sebagai suatu penjelasan terhadap masalah atau kasus yang sedang dibahasnya. Tutor menjaga diskusi agar tetap dalam tahap hipotetik dan mencegah terjadinya diskusi yang terlalu rinci dan terlalu cepat. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: Hipotesis berarti suatu usulan pikiran yang diajukan baik sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, atau sebagai titik awal pemikiran lebih lanjut Penjelasan berarti pemahaman rinci dan lebih dimengerti, dengan maksud untuk pemahaman kelompok yang lebih baik b. Rasional Tahap ini merupakan langkah yang sangat penting dan memerlukan prior knowledge mahasiswa. Dalam langkah ini setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mencocokkan atau menarik kembali pemahamannya sesuai dengan proses diskusi yang sedang berlangsung. Rantai hipotesis atau penjelasan dapat dibangun dari hal-hal yang yang belum
26

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

c.

dipahami sepenuhnya oleh kelompok. Apabila proses ini dapat dilaksanakan secara baik maka kelompok akan memperoleh makna pembelajaran yang dalam, bukan lagi superfisial atau sekedar daftar fakta. Hasil tertulis Daftar hipotesis atau penjelasan

Langkah 4. Merangkai penjelasan untuk kepentingan pemecahan masalah sementara a. Proses Para mahasiswa akan memiliki buah pikiran yang berbeda-beda. Masalah dibahas lebih teliti dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang sedang dikembangkan, untuk mengetahui apakah sudah ada kesesuaian makna atau belum; bila belum ada kesesuaian maka diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Dari sini kelompok mengembangkan tujuan pembelajaran, namun demikian tidaklah bijaksana apabila para mahasiswa menetapkan tujuan pembelajaran secara tergesa-gesa. b. Rasional Tahap ini merupakan proses yang sangat aktif dan juga merupakan langkah restrukturisasi pengetahuan serta mengidentifikasi adanya kesenjangan pemahaman. Penentuan tujuan pembelajaran secara tergesa-gesa akan mengakibatkan proses pengembangan intelektual melalui jalan pintas, dengan demikian akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang terlalu lebar dan superfisial. c. Hasil tertulis Catatan yang dihasilkan menggambarkan pengorganisasian penjelasan terhadap masalah, mencerminkan buah pikiran yang skematik, perangkaian buah pikiran baru dengan pemahaman sebelumnya dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini menghasilkan catatan yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang berbeda dan informasi yang telah tersimpan di dalam memori lama. Catatan : Bandingkan langkah 4 ini dengan cooperative learning
27

Ttra uoil

Langkah 5. Penetapan tujuan pembelajaran a. Proses Kelompok sepakat tentang seperangkat tujuan pembelajaran yang akan dipelajari oleh seluruh anggota kelompok. Tutor menyarankan kelompok agar berpikir lebih fokus, tidak melebar atau superfisial, dan tujuan pembelajaran harus dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa anggota kelompok mungkin mempunyai tujuan pembelajaran lain yang tidak disepakati oleh kelompok karena kebutuhan atau kepentingan pribadi. b. Rasional Proses konsesus menggunakan pengetahuan / pemahaman seluruh anggota kelompok (termasuk tutor) untuk membuat sintesis tentang hal-hal yang sesuai untuk dibahas lebih lanjut sebagai tujuan pembelajaran yangh harus dicapai oleh kelompok. Tahap ini bukan hanya menetapkan tujuan pembelajaran tetapi juga membuat kesimpulan diskusi secara bersama-sama. c. Hasil tertulis Tujuan pembelajaran ini merupakan hasil awal utama dari kerja kelompok. Tujuan pembelajaran diekspresikan dalam bentuk pertanyaan yang spesifik atau dalam kalimat hipotesis.

Langkah 6. Pengumpulan informasi dan belajar secara mandiri a. Proses Kegiatan ini meliputi pencarian informasi dari berbagai buku, jurnal, internet, disket, CD, kaset, video, spesimen patologi, dosen pakar, atau apa saja yang menyediakan informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa. b. Rasional Proses pembelajaran yang hakiki adalah pencarian dan penemuan informasi baru melalui usaha para mahasiswa sendiri.

28

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

c.

Hasil tertulis Catatan setiap anggota kelompok dari hasil self-study atau independent learning.

