You are on page 1of 109

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.

nr

Materi HIOS Penyembuhan AIDS


Rahasia Penyembuhan AIDS dan Menguak Mafia Kesehatan Kasus HIV/AIDS

Oleh: Dt. Awan (Andreas Hermawan)

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 1

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

DAFTAR ISI

Pendahuluan Menguak Mafia Kesehatan kasus HIV AIDS AIDS bukanlah Penyakit Baru HIV Bukan Penyebab AIDS Apakah Test HHIV/AIDS Sekarang Ini Akurat? Mitos Sekitar Viral Load dan Sel T Awas, Jangan Tertipu dengan Test CD4! Isolasi HIV Selama Ini adalah Manipulasi Realitas akan Resiko AIDS Hati-Hati! ARV Bukanlah Terapi yang Meningkatkan Kualitas Hidup Kesaksian dari "AIDS Survivor" tanpa ARV Benarkah Informasi dari AIDS Denialist Tidak Up-to-Date? Tidak Mungkin Ada Kekejaman Seperti Ini! Bagaimana Caranya Menyembuhkan AIDS? Kehebatan Minyak Kelapa Murni dalam Pengobatan AIDS Terapi Urin, Air Hidup yang Terpancar dari Tubuh Sendiri Sang Penemu HIV Sendiri Malah Berkata HIV Bisa Hilang dengan Nutrisi

3 5 12 16 22 27 37 40 51 57 76 81 83 85 92 99 103

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 2

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

PENDAHULUAN
Materi HIOS Penyembuhan AIDS adalah materi kesehatan pertama kali di Indonesia yang berani mengungkapkan detail penyembuhan AIDS dan sisi lain dari AIDS, mengungkapkan rahasia terlarang bahwa HIV/AIDS ternyata merupakan suatu kebohongan, suatu proyek rekayasa, dan suatu BISNIS MAHA BESAR dari para mafia kesehatan. Dalam materi kelas HIOS ini saya akan mengungkapkan rahasia: HIV bukanlah penyebab AIDS! HIV itu tidak ada! Gambar-gambar mikroskop elektron dari HIV yang ada sekarang adalah manipulasi komputer dan manipulasi kultur laboratorium. Jika HIV itu ada, ia tidak lebih ganas dibandingkan flu biasa! Test HIV selama ini tidak akurat! Jika Anda baru saja flu, demam, cacar, atau sedang hamil Anda akan mendapatkan hasil test HIV yang positif padahal Anda tidak mengidap HIV. Yang membunuh Odha (Orang dengan HIV/AIDS) bukanlah HIV, tapi ARV/obat AIDS itu sendiri! Odha yang menolak ARV justru JAUH lebih sehat dan lebih menikmati hidup dibandingkan yang memakai ARV! Holistik modern bisa menyembuhkan AIDS! Dan hebatnya Anda akan tahu, bagaimana menyembuhkan AIDS secara alami dan tanpa efek samping! Ya benar sekali MENYEMBUHKAN bukan SEKEDAR MERAWAT!!!

Rahasia kontroversial ini sebelumnya tidak akan Anda dapatkan di toko-toko, sekolah kedokteran, dan media massa manapun di seluruh Indonesia. Jika Anda adalah seorang Odha, materi ini WAJIB Anda baca SAMPAI HABIS supaya Anda bisa terbebas dari HIV/AIDS. Melalui sains holistik modern, Anda akan tahu bagaimana menyembuhkan AIDS! Atau walaupun Anda tidak tergolong dalam kelompok beresiko yaitu Anda bukan pemakai narkoba, tidak bergonta-ganti pasangan, anti free-sex, dan tidak men-tattoo diri, Anda HARUS menjelajahi materi ini. Kenapa demikian? Karena epidemi dusta AIDS ini tidak memandang bulu. Ia akan menyerang siapa saja yang bisa diserang. Perlengkapi diri Anda dan orang yang Anda kasihi dengan sains yang benar supaya terlindungi dari dusta HIV/AIDS. HIV/AIDS adalah epidemi yang sebenarnya hanyalah suatu rekayasa yang akan merusak masa depan Anda, suami/istri Anda, dan yang lebih jahat lagi bisa merusak masa depan anak-anak Anda yang masih terlihat begitu lucu dan lugu! Semua Odha setelah pertama kali mendengar bahwa mereka positif HIV, segalanya jadi terasa seperti kiamat! Mereka jadi tidak bersemangat untuk bekerja, bergaul, tidak enak makan, depresi berkepanjangan, dan paling parah tidak bersemangat untuk melanjutkan hidup. Tentu Anda tidak ingin mengalaminya, dan juga tidak ingin hal ini dialami oleh suami/istri Anda. Apalagi dialami oleh anak-anak Anda yang polos dan belum tahu apa-apa.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 3

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Materi HIOS ini dipenuhi dengan sains holistik modern yang kontroversial. Bersumber dari para ilmuwan terkemuka, para dokter holistik, dan para ahli AIDS denialist kelas dunia yang akan membeberkan rahasia terlarang kepada Anda secara gamblang. Materi dalam HIOS Penyembuhan AIDS adalah materi yang dikhawatirkan oleh para pengusaha pro AIDS untuk disebarluaskan!!! Anda pasti setuju bahwa siapapun tidak suka dan tidak ingin ditipu. Ketika membaca materi pelajaran ini, Anda akan mengelengkan kepala dan merasa geram, kesal, sedih serta heran karena ternyata semua slogan-slogan AIDS yang Anda terima selama ini ternyata adalah kebohongan! Jangan ragu-ragu untuk mulai menjelajahi materi ini karena dari sinilah Anda akan mendapatkan kebenaran yang akan membebaskan Anda dari dusta HIV/AIDS untuk selama-lamanya. Setelah terbebas dari dusta HIV/AIDS, maka Anda pun bisa memiliki hidup yang lebih indah dan bermakna, yang bisa Anda nikmati bersama keluarga serta orang-orang yang Anda kasihi lainnya. Mari kita mulai materi pembelajaran kita

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 4

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

MENGUAK MAFIA KESEHATAN KASUS HIV/AIDS


Di seluruh dunia, para Odha (Orang dengan HIVAIDS) yang sembuh dari AIDS sudah sangat banyak jumlahnya. Kesembuhan mereka adalah bukti nyata bahwa AIDS bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Bahkan, mereka mendapatkan kesembuhan bukan karena obat-obatan kimia, tapi karena perbaikan nutrisi dan obat alami. Namun, bertolak kesembuhan yang dunia, komunitas media massa memberitakan informasi bahwa AIDS merupakan penyakit yang tidak bisa berkewajiban untuk mengonsumsi ARV seumur hidup mereka. belakang dengan realita makin banyak di seluruh medis konvensional dan umum, tetap saja disembuhkan dan Odha

Kali ini saya akan menguak rahasia tentang adanya mafia kesehatan kasus HIV/AIDS, dimana para mafia terus mencuci otak masyarakat dan praktisi medis untuk percaya bahwa AIDS tidak bisa disembuhkan dan satusatunya obat yang bisa diandalkan HANYALAH ARV. Dengan kepercayaan seperti ini, mereka mendapatkan uang yang sangat banyak dari repeat order SEUMUR HIDUP para Odha, terlebih repeat order tersebut adalah dari seluruh dunia. Jika banyak masyarakat dan praktisi medis tahu bahwa AIDS bisa disembuhkan dan obat alamilah satu-satunya pengobatan yang dapat diandalkan (bahkan tanpa efek samping), maka para mafia ini akan kehilangan pendapatan terbesarnya, karena masyarakat dunia stop menjadi langganan setia mereka.

KESAKSIAN PARA ODHA TANPA ARV


Pertama-tama saya akan bagikan sebagian kecil kesaksian para Odha Indonesia tanpa ARV, yang menunjukkan bahwa mereka tidak perlu ARV dan hidup mereka bisa normal berkat perbaikan nutrisi serta obat alami. Berbagai kesaksian atau testimoni lainnya bisa Anda pelajari di bab-bab berikutnya.

Made, Bali
Dibulan September 2010, setelah mendapat informasi penyembuhan AIDS dari Healindonesia, saya mencoba terapi herbal dengan memakai jamu tetes. Tiga bulan sebelumnya dinyatakan positif HIV dengan gejala TBC dan mulai memakai ARV lewat 2 bulan sesudah pengobatan TBC. Mempertimbangkan dampak efek samping ARV, saya lebih memilih terapi herbal saja. Walaupun dengan diagnosa positif HIV dan TBC, kondisi fisik saya

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 5

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

sendiri sebenarnya normal dan nafsu makan juga bagus. Saya sama sekali tidak memperlihatkan gejala-gejala seperti orang sakit pada umumnya. Sampai sekarang, saya hanya rutin memakai herbal untuk menjaga kesehatan saya dan telah terbukti bahwa tanpa ARV saya baik-baik saja layaknya orang normal.

Dani, Tangerang
Pada saat saya datang ke Yasar Nurma di bulan Juni 2009, kondisi saya ada pembengkakan di leher, ketiak dan punggung belakang. Saya menderita cacar, tumbuh jerawat di wajah dan punggung, jamur di selangkangan, indikasi IMS. Hasil lab menunjukkan adanya Hepatitis C dan bronchitis. Badan saya sering lemas, merasakan nyeri sendi, sakit di dada, vertigo, diare dan gatal-gatal. Saya harus akui dari awal terapi saya terlihat main-main sehingga terapi saya dihentikan oleh Praktisi Yasar Nurma. Saya mohon maaf atas sikap saya, herbal powder 2x sehari untuk 15 hari tidak pernah habis tepat waktu, apalagi saya menutupi hasil rongent paru yang saya beritahukan setelah 8 bulan terapi, dimana kondisi saya adalah stadium 2 dan berpikir masa bodoh dengan hasil lab. Saya tidak mau terlihat berbeda atau membedakan diri diantara teman-teman saya jadi apapun yang mereka tawarkan selalu saya terima baik ajakan untuk nongkrong, narkoba, miras, nongkrong, begadang. Walaupun tidak selalu sering, tapi menghabiskan waktu sampai larut malam adalah kebiasaan saya. Praktisi Yasar Nurma fokus terhadap Hepatitis C yang saya derita dimana angka reaktifnya adalah 38,82 dengan LED 52. Setelah 4 bulan terapi, di bulan Oktober 2009 saya test lab kembali dan ternyata hasil lab hepatitis C turun menjadi 2,095 dengan LED 9. Lalu di bulan Pebruari 2010 setelah berhenti terapi dari Yasar Nurma, sesuai anjuran, sampai sekarang saya menggantian ARV dengan mengonsumsi antibiotik alami, suplemen garlic dan air ionisasi. Saya tidak lagi tergantung dengan hasil tes HIV dan CD4 dan berusaha melupakan karena Yang Maka Kuasa berkenan atas umur saya. Saya hanya ingin melepas ARV sebagai tempat bergantung seumur hidup.

Bobby, Maumere
Saya mulai terapi di Yasar Nurma Foundation bulan Maret 2010. Pada saat itu saya menderita jamur di mulut, nyeri ulu hati, sinusitis, pnuemonia, dan sakit kuning. Karena gejala yang terjadi pada saya mirip dengan HIV dan dibantu dengan rekan farmasi, memulai terapi di Yasar Nurma dengan kondisi apa adanya. Saya di diagnosa lewat telpon dan sms, saya informasikan keluhan dan gejala yang terjadi, lalu pesan herbal kapsul isi 180 kapsul 3x sehari 2 kapsul untuk 1 bulan pemakaian. Saya cukup beruntung karena walaupun di daerah terpencil, saat merasa sakit, saya dibantu dan dipantau oleh rekan farmasi disini. Yasar Nurma memberikan terapi food combaining sesuai dengan kondisi penyakit saya saat ini, mengajarkan saya apa yang harus dihindari dan apa yang boleh dikonsumsi. Saya berpikir untuk mencoba dulu apa yang disarankan Yasar Nurma. Kalaupun misalnya penyakit saya tidak ada perubahan, toh otomatis saya tinggal hentikan pemesanan herbalnya. Namun untunglah, sampai sekarang saya pun masih terus mengonsumsi herbal tersebut karena ada proses pemulihan dan penyembuhan, dimana hal tersebut dipantau oleh rekan farmasi saya. Lagi pula saya ingin menghindari kemotrapi yang mahal dan tidak ada semacam itu di kampung kami.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 6

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Dengan mengenal pengobatan secara holistik, saya jadi tahu banyak macam tentang herbal terutama di daerah kami di pesisir, ada banyak jenis tanaman dan buah, yang awalnya kami tidak tahu khasiatnya, akhirnya dapat kami jadikan menu sehat kami disini. Kini saya terbebas dari kewajiban minum ARV karena semua kondisi sakit bisa diatasi dengan nutrisi dan herbal.

Ririn, Pontianak
Di bulan April 2009, saya mengikuti terapi di Yasar Nurma dengan kondisi ada pembengkakan di leher, ketiak dan punggung belakang, gastritis, dan difteri. Saya sering mengalami mual dan kram perut, serta vertigo. Saya langsung ditangani oleh Praktisi akupresur untuk pemulihan dari pembengkakan simful limfa. Di hari ketiga pembengkakan tersebut sudah berangsur hilang, lalu saya bergegas kembali ke daerah dengan membawa obat herbal dalam bentuk powder yang harus habis dalam waktu 1 bulan. Di bulan Agustus 2009 saya melakukan tes CD4 dan puji syukur hasilnya naik menjadi 258, sampai akhir terapi hingga sekarang saya tidak mengalami hal memberatkan atau mengkhawatirkan kesehatan saya. Saya terus beraktivitas dan berusaha untuk tidak mengingat masa lalu. Saya yakin dengan kondisi saya saat ini. Saya lupakan HIV, CD4 dan ARV yang selalu ditawari oleh teman kelompok. Dengan berpikir positif semua terasa tentram, tetap menjalankan aktivitas, mengelola usaha sendiri dan berdoa. Tak lupa berbagai enzim mineral, air ionisasi, suplemen kesehatan dan menu food combining jadi santapan sehari-hari dan orangtua pun senang dengan melihat bertambahnya berat badan saya. Amin.

PERBEDAAN OBAT KIMIA ARV DENGAN OBAT ALAMI


Untuk membantu Anda membedakan mana yang lebih baik antara obat kimia ARV dan obat alami, saya buatkan tabel perbandingannya untuk Anda.

ARV
Tidak bisa menyembuhkan AIDS.

OBAT ALAMI
Bisa menyembuhkan AIDS.

Karena tidak bisa menyembuhkan, maka harus dikonsumsi seumur hidup.

Ketika sudah sembuh, Odha bisa stop pengobatan.

Memperbudak Odha SEUMUR HIDUP dengan kewajiban jadwal ketatnya yang harus dikonsumsi tepat waktu.

Tidak memperbudak Odha seumur hidup karena jadwal konsumsinya fleksibel.

Bahan kimia tidak ramah lingkungan yang penuh dengan efek samping.

Bahan alami ramah lingkungan dan pada umumnya tanpa efek samping.

Mikroba makin kebal atau resisten walaupun dikonsumsi dengan jadwal yang benar.

Tidak akan menimbulkan resistensi walaupun jadwalnya fleksibel.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 7

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Tidak aman jika dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup.

Aman jika dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi jenis suplemen, sangat aman dikonsumsi seumur hidup untuk mempertahankan kesehatan.

JANGAN LAGI MEMAKAI TIMBANGAN RUSAK TEST HIV, CD4, DAN VIRAL LOAD
Ya betul, saya sebut ketiganya sebagai timbangan rusak karena test HIV, CD4, dan viral load tidak bisa mengukur dengan benar dan akurat akan kesehatan seseorang. Ketiganya tidak bisa dijadikan alat diagnosis maupun prognosis yang tepat karena memiliki banyak kecacatan.

Test HIV yang Tidak Akurat


Test ELISA dan Western Blot yang pada umumnya dipakai untuk mendiagnosa infeksi HIV hanya bisa mendeteksi interaksi antara protein dan antibodi yang DIPERKIRAKAN berhubungan dengan HIV. Keduanya TIDAK BISA mendeteksi HIV itu sendiri, begitu juga dengan jenis test HIV lainnya. Semua test antibodi HIV sangat tidak akurat. Satu alasan bagi ketidakakuratan tersebut adalah berbagai jenis virus, bakteri, dan antigen lainnya dapat menyebabkan sistem imun untuk membuat antibodi yang juga bereaksi sama dengan HIV. Misal: ketika Anda sedang menderita atau baru saja sembuh dari flu, cacar, hepatitis, TBC, pneumonia, herpes, kanker, diare, dan lupus, hasil test HIV bisa keluar positif! Banyak antibodi yang ditemukan di dalam tubuh orang-orang sehat dan normal dapat menyebabkan hasil yang positif pada test antibodi HIV. Produksi antibodi dalam tubuh manusia yang terjadi karena infeksi virus bisa tetap ada dalam tubuh selama bertahun-tahun walaupun sistem imun telah mengalahkan virus tersebut, dan bahkan bisa untuk seumur hidup antibodi tersebut tetap ada. Dengan demikian, orang-orang sehat yang tidak pernah terjangkit HIV bisa memiliki hasil test HIV yang positif secara konsisten selama bertahun-tahun atau bahkan untuk seumur hidup mereka. Kehamilan juga bisa menimbulkan respon yang positif. Antibodi yang diproduksi tubuh sebagai reaksi perlawanan terhadap infeksi mycobacterium dan ragi yang terdapat pada 90% pasien AIDS, menimbulkan hasil test HIV positif yang salah . Di satu studi, 13% orang Indian Amazon yang tidak memiliki AIDS dan juga tidak pernah ada kontak dengan orang luar selain suku mereka sendiri ternyata juga bisa mendapatkan hasil test HIV positif. Di laporan lainnya, 50% sampel darah dari anjing-anjing yang sehat juga bereaksi positif pada test antibodi HIV. Nah, jika Anda punya akses atau fasilitas test HIV, kenapa tidak iseng mencoba mengadakan test HIV ke 100 pasien di suatu rumahsakit atau tempat bersalin? Bisa jadi lebih dari 80% hasilnya positif HIV! Informasi lebih lengkap tentang ketidakakuratan test HIV bisa Anda baca di Bab Apakah Test HIV/AIDS Sekarang Ini Akurat?

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 8

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Orang Sehat juga Punya CD4 Rendah


Para Odha (Orang dengan HIV/AIDS) dan praktisi medis sering memakai hasil test CD4 untuk mengukur tingkat kesehatan penderita HIV/AIDS. Standar batas normal CD4 yang diakui adalah 400-1400. Jika di bawah 400, seorang Odha dinyatakan tidak sehat karena virus HIV mulai aktif menyerang. Terlebih lagi jika ada yang kadar CD4-nya di bawah 40, secara teori sudah sangat sakit dan dalam keadaan bed rest. CD4 sebenarnya penanda bagi adanya kolesterol dan plak arteri, bukan penanda system imun. CD4 dan CD8 akan naik ketika kadar kolesterol naik. Pemberian nicotinamide (vitamin B3) bisa menurunkan CD4 karena nicotinamide bisa menetralkan kolesterol. Sel CD4 biasanya berkumpul di area yang ada plak arteri dan memberikan signal ke sel darah putih untuk datang dan melahap kolesterol. Boleh dibilang, kadar kolesterol dalam darah Anda akan mempengaruhi jumlah sel T Anda. Sel T CD4 terlibat dalam hal perbaikan arteri. Jadi orang yang sehat CD4nya malah bisa rendah, sedangkan orang yang sakit CD4-nya bisa tinggi. Jika Anda masih belum percaya dengan hal ini, kenapa tidak mencoba mengadakan test CD4 ke sekelompok orang sehat seperti misalnya para dokter, para pemuka agama, dan para olahragawan? Kenapa tidak menguji kebenaran tentang test CD4 ini ke 10 dokter yang secara fisik terlihat sehat, dengan berat badan ideal, tidak merokok, tidak minum alkohol dan juga sehat secara emosional? Kita lihat apakah CD4 mereka tinggi atau rendah? Untuk informasi lebih lengkap tentang kesalahpahaman dalam test CD4, silahkan Anda baca di Bab Awas, Jangan Tertipu dengan Test CD4!

Test Viral Load juga Tak Kalah Menyesatkan


PCR adalah suatu teknik inovatif yang membuat para ilmuwan bisa mengambil sampel darah yang mengandung sejumlah molekul DNA atau RNA yang tak terdeteksi dan mendeteksi kuantitas fragmen dari molekul aslinya. Majalah Forbes menjabarkan PCR sebagai versi bioteknologi dari mesin photo copy Xerox. Dr. Kary Mullis, yang memenangkan Penghargaan Nobel untuk penemuan yang revolusioner ini menjelaskan bahwa, PCR memungkinkan kita untuk mengidentifikasi sebuah jarum dalam tumpukan jerami dengan cara mengubah jarum menjadi tumpukan jerami. Sementara PCR telah menyediakan suatu alat baru yang efektif bagi dunia ilmu pengetahuan dan industri, penerapannya kepada penelitian AIDS malah justru menyesatkan ketimbang bermanfaat. Ho dan para peneliti lainnya menerapkan PCR untuk mencari, bukan HIV, tapi fragmen RNA, yaitu materi genetik pada inti virus. Menggunakan logika bahwa tiap partikel virus HIV mengandung dua RNA HIV, mereka MENGASUMSIKAN bahwa tiap dua potongan RNA yang terindikasi oleh PCR pasti berhubungan dengan satu partikel virus HIV, dan mereka menyebut penghitungan dari hasil test tersebut sebagai viral load.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 9

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Masalah dengan viral load adalah bahwa PCR mendeteksi dan menggandakan gen tunggal, dan seringkali hanya fragmen dari suatu gen. Ketika ia mendeteksi 2 atau 3 fragmen genetika dari kemungkinan lusinan gen lengkap, ini bukanlah bukti adanya keberadaan semua gen atau genome lengkap (adanya partikel virus HIV lengkap). Lebih jauh lagi, seseorang dapat membawa segenap genome retroviral dalam sel-sel tubuh seumur hidup mereka tanpa menghasilkan satu virus sedikitpun. CDC mengakui bahwa spesifitas dan sensitifitas dari PCR masih belum diketahui dan bahwa PCR tidak direkomendasikan dan tidak terlisensi untuk tujuan diagnosis rutin. Para pembuat test viral load memperingatkan bahwa test ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai test penyaring untuk HIV atau sebagai test diagnosis untuk mengkonfirmasi keberadaan HIV Walaupun tidak ada penelitian yang secara spesifik mempelajari test PCR pada orang-orang yang HIV negatif, literatur medis mencatat banyak insiden mendeteksi adanya level viral load pada orang-orang yang HIV negatif! Satu group para peneliti AIDS dari Johns Hopkins School of Public Health menyayangkan atas ketidakakuratan viral load PCR dan mendeskripsikannya sebagai test yang tidak masuk akal dan mahal ketika beberapa peneliti memverifikasi PCR telah memberikan hasil yang berlawanan. Suatu laporan data dari penguji AIDS, Dr. David Rasnick, yang dipublikasikan dalam Journal of Biological Chemistry, mendemonstrasikan bahwa setidaknya 99.8% dari hasil pengukuran test viral menunjukkan partikel virus tidak berbahaya, dan menekankan bahwa PCR seharusnya diganti oleh suatu test yang bisa mengukur adanya HIV aktual dalam plasma darah. Jadi boleh dikata, orang yang menderita penyakit UMUM (HIV negatif) bisa menunjukkan hasil nilai viral load yang tinggi, seperti misalnya flu, cacar, hepatitis, herpes, TBC, dan lain-lain. Bahkan virus umum yang TIDAK AKTIF pun bisa menghasilkan nilai viral load yang tinggi pula! Cobalah menguji orang 10 atau 100 sakit akibat virus tapi HIV negatif dan lihat bagaimana hasil viral load mereka?! Detail informasi tentang penyesatan test viral load ini bisa Anda baca di Bab Mitos AIDS Sekitar Viral Load dan Sel T.

MALAPETAKA YANG DITIMBULKAN DARI 3 TIMBANGAN RUSAK


Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan dari 3 timbangan rusak di atas, bisa dilihat apa saja malapetaka yang ditimbulkan ke praktisi medis, pasien dan masyarakat: 1. 2. 3. Orang yang sehat akan divonis positif HIV padahal ia hanya baru saja sembuh dari suatu penyakit UMUM atau bahkan sedang hamil. Orang yang sakit UMUM akan divonis positif HIV. Positif HIV yang salah menjadikan mereka korban obat-obatan kimia yang tidak dibutuhkan, terlebih lagi menderita kerugian non-materi berupa dikucilkan dari komunitas, perasaan bersalah berlebih, hancurnya kepercayaan diri, dan emosi negatif lainnya yang bisa dialami seumur hidup mereka. Kewajiban mengonsumsi ARV seumur hidup menimbulkan berbagai efek samping yang membawa mereka jadi korban obat-obatan kimia lainnya untuk menutupi efek samping obat tersebut. Praktisi medis konvensional yang tidak tahu tentang hal ini menjadi boneka untuk menarik banyak keuntungan bagi para mafia kesehatan. Mereka tanpa disadari, akhirnya melakukan tindakan malpraktek (tanpa sadar) dan membunuh banyak nyawa dengan salah diagnosa mereka.

4. 5.

Coba Anda bayangkan, berapa banyak uang yang didapat oleh para mafia kesehatan dari kasus HIV/AIDS ini? Bisnis yang didapat dari penjualan obat karena salah diagnosa dan menutupi efek samping, jika dikalikan

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 10

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

dengan orderan SEUMUR HIDUP oleh SELURUH DUNIA, merupakan uang segunung yang tidak bakal habis untuk 14 keturunan!

Referensi: http://aliveandwell.org/html/questioning/questioningthetests.html http://reducetheburden.org/?p=3929 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20813993 http://circ.ahajournals.org/cgi/content/meeting_abstract/118/18_MeetingAbstracts/S_817-b http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19089481 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16925727 http://www.hivandhepatitis.com/recent/2010/011510_d.html http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102283775.html http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102219086.html http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15078639?dopt=Citation http://cid.oxfordjournals.org/content/36/4/453.full http://jn.nutrition.org/content/134/8/1978.full http://aliveandwell.org/html/viral_load_tcell/viral_load.html

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 11

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

AIDS BUKANLAH PENYAKIT BARU


Berlawanan dengan pandangan umum, AIDS tidaklah baru dan sebenarnya juga bukan suatu penyakit. AIDS adalah istilah baru yang diberikan oleh Centers for Disease Control (CDC) terhadap kumpulan 29 penyakit umum termasuk infeksi jamur, herpes, diare, beberapa jenis pneumonia, beberapa kanker, salmonella, dan TBC. [30] Penyakit-penyakit ini kemudian disebut AIDS hanya pada saat mereka muncul pada seseorang yang juga memiliki protein dan antibodi pelindung yang diduga sebagai HIV.
Di Amerika Serikat, AIDS = 28 Penyakit Lama + 1 Kondisi Bukan Penyakit: 1983 - Definisi AIDS Pertama (12 penyakit): Pneumocystis carinii pneumonia, Kaposi's sarcoma, toxoplasmosis, strongyloidosis, aspergillosis, cryptococcosis, candidiasis, cryptosporidiosis, cytomegalovirus, herpes simplex, progressive multifocal leukoencephalopathy, dan lymphoma otak 1985 - Definisi Revisi (penambahan 7 penyakit): Mycobacterium avium complex, histoplasmosis, isosporiasis, Burkitt's lymphoma, immunoblastic lymphoma, candidiasis bronchi, trachea dan paru-paru, serta hasil test antibodi HIV positif. 1987- Definisi Refisi (penambahan 6 penyakit): Encephalopathy, Mycobacterium tuberculosis, wasting syndrome, coccidioidomycosis, cytomegalovirus retinitis, Salmonella septicemia. Test antibodi HIV tidak lagi diperlukan. 1993 - Definisi Revisi (penambahan 3 penyakit + 1 tanda pengganti): Recurrent bacterial pneumonia, invasive cervical cancer, pulmonary tuberculosis, perhitungan sel T Cell <200 or <14% dari total limfosit (non-illness).

Seseorang didiagnosis mengidap AIDS jika mereka memiliki satu atau lebih dari 29 gejala resmi AIDS dan jika mereka juga mendapat hasil test positif untuk antibodi yang berhubungan dengan HIV. Lain kata, pneumonia pada seseorang yang ditest positif HIV akan disebut sebagai AIDS, sementara pneumonia yang sama pada seseorang yang ditest negatif HIV akan tetap disebut sebagai pneumonia. Gejala-gejala dan manifestasi dari kedua pneumonia tadi bisa mirip, tapi pada seseorang akan disebut sebagai AIDS sedangkan yang lainnya tetap disebut pneumonia. FORMULA ILUSI UNTUK AIDS Pneumonia + Test HIV Positif = AIDS Pneumonia + Test HIV Negatif = Pneumonia Tuberculosis + Test HIV Positif = AIDS Tuberculosis + Test HIV Negatif = Tuberculosis Formula ini menciptakan ilusi sempurna akan hubungan HIV dengan AIDS

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 12

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Tidak satupun dari 29 gejala AIDS adalah baru, tidak satupun muncul secara eksklusif pada seseorang yang ditest positif akan antibodi HIV, dan semuanya memiliki dokumentasi yang memperlihatkan penyebab dan perawatan yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebelum adanya kategori AIDS ciptaan CDC, 29 penyakit lama ini tidak pernah diajarkan sebagai bagian dari satu jenis penyakit penyebab semua. Walaupun kebanyakan dari kita mengasosiasikan AIDS dengan berbagai penyakit berat, pada tanggal 1 Januari 1993, CDC menambah definisi AIDS yang meliputi orang dengan jumlah sel T 200 atau kurang walaupun tanpa gejala atau penyakit. [31] Definisi baru ini menyebabkan jumlah kasus AIDS di Amerika naik dua kali lipat tiap harinya. [32] Sejak tahun 1993, lebih dari separuh semua kasus-kasus AIDS yang baru tiap tahunnya ada di antara orang-orang yang tidak memiliki gejala atau penyakit klinis. [33] Hanya oleh karena penyebarluasan definisi AIDS-lah yang mengakibatkan jumlah kasus-kasus baru AIDS jadi meningkat. Definisi AIDS di Amerika telah ditambahkan tiga kali sejak 1981. Walaupun tiap penambahan definisi telah mengakibatkan peningkatan besar pada kasus-kasus AIDS baru, statistik AIDS tetap mendatar pada group beresiko di tahun 1992 dan telah berkurang dengan pasti sejak caturwulan kedua tahun 1993. Jika CDC tetap melanjutkan tiga definisi pertama mengenai AIDS, kasus-kasus baru penderita AIDS di Amerika pada tahun 1997 akan menjadi lebih dari 10.000. Dengan menggunakan definisi tahun 1993, 21.000 kasus baru AIDS bertambah dan lebih dari 20.000 kasus ini terdapat pada orang-orang tanpa gejala maupun penyakit. [34]

Di tahun 1998, CDC berhenti memberikan informasi mengenai penyakit dan definisi AIDS sebagai pedoman diagnosis siapakah yang terjangkit AIDS. Ini berarti publik tidak lagi mengetahui dengan pasti berapakah kasus baru AIDS terdapat pada orang-orang yang tidak sakit sama sekali. [35] Fakta mengejutkan lainnya adalah Anda bisa menerima diagnosis AIDS bahkan tanpa test HIV. Ini disebut sebagai diagnosis presumtif. Berdasarkan dokumentasi CDC, lebih dari 62.000 kasus AIDS di Amerika telah didiagnosis tanpa test HIV. [36] Namun tetap saja satu-satunya perbedaan antara pneumonia dengan AIDS adalah hasil test positif HIV dan test itu sendiri tidak diperlukan untuk mendiagnosis AIDS.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 13

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Oleh karena AIDS bukanlah suatu penyakit dan tidak satupun definisi AIDS yang diterima secara universal, maka kondisi atau gejala yang disebut AIDS itupun berbeda-beda dari satu negara ke negara lainnya. Misal, di laboratorium Kanada (LCDC) tidak memakai pedoman kriteria jumlah sel T dari Amerika. [37] Ini berarti bahwa 182.200 pasien AIDS Amerika (lebih dari 25% penduduk Amerika terdiagnosis AIDS) tidak akan terdiagnosis AIDS jika mereka di Kanada. [38] WHO menerapkan 2 definisi AIDS yang berbeda di Afrika, dimana tak satupun dari definisi tersebut sama dengan kriteria di Amerika maupun di Kanada. Definisi diagnostik yang sering digunakan di Afrika tidak memerlukan test HIV jika seorang pasien memiliki setidaknya salah satu dari tiga gejala utama (berat badan turun, demam dan atau batuk), ditambah satu tanda kecil seperti misalnya gatal-gatal atau pembengkakan kelenjar! [39] Sebelum ditemukannya AIDS, CDC pernah menyerukan peringatan kepada masyarakat mengenai masalah kesehatan lain yang sebenarnya tidak penting. Di tahun 1976, ketika ada 5 prajurit yang bertugas di markas New Jersey terjangkit flu, pejabat CDC menyerukan kepada masyarakat akan adanya wabah flu yang akan segera terjadi. Mereka memprediksi bahwa akan ada wabah yang sanggup mematikan 500.000 orang Amerika dalam setahun. Anggota Kongres kemudian menanggapi peringatan CDC dengan cara mengalihkan jutaan dolar uang pemerintah ke program vaksin darurat dan dengan seruan Presiden Amerika, Gerald Ford, banyak penduduk Amerika menerima vaksin Flu Babi. Namun demikian, wabah yang ditakutkan tidak pernah terjadi begitu juga dengan prediksi Virus Babi yang mematikan. Malahan, lebih dari 600 orang menjadi lumpuh oleh karena vaksin yang juga mengakibatkan hampir 100 orang meninggal. [40] AIDS DI AMERIKA AIDS adalah suatu kategori, bukan suatu penyakit. Ada 29 kondisi umum dalam kategori ini termasuk pneumonia, infeksi jamur, salmonella, dan beberapa jenis kanker. Tidak satupun dari kondisi ini adalah baru. Tidak satupun dari kondisi ini muncul secara eksklusif pada orang dengan test HIV positif. Semua muncul pada orang yang ditest negatif. Semua kondisi definisi AIDS (29 kondisi) penyebab dan pengobatannya telah terdokumentasikan tidak berhubungan dengan HIV.

Tahun berikutnya, CDC sekali lagi menyerukan peringatan ke publik dengan prediksi mengerikan akan Penyakit Legionnaire. Diikuti banyak usaha penelitian dari pemerintah dan tak henti-hentinya berita-berita dari media massa mengenai wabah baru, ternyata pneumonia biasa yang disebut Legionnaire hanya menyebabkan kematian 30 orang di seluruh Amerika. Kemudian diketahui bahwa 20 sampai 30 persen orang Amerika positif terhadap bakteri Legionella, mikroba yang umum terdapat di sistem perairan Amerika. [41] Prediksi CDC akan wabah, berlawanan dengan fakta bahwa semua penyakit infeksi yang ada jika digabung ternyata hanya menyebabkan kematian pada 1% orang Amerika saja. [42]

Referensi: [30] In the United States, AIDS = 28 old illnesses and one non-illness:

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 14

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

1983 original AIDS definition (12 illnesses): Pneumocystis carinii pneumonia, Kaposis sarcoma, toxoplasmosis, strongyloidosis, aspergillosis, cryptococcosis, candidiasis, cryptosporidiosis, cytomegalovirus, herpes simplex, progressive multifocal leukoencephalopathy, lymphoma of the brain 1985 revised definition (seven more old illnesses added): Mycobacterium avium complex, histoplasmosis, isosporiasis, Burkitts lymphoma, immunoblastic lymphoma, candidiasis of the bronchi, trachea and lungs, and a positive HIV antibody test. 1987 revised definition (six additional illnesses): Encephalopathy, Mycobacterium tuberculosis, wasting syndrome, coccidioidomycosis, cytomegalovirus retinitis, Salmonella septicemia. HIV antibody test no longer required. 1993 revised definition (three more illnesses plus one surrogate marker): Recurrent bacterial pneumonia, invasive cervical cancer, pulmonary tuberculosis, T Cell count of <200 or <14% of total lymphocytes (nonillness). Source: Duesberg P, Yiamouyannis J, 1995 AIDS: The Good News Is HIV Doesnt Cause It Health Action Press [31] US Centers for Disease Control 1994 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1993 [32] Navarro M AIDS Definition Widened to Include Blood Cell Count August 8 1993 New York Times; Altman L AIDS Cases Increase Among Heterosexuals March 11 1994 New York Times [33] US Centers for Disease Control HIV/AIDS Surveillance Report Year-end editions 1998, 1997, 1996, 1995, 1994, 1993 [34] US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1997 Table11 p17 [35] US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1998 p43 [36] Duesberg P 1993 The HIV Gap in National Statistics Bio/Technology 11:955-6 [37] Laboratory Centre for Disease Control, Health Canada, 1998 HIV and AIDS in Canada: Surveillance Report to December 31, 1997; US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1998 [38] US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1997 Figure 6 p25; US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1998 [39] World Health Organization 1985 Bangui definition for AIDS in Africa (current use confirmed by WHO April 1999); WHO case definitions for AIDS surveillance in adults and adolescents, Weekly Epidemiological Record September 1994; 69:273-80 (current use confirmed by WHO April 1999) [40] Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus: Regnery Press, Washington DC p141-145 [41] Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus: Regnery Press, Washington DC p54-58 [42] Carins J 1978 Cancer: Science and Society WH Freeman and Company, San Francisco

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 15

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

HIV BUKAN PENYEBAB AIDS

ASAL MUASAL HIV


Tidak ada bukti ilmiah yang benar-benar berhasil membuktikan bahwa HIV merupakan penyebab AIDS. Malahan, semua bukti epidemiologi dan mikrobiologi yang jika digabung memberikan kesimpulan bahwa HIV tidak bisa menyebabkan AIDS atau bahkan menyebabkan penyakit lainnya. Konsep bahwa AIDS disebabkan oleh suatu virus bukanlah suatu fakta, tapi suatu KEYAKINAN dan ASUMSI yang diperkenalkan di konferensi pers tahun 1984 oleh Dr. Robert Gallo, peneliti di National Institutes of Health (NIH). [43] HIV adalah suatu retrovirus, tipe virus yang dulunya telah dengan serius diteliti selama 2 dekade oleh program kesehatan pemerintah yang berfokus pada virus penyebab kanker. Pandangan akan kanker yang menular, dulu Dr. Robert Gallo populer di era 60-an dan 70-an. Oleh karena retrovirus tidak memiliki mekanisme pembasmi sel dan kanker merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan pertumbuhan sel tidak teratur, tipe virus seperti ini dulunya dianggap sebagai calon penyebab kanker. Namun demikian, faktanya adalah orang-orang sehat hidup harmonis dengan tak terhitungnya retrovirus; beberapa retrovirus ada oleh karena infeksi dan sebagian memang sudah ada dari dalam tubuh, DIPRODUKSI OLEH DNA KITA SENDIRI! [44] Sangat sedikit retrovirus, jika memang ada, yang terbukti menyebabkan penyakit pada manusia. Di era 80-an ketika CDC, mulai menarik perhatiannya ke AIDS, Gallo dan para peneliti kanker lainnya beralih fokus dari kanker ke dilemma baru yang disebut sebagai AIDS, dan para ilmuwan pemerintah yang sama-sama memimpin pencarian virus kanker juga mulai mencari suatu virus yang mungkin jadi penyebab AIDS. Pada tanggal 23 April 1984, Gallo mengadakan konferensi pers internasional dengan US Department of Health and Human Services (HHS). Dia memakai forum ini untuk mengumumkan penemuan dia akan suatu retrovirus baru sebagai kemungkinan penyebab AIDS. Walaupun Gallo tidak memberikan bukti apapun untuk mendukung asumsi sementara dia, HHS langsung menyatakannya sebagai keajaiban medis Amerika lainnya kemenangan ilmu pengetahuan terhadap penyakit mematikan. [45] Kemudian di hari yang sama, Gallo mempatenkan test antibodi yang sekarang dikenal sebagai test AIDS. Keesokan harinya, New York Times mengubah proposal Gallo MENJADI SUATU KEPASTIAN melalui berita halaman muka Virus Penyebab AIDS, dan semua pendanaan untuk menyelidiki kemungkinan lain penyebab AIDS langsung dihentikan. [46] Dengan mengumumkan hipotesisnya kepada media tanpa data yang mencukupi, Gallo telah melanggar aturan fundamental dari proses ilmu pengetahuan. Peneliti pertama-tama harus mempublikasikan bukti untuk suatu hipotesis pada salah satu jurnal ilmu pengetahuan atau kedokteran, serta mendokumentasikan penelitiannya yang ia pakai sebagai dasarnya. Kemudian para ahli akan memeriksa dan mendebat hipotesisnya, serta mencoba menduplikasikan percobaan yang sama dari aslinya, untuk mengkonfirmasi hasil temuan asli. Semua

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 16

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

hipotesis baru harus mampu bertahan terhadap penelitian cermat dari para ahli lainnya dan harus sukses diverifikasi melalui percobaan-percobaan sebelum ia dianggap sebagai teori yang benar. Dalam kasus HIV, Gallo mengumumkan hipotesis yang tidak terkorfirmasi kepada media sebagai suatu fakta yang sudah pasti benar dan menyebabkan para pejabat pemerintah mengeluarkan kebijakan kesehatan publik baru berdasarkan pada pernyataan akan virus AIDS yang belum dibuktikan kebenarannya. Beberapa pihak akhirnya membawa hipotesis yang belum terbukti kebenarannya ini menjadi suatu teror akan wabah besar yang mematikan. Data yang digunakan Gallo untuk membangun hipotesis HIV/AIDS-nya dipublikasikan beberapa hari sesudah pengumumannya. Ketimbang mendukung hipotesis dia, data tersebut JUSTRU memperlihatkan bahwa Gallo tidak sanggup menemukan HIV (secara aktual) pada lebih dari setengah pasien AIDS dalam penelitiannya. [47] Sementara ia sanggup mendeteksi adanya antibodi pada kebanyakan dari mereka, keberadaan antibodi itu sendiri bukanlah indikasi dari infeksi yang baru saja terjadi dan malah sebagai bukti akan adanya reaksi kekebalan terhadap suatu infeksi. Data yang dia sediakan juga gagal untuk menyediakan penjelasan yang bisa dipercaya akan hal bagaimana retrovirus bisa menyebabkan AIDS. Gallo menyatakan bahwa HIV beraksi dengan menghancurkan sel-sel imun, tapi penelitian selama 70 tahun telah menunjukkan bahwa retrovirus tidak bisa membunuh sel. Dia juga tidak bisa memberikan bukti bahwa HIV berbeda dari retrovirus lainnya yang sebenarnya tidak membahayakan. Pada kenyataannya, semua bukti yang ada sekarang ini malah membuktikan bahwa HIV, sama seperti semua retrovirus lainnya, tidaklah membunuh sel (cytotoxic). ALASAN KENAPA HIV TIDAK MUNGKIN MENYEBABKAN AIDS HIV diasumsikan sebagai suatu retrovirus. Retrovirus tidak bersifat cytotoxic, artinya tidak membunuh sel. HIV diasumsikan memiliki struktur genetika yang sama dengan semua retrovirus lainnya. Ratusan jenis retrovirus sudah biasa ditemukan di dalam tubuh orang sehat. Bahkan jika toh HIV dapat membunuh sel, ia hanya akan dapat menginfeksi rata-rata 1 dari 1000 sel T yang berarti tidak cukup untuk bisa menghabiskan sel T dan menyebabkan AIDS. Kebanyakan orang sehat pernah terinfeksi virus yang bisa membunuh sel, seperti misalnya virus penyebab herpes dan mononucleosis. Virus-virus ini menginfeksi jutaan sel T bahkan lebih dari setengah semua sel T yang ada, tapi tetap tidak bisa menghabiskan sel T dan menyebabkan AIDS.

