You are on page 1of 11

KENYAMANAN MANUSIA DI DAERAH TROPIS

KENYAMANAN TERMAL TERHADAP MANUSIA DI DAERAH TROPIS

OLEH : DIANI MUSTIKA WARDANI 0810653037 Kelas A

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR 2009

PENGANTAR
Suatu kenyamanan merupakan kabutuhan pokok bagi setiap orang. Kenyamanan dapat didapat dari mana saja. Dikala seseorang sebuaingin membutukan sebuah kenyamanan, mereka akan melakukan sesuatu cara untuk memperolehnya. Untuk mendapatkan kenyamanan dapat diperoleh juga dari sebuah rumah tinggal. Sebuah rumah tinggal, merupakan cerminan penghuninya. Untuk mendapatkan hunian yang sesuai, mereka harus seorang perancang haruslah paham iklim yang ada pada daerah itu. Perancangan itu haruslah memiliki kenyamanan termal, visual maupun audiovisual. Iklim merupakan pokok untuk merancang sebuah bangunan. beda wilayah beda pula iklim karena iklim mempegaruhi sebuah bangunan termasuk kenyamanan didalam bangunan. Bangunan haruslah membuat pengguna atau penghuninya merasa nyaman untuk melakkukan sebuah aktivitas. Fungsi utama arsitektur dalam sebuah bangunan agar menciptakan sebuah lingkungan yang lebih baik pada sebuah bangunan dan sekitarnya. Cara itu dapat ditanggulangi dari iklim yang ada. Sisi ini, perancang harus menyeimbangkan antara iklim dan arsitektur. Karena kenyamanan muncul jika keseimbangan telah tercapai.

DEFINISI DEFINISI DAN TEORI TEORI

APA ITU IKLIM DAN TROPIS? Beberapa wilayah memiliki iklim tersendiri. Itu dapat ditentukan dari letak dimana wilayah tersebut berada pada bumi. Dengan memperhitungkan aspek aspek yang mempengaruhi bumi. Dasarnya, setiap wilayah memiliki iklim yang berbeda dan keaadaan lingkungan yang ada. Sedangkan pada situs Seminar Nasional Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis, Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang

panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi.

Tropika adalah daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU, Tropic of Cancer) di utara dan Garis Balik Selatan (GBS, Tropic of Capricorn) di selatan. Tropis adalah bentuk ajektivanya. Kata tropika berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti "berputar", karena posisi matahari yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun. Dasarnya, iklim tropis terbagi menjadi dua, yauitu: tropis basah dan tropis kering. De Wall membagi iklim tropis menjadi 10 klasifikasi yang berdasarkan pada suhu harian rata rata dan perbedaan antara suhu siang dan malam. Contohnya saja Jakarta, termasuk iklim tropis karena memiliki suhu harian yang lebih tinggi sehingga termasuk iklim tropis daripada kota bandung, malang yang memiliki suhu harian yang lebih rendah dan bukan termasuk klasifikasi tropis. Iklim tropis sendiri memiliki beberapa klasifikasi yang berdasarkan dengan letak geografisnya: Iklim Tropis Kering Pada iklim ini, merupakan dataran pasir yang kering dan panas dan jarang sekali atau sering juga tidak mengenal hujan kalupun hujan sangatlah tidak teratur. Daerah ini memmiliki tingkat penguapan yang cukup tinggi sehingga jika terjadi hujan, aliran sungaipun cepat sekali untuk mengering sehingga susah sekali dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Selain itu karakter vegetasinya semak semak kuning (savanna) dan pohon pohonnya cenderung kurus. Iklim Tropis Lembab Dengan lembab mencakup savana lembab daerah dengan angin musim dan adanya hutan hujan tropis. Adanya dua musim, musim hujan dan musim kemarau. Dengan iklim tropis yang panas dan curah hujan yang lumayan tinggi membuat udara yang ada mengandung partikel partikel air. Kandungan tersebut yang mengakibatkan kelembapan.

APA ITU IKLIM MIKRO DAN IKLIM MIKRO Iklim mikro adalah beberapa faktor iklim sekitar yang mempengaruhi secara langsung kenyamanan fisik dan rasa bagi pengguna bangunan. factor yang mempengaruhi iklim mikro sendri terletak pada orientasi bangunan Ventilasi (lubang-lubang pembukaan di dalam ruang untuk masuknya penghawaan), Sun