Langkah 7. Berbagi hasil pencarian informasi dan belajar secara mandiri a. Proses Langkah 1-5 diselesaikan dalam satu hari (biasanya 2 jam diskusi). Langkah 6 memerlukan waktu beberapa hari, sesuai dengan alokasi waktu / jadual yang telah ditetapkan. Langkah 7 dilaksanakan setelah penyelesaian langkah 6. Pada awalnya kelompok kembali pada tujuan pembelajaran yang telah disepakati bersama, kemudian setiap anggota kelompok melaporkan sumber-sumber belajar yang digunakan dan hasil penelusuran informasi yang telah dicapainya. Seluruh hasil penelusuran informasi dikelompokkan, dan apabila masih ada kesulitan maka hal ini ditetapkan sebagai bahan studi lebih lanjut (bila perlu dengan bantuan dosen pakar). Setelah selesai maka para mahasisa mencoba untuk menganalisis seluruh permasalahan secara lengkap.
29

Ttra uoil

b. Rasional Tahap ini merupakan sintesis kerja kelompok, konsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasi berbagai area yang belum pasti atau yang perlu dipelajari lebih lanjut. Sudah pasti bahwa proses pembelajaran tetap belum lengkap dan bersifat openended, tetapi hal ini memang disengaja agar mahasiswa kembali kepada topik ketika menjumpai pemicu yang mirip di kemudian hari. c. Hasil tertulis Catatan mahasiswa secara individual, tetapi sudah dalam bentuk konsep atau hasil sintesis dan analisis bersama.

30

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

JENIS-JENIS PERTANYAAN DALAM DISKUSI KELOMPOK


Di dalam diskusi kelompok terjadi interaksi yang pada umunya berbentuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Untuk mengajukan pertanyaan diperlukan seni tertentu yang berkaitan dengan jawaban yang ingin diperoleh penanya. Pertanyaan dapat muncul dari anggota kelompok maupun fasilitator. Berikut adalah beberapa tips yang berkaitan dengan seni mengajukan pertanyaan. 1. Jenis pertanyaan a. Konvergen: pertanyaan untuk menarik pengetahuan bersama, misalnya faktor utama apa yang berpengaruh terhadap terjadinya inflasi di negara berkembang? b. Divergen: pertanyaan yang mendorong terjadinya diskusi lebih lanjut atau lebih luas, misalnya apakah seorang hakim ketua sidang pengadilan berhak untuk menetapkan keputusan pengadilan tanpa memperhatikan pendapat hakim anggota lainnya? 2. Tingkat pertanyaan. a. Pengujian pengetahuan, misalnya apa saja jenis-jenis insulin untuk pengobatan kencing manis, dan apa perbedaan susunan kimia di antara jenis-jenis insulin tadi? b. Aplikasi, pembelajar diminta untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam suatu situasi, misalnya pemerintah telah berusaha untuk memerangi penyalahguna31

Ttra uoil

an narkoba tetapi hasilnya belum memuaskan, apa yang anda usulkan agar upaya pemerintah dapat berhasil? c. Pemecahan masalah, pembelajar diminta untuk menjelaskan pendapatnya tentang masalah yang rumit, misalnya anda menemukan seorang anak dengan busung lapar dari keluarga miskin, apa yang akan anda kerjakan? Jelaskan jawaban anda. 3. Pertanyaan yang mendorong pemikiran lebih lanjut a. Dorongan, digunakan untuk merangsang diskusi. b. Pembenaran, pembelajar diminta untuk mendukung atau mempertahankan pendapatnya. c. Klarifikasi, pembelajar diminta untuk menjelaskan pendapatnya secara hati-hati dan lebih jelas. d. Ekstensi, pembelajar diminta untuk menjelaskan pendapatkan lebih lanjut. e. Pengalihan pokok pikiran, pembelajar diminta untuk mengaplikasikan pikirannya pada topik yang berbeda tetapi masih berkaitan dengan pokok bahasan.

32

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

DINAMIKA KELOMPOK
Pendahuluan
Dalam pelaksanaan tutorial perlu terjadi interaksi antar peserta dan partisipasi peserta yang aktif dalam diskusi. Pada awal tutorial perlu dibina suasana yang mendukung pelaksanaan tutorial, kemudian pula norma atau aturan permainan dalam tutorial perlu diberitahukan pada peserta sehingga terbentuk dinamika kelompok yang komponennya adalah: forming, norming, storming, reforming, dan pada akhirnya disbanding. 1. Forming Pada awalnya setiap anggota kelompok baru akan berbicara secara superfisial, kadang-kadang-kadang tidak relevan dengan pokok bahasan, ada anggota kelompok yang bercanda dan anggota lainnya berdiam diri. Sementara itu ketua kelompok dan seluruh anggota harus saling mengenal satu dengan lainnya.