Fokus pertanyaan mengenai HIV dengan segera beralih dari bagaimana ia bisa menyebabkan AIDS ke pertanyaan siapa yang menemukan komoditas viral berharga ini setelah Dr. Luc Montagnier dari Pasteur Institute di Perancis menuduh Gallo telah mencuri sampel HIV miliknya. Investigasi kongresional menetapkan Gallo telah mempresentasikan data yang curang pada data aslinya mengenai HIV, dan virus yang dia klaim sebagai temuannya sebenarnya merupakan kiriman dari Montagnier. [48] Negosiasi diadakan diantara pemerintah Perancis dan Amerika untuk menetapkan temuan dan hak paten. [49] Ini berakhir dengan suatu kompromi, dimana Montagnier dan Gallo berbagi kredit sebagai 2 penemu HIV dan memegang hak paten atas test HIV. Montagnier sendiri pernah menyatakan kalau dia tidak percaya bahwa HIV sendiri bisa menyebabkan AIDS. [50]

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 17

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Sejak 1984, lebih dari 100.000 data mengenai HIV telah dipublikasikan. Tak satupun dari data-data ini, tunggal maupun kolektif, sanggup mendemonstrasikan atau membuktikan dengan efektif bahwa HIV penyebab AIDS. Walaupun Gallo mengklaim bahwa HIV penyebab AIDS dengan cara menghancurkan sel T dari sistem imun, penelitian kanker selama 20 tahun telah mengkonfirmasikan bahwa retrovirus tidak bisa membunuh sel. Pada kenyataannya, tetap tidak ada bukti dalam literatur ilimiah yang mendemonstrasikan bahwa HIV sanggup menghancurkan sel T, baik langsung maupun tidak langsung. Membandingkan HIV dengan Varicella Zoster Virus (VZV), yaitu virus penyebab cacar air, akan membantu kita melihat hipotesis HIV benar-benar melanggar aturan ilmiah dan logika. HIPOTESIS HIV MELANGGAR ATURAN ILMIAH VZV = Cacar air Gejala yang sama pada semua kasus. HIV = AIDS? Gejala berbeda-beda tergantung pada kelompok resiko. Antibodi HIV, tanpa adanya virus yang terlihat, diasumsikan sebagai indikasi atau prediksi AIDS. HIV (yang seharusnya sebagai virus sebenarnya) susah ditemukan pada kasus-kasus AIDS. VZV (yang seharusnya sebagai virus sebenarnya) susah ditemukan dan hanya dalam jumlah konsentrasi rendah pada sel T penderita. Replikasi HIV (yang diasumsikan) tidak membunuh sel. Gejala AIDS dikatakan muncul bertahun-tahun sesudah infeksi dan bahkan sesudah terciptanya imunitas antibodi (HIV+).

Antibodi VZV alami, tanpa adanya virus yang terlihat, adalah indikasi kekebalan tubuh terhadap virus pada saat itu.

VZV (virus yang sebenarnya) dengan mudah ditemukan pada semua kasus cacar air.

VZV (virus yang sebenarnya) mudah ditemukan dalam jumlah konsentrasi tinggi pada semua jaringan penderita.

Replikasi VZV akan membunuh sel T.

Gejala yang parah akan muncul dalam beberapa hari atau minggu sesudah infeksi dan sebelum terciptanya imunitas antibodi (VZV+).

HIV adalah satu-satunya virus yang dikatakan menyebabkan kumpulan penyakit dari berbagai virus dan bakteri lainnya ketimbang sebagai virus yang memiliki penyakit sendiri. Para ahli AIDS juga berkata bahwa HIV bisa menyebabkan berkurangnya sel imun bersamaan dengan menyebabkan berkembangnya sel kanker.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 18

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Walaupun uang untuk penelitian telah dihabiskan lebih banyak lagi untuk HIV dibandingkan dengan total virus lainnya sepanjang sejarah medis, tidak satupun ada bukti ilmiah yang memvalidasi hipotesis bahwa HIV adalah penyebab AIDS, atau bahwa AIDS memiliki penyebab viral. Suatu hipotesis yang baik terlihat dari kemampuannya dalam menuntaskan masalah dan misteri, membuat prediksi akurat dan menghasilkan output yang baik. Hipotesis HIV telah gagal untuk memenuhi semua kriteria ini. Ratusan ilmuwan diseluruh dunia sekarang telah mempertanyakan kembali hipotesis HIV. Untuk informasi lebih lanjut mengenai usaha mereka, bisa Anda dapatkan di web Professor Peter Duesberg dengan link: http://www.duesberg.com/

APAKAH RATING KASUS HIV MENINGKAT?


Rating kasus HIV tidaklah meningkat. Jika kita belajar dari kasus Amerika, berdasarkan perkiraan CDC terkini, jumlah orang Amerika yang positif HIV tidak naik sejak test HIV pertama kali diperkenalkan ke publik di tahun 1985. Di tahun 1986, CDC mulai memperlihatkan PERKIRAAN bahwa 1 sampai 1,5 juta orang Amerika telah positif HIV. [51] Media dan organisasi-organisasi AIDS membuat klaim yang meresahkan dari perkiraan tersebut , yaitu satu dari tiap 250 orang di Amerika terinfeksi HIV. Empat tahun kemudian, PERKIRAAN resmi diturunkan menjadi 800.000 dan 1,2 juta, serta di tahun 1995, mengikuti investigasi yang dilakukan oleh NBC Nightly News, CDC sekali lagi menurunkan PERKIRAAN resminya di antara 650.000 dan 900.000, yang sampai saat ini masih diikuti. [51, 52] Sementara jumlah positif HIV gagal untuk naik, adalah penting untuk memperhatikan bahwa rating penyakit menular seksual seperti misalnya chlamydia, genital herpes, gonorrhea dan syphilis telah naik melebihi kasus AIDS. Angka-angka ini kontradiksi dengan pernyataan bahwa seks aman telah mencegah HIV meluas.

APAKAH HIV BUTUH BERTAHUN-TAHUN UNTUK MENJADI AIDS?


Untuk lebih dari satu dekade, para ilmuwan di seluruh dunia setuju bahwa HIV memiliki periode laten, yaitu suatu periode dimana ia tetap tidak aktif dalam tubuh sebelum akhirnya menjadi aktif dan menyebabkan kehancuran imunitas. Pernyataan akan periode laten digunakan untuk menjelaskan kenapa HIV tidak bereaksi sama seperti mikroba penyebab infeksi dan penyakit lainnya segera sesudah adanya infeksi, dan mengapa kuantitas besar dari HIV yang aktif tidak bisa ditemukan pada orang-orang dengan hasil test positif. Pertama kalinya, periode laten HIV adalah selama beberapa bulan saja. [53] Kemudian direvisi menjadi satu tahun, lalu 2, 3, dan 5 tahun. [54] Sebagaimana banyak orang dengan test HIV positif tidak menjadi AIDS

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 19

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

seperti yang diperkirakan, periode laten diperpanjang menjadi 10 atau 15 tahun. Bahkan akhir-akhir ini, berkembang lamanya menjadi seumur hidup. [55] Ketika perkembangan periode laten HIV menjadi fokus penelitian yang cermat, hal itu kemudian diganti dengan konsep HIV aktif secara konstan menggandakan diri dan menghancurkan sel-sel dengan tingkat yang spektakular, dan hipotesis ini disebut sebagai viral load. Media massa, agen kesehatan pemerintah, organisasi AIDS, dan kebanyakan dokter TANPA PEMIKIRAN KRITIS menerima konsep viral load sebagai fakta. Para penganjur konsep viral load menyatakan bahwa HIV merajalela dan merusak sejak dari awal infeksi dan bahwa sistem imun seseorang yang positif test HIV terikat dalam pergumulan terus menerus dalam menjaga virus tetap terkendalikan. Mereka mengklaim bahwa HIV, sesudah lima, sepuluh, atau lima belas tahun kemudian, HIV akhirnya memenangkan peperangan dengan cara menghancurkan sistem imun. Viral load sepenuhnya didasarkan atas berbagai kesimpulan yang diambil dari test-test polymerase chain reaction (PCR), dan berdasarkan atas asumsi yang salah bahwa fragmen materi genetik PCR dapat dipakai untuk menghitung jumlah virus aktual. PCR adalah suatu teknik untuk mendeteksi adanya kuantitas dalam semenit dari materi genetik dalam darah, lewat replikasi DNA atau RNA. Pada kenyataannya, PCR tidak bisa mendeteksi virus aktual. Ia hanya memperlihatkan materi genetik yang berhubungan dengan HIV (RNA atau DNA) dan muatan yang dihasilkan oleh test tersebut merupakan kalkulasi matematis, bukan suatu hitungan dari penyebaran virus. Ketika metode-metode standar penghitungan virus diaplikasikan, suatu viral load dari 100.000 menunjuk kepada korespondensi dibawah 10 unit HIV yang menginfeksi, yaitu suatu jumlah yang terlalu jauh untuk bisa mengakibatkan penyakit. [56] Berlawanan dengan pandangan umum, PCR tidak bisa menentukan porsi apa (jika ada) dari materi genetik yang mendeteksi adanya penyebaran virus. Malahan lebih dari 99% yang diperkirakan oleh PCR adalah bukan penyebaran virus yang berarti. [57] Dr. Kary Mullis, yang memenangkan Penghargaan Nobel tahun 1993 karena menemukan PCR adalah anggota dari Group Uji Kembali Ilmiah atas Hipotesis HIV/AIDS dan menyangkal mereka yang mengklaim bahwa HIV merupakan penyebab AIDS. [58] Viral load diperkirakan ada dalam orang yang negatif HIV dan pasien AIDS yang positif dalam test antibodi HIV tapi tidak memiliki HIV. [59] Level rendah viral load sebenarnya tidak bisa dipakai sebagai tanda kesehatan yang baik, atau tidak adanya penyakit, atau jumlah sel T yang tinggi. Dan sementara viral load tinggi, sebenarnya tidak berhubungan dengan sel T yang rendah atau sebagai tanda adanya penyakit. [60]

Referensi: [43] Duesberg P, Rasnick D 1998 The AIDS Dilemma: Drug Diseases Blamed on a Passenger Virus Genetica 104:85-132; Mullis K 1998 Dancing Naked in the Mindfield Pantheon Books, New York p171-190; Shenton J 1998 Positively False St Martins Press, New York p6-17 [44] Mullis K 1988 Dancing Naked in the Mindfield Pantheon Books, New York p 178; Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus Regnery Press, Washington DC p 89-96 [45] Altman L New York Times, April 23 1984 [46] Altman L Researchers Believe AIDS Virus is Found New York Times, April 24 1984 (Dr. James Curran, head of the CDCs AIDS investigating team, calls discovery the virus that causes AIDS) [47] Gallo found HIV in only 26 of 63 AIDS patients (41%) Source: Gallo R May 4 1984 Science Volume 224 p502

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 20

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[48] In 1983, Montagnier sent Gallo retrovirus particles (LAV) taken from the lymph node of a male homosexual without AIDS. Source: Science May 20 1983, Vol 220; the virus Gallo claimed to have discovered in 1984 was found to actually be Montagniers LAV. Source: New Scientist, February 12 1987 [49] Dingell J Misconduct in Medical Research, New England Journal of Medicine 1993 328:1610-1615; CoDiscoverer of HIV Loses Bid to Regain Job AIDS Policy and Law May 14 1999 Vol 14 No 9; Crewdson J In Gallo Case, Truth Termed a Casualty: Science Subverted in AIDS Research Chicago Tribune, January 1 1995 [50] Baffour A Are 26 Million Africans Dying of AIDS? December 1998 New African Magazine p34-42 [51] Curran J 1985 The Epidemiology of AIDS: Current Status and Future Prospects Science 229:1352-1357; Karon, et al 1996 Prevalence of HIV Infections in the US Journal of the American Medical Association 276:126131; Krieger L One in 300 US Adults Infected, San Francisco Examiner July 7 1996 pA82 [52] NBC Nightly News, March 10 1995: Robert Hager of NBC reported that the CDC was about to lower estimates they knew were too high. CDC spokesperson Michelle Bond remarked that the CDC officials were reluctant to report lower numbers for fear of adverse budgetary consequences. [53] Altman L New Cases Widen Views About AIDS New York Times January 5 1984 [54] Auberbach, et al 1984, Am J Med 76:487; Boffey P AIDS in the Future: Risk of Developing AIDS New York Times January 14 1986; JAMA 262: 3129-3130; Burkett E HIV: Not Guilty? Miami Herald December 23 1990 p12-17 [55] Eckholm E Onset of AIDS After Transfusion Found to Lag Average of 5 Years, New York Times May 29 1986; Lambrou E 1994 AIDS: Scare or Scam? Vantage Press, New York p15; Garrett L June 1999 Blacks May Have Genetic Risk of HIV Infection, Alive & Kicking!; Waldholz M, Tanouye E Cocktail Break Wall Street Journal January 25 1999 [56] Johnson C, Philpott P Viral Load of Crap Reappraising AIDS Vol 4:10 October 1996; Duesberg P 1995 Nature 357 p197 [57] Rasnick D Kinetics Analysis of Consecutive HIV Proteolytic Cleavages of the Gag-Pol Polyprotein Journal of Biological Chemistry March 7 1997 [58] Mullis K October 1998 The Medical Establishment vs. The Truth Penthouse Magazine [59] Rich J, et al 1999 Misdiagnosis of HIV Infection by HIV-1 Plasma Viral Load Testing: A Case Series Annals of Internal Medicine 130:37-39; Sullivan, et al Persistently Negative HIV-1 Antibody Enzyme Immunoassay Screening Results for Patients with HIV-1 Infection and AIDS AIDS January 14 1999 13:89-96 [60] Piatak M March 19 1993 High Levels of HIV-1 in Plasma During All Stages of Infection Determined by Competitive PCR Science 259:1749-53; Roehr B Loading Zone POZ Magazine August 1999 p76

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 21

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

APAKAH TEST HIV/AIDS SEKARANG INI AKURAT?

ORANG YANG HANYA SAKIT FLU, CACAR, HAMIL, BAHKAN ANJING PUN BISA JUGA POSITIF HIV
Tahukah Anda bahwa test-test yang ada selama ini popular disebut sebagai test untuk AIDS tidak bisa mengidentifikasi atau mendiagnosa AIDS dan tidak bisa mendeteksi HIV, virus yang diklaim sebagai penyebab AIDS. Test ELISA dan Western Blot yang pada umumnya dipakai untuk mendiagnosa infeksi HIV hanya bisa mendeteksi interaksi antara protein dan antibodi yang diperkirakan berhubungan dengan HIV. Keduanya tidak bisa mendeteksi HIV itu sendiri. Dan bertentangan dengan pandangan umum, test viral load yang lebih baru tidak bisa mengukur tingkat aktual virus dalam darah. Semua test antibodi HIV sangat tidak akurat. Satu alasan bagi ketidakakuratan tersebut adalah berbagai jenis virus, bakteri, dan antigen lainnya dapat menyebabkan sistem imun untuk membuat antibodi yang juga bereaksi sama dengan asumsi HIV. Ketika antibodi dihasilkan sebagai respon atas reaksi infeksi dari bakteri dan virus ini, serta antigen-antigen yang ada kemudian dihubung-hubungkan dengan protein HIV, maka akan keluar hasil yang positif. Antigen adalah suatu subtansi yang dapat memicu reaksi daya tahan tubuh, menyebabkan tubuh memproduksi antibodi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Banyak antigen merupakan protein asing (antigen yang tidak ditemukan alami dalam tubuh), seperti misalnya mikroorganisme, racun, dan jaringan sel yang berasal dari transplantasi organ. Kepanjangan dari antigen adalah ANTIbodi GENerating. Banyak antibodi yang ditemukan di dalam tubuh orang sehat dan normal dapat menyebabkan hasil yang positif pada test antibodi HIV. [62] Produksi antibodi dalam tubuh manusia yang terjadi karena infeksi virus bisa tetap ada dalam tubuh selama bertahun-tahun walaupun sistem imun telah mengalahkan virus tersebut, dan bahkan bisa untuk seumur hidup antibodi tersebut tetap ada. Dengan demikian, orang-orang sehat yang tidak pernah terjangkit HIV bisa memiliki hasil test HIV yang positif secara konsisten selama bertahun-tahun atau bahkan untuk seumur hidup mereka. Suatu tes antibodi baru bisa disebut akurat yaitu dengan cara membuktikan bahwa hasil positif benar-benar telah ditemukan dalam tubuh orang yang benar-benar memiliki virus tersebut. Standar seperti ini untuk

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 22

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

menentukan keakuratan test, tidak pernah ditetapkan di tahun 1984, yaitu masa dimana test antibodi HIV pertama kali diciptakan. Bahkan sampai sekarang ini, hasil positif ELISA baru bisa disahkan oleh test antibodi kedua yang juga tidak akurat, yaitu test HIV Western Blot. Oleh karena keakuratan test antibodi HIV tidak penah ditetapkan, adalah mustahil untuk mengklaim bahwa suatu hasil test yang positif itu mengindikasikan adanya infeksi HIV yang aktif pada saat itu atau bahkan menunjukkan adanya infeksi itu sendiri. [63] Dalam suatu studi yang menginvestigasi hasil positif dari test Western Blot, ditemukan bahwa 80 orang dengan 2 kali positif pada test ELISA yang telah disahkan positif juga oleh Western Blot, ternyata kemudian menjadi negatif pada saat test Western Blot yang berikutnya. [64] Antibodi yang dihasilkan sebagai respon tubuh terhadap infeksi sederhana seperti misalnya demam atau flu, bisa menimbulkan reaksi positif pada sebuah test antibodi HIV. Suntikan vaksin flu dan imunisasi lainnya juga bisa menciptakan hasil yang positif pada test HIV ELISA dan Western Blot. Orang yang sedang atau pernah terjangkit herpes atau hepatitis juga bisa mendapat hasil test yang positif, sama juga dengan vaksinasi untuk hepatitis B. Terjangkit mikroba yang menyebabkan tuberkolosis dan malaria pada umumnya akan menyebabkan hasil test yang positif begitu juga jika terkena cacing pita dan parasit lainnya. Kondisi seperti alkoholisme atau penyakit liver dan juga darah yang tercemar dengan obat-obatan dapat memproduksi antibodi yang bereaksi pada test antibodi HIV. Kehamilan juga bisa menimbulkan respon yang positif. Antibodi yang diproduksi tubuh sebagai reaksi perlawanan terhadap infeksi mycobacterium dan ragi yang terdapat pada 90% pasien AIDS, menimbulkan hasil test HIV positif yang salah. [65] Di satu studi, 13% orang Indian Amazon yang tidak memiliki AIDS dan juga tidak pernah ada kontak dengan orang luar selain suku mereka sendiri ternyata juga bisa mendapatkan hasil test HIV positif. [26] Di laporan lainnya, 50% sampel darah dari anjing-anjing yang sehat juga bereaksi positif pada test antibodi HIV. [66] Sebelum ada pernyataan bahwa HIV menyebabkan AIDS, antibodi viral merupakan hal yang normal sebagai respon sehat terhadap infeksi dan merupakan indikasi atas sistem kekebalan tubuh. Bukan hanya antibodi saja, test ini juga dipakai untuk mendiagnosa atau memprediksi penyakit. Sebelum HIV, hanya test ELISA dan Western Blot yang telah digunakan untuk mendiagnosa infeksi viral. Tidak ada bukti ilmiah yang kredibel yang menyarankan bahwa fakta-fakta ini bisa dipakai untuk mengakomodasi HIV. Selain tidak akurat, test antibodi HIV juga tidak terstandarisasi. Ini artinya tidak ada kriteria nasional maupun internasional untuk menentukan hasil yang postif. Standar juga bervariasi antara lab satu dengan yang lainnya dalam satu negara atau daerah, dan bahkan bisa berbeda dari hari ke hari di lab yang sama. [67] Pembuat alat-alat test HIV sendiri mengakui, Saat ini belum diketahui standar untuk menentukan ada atau tidak adanya antibodi terhadap HIV-1 dan HIV-2 dalam tubuh manusia. [68] Tabel berikut mengilustrasikan beberapa variasi kriteria dari apa yang dianggap positif HIV di Western Blot dan juga menunjukkan bagaimana seseorang bisa berpindah status dari positif ke negatif jika dia pindah daerah.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 23

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Standar yang berbeda-beda tidak hanya dibatasi pada lokasi saja, kriteria juga bervariasi antara lab satu dengan lainnya dan hasil yang ada terbuka terhadap berbagai interpretasi. Test yang belum disimpulkan bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari kehidupan seksual seseorang, sejarah kesehatan, kode pos atau data survey lainnya dari seseorang yang ditest. Variasi penggunaan protein pada test HIV Western Blot diatur dalam kelompok-kelompok yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini diwakili dengan singkatan ENV, POL dan GAG. Protein pada bagian ENV berkorespondensi dengan membran luar atau pembungkus dari suatu virus; POL menunjuk kepada protein yang biasa ada pada retrovirus termasuk polymerase dan enzim-enzim lainnya; GAG mewakili grup antigen spesifik dan termasuk protein-protein yang membentuk bagian dalam suatu virus. Kelompok-kelompok protein di tiap bagian ditandai oleh huruf p dan diikuti dengan angka yang menunjukkan berat molekular protein tersebut dalam ukuran dalton. Misal, p160 adalah protein ENV yang beratnya adalah 160 dalton. Adalah penting untuk memperhatikan bahwa tak satupun dari protein yang digunakan dalam test antibodi HIV adalah pasti HIV dan tak satupun dari antigen yang dikatakan spesifik HIV hanya ditemukan di seseorang yang positif HIV. Pada kenyataannya, banyak orang yang didiagnosa positif HIV tidak memiliki antigen HIV ini dalam darah mereka. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, test viral load HIV tidak bisa mengisolasi atau mengukur virus aktualnya. Pembuat test ini dengan jelas mengatakan bahwa viral load tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai test penyaring bagi HIV atau juga sebagai test diagnosa yang mengkonfirmasi adanya infeksi HIV pada saat itu. [69] Bahkan kenyataannya, test viral load tidak pernah diberikan persetujuan oleh FDA untuk dipakai sebagai alat diagnosa dan tidak pernah terbukti adanya isolasi virus. Tentu saja masalah terbesar dari semua test HIV adalah HIV tidak pernah bisa didemonstrasikan secara aktual sebagai penyebab AIDS. Jika Anda butuh bukti kuat, cobalah Anda memberikan test HIV pada semua pasien yang ada dalam satu rumah sakit. Minimal 80% dari semua pasien akan menunjukkan hasil yang positif.

HARUSKAH ANDA MEMPERTARUHKAN HIDUP ANDA PADA TEST HIV?


Media massa di Indonesia, kecuali weblog saya healindonesia (pada saat ini), tidak akan berani mempublikasikan hal-hal yang meragukan atau menentang test HIV. Namun, media massa dan jurnal-jurnal kesehatan di luar negeri telah banyak mempublikasikannya seperti contoh di bawah ini: Satu-satunya cara untuk membedakan antara reaksi nyata dan reaksi yang hanya asumsi dihubunghubungkan adalah dengan cara pengisolasian HIV. Semua klaim atas isolasi HIV hanyalah didasarkan pada suatu set fenomena yang terdeteksi pada jaringan contoh. Tak satupun diantaranya benar-benar terisolasi dan tak satupun benar-benar terspesifikasi sebagai retrovirus Kita tidak mengetahui berapa banyak hasil test positif terjadi ketika sebenarnya infeksi HIV tidak ada. Spesifikasi untuk test antibodi HIV sebenarnya tidak ada. Bio/Technology Journal, 11:696-707, 1993

Test antibodi HIV tidak mendeteksi suatu virus. Ini hanya sebagai test terhadap antibodi yang bereaksi terhadap bermacam-macam protein yang para ahli katakan sebagai HIV. Faktanya adalah, suatu test antibodi,

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 24

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

bahkan jika diulang-ulang dan ditemukan positif seribu kali, tidak bisa membuktikan keberadaan infeksi virus itu sendiri. Val Turner, MD, Continuum magazine, Vol 3 No 5, 1996

Test HIV benar-benar tidak bisa dipercaya di Africa. Suatu studi tahun 1994 yang dipublikasikan dalam Journal of Infectious Diseases menyimpulkan bahwa test HIV benar-benar tidak berguna di Afrika Pusat karena dimana mikroba penyebab TBC, malaria, dan lepra yang biasa terjadi di Afrika ternyata juga memiliki hasil positif yang salah lebih dari 70%. Sacramento Bee, October 30, 1994

Dengan pejabat kesehatan publik dan para politikus yang terus mendesak pengetesan HIV pada masyarakat, keakuratan test itu sendiri hampir-hampir tidak dipedulikan. Suatu studi bulan lalu yang dilakukan oleh Congress Office of Technology Assessment menemukan bahwa test HIV bisa sangat tidak akurat. Bagi grup beresiko rendah, yaitu orang-orang bukan pengguna narkoba atau gay atau biseks, 9 dari 10 yang didapati positif adalah hasil positif yang salah, ini mengindikasikan bahwa infeksi itu sendiri sebenarnya tidak pernah ada. US News & World Report, November 23, 1987

Orang-orang yang menerima suntikan gamma globulin untuk cacar air, campak, dan hepatitis bisa memperoleh hasil positif pada test HIV walaupun mereka tidak pernah terinfeksi. FDA mengatakan bahwa hasil test yang positif bisa diakibatkan oleh antibodi yang ditemukan dikebanyakan suplai orang Amerika akan gamma globulin. Gamma globulin terbuat dari darah yang terkumpul dari ribuan pendonor dan secara rutin diberikan kepada jutaan orang tiap tahunnya sebagai perlindungan sementara untuk melawan beberapa penyakit infeksi. Dr. Thomas Zuck dari Divisi Blood and Blood Productsnya FDA berkata bahwa pemerintah tidak mengeluarkan informasi ini karena kami pikir ini bisa berbahaya jika kami mengungkapkannya. USA Today, October 2, 1987

Dua minggu yang lalu, seorang anak berusia 3 tahun di Winston Salem, North Carolina, tertabrak sebuah mobil dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Karena tengkorak anak tersebut retak dan darahnya keluar, pihak rumah sakit mengadakan test HIV. Ketika sang Ibu yang masih trauma itu duduk disamping sang anak, sang dokter masuk dan mengatakan padanya bahwa sang anak positif HIV. Kedua orang tua ditest negatif. Sang dokter memberitahukan sang ibu bahwa dia perlu melakukan investigasi ke semua anggota keluarga dan teman-temannya karena sang anak dianggap telah mendapatkan pelecehan seksual. Dokter beranggapan tidak mungkin ada kemungkinan selain pelecehan seksual sebagai penyebab hasil test HIV yang positif. Beberapa hari kemudian sang ibu menuntut untuk diadakan test kedua. Hasilnya adalah negatif. Pihak rumah sakit kemudian mengadakan konferensi press. Dalam usahanya untuk menjaga nama baik rumah sakit, jurubicara rumah sakit mengutarakan bahwa test HIV ini tidak bisa dipercaya; banyak faktor dapat memiringkan hasilnya, seperti misalnya demam atau kehamilan. Semua orang tahu itu. Celia Farber, Impression Magazine, June 21, 1999 Seorang wanita dari Vancouver menuntut Rumah Sakit St. Paul dan beberapa dokter karena dia didiagnosa sebagai pembawa virus AIDS, padahal tidak. Di Catatan Pengadilan BC Supreme, Lisa Lebed mengkisahkan,

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 25

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

pada saat dia diterima oleh rumah sakit di akhir tahun 1995 untuk melahirkan bayi perempuan, contoh darah telah diambil darinya tanpa pemberitahuan. Hasil test darah memperlihatkan bahwa dia positif HIV, jadi dia memberikan bayinya untuk diadopsi dan memutuskan untuk mendapatkan ligasi tubal. Satu setengah tahun kemudian, ketika sedang mendapatkan perawatan AIDS, dia mendapatkan dirinya negatif untuk test HIV. Penjelasan yang pernah dia dapatkan dari lab ternyata adalah salah. Dia pun berkata oleh karena kelalaian rumah sakit, dia sekarang jadi steril dan telah kehilangan seorang anak perempuan. Woman Sues St. Pauls, CKNW Radio 98, June 10, 1999 Referensi: [26] http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/03/08/1/89926/100-kasus-dugaan-mal-praktekterbengkalai [62] Cordes R, et al 1995 Pitfalls in HIV Testing Postgraduate Medicine 98:177; Langedijk J, et al 1992 Identification of Cross-reaction Epitopes Recognized by HIV-1 False-positive Sera AIDS 6:1547-1548; Strandstrom H, et al 1990 Studies with Canine Sera that Contain Antibodies which Recognize HIV Structural Proteins Cancer Research, September 1:50(17 Suppl):56285-56305; Germanson T 1989 Screening for HIV: Can We Afford the Confusion of the False Positive Rate? Journal of Clinical Epidemiology 42:1235; Weiss R, et al 1988 HIV Testing is the Answer-What's the Question? New England Journal of Medicine 319:1010-1012; Burke, et al 1988 Measurement of the False Positive Rate in a Screening Program for HIV Infections New England Journal of Medicine 319(15):961-964; US News and World Report, November 23 1987 p22c; Jackson G, et al 1988 Passive Immunoneutralisation of Human Immuno-deficiency Virus in Patients with Advanced AIDS Lancet, September 17:647 [63] Papadopulos-Eleopulos E, et al 1993 Is a Positive Western Blot Proof of HIV Infection? Bio/Technology Journal Vol 11 p696-707 [64] Papadopulos-Eleopulos E, et al 1993 Has Gallo Proven the Role of HIV in AIDS? Emergency Medicine 5:113-123 [65] Papadopulos-Eleopulous E, et al 1993 Is a Positive Western Blot Proof of HIV Infection? Bio/Technology Vol. 11 [66] Strandstrom H, et al 1990 Studies with Canine Sera which Recognise HIV Structural Proteins, Cancer Research 50:5628s-5630s. Source: Testing, Testing, 1,2,3... Turner V 1996 Contiuum Vol 3:5 p8-11 [67] Papadopolus-Eleopulos E, et al 1993 Is a Positive Western Blot Proof of HIV Infection? Bio/Technology Journal Vol 11 p696-701; Quantum Clinical Laboratory, Los Angeles, CA: HIV antibody test results for Christine Maggiore April 9 1992 HIV reactive, WB positive positive; March 27 1993 HIV reactive, WB indeterminate; September 1 1993 HIV non-reactive [68] Abbott Laboratory's ELISA HIV antibody test kit pamphlet [69] Continuum Vol 3:4 with thanks to Val Turner, Royal Perth Hospital, Australia; Bio/Technology June 1993 11:696-707

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 26

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

MITOS SEKITAR VIRAL LOAD DAN SEL T

ADA APA DENGAN VIRAL LOAD?


Satu masalah serius dengan hipotesis HIV/AIDS adalah para peneliti tidak sanggup menemukan cukup HIV (virus aktual) pada orang-orang yang positif HIV untuk bisa menjelaskan adanya suatu masalah kesehatan. Bahkan diantara para pasien yang paling parah gejala AIDS-nya, HIV tidak pernah bisa terdeteksi secara kuantitas (jumlah aktual) sehingga bisa menyebabkan habisnya sel-sel kekebalan tubuh. [70] Supaya benar-benar membahayakan, suatu virus harus menginfeksi setidaknya sepertiga dari semua sel-sel target, dimana pada kasus AIDS yaitu sel T dari sistem imun yang menjadi targetnya, kemudian menghancurkan sel T ini dengan cepat sebelum sel T tersebut diganti lagi dengan yang baru.

Mesin PCR untuk pengujian viral load.