shading (penghalang cahaya matahari), Pengendalian kelembaban udara, Penggunaan bahan-bahan bangunan, Bentuk dan ukuran ruang, Pengaturan vegetasi. Sedangkan iklim makro adalah memiliki pengaruh luas dari iklim suatu daerah tertentu yang mempengaruhi iklim mikro juga. Itu disebabkan, iklim makro dipengaruhi oleh lintasan matahari, posisi dan model geografis, yang mengakibatkan pengaruh pada cahaya matahari dan pembayangan serta hal-hal lain pada kawasan tersebut, misalnya radiasi panas, pergerakan udara, curah hujan, kelembaban udara, dan temperatur udara. Dari hal tersebut, terdapat penanggulangan atau memanfaatkan iklim tersebut dan ada juga factor factor yang mempengaruhi iklim tersebut. Seperti halnya cara mengelola atau memanfaatkan iklim makro dengan beberapa cara : Membuka jendela pada utaraselatan Pohon perdu diletakkan di timur, sebab angin pada bulan Maret-September kering (tidak membawa uap air), sehingga tidak lembab. Jika menanam pohon di barat, sebaiknya dipertinggi agar tidak membawa uap air masuk ke ruangan Yang dibuka dinding timur, sehingga bila Desember, angin tidak masuk Kamar mandi sebaiknya ditaruh di sebelah barat saja agar cepat kering (tidak lembab) Angin yang baik adalah yang lewat depan/samping (posisi bangunan tidak membelakangi angin). Angin dari bawah dan atas tidak baik.

IKLIM DAN ARSITEKTUR Iklim dan arsitektur adalah bagian dari sains bangunan dan sains arsitektur. Sains bangunan adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungannya. Bangunan dan shelter dalam hal ini berlaku sebagai perubah (modifier) lingkungan luar (outdoor environment) menjadi lingkungan dalam (indoor environment) yang mempunyai atau memenuhi syarat habitasi dan penghunian bagi manusia. Faktor faktor yang harus diperhatikan antara lain : iklim setempat lingkungan panas, suara dan penerangan

manusia dan cara habitasinya sistem lay-out bangunan bentuk bangunan sistem konstruksi bangunan pemilihan material bangunan

Seorang arsitek (perancang) harus mampu menciptakan lingkungan hidup yang lebih baih baik antara bangunan yang di rancang. Butuhnya keseimbangan iklim dan arsitektur yang susah diketengahkan, membuat perancang haruslah cermat membuat rancangan desain. Berbagai usaha untuk menyeimbangkan antara iklim dan arsitektur dapat dilakukan halnya dengan memanfaatkan unsur iklim iklim yang ada seperti angin, suhu udara dan lain - lainnya sehingga manusia sebagai pengguna bangunan memperoleh suatu kenyamanan yang diharapkan. Kenyamanan dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Kenyamanan thermal 2. Kenyamanan visual 3. Kenyamanan Audial Dalam hal ini terutama membahas masalah kenyamanan termal pada bangunan kecil (tempat tinggal). KENYAMANAN THERMAL Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya. Kenyamanan thermal merupakan pokok untuk membangun sebuah bangunan. kenyamanan yang membuat penghuni atau pengguna bangunan dapat melakukan aktivitas. Kenyamanan Thermal dapat diperoleh dengan beberapa cara dan beberapa penanggulangan dari beberapa sisi, yaitu dari sumber panas, kelembapan, angin, radiasi panas sumber. 1. Sumber panas (pembakaran karbohidrat dalam makanan, suhu udara, radiasi matahari). Untuk itu harus ada heat transfer (menurunkan atau pertukaran panas) dari tubuh ke lingkungan, dengan cara: - Konduksi

Misalnya dengan memegang benda yang dingin atau berpindah ke tempat yang lebih dingin. Penurunan panas yang terjadi sangat kecil. - Konveksi Pertukaran udara melalui fluida bergerak. Penurunan panas yang terjadi 40%. Misalnya, saat kepanasan kita keluar untuk mencari udara segar atau fluida bergerak. - Radiasi Penurunan panas yang terjadi 40%. Radiasi matahari diatasi dengan menjauhi radiasi tersebut, atau dengan mengurangi makan, sebab makanan menaikkan suhu tubuh. - Evaporasi Memperbanyak penguapan. Penurunan panas 20% (kipas-kipas untuk mempercepat evaporasi). 2. Kelembaban Harus mengkondisikan atau mengendalikan kelembaban yang berasal dari: - Keringat Benda-benda - Sumber kelembaban Sumber air - Tanaman Teknologinya dengan memakai dehumidifier (AC), mengatur kelembaban supaya sesuai dengan yang diinginkan. 3. Angin Terjadi angin karena adanya beda tekanan: - Gaya angin - Gaya suhu Biasanya gaya angin lebih besar dari suhu. 4. Radiasi Panas Sumber Sinar matahari langsung dan tak langsung (pemantulan dan konduksi), pembakaran. Dapat diartikan akan adanya cahaya langsung dan radiasi yang tidak langsung. Sinar memanaskan udara disekitar atap sehingga panas-nya akan menembus bangunan. Pengaruh pengaruh tersebut sangatlah penting untuk merancang sebuah bangunan. Tujuan bangunan dirancancang untuk memenuhi kebutuhan manusia yang menciptakan lingkungan yang nyaman, sehat, menyenangkan dan mencakup kondisi iklim sekitar. Factor tersebut sangatlah mempengaruhi bangunan yang akan kita rancang. Untuk mencapai dan menjaga kondisi optimum

secara efektif, perlu untuk mengetahui karakteristik iklim dari suatu wilayah. Diantara factor alam yang perlu diketahui adalah cahaya matahari, radiasi matahari, suhu udara, angin, hujan dan salju. (Battan,1983)