2. Storming
Pada fase ini beberapa perilaku negatif dari anggota kelompok bisa muncul. Hal ini distimulus oleh perbedaan persepsi tentang tugas, peran, status, dan otoritas, juga karena perbedaan karakteristik personal. Bisa muncul frustasi yang antara lain bisa ditandai dengan ekspresi ketidaknyamanan dengan diskusi kelompok, menarik diri, berusaha mendominasi kelompok ataupun marah dan tidak sabar. Dalam diskusi ini ketua kelompok harus berusaha mengendalikan kelompok dan tutor memfasilitasi penciptaan suasana agar fase ini tidak berkepanjangan.
33

Ttra uoil

3. Norming Dalam fase ini perbedaan-perbedaan yang muncul dalam fase storming telah terselesaikan dan setiap anggota kelompok memahami bagaimana harus bersikap dalam diskusi kelompok. Mereka menghargai kelebihan dan kelemahan masing-masing. 4. Performing Dalam fase ini setiap anggota kelompok bisa bekerja bersama secara produktif untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan. 5. Disbanding Tahap akhir dari dinamika kelompok adalah kesadaran seluruh anggota kelompok tentang waktu yang telah habis, sehingga mereka harus membuat pandangan terakhir tentang hasil kerja mereka, dan kesepakatan seluruh anggota kelompok untuk bubar (dari kegiatan diskusi kelompok)

34

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

JENIS KELOMPOK TUTORIAL


Pengantar
Kelas besar dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 sampai 15 peserta. Tutor berusaha agar organisasi kelompok dapat terlaksana dengan baik dengan cara mengusahakan fasilitas agar kelompok dapat bekerja optimal. Akomodasi dan tempat duduk peserta sangat menentukan keberhasilan. Jumlah kursi tidak melebihi jumlah mahasiswa dan tutor. Dengan demikian bila ada yang absen anggota kelompok yang hadir mengetahui siapa yang absen dan pengaruhnya pada kerja kelompok. Tutor atau pemimpin kelompok bertugas menerangkan tujuan dan sasaran kelompok. Menerangkan aturan main, seperti misalnya: periode tutorial, jadual, isi materi, peran tutor dan peran peserta. Tutor memberi tahu guidelines (pedoman) tutorial, misalnya: pentingnya mendengar, berbicara secara singkat dan menghargai pendapat peserta lain. Tutor menerangkan tugas dan tanggungjawab peserta kelompok. 1. Round Group Setiap orang mendapat giliran untuk mengemukan pendapatnya, sekitar 20 detik sampai 1 menit. Urutan pembicara dapat ditunjuk atau secara acak. Proses diskusi akan lebih menarik apabila orang pertama yang mengemukakan pendapat menunjuk siapa saja sebagai pembicara kedua untuk mengemukakan pendapat, kemudian pembicara kedua menunjuk siapa saja sebagai pembicara ketiga, dan seterusnya. Dalam hal ini pokok bahasan harus sudah ditentukan terlebih dahulu.
35

Ttra uoil

2. Buzz group Buzz group biasanya dilaksanakan untuk kelompok yang besar. Intinya ada beberapa break (tutor menunjuk kelompok-kelompok kecil di dalam kelas, dengan anggota yang saling berdekatan) dengan tujuan: a. memberi perubahan pusat perhatian b. bagi tutor: untuk mendapat gagasan / wawasan apa saja yang diketahui mahasiswa c. bagi mahasiswa: untuk mengetahui pemahamannya tentang materi tertentu

Tutor

First five

Second five minutes

Di dalam break tersebut pembelajar diminta untuk berdiskusi dengan teman didekatnya / di sampingnya, tentang beberapa hal misalnya: a. kesulitan yang dihadapi dalam memahami topik b. menjawab pertanyaan yang ada (telah disiapkan oleh tutor) c. untuk menebak apa yang akan terjadi dalam diskusi berikutnya Metode ini memberi kesempatan berpartisipasi bagi seluruh anggota dan juga memberi umpan balik secara langsung. Di samping itu, metode ini juga memberi kesempatan kepada pembelajar yang tidak menginginkan pendapatnya didengar oleh seluruh anggota kelompok. Sesuai dengan namanya maka buzz group akan membuat suasana kelas menjadi berdengung.