Sebagai contoh, hepatitis atau demam dan flu biasa, virus penyebab penyakit-penyakit bersangkutan bisa ditemukan dalam kuantitas dengan ukuran jutaan atau miliaran per milliliter (mL) darah, dan tidak ada yang sanggup menghentikan virus tersebut menginfeksi semua sel dalam tubuh kecuali imunitas antiviral. Pada kasus AIDS, rata-rata hanya ditemukan 10 HIV per mL dalam darah, dan tanda normal imunitas antiviral serta antibody yang ada, dianggap sebagai tanda-tanda bahwa orang itu sakit. [71] Ketidakkonsistenan lainnya mengenai pernyataan bahwa HIV merupakan penyebab AIDS adalah HIV tidak bisa meracuni dan membunuh sel (non-cytotoxic). Ini berarti ketika HIV bereplikasi, ia tidak membunuh sel inang. Virus lainnya yang menyebabkan penyakit merupakan penghancur sel (cytotoxic). Mereka menghancurkan sel yang mereka infeksi ketika mereka hendak bereproduksi dan dengan cepat menyerang 30-60% sel target lainnya. Ketika pernyataan HIV penyebab AIDS diterima sebagai fakta di tahun 1984, para peneliti AIDS telah mengemukakan sejumlah hipotesis mengenai kemampuan HIV dalam menimbulkan kerusakan sel secara rinci tapi masih belum bisa membuktikan mekanismenya dan tidak bisa menjelaskan bagaimana suatu virus yang non-cytotoxic sanggup melenyapkan sel T dan menyebabkan AIDS. Hampir selama satu dekade, dugaan laten (ada tapi tidak terlihat tanda-tandanya) digunakan untuk membenarkan beberapa pernyataan yang berlawanan mengenai AIDS. Para ahli mengklaim bahwa HIV merupakan virus lambat yang tetap tidak aktif atau laten selama beberapa waktu tertentu sebelum akhirnya ia menjadi aktif dan menghancurkan sel-sel imun. Pernyataan ini diterima oleh semua orang tanpa menghiraukan fakta bahwa kuantitas HIV aktual yang aktif tidak ditemukan bahkan pada penderita AIDS dengan gejala akut. [72] Benang putus pada hipotesis AIDS akhirnya dianggap telah tersambung di tahun 1995 dengan 2 laporan hasil penelitian dari satu tim peneliti AIDS yang dipimpin oleh Dr. David Ho dari Aaron Diamond Research Center, dan Dr. George Shaw dari University of Alabama. Ho dan Shaw menawarkan penjelasan yang mereka sebut

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 27

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

sebagai bukti tak terbantahkan bahwa HIV telah aktif sejak terjadinya infeksi dan hadir dalam kuantitas yang cukup untuk menimbulkan kehancuran sel T secara besar-besaran. [73] Mereka mengklaim telah menemukan rata-rata lebih dari 100.000 HIV per mL dalam darah para pasien AIDS dengan menggunakan metode perhitungan virus berdasarkan teknologi baru Polymerase Chain Reaction (PCR). Laporan mereka menyatakan bahwa HIV selalu ada dan aktif dalam kuantitas (jumlah) yang sangat banyak, tapi kehadiran dan keaktifannya tidak bisa diukur dengan cara standar, dan para ilmuwan tersebut mencaricari kesalahan sebagai tolak ukurnya. Sampai tahun 1995, metode untuk menemukan dan menentukan jumlah suatu virus adalah dengan cara mengisolasi virus bersangkutan. Metode yang langsung dan sederhana ini telah sukses diterapkan ke setiap virus KECUALI HIV. Sebagai gantinya, penganjur hipotesis viral load menyarankan para ilmuwan untuk mencari fragmen materi genetik ketimbang mengisolasi virus HIV (memanipulasi kultur lab). PCR adalah suatu teknik inovatif yang membuat para ilmuwan bisa mengambil sampel darah yang mengandung sejumlah molekul DNA atau RNA yang tak terdeteksi dan mendeteksi kuantitas fragmen dari molekul aslinya. Majalah Forbes menjabarkan PCR sebagai versi bioteknologi dari mesin photo copy Xerox. Dr. Kary Mullis, yang memenangkan Penghargaan Nobel untuk penemuan yang revolusioner ini menjelaskan bahwa, PCR memungkinkan kita untuk mengidentifikasi sebuah jarum dalam tumpukan jerami dengan cara mengubah jarum menjadi tumpukan jerami. [74] Sementara PCR telah menyediakan suatu alat baru yang efektif bagi dunia ilmu pengetahuan dan industri, penerapannya kepada penelitian AIDS malah justru menyesatkan ketimbang bermanfaat. Ho dan para peneliti lainnya menerapkan PCR untuk mencari, bukan HIV, tapi fragmen RNA, yaitu materi genetik pada inti virus. Menggunakan logika bahwa tiap partikel virus HIV mengandung dua RNA HIV, mereka mengasumsikan bahwa tiap dua potongan RNA yang terindikasi oleh PCR pasti berhubungan dengan satu partikel virus HIV, dan mereka menyebut penghitungan dari hasil test tersebut sebagai viral load. Viral load telah dielu-elukan oleh media massa sebagai terobosan mutakhir dalam penelitian AIDS dan telah memenangkan berbagai penghargaan bagi Dr. David Ho termasuk penghargaan Man of the Year tahun 1996 dari majalah Time. Viral load juga menjadi ukuran dimana obat baru AIDS dianggap efektif. Protease inhibitor diijinkan dipakai sebagai obat, berdasarkan semata-mata pada kemampuannya yang dianggap bisa mengurangi viral load. Media massa, organisasi-organisasi AIDS, dan kebanyakan dokter-dokter AIDS menerima begitu saja hipotesis viral load sebagai fakta. Berdasarkan hipotesis viral load, miliaran HIV sibuk menginfeksi sel-sel T CD4 tiap harinya dari awal seseorang terinfeksi, dan pembunuh sel imun terus menerus menghancurkan miliaran sel CD4 yang terinfeksi, sementara CD4 baru yang tidak terinfeksi dengan cepat juga mengganti sel-sel mati yang ada. [75] Kemudian, sesudah satu sampai 15 tahun dalam peperangan mikroskopik ini, virus HIV akhirnya menang atas sistem imun sehingga menimbulkan gejala penyakit AIDS. Para penganjur hipotesis viral load mengklaim bahwa alasan aktivitas menakjubkan ini tidak pernah diketahui sebelumnya adalah karena CD4 bereplikasi dengan sangat cepat, sehingga hanya sedikit HIV yang menginfeksi sel T bisa sampai terlacak oleh test pengukuran. [75] Namun bagaimanapun juga, hipotesis viral load gagal untuk menjawab dua pertanyaan penting: Jika memang ada miliaran HIV, mengapa PCR penting digunakan untuk menemukan mereka? Dan jika PCR adalah satusatunya cara untuk mendeteksi HIV, bagaimana mungkin ini memungkinkan para ilmuwan untuk memverifikasi hasil dari PCR? Masalah lainnya dengan viral load adalah bahwa PCR mendeteksi dan menggandakan gen tunggal, dan seringkali hanya fragmen dari suatu gen. Ketika ia mendeteksi 2 atau 3 fragmen genetika dari kemungkinan

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 28

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

lusinan gen lengkap, ini bukanlah bukti adanya keberadaan semua gen atau genome lengkap (adanya partikel virus HIV lengkap) [76] Lebih jauh lagi, seseorang dapat membawa segenap genome retroviral dalam sel-sel tubuh seumur hidup mereka tanpa menghasilkan satu virus sedikitpun. FDA belum menyetujui viral load PCR untuk pengujian HIV atau untuk tujuan diagnosis. CDC mengakui bahwa spesifitas dan sensitifitas dari PCR masih belum diketahui dan bahwa PCR tidak direkomendasikan dan tidak terlisensi untuk tujuan diagnosis rutin. [77] Para pembuat test viral load sendiri memperingatkan bahwa test ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai test penyaring untuk HIV atau sebagai test diagnosis untuk mengkonfirmasi keberadaan HIV [78] Walaupun tidak ada penelitian yang secara spesifik mempelajari test PCR pada orang-orang yang HIV negatif, literatur medis mencatat banyak insiden mendeteksi adanya level viral load pada orang-orang yang HIV negatif. [79] Satu group para peneliti AIDS dari Johns Hopkins School of Public Health menyayangkan atas ketidakakuratan viral load PCR dan mendeskripsikannya sebagai test yang tidak masuk akal dan mahal ketika beberapa peneliti memverifikasi PCR telah memberikan hasil yang berlawanan. [80] Suatu laporan data dari penguji AIDS, Dr. David Rasnick, yang dipublikasikan dalam Journal of Biological Chemistry, mendemonstrasikan bahwa setidaknya 99.8% dari hasil pengukuran test viral menunjukkan partikel virus tidak berbahaya, dan menekankan bahwa PCR seharusnya diganti oleh suatu test yang bisa mengukur adanya HIV aktual dalam plasma darah. [81] Walaupun test viral load PCR tidak bisa membedakan mana virus berbahaya dan mana fragmen genetika tak berbahaya, juga tidak bisa mengukur virus aktual dan tidak disetujui jika digunakan sebagai alat diagnosa, test tersebut tetap saja digunakan oleh para dokter AIDS tiap harinya untuk mendiagnosa infeksi HIV dan dipakai sebagai dasar pemberian resep protease inhibitor jangka panjang, kompenen kemoterapi seperti AZT, obat antibiotik keras, dan obat-obatan lainnya. PCR dengan rutin digunakan untuk mendiagnosis infeksi HIV pada bayi baru lahir dan sebagai pembenaran akan perawatan bayi dengan menggunakan AZT, Bactrim, dan bahan kimia keras lainnya. Pengukuran PCR tidak berhubungan dengan jumlah sel T, gejala klinis AIDS, atau dengan tingkatan co-kultur HIV. [82] Co-kultur: Pendeteksian suatu virus dalam lingkungan buatan yang mengandung organisme atau selsel bereplikasi bercampur dengan plasma atau sel imun. Dalam penelitian yang membandingkan hasil-hasil viral load dengan deteksi HIV lewat co-kultur, suatu metode pendeteksian yang masih kurang tepat dibandingkan isolasi aktual, 53% dari pasien positif AIDS dengan level viral load terdeteksi, kebanyakan yang dengan viral load di atas 200.000 atau 300.000 ternyata hanya memiliki angka nol dalam co-kultur HIV. [82] Sejumlah ahli AIDS membantah gambaran Ho mengenai HIV yang berkembang besar-besaran dan tak terkontrol. Keberatan mereka telah dipublikasikan dalam Nature, Lancet dan jurnal ilmiah lainnya. Beberapa, seperti misalnya mantan peneliti AIDS dari pemerintah Dr. Cecil Fox, menyebut hipotesis Ho sebagai spekulasi matematikal yang tak terkorfirmasi. [83] Berdasarkan ahli AIDS orthodoks Dr. Michael Asher, dia mengatakan Jumlah [dari teori viral load] janganlah ditambahkan lagi. [83] Spesialis AIDS terkemuka lainnya, Dr. Mario Roderer, menganggap model viral load HIV adalah pathogenesis isu mati karena beberapa studi-studi yang baik penerapannya dan infomatif malah menyediakan paku-paku terakhir pada peti mati untuk dua laporan Nature. (Pathogenesis: Proses dimana suatu penyakit atau kekacauan bermula dan berkembang)

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 29

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Sedangkan peneliti AIDS ternama Dr. Jay Levy memperingatkan bahwa pengobatan jadi kacau ketika pengobatan tersebut telah salah dalam perhitungan awal yang tidak relevan terhadap masalah klinis yang terlibat [84] Kritik-kritik lainnya malah lebih keras lagi, menggambarkan hipotesis HIV baru ini sebagai viral load omong kosong. [85]

HIV-NYA MANA?
Untuk bisa menerima hipotesis virus AIDS Gallo, para peneliti dan dokter membenarkan begitu saja bahwa Gallo telah mengisolasi retrovirus unik, yaitu HIV, dan bahwa protein yang dia pakai untuk mengkonstruksi test antibodi HIV murni berasal dari pengisolasian virus bersangkutan. Namun demikian, sejak diumumkannya penemuan Gallo, sejumlah ilmuwan telah mengajukan berbagai pertanyaan serius mengenai apa yang telah diterima sebagai terisolasinya HIV. Berdasarkan klaim mereka, HIV, tidak seperti virus lainnya, tidak pernah terisolasi sebagai partikel independen yang stabil. [86] Para ilmuwan ini menyatakan bahwa gambar mikroskop elektron dari semua HIV yang terisolir, asli dari Gallo dan para peneliti AIDS lainnya, memperlihatkan beberapa obyek yang mirip retrovirus bersama dengan sejumlah obyek mikrobial lainnya yang jelas bukan virus, dan diantara semua obyek ini, obyek yang mirip retrovirus dan disebut HIV sebenarnya hanya teramati di kultur sel yang telah distimulasi oleh bahan kimia tertentu. [87] Pengisolasian adalah satu-satunya bukti langsung dan pasti atas adanya virus, dan pengisolasian suatu virus dari plasma (larutan alami yang tersisa ketika sel darah putih disisihkan dari darah) pasien yang tak terkultur adalah satu-satunya bukti bahwa seseorang memiliki infeksi virus yang aktif. [88] Kultur merupakan lingkungan buatan dari lab yang mengandung sel dan mikroorganisme yang bereplikasi. Normalnya, pengisolasian yang benar dapat diperoleh tanpa kesulitan karena orang yang dengan infeksi virus aktif akan memiliki banyak virus dalam plasma mereka. Namun tidak demikian dengan kasus HIV. Malahan, tidak ada bukti sama sekali bahwa seseorang benar-benar pernah ditemukan HIV pada plasma segarnya. Justru para peneliti AIDS hanya bisa menemukan apa yang mereka sebut sebagai HIV yaitu ketika plasma atau sel imun (co-kultur) dan bahan kimia dicampur ke dalam kultur. Oleh karena kultur yang sengaja distimulasi dapat mempengaruhi DNA virus untuk memproduksi virus bahkan ketika plasma pasien tidak mengandung virus. Menemukan virus dengan cara demikian tidak dapat mengganti bukti bahwa plasma pasien mengandung virus. Pengisolasian yang benar memerlukan plasma segar dan tidak terkultur. Ketika virus bisa diisolasi dari plasma segar milik 99% orang-orang yang memiliki hasil test positif dalam studi validasi, barulah test tersebut bisa dianggap 99% akurat. Ketika klaim isolasi co-kultur dipakai untuk mengevaluasi hasil test HIV positif, keakuratannya adalah 0-10% bagi pasien tanpa gejala AIDS dan kira-kira 40% bagi pasien yang memiliki gejala-gejala AIDS. [89] Keakuratan yang benar dari test antibodi HIV tidak pernah ditetapkan dengan cara menentukan berapa persen orang-orang yang ditest antibodi HIV positif benar-benar memiliki HIV aktual yang bisa diisolasi dalam plasma segar tak terkultur. Hal ini, sejalan dengan fakta bahwa apa yang disebut dengan HIV diteliti hanya dalam pertumbuhan buatan lab yang distimulasikan oleh bahan kimia, dan telah membuat para ilmuwan menyimpulkan bahwa HIV tidak pernah terisolsi dan bahwa semua test HIV tidaklah valid. (Pembaca yang tertarik dengan informasi lebih lagi mengenai isolasi HIV silahkan memeriksa kumpulan artikel di www.virusmyth.com )

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 30

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

MITOS AIDS; SEL T TURUN ATAU VIRAL LOAD NAIK ITU ARTINYA ANDA SAKIT
Kepercayaan umum mengenai viral load adalah jika viral load tinggi berarti Anda sakit dan harus diberi ARV atau HAART. Atau jika sel T Anda rendah, Anda harus segera menaikkannya karena jika tidak naik-naik juga, Anda akan digerogoti oleh penyakit oportunistik sampai Anda meninggal. Namun tahukah Anda bahwa itu semua adalah mitos?! Yang benar adalah sel T dan viral load tidak berhubungan sama sekali dengan tingkat/kondisi kesehatan seseorang dan Anda tidak perlu berusaha untuk menaikkan sel T Anda. Tentu Anda bingung dengan pernyataan ini. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda simak percakapan email antara Christine Maggiore, pendiri Alive & Well, dengan dua Odha (Orang dengan HIV/AIDS) mengenai perhitungan viral load dan sel T. [177]

Kenapa Hasil Test Saya Menyatakan Saya Sakit Padahal Saya Sehat-sehat Saja?
Dear Christine, Saya terdiagnosa positif (HIV) 2 tahun lalu. Sebelum dan sejak ditest positif, kesehatan saya baik-baik saja. Saya merasa normal dan tidak ada keluhan atau masalah kesehatan. Tapi, dokter saya mengatakan angka saya menunjukkan bahwa saya sakit dan saya perlu diberikan terapi obat. Dia berkata saya akan mati kecuali saya segera memulai terapi ARV, dan mendengar hal ini benar-benar menekan perasaan saya. Sementara orang disekeliling saya terkena flu, saya tetap baik-baik saja. Bagaimana mungkin angka sel T saya sepertinya berbeda dengan kondisi kesehatan saya? Confused (Yang Bingung) di OC

Dear Confused, Banyak orang menulis kepada saya dengan beberapa pertanyaan mengenai perhitungan sel T. Para dokter memakai perhitungan tersebut untuk menyatakan bahwa seseorang sakit walaupun orang itu terlihat sehatsehat saja dan walaupun pengukuran sel T tidak terbukti secara ilmiah bisa memberikan informasi yang bisa dipercaya mengenai kesehatan, kondisi sakit, atau juga tingkat sistem imun seseorang. Jika Anda mengecek literatur medis, akan Anda temukan bahwa tidak ada studi yang membuktikan perhitungan sel T merupakan indikator akurat atas kesehatan seseorang. Anda juga akan menemukan bahwa studi para ilmuwan AIDS dalam perhitungan sel T atas kumpulan orang positif HIV, ternyata hasilnya sama dengan yang negatif HIV. Sama persis dimana orang-orang yang negatif dan positif HIV juga memiliki resiko AIDS serupa seperti misalnya hemophilia, pengguna narkoba, penderita multiple STD dan infeksi lainnya. Juga tidak ada studi satu pun yang meneliti perhitungan sel T pada populasi umum menyeluruh, atau secara cermat meneliti pada kondisi kehidupan yang bervariasi, seperti misalnya penelitian pada saat subyek sedang

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 31

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

stress, pada saat menua, pada wanita yang sedang mengalami menstruasi atau yang menopause, dan sebagainya. Suatu studi terhadap para atlet Olympic di awal 1980-an (dikutip dari laporan komisi Hak Asasi UN yang dipresentasikan oleh Project AIDS International) menunjukkan perhitungan sel T mereka rata-rata diantara 400 dan 600. Ironisnya, sampai dengan pertengahan 90-an, perhitungan sel T 500 atau ke bawah pada orang yang positif HIV dianggap sakit dan perlu terapi agresif memakai obat-obatan AIDS. Berdasarkan tuntunan tadi mengenai perhitungan sel T, para atlet muda yang sebenarnya sehat-sehat saja dianggap sakit dan sedang menuju ke kematian. Pernyataan akhir-akhir ini oleh seorang spesialis AIDS terpandang Dr. Brian Gazzard juga mempertanyakan tentang pentingnya perhitungan sel T ini. Beberapa tahun yang lalu, Dr. Gazzard yang tidak positif HIV, melakukan pengetesan jumlah sel T dari darahnya sendiri dan hasil yang keluar adalah 350, sedikit di atas garis pemisah untuk diagnosis AIDS. Pada saat itu, Gazzard berada dalam kondisi yang sehat dan sampai sekarang juga tetap sehat. Berlawanan dengan asumsi umum, sejumlah dokter AIDS terpandang dan juga para peneliti mempertanyakan penggunaan pengukuran sel T dan viral load sebagai tolak ukur atau prediksi kesehatan seseorang. Peneliti AIDS, Dr. Mario Roederer dari Stanford University School of Medicine menyatakan bahwa darah tidak sempurna dalam merefleksikan kondisi sistem imun fakta bahwa HIV memakai sel CD4 sebagai reseptor utamanya dan bahwa jumlah sel T CD berkurang selama menderita AIDS adalah suatu hal kebetulan yang menyesatkan dalam memahami immunopathogenesis AIDS. Roderer juga menekankan bahwa para peneliti Pakker telah menghasilkan bukti kuat bahwa peningkatan jumlah sel yang diamati segera sesudah permulaan pemberian HAART (Highly Active Anti-Retrovial Therapy) adalah disebabkan oleh pembagian kembali (redistribusi) sel T, bukannya perkembangbiakan sel T. Apa arti ini semua adalah HAART tidak menyebabkan produksi sel-sel T baru, tapi ia hanya membagikan kembali sel-sel yang sudah ada dengan cara mengeluarkan sel T dari jaringan lymphoid ke dalam darah sekitarnya. Kepercayaan umum bahwa HAART meningkatkan sel T sama saja dengan percaya bahwa Anda memiliki perabotan ruang tamu yang baru padahal perabotan tersebut pindahan dari kamar tidur Anda. (Kutipan dari Getting to the HAART of T Cell Dynamics Nature Medicine Volume 4 No 2 February 1998). Jay Levy, MD dokter AIDS ternama dari University of California di San Francisco telah banyak memberi komentar mengenai perhitungan sel T dan viral load dalam artikelnya Is There Truth In Numbers?: -Jumlah limfosit dalam darah [jumlah sel T] mewakili hanya sebagian kecil (3%) dari total sel T di dalam tubuh - Perubahan tingkat sel CD4+ tidak menunjukkan secara konsisten sebagai akibat dari terapi antiviral. -Pembagian kembali (redistribusi) sel-sel ini bersumber dari lymphoid, bukanlah suatu produksi sel-sel baru, yang nampak (seolah-olah) sebagai peningkatan jumlah. - tingkat sel CD4+ selama terapi tidak berhubungan dengan keselamatan (survival). (Kutipan di atas berasal dari Journal of the American Medical Association July 10, 1996 halaman 161-162)

Anda juga bisa menemukan publikasi AIDS resmi dari pemerintah Amerika yang mengakui kurangnya bukti akan asumsi umum mengenai sel T. Berikut beberapa kutipan yang mencerahkan dari The Relationship

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 32

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Between HIV and AIDS (Hubungan Antara HIV dan AIDS), suatu dokumen misterius tanpa nama pengarang dari National Institutes of Health yang isinya justru berusaha untuk membuktikan bahwa HIV menyebabkan AIDS: - HIV menginfeksi dan membunuh limfosit T CD4+ dalam percobaan laboratorium, walaupun para ilmuwan telah mengembangkan jaringan sel T abadi dalam rangka mengembangbiakan HIV di dalam laboratorium. Lain kata: Para ilmuwan hanya dapat menunjukkan HIV menginfeksi dan membunuh sel T dalam kaca percobaan lab, tidak dalam tubuh manusia, dan ironisnya, para ilmuwan mengembangbiakkan kultur lab yang disebut (dianggap) sebagai HIV dalam sel T yang sebenarnya tidak pernah terpengaruh oleh keberadaan HIV ini (jaringan sel T abadi adalah sel T yang tidak pernah mati). - Beberapa mekanisme pembantaian sel T CD4+ telah terlihat di sistem lentivirus dalam percobaan lab (in vitro) dan hal ini menjelaskan akan matinya sel-sel ini secara progresif pada individu yang terinfeksi HIV. Lain kata: Para peneliti AIDS telah melihat virus-virus serupa HIV membunuh sel T dalam kaca percobaan lab dan entah bagaimana pengamatan mereka menjelaskan akan matinya sel T pada penderita yang positif HIV. - Fenomena auto-imun lainnya juga bisa menyokong matinya sel T CD4+ sejak selubung protein HIV berbagi beberapa tingkat homology dengan molekul-molekul tipe 2 kompleks histocompatibilitas utama tertentu. Lain kata: Hal-hal lain dapat menyebabkan matinya sel T, dan ngomong-ngomong, protein yang dimaksud tadi yang seharusnya unik untuk HIV (karenanya penggunaannya dalam test lab mereka klaim untuk mengindentifikasi keberadaan spesifik dari HIV) bukanlah komponen unik dari HIV. Saya harap ini semua bisa membantu Anda. Christine

Akankah Angka Viral Load Saya Naik?


Dear Christine, saya telah berhenti HAART karena adanya lipodystrophy (pipi yang terlalu mencekung, gumpalan dipunggung, kolesterol tinggi, dll) dan juga efek samping lainnya seperti misalnya diare terus menerus. Sejak stop (dari HAART), viral load saya akan terus naik dan saya akan sakit pneumonia. Apa komentar Anda untuk hal ini? Salam, Scared Guy (Yang Sedang Ketakutan)

Dear Scared, Saya dapat mengerti kenapa Anda berhenti memakai HAART dengan efek samping seperti itu dan saya juga mengerti kekhawatiran Anda akan kemungkinan bakal makin sakit. Saya rasa cara terbaik untuk mengevaluasi situasi Anda adalah menguji viral load itu sebenarnya mengukur apa dan apa yang HAART bisa dan tidak bisa lakukan. Viral load tidak bisa mendeteksi atau mengukur (jumlah) HIV. Test tersebut mengambil sisa materi genetik, bukan virus seutuhnya, dan test tersebut bahkan belum disetujui sebagai sarana untuk mendeteksi

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 33

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

keberadaan HIV. Dalam literatur alat-alat test viral load tertulis tidak dimaksudkan digunakan sebagai test penyaringan (screening) untuk HIV atau untuk mengkonfirmasi adanya infeksi HIV. Empat tahun lalu, viral load saya 359.000 dan saya baik-baik saja. Ironisnya, justru ketika viral load saya rendah yaitu 980, saya malah menderita pneumonia. (Saya pulih dengan cepat dengan menggunakan terapi alami sementara adik laki-laki saya yang negatif HIV yang juga kena pneumonia di waktu bersamaan perlu waktu sembuh lebih lama - Intinya: pneumonia benar-benar terjadi.) Saya akhir-akhir ini meninjau data medis seseorang (Odha) yang kami bantu kasusnya. Viral load dia berawal dari tak terdeteksi sampai ke 750.000 dan kemudian turun drastis sekitar 150.000 tanpa memakai terapi ARV. Saya mengatakan sekitar karena darahnya dikirim ke dua lab berbeda di hari yang sama (memakai darah yang diambil bersamaan) dan hasil kedua test tersebut kembali dengan jumlah perhitungan keduaduanya hampir 200.000. Viral load dia kemudian naik kembali dan kembali turun menjadi 2.500-an. Selama naik-turunnya viral load, terlihat tidak ada hubungannya antara viral load dan perhitungan sel T, dimana keduanya dilakukan bersamaan. Ketika viral load tinggi, kadang-kadang sel T juga tinggi. Ketika sel T turun, viral load dia turun, dan juga naik. Selama periode pengawasan, hampir dua tahun dia mengalami hasil test naik-turun yang tidak berhubungan satu sama lain, dan orang ini kondisi kesehatannya baik sekali. Tiap masukan data medis miliknya selalu dengan hasil kesehatan normal dan dia tidak memiliki masalah jamur, tidak ada pembengkakan kelenjar, infeksi, diare, atau masalah kesehatan lainnya yang umum terjadi pada seseorang yang daya tahan tubuhnya hilang. Studi-studi terbaru menunjukkan apa yang obat HAART bisa lakukan adalah secara tak beraturan menghalangi protease dari pneumonia tertentu, dan juga infeksi dari beberapa jamur dan bakteri. Efek yang tidak diharapkan ini dapat membantu seseorang yang sangat sakit, tapi bukan berarti HAART efektif melawan HIV, tidak juga ia merupakan pilihan terbaik untuk seseorang yang sedang sakit atau merupakan perawatan terbaik bagi orang yang ditest positif tapi tidak sakit. Jika Anda menganggap bahwa HAART seharusnya secara spesifik bereaksi melawan HIV, tapi pada kenyataannya, secara tidak spesifik ia juga menghalangi protease dari mikroba lainnya termasuk protease pencernaan manusia, dan ia juga menyebabkan masalah metabolik, penempatan jaringan lemak yang salah, masalah pencernaan, pankreatitis, batu ginjal, gagal ginjal, serangan jantung dan stroke. Saya tidak yakin jika HAART adalah solusi terbaik untuk mencegah penyakit. Saya rasa keputusan Anda mengenai HAART harus didasarkan pada rasio resiko-manfaat dan semua fakta tentang angka-angka lab. Jika ada yang bisa saya bantu lebih lagi, jangan sungkan-sungkan untuk menanyakannya. Salam, Christine

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 34

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

APAKAH TEST VIRAL LOAD BISA DIANDALKAN? Test-test viral load hanya bisa mendeteksi fragmen atau gen, bukan mendeteksi HIV. Pembuat test itu sendiri memberikan peringatan bahwa viral load tidak bisa mengkonfirmasi akan adanya HIV. FDA belum menyetujui test viral load sebagai alat untuk diagnosa. Viral load juga ditemukan pada orang sehat yang jika test HIV adalah negatif juga. Viral load tinggi tidak menandakan atau tidak berhubungan dengan sel T yang rendah apalagi menunjukkan adanya penyakit. Viral load rendah tidak menandakan atau tidak berhubungan dengan sel T yang tinggi apalagi menunjukkan seseorang itu sehat.

Dari kutipan email di atas, yang diambil dari kumpulan artikel di Alive & Well, apakah Anda masih yakin HARUS menaikkan sel T atau HARUS menurunkan angka viral load Anda? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, viral load tinggi tidak berarti bahwa Anda sakit. Orang sehat pun bisa memiliki hasil viral load yang tinggi. Prinsip yang sama juga berlaku pada jumlah sel T, yaitu jika rendah, itu bukan berarti Anda pasti sedang sakit. Tidak ada gunanya Anda berusaha menurunkan viral load atau berusaha menaikkan sel T karena keberadaan ini semua tidak ada hubungannya sama sekali dengan sehat atau tidaknya Anda.

Referensi: [70] Gallo R 1984 Science 224; Piatak M 1993 Science 259; Ho D 1991 New England Journal of Medicine 324:961; Shaw G 1991 New England Journal of Medicine 324:954; Cooper 1992 Lancet 341:1099 [71] Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus Regnery Press, Washington DC p174-180

[72] Bialy H, Duesberg P March 1995 Letter to Nature. Source: AIDS: Virus or Drug Induced? Duesberg P (editor) 1996 Kluwer Academic Publishers, Netherlands [73] Ho D, et al 1995 Rapid Turnover of Plasma Virions and CD4 Lymphocytes in HIV-1 Infection Nature 373:123-126; Wei X, et al 1995 Nature 373:117-122 [74] [75] [76] [77] [78] Kary Mullis at HEAL Los Angeles, October 25 1995 Philpott P, Johnson C 1996 Viral Load of Crap Reappraising AIDS Vol 4:10 p2 Johnson C Viral Load and the PCR Continuum Vol 4:4 November/ December 1996 CDC faxback document #320320 sent in reply to an inquiry by Christine Johnson Roche Amplicor PCR Diagnostics HIV-1 Monitor test kit pamphlet

[79] Defer C, et al 1992 Multicenter Quality Control of PCR Detection of HIV DNA AIDS 6:659-663; Bush, et al 1992, Journal of AIDS 5:872; Gerberding J 1994 Incidence and Prevalence of HIV, Hepatitis B, and CMV Among Health Care Personnel at Risk for Blood Exposure Journal of Infectious Disease 170:1410-1417; de Mendoza, et al 1998 False Positive for HIV Using Commercial Viral Load Quantification Assays AIDS 12:20762077; Rich J, et al 1999 Misdiagnosis of HIV Infection by HIV-1 Plasma Viral Load Testing: A Case Series, Annals of Internal Medicine 130:37-39

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 35

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[80] Schwartz D, et al 1997 Extensive Evaluation of a Seronegative Participant in an HIV-1 Vaccine Trial as a Result of False-Positive PCR, Lancet Vol 350 No 9073 p256 [81] Rasnick D 1997 Kinetics Analysis of Consecutive HIV Proteolytic Cleavages of the Gag-Pol Polyprotein Journal of Biological Chemistry March 7 p6348-6353 [82] Piatak M, et al 1993 Science 259:1749-53

[83] Roderer M 1998 Getting to the HAART of T Cell Dynamics Nature Medicine Vol 4:2 p145-146; Levy J 1996 AIDS Surrogate Markers: Is There Truth in Numbers? JAMA Vol 276 p161-162 [84] [85] Levy J 1996 AIDS Surrogate Markers: Is There Truth in Numbers? JAMA Vol 276 p161-162 Philpott P, Johnson C 1996 Viral Load of Crap Reappraising AIDS Vol 4:10 p2

[86] Papadopulos-Eleopulos E, et al 1988 Reappraisal of AIDS: Is the Oxidation Induced by the Risk Factors the Primary Cause? Medical Hypothesis 25:151-162 [87] Papadopulos-Eleopulos E, et al 1993 Is A Positive Western Blot Proof of HIV Infection? Bio/Technology 11:696-707; Papadopulos-Eleopulos E, et al 1996 The Isolation of HIV: Has it Really Been Achieved? Continuum Vol 4:3 Supplement p1-24; Turner V 1996 Do HIV Antibody Tests Prove HIV Infection? Continuum 1996 Vol 3:5 p8-11; Papadopulos-Eleopulos E, Stewart G, et al 1997 HIV Antibodies: Further Questions and a Plea for Clarification Current Medical Research and Opinion 13:627-634 [88] Philpott P 1997 The Isolation Question Reappraising AIDS Vol 5:6 June/July/August

[89] Gallo R 1984 Science 224:497-508; Piatak M 1993 Science 259:1749-1754; Piatak M 1993 Lancet 341:1099; Daar, et al 1991 New England Journal of Medicine 324[14]:961-964; Clark, et al 1991 New England Journal of Medicine 324:954-960; Cooper, et al 1992 Lancet 340:1257-1258 [177] http://aliveandwell.org/html/viral_load_tcell/good_numbers.html

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 36

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

AWAS, JANGAN TERTIPU DENGAN TEST CD4!


Para Odha (Orang dengan HIV/AIDS) dan praktisi medis sering memakai hasil test CD4 untuk mengukur tingkat kesehatan penderita HIV/AIDS. Standar batas normal CD4 yang diakui adalah 4001400. Jika di bawah 400, seorang Odha dinyatakan tidak sehat karena virus HIV mulai aktif menyerang. Terlebih lagi jika ada yang kadar CD4-nya di bawah 40, secara teori sudah sangat sakit dan dalam keadaan bed rest. Nah, kali ini saya akan menjelaskan bahwa pengukuran/test CD4 sebenarnya merupakan timbangan rusak, dalam artian, test ini tidak bisa mengukur tingkat kesehatan seseorang dengan benar, terlebih lagi untuk mengukur kesehatan seorang Odha akibat serangan HIV. Keberadaan sel T CD4 sebenarnya secara alami bukanlah karena adanya serangan virus, tapi karena adanya tingkat kolesterol jahat yang perlu dinetralisir oleh tubuh kita. Jadi orang yang sehat CD4nya malah bisa rendah, sedangkan orang yang sakit CD4-nya bisa tinggi.

CD4 Naik Karena Si Kolesterol Jahat Melebihi Ambang Batas Normal


CD4 sebenarnya penanda bagi adanya kolesterol dan plak arteri, bukan penanda system imun. CD4 dan CD8 akan naik ketika kadar kolesterol naik. Pemberian nicotinamide (vitamin B3) bisa menurunkan CD4 karena nicotinamide bisa menetralkan kolesterol. Sel CD4 biasanya berkumpul di area yang ada plak arteri dan memberikan signal ke sel darah putih untuk datang dan melahap kolesterol. Jadi boleh dibilang, kadar kolsterol dalam darah Anda akan mempengaruhi jumlah sel T Anda. Sel T CD4 terlibat dalam hal perbaikan arteri. Contoh peneitian penelitian yang menjelaskan hal ini bisa Anda lihat di link: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20813993 http://circ.ahajournals.org/cgi/content/meeting_abstract/118/18_MeetingAbstracts/S_817-b http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19089481 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16925727

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 37

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Disamping itu, peningkatan jumlah CD4 dalam terapi HAART sebenarnya bisa meningkatkan resiko sakit jantung. Aterosklerosis (penebalan dinding arteri) sering didapati pada Odha yang memakai ARV dan CD4 mereka juga tinggi. Laporan ini bisa Anda lihat di link: http://www.hivandhepatitis.com/recent/2010/011510_d.html http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102283775.html Para peneliti telah menemukan pola makan dengan lemak yang banyak akan menaikkan CD4 sedangkan pemberian vitamin yang menurunkan kadar kolesterol akan menurunkan CD4. Anda bisa melihat hubungan antara pemberian vitamin/perbaikan nutrisi bisa menurunkan CD4 di link: http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102219086.html http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15078639?dopt=Citation http://cid.oxfordjournals.org/content/36/4/453.full Dalam suatu penelitian juga dijelaskan bahwa makanan yang banyak mengandung Omega 6 akan meningkatkan CD4. Penelitian ini bisa Anda lihat di link http://jn.nutrition.org/content/134/8/1978.full

Antara Hasil Test CD4 dan Realita Fisik yang Bikin Bingung
Saya sering mendengar dari para Odha yang menghubungi saya bahwa ketika mereka memperbaiki pola makan dengan nutrisi yang benar, kadar CD4 mereka malah turun. Begitu juga dengan mereka yang menggantikan terapi ARV dengan herbal tertentu. Ada juga pasien positif HIV yang kadar CD4-nya hanya 8 tapi dia tidak terlihat seperti layaknya orang yang sakit keras. Ia masih bekerja seperti biasanya. Padahal secara teori, dengan kadar CD4 super rendah seperti itu, ia seharusnya sudah terbaring sekarat di tempat tidur. Para mantan pecandu narkoba juga mengalami penurunan CD4 ketika berhenti memakai narkoba. Jadi penggunaan obat-obatan juga bisa meningkatkan CD4. Itulah sebabnya kenapa pecandu narkoba berat, bisa saja memiliki kadar CD4 yang tinggi seperti misalnya 700-900. Selain itu, Anda bisa juga menemukan seorang olahragawan professional yang sehat, yang bukan pecandu narkoba, tidak merokok dan tidak suka minum alkohol, kadar CD4-nya rendah. Nah, disaat sang olahragawan ini diberikan ARV, makin naiklah kadar kolesterolnya, begitu juga CD4. Namun, seiring naiknya CD4 sang olahragawan, kondisi kesehatannya makin memburuk.

Kesimpulan
Jangan pernah lagi memakai test CD4 untuk mengukur kesehatan Odha! Dari penjelasan di atas cukup menjelaskan bahwa test CD4 untuk para Odha adalah suatu timbangan rusak yang menyesatkan. Orang sakit akan dinyatakan sehat, sedangkan orang sehat akan dinyatakan sakit oleh test CD4 ini.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 38

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Obat-obatan, suplemen, herbal maupun makanan sehari-hari bisa mempengaruhi tingkat CD4 seseorang, jadi bukan karena virus HIV seperti yang dipercaya oleh kebanyakan orang. Jika Anda masih belum percaya dengan pernyataan-pernyataan di atas, kenapa tidak mencoba mengadakan test CD4 ke sekelompok orang sehat seperti misalnya para dokter, para pemuka agama, dan para olahragawan? Kenapa tidak menguji kebenaran tentang test CD4 ini ke 10 dokter yang secara fisik terlihat sehat, dengan berat badan ideal, tidak merokok, tidak minum alkohol dan juga sehat secara emosional? Kita lihat apakah CD4 mereka tinggi atau rendah? Nah, semoga dengan penjelasan singkat artikel ini, akan memberikan pencerahan bagi semua orang sehingga para Odha bisa selamat dari jebakan mafia kesehatan yang memaksa mereka untuk mengonsumsi ARV supaya CD4 naik, padahal dengan makin naiknya CD4, para Odha akan jadi makin bertambah sakit.

Referensi: http://reducetheburden.org/?p=3929 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20813993 http://circ.ahajournals.org/cgi/content/meeting_abstract/118/18_MeetingAbstracts/S_817-b http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19089481 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16925727 http://www.hivandhepatitis.com/recent/2010/011510_d.html http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102283775.html http://gateway.nlm.nih.gov/MeetingAbstracts/ma?f=102219086.html http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15078639?dopt=Citation http://cid.oxfordjournals.org/content/36/4/453.full http://jn.nutrition.org/content/134/8/1978.full

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 39

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

ISOLASI HIV SELAMA INI ADALAH MANIPULASI


Banyak orang sudah tertipu dengan pemberitaan media massa yang menceritakan bahwa HIV telah terisolasi. Gambar HIV yang dari sejak publikasi AIDS pertama kali sampai dengan yang sekarang, sebenarnya merupakan manipulasi komputer dan sebagian lagi adalah manipulasi kultur dalam sebuah lab. Bukti ilmiah yang benar tentang HIV/AIDS itu sendiri tidaklah pernah ada. Pemanipulasian ini sudah dibeberkan di Bab Mitos Sekitar Viral Load dan Sel T, tapi saya bahas lagi untuk benar-benar bisa meyakinkan Anda karena menghapus program cuci otak perlu diberikan penekanan yang berulang-ulang. Sekarang mari kita simak sekilas berita dari kompas mengenai penemuan HIV/AIDS

Akhir Drama Penemuan HIV


Persaingan Luc Montagnier dan Robert Gallo, dua penemu human immunodeficiency virus, virus penyebab AIDS atau acquired immune deficiency syndrome, berakhir sudah. Montagnier memperoleh Hadiah Nobel Kedokteran 2008 bersama asistennya, Francoise Barre-Sinoussi, sementara Gallo harus gigit jari. Mengapa begitu? Dewan juri Hadiah Nobel Kedokteran di Stockholm, Swedia, sama sekali tidak menyebut nama Gallo dalam penjelasan mereka. Padahal, tanpa peran Gallo dalam menemukan interleukin-2 tahun 1975 dan teknik membiakkan kultur retrovirus manusia, Montagnier dan timnya di Institut Pasteur Paris tak akan berhasil menumbuhkan biakan HIV. Ironisnya, Barre-Sinnousi justru pernah magang di laboratorium National Institute of Health (NIH) di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat (AS), yang dipimpin Gallo. Tragisnya lagi bagi Gallo dan para ilmuwan AS, kasus-kasus pertama AIDS--yang waktu itu belum diberi nama AIDS, melainkan gay syndrome karena dilaporkan menjangkiti komunitas pria homoseksual--jutru ditemukan tahun 1981 di New York dan California. Keputusan dewan juri Hadiah Nobel Kedokteran tahun ini memang agak aneh karena separuh hadiahnya diberikan kepada Harald zur Hausen yang meneliti HPV atau human papilloma virus, salah satu penyebab utama kanker leher rahim. Sementara Montagnier dan Barre-Sinoussi memperoleh separuh sisanya sehingga harus dibagi di antara mereka berdua. Dari besaran masalah yang ditimbulkannya, jelas HIV jauh lebih besar ketimbang HPV. HIV juga lebih serius dibanding bakteri Helicobacter pylori, penyebab tukak lambung dan tahun 1994 diakui WHO dapat menyebabkan kanker-yang tahun 2005 mengantar Barry J Marshall dan Robin Warren memperoleh Nobel Kedokteran.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 40

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Seharusnya Panitia Nobel Kedokteran memberikan penghargaan lebih awal dan secara utuh (tidak dibagi separuh kepada temuan virus lain) kepada Montagnier dan dua asistennya. Selain Barre-Sinoussi, sebenarnya peran Jean-Claude Chermann juga amat menentukan dalam penemuan lymphadenopathyassociated virus (LAV), nama awal HIV versi Montagnier. Dinamakan LAV karena virus itu dibiakkan dan diambil pada tanggal 3 Januari 1983 dari cairan kelenjar getah bening (limfa) yang membenjol di leher seorang perancang busana Paris bernama Frederic Brugiere. Pria homoseksual berusia 33 tahun ini mengaku melakukan hubungan seks sejenis dengan 50 orang pria dalam setahun, dan tahun 1979 ia berfoya-foya di kota New York. Kependekan nama Brugiere, BRU, menjadi begitu terkenal dalam silang sengketa antara Montagnier versus Gallo karena sampel virus berkode BRU pernah dikirim oleh Institut Pasteur Paris ke laboratorium Gallo, dan ternyata oleh Gallo virus itu kemudian dibiakkannya dan tanggal 24 April 1984 diklaim sebagai virus penyebab AIDS temuannya. Waktu itu Gallo masih menamakannya HTLV (Human T Lymphotropic Virus) III karena menganggapnya masih serumpun dengan HTLV I dan II, dua tipe retrovirus penyebab leukemia yang ditemukannya menyusul kematian adik perempuannya akibat leukemia. Berkat publisitas yang gencar, masyarakat AS dan dunia waktu itu percaya bahwa penemu virus penyebab AIDS adalah Gallo dan timnya.