Udara merupakan salah satu bagian dalam yang penting sehingga ia harus bersih dari polusi dan memiliki suhu serta kelembapan yang sesuai dengan penghuninya (Battan, 1983)

ARSITEKTUR TROPIS Arsitektur tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang memepelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada suatu iklim dan cuaca, pada lokasi dimana massa bangunan atau beberapa bangunan berada serta dampak atau pengaruh yang timbul terhadapa iklim yang dominan tropis. Bangunan dengan desain iklim tropis memiliki ciri atau karakteristik yang menyesuaikan dengan iklim tropis. Pemilihan ventilasi, bukaan, view, sirkulasi dan pemilihan bahan bahan bangunan yang sesuai dengan kondisi alam serta ramah lingkungan sangatlah penting. Secara garis besar, arsitektur tropis meliputi berbagai macam aspek. Aspek yang menyangkut desain bangunan atau wilayah yang berkarakterkan iklim tropis, pemilihan bahan banguanan yang ramah lingkungan. Desain banguanan yang beriklimkan tropis haruslah memiliki persyaratan seperti orientasi dan view pada iklim tropis, pemenuhannya bahan bahan bangunan yang memberikan kenyamanan pada iklim tropis, desain bangunan atau bagian pendukung, seperti sunshading, sunprotection, sunlouver, pengaruh bukaan. Dan juga memiliki karakteristik bangunan tropis dengan penggunaan bahan material atau warna yang berbeda. Tidak semua bangunan itu berdiri memiliki iklim yang tidak menunjang untuk aktifitas manusia. Untuk itu pentingnya bangunan yang dapat memenuhi sebuah kenyamanan manusia untuk melakukan aktifitas. Pada rancangan arsitekturpun pentingnya sebuah pertimbangan untuk menyeimbangkan suatu kenyamanan. Mereka tidak asal mempertimbangkannya, haruslah memperhatikan dampak dan pengaruh diluar dan didalam bangunan. banguanan di rancang untuk menyelaraskan atau memodifikasi bangunan dan iklim sekitar, kenyataannya ketidak puasaan manusia terhadap kenyamanan bangunan membuat jalan pintas yang seharusnya meminimalisir agar tidak menggunakannya. Contohnya saja AC dan bahan bahan material yang tidak ramah lingkungan. Cara tersebut membuat suatu kenyamanan bagi manusia yang berada dalam bangunan tetapi kenyataannya apakah alam dapat menerima?. Inilah yang membuat suatu

problematik yang sering muncul. Arsitek haruslah lebuh gencar lagi menemukan permasalahan seperti itu yang biasa muncul didaerah tropis yang bersuhu tinggi. Sepanjang sejarah bangunan, bagaimana arsitek menanggulangi iklim setempat dan kenyamanan. Pengelompokan antara bangunan tradisional dan modern yang menunjukkan suatu kemajuan bahwa perkembangan kemajuaan dapat memanggulangi iklim yang ada. Tetapi perlu diingat, tidak semua karya arsitektur modern selalu lebih baik untuk iklim tropis daripada bangunan tradisional. Bangunan tersebut juga memiliki celah kekurangan. Dasarnya bangunan tradisional dan modern memiliki tujuan yaitu pemenuhan kenyamanan dan menyelaraskan iklim luar(setempat) yaitu iklim tropis. Perancangan berdasarkan iklim adalah suatu pendekatan untuk mengurangi biaya dan energi yang timbul pada suatu bangunan.

Tiga wujud arsitektur tropis: 1. Arsitektur Teknologis Semua pengkondisian interior dilakukan secara mekanis. Hanya tampak luarnya saja yang mencerminkan arsitektur tropis. 2. Arsitektur Tropis Geografis Menggunakan prinsip-prinsip arsitektur tropis secara menyeluruh, selubung bangunan, maupun di dalamnya. 3. Arsitektur Kultural Karena budaya yang turun temurun. View Dan Orientasi Bangunan Tropis Menghadap pada arah dimana sinar matahari diusahakan dapat memasuki ruangan pada pagi hingga sore hari. Ruangan dengan fungsi publik atau pusat aktifitas berada pada kawasan yang mendapat cahaya matahari langsung, dengan suatu sistem pelindung yang menambah kenyamanan manusia.