36

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

3. Snowball group Snowball group merupakan pengembangan dari buzz group. Sepasang pembelajar dalam buzz group berkelompok dengan pasangan lainnya sehingga terjadi kelompok baru dengan anggota 4 orang. Kelompok 4 orang ini berpasangan lagi dengan 4 orang lainnya sehingga terbentuk kelompok 8 orang. Untuk menghindari kebosanan, maka setiap saat anggota kelompok bertambah maka topik diskusi perlu diperluas. 4. Fishbowl group Para pembelajar dibagi menjadi 2 kelompok, duduk dalam format lingkaran 2 lapis. Lapisan dalam mendiskusikan suatu topik, sementara itu lapisan luar mendengarkan, dan mengamati argumen-argumen yang muncul dari lapisan dalam; di samping itu lapisan luar dapat juga memberi umpan balik dengan check-list yang telah tersedia. Setelah satu periode selesai maka kelompok berganti posisi untuk kemudian melakukan hal yang sama.

5. Crossover group Pembelajar dibagi dalam beberapa kelompok. Setelah melakukan diskusi suatu topik maka kelompok-kelompok tadi dipecah dan kemudian dikelompokkan lagi menjadi kelompok baru. Di dalam kelompok baru ini

37

Ttra uoil

ada anggota kelompok dari setiap kelompok sebelumnya. Metode ini untuk memaksimalkan pertukaran informasi.

6. Circular questioning group Para pembelajar duduk dalam posisi melingkar. Seorang pembelajar mengajukan pertanyaan kepada anggota lain yang posisi duduknya tepat dihadapannya. Setelah selesai maka giliran berikutnya adalah pembelajar yang duduk di sebelah kiri (searah jarum jam) penanya pertama sebagai penanya kedua. Penanya ini mengajukan pertanyaan kepada pembelajar lainnya yang duduknya di sebelah kiri penjawab pertama. Dengan demikian metode ini akan memberi gambaran arus pertanyaan yang melingkar. Materi pertanyaan disesuaikan dengan pokok bahasan yang telah disiapkan oleh tutor.

38

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

7. Horse shoe group Mekanisme diskusi dalam horse shoe group ini tidak berbeda dengan mekanisme yang terjadi dalam lokakarya. Pembelajar dibagai dalam beberapa kelompok, kemudian tutor memberi penjelasan secukupnya tentang pokok bahasan yang akan didiskusikan oleh seluruh kelompok. Setelah selesai melakukan diskusi maka masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya, dan seluruh anggota kelompok berhak (dan didorong) untuk mengajukan pertanyaan. Yang menjawab pertanyaan adalah pelapor masing-masing kelompok dan / atau anggota kelompok yang bersangkutan.

Board/screen Tutor

39

Ttra uoil

EVALUASI TUTORIAL
Ada tiga tujuan evaluasi tutorial: A. Evaluasi prestasi peserta tutorial B. Evaluasi kinerja tutor C. Evaluasi pelaksanaan tutorial A. Evaluasi prestasi peserta tutorial Evaluasi peserta tutorial dilaksanakan oleh tutor dan peserta tutorial (peer evaluation = evaluasi oleh sesama mahasiswa atau evaluasi sejawat). 1. Tutor mengevaluasi keaktifan peserta (anggota kelompok) dalam diskusi. Pokok bahasan dapat bervariasi, mulai dari pendefinisian masalah sampai dengan pertukaran pengetahuan antarmahasiswa. Keaktifan peserta dalam diskusi ini dinilai oleh tutor/fasilitator misalnya dengan skala 1 s/d 6. Satu berarti sangat pasif dan enam berarti paling aktif Peserta mengevaluasi hasil pembelajaran mandiri dan pertukaran pengetahuan yang dilaksanakan oleh setiap peserta. Skala penilaian misalnya dari 1 s/d 6 dengan rincian sebagai berikut: 1. Tidak ada usaha dan tidak ada hasil dari pembelajaran mandiri. 2. Hasil pendalaman materi yang ditugaskan kurang lengkap, pemahaman kurang dan tidak bisa memaparkan kepada kelompok. 3. Hasil pendalaman materi yang ditugaskan lengkap, namun pemahaman kurang baik dan tidak bisa memaparkan kepada kelompok. 4. Hasil pendalaman materi yang ditugaskan lengkap, pemahaman baik dan tidak bisa memaparkan kepada kelompok dengan jelas. 5. Hasil pendalaman materi yang ditugaskan lengkap, pemahaman baik dan bisa memaparkan kepada kelompok dengan jelas.