Sudah diramalkan
Dalam tulisan "Dua Kemenangan Montagnier" (Kompas, 5/1/1993) sudah diungkapkan betapa pada Mei 1983 Montagnier dan timnya sudah memublikasikan bahwa mereka berhasil mengisolasi LAV yang diduga menjadi penyebab AIDS di jurnal Science. "Tentu saja terjadilah pertarungan gengsi untuk memperoleh pengakuan dunia, siapa yang pertama kali menemukan virus penyebab AIDS. Karena bukan mustahil sang penemu nantinya akan memperoleh Hadiah Nobel bidang Kedokteran." Ramalan Kompas bahwa Montagnier dan timnya amat pantas memperoleh Nobel Kedokteran, sementara peluang Gallo justru sudah pupus (Kompas, 21/11/1993) terbukti benar! Setelah tujuh tahun terjadi "duel transatlantik" (istilah majalah Time 20/5/1991), akhirnya memang Montagnier-lah yang dikukuhkan sebagai penemu HIV. Pengakuan itu justru diberikan oleh NIH, tempat Gallo bekerja. Gallo sendiri malah divonis Badan Integritas Riset (ORI) yang dibentuk Depkes AS melakukan manipulasi ilmiah (scientific misconduct). Namun, dalam pengadilan banding 12 November 1993, Gallo dinyatakan tidak bersalah oleh Panel Banding Integritas Riset (RIAP). Tak urung reputasi keilmuwanan Gallo sudah telanjur hancur. Yang jelas, sejak awal praduga Gallo tentang HIV itu serumpun dengan HTLV I dan II yang menyebabkan limfosit berkembang liar menjadi leukemia sudah salah karena Montagnier dan timnya justru mengamati bahwa LAV atau HIV justru membunuh sel-sel limfosit yang diinfeksinya. Sel-sel inang itu terlihat "bunuh diri" atau lazim disebut fenomena aptosis. Pelajaran yang dapat dipetik dari drama penemuan HIV adalah bahwa integritas ilmiah modal utama ilmuwan. Genius saja seperti Gallo ternyata tidak cukup. Namun, betapapun Gallo tetap berjasa, meletakkan anak tangga temuan teknik isolasi dan perbanyakan retrovirus sehingga Montagnier dan timnya dapat menapak anak tangga kemajuan ilmu berikutnya. kompas.com, 8 Oktober 2008 [90] Dari berita di atas, masyarakat akan langsung mengambil kesimpulan bahwa HIV benar-benar penyebab AIDS dan HIV telah berhasil diisolasi. Toh, ada buktinya yaitu penemunya mendapat Hadiah Nobel!?!

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 41

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Tapi benarkah peraih Hadiah Nobel SUDAH PASTI BENAR? Mari kita telusuri lebih dalam lagi

DR. STEFAN LANKA MEMBONGKAR PENIPUAN HIV


Terungkapnya Gambaran Palsu Virus Terisolasi [91] Dr. Stefan Lanka, seorang virologist dan biologist molekular, dikenal secara internasional sebagai kritikus AIDS (dan mungkin kritikus genteknologi) sejak tahun 1994 meragukan akan keberadaan HIV. Beberapa tahun yang lalu, dia tertarik dengan fakta yang mendebarkan hatinya, yaitu: TAK SATUPUN (relevan secara medis) HIV yang ada benar-benar berhasil terisolasi. Tidak ada bukti sama sekali akan keberadaan mereka. Sebenarnya, Dr. Lanka telah menyatakan 3 tahun yang lalu dalam Zengers Dr. Stefan Lanka interview: [92] Sampai saat ini, selama saya mempelajari virology, dari akhir sampai awal dan dari awal sampai akhir, saya yakin bahwa HIV itu sebenarnya tidak ada. Adalah mudah bagi saya untuk yakin akan hal ini karena saya menyadari bahwa seluruh kelompok virus dimana dipercaya sebagai HIV, yaitu para retrovirus, begitu juga dengan virus lainnya yang diklaim sangat berbahaya, pada kenyataannya sama sekali tidaklah pernah ada. Demikianlah ia dengan seksama mempelajari lagi literatur virus berbahaya lainnya dan setelah tidak menemukan bukti tertulis yang mendukung keberadaan HIV, dia mendorong semua orang untuk TIDAK MEMPERCAYAINYA tapi untuk langsung bertanya sendiri kepada institusi dan pemerintah. Inipun terjadi dan kebanyakan dari inisiatif para ibu-ibu. Banyak respon bermunculan. Di September 2001, buku Stefan Lanka dan Karl Krafeld berbahasa Jerman Impfen - Vlkermord im dritten Jahrtausend? (Vaksinasi Genocide di Milenium Ketiga?) dipublikasikan dimana mereka menyatakan bahwa sampai sekarang belum ada bukti akan keberadaan HIV. Hampir satu tahun Lanka bertanya kepada pemerintah, politikus, dan institusi medis setelah bukti ilmiah dari keberadaan virus-virus yang dikatakan sebagai penyebab suatu penyakit dan dengan demikian diperlukan imunisasi. Setelah hampir satu tahun Lanka tidak pernah mendapatkan jawaban konkrit yang menyediakan bukti akan keberadaan virus-virus yang perlu di vaksin tersebut. Namun hal ini mencemaskan karena mengetahui bahwa anak-anak di Jerman masih tetap divaksinasi atas dasar standar ilimiah abad 18 dan 19. Di abad 19, Robert Koch dituntut untuk bisa membuktikan dalilnya akan adanya virus yang menyebabkan infeksi. Di era Koch saat itu, bukti seperti ini tidak bisa dilakukan lewat visualisasi dan penggambaran virus, karena belum ada teknologi yang menunjangnya. Jadi saat itu Koch tidak mungkin bisa memberikan bukti secara visualisasi. Metode medis modern telah banyak berubah selama 60 tahun ini dalam hal partikel dengan ditemukannya mikroskop elektron. Dan sebenarnya, semua virus yang dianggap berbahaya dan perlu diberi vaksin ini ternyata belum pernah diperiksa ulang oleh mikroskop elektron ini! Semua foto di bawah ini tidak bisa diklaim sebagai virus, karena foto-foto tersebut tidak bisa dibuktikan sumber aslinya dan tidak bisa mendeskripsikan akan bagaimana dan darimana virus ini diisolasi. Publikasi semacam ini tidak diketahui sumber aslinya. Selama ini belum ada bukti ilimiah yang mendukung teori atau dalil Koch, begitu juga bukti bahwa virus-virus berbahaya yang perlu diberi vaksin telah berhasil diisolasi langsung dari tubuh manusia.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 42

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

1.

Kebanyakan dari foto-foto seperti ini ditampilkan berwarna-warni. Ini cukup sebagai bukti bahwa mereka adalah manipulasi komputer, karena foto mikroskop elektron selalu hitam putih. Gambaran di bawah ini yang disebut sebagai virus HIV, campak (Masern), dan cacar (Pocken), sebenarnya merupakan sel tempat virus-virus tersebut ditemukan. Jadi foto-foto ini bukanlah gambaran isolasi virus. Mereka hanya menunjukkan gambaran sel-sel dan partikel endogenous umum. Struktur-struktur ini diketahui berfungsi sebagai media transportasi di dalam dan antar sel.

2.

3.

Dalam kasus virus influenza, herpes, vaccinia, polio, adeno dan ebola, tiap-tiap foto hanya menunjukkan partikel tunggal. Tak seorang pun yang meng-klaim foto-foto ini sebagai partikel yang terisolasi asli dari tubuh manusia.

Partikel-partikel ini merupakan partikel sel yang ada di foto-foto nomer 2, dimana partikel-partikel tersebut berkembang dari manipulasi laboratorium sebelum dilihat dengan mikroskop elektron. 4. Virus polio terisolasi di bawah ini adalah partikel buatan dari manipulasi lab dengan teknik vacuum. Struktur partikel ini sangat berbeda dengan virus di dalam sel (no 2).

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 43

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

5.

Foto virus hepatitis B di bawah ini bukanlah struktur yang terisolasi, tapi merupakan suatu aglutinasi (suatu bentuk pelekatan kelompok). Foto ini adalah protein dalam darah yang menempel satu sama lain yang biasa terjadi pada proses koagulasi.

Kesimpulannya, bisa dikatakan bahwa foto-foto di atas adalah suatu usaha manipulasi atau penipuan dari para peneliti dan ilmuwan medis terkait, dengan mengatakan bahwa ini semua adalah virus-virus yang terisolasi. Sampai sejauh mana penipuan ini mungkin juga berkonspirasi dengan para jurnalis dan penulis, Lanka dan teman-teman tidak tahu pasti. Siapapun yang memulai penelitian untuk membuktikan dalil Koch, akan selalu mengalami kegagalan. Tidaklah mungkin sebutan virus yang berasal dari abad 18 dan 19 ini memang benar-benar ditemukan oleh Koch karena mikroskop elektron baru ditemukan di tahun 1931. Dan untuk menutupi kejanggalan ini, virus aspal (asli tapi palsu) ini seringkali mereka gambarkan bukannya mereka isolasi. Kemudian mereka menggunakan logika yang dibuat-buat untuk memalsukan efek samping dan bahaya vaksinasi hepatitis B, cacar, dan campak. Gambar atau foto-foto di atas yang diambil dari suatu buku medis sebenarnya hanya menunjukkan struktur yang ada di dalam sel, bukannya virus yang terisolasi.

HIV YANG DIKLAIM OLEH GALLO DAN LUC MONTAGNIER JUGA KULTUR YANG DIMANIPULASI
Etienne de Harven, MD, adalah seorang pensiunan Profesor Pathology University of Toronto. Ia telah menjadi anggota Sloan Kettering Institute (New York) dan ada dalam keanggotaan AIDS Advisory Panel yang diadakan oleh Presiden T. Mbeki di tahun 2000. Ia sangat ahli dibidang mikroskop elektron. Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih detail tentang manipulasi isolasi HIV, Anda bisa menghubungi Harven langsung di pitou.deharven@wanadoo.fr Harven mengemukakan bahwa sampel HIV yang dikatakan berhasil diisolasi sebenarnya sama dengan virus Friend leukaemia. Kedua retrovirus tersebut, yaitu Friend leukaemia dan sesuatu yang diasumsikan sebagai HIV sama-sama memiliki morfologi yang sama di bawah pengamatan mikroskop elektron. Keduanya memiliki diameter yang identik dan kepadatan yang sama. Dalam penelitian Harven, tikus percobaan yang menderita Friend leukaemia memiliki level partikel viral tertentu dalam aliran darah mereka. Hal ini dulunya disebut sebagai Viraemia [93], tapi kemudian disebut sebagai Viral load, dalam terminologi terkini. Hasil ilustrasi partikel viral yang ada pada tikus pecobaan adalah seperti gambar berikut:

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 44

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Dalam gambaran mikroskop elektron ini, dapat dilihat populasi partikel virus yang serupa. Mereka semua memiliki diameter dan morfologi yang sama. Anda harus sangat cermat untuk bisa mengidentifikasikan secara khusus struktur virus yang ada dan juga membedakannya dari unsur partikel-partikel lainnya. Harven menyatakan bahwa bahwa sampai sekarang ini, belum pernah ada yang sanggup menunjukkan keberadaan HIV melalui teknik isolasi yang sangat sederhana seperti ini., bahkan dalam sample darah Odha yang dikatakan viral loadnya tinggi. Bukti mendasar akan keberadaan suatu virus ini tidak bisa diberikan oleh para ilmuwan manapun dalam konferensi AIDS di Pretoria, S.A., in May 2000 [94]. Tak satupun dari para ahli yang bisa mendemonstrasikan gambaran di atas asli dari pasien AIDS. Beberapa tahun lalu, ada penawaran resmi $100.000 bagi siapapun yang berhasil mendemonstrasikan partikel HIV asli dari pasien AIDS berviral load tinggi. Namun sampai sekarang belum ada yang sanggup memenangkan uang tersebut. [95] Harven mengatakan bahwa teknik isolasi sederhana yang berhasil dilakukan pada tikus percobaan, seharusnya juga berhasil pada HIV, JIKA MEMANG HIV ITU BENAR-BENAR ADA! Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan landasan ilmiah akan kebenaran keberadaan suatu virus, yaitu: tanda fisik, biologis, dan tanda genetik.

Tanda Fisik
Lama diketahui bahwa retrovirus yang ada pada ayam, tikus, dan kucing semuanya memiliki bentuk dan kepadatan yang sama. Semuanya memiliki densitas atau kepadatan sukrosa 1.16 gm per ml [96]. Jika HIV dianggap sebagai retrovirus, kepadatan HIV juga harus sama dengan yang lainnya, yaitu 1.16 gm per ml. Namun sudah lama diketahui sebelum adanya AIDS bahwa banyak fragmen dan partikel sel buangan juga memiliki kepadatan yang sama dengan retrovirus. [97, 98] Pengumpulan materi fragmen dan partikel sel buangan seperti ini tentu tidak bisa dikatakan sebagai isolasi retrovirus. Nah, pentingnya membedakan mana

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 45

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

yang merupakan retrovirus dan mana yang hanya partikel sel buangan perlu dipertanyakan dalam konferensi yang diadakan di Paris, tahun 1973. [96] Dan tahukah Anda bahwa hal pemisahan ini ternyata tidak ada dalam laboratorium Pasteur Institute tempat (yang katanya) ditemukannya HIV. [99] Sungguh ironis, media massa dan para ahli tergesa-gesa mengumumkan bahwa telah berhasil ditemukan suatu virus baru dari hasil isolasi retrovirus yang kemudian mereka sebut sebagai HIV!

Tanda Biologis
Dalam hal tanda biologis pun, bukti keberadaan HIV juga masih meragukan karena tanda biologis yang diasumsikan pada HIV sebenarnya juga dimiliki oleh partikel-partikel sel atau viral lainnya sebagai hasil dari kontaminasi adanya sel, virus, bakteri, partikel lain dalam satu kultur. [100, 101, 102] Kultur Gallo dan Luc Montagnier, masih belum dimurnikan dari kontaminasi unsur-unsur lain yang dapat memalsukan tanda biologis suatu retrovirus. Terlebih lagi, kultur isolasi HIV mereka tidak dapat dibuktikan secara mikroskop elektron. [97, 98]

Tanda Genetik dan Pengukuran Viral Load


Pendekatan ini harus dilandasi 2 hal: Satu, harus berasal dari darah pasien dan dua, harus merupakan metode kuantitatif. Namun seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, demonstrasi visual dari mikroskop elektron, tidak pernah ada walaupun pada Odha yang berviral load tinggi. [94] Terlebih lagi, metode PCR juga masih diragukan dan Kary Mullis sendiri, himself, peraih Nobel karena penemuannya atas metode PCR, menolak metode ciptaannya untuk dipakai sebagai pengukuran kuantitatif viral load HIV. [103]

Penipuan dengan Manipulasi Gambar Komputer dan Manipulasi Kultur Lab


Selain tanda-tanda di atas dimana HIV tidak lulus test, semua gambar atau foto AIDS yang selama ini dipublikasikan, termasuk milik Gallo dan Montagnier, adalah manipulasi gambar computer. Foto asli dari mikroskop elektron adalah hitam putih, tapi foto-foto yang kita lihat selama ini berwarna-warni! Nah, sekarang masih yakinkah Anda bahwa HIV telah berhasil di isolasi. Isolasi HIV tidak akan pernah berhasil dilakukan karena HIV itu sendiri tidak pernah ada. Tidak mungkin mengisolasi sesuatu yang tidak ada! Dalam tiap uji penelitian AIDS, kultur-kultur lab yang di uji adalah tercampur dan distimulasi tinggi. Tercampur artinya kultur tersebut, seperti misalnya dari lab Gallo, mengandung limfosit dari seorang pasien dengan sel H9, yaitu suatu sel yang biasa diketahui sebagai pembawa retrovirus secara kronis (menahun). [104] Atau dalam kasus Pasteur Institute [99], limfosit yang berasal dari pasien diduga penderita AIDS

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 46

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

tercampur dengan limfosit yang terisolasi dari darah plasenta dan ilmfosit ini sejak 1979 [105] telah diketahui sebagai pembawa retrovirus endogenous (retrovirus yang dihasilkan oleh tubuh sendiri). Kultur-kultur ini juga telah distimulasi tinggi (sengaja dirangsang untuk bereaksi) dengan satu atau dua bahan aktif seperti misalnya phytohemagglutinin (PHA), T cell lymphocyte growth factor (TCGF), atau interleukin2, atau dengan hormon-hormon corticosteroid. Semua bahan-bahan aktif ini diketahui dapat mengaktifkan ekspresi retrovirus endogenous (HERV) yang sebenarnya hanya virus lemah. Nah, reaksi aktif dalam kultur lab Pasteur Institute adalah hasil manipulasi stimulasi tinggi yang memakai PHA dan TCGF [99]. Kultur lab hasil manipulasi inilah yang diklaim sebagai isolasi HIV. Sungguh suatu penipuan!

VIDEO HOAX TENTANG PENYEBARAN HIV ANTAR SEL T


Telah tersebar di komunitas Odha akan adanya video yang memperlihatkan bagaimana HIV menyebar dari sel T yang terinfeksi ke sel T yang sehat melalui struktur yang disebut virological synapses. Berita mengenai video yang mencengangkan ini tergolong masih segar karena dipublikasikan oleh The Body di bulan Maret 2009. Tapi sungguh sayang ternyata video ini hanya menampilkan satu lagi kebodohan penelitian HIV yang lagi-lagi sekedar manipulasi uji ilmiah belaka. Mari kita teliti bersama-sama apa saja kebohongan-nya. .

Antusiasme Baru Dari Bukti Visualisasi Lab


The Body menyatakan bahwa ini pertama kalinya proses penyebaran HIV yang berhasil direkam dalam video. Hal ini dilakukan oleh tim peneliti dari Mount Sinai School of Medicine dan UC Davis Center for Biophotonics Science and Technology, dengan memakai video microskopis untuk tampilan sel. Anda bisa melihat berita dan video ini, yang memperlihatkan bagaimana HIV menyebar dari sel T yang terinfeksi ke sel T yang sehat di link: http://broadcaster. thebody.com/ t?ctl=16B872: 0158E0F634EBA141 A144A4D4BE7D8A65 &

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 47

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Terobosan tersebut diperkirakan dapat menghasilkan cara-cara baru (terutama vaksin) untuk memblokir transmisi HIV, mengingat bahwa proses penyebaran HIV dari sel T satu ke sel T lainnya ternyata sangat efisien dan mungkin merupakan cara utama penyebaran HIV di dalam tubuh. Selama ini penelitian-penelitian tentang penyebaran HIV difokuskan pada partikel yang beredar bebas (freeroaming particles) yang diperkirakan sangat berperan dalam penyebaran HIV (dengan cara menempel pada sel sehat, lalu mereplikasi diri setelah menguasai mekanisme replikasinya, kemudian partikel-partikel baru itu melanjutkan proses infeksi dengan menempel pada sel-sel sehat lainnya setelah berada dalam aliran darah). Bagi para peneliti, studi ini menunjukkan dengan jelas bagaimana proses infeksi dari sel T langsung ke sel T lainnya, terjadi melalui virological synapses, hal mana sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 2004, tetapi ketika itu belum jelas bagaimana prosesnya. .

Kesalahan Fatal pada Video yang Tidak Dilihat Orang Awam dan Golongan Medis Konvensional
Awalnya sebelum membaca dengan cermat, melihat, dan mempelajari berita dari The Body ini saya menjadi penasaran dan berkata di dalam hati kalau memang HIV itu ada dan sudah ketahuan batang hidungnya secara visualisasi, yo wess tinggal kita basmi saja pakai cara alami. Toh akhirnya dia sudah ketahuan dan tidak bisa ngumpet lagi. Tapi ya ampun setelah saya selesai membacanya, saya langsung bisa melihat kesalahan fatal dari uji ilmiah dan video ini yang menunjukkan bahwa bukti visualisasi ini SANGAT TIDAK MASUK AKAL DAN 100% MANIPULASI BELAKA. Saya pernah menyebutkan sebelumnya bahwa isolasi HIV selama ini adalah manipulasi , ternyata video yang menampakkan HIV ini juga termasuk manipulasi terbaru. Video ini tidak bisa dijadikan bukti bahwa HIV itu ada karena dalam penelitian yang dilakukan oleh UC Davis dan Mount Sinai School of Medicine, semuanya dilakukan lewat manipulasi kultur jaringan lab. Perlu Anda ketahui bahwa dari awal penelitian AIDS sampai detik ini, belum pernah ditemukan bukti otentik yang berhasil memvisualisasikan HIV di dalam sel. Semua isolasi HIV sampai sekarang ini, terlebih yang diperlihatkan video ini, hanya merupakan MANIPULASI kultur jaringan belaka. Manipulasi ini terlihat dengan jelas jika Anda MEMBACA DENGAN CERMAT artikel The Body tersebut. Para peneliti begitu memuji akan keberhasilan mereka dalam memanfaatkan teknologi canggih yang sanggup melihat virus. Tapi mereka ceroboh untuk memperhatikan pokok permasalahan sebenarnya, yaitu: Mereka harus memiliki KULTUR JARINGAN ASLI dalam penelitian. Alih-alih memiliki kultur jaringan asli, mereka malah membuat kloning molekular. Jadi sudah jelas bahwa kultur jaringan yang diteliti tidaklah asli, telah dimanipulasi. Dan parahnya lagi, mereka mengambil komponen genetika dari ubur-ubur ke dalam kultur dengan tujuan supaya sel T yang dianggap terinfeksi HIV bisa memperlihatkan cahaya HIV-nya dan bisa ditangkap oleh video. Campuran genetika dan praktek kloning tersebut tentu saja mencemari sifat asli kultur jaringan yang diteliti. Kesalahan fatal yang tidak dipertimbangkan lainnya oleh mereka adalah kultur jaringan ini diteliti di dalam lab dalam tempo 19 jam.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 48

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Maksud saya begini kondisi di dalam piringan penelitan adalah statis tidak ada pergerakan sel, suhunya tidak sesuai dengan suhu tubuh, serta tidak ada perputaran energi hidup antar sel. HABITATNYA BERBEDA DARIPADA HABITAT ASLINYA! Apalagi selama 19 jam penelitian, kultur jaringan di atas piringan boleh dibilang kondisinya SANGAT JAUUUUH berbeda jika masih di dalam organ inang. Tapi ingat, kultur ini bukan asli dan merupakan kloning. Ini sama saja dengan meneliti bagaimana kehidupan seseorang dengan cara melihatnya di dalam kolam air padahal habitat asli manusia adalah di atas tanah dan lingkungan bebas yang penuh warna. Rangkuman kesalahan fatal dari uji ilmiah rekaman video super ini adalah: Kultur jaringan yang diteliti tidak asli, merupakan kloning dari sel yang dianggap terinveksi HIV. Ini benar-benar meragukan kebenaran klaim yang menyatakan bahwa partikel yang ada merupakan HIV. Bagaimana jika bukan? Buktinya mana kalau itu asli HIV? Bukankah ini sekedar hasil kloning dari jaringan aslinya? Sudah tidak asli, lebih parah lagi dicemari oleh komponen genetik ubur-ubur! Walaupun diteliti secara real time, sayangnya diteliti di atas piringan kultur jaringan yang statis -tidak real condition (kondisi sesungguhnya), apalagi selama 19 jam. Kondisi atau keadaan di dalam inang selama 19 jam adalah SANGAT JAUUH berbeda dibandingkan dengan di atas piringan kultur jaringan. Saya harap, Anda cukup mengerti dengan penjelasan singkat saya ini serta memahami bahwa HIV ITU TIDAK ADA DAN BELUM PERNAH BERHASIL DIBUKTIKAN SECARA ILMIAH SERTA VISUAL KALAU HIV ITU NYATA!!! Tidak semua uji ilmiah bisa dipercaya bahkan yang menggunakan teknologi paling canggih sekalipun, karena peralatan tercanggih tidak menjamin bisa membuktikan suatu kebenaran. Yang diperlukan adalah POLA PIKIR dan HATI yang benar, serta metode yang tepat dan menuju sasaran. Dalam sains holistik modern, Anda akan memiliki mata ketiga yang bisa membedakan mana yang benar dan mana yang manipulasi/konspirasi.

Referensi: [90] http://kompas.co.id/read/xml/2008/10/08/22231489/akhir.drama.penemuan.hiv [91] http://www.neue-medizin.com/lanka2.htm [92] http://www.virusmyth.net/aids/data/mcinterviewsl.htm [93] de Harven E. Viremia in Friend murine leukemia : the electron microscope approach of the problem. Pathologie-Biologie 1965; 13 :125-134. See also : de Harven E., Pioneer deplores HIV , Continuum 1997, vol 5 n2, page 24. [94] de Harven E. Summary statement. Interim Report of the Aids Advisory Panel, Pretoria, SA, May 2000. Published by the South Africa Government, on April 4, 2001. [95] RusselA.. http://www.redflagsweekly.com/Thursdayreport/prize.html [96] Sinoussi F, et al. Purification and partial differentiation of the particles of murine sarcoma virus (M.MSV) according to their sedimentation rates in sucrose density gradients. Spectra, N4, 1973, pp 239-243. [97] Bess JW et al. Microvesicles are a source of contaminating cellular proteins found in purified HIV-1 preparations. Virology 1997; 203 ;134-144.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 49

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[98] Gluschankof P. et al. Cell membrane vesicles are a major contaminant of gradient-enriched human immuodeficiency virus type-1 preparations. Virology 1997; 230: 125-133. [99] Barr-Sinoussi F. et al. Isolation of a T-lymphotropic retrovirus from a patient at risk for asquired immune deficiency syndrome (AIDS). Science 1983; 220: 868-871. [100] Ross J et al. Separation murine cellular and murine leukemia virus DNA polymerases. Nature New Biology 1971 ; 231 :163-167. [101] Beljanski M. Synthse in vitro de lADN sur une matrice dARN par une transcriptase dEsscherichia coli. C.R. Acad. Sci 1972 ; 274 :2801-2804. [102] Varmus H. Reverse transcription. Sci. Am. 1987 ;257 :48-54. [103] Mullis K. Dancing naked in the Mine Field . Pantheon, 1998. [104] Dourmashkin RR et al. The presence of budding virus-like particles in human lymphoid cells used for HIV cultivation. VIIth International Conference on AIDS. Firenze 1992 :122. [105] Panem S. C type virus expression in the placenta. Curr Top Pathol 1979; 66: 175-189.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 50

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

REALITAS AKAN RESIKO AIDS


APA KITA SEMUA BERESIKO TERKENA AIDS?
Mari kita pelajari lagi kasus-kasus yang ada pada Amerika, karena publisitas dan data-data di Amerika lebih mudah didapatkan dibandingkan di Indonesia. Sering dikatakan bahwa semua orang beresiko terkena AIDS, tapi statistik mengatakan hal yang berbeda. Hampir selama 2 dekade, kasus AIDS di Amerika tetap berada pada angka 94% untuk kelompokkelompok yang beresiko. [106] CDC meletakkan 88% pasien AIDS Amerika dalam dua kategori, yaitu gay dan pengguna narkoba suntik. Hanya 10% masyarakat Amerika yang terdiagnosa AIDS menyatakan kontak heteroseksual sebagai resiko mereka satu-satunya dan hampir dari setengah (4%) menyatakan berhubungan seks dengan pengguna narkoba suntik. Klasifikasi kasus-kasus AIDS kelompok beresiko sepenuhnya mengandalkan respon sukarela terhadap survey CDC, yaitu suatu metode mengumpulkan informasi yang terdokumentasi sebagai sumber yang tidak valid dan menyimpang. [107] Pada kenyataannya, sejumlah penelitian kesehatan publik memperlihatkan bahwa dalam investigasi lebih jauh lagi, 65 - 99% orang-orang dengan AIDS yang pernah mengklaim kontak heteroseksual sebagai satunya-satunya resiko penularan mereka atau juga yang mengklaim tidak pada kelompok beresiko sama sekali, ternyata kemudian mengakui bahwa mereka juga menggunakan narkoba suntik dan atau terlibat dalam homoseksualitas. [108] Walaupun homoseksualitas merupakan kelompok beresiko paling atas pada diagnosa AIDS, informasi ini tidak dimaksudkan bahwa seks oleh gay adalah penyebab AIDS, atau hubungan seks antar gay akan berakibat AIDS. Terdapat beberapa faktor kesehatan buruk yang berhubungan dengan terjadinya AIDS dan itu bukanlah karena homoseksualitas. Juga penting untuk mengerti bahwa kelompok beresiko AIDS dibatasi pada enam kategori yang didefinisikan oleh CDC dan itupun CDC menerima semua respon survey sebagai hasil yang akurat. Kelompok beresiko AIDS juga secara tidak proporsional terbagi atas pria dan wanita di Amerika, dengan 85% jumlah kumulatif kasus AIDS adalah pria. [109] Berlawanan dengan fakta, pengetesan HIV yang diadakan oleh pihak militer Amerika sejak 1985 memberikan laporan yang menunjukkan bahwa jumlah test HIV positif pada rekrutmen baru pria dan wanita adalah hampir seimbang. [110] Jika HIV adalah penyebab AIDS, kita seharusnya berekspetasi akan adanya hasil pengujian yang hampir sama pada presentase kasus AIDS pria dan wanita. Malahan, wanita justru tidak pernah dipresentasikan lebih dari 15% atas semua kasus AIDS di seluruh dunia.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 51

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

KASUS AIDS SESUAI DENGAN DEFINISI KELOMPOK BERESIKO CDC AIDS Dilihat dari Kelompok Beresiko Gay 53% Pengguna jarum suntik narkoba 35% Kontak heteroseksual 6% Kontak heteroseksual dg pengguna jarum suntik narkoba 4% Penerima transfuse darah 1% Penderita hemophilia 1% AIDS Dilihat dari Status Kesehatan Tanpa adanya penyakit yang terlihat 65% Penyakit yang terlihat 33% AIDS Dilihat dari Jenis Kelamin Pria 85% Wanita 15%

Dalam suatu kasus wabah, para professional kesehatan yang memiliki kontak langsung dengan penderita biasanya berada pada resiko tertular paling tinggi. Namun pada kasus wabah AIDS, hanya terdapat 25 kasus dilaporkan ada pada pekerja kesehatan yang mengklaim pekerjaan merekalah sebagai penyebab satu-satunya tertularnya mereka, dan tidak satupun dari 25 kasus ini telah dicatat pada literatur kesehatan. [111] Walaupun CDC melaporkan bahwa 75% pekerja kesehatan adalah wanita, 23 dari 25 kasus AIDS ini (92%) adalah pria. [113] Yang menarik lainnya adalah fakta bahwa tidak ada teknisi medis darurat, paramedik, ahli bedah atau dokter gigi di antara 25 kasus AIDS yang dilaporkan oleh CDC. [112] Sebagai perbandingan terhadap AIDS, 1.000 kasus infeksi hepatitis dilaporkan ada tiap tahunnya di antara pekerja kesehatan karena kontak langsung dengan penderita. [113]

MEMPERTANYAKAN AIDS
Kenapa 88% orang Amerika dimasukkan hanya pada dua kelompok beresiko? Mengapa 85% dari kasus AIDS di Amerika ditemukan di antara kaum pria? Jika AIDS adalah wabah meluas, kenapa tidak tersebar pada populasi umum? Oleh karena pekerja kesehatan sebenarnya harus pada resiko paling tinggi tertular wabah, kenapa hanya ada 25 kasus AIDS di antara pekerja kesehatan selama hampir dua dekade AIDS? Jika AIDS ditularkan secara seksual, kenapa kasus syphilis, chlamydia dan gonorrhea jumlahnya jauh lebih banyak daripada AIDS? Karena pekerja seks komersial wanita berada pada resiko tinggi tertular PMS (Penyakit Menular Seksual), kenapa meraka tidak dimasukkan dalam kelompok beresiko AIDS? Sementara AIDS seringkali disebut-sebut sebagai bencana utama bagi 26 juta remaja Amerika, berdasarkan CDC, kasus-kasus AIDS baru di antara remaja Amerika di tahun 1998 adalah 293 menurun dari total tahun lalu yaitu 403 kasus. [114] Total keseluruhan kasus AIDS di antara orang Amerika yang berusia 13-19 tahun selama ini adalah 3.432 kasus. Di Kanada, hanya ada dua kasus baru di kaum remaja yang dilaporkan di tahun 1997 sementara di tahun yang sama, remaja Kanada telah terhitung hanya ada setengah dari semua 4.442 kasus gonorrhea yang ada. [115]

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 52

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

AIDS anak-anak adalah topik yang populer di berita-berita nasional dan menjadi pusat perhatian dari banyaknya usaha penggalian dana multijuta dolar walaupun hanya ada sedikit kasus yaitu kurang dari 400 kasus AIDS di antara balita tiap tahunnya. [116] Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa sebanyak 85% kasus AIDS anak-anak yang ada di Amerika dan Eropa terjadi pada anak-anak yang lahir dari ibu yang menggunakan obat IV selama kehamilan. [117] Kasus-kasus baru AIDS anak-anak bersamaan dengan semua kategori kasus AIDS telah berkurang dengan pasti sejak 1993, dan di tahun 1998, hanya ada 10 negara bagian Amerika yang melaporkan adanya lebih dari 10 kasus baru AIDS pada anak-anak. Semua kasus AIDS pada anak-anak berusia 12 tahun ke bawah selama ini berjumlah kurang dari 8.500. Membandingkan AIDS dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) yang terjadi di periode yang sama, SIDS telah mengakibatkan kematian lebih dari 80.000 anak-anak dan semuanya terjadi di bawah usia satu tahun. [118] Perhitungan aktual menunjukkan bahwa kemungkinan untuk positif dalam test HIV karena hubungan seks tak terlindungi dengan seseorang di luar kelompok beresiko adalah satu dibanding tujuh juta, itu artinya kurang dari kemungkinan tersambar petir, atau kemungkinan keracunan makanan di restoran fast food, mengalami kecelakaan di elevator, atau bahkan kurang dari kemungkinan meninggal karena kecelakaan lalu lintas padahal berjarak 10 mil dari kendaraan lainnya. [119]

APAKAH AIDS MERUPAKAN ANCAMAN TERBESAR BAGI KITA SEMUA?