Bahan Bahan atau Bagian Pendukung Kenyamanan pada Kondisi Tropis Sun Protection

Sun protection adalah suatu bagian yang memprotec atau menjaga bagian dalam bangunan atau interior dengan suatu sistem atau bahan yang menambah kenyamanan. Sun Shading Sun Shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau ventilasi ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga ventilasi bangunan.

Bangunan tropis sendiri memiliki suatu sistem penggunaan material dan warna yang berbeda dari bangunan modern yang lainnya, hal ini tergantung dari rancangan desain atau kensep bangunan, fungsi bangunan, lokasi site bangunan serta tujuan bangunan didesain.

MACAM MACAM APLIKASI


Pengaplikasian bangunan yang tanggap akan iklim tropis dan terpenuhinya kenyamanan manusia sangatlah bervariasi. Karena setiap karya arsitektur selalu berkembang dari masa kemasa tetapi memiliki satu prinsip akan tanggap iklim. Selain itu pemenuhan bahan di wilayang tersebut juga mempengaruhi sebuah rancangan desain bangunan yang ada meski iklimnya tropis pada beberapa wilayah.

Sumatera dan Kalimantan kaya akan vegetasi yang subur seperti kayu, sehingga rumah berbahan kayu, lantai rumah ditinggikan karena menghindari kelembaban, dan atap curam untuk mengatasi curah hujan yang tinggi Pada daerah Toraja digunakan bambu Daerah Jawa, lantai semakin menempel ke tanah, tidak seperti di Sumatera Di Kupang, Sumba, Flores, dan Timor, karena tidak ada hutan, banyak savana, maka digunakan rumbia dan alang-alang pada arsitekturnya.

Lebih detailnya, rumah tradisional (sunda) mendapatkan kenyamanan secara alami yang diberikan oleh alam. Seperti halnya untuk mendapatkan suatu penghawaan, diperoleh dari aliran udara yang masuk melalui jendela, pintu dan lubang lubang dinding. Udara yang masuk sudah tidak bersuhu tinggi lagi, dikarenakan telah melalui lingkungan yang sejuk dan rindang (pohon). Meski tidak menggunakan listrik, itu dapat memberikan suatu kenyamanan tersendiri. Tanah disekitar bangunan ditumbuhi rumput, tanaman hijau lainnya, yang dapat berfungsi mengurangi refleksi panas yang ditimbulkan oleh radiasi matahari langsung ke tanah. Sedangkan Lantai panggung, karena memungkinkan udara dibawah lantai dapat bersirkulasi dengan baik sehingga tidak lembab, dan sebagainya. Teritisan bangunan yang dapat melindungi sinar matahari (yang membawa panas), sehingga panas matahari tidak langsung mengenai dinding bangunan. Dinding yang ringan yang dapat mencegah munculnya panas radiasi matahari pada sore hari. Warna dan material atap yanag dapat memantulkan atau menyerap panas matahari. Selain itu, lihat juga rumah yang terdapat di afrika yang iklimnya termasuk iklim tropis kering. Mereka membuat bangunan yang pada siang hawa atau udara panas terserap ke dinding dinding bangunan. jika suhu diluar 34 maka didalam ruangan akan menjadi 26. Panas yang tersimpan didinding berguna pada waktu malam hari yang suhunya lebih rendah.

PENUTUP
Kebutuhan sebuah bangunan yang tanggap iklim lingkungannya tanpa merusak alam yang ada. Dengan penggunaan bahan bahan bangunan dan penerapan kenyamanan sendiri haruslah bisa ramah terhadap lingkungan pula. Jangan semata semata hanya untuk memenuhi kenyamanan bagi pengguna bangunan dan dapat menanggulangi iklim, kita juga haruslah memperhatikan lingkungan binaan yang akan di tempati bangunan tersebut. Penggunaan bangunan yang tanggap akan iklim dan memenuhinya suatu kenyamanan bagi penghuni atau pengguna bangunan tersebut akan membawa suatu karya arsitektur yang menyeimbanngkan alam dan kenyamanan. Pemanfaatan bangunan yang menggunakan alam atau iklim untuk memberikan kenyamanan tanpa harus menggunakan suatu tenaga/energi (listrik) seperti bangunan modern yang terlalu berat untuk alam olah.

Dari sini banyaknya manusia manusia yang memikirkan, menelliti dan belajar bagaimana cara melindungi hunian dari pengaruh buruk iklim tetapi mulailah dari sekarang belajar untuk menyatu dengan alam. Mempelajari dan meneliti pengaruh pengaruh baik dan menguntungkan bagi bangunan. Jangan hanya menghindar dari iklim tetapi memberikan solusi untuk menanggulangi dan selaras dengan alam.

You might also like