2.

40

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

6. Hasil pendalaman materi yang ditugaskan sangat lengkap, dilengkapi dengan pengujian, pemahaman sangat baik dan bisa memaparkan kepada kelompok dengan jelas. Evaluasi seperti ini dilaksanakan di Student Centered Learning PBL-JTE Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Peserta juga mengevaluasi keaktifan peserta lain dalam diskusi dengan skala nilai 1 s/d 6 dengan rincian sebagai berikut: nilai 1 sama dengan sangat pasif dan nilai 6 sama dengan sangat aktif. Selain itu, peserta dapat juga memberi komentar tentang unjuk kerja sejawat dalam kelas. Semua nilai ini diserahkan pada tutor/fasilitator yang menggabungkannya dengan penilaian tutor untuk menghasilkan nilai akhir bagi setiap peserta.

B. Evaluasi Kinerja Tutor Untuk meningkatkan kualitas tutorial maka pada akhir pelaksanaan tutorial dilakukan evaluasi kinerja tutor. Evaluasi ini dilakukan untuk menentukan bahwa tutor telah melakukan tugas dan perannya secara baik. Tugas tutor sebagai pemimpin kelas, pembimbing, fasilitator dan narasumber dapat dievaluasi. Evaluasi dilakukan dengan umpan balik dari peserta dan dengan evaluasi diri oleh tutor. Evaluasi dilakukan lewat pernyataan peserta tutorial sebagi berikut.

41

Ttra uoil

LEMBAR EVALUASI TUTOR (Diisi oleh Peserta Tutor) Nama Tutor:................ Mata Kuliah:............... Petunjuk SS S TP TS STS untuk pertanyaan kelompok A, B, C Sangat Setuju Setuju Tidak Pasti Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

A.

Proses dalam kelompok

Tutor kami........ 1. tampak entusias dalam melakukan tutorial 2. tidak mendominasi diskusi kelompok 3. meminta umpan balik yang konstruktif tentang performannya 4. menciptakan suasana yang menunjang untuk dinamika kelompok 5. menunjukkan perhatiannya pada kemajuan tiap individu 6. mendorong partisipasi dari setiap anggota kelompok 7. menjaga untuk tetap fokus pada tugas 8. memotivasi kami untuk merefleksi dan mengevaluasi seberapa bagus kelompok bekerja bersama sebagai tim 9. manggarisbawahi masalah kelompok yang muncul 10. memberi umpan balik tentang performan saya bila saya minta

SS S 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TP 0 0 0 0 0 0

TS 0 0 0 0 0 0

STS 0 0 0 0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0

42

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

B. Proses Penalaran Tutor mendorong kami untuk....... 11. mengidentifikasi petunjuk yang relevan yang ada dalam problem 12. membuat hipotesis secara logis dan luas 13. merangkum dan menyatakan kembali problem yang teridentifikasi saat kami menyelesaikan problem tersebut. C. Belajar Mandiri Tutor mendorong kami untuk 15. mengidentifikasi apa yang kami butuhkan untuk menemukan berbagai hal yang berhubungan dengan problem 16. menemukan sumber-sumber belajar yang tepat 17. mengkomunikasikan secara efektif dan efisien ke kelompk tentang apa yang sudah kami pelajari sendiri Petunjuk untuk pertanyaan kelompok D A Sangat Memuaskan B Memuaskan C Cukup D. Penilaian secara keseluruhan 18. Secara keseluruhan, bagaimana anda menilai tutor anda? 19. Tuliskan hal-hal mengenai tutor anda yang paling berguna untuk belajar anda? Sebutkan alasan anda.