Di tahun 1998, kematian pada orang-orang Amerika karena AIDS mencapai 410.800. Ini adalah keseluruhan dari selang waktu adanya AIDS sampai sekarang ini, periode yang berselang selama hampir dua dekade. [120] Termasuk dalam statistik ini adalah kematian karena segala sebab, yaitu kecelakaan, penyakit tidak menular, efek samping obat-obatan, dan lain-lain pada penderita AIDS. [121] Tanpa mengabaikan kematian AIDS atau penderitaan mendalam pasien AIDS dan orang-orang yang mereka kasihi, adalah penting untuk memberi perhitungan statistik di atas dengan beberapa perspektif pembanding: Lebih dari 400.000 orang Amerika meninggal tiap tahun karena kanker, dan terdapat lebih dari 700.000 orang meninggal tiap tahunnya karena penyakit kardiovaskular di Amerika. [122] Selama periode AIDS selama ini, 14 juta orang meninggal karena penyakit jantung, itu berarti lebih besar 13,5 juta dibandingkan meninggal karena AIDS, sementara 9 juta meninggal karena kanker, itu berarti 8,5 juta lebih banyak dibandingkan meninggal karena AIDS. Mulai dari 1981 sampai dengan 1998, kecelakaan lalu lintas telah membunuh lebih dari 800.000 orang Amerika, itu berarti hampir dua kali lebih besar dibandingkan kematian karena AIDS. Total angka kematian karena bunuh diri saja lebih besar 100.000 dibandingkan kematian karena AIDS. [122] Kematian karena efek samping obat dokter juga lebih besar dari 1,3 juta dibandingkan karena AIDS. [123] Walaupun kebanyakan orang mengasosiasikan wabah epidemis pada AIDS, satu wabah terakhir yang benarbenar paling merusak sepanjang sejarah adalah flu di tahun 1918, yang merenggut 20 juta nyawa di seluruh penjuru dunia hanya dalam waktu satu tahun. [124] Sudah 20 tahun, kasus AIDS yang terdiagnosa di seluruh dunia hanya kurang dari 2 juta, dan di antara mereka adalah termasuk orang-orang yang masih hidup dan baikbaik saja. [125]

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 53

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Jadi mengapa kita selalu berpikir akan jumlah yang besar ketika kita berpikir mengenai AIDS? Tidak seperti kanker dan kondisi kebanyakan lainnya, laporan mengenai AIDS MEMAKAI PERHITUNGAN KUMULATIF TOTAL. Lain katanya adalah, kasus baru yang terjadi, ditambahkan pada jumlah total keseluruhan kasus AIDS lama, sehingga menciptakan suatu data perhitungan yang besar dan memberi kesan bahwa AIDS sedang melonjak naik. Selain itu, perkiraan dan proyeksi gambaran lebih sering dipakai daripada jumlah aktual dari kasus AIDS itu sendiri. Sebagai contoh, laporan United Nation tahun 1999 memperkirakan adanya 2.5 juta orang di seluruh dunia mati karena AIDS di tahun 1998, sementara catatan Epidemiologikal mingguan WHO melaporkan hanya ada 2,2 juta orang di seluruh dunia terdiagnosa AIDS (bukan meninggal). [126] Perkiraan United Nation-lah yang luas dipublikasikan sedangkan perhitungan aktual WHO jarang dipublikasikan. Sedikit fakta lainnya adalah bahwa AIDS tidak termasuk di antara 10 besar penyebab kematian di Amerika. Dalam tingkat kematian tahunan, laju tingkat AIDS masih dibelakang kecelakaan lalu lintas baik karena mengendarai kendaraan bermotor atau diluar mengendarai kendaraan, juga masih dibelakang flu dan pneumonia, diabetes, septicemia, Alzheimer, dan juga pembunuhan [127] Seringkali dilaporkan bahwa AIDS adalah penyebab kematian utama di antara orang Amerika berusia 25-44 tahun. Pernyataan ini menimbulkan ketakutan dan perhatian yang sangat besar sampai akhirnya diselidiki. Hanya ada dua per sepuluh dari satu persen (0,2%) di kelompok ini meninggal oleh akibat penyebab apapun tiap tahunnya, dan di antara mereka, kematian karena AIDS hanya ada sekitar 0,03%. Namun oleh karena AIDS mendasari kategori penyebab kematian utamanya kira-kira 15% (85% dari orang-orang di kelompok usia ini meninggal karena penyebab lainnya), hal ini membuatnya jadi disebut sebagai pembunuh utama. [128] ALARM PALSU! Di tahun 1990, satu dari lima heteroseksual akan mati karena AIDS.
Oprah Winfrey, 1987 * The Myth of Heterosexual AIDS, 1990

Di tahun 1991, HIV akan menyebar kepada 5-10 juta orang Amerika.
Newsweek * 10 November 1986

Di tahun 1991, satu di antara 10 bayi bisa saja menjadi korban AIDS.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 54

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Headline USA Today, 1986

Di tahun 1996, tiga sampai lima juta orang Amerika akan positif HIV dan satu juta orang akan meninggal karena AIDS.
Dr. Anthony Fauci, Direktur NIAID * The New York Times, 4 Januari 1986

Tanpa adanya campur tangan besar-besaran dari pemerintah dalam penanggulangan AIDS, tak seorang pun akan selamat.
Donna Shalala, Sekretaris HHS, 1993 * Washington Times, 8 Juni 1999

Menggambarkan AIDS sebagai ancaman kesehatan terbesar telah memberikan AIDS prioritas pendanaan melebihi masalah-masalah lainnya yang sebenarnya lebih besar jumlahnya daripada AIDS. Berdasarkan hasil temuan Institute of Medicine, penelitian NIH di tahun 1996 telah menghabiskan rata-rata $ 1.160 untuk tiap orang Amerika yang meninggal karena kanker, dan lebih dari $ 43.000 tiap tahunnya untuk tiap kematian seseorang yang terdiagnosa AIDS. [129]

Referensi: [106] US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1998 [107] Crowne D, et al 1964 The Approval Motive John Wiley and Sons, New York; Saxe L 1991 Lying: Thoughts of an Applied Social Psychologist American Psychologist 46:409-415; Source: Brody S Sex at Risk Transaction Publishers, New Brunswick [108] Brody, S 1997 Sex at Risk Transaction Publishers, New Brunswick; 80%: Potterat, et al 1987 JAMA 256 p 12; 65%: Renzullo, et al 1990 JAIDS 3, p266-271; 83%-90%: Committee on AIDS Research and the Behavioral, Social, and Statistical Sciences 1989; 69%: Chicago Dept of Public Health, Journal of AIDS 1997; 99.4%: NYC Dept of Health, American Journal of Epidemiology 137:2 Figures for AIDS by Risk Groups are based on cumulative figures through 1998 and do not include cases where risk status was not assessed; AIDS by Health Status are for years 1993 through 1997 using Table 11 of the 9397 US CDC HIV/AIDS Surveillance Reports (1997 was the last year the CDC published the data in Table 11); AIDS by Gender is based on cumulative figures through 1998 [109] US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1998 [110] Burke D, et al 1990 Seroprevalence Among Applicants for US Military Service Unpublished data through 1997 from US Military Processing: For a copy of this unpublished data, send a SASE to the author [111] US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1998 p26 [112] Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus Regnery Press, Washington DC p183 [113] Holding R, Carlsen W 1998 Epidemic Ravages Caregivers San Francisco Chronicle p1, A6-A8 [114] US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1998 Table 7 p14; US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1997 Table 8 p15

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 55

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[115] Laboratory Centre for Disease Control, Health Canada, April 1998 Gonorrhea in Canada; US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1997, Tables 13A and 13B; Interview with LCDC Bureau of AIDS and STDs Office of Don Sutherland, September 14, 1998: Gonorrhea cases in Canada [116] US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1998 Table 7 p14; US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1997 Table 8 p15 [117] Mok, et al 1987 Infants born to Mothers Seropositive for HIV Lancet 1164-1168; European Collaborative Study 1991 Children Born to Women with HIV 1 Lancet 337:253-260 [118] Source: National Center for Health Statistics July 1996 703/821-8955: Cumulative SIDS deaths in children under 1 year of age 1983-1996, 1997 preliminary, 1981-1982 computed by average of years 1983-1993 [119] Transactions of the Society of Actuaries, Vol XLIV p333-97; Boffey P April 22 1988, Researchers List Odds of Getting AIDS in Heterosexual Intercourse New York Times; Hearst N, Hulley S April 1988 Journal of the American Medical Association; Dangers Real and Imagined December 8 1997 Wall Street Journal; Discover magazine, May 1996 p82 [120] US Centers for Disease Control 2003 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 2002 (Deaths in persons with AIDS, cumulative totals through December 2002) [121] US Centers for Disease Control HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition states Reported deaths are not necessarily caused by HIV-related disease [122] CDC Wonder website; The New York Times, death count, all ages, all races, both genders 1981-2002 [123] Lazarou J, et al 1998 Incidence of Adverse Drug Reactions in Hospitalized Patients (1966-1996) Journal of the American Medical Association, 279:1200; Manmaney T Medications Kill 100,000 Annually Los Angeles Times April 15 1998; CDC Wonder website 2004 [124] PBS 1998 The American Experience: Influenza 1918 [125] World Health Organization Weekly Epidemiological Record November 2001 (current) [126] UNAIDS June 1998 Report on the Global Epidemic; World Health Organization June 1998, Weekly Epidemiological Record [127] CDC National Vital Statistics Report October 7 1998, Vol 47:4 Table E p7 (Deaths and death rates, final 1996 and preliminary 1997) [128] Geshekter C 1997 AIDS: The Leading Cause of Unjustified Hysteria, Reappraising AIDS, February Vol 5:2 [129] Institute of Medicine (IOM) 1996 Scientific Opportunities and Public Needs; Webster K Disproportionate Funding Associated Press June 16 1999

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 56

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

HATI-HATI! ARV BUKANLAH TERAPI YANG MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP


Slogan perawatan konvensional untuk HIV/AIDS adalah ARV meningkatkan kualitas hidup Odha. Tapi benarkah demikian? Bagaimana jika ternyata ARV membawa perbudakan dan kematian bagi Odha? Mari kita telusuri lebih dalam lagi.

DAVID PATIENT, ODHA YANG BERHASIL MENAKLUKKAN AIDS DENGAN DIET DAN HIDUP SEHAT
Dalam suatu berita menceritakan, seorang Odha bernama David Patient [130] telah hidup selama lebih dari setengah usia 43 tahunnya sebagai Odha di Afrika Selatan. Hal ini berlawanan dengan yang diyakini dunia medis konvensional akan masa hidup Odha. Apa yang mengejutkan adalah ia sehat tanpa memakai ARV untuk semua kondisi HIV/AIDS-nya. Untuk segala gejala yang timbul, ia hanya memakai diet yang benar dan keinginan besar untuk hidup. Berlawanan dengan para ahli konvensional, pola hidupnya yang sehat telah terbukti cukup untuk menaklukkan HIV/AIDS. Patient mengadakan tour ke Afrika untuk berbagi pengalaman dengan para Odha lainnya. Kesaksian dia dan semangat berbaginya sangatlah dibutuhkan oleh para Odha di Afrika, dimana 26 juta orang pengidap HIV ada di Afrika Selatan (itu berarti lebih dari setengah pengidap HIV di dunia).

David Patient

Bukannya menyarankan para Odha mengikuti cara konvensional seperti misalnya penggunaan kondom, Patient menekankan nutrisi yang bisa meningkatkan sistem imun, memperpanjang masa hidup, dan menurunkan kemungkinan mereka menularkan ke orang lain yang mereka kasihi. Ia juga tidak menekankan pemberian obat, tapi dalam kunjungannya selalu menekankan bagaimana caranya meningkatkan daya tahan tubuh Odha melalui makanan lokal yang kaya akan seng, beta karoten, dan selenium. Berdasarkan banyak ahli, orang dengan positif HIV memiliki masa hidup 8 tahun sebelum akhirnya berkembang menjadi AIDS. Dengan nutrisi yang tepat, Patient percaya bahwa Odha bisa memperpanjang hidupnya empat tahun lagi. Oleh karena para peneliti telah dibuat kagum oleh kesehatan David Patient, ia diminta untuk membantu mereka dalam penelitian. Walaupun Patient telah menaklukkan banyak rintangan, pergumulan dalam jiwanya masih menyakitkan. Lebih dari seribu teman sependerita (para Odha) telah meninggal pada dekade pertama Patient didiagnosa positif.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 57

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Inilah yang memicu survivor guilt (perasaan bersalah kenapa hanya dia saja yang selamat) dalam jiwanya karena dia tetap hidup sedangkan yang lainnya tidak. Meskipun demikian, Patient tidaklah terkejut jika ia tetap hidup lama karena ia telah berjuang untuk melakukan apapun yang mungkin supaya tetap sehat. Contoh mantan Odha yang tidak memakai ARV lagi adalah Christine Maggiore, [131] Brandon Braud, [132] dan Chris Dafoe, [133] atau Anda bisa membaca kesaksian mantan Odha lainnya di Bab Kesaksian AIDS Survivor Tanpa ARV.

ARV ADALAH AIDS ITU SENDIRI!


Ya benar ARV adalah AIDS itu sendiri! Sebagai contoh efek samping dari AZT (merek Retrovir atau Zidovudine) [134] adalah: Asthenia, sakit kepala, rasa tidak enak badan, Anorexia, sembelit, mual, muntah, sakit perut, arthralgia, meriang, maag, letih lesu, insomnia, otot sakit, neuropathy, hyperbilirubinemia, hepatomegaly, stomatitis, splenomegaly, batuk, gatalgatal pada kulit, infeksi telinga, lymphadenopathy, anemia, serangan jantung, edema, hematuria, gugup, berat badan turun, sakit punggung, sakit dada, flu, cardiomyopathy, syncope, gynecomastia, mulut kering, dysphagia, perut kembung, Aplastic anemia, hemolytic anemia, leukopenia, lymphadenopathy, pancytopenia, hepatitis, sakit kuning, pancreatitis, gemetar, rasa cemas, depresi, pusing, kejang, vertigo, rhinitis, sinusitis, pruritus, Stevens-Johnson syndrome, mudah berkeringat, urticaria, amblyopia, hilang pendengaran, photophobia, sering kencing, dan lain-lain (masih ada yang lainnya?!). Dari list di atas, apa Anda siap dengan beberapa efek samping yang akan dialami SEUMUR HIDUP jika Anda memakai ARV? Apa benar ARV meningkatkan kualitas hidup Odha ditambah peraturannya yang sangat mengikat? Dari semua efek samping yang saya cantumkan di atas, itu semua adalah kondisi-kondisi yang biasa disebut sebagai gejala AIDS, karena ARV merusak ginjal, hati, syaraf dan organ pencernaan. Jadi Odha akan benarbenar menderita AIDS pada saat mengonsumsi ARV, sampai ia meninggal. Wow benar-benar pengobatan yang manjur. Sungguh mengakhiri penderitaan Odha DENGAN CEPAT. Saya ucapkan selamat untuk keajaiban medis yang satu ini. Ini adalah bukti bahwa pengobatan medis konvensional memang lebih baik dibandingkan alam ciptaan Tuhan. Sungguh luar biasa!

PENGOBATAN APA YANG HARUS DIAMBIL OLEH ODHA UNTUK MENGATASI AIDS?
Jika Anda terdiagnosa positif HIV/AIDS dan masih bingung akan pengobatan mana yang akan Anda ambil, ada 2 jalan berbeda yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Percaya dengan hasil test dan percaya dengan paradigma AIDS konvensional kemudian mengikuti terapi ARV secara konvensional.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 58

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Jika Anda mengikuti jalan ini, berarti Anda telah MENYERAHKAN HIDUP Anda pada pengobatan yang SUDAH PASTI: Pengobatan gratis (beberapa daerah memberi layanan pemberian ARV gratis). Tapi Mengikat atau memperbudak Anda SEUMUR HIDUP dengan begitu banyak peraturan yang tidak boleh dilanggar. Boleh dikata, hidup Anda tidaklah sebebas dulu lagi. ARV bukanlah obat yang membuat kualitas hidup jadi lebih baik lagi. Itu adalah slogan konyol yang dari buahnya saja sudah terlihat bahwa Anda akan diperbudak dengan peraturan kaku seumur hidup (Anda HARUS minum ARV seumur hidup Anda). Sekali Anda lupa minum ARV, infeksi akan makin menjadi susah dikendalikan karena mutasi virus atau bakteri yang makin kebal dengan pengobatan ARV. Semakin banyak Anda lalai dalam menjalankan ARV, semakin besarlah dosis yang harus Anda konsumsi. Dan semakin besar dosisnya, semakin besar pula efek sampingnya. Semakin besar efek sampingnya, semakin Anda mendekat pada infeksi dan kerusakan organ yang mengakibatkan Anda makin dekat dengan kematian. Selamat, dengan demikian Anda tidak meninggal karena AIDS, tapi karena ARV. Sungguh kematian yang tragis karena perbudakan terapi konvensional dan ketidaktahuan yang polos. Membuat kondisi Anda makin buruk dengan efek sampingnya yang mematikan! ARV memiliki banyak efek samping yang mematikan dan beberapa di antaranya PASTI akan Anda alami, yaitu kerusakan hati, ginjal, infeksi paru, infeksi pankreas, peradangan paru, peradangan usus, pneumonia, kanker, kerusakan syaraf, dan masih banyak lagi efek-efek mematikan lainnya. Apalagi ditambah efek samping yang sangat mengganggu yaitu gatal, mual, muntah, sakit kepala, daya tahan tubuh menurun drastis, flu, demam, diare, dan lain sebagainya. Lagi-lagi, ARV bukanlah obat yang membuat kualitas hidup jadi lebih baik lagi. Menjebak Anda ke dalam Lingkaran Setan. Pengobatan yang membawa efek samping akan memaksa Anda supaya mengonsumsi obat lain untuk menutupi efek samping yang ada. Tapi obat tambahan tersebut juga ada efek samping lainnya sehingga perlu obat tambahan lainnya yang juga punya efek samping. Ini bagaikan lingkaran setan dimana dalam jangka panjang, Anda akan meninggal bukan karena penyakit, tapi karena efek samping obat. Lingkaran setan ini akan Anda alami SEUMUR HIDUP atau selama Anda tetap mempercayakan kehidupan Anda pada ARV. Tapi untuk lepas dari ARV lalu beralih ke holistik TIDAKLAH GAMPANG!

2. Percaya dengan hasil test dan percaya dengan paradigma AIDS konvensional tapi memakai pengobatan holistik dan tidak pernah memakai ARV.
Banyak Odha di luar negeri telah mengikuti cara ini, dan mereka bisa hidup normal seperti orang sehat lainnya dan tidak mati karena AIDS atau obat. Kematian karena AIDS itu tidak pernah datang ketika mereka menolak pengobatan konvensional. Agustina Saweri bukanlah contoh yang baik untuk jalan ini karena dia memang stop ARV dan memakai buah merah, tetapi masalahnya, dia kembali ke kebiasaan yang seharusnya dia tinggalkan. Jika Anda mengikuti jalan alternatif ini, berarti Anda telah menyerahkan hidup Anda pada pengobatan yang SUDAH PASTI: Pengobatan tidak gratis. Tapi Tidak mengikat atau memperbudak Anda seumur hidup dengan begitu banyak peraturan yang tidak boleh dilanggar. Beda dengan ARV, pengobatan holistik yang memakai alam tidak akan mengikat Anda. Anda hanya perlu pengobatan holistik pada saat penyakit muncul saja. Jadi tidak perlu Anda konsumsi

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 59

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

atau gunakan seumur hidup. Yang perlu diterapkan seumur hidup hanyalah menjaga pola makan dan hidup yang sehat. Tidak membuat kondisi Anda makin buruk karena tidak memiliki efek samping. Inilah pengobatan sejati dimana Anda tidak akan pusing dengan efek samping dan tujuan dari pengobatan holistik adalah menyembuhkan, bukan merawat. Tapi yang perlu diingat adalah kesembuhan 100% itu tergantung dari kehendak Tuhan dan keseriusan (komitmen) pasien. Tidak menjebak Anda ke dalam Lingkaran Setan. Hidup Anda tidak akan diikat dan diperbudak oleh peraturan minum obat seumur hidup. Anda tidak akan mengalami efek samping yang mengancam jiwa Anda atau mengganggu kesehatan Anda. Anda hanya perlu memakai pengobatan alami sampai penyakit oportunistik hilang atau pada saat penyakit muncul saja. Tidak perlu mengonsumsi seumur hidup. Nah, inilah yang dinamakan pengobatan yang meningkatkan kualitas hidup, pengobatan asli dari alam ciptaan Tuhan! Anda tentu lebih percaya dengan Tuhan dibandingkan manusia bukan?

EFEK SAMPING DARI OBAT AIDS TIDAK BERBEDA DARI AIDS ITU SENDIRI
Informasi berharga ini saya dapat dari artikel Dr. Joseph Mercola. Mercola menunjukkan bahwa ARV itulah yang menjadi AIDS YANG SEBENARNYA! Kebenarannya adalah AZT, ddI, ddC , penghambat protease (protease inhibitors) dan obat-obatan lainnya yang disebut antiretrovirals tidak pernah didapati dalam studi terkontrol manapun yang membuktikan adanya manfaat klinis teruji terhadap para pasien AIDS. Satu-satunya studi terpublikasikan yang mengklaim adanya hasil positif hanyalah bersifat sementara dan tidak memiliki hasil statistik yang signifikan. [135] Bahkan lebih mengkhawatirkan lagi, terdapat cukup banyak bukti bahwa obat-obatan ini telah diketemukan dapat menyebabkan gejala-gejala yang sebenarnya ingin disembuhkan. Lebih dari 500 Medical Doctor dan Ph.D. telah menandatangani suatu pernyataan yang mengajak untuk diadakannya penilaian kembali bagi penyebab AIDS dan mempertanyakan apakah gejala-gejala yang ada benar-benar disebabkan oleh HIV. Walaupun antiretroviral lebih baru seperti ddC, ddI, dan d4T memiliki mekanisme analisator aksi dan toksisitas yang sama dengan AZT, mereka belum pernah diteliti secara ekstensif dan dengan demikian tidak didiskusikan secara detail seperti halnya penelitian-penelitian yang ditekankan di bawah ini. 1) Tulisan Pembukaan Glaxo mencantumkan peringatan berikut dengan huruf kapital besar dan tebal di awal bagian Physicians Desk Reference edisi tahun 1998 yang mendeskripsikan AZT (merek Retrovir atau Zidovudine). RETROVIR (ZIDOVUDINE) BISA MENGAKIBATKAN TOKSISITAS HEMATOLOGI BERAT TERMASUK GRANULOCYTOPENIA DAN ANEMIA BERAT YANG TERUTAMA SEKALI ADA PADA PASIEN DENGAN HIV TINGKAT LANJUT (LIHAT PERINGATAN). PENGGUNAAN RETROVIR SECARA TERUS MENERUS JUGA BISA MENGAKIBATKAN SYMPTOMATIC MYOPATHY SERUPA DENGAN YANG DIHASILKAN OLEH HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS. Granulocytopenia, yang juga disebut neutropenia artinya sel penting dari sistem imun, yaitu neutrophil, telah berkurang, bersamaan dengan sel-sel lainnya, eosinophil dan basophil, yang jumlahnya lebih sedikit tapi masih penting.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 60

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Kondisi neutropenia ini bisa ringan, sedang, atau bahkan berat. Catatan klinis atas neutropenia berat dalam Pathologic Basis of Disease karangan Robbins (5th Ed.), dimana dipakai oleh kebanyakan sekolah kedokteran yang mempelajari patologi, memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi pada pasien penderita neutropenia berat. CATATAN KLINIS: Gejala dan tanda-tanda dari neutropenia adalah adanya infeksi bakteri Dalam kasus agranulocytosis berat dengan kondisi tidak adanya neutrophil, infeksi-infeksi ini bisa sangat beraneka macam sampai menyebabkan kematian dalam hitungan hari. (Robbins, p.631). Hal ini terdengar sangat mengganggu sama dengan deskripsi AIDS. Robbins juga menyatakan, dalam huruf bercetak miring, bahwa bentuk umum dari neutropenia berat adalah dikarenakan obat-obatan. Apa yang tidak disebutkan di buku teks manapun adalah bahwa AZT telah didapati dalam lima penelitian (sesudah adanya ketergesa-gesaan FDA dalam memberikan perizinan atasnya) ternyata beracun bagi sel T, sel yang ketidakhadiranya dianggap disebabkan oleh karena HIV. [136] Hal ini tidaklah mengejutkan sejak sel T dan semua sel lainnya diproduksi di dalam sumsum tulang telah berkurang karena AZT. AZT pada awalnya meningkatkan produksi sel T sebagai respon sistem kekebalan tubuh terhadap racun yang ada dari AZT, tapi dalam waktu yang cukup singkat, sel T, neutrophil, dan sel sistem kekebalan lainnya mulai berkurang. 2) Satu contoh dari penelitian yang mendokumentasikan pengaruh AZT atas sistem imun manusia telah dipublikasikan di the Annals of Hematology. [137] AZT telah diberikan kepada 14 pekerja kesehatan yang secara tidak sengaja terkontaminasi darah HIV dari jarum suntik. Penelitian seperti ini sangatlah penting karena toksisitas yang terjadi tidak bisa dipersalahkan ke HIV sebagai penyebabnya, seperti yang terjadi pada orang yang positif HIV. Setengah dari 14 orang tersebut akhirnya harus berhenti mengonsumsi AZT karena efek samping toksisitasnya yang berat, dan penelitianpun dihentikan lebih awal supaya tidak terjadi kerusakan lebih fatal lagi. Neutropenia (seperti telah dijelaskan di atas) berkembang pada 36% (4 dari 11) orang yang memakai perawatan dengan AZT selama 4 minggu. 3 dari 14 orang bahkan tidak bisa mencapai 4 minggu oleh karena gejala subyektif yang berat. Satu pekerja harus segera dihentikan memakai AZT karena neutropenia dia terlihat begitu berat sehingga dia mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas. Apa yang menarik dari penelitian ini adalah efek samping dari AZT muncul hanya dalam waktu 4 minggu, sementara pasien dengan status positif HIV seringkali menggunakan AZT dan obat-obatan serupa lainnya selama bertahun-tahun. Dosis pemakaian AZT dalam gabungan dengan ARV lainnya seringkali lebih kecil, yang menyebabkan gejala yang nampak jadi terlihat lebih kecil jika dibandingkan memakai AZT saja. 3) Sebuah artikel di New England Journal of Medicine [138] memperhatikan pengurangan otot (muscle wasting) sebagai akibat dari pemakaian AZT dan membandingkannya dengan pengurangan otot yang biasa disebut sebagai myopathy, diduga diakibatkan oleh HIV. Komentar mereka terhadap perbandingan tersebut adalah: Kami menyimpulkan bahwa terapi jangka panjang dengan Zidovudine dapat mengakibatkan keracunan mitochondrial myopathy, dimana gejalanya tidak bisa dibedakan dengan myopathy yang berhubungan dengan infeksi HIV. Tulisan Robbin mengenai patologi juga berisi bagian yang menjelaskan tentang mitochondrial myopathy, menyatakan bahwa pengurangan otot jenis ini meyebabkan kelemahan fisik yang berat. Dalam tulisannya

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 61

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

juga menyebutkan bahwa kelompok ini bisa juga diklasifikasikan sebagai mitochondrial encephalomyopathy. Encephalomyopathy, dalam bahasa gampangnya berarti kerusakan yang menyebar pada otak dan sumsum. 4) HIV Dementia: Walaupun kebanyakan penelitian restrospektif belum menemukan hubungan AZT dengan HIV dementia, penelitian-penelitian ini tidaklah terkontrol dan dengan demikian membuka terhadap berbagai kemungkinan dan penyimpangan. Satu penelitian yang terkontrol lebih baik berhasil menemukan bahwa HIV dementia terjadi 2 kali lebih besar pada orang yang memakai AZT. Dalam penelitian ini, seperti yang terpubliksikan journal Neurology [139] , sang penulis menyatakan: diantara para subyek dengan sel CD4+ berjumlah < 200/mm3, resiko untuk berkembangnya HIV dementia di antara mereka yang dilaporkan memakai antiretroviral (AZT, ddI, ddC, or d4T) ternyata 97% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memakai terapi antiretroviral Penelitian-penelitian tersebut juga membahas mengenai sensory neuropathy, atau kemerosotan syaraf rasa: Sebagai tambahan, hasil temuan dari analisa kami sepertinya mengkonfirmasi pengamatan sebelumnya mengenai pengaruh beracun antiretroviral terhadap syaraf. Banyak penelitian telah menghubungkan pemakaian ddI, ddC, dan d4T dengan perkembangan racun atas sensory neuropathy, biasanya dalam dosis tertentu. Penelitian-penelitian ini merupakan contoh dari bukti yang menunjukkan bahwa AZT dan antiretroviral lainnya yang dipakai sebagai terapi tunggal atau sebagai bagian dari gabungan terapi ARV dapat menyebabkan gejalagejala yang serupa dengan AIDS yang kemudian mengkambinghitamkan HIV sebagai penyebabnya. Sialnya, keyakinan mengenai HIV begitu kuatnya sehingga banyak dari peneliti kemudian akhirnya mensuport penggunaan obat-obatan. Perkecualian yang perlu diperhatikan adalah penelitian dari Pharmacology and Therapeutics, dimana memberikan kritik yang tegas dan seksama [136]. Fakta lain yang menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai kemungkinan HIV yang menyebabkan infeksi adalah fakta bahwa walaupun USD 45 juta telah dikeluarkan sebagai dana penelitian, para ilmuwan tetap tidak bisa mengetahui bagaimana HIV menghancurkan sel T. Tentu saja demikian, ini dikarenakan HIV tidak menghancurkan sel T di tabung lab dan juga tidak pernah terbukti menghancurkan sel T di dalam tubuh manusia. Dalam sebuah konferensi di tahun 1997, seperti yang dilaporkan pada jurnal Science, fakta ini telah diperjelas sebagaimana teori yang dikemukakan oleh David Ho memiliki kekurangan yang cukup serius. Seperti yang dinyatakan dalam artikel Science Sampai sekarang misteri utama AIDS tetap tak terungkap, yaitu: Bagaimana HIV menyebabkan hilangnya sel T secara besar-besaran yang merupakan tanda utama dari AIDS? Seorang immunologist dari Harvard Medical School, seperti tertulis dalam artikel tadi, meringkas permasalahan tersebut sebagai berikut: Kami masih bingung mengenai mekanisme yang membuat berkurangnya sel T, tapi setidaknya sekarang kami bingung pada tingkat yang lebih tinggi lagi terhadap pemahaman kami sendiri. [140] Sebenarnya, penjelasan sederhana dari permasalahan ini adalah (terutama sesudah dihabiskannya dana USD 45 juta) bahwa HIV tidak berefek pada sel T sama sekali!

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 62

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

PENJELASAN SEBENARNYA DARI PENYEBAB AIDS


Didasarkan pada bukti-bukti di atas, bisa dibuat suatu argumen bahwa apa yang kita sebut AIDS sebenarnya adalah penggenapan ramalan oleh diri sendiri (self-fulfilling prophecy) yang bisa saja terjadi sebagai berikut: a) Tekanan psikologis akut yang berat karena didiagnosa positif HIV, telah bertransformasi dengan cepat menjadi tekanan psikologis kronis mengenai prediksi masa depan hidup dengan kesehatan yang makin menurun dan adanya penyakit infeksi yang bisa terjadi kapan saja. Stres seperti ini akan mengakibatkan bahaya menurunnya sistem imun. Menurunnya sistem imun oleh karena tekanan psikologis telah didokumentasikan dengan baik oleh beberapa penelitian ilmiah dan juga merupakan hal yang pasti terjadi pada kebanyakan orang. [141] Disamping itu, orang-orang biasanya ditest untuk HIV pada saat masalah kesehatan mulai muncul, sehingga tekanan psikologis karena terdiagnosa positif HIV pun makin menambah parah penyakit yang telah ada sebelumnya. Secara alami, penyakit-penyakit karena pikiran ini bisa kronis dan berat. Tidak mesti harus ada penyakit parah sebelumnya baru muncul penyakit pikiran ini. Penyebab penyakit seperti ini (karena tekanan pikiran) telah diteliti pada orang-orang sehat dimana mereka juga bisa menciptakan suatu kondisi turun dan rusaknya sistem imun yang akhirnya disebut AIDS. b) Sekali ditest positif, orang tersebut seringkali diberi antibiotik dengan dosis tinggi dan untuk jangka panjang, dan bisa juga ditambah dengan antiretroviral, sebagai standar pencegahan atau perawatan terhadap HIV. Antibiotik yang diberi, seringkali memiliki efek samping melemahkan yang akhirnya dipersalahkan sebagai akibat dari HIV, termasuk menurunnya sistem imun. Dan lebih lagi, antibiotik mengakibatkan matinya bakteri menguntungkan yang melindungi kita. Tingkat keseimbangan yang normal antara bakteri menguntungkan dan merugikan dalam perut kita dan daerah lainnya adalah salah satu faktor terpenting dalam melindungi tubuh dari infeksi. [142] Puncak dari ini semua, antibiotik seringkali juga menyebabkan kebalnya bakteri, jamur dan virus terhadap berbagai macam obat. c) Sekali sistem imun telah turun oleh karena tekanan emosional (atau kekhawatiran pikiran) yang terus menerus terjadi, penyakit yang pernah diderita sebelumnya (jika pernah ada) dan melemahnya tubuh membuat diagnosa AIDS menjadi positif. Setelah itu, orang tersebut akan mulai diberi resep antiretrovirals (ARV) yang pasti dan permanen, dimana efek sampingnya telah saya jelaskan di atas. Makin banyak jumlah orang yang diberi resep ARV padahal mereka masih sehat dan tidak terdiagnosa AIDS. d) ARV dianjurkan kepada pasien sampai dia meninggal. Ini karena adanya teori bahwa HIV bisa kebal dan berkembang jika mereka lalai mengonsumsi ARV. Pasien yang meninggalkan prawatan ARV secara teori akan menjadi ancaman publik karena mereka bisa menginfeksi orang lain dengan HIV yang bermutasi. Demikianlah, disamping mempertimbangkan kesehatannya sendiri, pasien memiliki tanggung jawab sosial yang besar sehingga mengakibatkan dia untuk tetap mengonsumsi ARV.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 63

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Tidak peduli akan betapa berbahayanya efek samping dari ARV, pasien dengan keras dianjurkan untuk tidak pernah luput mengonsumsi 1 pil pun. Namun ketika kesehatan pasien makin memburuk, keadaan tersebut dipersalahkan pada mutasi HIV sebagai penyebabnya dan juga karena kelalaian pasien. Sangat jarang infeksi atau permasalahan kesehatan yang ada dikatakan oleh karena efek samping dari ARV. Beberapa orang tampaknya memiliki respon yang baik (tapi sementara) terhadap ARV. Apa sebabnya masih belum jelas, tapi bisa saja berhubungan dengan: 1) ARV langsung bereaksi pada pathogen yang ada termasuk virus yang diasumsikan sebagai HIV. 2) Zat beracun dari ARV telah menstimulasi keluarnya sel T dari sumsum tulang, sebelum akhirnya malah menghabiskan sel T dan menyebabkan turunnya sel imun dan anemia. Awal naiknya jumlah CD4 pada kasus ini diartikan oleh dokter sebagai membaiknya fungsi imun/kekebalan tubuh. 3) Berkurangnya tekanan psikologis sehingga pasien bisa tenang adalah karena keyakinan yang kuat bahwa ARV yang telah dikonsumsi adalah penyelamat. Dan ini seringkali diperkuat dengan hasil lab yang menunjukkan meningkatnya jumlah CD4 dan menurunnya viral load, dimana ini bukanlah tanda yang pasti akan membaiknya kesehatan. Beberapa penelitian ilmiah yang berusaha untuk mendokumentasikan efek positif dari protease inhibitor (PI) gabungan, selalu berakibat tidak baik. Tiap sukarelawan selalu harus stop lebih dini ditengah-tengah penelitian. Ini membuat penelitian-penelitian yang ada tidak bisa menemukan manfaat yang sesungguhnya dari terapi PI gabungan dan penelitian pun tidak pernah selesai. [135] Sebagai tambahan, group placebo terkontrol diberikan 2 ARV tanpa protease inhibitor. Jika ARV merupakan bagian dari permasalahan yang ada, maka group placebo terkontrol ini tidak akan memperlihatkannya. Menghentikan percobaan terlalu dini terjadi pada kasus monoterapi AZT, sampai akhirnya uji coba Concorde berhasil menyelesaikannya tapi dengan angka kematian dan efek samping berat yang makin banyak di group yang mendapatkan AZT. Group lainnya, dimana sukarelawan hanya diberikan AZT sesudah didiagnosa positif AIDS, memiliki angka kematian 25% lebih sedikit. Semua 172 sukarelawan uji coba Concorde yang meninggal telah diberikan AZT kecuali 3 sukarelawan. Untuk detail diskusi dari uji coba Concorde, silahkan melihat referensi. [135, 143, 144] Pemikiran bahwa HIV yang bermutasi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan telah disangkal total oleh penelitian David Rasnick, yang mempublikasikan hasil penelitiannya di Journal of Biological Chemistry. [144] Dengan demikian, penurunan kesehatan pada kebanyakan pasien BUKAN disebabkan oleh HIV yang bermutasi. Jawaban yang lebih sederhana dan tepat adalah karena efek samping obat-obatan, seperti yang telah dibeberkan dengan jelas di atas.

CHRISTINE MAGGIORE PENYANGKAL AIDS, MENINGGAL KARENA HIV ATAU PNEUMONIA?


Berita meninggalnya Maggiore cukup mengguncang keyakinan para AIDS denialist lainnya, terlebih para Odha yang menolak memakai ARV. Sebagai Odha, Maggiore menolak memakai ARV dan kematiannya telah dipakai oleh para penganut pro AIDS sebagai bukti kuat bahwa HIV harus ditakuti, dengan demikian tidak ada alasan

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 64

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

lagi untuk para Odha menolak ARV. Tapi apakah benar Christine Maggiore meninggal karena AIDS atau karena sekedar Pneumonia? Mari kita simak berita yang dipublikasikan oleh Associated Press, pada tanggal 30 Desember 2008 berikut ini:

Christine Maggiore Penyangkal AIDS, Meninggal di LA pada Usia 52 Tahun


Christine Maggiore, aktivis yang gencar menyangkal bahwa HIV menyebabkan AIDS, menolak memakai obat antiretroviral (ARV) dan menuntut Los Angeles County (LAC) karena menyatakan bahwa putrinya yang berusia tiga tahun meninggal karena pneumonia terkait AIDS, telah meninggal. Dia berusia 52 tahun. Maggiore meninggal di rumahnya di Van Nuys pada 27 Christine Maggiore, suami, dan kedua anaknya. Desember 2008. Dia dirawat karena pneumonia selama enam bulan terakhir, tetapi penyebab kematiannya yang resmi ditangguhkan, ujar Ed Winter wakil ketua kantor koroner LAC. Dia mengatakan belum jelas apakah kematiannya terkait AIDS. Dia didiagnosis dengan HIV pada 1992. Telepon ke rumahnya untuk meminta komentar suaminya, Robert Scovill, tidak dijawab. Setahun setelah didiagnosis, Maggiore adalah relawan di rumah penampungan AIDS dan berbicara tentang risiko HIV di acara-acara kesehatan dan di sekolah. Dia mulai mengubah pandangannya pada 1993 waktu dia melakukan lebih banyak tes HIV yang memberi hasil yang bertentangan, beberapa hasil negatif dan beberapa hasil positif. Semakin saya banyak membaca, semakin saya yakin bahwa penelitian AIDS telah menuju arah yang salah, dia menulis dalam situs internet LSM yang dikelolanya, Alive & Well AIDS Alternatives. Dia sangat terpengaruh oleh Peter Duesberg, profesor biologi dari Universitas California, Berkley. Duesberg berpendapat bahwa AIDS tidak disebabkan oleh HIV, tetapi karena penggunaan narkoba jangka panjang atau bahkan oleh AZT, unsur obat yang dipakai pada pengobatan AIDS. Maggiore membentuk LSM yang menentang pandangan medis umum tentang penyebab dan pengobatan AIDS. Dia menulis sebuah buku, Bagaimana Kalau Semua Yang Kita Anggap Tentang AIDS Adalah Salah (What If Everything You Thought About AIDS Was Wrong), dan muncul di stasiun televisi nasional untuk mempromosikan pandangannya tentang kehamilan, kecanduan alkohol, penggunaan narkoba dan bahkan infeksi virus yang umum dapat menyebabkan hasil tes HIV positif yang keliru. Maggiore menolak memakai ARV. Dia menyusui kedua anaknya, walaupun pandangan umum menyatakan bahwa menyusui meningkatkan risiko penyebaran HIV. Pada 2005, putrinya, Eliza Jane Scovill, meninggal di usia tiga tahun. Gadis itu tidak pernah diberi tes HIV. Kantor koroner menyimpulkan dia meninggal karena pneumonia yang terkait dengan kasus AIDS lanjut. Kejaksaan LA pada 2006 menolak pengajuan tuntutan kriminal padanya, mencatat bahwa orang tua gadis itu telah membawanya ke beberapa dokter.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 65

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Pakar toksisitas yang menjadi dewan penasihat kelompok Maggiore menyimpulkan bahwa kematian gadis itu adalah akibat reaksi alergi terhadap antibiotik. Maggiore menuntut LAC pada 2007, menyatakan bahwa kesimpulan hasil otopsi tidak memiliki bukti medis dan secara ilmiah tidak sesuai. Kasus itu masih ditunda. Selain suaminya, Charles anak laki-laki Maggiore, masih hidup. Keduanya memiliki hasil tes HIV yang negatif. Sumber: Associated Press, Dec 30, 2008 [145]

Bukan karena Ganasnya HIV, tapi Karena Pneumonia!


Berita mengenai meninggalnya Maggiore seperti di atas telah dipakai oleh para penganut pro AIDS yang berusaha meyakinkan masyarakat bahwa HIV itu ganas dan benar-benar menyebabkan AIDS, jadi Odha WAJIB mengikuti ARV. Buktinya adalah Maggiore sendiri meninggal karena menolak memakai ARV!. Itulah komentar pro AIDS menanggapi hal ini. Komentar saya pribadi sebagai AIDS denialist (penyangkal teori AIDS umum) adalah Christine Maggiore meninggal bukan karena ganasnya HIV atau AIDS, tapi karena pneumonia. Kenapa demikian? Adakah penjelasan yang lebih logis atau masuk akal dibandingkan pernyataan tadi? Baiklah saya jelaskan demikian Maggiore terdiagnosa positif HIV di tahun 1992 dan setelah mengetahui kebenaran tentang AIDS, ia menolak memakai ARV di tahun 1993. Jarak antara meninggalnya Maggiore dengan ia menolak ARV adalah 15 tahun! Jika Anda mencermati angka-angka yang saya sebutkan tadi 15 tahun tanpa ARV, meninggalnya Maggiore justru malah mendukung kebenaran pandangan para AIDS denialist. Kita harus ingat pandangan pro AIDS adalah, HIV jika tidak diberi ARV akan MENIMBULKAN BERBAGAI PENYAKIT OPORTUNISIK. Oleh karena itulah pro AIDS MEWAJIBKAN para Odha untuk memakai ARV. Bagi pro AIDS, hanya ARV-lah solusi satu-satunya yang paten dan dapat meningkatkan kualitas hidup Odha. Nah, justru disinilah terlihat kesalahan fatal pro AIDS. Selama 15 tahun tanpa ARV, Maggiore HANYA MENDERITA PNEUMONIA!!! Para Odha di seluruh dunia yang memakai ARV, justru memperlihatkan gejala penyakit oportunistik yang bervariasi dibandingkan Maggiore yang tidak memakai ARV. Dan penyakit-penyakit oportunistik tersebut muncul secara beruntun dalam waktu kurang dari 1 tahun! Dibandingkan dengan Maggiore yang tidak memakai ARV selama 15 tahun, para Odha pro AIDS justru JAUH lebih menderita. Apakah ini yang dinamakan: ARV meningkatkan kualitas hidup Odha?! Disamping itu, jika kita lebih obyektif, tidak terpengaruh dengan karisma orang pintar dan berkuasa dan juga tidak gampang terpengaruh dengan pandangan umum, seharusnya akan jelas bagi kita untuk melihat yang benar. AIDS adalah suatu sindrom hilangnya daya tahan tubuh. Itu berarti jika Anda terkena AIDS, Anda akan dengan mudah terserang flu, infeksi bakteri, jamur dan mikroba lainnya, kanker, peradangan, dan lain-lain. Bukan

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 66

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

hanya itu, secara logika jika Anda terkena AIDS dan BELUM BISA DISEMBUHKAN, Anda akan menderita penyakit oportunistik tidak hanya sebulan sekali atau seminggu sekali bukan Anda akan menderita semuanya SETIAP HARI! Itulah logika yang benar. Cobalah Anda bandingkan ketika Anda stress dan kelelahan bekerja, pada saat itulah daya tahan tubuh Anda menurun sehingga Anda pun jadi sakit. Tapi ini baru MENURUNNYA daya tahan tubuh bagaimana dengan KEHILANGAN daya tahan tubuh?! Pasti efeknya lebih dahsyat lagi dan tidak hanya satu dua penyakit yang muncul. Sungguh aneh jika Maggiore di usia 52 tahun, divonis oleh pro AIDS meninggal karena ganasnya HIV atau AIDS. Sungguh tidak masuk akal dan justru terlihat kebohongannya. Ingat bahwa Maggiore tidak memakai ARV selama 15 tahun dan ia HANYA menderita pneumonia saja, tidak ada yang lain. Jika memang pandangan pro AIDS adalah benar seharusnya Maggiore menderita lebih dari satu penyakit. Selain itu, jika memang pandangan pro AIDS adalah benar, Maggiore yang tidak memakai ARV hidupnya seharusnya lebih menderita dibandingkan Odha yang memakai ARV. Tapi pada kenyataannya, ia bisa memiliki hidup yang normal seperti kebanyakan orang dan justru malah aktif dalam memerangi kebohongan AIDS. Nah ada 2 fakta lain yang tertulis pada artkel Assosiated Press di atas sebagai bukti bahwa pandangan AIDS Denialist adalah benar: 1. Anak Maggiore yang laki-laki adalah HIV negatif dan hidup hingga kini. Padahal dia DISUSUI oleh Maggiore! Suami Maggiore juga HIV negatif padahal dia berhubungan seks dengan Maggiore, istrinya, TANPA PENGAMAN!

2.

Banyak para Odha yang tidak memakai ARV di dunia ini justru bisa lebih menikmati hidup (karena tidak tertekan dengan aturan terapi yang super ketat) dan mereka justru sehat-sehat saja. Anda bisa membaca kesaksian-kesaksian mereka di Bab Kesaksian dari AIDS Suvivors Tanpa ARV.

Para Odha Meninggal karena ARV itu Sendiri


Ya benar selama ini yang membunuh para Odha bukanlah HIV, tapi ARV itu sendiri. Selain itu saya katakan bahwa HIV itu adalah virus bohongan dan jika memang ada, ia tidak lebih ganas dibandingkan flu biasa! Tapi mungkin Anda berkata, Tapi khan ada bukti foto HIV yang menyerang sel T?!?! Supaya Anda tahu dalam Bab Isolasi HIV Selama Ini Adalah Manipulasi, dijelaskan bahwa hasil gambar mikroskop elektron yang asli seharusnya hitam putih, bukannya berwarna. Jika berwarna, itu berarti manipulasi komputer. Nah, publikasi foto-foto HIV selama ini adalah berwarna! Selain itu, foto-foto yang ada sebenarnya adalah beberapa dari gambar sel yang diserang bukan virus itu sendiri. Foto virus itu sendiri tidak pernah ada. Yang diperlihatkan adalah sel dan beberapa foto yang memperlihatkan bakteri (bukan virus) yang menyerang suatu sel. Itu semua adalah foto-foto tipuan.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 67

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Selain itu jika ada ilmuwan atau dokter yang mengatakan bahwa ia berhasil mengisolasi HIV, itu juga merupakan manipulasi kultur jaringan dalam lab. Tapi Anda bisa mengetahui penjelasan detailnya dari Dr. Stefan Lanka yang berhasil membongkar Penipuan HIV yang menjelaskan bahwa kultur isolasi HIV selama ini adalah kultur manipulasi lab, jadi bukan kultur asli. [146] Semuanya adalah manipulasi dan kebohongan. Kebohongan ini bagi para pro AIDS merasa harus tetap dipertahankan karena AIDS adalah BISNIS MAHA BESAR!

RUTIN MINUM OBAT KIMIA MEMBUAT TUBUH DAN PENYAKIT MAKIN RESISTEN!
Banyak praktisi kesehatan terlebih masyarakat awam, tidak mengetahui FAKTA bahwa makin rutin kita memakai obat-obatan kimia, makin resisten (menolak dan kebal) pula tubuh dan penyakit MELAWAN pengobatan yang diberikan. Jika pengobatan kimia ini diteruskan, ini akan mengakibatkan kerusakan yang cukup fatal bahkan kematian! ARV yang jadi andalan para Odha pun juga demikian. Hal ini dengan sederhana bisa kita pelajari dari sejarah atau fakta keseharian di sekitar kita. Coba Anda perhatikan bahwa seseorang yang sudah terbiasa meminum obat flu (misal: Sanaflu, Fludan, Inzana, dll) setiap kali terserang influensa, dosis yang diminum lama-kelamaan semakin meningkat. Ini bukan menandakan virus flunya yang makin kebal, tapi suatu petunjuk bahwa tubuhnya makin resisten. Contoh lain, khusus untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, para dokter medis konvensional akan memberikan antibiotik sintetis pada pasien. Pemakaian rutin antibiotik ini pun tetap saja membuat bakteri makin resisten. Pasien lama-kelamaan akan menaikkan dosis antibiotiknya. Antibiotik sintetis yang diberikan dengan tujuan mematikan bakteri penyebab penyakit ternyata juga mematikan bakteri lainnya yang SANGAT kita butuhkan untuk bisa tetap sehat. Jika bakteri penyebab penyakit ini masih tersisa, bakteri ini akan resisten juga terhadap pengobatan kimia yang diberikan. Jika pasien tetap diberikan antibiotik sintetis secara rutin, bukan hanya resistensi bakteri saja yang akan terjadi, tapi efek samping juga makin banyak bermunculan karena bakteri menguntungkan telah banyak dimatikan oleh antibiotik ini. Hukum Alam telah menetapkan bahwa tiap organisme memiliki kecenderungan untuk bertahan hidup. Virus, bakteri, jamur, dan mikroba lainnya telah ditetapkan dalam Hukum Alam untuk bisa BERADAPTASI dan bertahan hidup. Adaptasi mikroba inilah yang menyebabkan mereka bisa bermutasi dan resisten. Salah satu ciri Hukum Alam adalah segala mikroba telah dirancang untuk BERADAPTASI dan bertahan hidup dari racun atau serangan sintetis (buatan manusia). Ciri Hukum Alam berikutnya adalah segala mikroba memiliki penghancur alaminya tersendiri dimana mikroba tersebut TIDAK AKAN PERNAH bisa beradaptasi dan bertahan hidup. Hukum Alam ini sudah merupakan bagian dari rancangan Tuhan dan jika kita bijaksana, kita tinggal memanfaatkannya saja. Itulah sebabnya mengapa segala cara tidak alami dari manusia untuk membasmi penyakit selalu mendapatkan penolakan baik dari tubuh kita sendiri (berupa efek samping) dan juga dari penyakit yang kita ingin basmi. Lain halnya jika kita memakai herbal atau terapi alami lainnya untuk memusnahkan penyakit, pengobatan alami tersebut mengandung zat pembunuh alami bagi mikroba tertentu. Dan yang harus Anda sadari adalah zat

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 68

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

pembunuh alami ini telah dirancang oleh Tuhan dalam KemahabijaksanaanNya untuk bisa membunuh mikroba-mikroba tertentu tanpa menimbulkan resistensi. Sama seperti kucing adalah pemangsa alami hama tikus, dan tikus TIDAK BERDAYA melawan kucing, kandungan alami dalam pengobatan alami, seperti misalnya propolis lebah memiliki kandungan polifenol yang tinggi, sangat efektif dalam membasmi berbagai virus dan bakteri, dengan aman dan mikroba tersebut tak berdaya untuk bisa melawan balik atau resisten. Ini sudah menjadi Hukum Alam dari Tuhan yang Maha bijaksana, yang telah merancangkan jauh-jauh hari di awal penciptaan bumi. Jadi, jika Anda ingin mendapatkan pengobatan yang tubuh dan penyakit kita sendiri tidak akan resisten, pakailah pengobatan alami ciptaan Tuhan. Tuhan telah mempersiapkan musuh dan pembunuh alami bagi mikoba-mikroba penyebab penyakit. Apa Anda meragukan hikmatNya dengan cara meragukan rancangan dan ciptaan Tuhan ini?

ARV Jika Diminum Rutin, Tubuh dan Penyakit Akan Tetap Resisten
Salah satu DUSTA BESAR medis konvensional adalah Odha wajib minum ARV supaya virus tidak resisten. Saya sungguh prihatin dengan para Odha yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang sains kesehatan. Mereka menerima doktrin ini begitu saja karena mereka SEDANG DILANDA KEKHAWATIRAN YANG LUAR BIASA. Perasaan inilah yang membuat para Odha tidak bisa berpikir rasional dan mau menerima begitu saja apa yang dikatakan oleh dokter medis konvensional tanpa ada keraguan sedikitpun dan tanpa berusaha menyelidikinya. ARV jika diminum rutin, tubuh dan penyakit akan tetap resisten terhadapnya. Jika Anda ingin bukti dari pernyataan kontroversial saya ini, silahkan perhatikan saja para Odha pemakai ARV disekitar Anda. Cepat atau lambat, mereka menaikkan dosis ARV atau mengganti jenis ARV supaya tidak memperlihatkan gejala oportunistik berlebih. Lain halnya bagi para Odha yang menolak ARV dari sejak awal, kemudian memakai pengobatan alami secara rutin, mereka justru memperlihatkan kondisi yang MAKIN SEHAT SECARA PASTI (dan bisa dibuktikan secara lab) tanpa harus menaikkan dosis pengobatan! Anda bisa menemukan cerita-cerita nyata dari para Odha yang mengalami kesembuhan dari AIDS tanpa ARV di tulisan saya lainnya Kesaksian dari AIDS Survivor Tanpa ARV. Disamping itu, yang perlu Odha sadari adalah yang membunuh para almarhum Odha adalah ARV itu sendiri, bukan HIV-nya! Kenapa bisa demikian? Karena HIV itu sendiri tidak pernah ada! Bayangkan saja, apa yang terjadi jika Anda sebenarnya hanya terinfeksi penyakit biasa (misal sakit perut, influenza, lymphadenitis, pneumonia, dll) tapi diberikan OBAT KERAS yang PENUH DENGAN EFEK SAMPING MEMATIKAN? Tentu saja cepat atau lambat, obat keras itulah yang akan membunuh Anda, bukan penyakit Anda! Itulah yang terjadi dengan para almarhum Odha yang rutin memakai ARV! Contoh usaha perusahaan obat ARV dalam memanipulasi berita dan berusaha membohongi para Odha untuk supaya takut melepaskan ARV adalah di tulisan saya, Christine Maggiore Penyangkal AIDS, Meninggal Karena HIV atau Pneumonia? dan Jangan Stop ARV karena Virusnya Ngumpet ARV harus Odha konsumsi SEUMUR HIDUP dan tetap TIDAK MENYEMBUHKAN Odha, sedangkan pengobatan alami hanya dikonsumsi sampai mereka sembuh.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 69

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Jadi, saya tekankan kepada para Odha: TINGGALKAN ARV DAN MULAILAH PENGOBATAN ALAMI CIPTAAN TUHAN SEBELUM TERLAMBAT!!! Mungkin para Odha masih belum yakin akan pernyataan-pernyataan saya di atas dan butuh bukti bahwa pengobatan alami lebih baik dibandingkan ARV. Jika memang masih belum yakin, saya sarankan para Odha untuk menghubungi dan mendapatkan terapi dari rekan saya, Bapak Agus Sunandar di: YASAR NURMA FOUNDATION Jln. KH. Hasyim Ashari No. 44, Kec. Pinang 15145, Tangerang Jakarta Telp. & Fax. No. : +62 21 554 5065, GSM No. 088 1882 7289, Email : yasar.nurma@yahoo.co.id Beliau adalah ahli herbalis yang kompeten dalam menangani kasus-kasus HIV/AIDS dan bisa dibuktikan secara NYATA serta dengan tes laboratorium.

JANGAN STOP ARV KARENA VIRUSNYA NGUMPET


Bagi yang bukan Odha, ungkapan pada judul di atas mungkin tidak ada artinya. Tapi bagi para Odha, ungkapan ini sangatlah berarti begitu dalam, karena berhubungan dengan hati nurani, kesehatan, finansial, dan masa depan. Jangan stop ARV karena virusnya ngumpet, adalah ungkapan menipu diri sendiri dari komunitas Odha Indonesia yang tidak ingin kehilangan penghasilan atau pengakuan. Untuk bisa memahaminya, saya ceritakan kepada Anda pengalaman nyata di Yasar Nurma Foundation. Minggu tanggal 1 Maret 2009, Yasar Nurma Foundation pada saat itu kedatangan salah satu KDS dari wilayah kerja di kota Tangerang. Tujuan dari kedatangan tersebut adalah dalam rangka perkenalan dan silaturahmi dengan badan pekerja yang membawahi Odha se-wilayah Tangerang dan setelah bertukar pikiran dan pendapat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan standar terapi Yasar Nurma (YN), KDS (Kelompok Dukungan Sebaya) tersebut merujuk 1 pasien Odha yang sudah dalam keadaan SEKARAT untuk diobati, mantan penasun dengan gejala sakit kepala, lambung terasa sakit, mual dan muntah, persendian terasa sakit, terbaring lemah di tempat tidur, serta mengalami iritasi kulit. Odha ini sebelumnya memakai ARV. Tanggal 2 Maret 2009, tim Yasar Nurma (YN) meluncur ke rumah calon pasien terapi tersebut untuk melihat keadaan dan kondisi yang dialaminya. Mereka diterima oleh sanak keluarga dan seorang ibu pengawas pengobatan dari posyandu wilayah. Pengobatan yang pertama dilakukan adalah akupresur, detoksifikasi, dan segala yang berkaitan dengan standar terapi YN. Disamping itu, YN juga melaporkan secara rinci ke Pembina KDS tersebut yang YN minta untuk memonitoring dan mengawasi jalannya terapi per 3 bulan pertama, sebelum tes lab 3 bulan kedepan yang telah ditentukan jadwal harinya. Tanggal 3 Maret 2009, staff Yasar Nurma mengirimkan obat herbal dan oil ointment untuk pasien tersebut dan di HARI KETIGA pasien odha tersebut sudah bisa melakukan aktivitasnya kembali (naik motor). Wow, sungguh merupakan kemajuan yang sangat pesat dimana tiga hari yang lalu pasien dalam keadaan SEKARAT. Tim YN meminta hal-hal yang berkaitan tentang perkembangan kondisi pasien terapi tersebut untuk disampaikan kepada Pembina KDS. Tanggal 16 maret 2009, pasien Odha tersebut datang dengan membonceng Bapaknya dengan sepeda motor untuk melakukan akupresur kedua!?!?! Sungguh kemajuan yang luar biasa!

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 70

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Dan setelah tanggal tersebut tidak ada lagi khabar dari yang bersangkutan. Aneh, bagaimana mungkin pasien yang ketika memakai ARV dalam keadaan sekarat dan diserahkan ke Yasar Nurma Foundation telah mengalami pemulihan kesehatan yang luar biasa hanya dalam waktu 3 hari, bisa menghilang begitu saja? Kenapa pasien tersebut tidak mau lagi mendapatkan terapi yang telah JELAS-JELAS TERBUKTI menyelamatkan nyawanya dibandingkan ARV yang gagal membuat dia pulih dari sekaratnya? Ketika tim YN berusaha mencari tahu jawabannya, meminta klarifikasi baik kepada Pembina KDS maupun Ibu petugas posyandu, mereka memberikan jawaban yang tidak jelas dan seolah tidak mau tahu, padahal ini masalah nyawa seseorang. Sungguh aneh jika pada awalnya mereka menyerahkan pasien ke YN supaya disembuhkan, tapi ketika pemulihan terjadi, sepertinya ada YANG MEMPENGARUHI pasien tersebut untuk menghilang tidak mau menemui tim YN untuk disembuhkan. Semua (pihak pasien dan KDS) seolah menghindar?!?! Kisah nyata di atas adalah salah satu bukti dari banyak bukti lainnya yang memperlihatkan keunggulan pengobatan herbal dibandingkan ARV. Unggul dari segi alami, biaya, keamanan (tanpa efek samping), dan terlebih lagi kemanjuran.

Takut Kehilangan Penghasilan Memaksa Odha untuk Tidak Meninggalkan ARV


Ya betul sekali, takut kehilangan penghasilan adalah SALAH SATU faktor para Odha untuk tidak meninggalkan ARV. Memang dibanyak institusi atau LSM konvensional yang menangani kasus-kasus HIV/AIDS, pemberian ARV kepada para Odha diberikan secara gratis. Tapi sesuatu yang nampak gratis ini sebenarnya tidaklah gratis sama sekali bahkan dibisniskan dengan keuntungan milyaran rupiah pertahunnya di satu kota saja. Walaupun diberikan kepada para Odha secara gratis, tapi ARV dibeli dari perusahaan obat dengan memakai uang negara atau pajak kita. Dalam bisnis ini, para KDS berusaha merekrut sebanyak mungkin Odha dan berusaha mewajibkan mereka untuk ikut program ARV, dan setelahnya mereka mendapat komisi dari perusahaan obat atau lembaga yang menjadi boneka perusahaan obat. Makin banyak Odha yang mereka ikutkan ke program ARV mereka, makin banyak pula komisi yang mereka dapatkan. Tidak hanya itu saja, mereka juga memberdayakan para Odha bersangkutan untuk juga merekrut Odha lainnya supaya mengikuti program ARV. Para Odha perekrut ini juga mendapatkan komisi dari KDS. Para Odha yang status HIV positifnya telah diketahui oleh masyarakat biasanya mendapatkan pengucilan atau stigma dari lingkungannya, sehingga mereka dijauhi masyarakat dan tidak mendapatkan pekerjaan. Nah, para KDS menerima para Odha yang menganggur ini untuk bisa bekerja di tempat mereka dengan syarat Odha tersebut mau menerima program ARV dan membantu operasional mereka secara penuh. Jika mereka menolak memakai ARV, maka KDS tidak akan mempekerjakan mereka lagi dan itu berarti mereka akan kehilangan penghasilan. Itulah SALAH SATU sebab mengapa para Odha enggan untuk meninggalkan ARV, padahal telah jelas terbukti fisik dan tes lab bahwa pengobatan alami adalah jauh lebih unggul dan manjur dibandingkan ARV. Jika ada yang lebih unggul dari ARV, kenapa tetap memakainya?

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 71

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Siapa Tahu Virusnya Ngumpet dan Malah Resistant Jika Meninggalkan ARV
Inilah salah satu alasan yang muncul ketika dari hasil lab, HIV sudah tidak terdeteksi lagi pada tubuh Odha setelah menerima pengobatan alami. Ketika memakai ARV, HIV masih terdeteksi di dalam mereka. Untuk menutup-nutupi kehebatan pengobatan alami, mereka membuat alasan ini. Benarkah ada HIV yang ngumpet (sengaja bersembunyi)? Wah, jika memang benar demikian, itu berarti HIVnya pintar. Bukankah seharusnya kita sebagai manusia tidak boleh kalah pintar dengan virus ini?! Kalau ngumpet, ya tinggal dikasih umpan saja supaya terpancing keluar. Virus tidaklah mungkin bisa membedakan mana umpan dan mana bukan umpan. Ia tidak mungkin sepintar itu! Ya ampun, alasan ngumpet ini benarbenar membuat kami para praktisi holistik modern jadi tertawa! Bagaimana dengan resiko virusnya akan makin resistant (makin kebal), jika Odha menghentikan ARV? Virus atau bakteri, tidak akan resistant selama mendapatkan pengobatan alami. Inilah keunggulan pengobatan alami dibandingkan pengobatan kimia. Justru sejarah membuktikan bahwa obat kimia yang sering diberikan lama kelamaan membuat virus atau bakteri jadi tambah resistant. Jadi walaupun Anda tetap memakai obat kimia, cepat atau lambat, virus atau bakteri akan tetap resistant. Merupakan tindakan yang tidak bijkasana dan sia-sia jika Anda mempertaruhkan kesehatan Anda pada ARV yang masih kalah JAUH dibandingkan pengobatan alami. Lagipula, jika telah terbukti bahwa pengobatan alami lebih manjur, buat apa kita memerlukan pengobatan lainnya yang kalah manjur?

Mengapa Holistik Modern Menentang ARV


Alasan mengapa holistik modern menentang ARV bukan karena masalah persaingan bisnis atau takut kehilangan penghasilan. Bukan! Alasannya adalah karena masalah hati nurani dan ketidakmasukakalan! Seperti yang sudah saya katakan di atas, jika telah terbukti bahwa pengobatan alami lebih manjur, buat apa kita memerlukan pengobatan lainnya yang kalah manjur? Adalah tidak masuk diakal jika kita memilih sebaliknya! Disamping itu, apakah bisa dikatakan suatu tindakan yang benar dan suatu tindakan kasih jika kita tetap menawarkan sesuatu yang sebenarnya memiliki efek samping mematikan, apalagi jika diberikan SEUMUR HIDUP kepada SESAMA kita? Bukankah kita telah memberikan RACUN pada tubuh BERHARGA mereka? Bukankah ini sama saja dengan tindakan PEMBUNUHAN secara tidak langsung? Apalagi jika dibisniskan, bukankah ini sama saja dengan menjual NYAWA mereka? Jika pengobatan kimia ini memang TERBUKTI lebih manjur dibandingkan alam ciptaan Tuhan dan tanpa efek samping, serta tidak sampai mencelakakan nyawa seseorang, tentu kami para praktisi holistik modern tidak akan menentangnya. Sama halnya dengan BPOM melawan penjualan daging glonggongan, penjualan makanan kadaluarsa, dan melawan jamu yang mengandung zat penyebab sakit jantung, begitu juga dengan holistik modern menentang ARV yang berbahaya ini.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 72

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Kami para praktisi holistik modern memberikan pernyataan bahwa, ARV bukanlah terapi yang meningkatkan kualitas hidup para Odha!

Alasan yang Menipu Diri Sendiri


Penyataan nanti virusnya ngumpet, nanti resistant lho, adalah ungkapan yang menipu diri sendiri. Bagi para KDS, mereka menolak untuk menghentikan program ARV adalah karena mereka TAKUT KEHILANGAN PENGHASILAN mereka. Sama juga dengan para Odha yang diberdayakan, mereka juga takut kehilangan pekerjaan dan pengakuan dari lingkungan KDS yang menerima mereka. Sungguh tragis, keputusan mereka ini adalah suatu keputusan yang sama saja dengan menjual hidup dan hati nurani mereka demi sejumlah materi yang hanya mereka bisa nikmati untuk sesaat. Hasil terburuknya adalah mereka makin banyak membawa Odha lainnya untuk sama-sama jatuh ke dalam lubang maut yang sama.

Kenapa Pro AIDS Keras Kepala dengan Pandangan AIDS Tidak Bisa Disembuhkan!?
Seperti yang saya katakan sebelumnya, AIDS adalah BSNIS MAHA BESAR. Kenapa demikian? Karena: 1. 2. 3. 4. 5. AIDS adalah penyakit yang paling ditakuti dan dikenal paling ganas. Ketakutan ini melanda SELURUH DUNIA. Ada penyakit berarti perlu obat untuk mengatasinya. Ini berarti ada peluang untuk menjual obat. Apalagi pasarannya seluruh dunia. Makin menakutkan suatu penyakit, makin besarlah rasa butuh dunia akan solusinya, dan makin banyaklah permintaan akan obat. Tapi jika menjual obat yang MENYEMBUHKAN, keuntungan akan kurang maksimal. Jauh lebih menguntungkan menjual obat YANG SEKEDAR MERAWAT APALAGI PUNYA BANYAK EFEK SAMPING. Untuk mengatasi efek samping itu, masyarakat perlu beli obat lainnya lagi dan semua obat itu juga tidak menyembuhkan.

Apakah Anda sudah melihat polanya? Selain pola di atas, para ahli, ilmuwan, dan pengusaha pro AIDS akan menolak pandangan AIDS denialist adalah karena masalah kehormatan, kedudukan, dan kekuasaan. Mereka akan kehilangan semua itu jika beralih ke AIDS denialist. Mereka makan dan hidup dari menjual AIDS, bukan menyembuhkan AIDS!!! Nah itulah sebabnya para pro AIDS dengan keras menolak bahwa AIDS bisa disembuhkan. Mereka sengaja menutup mata ketika melihat para praktisi holistik yang mengandalkan alam ciptaan Tuhan, berhasil menyembuhkan AIDS. Para ilmuwan, ahli, dan pengusaha pro AIDS dengan sombongnya memberi pernyataan tidak langsung bahwa ARV yang adalah obat-obatan kimia buatan manusia, lebih manjur dan unggul dibandingkan herbal, diet, dan suplemen yang adalah alam ciptaan Tuhan.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 73

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Mereka sama saja menentang Tuhan itu sendiri dengan memiliki sikap seperti itu. Dan Tuhan tidak tinggal diam sehingga kebenaran tentang AIDS pun terkuak dan makin meluas ke seluruh dunia. Saya sebagai AIDS denialist berjuang membela kedaulatan Tuhan dan juga untuk kebaikan bangsa saya Indonesia. Hati nurani saya tidak bisa tinggal diam membiarkan hal ini terjadi, oleh karena itu saya berjuang menyebarkan kebenaran kesehatan melalui Healindonesia. Percayalah pada CARA Tuhan, bukan pada cara manusia. Milikilah pola pikir obyektif yang tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh para penguasa, pandangan masyarakat luas, atau mayoritas. Milikilah pola pikir yang interdependen, bukannya independen yang tidak perlu orang lain, dan juga bukan dependen yang mengandalkan orang lain. Belajarlah dari sejarah bahwa pandangan mayoritas tidak selalu benar. Dulu semua orang percaya bahwa bumi itu adalah pusat Tata Surya, dan yang berani mengatakan matahari adalah pusat Tata Surya SANGAT SEDIKIT, diantaranya adalah Galileo Galilei. Apakah Anda termasuk golongan minoritas Galileo atau yang mayoritas? Hidup Anda terlalu berharga dan singkat untuk diperbudak kebohongan!

Referensi: [130] http://www.newmediaexplorer.org/sepp/2004/06/30/aids_surviver_teaches_africans_how_to_overcome_hiv _infection.htm [131] http://aliveandwell.org/html/top_bar_pages/aboutus.html#WORDS [132] http://www.hrc.org/issues/3890.htm [133] http://www.coconutoil.com/dafoe.htm [134] http://www.rxlist.com/retrovir-drug.htm [135] Lancet; 1998: Volume 352; Supplement 5. [136] These studies of T-cell damage are part of a comprehensive discussion of the extreme toxicity of these drugs. Pharmacology and Therapeutics 1992; Volume 55: 201-277. [137] Annals of Hematology 1994; Volume 69: 135-138. [138] New England Journal of Medicine. 1990; 322(16) : 1098-1105. [139] Neurology. 1994;Volume 44: 1892 -1900. [140] Science. November 21, 1997; 278: 1399-1400. [141] Ader R, Felten DL & Cohen N. Psychoneuroimmunology. Second Edition. San Diego: Academic Press, 1991 [142] Kolliadin V., DESTRUCTION OF NORMAL RESIDENT MICROFLORA AS THE MAIN CAUSE OF AIDS, Aug. 1996 http://www.virusmyth.com/aids/data/vkmicro.htm

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 74

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[143] New England Journal of Medicine 1992; 326: 437-443 [144] http://www.virusmyth.com/aids/hiv/drconf.htm [145] http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5hLV5-uH0jNm_LWiyeDcj7yEHS4iAD95DAKP00 [146] http://www.neue-medizin.com/lanka2.htm

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 75

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

KESAKSIAN DARI AIDS SURVIVOR TANPA ARV


Di bawah ini adalah kesaksian dari Odha yang tetap sehat walaupun tanpa ARV. Mereka adalah saksi hidup bahwa ARV bukanlah obat yang HARUS dikonsumsi oleh Odha dan ARV bukanlah obat yang meningkatkan kualitas hidup Odha. [147] Justru tanpa ARV kondisi mereka makin baik dan normal. Kalau di Bab Menguak Mafia Kesehatan Kasus HIV/AIDS saya memberikan kesaksian para Odha Indonesia, sekarang saya memberikan kesaksian para Odha luar negeri. Inilah kisah hidup mereka yang telah terbebas dari penipuan dan perbudakan hoax HIV/AIDS:

KESAKSIAN 1 [148]
Nama saya Chad dan saya ditest positif bulan July lalu. Saya sangat ketakutan selama seminggu sampai saya menemukan informasi berharga ini yang mengkonfirmasikan kecurigaan saya bahwa HIV tidak menyebabkan AIDS. Saya baru saja bertemu dengan dokter naturopathy (red: dokter holistik) kemarin dan setelah 6 bulan positif, dia mengatakan kalau saya saat ini lebih sehat berkat diet dan olah raga, serta pencarian spiritual 3 bulan lalu. Buku sangat bagus yang saya baca adalah Inventing the AIDS Virus karya Deusberg. Ia adalah seorang virologist dari The Other Side of AIDS. Buku yang benar-benar bagus. Saya juga mendapat email respon balik dari dia menyampaikan rasa terima kasihnya dan mengijinkan saya untuk meng-emailnya kapan pun saya butuh dukungan. Sungguh berkesan! Jadi, inilah saya, berumur 28 tahun, masih muda dan kuat dan ingin seperti ini selalu. Chad W. Anda bisa mengirimkan saya email ke: chadwally@hotmail.com

KESAKSIAN 2 [149]
Saya telah berhenti dari ARV beberapa tahun yang lalu dan kesehatan saya terus naik sangat banyak! Lebih baik lagi, dokter saya sangat heran dimana sebelumnya ia mengatakan bahwa saya akan mati karena CD4 saya turun jadi 124. Tapi itu normal bagi saya dan setelah beberapa bulan, CD4 saya mulai naik. Dokter tidak akan melihat saya lagi sejak saat itu. Denis

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 76

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

(Denis memiliki website dalam bahasa Portugis yang membahas tentang mempertanyakan HIV dan AIDS di link http://sida.home.sapo.pt )

KESAKSIAN 3 [150]
Nama saya Norman Sartor. Saya dulu didiagnosa dengan gejala AIDS di bulan Desember 1995 dimana CD4 saya adalah 51. Pada saat itu tidak ada test viral load dan di bulan Februari 1996, saya mulai memakai AZT, satusatunya perawatan resmi dari Health Canada. Kemudian selama Lebih dari 10 tahun, saya mendapat ARV yang meliputi AZT, 3TC, Saquinavir, Zerit, Norvir, Viracept, Sustiva, Fuzeon, Viread and Kaletra. Celexa, Septra, Marinol, Bactrum, Losec, Teveten, Pariet, Crestor, Lipitor, Welbutrin, Prozac, Hydrochlorothiazide dan Lorazepam, diresepkan ke saya untuk mengatasi efek samping yang ada yaitu berat badan turun, sariawan, keringat dingin di malam hari, jamur kuku, lipoatrophy, ruam saraf, dan anemia. Gejala fisik dan psikologis lainnya juga muncul. Dengan Fuzeon, saya selalu mendapat suntikan 2 kali sehari, dan sesudah 10 tahun memakai ARV dan obat untuk lipoatrophy, lemak tubuh saya bertambah. Berulang-ulang muncul gejala ISR seperti kulit merah, pembengkakan, dan kulit mengeras. Saya berpartisipasi dalam uji klinis di bulan Mei 2005 yang disponsori oleh Canadian Immunodeficiency Research Collaborative untuk mengevaluasi penggunaan alat suntik Biojector CO2 dibandingkan penggunaan jarum hypodermic standar. Lagi-lagi gejala ISR tetap muncul. Obat yang dipakai bersamaan dengan Fuzeon adalah Kaletra, Viread, dan 3TC. Setelah bertahun-tahun meneliti HIV/AIDS, nutrisi, dan satu dekade memakai ARV, pil-pil, serum, jarum suntik dan tembakan CO2, dan di atas semua itu, yaitu mengalami berbagai efek samping obat-obatan, kecuali kematian, saya pun akhirnya berhenti dari obat-obatan pada tanggal 16 Mei 2006. Mulai dari Agustus 2006 sampai dengan Januari 2007, terdapat penurunan 49% untuk viral load dan peningkatan 38% untuk sel CD4. Saat ini saya sudah lebih dari 1 tahun tanpa obat-obatan dan selama 1 tahun tersebut bisa menghemat $50.000 untuk biaya pengobatan karena hanya untuk Fuzeon saja bisa menghabiskan $2.650/bulan. Saya pun beralih ke suplemen bulanan yaitu Selenium, NAC, Tryptophan dan L-Glutamine dengan biaya $100$120. Hasil positif yang saya capai bukanlah suatu hal yang unik karena banyak Odha berhasil hidup normal tanpa obat-obatan. Pengukuran viral load dan CD4, penandaan test darah yang digunakan untuk akses kesehatan dan penentuan terapi, tidak dirancang untuk orang yang sehat. Dalam 1 dekade memakai terapi ARV dan obat-obatan kimia lainnya, saya tidak dalam keadaan sehat. Saya mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi, fungsi hati yang tidak normal, serangan osteoarthritis, duodenitis, peripheral neuropathy, nocturia, lipoatrophy, serta hepatitis B yang berkembang ke grade 2. Sekarang kebanyakan efek samping telah mereda dan baru pertama kali ini selama 10 tahun, hati saya berfungsi dengan normal. (Setelah berhenti dari ARV dan obat-obatan kimia) hepatitis B saya sekarang jadi kondisi pre-existing dan tetap terkontrol dengan pola makan yang benar. Ada banyak pendekatan yang lebih manusiawi dalam mengatasi HIV/AIDS dengan cara merawat kita dibandingkan merawat penyakitnya. Norman S.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 77

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Anda bisa mengirimkan saya email ke: nsartor@sympatico.ca

KESAKSIAN 4 [151]
Ada dua tanggal penting dalam hidup saya yang pernah terjadi berhubungan HIV dan AIDS. Musim semi (Mei) tahun 2000, saya terdiagnosis positif HIV oleh Departemen Kesehatan di Florida. Segera saya mengatur janji temu dengan seorang Spesialis Penyakit Menular. Saya telah menjalani hidup selibat (tanpa seks) selama 5 tahun sesudah terdiagnosa positif HIV tapi ini saya lakukan atas rekomendasi dokter keluarga karena saya juga menderita Shingles (Herpes Zoster) yang sangat parah. Dokter mengatakan bahwa saya akan meninggal dalam waktu 6 bulan jika saya tidak segera memulai pengobatan HAART. Jadi, tanpa tahu apa-apa dan karena percaya dengan ketetapan medis, saya pun menyetujui untuk memulai HAART. Selama lebih dari tujuh setengah tahun kemudian, dengan penuh kepercayaan saya memakai HAART, setiap pagi dan sore, terus bervariasi dari satu kombinasi obat ke kombinasi obat lainnya. Beberapa dari mereka menyebabkan naiknya kadar kolesterol sehingga saya mengganti ke obat lainnya. Beberapa pengobatan yang sudah saya pakai lama adalah Combivir, Epiver, Sustiva, Viread, Trizivir, dan lain-lain. Efek samping paling buruk yang pernah saya alami adalah kadar kolesterol tinggi, berkurangnya otot (otot saya sekarang sangat sedikit), masalah pencernaan dan perut kembung terus menerus, sembelit berkepanjangan, dan pipi yang melorot ke bawah. Saya mulai terlihat seperti hampir mati. Tapi dokter saya tidak akan mengakuinya. Saya juga kehilangan sebagian besar gigi saya selama tahun pertama perawatan medis. Namun demikian viral load secara konsisten tak terdeteksi dan sel T saya naik dari biasanya <200 menjadi sekitar 500 dan terus tetap ke jumlah itu. Singkat cerita, saya tidak menderita efek samping obat seburuk yang pernah dialami orang lain. Setidaknya saya tidak menderita diare. Saya terus melanjutkan kerja full time saya dan tidak pernah ijin kerja karena sakit selain mungkin karena flu sekali dalam setahun. Bagi orang lain, saya lebih terlihat sehat dibandingkan terlihat seperti orang yang sedang sekarat. Di tahun 2007, saya menemukan buku Christine Maggiore, Bagaimana Jika Apa yang Anda Tahu tentang HIV adalah Salah? (What if Everything You Knew About AIDS is Wrong), dan buku tersebut telah mengubah hidup saya. Saya segera membaca buku Peter Duesberg setebal 800 halaman lebih, Penemuan HIV/AIDS (The Invention of HIV/AIDS) dan di titik itu, tantangan terbesar saya adalah mengendalikan rasa jijik dan amarah saya (terhadap penipuan hoax AIDS). Saya tetap bergumul dengan semua itu setahun kemudian. Selesai membaca buku Peter dan mencari-cari informasi lain yang ada, saya bicara dengan dokter saya, yang sudah diganti di akhir tahun 2006 berhubung dokter sebelumnya berhenti praktek. Dokter baru benar-benar sangat yakin dengan pandangan bahwa HIV menyebabkan AIDS dan obat HAART adalah obat luar biasa yang bisa menyelamatkan hidup kita. Well, saya tahu bahwa saya tidak bisa terus membayar dokter dengan pikiran tertutup seperti itu, jadi saya memecatnya. Tanpa saya sendiri sadari saat itu, keputusan tersebut sangat memerdekakan salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat seumur hidup saya. Saat itu adalah akhir Juli 2007. Saya berhenti dari semua pengobatan HAART di hari pertama Agustus 2007. Saya juga berhenti mengecek viral load dan sel T saya, sama sekali berhenti bertemu dengan dokter saya di tahun ini, kecuali bertemu dokter gigi untuk check-up dan pembersihan, dll. Toh saya tidak merasa perlu. Jumat ini akan menjadi ulang tahun ke 57 saya dan saya bermaksud untuk merayakannya dengan cara berbeda.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 78

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Saya harus mengatakan bahwa saya tidak percaya dengan teori HIV=AIDS dan itulah dia hanya sebuah teoridan memiliki banyak lubang di dalamnya. Saya tidak takut dengan status HIV saya, walaupun saya masih diberi label positif HIV dan harus menyingkapkan fakta tersebut ke semua pasangan seksual saya supaya terlepas dari tuduhan pembunuhan karena tidak memberitahukan yang sebenarnya. Jadi, demikianlah status HIV saya akan menghantui seumur hidup saya kecuali atau sampai industri HIV/AIDS hancur. Kita hanya bisa berharap! Saya belum pernah merasa begitu baik sebelumnya sejak melakukan pembersihan tubuh dari racun kimia di musim gugur tahun lalu. Saya jadi vegetarian sejak 1972, jadi saya mencoba untuk memiliki pola makan sehat dan mengonsumsi suplemen vitamin. Saya melanjutkan bekerja penuh waktu, memiliki usaha sendiri dan sangat sehat, bahagia serta sejahtera. Saya mendukung siapapun yang terdiagnosa HIV untuk melakukan penelitian sendiri. Rasanya dag dig dug saat pertama melakukannya (penelitian sendiri) dan memang demikian. Bagaimanapun juga, ada banyak website dengan informasi dan pengetahuan dasar yang akan membantu Anda membuat keputusan apakah akan melanjutkan pengobatan (HAART) atau tidak. Setiap orang harus membuat keputusan tersebut untuk dirinya sendiri bukan karena saya, bukan karena dokter Anda atau bahkan keluarga Anda. Ini adalah tubuh Anda, hidup Anda. Bukan milik orang lain. Dengan melakukan penelitian sendiri akan membantu Anda keluar dari rasa takut yang telah melekat dalam jiwa Anda dan akan membantu Anda untuk berpikir. Kami semua di sini akan mengatakan kepada Anda bahwa bukti-bukti begitu banyak dan kita telah ditipu untuk percaya paradigma genocidal mengerikan ini. Berpikirlah untuk diri sendiri. Doa saya yang terbaik untuk Anda yang membaca kesaksian ini dan yang berada di situasi serupa (sebagai Odha).