SS S 0 0 0 0

TP 0 0

TS 0 0

STS 0 0

0 TP

0 TS

0 STS

SS S

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

A 0

B 0

C 0

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

43

Ttra uoil

20. Tuliskan hal-hal yang ada pada tutor anda yang paling tidak berguna untuk belajar anda? Sebutkan alasan anda. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------21. Saran-saran apa yang Anda punyai untuk memperbaiki tutor anda dalam proses tutorial? --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Catatan: Evaluasi ini dipakai di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Evaluasi Diri oleh Tutor Tutor menilai dirinya, apakah ia sudah melaksanakan peran dan tugas tutor secara baik dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah pelaksanaan tutorial terlalu cepat/lambat? 2. Apakah peserta bersemangat mengikuti tutorial yang saya pimpin? 3. Apakah yang perlu saya lakukan untuk meningkatkan kualitas tutorial? 4. Apakah saya berhasil memberi motivasi kepada peserta? 5. Apakah saya sering absen? C. Evaluasi Pelaksanaan Tutorial Tutorial adalah proses pembelajaran dalam kelompok kecil, oleh karena itu keberhasilan tutorial terutama bergantung pada berhasilnya kerja kelompok. Berhasil atau tidaknya tutorial bergantung juga pada unjuk kerja tutor dan pada kerja sama, entusiasme, serta motivasi peserta. Borang evaluasi berikut menjaring informasi tentang pelaksanaan tutorial dengan masukan dari tutor dan dari peserta.

44

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

EVALUASI KEGIATANTUTORIAL Kelompok: Tanggal: Blok/Unit Kerja/ Mata kuliah: Petunjuk pengisian: Lingkari pilihan dari pernyataan berikut yang sesuai dengan keadaan kelompok.
No 1 2 3 4 5 6 7 Pernyataan Kelompok mampu mengidentifikasi istilah-istilah yang belum dikenal (disepakati kelompok) Kelompok mampu mengidentifikasi problem yang terdapat dalam skenario Kelompok mampu mengelaborasi problem berdasarkan prior knowledge Kelompok mampu membuat prioritas problem yang ditemukan berdasarkan relevansinya dengan topik unit belajar Kelompok mampu membuat hipotesis penjelasan problem prioritas Kelompok telah menyepakati tujuan pembelajaran yang akan ditindaklanjuti pada pertemuan berikut Lebih dari separuh anggota kelompok mampu mengungkapkan hasil belajar mandiri dalam bahasanya sendiri (bukan membaca teks tapi sudah menyimpulkan yang dibaca) Lebih dari separuh anggota keompok mnggunakan sumber belajar yang bervariasi Sumber belajar yang digunakan kelompok berkualitas baik Sumber belajar yang dipelajari dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan Kelompok dapat mencapai kesimpulan tujuan pembelajaran yangtelah ditetapkan Pilihan Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak

Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak Ya/Tidak

8 9 10 11

45

Ttra uoil

PROSES KELOMPOK Petunjuk pengisian : Berikan pendapat anda terhadap diskusi kelompok
No 1 2 3 4 5 Pernyataan Anggota kelompok menyiapkan materi dengan baik Kesimpulan kelompok cukup lengkap Diskusi kelompok merangsang anggota untuk berpartisipasi Semua anggota memberikan kontribusi pemikiran dalam diskusi Suasana kerja sama tampak di dalam kelompok Pilihan Baik/cukup/kurang Baik/cukup/kurang Baik/cukup/kurang Baik/cukup/kurang Baik/cukup/kurang

46

P s tP n e b n a P n i i a ua egmagn eddkn

FUNGSI TUTOR Petunjuk pengisian : Berikan umpan balik untuk tutor selama memfasilitasi kelompok.

47

Ttra uoil

Daftar Pustaka
Bligh,D.A. 2000 Whats the use of lectrures? San Fransisco, Jossey-Bass Bouhuijs,P.A.J., Schmidt,H.G., van Berkel,H.J.M. 1993 Problem-based learning as an educational Strategy; Maastricht, Network Publications. Center for development of Teaching and Learning. 2001 learning to teach and Teaching to Learn: a Handbook for NUS Teachers; 4th edition; National University of Singapore. Dent,J.A., Harden,R.M. 2001 A Practical Guide for Medical Teachers; Edinburgh; Churchill Livingstone. Hutchinson,L. 2003 ABC of learning and teaching: Educational environment; BMJ 326:810-812. Jacques,D. 2003 ABC of learning and teaching in medicine: Teaching small groups; BMJ 326:492-494. Kaufman,D.M. 2003 ABC of learning and teaching in medicine: Applying educational theory in practice; BMJ 326: 213-216. Menin,S.P., Waterman,R.E., Richter,D.M., Gallegos,B., Gutierrez,S., Reano,C. 2002 Faculty & Student Guide to Problem-based learning Tutorials in Phase I Curriculum of the University of New Mexico School of Medicine. New Mexico; Division of educational Development & Research.

48

You might also like