Salam, Terry R. Anda dapat menghubungi saya di mikaousui@msn.com

4 kesaksian diatas diambil dari http://www.livingwithouthivdrugs.com . Dari 4 kesaksian ini, saya harap para Odha bisa dikuatkan untuk tidak memakai ARV yang hanya akan memperbudak hidup dan memperparah kondisi tubuh Odha. Kesaksian mereka adalah penguatan dari Bab Hati-Hati! ARV Bukanlah Terapi yang Meningkatkan Kualitas Hidup.

Referensi: [147] http://healindonesia.wordpress.com/2008/12/07/hati-hati-arv-bukanlah-terapi-yang-meningkatkankualitas-hidup/ [148] http://www.livingwithouthivdrugs.com/chadw.htm

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 79

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[149] http://www.livingwithouthivdrugs.com/denis.htm [150] http://www.livingwithouthivdrugs.com/normans.htm [151] http://www.livingwithouthivdrugs.com/terry.htm

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 80

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

BENARKAH INFORMASI DARI AIDS DENIALIST TIDAK UP-TO-DATE?


Para pendukung paradigma AIDS konvensional (pro-AIDS) selalu menyatakan bahwa informasiinformasi dari para AIDS Denialist tidaklah up-todate, di bawah tahun 2000. Dengan demikian, pandangan-pandangan AIDS Denialist tidak perlu digubris. Benarkah demikian? Apa yang mereka katakan sebenarnya salah karena banyak situssitus termasuk Healindonesia dan Aidsalternative memberikan informasi yang terkini (up-to-date) mengenai HIV/AIDS. Di Healindonesia dan Aidsalternative sendiri, saya mempublikasikan artikel-artikel yang tidak hanya bersumber dari data tahun di bawah 2000-an, tapi juga di tahun 20010 bahkan 2011. Contoh artikel-artikel terkini saya yang kontroversial tentang HIV/AIDS bisa Anda baca di www.aidsalternative.co.nr .

Mengapa Mempermasalahkan Informasi Lama?


Para pro-AIDS yang berusaha menyanggah atau mendiskreditkan AIDS Denialist tidak memahami bahwa informasi lama jika tidak ada yang benar-benar bisa menyanggahnya, tidaklah perlu di up-to-date. Kenapa demikian. Untuk bisa memahaminya, saya berikan contoh berikut. Informasi yang memberitahukan bahwa Neil Armstrong adalah manusia pertama yang mendarat di bulan adalah informasi lama sejak tahun 1969. Apakah informasi ini perlu di up-to-date dalam arti diganti menjadi: manusia pertama yang mendarat di bulan bernama Selamat dari Jawa (karena kita mendengar bahwa Neil Armstrong mendarat dengan selamat di bulan?!?!). Tentu saja kita tidak mengganti informasi ini dan tetap memakainya sebagai fakta sejarah atau kebenaran karena sampai sekarang belum ada informasi terpercaya yang bisa menyanggahnya. Contoh informasi lainnya justru termasuk yang paling kuno adalah manusia yang normal memiliki dua tangan dan dua kaki. Ini termasuk informasi ilmu pengetahuan alam yang KUNO dan tak terbantahkan bahkan sampai sekarang juga dianggap sebagai kebenaran. Nah, apakah informasi tentang Neil Armstrong dan organ gerak manusia ini karena merupakan informasi lama akhirnya kita tidak memerlukannya lagi atau tidak menganggapnya lagi sebagai kebenaran/fakta? Tentu saja tidak. Oleh karena itu, informasi dari AIDS Denialist yang sudah lama pun, asal belum ada yang bisa menyanggah dan menjatuhkannya secara ilmiah, tidak bisa kita abaikan begitu saja. Pro-AIDS terlebih dahulu harus bisa secara ilmiah menyanggah informasi lama dari AIDS Denialist sebelum menuntut informasi yang terbaru.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 81

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Situs-Situs AIDS Denialist dengan Informasi yang Selalu Diperbaharui


Tapi tentu saja, para pro-AIDS tertutup matanya dan tidak mengetahui bahwa informasi-informasi dari para AIDS Denialist sangat banyak yang baru. Contoh artikel-artikel luar negeri yang memberikan informasi kontroversial HIV/AIDS terkini bisa dilihat di situs-situs atau link:
http://reducetheburden.org

http://www.rethinkingaids.com http://www.reviewingaids.org/awiki http://www.healaids.com http://houseofnumbers.com http://www.aliveandwell.org http://www.livingwithouthivdrugs.com (penuh dg kesaksian para Odha tanpa ARV) http://allafrica.com/comments/list/aans/post/post/id/200907200575.html http://sites.google.com/site/21plural/homeinicio/material-conferencia/the-perth-group-revisits-theexistence-of-hiv-1 http://www.robertogiraldo.com/eng/upcoming_events.html http://www.robertogiraldo.com/eng/articles.html http://www.shirleys-wellness-cafe.com/update.htm . Bahkan Anda bisa bergabung ke dalam Forum Odha ARV dan Non-ARV sehingga bisa mengikuti perkembangan terapi-terapi Non-ARV mereka di AIDSscured, yaitu salah satu Forum Grup Yahoo di link: http://health.groups.yahoo.com/group/aidscured/ Dalam forum ini Anda akan punya akses untuk menghubungi para AIDS Survivor tanpa ARV. Mereka benarbenar nyata dan pengalaman mereka akan sangat banyak membantu para Odha yang ingin meninggalkan terapi ARV. Jangan percaya begitu saja dengan yang dikatakan oleh media massa dan juga apa yang saya tulis. Miikilah inisiatif untuk mencari sendiri kebenarannya!
.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 82

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

TIDAK MUNGKIN ADA KEKEJAMAN SEPERTI INI!

SADARLAH BAHWA DUNIA KITA BUKANLAH SURGA


Banyak dari masyarakat tidak menyadari bahwa konspirasi dan bisnis di dunia medis konvensional itu ada, terlebih lagi dalam kasus HIV/AIDS. Banyak orang tidak percaya bahwa sains medis konvensional telah dipenuhi dengan konflik kepentingan sehingga melahirkan standar dan praktek kesehatan yang error. Tidak semua orang adalah baik di dunia ini, termasuk pejabat pemerintah, tokoh panutan, pemuka agama, dan lainnya. Anda tentu sering mendengar, membaca, dan melihat di media massa yang berkali-kali memberitakan tentang guru cabul, dokter aborsi, kepala sekolah cabul, dan pejabat pemerintah korupsi. Tidak jarang juga Anda mendengar suami-suami yang menganiaya istri dan anaknya, seorang Ibu yang membunuh anaknya sendiri, seorang kakek yang memperkosa cucunya, dan masih banyak lagi lainnya. Bukan hanya di media massa, kejahatan dan kebobrokan manusia (termasuk pemerintah dan pemuka agama) juga tertulis di sejarah serta Kitab Suci. Jika kita benar-benar memiliki pemikiran obyektif dan terbuka, hal-hal seperti konspirasi bukanlah hal yang mengherankan lagi. Dibalik keindahan dunia ini, ada kegelapan yang mengerikan! Ini bukan berarti saya dengan sengaja menulis untuk membuat orang jadi takut dan benci hidup di dunia, bukan saya menulis untuk membuat orang terbuka matanya dan menjadi WASPADA. Tanpa melihat kebenaran, bagaimana Anda bisa waspada. Dan jika tidak waspada, bagaimana mungkin Anda bisa melindungi diri sendiri supaya selamat?! Dunia kita memang indah, tapi sadarlah bahwa kondisinya masih jauh dari sempurna dibandingkan surga. AIDS adalah suatu epidemi rekayasa buatan medis konvensional untuk memperoleh kekuasaan dan keuntungan materi yang sangat besar. Dengan adanya kasus baru di dunia kesehatan, terlebih lagi kasus epidemi besar, ini akan menciptakan posisi-posisi politik baru yang basah. Inilah yang saya sebut dengan Mafia Kesehatan kasus HIV/AIDS.

KEUNTUNGAN BESAR DARI PENYAKIT BARU, POSISI BARU, DAN OBAT BARU
Rekayasa epidemi HIV/AIDS telah menciptakan banyak posisi basah yang tentunya membawa keuntungan besar pula bagi yang berada di posisi tersebut, seperti misalnya: Gallo dan Montagnier mendapatkan posisi atau status terhormat di seluruh dunia sebagai penemu HIV. Mereka mendapatkan Penghargaan Nobel serta hak-hak prestis dari temuan bersama mereka, yang tentu saja kekuasaan di banyak institusi kesehatan juga otomatis mereka miliki. Uang yang sangat banyak dengan otomatis mengalir tak henti-hentinya ke kantong mereka.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 83

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Organisasi-organisasi, departemen-departemen, atau institusi-institusi baru pun tercipta, yang tugas utamanya adalah mencegah dan mengatasi HIV/AIDS. Dan tentu saja, perlu Sumber Daya Manusia untuk mengelola institusi-institusi baru tersebut yang berarti menciptakan posisi dan lapangan kerja baru, bisnis-bisnis baru. Ada penyakit baru, diperlukan pula obat baru. Kini perusahaan farmasi mendapatkan banjir atau lebih baik saya sebut dengan gelombang tsunami permintaan obat dari seluruh dunia. Seluruh dunia telah dilanda ketakutan luar biasa akan penyakit ini sehingga dunia meminta dalam jumlah yang sangat banyak obat-obatan untuk mengatasi HIV/AIDS. Ladang-ladang basah di perusahaan farmasi pun bermunculan untuk memenuhi permintaan dunia ini dan departemen-departemen baru yang diduduki oleh para ilmuwan dan dokter tertentu pun juga otomatis menjamur. Terima kasih kepada HIV/AIDS, kini telah terlahir posisi-posisi basah yang sangat menguntungkan secara materi di seluruh dunia ini. Coba Anda renungkan, dengan adanya posisi nyaman dan membawa aliran rejeki besar bagi diri sendiri dan keluarga tercinta, apakah orang tersebut bisa rela begitu saja melepaskan posisi tersebut? Tentu saja tidak rela. Jadi ketika kami para praktisi holistik modern dan para AIDS Denialist berkata. Hati-hati, AIDS itu sekedar rekayasa belaka! Ini bukanlah hiperbola atau omong kosong kami karena masalah persaingan bisnis. Bukan! Kami berkata demikian karena HATI NURANI KAMI YANG TIDAK TAHAN dengan kejahatan tersamar ini. Sama seperti BPOM yang mengadakan razia dan melarang penjualan daging gelonggongan dan jamu berbahaya, kami juga memberikan peringatan kepada Anda mengenai kejahatan tersamar di sekitar kita. Tulisan-tulisan saya di materi HIOS ini dan di Healindonesia memang blak-blakan dalam membuka serta mengoreksi kesalahan-kesalahan medis konvensional. Tapi saya tidak bermaksud menjelek-jelekkannya. Saya bermaksud untuk berbicara apa yang benar untuk melindungi banyak orang. Apa yang baik akan saya katakan baik, dan apa yang jelek akan saya katakan jelek pula. Berbeda dari itu sama saja dengan berdusta. Coba bayangkan apa jadinya jika Anda tidak mengetahui sains yang benar tentang kesehatan dan pengobatan? Anda akan jadi korban malpraktek dan korban bisnis merawat atau menjual penyakit. Itulah sebabnya mengapa kasus-kasus malpraktek makin marak dan orang jadi mengandalkan obat-obatan kimia (temasuk ARV bagi para Odha) yang penuh dengan efek samping dan tidak ramah lingkungan tersebut. Apalagi banyak obat bersifat candu, sekedar merawat, dan harus dikonsumsi SEUMUR HIDUP! Kata-kata saya yang jujur dan tidak ditutup-tutupi ini mungkin membakar jenggot pihak-pihak tertentu, tapi saya percaya bahwa suatu organisasi atau komunitas yang baik pasti memiliki hati dan jiwa yang besar untuk menerima dengan positif semua kritikan dan koreksi yang ada. Apalagi jika organisasi atau komunitas tersebut ternyata dalam standar ilmu dan prakteknya memiliki banyak kesalahan yang bisa membahayakan nyawa banyak orang, ia harus dengan kerendahan hati dan berjiwa besar MAU BERUBAH setelah dikoreksi. Dengan adanya informasi ini dan Healindonesia, besar harapan saya supaya makin banyak orang yang bisa saya lindungi, selamatkan, dan tingkatkan kualitas hidupnya. Impian saya untuk melindungi tanah air dan generasi mendatang dari pencemaran obat-obatan kimia pun akan terwujud dengan makin banyaknya orang yang tahu akan sains holistik modern. Orang tak berpendidikan pun bisa tahu apa yang terjadi jika lebih dari 250 juta penduduk mengonsumsi obatan-obatan kimia kemudian membuangnya ke air dan tanah sekitar kita. Itu sama saja meracuni lingkungan, diri sendiri, dan anak cucu kita! Harus ada yang sadar dan peduli dengan ancaman bahaya ini. Kita tidak perlu menoleh atau menunjuk ke arah lain karena orang yang peduli dan sadar itu tidak lain SEHARUSNYA adalah DIRI KITA SENDIRI. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri dan menularkannya ke orang lain!

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 84

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

BAGAIMANA CARANYA MENYEMBUHKAN AIDS?


Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa HIV itu tidaklah ada dan AIDS itu sendiri tidaklah benarbenar suatu penyakit, tapi sekedar istilah yang dipakai untuk menjelaskan 29 kondisi yang sudah ada dari jaman dahulu kala. Jadi yang kita fokuskan dalam penyembuhan di sini bukanlah mematikan atau memusnahkan HIV-nya, tapi menyembuhkan 29 kondisi definisi AIDS tersebut seperti misalnya pneumonia, kanker, beberapa infeksi mikroba, dan lain sebagainya. [30] Jika kondisi yang muncul atau terlihat adalah kanker, maka fokusnya adalah menyembuhkan kanker tersebut. Jika kondisi yang muncul adalah infeksi bakteri, maka fokusnya adalah membunuh bakteri tersebut dan menyembuhkan infeksinya. Proses seperti ini akan terus dilakukan sesuai dengan tiap kondisi yang muncul atau terlihat. Kondisi penyakit seperti ini biasanya disebut sebagai penyakit oportunistik. Jadi untuk menyembuhkan AIDS, anggaplah bahwa HIV itu tidak pernah ada (karena memang tidak ada) dan AIDS itu sebenarnya 29 penyakit biasa yang sudah ada dari sejak dulu. Inilah yang membuat para mantan Odha akhirnya bisa sembuh TOTAL karena menolak ARV dan memakai penyembuhan holistik. Mereka menolak untuk ditipu oleh kebohongan-kebohongan AIDS. Sangat sederhana bukan?! Boleh dikata, bahwa penyembuhan AIDS itu sendiri tidak jauh beda dengan menyembuhkan SEMUA PENYAKIT UMUM dan tekniknya juga tidaklah seistimewa atau se-khas yang Anda duga sebelumnya karena inti dari penyembuhan AIDS adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Tidak berfokus untuk melawan HIV karena untuk apa melawan sesuatu yang tidak ada. Fokus pada akar atau penyebab penyakitnya. Melihat suatu permasalahan secara menyeluruh (holisme). Mengandalkan Hukum Alam dan alam ciptaan Tuhan. Berjuang untuk menyembuhkan bukan sekedar merawat.

Tehnik-tehnik penyembuhan atau terapi-terapi yang bisa dipakai untuk menyembuhkan AIDS, disesuaikan dengan kondisi yang terlihat adalah akupuntur, homeopathy, herbal, ayurveda, hipnotis, visualisasi, apitherapy (terapi lebah), uropathy (terapi urin), terapi minyak kelapa, pengaturan pola makan dan gaya hidup, dan lain sebagainya. Tidak semua tehnik penyembuhan saya bahas di sini. Yang saya bahas adalah beberapa terapi yang jika semuanya diterapkan, sudah cukup untuk menyembuhkan 29 kondisi definisi AIDS secara total. Tehnik-tehnik

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 85

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

atau terapi tersebut adalah terapi minyak kelapa murni, terapi urin, terapi lebah, dan pengaturan pola makan dan gaya hidup.

SEMBUHKAN AIDS DENGAN LANGKAH-LANGKAH SEDERHANA


Inilah kabar gembiranya: Anda bisa MENYEMBUHKAN AIDS dengan langkah-langkah sederhana yang cukup mudah untuk dilakukan. Ya benar, sekali lagi saya katakan, MENYEMBUHKAN! Semuanya alami, tanpa efek samping. Tapi yang perlu saya tekankan juga adalah resep holistik modern ini TIDAK MENJAMIN KEPASTIAN SEMBUH 100%. YANG DIJAMIN ADALAH PENGOBATAN YANG LEBIH EFEKTIF, AMAN, DAN LEBIH UNGGUL DIBANDINGKAN PENGOBATAN MEDIS KONVENSIONAL! Kesembuhan 100% adalah di tangan Tuhan, kita manusia berusaha semaksimal mungkin. Tapi tentu saja usaha kita harus sesuai dengan caraNya. Saran di bawah ini wajib diterapkan bagi Odha yang memperlihatkan gejala penyakit. Jika tidak ada gejala apapun, Odha hanya cukup menjaga pola makan yang sehat, tidak perlu diberikan herbal atau terapi khusus apapun. Baik, mari kita simak bersama-sama, bagaimana menyembuhkan AIDS bagi Odha yang memperlihatkan satu atau lebih kondisi-kondisi AIDS (atau disebut juga penyakit oportunistik yang muncul):

Jagalah Pola Makan yang Sehat! [164]


AIDS merupakan suatu kondisi yang menyebabkan Anda kehilangan daya tahan tubuh dan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya. Untuk menyembuhkannya, Anda perlu merubah pola makan dan hidup Anda sesuai dengan Hukum Alam ciptaan Tuhan (sesuai kodrat alam dari Tuhan atas kita), bukan dengan metode manusia yang mengandalkan obat-obatan sintetis buatan manusia. Setiap hari sel-sel tubuh kita ada saja yang mati dan untuk mengganti sel-sel yang mati itu, tubuh melahirkan sel-sel yang baru. Untuk bisa melahirkan sel yang baru, tubuh perlu bahan dasar pembuat sel. Darimanakah bahan dasar itu berasal? Tentu saja, dari apa yang kita makan dan minum. Jika kita makan makanan yang sehat, maka tubuh akan mendapat bahan dasar pembuat sel yang sehat, sehingga terlahirlah sel yang sehat pula. Kumpulan sel yang sehat ini akan menjadi jaringan yang sehat. Kemudian jaringan yang sehat ini juga membentuk organ yang sehat pula. Maka terbentuklah tubuh kita yang sehat dan kuat. Hal sebaliknya pun terjadi, jika kita makan makanan yang tidak sehat, maka tubuh akan mendapat bahan dasar pembuat sel yang tidak sehat, sehingga terlahirlah sel yang tidak sehat pula. Sel ini adalah sel yang lemah

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 86

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

bahkan memiliki kelainan atau cacat sel. Kumpulan sel yang cacat atau tidak sehat ini akan menjadi jaringan yang cacat atau tidak sehat. Kemudian jaringan yang tidak sehat ini juga membentuk organ yang tidak sehat pula. Maka terbentuklah tubuh kita yang lemah, tidak sehat atau memiliki kelainan. Metabolisme tubuh dan sistem imun sangat dipengaruhi pola hidup dan makan kita. AIDS sebagai penyakit/kondisi yang berada pada level sel dan DNA, untuk penyembuhannya harus memperhatikan sampai ke kedalaman ini. Kuncinya adalah pada nutrisi dan Self Healing (kemampuan tubuh menyembuhkan diri sendiri). Jika kita mengonsumsi makanan-minuman yang sehat, maka kita akan memiliki self healing yang ajaib dan tubuh yang sehat serta kuat. Terapi yang memanfaatkan alam, pengaturan gaya hidup, dan disertai pengaturan pola makan Odha, menjawab kebutuhan ini.

Konsumsi Banyak Sayur, Buah, dan Air Putih Berbagai vitamin, mineral, enzyme dan zat gizi lainnya akan Odha dapatkan dengan cara mengonsumsi banyak sayur dan buah. Terlebih lagi jika dikonsumsi mentah (tidak diolah dengan panas). Kadar antioksidan akan makin tinggi untuk semua jenis sayur dan buah yang berwarna gelap seperti misalnya wortel, tomat, sawi hijau, bayam merah, brokoli hijau, anggur merah, apel, buah naga merah, alpukat, dll. Jangan lupa juga untuk mencukupi kebutuhan air Odha dengan cara konsumsi air putih rata-rata 6-8 gelas sehari. Tanpa air yang cukup, proses detoksiifikasi, regenerasi dan rejuvinasi (penyegaran kembali) akan terhambat sehingga mengganggu proses penyembuhan. Yang saya maksudkan dengan air minum disini adalah air putih murni yang diminum langsung, bukan yang ditambahkan teh, kopi, susu, jus, jamu, dll.

Batasi Konsumsi Karbohidrat Selama masa terapi penyembuhan, kurangilah (bukan hindari) konsumsi karbohidrat Odha, misal: gula pasir, nasi, roti/biskuit, kentang. Nasi yang baik selama masa terapi adalah nasi dari beras coklat, beras merah, dan beras hitam. Walaupun konsumsi gula pasir DUKURANGI, namun untuk kasus yang memperlihatkan gejala yang cukup parah, lebih baik untuk MENGHINDARI gula pasir sama sekali. Pemanis yang aman dikonsumsi adalah pemanis dari daun stevia, gula aren/gula merah, dan madu. Hindari aspartame atau pemanis buatan yang katanya rendah kalori, karena pemanis buatan justru tidak baik untuk sistem syaraf Odha. [166] Hindari segala jenis mie dan bihun (kecuali mie atau bihun buatan sendiri yg tdk ada lilin, pengawet dan pewarnanya), karena bahan aditif pada mie atau bihun berefek negatif pada sistem pencernaan dan hormonal kita. Hindari juga produk-produk susu sapi dalam bentuk bubuk ataupun cair. Keju dan yogurt juga lebih baik dihindari. Di jaman sekarang, susu sapi perlu dihindari karena susu sapi cukup banyak mengandung antibiotik dan hormon sintetis yang diberikan ke sapi ternak. Detail info tentang bahaya konsumsi susu sapi bagi kesehatan, bisa Anda baca di link http://healindonesia.wordpress.com/2009/05/15/susu-olahan-menyebabkan-asma-peradangan-danosteoporosis/

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 87

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Perhatian! Oleh karena Odha sudah terbiasa mengonsumsi banyak karbohidrat, seperti nasi, roti, susu, mie, dan manis-manis, Odha akan mengalami rasa lapar dan lemas selama rata-rata 3 hari menjalani diet rendah karbohidrat ini. Hal ini masih normal karena gejala tersebut merupakan reaksi tubuh yang masih kecanduan dengan pola makan lama. Setelah lewat 3 hari atau lebih, tubuh Odha akan mulai terbiasa dengan pola makan baru sehingga gejala lapar dan lemas akan hilang. Dan setelah itu, Odha justru akan merasakan kesegaran yang lebih besar dibandingkan biasanya oleh karena diet ini mencukupi kebutuhan nutrisi dan kalori yang diperlukan.

Hindarilah kopi, Junk Food, dan Soft Drink [167] Mengonsumsi ketiga hal ini akan memperparah kondisi atau penyakit Odha. Hanya dengan makan junk food 2 kali dalam seminggu, ini menaikkan kadar gula darah Odha, menaikkan kadar kolesterol jahat, mengacaukan hormone-hormon lainnya untuk berfungsi dengan baik. Zat gizi utama soft drink, kalau boleh disebut zat gizi, adalah gula. Tingkat kalori gula pada soft drink reguler (bukan diet) dengan volume 300 ml setara dengan 7 sendok makan gula! Dengan kadar sepeti ini tiap harinya akan menaikkan kadar gula darah, memperberat kerja ginjal, dan mengganggu jantung. Menurut Dr. Goldberger, bagi beberapa orang, mengonsumsi kafein kopi bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan seperi misalnya sembelit, susah tidur, dan sakit perut. Orang-orang dengan hipertensi dapat menaikkan detak jantungnya dengan berlebih jika mengonsumsi kafein kopi. American Dietetic Association juga menganjurkan supaya kafein tidak diberikan kepada wanita hamil dan sedang menyusui karena bisa menyebabkan keguguran dan bayi dengan berat kurang. Tubuh ketika sakit perlu istirahat dari serangan luar dan perlu bahan yang sehat untuk meregenerasi sel dan memulihkan sistem imun. Kopi, junk food, dan soft drink malah menjadi bahan yang tidak sehat untuk regenerasi sel dan juga jadi sesuatu yang menyerang tubuh serta menekan sistem imun Odha. Ingat untuk supaya Odha menjaga makanannya hanya untuk makanan yang sehat saja karena Anda adalah apa yang Anda makan!

Cukupi Kebutuhan Odha akan Tidur dan Istirahat


Tidur yang cukup adalah antara 6-8 jam sehari, bukannya dibawah 6 jam dan di atas 8 jam. [173] Banyak hormon-hormon dalam tubuh kita diproduksi pada saat kita tidur di malam hari. Jadi, jika kita kurang tidur, banyak hormon yang akan berkurang dan inilah yang mengganggu kesehatan Odha. Tubuh kita menghasilkan protein tambahan ketika sedang tidur. Ini akan membantu proses perbaikan tubuh Odha. Tidur juga membantu jantung untuk bisa tenang kembali dan menormalkan kadar kolesterol dalam tubuh. Hormon pelepas stress, yaitu melatonin juga dihasilkan pada saat kita tidur yang akan membantu Odha kembali bersemangat ketika bangun dari tidurnya. [174]

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 88

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Menggunakan Terapi Lebah


Apitherapy atau terapi lebah merupakan pengobatan yang menggunakan produk-produk lebah seperti royal jelly, bee pollen, propolis dan madu. Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, kandungan nutrisi dalam produk-produk lebah dipercaya dapat membantu meningkatkan kondisi kesehatan tubuh termasuk untuk menyembuhkan 29 kondisi definisi AIDS secara tuntas. [162] Untuk praktisnya, Odha cukup mengonsumsi propolis (air liur lebah) dan madu saja. Dilihat dari segi kemanjuran, propolis lebih Propolis Tablet kuat/major dibandingkan madu. Tapi oleh karena madu juga memliki kelebihan tersendiri dibandingkan propolis, alangkah lebih baik jika Anda menggabungkan keduanya. Note: Propolis merupakan substansi resin (sejenis getah tanaman) yang berasal dari kulit kayu dan pucukpucuk tanaman, terutama dari tanaman poplar (Populus spp.), birch (Betula spp.), atau conifer (sejenis pinus), yang dikumpulkan oleh lebah dan kemudian dicampur dengan lilin dan air liur lebah. Propolis digunakan untuk melindungi pintu sarang lebah yang mana akan mensterilkan setiap lebah yang masuk. Selain itu lebah juga menggunakan propolis untuk memperbaiki sarang mereka yang retak atau rusak. Anjuran pakai propolis dan madu untuk Odha yang memperlihatkan: Gejala atau kondisi penyakit ringan - menengah: Propolis tablet/kapsul 2x2 tablet sebelum sarapan/ makan dan sebelum tidur malam. Untuk detail info produk propolis tablet/kapsul, silahkan kunjungi link: https://sites.google.com/site/tokohomart/produk/hdroyaljellytablet Untuk yang dalam bentuk kapsul, Anda bisa membuka selubung kapsulnya untuk mendapatkan bubuk propolis yang bisa dicampur ke air, madu, sirup, jus, dll. Jika Odha tidak cocok dengan propolis dalam bentuk tablet/kapsul, bisa juga dengan menggunakan propolis dalam bentuk cair. Anjuran pakai propolis cair untuk gejala atau kondisi ringan-menengah adalah 3x5 tetes sebelum makan. Untuk detail info produk propolis cair, silahkan kunjungi link: www.keajaibanpropolis.co.nr Selain propolis, tambahkan pula madu asli 2x2 sendok makan sebelum sarapan / makan dan sebelum tidur malam. Untuk detail info produk madu super khusus terapi, silahkan kunjungi link: https://sites.google.com/site/tokohomart/produk/hdcloverhoney Jika ada kondisi luka atau infeksi pada kulit, Odha bisa memakai propolis cair (atau bubuk) dan madu. Propolis atau madu diberikan pada luka atau daerah yang terinfeksi, secara rutin sesudah mandi dan sebelum tidur malam. Gejala atau kondisi penyakit berat:

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 89

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Propolis tablet/kapsul 3x2-3 tablet sebelum sarapan/ makan dan sebelum tidur malam. Setelah gejala mulai ringan secara signifikan, dosis dikurangi sesuai anjuran konsumsi poin kondisi ringanmenengah di atas. Untuk propolis dalam bentuk cair, di 3 hari pertama diberikan 3x7 tetes sebelum makan, untuk penyesuaian (supaya tubuh tidak kaget dengan dosis yang sangat tinggi). Di hari ke-4 dan seterusnya sampai gejala meringan, berikan 3x10-15 tetes sebelum makan. Setelah gejala mulai ringan secara signifikan, dosis dikurangi sesuai anjuran konsumsi poin kondisi ringan-menengah di atas. Selain propolis, tambahkan pula madu asli 3x2 sendok makan sebelum sarapan / makan dan sebelum tidur malam. Setelah gejala mulai ringan secara signifikan, dosis dikurangi sesuai anjuran konsumsi poin kondisi ringan-menengah di atas. Jika ada kondisi luka atau infeksi pada kulit, Odha bisa memakai propolis cair (atau bubuk) dan madu. Propolis atau madu diberikan pada luka atau daerah yang terinfeksi, secara rutin sesudah mandi dan sebelum tidur malam. Note: Anda bisa mencampurkan propolis dengan madu, dan bisa melarutkannya ke air secukupnya. Namun gunakanlah air dengan suhu ruangan, jangan air dingin es, hangat atau panas. Odha bisa membeli produk perlebahan di toko obat terdekat dengan merek apa saja, tapi carilah yang berkualitas. Dosis disesuaikan pada brosur pemakaian (terkadang tiap merek berbeda-beda). Merek yang berkualitas dan berstandar internasional yang biasa saya anjurkan kepada pasien saya adalah dari Perusahaan CC Pollen atau High Dessert. [163] Untuk melihat berbagai produk perlebahan berkualitas super, halal dan bersertifikasi tinggi, silahkan kunjungi www.homart.co.nr Anda juga bisa belajar tentang terapi perlebahan secara detail untuk menyembuhkan berbagai penyakit ringan maupun berat di HIOS Apitherapy.

Memakai Terapi Alami Lainnya


Dalam banyak kasus, menjaga pola makan dan hidup sehat, memakai propolis, serta madu sudah cukup untuk menyembuhkan AIDS. Namun sebenarnya ada banyak obat alami yang bisa menyembuhkan AIDS selain propolis dan madu, misal: VCO (Virgin Coconut Oil), terapi urin, terapi teripang, spirulina, terapi ozon, terapi energi, Ayurveda, dll. Untuk membahas semuanya bisa memerlukan ratusan ribu halaman, jadi saya akan membahas secara ringkas saja diantaranya yaitu VCO dan terapi urin.

Referensi: [163] http://www.hdindonesia.com/ [164] http://www.amazon.com/You-Are-What-Eat-Change/dp/B000P29HY8 [166] http://cocopalmsugar.sch.ph/node/14 [167] http://findarticles.com/p/articles/mi_m0876/is_96/ai_n21041493

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 90

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[173] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12547866?dopt=Abstract [174] http://www.better-sleep-better-life.com/benefits-of-sleep.html

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 91

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

KEHEBATAN MINYAK KELAPA MURNI DALAM PENGOBATAN AIDS

Kelapa dan minyak kelapa digunakan dalam berbagai bentuk pengobatan tradisional. Yang paling terkenal di antaranya adalah pengobatan Ayurveda di India. Di sini produk kelapa menempati posisi penting dan merupakan komponen esensial dalam beberapa jenis obat. Minyak kelapa dikenal karena khasiat penyembuhannya baik dalam Ayurveda maupun pengobatan rakyat di India untuk mengobati berbagai keadaan seperti luka bakar, luka, borok, jamur kulit, kutu, batu ginjal, dan disentrikolera. Di Panama, Amerika Tengah, orang diketahui MEMINUM minyak kelapa dari gelas untuk membantu mereka mengatasi rasa nyeri. Mereka telah belajar dari generasi ke generasi bahwa mengonsumsi minyak kelapa mempercepat pemulihan dari penyakit. Di Jamaika, minyak kelapa dianggap sebagai tonik kesehatan yang baik bagi jantung. Di antara orang Polinesia, minyak kelapa sangat berharga melebihi semua tanaman lain dalam hal khasiat gizi dan kesehatannya. Khasiat penyembuhan oleh kelapa telah lama dikenal di budaya yang mengernbangkan tanaman ini. Hanya baru-baru ini lah manfaat ini mulai dikenal di seluruh dunia. Tidak seperti lemak lainnya, minyak kelapa melindungi kita terhadap penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit degeneratif lainnya. Minyak ini mendukung dan menguatkan sistem kekebalan sehingga membantu tubuh menghalau serangan infeksi dan penyakit. Minyak ini unik dan berbeda dari minyak jenis lain karena mempercepat penurunan berat badan, yang membuatnya dikenal sebagai satu-satunya lemak rendah kalori di dunia. MCFA dalam minyak kelapa memiliki efek antimikroba yang kuat yang dapat membunuh berbagai organisme penyebab infeksi, bahkan superkuman yang resisten terhadap obat. Minyak kelapa terbukti merupakan makanan super yang mudah dicerna dan digunakan sebagai zat gizi bagi tubuh. Penelitian medis dan pengalaman klinis terus-menerus mengungkapkan kegunaan lain dari minyak ajaib ini. Anda dapat mulai menikmati manfaat kelapa tanpa melakukan perubahan drastis dalam cara hidup normal Anda. Sesungguhnya, memasukkan kelapa ke dalam hidup Anda dapat dilakukan hanya dengan tiga langkah sederhana: (1) menggunakan minyak kelapa saat memasak dan menyingkirkan semua minyak nabati lain dari makanan Anda, (2) makan kelapa dan produk kelapa sebagai bagian dari makanan secara teratur, (3) mengoleskan minyak kelapa langsung pada kulit dan rambut agar dapat menyerap manfaat penyembuhannya langsung ke dalam tubuh. Minyak kelapa memiliki efek yang netral pada kolesterol darah, bahkan dalam keadaan di mana minyak kelapa merupakan satu-satunya sumber lemak, lapor Dr. George Blackburn, seorang peneliti Harvard Medical School yang bersaksi di sidang dengar pendapat Kongres mengenai minyak tropis pada tanggal 21 Juni 1988. Minyak (tropis) ini telah dikonsumsi sebagai bagian yang substansial dari makanan di banyak populasi selama

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 92

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

ribuan tahun tanpa adanya bukti efek berbahaya pada mereka, ujar Mary G. Enig, Ph.D., seorang ahli lemak dan minyak dan mantan rekanan peneliti di University of Maryland. [178]

Minyak Kelapa Taklukkan HIV/AIDS


Di dalam bukunya: Coconut Oil Miracle (Keajaiban Minyak Kelapa) Dr. Bruce Fife melaporkan suatu kasus kesembuhan AIDS sebagai berikut. [152] Pada bulan September 1996, pasien AIDS bernama Chris Dafoe dari Cloverdale, Indiana, melihat waktunya hampir habis. Ia mengalami penurunan berat badan drastic, kurang energy, dan merasa semakin buruk dari hari ke hari. Hal yang membuatnya merasa mendekati kematian adalah hasil laboratorium. Laporan tersebut menunjukkan muatan virus dalam tubuhnya mencapai lebih dari 600.000 indikasi infeksi HIV yang membuas dan menjadi tanda bahwa waktu hidupnya tidak lama lagi. Jadi ia mengatur pemakamannya, membayar semua biaya di muka. Akan tetapi, sebelum meninggal dunia, dan dengan sedikit tenaga tersisa, ia ingin melakukan liburan terakhir liburan impian ke rimba Amerika Selatan. Ia terbang ke Republik Suriname dan mencari jalan menuju rimba, di mana ia tinggal sebentar bersama sekelompok orang Indian. Selama tinggal di sana, ia makan makanan yang dimakan penduduk asli. Setiap hari ia disuguhi hidangan berupa kelapa matang yang disiapkan penduduk asli. Kepala Suku Indian memberitahu saya, kata Dafoe, bahwa mereka menggunakan kelapa sebagai bahan dasar semua obat. Mereka juga menggunakan santan dari bagian dalam kelapa dan juga menggunakan tanaman serta jamu dari hutan untuk membuat obat. Mereka makan kelapa matang setiap pagi untuk membantu mencegah penyakit. Selama tinggal di sana, kesehatan Dafoe berangsur-angsur membaik, kekuatan dan energinya meningkat, dan berat badannya naik 32 pound. Setelah pulang enam minggu kemudian ia menjalani pemeriksaan laboratorium berikutnya. Saat ini hasilnya menunjukkan muatan virus dalam tubuhnya telah turun drastic sampai kadar yang tidak terdeteksi. Virus HIV yang pernah membanjiri tubuhnya tidak lagi terukur. Ia terus makan kelapa sebagai sebagai sarapan setiap pagi, mencampurnya dengan sereal hangat. Ia yakin bahwa hal tersebut membuat virus tetap terkendali dan memungkinkannya menikmati kesehatan yang baik. Dengan semangat hidup ia berkata, Saya merasa hebat. Saya memiliki lebih banyak energi dari sebelumnya.

Tidak Semua Jenis Minyak dapat Menyembuhkan


Anda mungkin berpikir bahwa tidak mungkin minyak bisa dipakai untuk terapi. Bukankah minyak kelapa adalah lemak yang berpotensi menyumbat arteri, menambah kegemukan dan bisa mengakibatkan sakit jantung? Tidak semua lemak adalah jahat. Lemak merupakan kolesterol, dan seperti yang Anda sering dengar di media massa, kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu kolesterol jahat dan kolesterol baik. Begitu juga minyak kelapa, minyak kelapa murni adalah jenis lemak yang baik dan menyehatkan.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 93

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Semua lemak dalam istilah ilmu kimia disebut fats atau fatty acids dan kumpulan molekulnya disebut sebagai trigleserida. Setiap molekul trigleserida mengandung 3 molekul asam lemak. Berdasarkan struktur kimiawinya, ada atau tidaknya ikatan ganda dalam molekul asam lemak yang terkandung dalam trigleserida, jenis lemak dapat dibagi menjadi 3 kelompok; yakni (1) asam lemak jenuh (saturated fatty acid), (2) asam lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acid), dan (3) asam lemak jenuh ganda (Polyunsaturated fatty acid). Lihat gambar berikut ini:

Saturated Fatty Acid (SFA = Asam Lemak Jenuh), di mana semua atom karbon (C) telah diikat jenuh oleh atom hidrogen (Asam Stearik). H H H H H H H H H H H H H H H H O H C C C CC C CCC CC CCC CCCOH H H H H H H H H H H H H H H H H

Mono- Unsaturated Fatty Acid (MUFA = Asam lemak tak jenuh tunggal), di mana satu pasang atom hidrogen diganti oleh 1 ikatan ganda (Asam Oleik). H H H H H H H H H H H H H H H O HCCCCCCCCC CCCCCCCCCOH H H H H H H H H H H H H H H H H H

Poly-Unsaturated Fatty Acid (PUFA = Asam lemak tak Jenuh Ganda), di mana 2 pasang atom karbon, masingmasing diikat oleh 1 ikatan ganda (Asam Linoleik). H H H H H H H H H H H H H O HCCCCCCC CCC CCCCCCCCOH H H H H H H H H H H H H H H H H H H

Di samping pengelompokan di atas, asam lemak juga bisa dikelompokan berdasarkan banyaknya jumlah atom karbon dalam satu molekul. Asam lemak berantai pendek (Short Chain Fatty Acids = SCFA), jumlah atom karbon terdiri dari 2 s/d 6. Asam lemak berantai sedang (Medium Chain Fatty Acids = MCFA), jumlah atom karbon dari 8 s/d 16. Asam lemak berantai panjang (Long Chain Fatty Aicds = LCFA), jumlah atom karbon jumlahnya dari 18 s/d 24.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 94

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Minyak kelapa dan sawit merupakan sumber MCFA yang paling kaya di antara semua minyak goreng. Minyak sawit mengandung 58 % MCFA dan minyak kelapa memgandung 64% MCFA. Karena kedua jenis minyak ini mempunyai kadar MCFA yang paling tinggi, maka baik secara biologis maupun kimiawi mempunyai pengaruh dan dampak positif dan istimewa terhadap kondisi kesehatan tubuh kita, dan juga mempunyai sifat pembunuh mikroba . [155] Jenis MCFA yang terkandung dalam minyak kelapa adalah jenis asam lemak jenuh berantai sedang (MCFA) seperti asam laurat (lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik (Capric acid). Dalam tubuh, asam laurat, asam kaprilik dan asam kaprik akan langsung diserap dan dimetabolisasi di dalam hati untuk memproduksi energi. Jadi tidak terbentuk lemak yang tertimbun dan tidak pula membuat kolesterol jahat. Sifat lain yang sangat berharga dan istimewa dari ketiga asam lemak jenuh rantai sedang itu ialah mempunyai potensi untuk membunuh mikroba, yang sel membrannya (Cell membrane)-nya terdiri dari lapisan asam lemak tak jenuh berantai panjang (LCFA), dengan cara menghancurkan sel membrannya. Beberapa jenis mikroba telah dibuktikan peka terhadap asam lemak jenuh rantai sedang. Dengan demikian asam lemak jenuh rantai sedang (MCFA) yang terkandung dalam minyak kelapa, dapat menjadi sejenis antibiotika yang poten. Lapisan membran virus yang DIASUMSIKAN sebagai HIV terdiri dari lapisan asam lemak rantai panjang tak jenuh (LCFA), maka bisa dihancurkan oleh asam lemak sedang yang berasal dari minyak kelapa. Untuk mendukung penemuan tersebut, di bawah ini adalah laporan hasil uji klinik Prof. Dr. Conrado Dayrit, M.D., ahli farmakologi dari University of Phillipines dan juga mantan presiden National Academy of Science and Technology, Phillipines. [153] Prof. Dayrit melakukan studi banding dengan memakai 14 pasien HIV yang umurnya berkisar antara 22 sampai dengan 38 tahun. Ke-14 pasien ini dibagi menjadi 3 Kelompok. Semua pasien sebelumnya tidak pernah diberi obat anti-HIV. Kelompok I (empat pasien) diberi 22 gram monolaurin (monoglyceride of lauric acid yang berasal dari ekstrak minyak kelapa) per hari. Kelompok II (5 pasien) diberi 7,5 gram monolaurin dan kelompok III (5 pasien) hanya diberi 3,5 sendok makan minyak kelapa saja. Jumlah monolaurin yang terkandung dalam 3,5 sendok makan itu adalah setara dengan 22 gram monolaurin. Setelah 3 bulan perlakuan, ditemukan pada 7 pasien (50%) yang jumlah virus/viral load HIV (diasumsikan sebagai HIV) dalam darahnya sudah mulai berkurang. Uji klinik ini diakhiri pada akhir bulan ke-6. Dan dari 14 pasien dalam percobaan ini 9 pasien (64%) mengalami pengurangan jumlah virus dalam darah; di antaranya ditemukan 2 dari 4 pasien (50%) dalam kelompok I, empat dari 5 orang (80%) dalam kelompok II dan 3 penderita dari 5 (60%) dalam kelompok III. Sedangkan 11 pasien mengalami perbaikan dan kenaikan berat badan dan mereka nampak mengalami kemajuan. Hasil sementara uji klinik ini menunjang laporan hasil pengamatan lapangan, bahwa minyak kelapa adalah efektif untuk melawan HIV (atau virus yang diasumsikan sebagai HIV). [153] Ternyata bahan aktif yang bersifat seperti antibiotika terkandung dalam minyak kelapa yang adalah golongan Saturated Mediun Chain Fatty Acids, yang terdiri dari 3 jenis asam lemak, yakni asam laurat (Lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid), dan asam kaprik (Capric acid). Di antara tiga komponen ini, asam laurat adalah yang paling poten dan kadarnya pun yang paling tinggi yakni 48%, sedangkan konsentrasi asam kaprilik dan asam kaprik masing-masing hanya 7 dan 8% saja. [154] Telah dibuktikkan pula bahwa asam lemak jenuh rantai sedang (saturated medium chain fatty acids) ini dapat menghancurkan sel membran, hingga virus menjadi mati.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 95

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Dengan demikian minyak kelapa merupakan jenis minyak yang paling unggul, khas dan istimewa, karena mengandung jenis asam lemak jenuh rantai sedang. Asam laurik yang terkandung 48%, hampir sama tingginya dengan kadar asam laurik yang ditemukan dalam air susu ibu (45-50%). Bagi penderita AIDS disamping minum minyak kelapa, dianjurkan pula untuk makan buah kelapa, baik yang masih berbentuk degan, yang muda maupun yang tua, yang masih segar atau yang sudah dikeringkan. Minum santan yang segar juga sangat bermanfaat. Dilaporkan bahwa setiap 50 gram buah kelapa kering setara dengan 20-25 gram asam laurat, yang potensial dan sangat dibutuhkan untuk melawan virus (yang diasumsikan sebagai) HIV. Sifat lain yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kesehatan kita ialah bila minyak kelapa dikonsumsi, di dalam tubuh segera dimetabolisasi untuk memproduksi energi dan tidak diubah atau disimpan sebagai deposit lemak dalam jaringan lemak tubuh, dan tidak pula diubah menjadi kolesterol jahat dan masuk ke dalam aliran darah. Sebaliknya semua jenis minyak goreng (yang bukan dibuat dari kelapa) kalau dikonsumsi sebagian akan diubah menjadi lemak dan didepositkan sebagai lemak dalam jaringan lemak tubuh, sebagian lagi menjadi kolesterol jahat dan masuk dalam aliran darah. Ada pula yang lebih gawat lagi, minyak goreng itu mengandung ikatan ganda (double bound) baik asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, jika minyak demikian dipanaskan, maka akan berubah bentuk menjadi Trans. Minyak goreng dengan bentuk trans telah terbukti sangat merugikan dan berdampak sangat negatif terhadap kesehatan kita, karena ia bersifat sebagai radikal bebas. Hasil penelitian dari Prof. Jon Kabara dari Michigen State University, telah menyadarkan kita, bahwa hampir selama 3 dekade kita telah dibohongi oleh indusri minyak goreng. Karena mereka mengklaim bahwa minyak murni mereka, yang mengandung mono dan poly-unsaturated, adalah jauh lebih unggul dan aman bagi kesehatan daripada minyak kelapa, sebab katanya tidak akan mengakibatkan pembentukan kolesterol. Sekarang baru diketahui dan telah dibuktikan bahwa itu adalah tidak benar. [156] Demikian pula margarin yang terbuat dari minyak asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, yang dijenuhkan dengan cara memampatkan atom hidrogen pada ikatan gandanya (hydrogenated unsaturated fatty aicds oil), adalah berbentuk trans juga, jadi bersifat radikal bebas, sehingga dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit degeneratif kronis seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, asma, penyakit autoimmun, kanker dan sebagainya. Demikian pula kalau minyak yang tak jenuh itu dipakai ulang untuk menggoreng (deep fried) beberapa kali, maka akan terjadi polimerisasi, sehingga minyak jelantah itu nampak kental dan berkonsistensi seperti oli mobil. Minyak jelatah yang demikian berdampak buruk bagi tubuh dan dapat menyebabkan penyakit degeneratif kronis dan kanker. Oleh karena itu jangan sampai memakai minyak untuk menggoreng lebih dari 3 kali.

Khasiat Minyak Kelapa Dalam Mencegah dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit


Penelitian dan pengamatan klinis telah menunjukkan bahwa asam lemak rantai sedang (MCFA), sebagaimana ditemukan dalam minyak kelapa, dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit. [178] Minyak kelapa dapat membantu: 1. Mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan stroke.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 96

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

2. 3. 4. 5. 6.

Mencegah diabetes dan meredakan gejala serta resiko kesehatan terkait dengan penyakit tersebut. Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Melindungi terhadap osteoporosis. Meningkatkan penurunan berat badan berlebihan. Membunuh virus penyebab mononukleosis, influenza, hepatitis C, campak, herpes, AIDS, dan penyakit lain. Mengurangi gejala yang berhubungan dengan pankreatitis. Mengurangi tingkat berat masalah terkait dengan sindrom malabsorpsi dan fibrosis kistik. Meredakan gejala penyakit kandung empedu.

7. 8. 9.

10. Meredakan gejala terkait dengan penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan luka lambung. 11. Meredakan nyeri dan iritasi akibat wasir. 12. Meringankan peradangan kronis. 13. Melindungi tubuh dari kanker payudara, kolon, dan berbagai jenis kanker lainnya. 14. Mencegah penyakit periodontal dan pembusukan gigi. 15. Mencegah penuaan dini dan penyakit degenerative. 16. Meredakan gejala terkait dengan sindrom kelelahan kronis. 17. Meredakan gejala yang terkait dengan hiperplasia prostat jinak (pembesaran prostat). 18. Meringankan kejang epilepsy. 19. Melindungi terhadap penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih. 20. Mencegah penyakit hati. 21. Membunuh bakteri yang menyebabkan pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kemih, meningitis, gonore, dan lusinan penyakit lain. 22. Membunuh jamur dan ragi yang menyebabkan kandida, gatal selangkangan, kurap, athlete's foot, sariawan, ruam popok, dan infeksi lain. 23. Mengeluarkan atau membunuh cacing pita, kutu, giardia, dan parasit lain. 24. Menghalau infeksi kulit. 25. Meredakan gejala terkait dengan psoriasis, eksim, dan dermatitis. 26. Meringankan kulit kering dan terkelupas. 27. Mencegah efek kerusakan dari radiasi UV akibat paparan matahari berlebih seperti keriput, kulit longgar, dan bintik penuaan.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 97

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

28. Mengatasi ketombe. Nah ketika muncul beberapa kondisi di atas yang biasanya disebut sebagai kondisi AIDS atau penyakit oportunistik, Anda tinggal memberikan terapi minyak kelapa. Dosis yang diperlukan untuk tiap kondisi yang muncul adalah berbeda-beda. Namun secara UMUM, Odha bisa mencoba rutin konsumsi VCO 2x2 sendok makan sebelum sarapan dan sebelum tidur malam. Jika ada infeksi pada kulit, VCO bisa dioleskan tipis-tipis seperti lotion, sesudah mandi dan sebelum tidur malam. Untuk mengetahui detail informasi aplikasi terapi VCO, silahkan Anda mempelajarinya di HIOS-Terapi Kelapa. Di mana Anda bisa mendapatkan minyak kelapa ini? Anda bisa mendapatkannya di apotek, toko obat, supermarket, atau di pasar tradisional. Di apotek atau toko obat, biasa disebut dengan VCO (Virgin Coconut Oil), berwarna putih bening khusus dikonsumsi (diminum) langsung sebagai terapi berbagai penyakit. VCO yang dijual di apotek atau toko obat bisa juga untuk menggoreng tapi akan terlalu mahal dari segi ekonomi. Jika Anda butuh minyak kelapa atau VCO untuk menggoreng, Anda bisa mendapatkannya di supermarket atau pasar tradisional terdekat. Warna VCO untuk menggoreng biasanya kuning bening karena dibuat melalui proses pemanasan, berbeda dengan VCO yang dijual di toko obat berwarna putih karena dibuat melalui proses fermentasi. Tidak semua supemarket menjual minyak kelapa karena minyak kelapa jarang dibeli oleh masyarakat dan harganya relatif lebih mahal sekitar 6.000-10.000 rupiah dibanding minyak kelapa sawit atau minyak lainnya. Minyak kelapa untuk menggoreng paling mudah dicari di pasar tradisional. Minyak kelapa sawit yang biasa dijual di pasar-pasar atau supermarket bukanlah minyak kelapa. Keduanya sama-sama minyak tropis, tapi yang terbaik, aman, dan unggul sebagai terapi adalah minyak kelapa. Salah satu cara kami praktisi holistik modern dalam menyembuhkan penyakit diabetes, jantung, stroke, dan penyakit degenaratif lainnya termasuk 29 kondisi AIDS, adalah memakai terapi minyak kelapa. Minyak kelapa begitu hebat dan berkhasiat dalam menyembuhkan, apalagi hanya sekedar dikonsumsi. Lain halnya dengan minyak goreng lainnya, yang pasti Anda akan takut untuk mengonsumsinya terus menerus dalam jumlah yang banyak.

Referensi [152] http://www.amazon.com/Coconut-Miracle-Previously-published-Healing/dp/1583332049 [153] http://www.coconutoil.com/John%20Kabara.pdf [154] http://www.coconutresearchcenter.org/nutrition.pdf [155] http://www.coconutoil-online.com/Medium_Chain_Triglycerides_02.html [156] Kabara, J.J. 1978. The pharmacological effect of lipids. Champain, Ill.: The American Oil Chemists' Society [178] Coconut Oil Miracle, Bruce Fife, Avery, 2004

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 98

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

TERAPI URIN, AIR HIDUP YANG TERPANCAR DARI TUBUH SENDIRI

Tahukah Anda bahwa urin juga merupakan sumber antioksidan? Jadi, Anda tidak harus memperoleh dari buah dan sayur. Antioksidan adalah senyawa yang memiliki kemampuan mengatasi atau menetralisasi radikal bebas. Kemampuan urin sebagai antioksidan membuat tubuh terbentengi dari segala gangguan kesehatan, baik yang berasal dari dalam maupun luar tubuh. Berbagai penyakit dan 29 kondisi AIDS bisa diatasi dengan terapi urin. Dalam urin telah ditemukan berbagai komponen antioksidan seperti misalnya beta karoten, vitamin C, dan vitamin F. Kadar dari masingmasing antioksidan, itu dipengaruhi dari pola makan dan gaya hidup pemilik urin itu sendiri. Perokok dan orang yang tidak menjaga dengan baik makanannya, memiliki kadar antioksidan rendah di dalam urinnya. Martha Christy dalam artikel Your Own Perfect Medicine mengungkapkan bahwa Dr. A.H. Free, salah seorang pendiri Miles Laboratories, berhasil menemukan ratusan senyawa dalam urine. [157] Senyawa-senyawa itu dalam bentuk asam amino (misalnya, lisin dan metionin), karbohidrat rantai pendek (glukosa), vitamin (termasuk vitamin sumber antioksidan seperti asam askorbat vitamin C) dan mineral (macam zat besi, magnesium, potasium, atau seng). Yang mengejutkan, urine kita ternyata juga mengandung antioksidan tertinggi di antara beberapa jenis cairan tubuh manusia. Fakta itu tertuang dalam tulisan Ziobro A dan Bartosz G dari University of 1.odz, Banacha, Polandia, berjudul A Comparison of the Total Antioxidants Capacity of Some Human Body Fluids. Dalam tulisan itu dipaparkan hasil penelitian yang membandingkan kadar total antioksidan (TAC) pada pelbagai cairan tubuh manusia dan beragam usia. [179] Urin mengandung berbagai jenis mineral, vitamin, hormon, enzim, anti-bodi, asam amino essensial dan nonessensial, dan senyawa lain yang berguna. Sampai sekarang sudah ditemukan lebih dari 300 macam bahan senyawa aktif. Bahan senyawa ini bukan saja ditemukan dalam bentuk murni, akan tetapi juga sudah dibioaktifkan, sehingga dengan mudah dapat diserap oleh tubuh tanpa harus membutuhkan bantuan enzim. [157] Rutin mengonsumsi urin ketika sakit akan memicu munculnya efek self-healing power, yaitu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri dari dalam. [158]

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 99

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Efek Vaksinasi Ketika Minum Urin


Prof. Dr. Ryoich Nakao, direktur dari Miracle Cup of Liquid, Urine Research Institute di Jepang, menyatakan bahwa urin tidak bersifat toksik (beracun), walaupun ditemukan beberapa zat toksik atau antigen pada air seni, namun jumlahnya sangat kecil sekali, dan terutama bila seseorang sedang sakit, zat beracun atau antigen yang dalam jumlah kecil ini malah menyumbangkan efektifitas dari terapi urin. [159] Bila zat toksik atau antigen (misalnya virus) yang sudah lemah masuk kembali ke dalam tubuh, maka mekanisme sistem pertahanan tubuh segera bereaksi. Zat-zat atau antigen yang keluar dari tubuh bersama dengan air seni, adalah sama dengan zat-zat (antigen) yang terlibat dalam proses penyakit yang sedang dialami. Maka antigen atau virus tersebut akan menstimulasi sistem daya pertahanan tubuh membentuk antibodi untuk menyerang penyakit yang bersangkutan, dan berarti akan melawan terhadap penyakit yang sedang dideritanya. Hal ini sama saja dengan vaksinasi, dimana sejumlah kecil antigen atau virus yang sudah dilemahkan disuntikan kembali ke dalam tubuh, sehingga menstimulasi sistem imun memproduksi antibodi untuk melawan penyakit yang bersangkutan. Apabila Odha meminum air seninya sendiri yang mengandung berbagai miroba atau virus, maka akan merupakan vaksin yang melawan penyakitnya, dalam hal ini disebut auto-vaksin.

Terapi Urin Telah Mendunia


Dalam pertemuan ilmiah Konferensi Dunia Ke-2 tentang Terapi Urin yang diselenggarakan di Gersfeld, Jerman, pernah dilaporkan 3 hasil pengalaman dan penelitian terapi auto urin terhadap HIV/AIDS dengan perincian sbb: (1) 1 kasus mengenai pengalaman sendiri oleh Cesar Perez Falero, (2) 1 kasus penderita HIV yang dilaporkan oleh Alex Lattanzi, dan (3) laporan hasil pengobatan dari 33 kasus HIV oleh Dr. Victoria Seme. Ketiga laporan tersebut tercantum dalam buku Proceedings Second World Conference on Urine Therapy, Gersfeld, Germany, May 1999. Dan di dalam buku pintar, Terapi Urine, oleh Mega Tantra, Penerbit Taramedia dan Restu Agung, 2001, memuat 5 laporan kesaksian tentang efektivitas terapi urin terhadap HIV/AIDS. [160] Sudah banyak ditemukan, baik di India, Eropa, Cina, Jepang, Amerika dan negara-negara lain, rumah-sakit rumah-sakit yang melayani pasiennya dengan cara pengobatan pakai urin. Juga di negara-negara tersebut sudah ada lembaga-lembaga penelitian terapi urin. Pengobatan terapi urin sekarang mengalami kebangkitan yang luar biasa dan sudah mendunia dengan bukti sejak tahun 1996 sudah terselenggaranya 3 kali Konferensi Dunia Tentang Terapi Urin. yang pertama di India pada bulan Februari 1996, kedua di Jerman pada bulan Mei 1999 dan yang ketiga pada bulan April 2003 yang baru lalu di Belo Horizonte, Brasil. Tidak salah lagi kalau John W. Amstrong, pelopor urin terapit zaman modern dari Inggris, menyebut air seni sebagai The Water of Life. Koen van de Kroon, pakar terapi urin terkenal dari Belanda menyebutnya sebagai The Golden Fountain, dan Dewa Shiwa dari India, 5000 tahun yang lalu sudah menamakannya The Holy Water! [161]

Bagaimana Menerapkan Terapi Urin?


Pada awalnya memang tidak mudah bagi siapapun meminum air seninya sendiri. Apalagi selama ini orang terlanjur menduga, air seni itu kotor dan merupakan buangan tubuh.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 100

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Tapi Anda harus berpikir, mana yang lebih utama, keselamatan nyawa Anda atau perasaan jijik?! Terapi urin itu sendiri telah diteliti dengan banyak penelitian, jadi Anda tidak perlu ragu lagi akan keabsahan ilmiahnya. Bukan hanya sudah teruji ilmiah, kehebatannya juga telah disempurnakan dengan kesaksian nyata dari para pasien yang berhasil sembuh. Uji ilmiah bisa dimanipulasi, tapi lain halnya dengan kesaksian kesembuhan yang merupakan bukti nyata dari kemanjuran suatu pengobatan. Urin yang terbaik adalah pada saat kita bangun di pagi hari, karena pada malam hari, tubuh kita telah memproduksi banyak hormon. Air seni yang segar di pagi hari, diambil dari bagian tengah dari aliran kencing. Pada awal kencing, urin dibuang, setelah itu baru ditampung. Cara penampungan seperti ini menghindari kontaminasi dari alat kelamin bagian luar, walaupun sebenarnya urin itu sendiri steril. Aliran akhir sebelum berhenti kencing juga dibuang. Setelah ditampung, aliran tengah segera diminum (tidak boleh lebih dari lima menit). Lewat dari lima menit akan terjadi proses oksidasi, sehingga urin akan berubah rasa dan bau. [176] Karena rasanya yang cenderung tidak enak dan berbau, sebaiknya Anda mencobanya satu-dua sendok per hari. Perlahan-lahan tingkatkanlah jumlah konsumsinya. Anda juga bisa mencampurkan urin pada teh, juice, atau minuman lainnya. Tapi jangan campurkan pada minuman yang panas, karena panas akan merusak enzim pada urin. Apabila tidak ada penyakit berat, Anda bisa minum urin sebanyak 100 200 ml setiap hari. Untuk kasus penyakit berat yang memperlihatkan gejala atau penyakit oportunistik seperti penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis, stroke, TBC, hepatitis, kanker, dan lain-lain, frekuensi takarannya perlu dapat ditingkatkan menjadi beberapa kali dalam sehari. Khusus menghadapi kanker, penderita dianjurkan meminum paling sedikit lima kali 200 ml per hari. Rasa urin memang bisa berbeda-beda tergantung dengan apa yang kita makan sebelumnya. Bila ingin air seni terasa tawar, perbanyak makan sayur dan buah. Mengonsumsi daging akan membuat urin jadi terasa lebih asin, asam, atau bisa juga pahit. Pada beberapa orang, terapi urin akan memunculkan proses detoksifikasi, yaitu proses dimana tubuh mengeluarkan racun dalam tubuh. Proses ini bisa menimbulkan reaksi yang tidak nyaman, seperti misalnya diare, batuk, pusing-pusing, berjerawat, gatal dan lain-lain. Tapi perlu Anda pahami bahwa ini bukanlah efek samping, karena efek samping artinya tubuh menolak suatu pengobatan. Sedangkan detoksifikasi adalah proses tubuh yang sedang mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya. Bila terjadi hal demikian, Anda bisa berhenti selama 3-5 hari, kemudian mulai meminumnya lagi dengan dosis yang paling kecil (1 sendok teh) dan berangsur-angsur ditingkatkan sampai bisa segelas 200 ml.

Referensi: [157] http://www.all-natural.com/urine.html [158] http://innerself.com/Health/urine.htm [159] http://www.wise-mens-web.com/ut_3_conf.html [160] http://72.14.235.132/search?q=cache:xnOWb9BmrK0J:oa.mo.gov/ahc/case/Wynhausen981650CX.WCR.doc+Proceedings+Second+World+Conference+on+Urine+Therapy&hl=en&ct=clnk&cd=1&gl=id

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 101

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

[161] http://dapursehatmarina.blogspot.com/2006/10/khasiat-air-kelapa-dan-urin-untuk-hiv.html [176] http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0411/16/013441.htm [179] http://www.cmbl.org.pl/pdf/Vol8_p415.pdf

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 102

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

SANG PENEMU HIV SENDIRI MALAH BERKATA HIV BISA HILANG DENGAN NUTRISI
Dari sejak awal, para AIDS Denialist selalu menekankan bahwa AIDS sebenarnya bisa disembuhkan dengan nutrisi. Namun, para Pro AIDS dari perusahaan farmasi yang tidak ingin kehilangan penghasilan atas penjualan obat kimia menolak keras pandangan ini. Yang dikhawatiran oleh para penjual ARV (obat kimia khusus HIV) pun terjadi juga. Luc Montagnier, penemu HIV itu sendiri malah berkata bahwa HIV sebenarnya bisa hilang dengan perbaikan nutrisi (pengobatan alami). Untuk lebih jelasnya, mari saya ajak Anda untuk menyimak wawancara menggemparkan antara Brent Leung dan Luc Montagnier. Anda bisa melihat wawancara ini di Youtube di link: http://www.youtube.com/watch?v=WQoNW7lOnT4 Atau Anda juga bisa mengupasnya di artikel Connie Howard yang dimuat di Vue Weekly, 10 Desember 2009, berjudul Well, Well, Well: Nutrition.

Pesan Menggemparkan dari Luc Montagnier


Berikut wawancara menggemparkan tersebut, diambil dari situs Youtube tanpa sensor:

Brent Leung: You talked about oxidative stress earlier; is treating oxidative stress one of the best ways to deal with the African AIDS Epidemic? Brent Leung: Anda berkata sebelumnya mengenai tekanan oksidatif, yaitu dengan menangani tekanan oksidatif adalah salah satu dari cara terbaik untuk mengatasi epidemi AIDS di Afrika?

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 103

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Luc Montagnier: I think this is one way to approach, to decrease the rate of transmission because I believe HIV, we can be exposed to HIV many times without being chronically infected, our immune system will get rid of the virus within a few weeks, if you have a good immune system; and this also the problem of African people. Their nutrition is not very equilibrated, they are in oxidative stress, even if they are not infected with HIV; so their immune system doesnt work well already. So its prone, it can you know, allow HIV to get in and persist. Luc Montagnier: Saya pikir ini adalah salah satu cara yang perlu diadakan pendekatan, untuk mengurangi tingkat penyebaran karena saya percaya bahwa HIV kita bisa terpapar HIV berulangkali tanpa terinfeksi secara kronis sistem imun kita akan mengenyahkan virus tersebut dalam beberapa minggu, jika Anda memiliki sistem imun yang bagus. Dan ini juga jadi masalah bagi orang-orang Afrika. Nutrisi mereka sangat tidak seimbang, mereka mengalami tekanan oksidatif, walaupun mereka tidak terinfeksi oleh HIV; jadi sistem imun mereka tidak berfungsi dengan baik sejak dari awal (red: karena nutrisi tidak baik). Jadi ini mempermudah, Anda tahu, mengijinkan HIV untuk masuk dan tetap ada. So there are many ways which are not the vaccine, the magic name, the vaccine, many ways to decrease the transmission just by simple measures of nutrition, giving antioxidants proper antioxidants hygiene measures, fighting the other infections. Sebenarnya ada banyak cara dimana bukanlah vaksin, nama ajaibnya, vaksin, banyak cara untuk mengurangi transmisi hanya dengan penetapan sederhana seperti nutrisi, memberikan antioksidan tertentu, menjaga kebersihan, dan melawan infeksi-infeksi lainnya. So they are not spectacular, but they could, you know, decrease very well the epidemic, to the level they are in occidental countries, western countries. Mereka (red: cara-cara alami) tidaklah spektakular, tapi mereka mampu, Anda tahu, mengurangi epidemi dengan baik, sampai pada level epidemi di negara-negara barat. Brent Leung: If you have a good immune system, then your body can naturally get rid of HIV? Brent Leung: Jika Anda punya sistem imun yang baik, maka tubuh Anda dapat mengenyahkan HIV secara alami? Luc Montagnier: Yes. Luc Montagnier: Benar. Brent Leung: Oh interesting. Do you think we should have more of a push for antioxidants, and things of that nature in Africa then antiretrovirals (AIDS Drugs)? Brent Leung: Oh menarik. Apa Anda berpendapat bahwa kita sebaiknya lebih lagi menekankan akan pemanfaatan antioksidan dan pengobatan alami lainnya di Afrika daripada antiretroviral (obat AIDS)? Luc Montagnier: We should push for more, you know, a combinations of measures; antioxidants, nutrition advice, nutritions, fighting other infections malaria, tuberculosis, parasitosis, worms education of course, genital hygiene for women, and men also. Very simple measures which not, not very expensive, but could do a lot. And this is my, actually my worry about the many spectacular action for the global funds to buy drugs and so on, and Bill Gates, and so on, for the vaccine. Luc Montagnier: Kita harus lebih lagi menekankannya, Anda tahu, suatu kombinasi dari penetapan antiksidan, nutrisi, melawan infeksi lain malaria, tuberculosis, parasitosis, cacingan , tentu juga pendidikan, kebersihan genital (red: kelamin) bagi wanita dan pria. Penetapan-penetapan yang sangat sederhana, dimana sangat tidak mahal, namun sanggup berdampak banyak. Dan ini adalah, sebenarnya kekhawatiran saya mengenai aksi

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 104

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

spektakular akan penggalian dana global untuk membeli obat-obatan dan lainnya, dan (red: yayasan) Bill Gates, serta hal-hal lainnya, untuk membeli vaksin. But, you know those kind of measures are not very well funded, theyre not funded at all, or they are. You know, it really depends on local government to take choice of this, but local government they take advice of the scientific advisors from the intelligent institutions, and they dont get this kind of advice very often. Tapi Anda tahu bahwa penetapan-penetapan seperti itu (red: alami) tidak begitu didanai, mereka tidak didanai sama sekali, atau bisa juga didanai. Anda tahulah, ini tergantung dari pemerintah lokal untuk mengambil pilihan akan hal ini, tapi mereka pemerintah lokal mengambil saran dari para penasihat ilmiah di institusiinstitusi intelijen, dan mereka tidak sering mendengarkan saran-saran seperti ini. Brent Leung: Well, theres no money in nutrition, right? Theres no profit. Brent Leung: Ya karena dalam nutrisi tidak menghasilkan uang khan? Tidak ada keuntungan. Luc Montagnier: Theres no profit, yes. Water is important. Water is key. Luc Montagnier: Tidak ada keuntungan, ya. Air sangatlah penting. Airlah kuncinya. Brent Leung: Now one thing you said, you were talking about the fact that if you have a built immune system, it is possible to get rid of HIV naturally. If you take a poor African whos been infected and you build up their immune system, is it possible for them to also naturally get rid of it? Brent Leung: Sekarang Anda katakan suatu hal, Anda berkata mengenai fakta bahwa jika Anda memiliki sistem imun yang kuat, adalah mungkin untuk mengenyahkan HIV secara alami (red: dengan sendirinya). Jika Anda mengambil seorang Afrika miskin yang telah terinfeksi (red:HIV positif) dan Anda menguatkan sistem imunnya, apakah memungkinkan baginya untuk juga mengenyahkan HIV secara alami? Luc Montagnier: I would think so. Luc Montagnier: Saya pikir demikian. Brent Leung: Thats an important, thats an important point. Brent Leung: Itu hal penting, suatu poin yang penting. Luc Montagnier: Thats important knowledge which is completely neglected. People always think of drugs, and vaccine. So this is a message which may be different from what you heard before, no? Luc Montagnier: Itu adalah pengetahuan penting yang telah diabaikan sepenuhnya. Orang-orang selalu berpikir akan obat-obatan dan vaksin. Jadi ini adalah suatu pesan yang bisa jadi berbeda dari apa yang pernah Anda dengar sebelumnya, bukankah demikian? Brent Leung: The closing? Brent Leung: Penutupannya? Luc Montagnier: No, no, yes, my message, its different from what you heard from (Antony) Fauci or Luc Montagnier: Baiklah, pesan saya ini, ia berbeda dari apa yang Anda dengar dari (Antony) Fauci atau Brent Leung: Yes. Its a little different.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 105

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Brent Leung: Ya, sedikit berbeda. (ungkapan bercanda karena Antony Fauci berpendapat bahwa HIV harus ditangani dengan obat-obatan antiretroviral dan tidak boleh dihentikan. Ia juga berpendapat bahwa HIV tidak bisa dihilangkan secara alami) Luc Montagnier: Little different. Luc Montagnier: Sedikit berbeda.

HIV/AIDS adalah Bisnis Maha Besar


Dalam wawancara di atas, Luc berkata bahwa nutrisi seperti misalnya air yang sehat, antioksidan, dan gizi yang baik, mampu mengenyahkan HIV dari tubuh kita. Perusahaan farmasi tidak mau memberikan informasi ini karena hal ini tidak memberikan keuntungan kepada mereka. Dengan menyebarkan informasi yang menyesatkan, raksasa-raksasa farmasi mengelabui para pemerintah, para tokoh, dan semua orang sehingga terciptalah ketakutan hebat di seluruh dunia. Anda perlu garis bawahi ini, SELURUH DUNIA! Seluruh dunia yang kurang pengetahuan dan dikuasai oleh rasa takut, dalam suasa panik akhirnya mengambil keputusan untuk segera mendapatkan solusi secepatnya. Dan solusi itu adalah membeli obat-obatan yang dijual oleh raksasa-raksasa farmasi. HIV/AIDS adalah bisnis yang maha besar bagi para mafia kesehatan karena semua orang merasa perlu obat-obatan dari raksasa farmasi. Apalagi dengan informasi bahwa Odha harus SEUMUR HIDUP minum obat antiretroviral dan tidak boleh meninggalkannya walaupun ada pengganti seperti misalnya herbal. Kami para AIDS Denialist berpandangan bahwa HIV itu sendiri tidak pernah ada. Semua gambar atau foto-foto yang memperlihatkan suatu virus menyerang sel, sebenarnya adalah manipulasi belaka. Jadi ketika saya mencantumkan wawancara ini (Luc Montagnier dan Brent Leung) yang menyebutkan adanya HIV, itu bukan berarti bahwa saya percaya bahwa HIV itu ada. Saya sengaja mencantumkan wawancara ini karena ia memiliki poin yang kami para AIDS Denialist percaya dari awal, yaitu: AIDS bisa ditaklukkan dengan pengobatan alami. Seperti perkataan Luc Montagnier, pengobatan alami tidak akan mendapatkan pendanaan/donasi formal. Itulah yang saya dan para aktivis lainnya alami dengan pelayanan kami terhadap masyarakat. Kami para aktivis golongan kontroversial tidak pernah mendapatkan donasi formal manapun. Jadi tidak heran jika pelayanan kami tidak seheboh dan segencar kegiatan dari organisasi konvensional, apalagi disorot oleh media massa. Untuk bisa melayani para Odha secara alami dan melindungi masyarakat dari malpraktek. Mau tidak mau saya harus mengeluarkan uang dari kantong sendiri. Untuk membantu masyarakat miskin yang jatuh sakit karena penyakit ganas tak tersembuhkan, ini pun juga tidak ada kucuran dana dari pemerintah. Saya dan tim masih harus menggali dana dari teman-teman kami sendiri. Sungguh menyedihkan bahwa kebenaran tentang nutrisi yang bisa menaklukkan AIDS ini tidak diketahui oleh banyak orang, bahkan ditutup-tutupi oleh para mafia kesehatan di dalam raksasa-raksasa farmasi. Luc Montagnier sendiri juga telah berkata demikian.

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 106

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Kami para AIDS Denialist yang juga sekaligus pakar pengobatan holistik modern, telah berulangkali berhasil menaklukkan AIDS dengan nutrisi. Kami bisa memanfaatkan madu, minyak kelapa murni, bawang putih, propolis, dan herbal tertentu untuk menaklukkan (atau menyembuhkan) AIDS. Dan yang berhasil menaklukkan AIDS secara alami tidaklah sedikit. Ada ribuan praktisi, dokter, professor, dan ilmuwan pengobatan holistik modern yang telah berhasil menaklukkan ribuan pasien AIDS juga.

Renungkanlah perkataan Luc Montagnier di atas. Pandangan akan pengobatan alami ini telah diungkapkan oleh ilmuwan dunia yang sangat terkenal yaitu Thomas Alva Edison. Dokter masa depan tidak lagi memberi obat, namun akan menempatkan kepentingan pasiennya dalam rangka bimbingan kemanusiaan, bimbingan pengaturan pola makan, dan mengenai penyebab serta pencegahan penyakit. Thomas Alva Edison Bahkan kedua Bapak Kedokteran Dunia, Sir William Osler, MD dan Hippocrates, juga mengatakan hal yang sama, menganjurkan kita untuk tidak mengandalkan obat kimia tapi memakai alam untuk pengobatan: Salah satu tugas utama seorang dokter adalah mendidik masyarakat untuk tidak mengambil obat kimia Sir William Osler, MD (Bapak Kedokteran Modern) Hendaklah makanan menjadi obatmu dan obat menjadi makananmu. Hippocrates (Bapak Kedokteran Masa Lampau)

Semoga dengan materi HIOS Penyembuhan AIDS ini, cukup memberikan pencerahan dan kemampuan dalam menyembuhkan AIDS secara alami. Mari bersama-sama kita sembuhkan Indonesia!

Dt. Awan (Andreas Hermawan)

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 107

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

HIOS Healindonesia Online School


HIOS (Healindonesia Online School) adalah salah satu proyek Healindonesia untuk mengajar masyarakat awam mengenai kesehatan holistik modern Ananopathy. Saya percaya bahwa semua orang, termasuk Anda, tidak peduli apa latar belakangnya, sanggup menjadi "Penyembuh" dan "Agen Pembawa Perubahan" bagi diri sendiri serta orangorang di sekitarnya. Di HIOS Anda akan tahu:

Rahasia awet muda, susah sakit, dan panjang umur. Rahasia menyembuhkan hampir semua jenis penyakit dari flu sampai dengan AIDS dan penyakit degeneratif pembawa maut, seperti diabetes, sakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kanker. Rahasia menyembuhkan berbagai penyakit lebih cepat, efektif dan cerdik dibandingkan praktisi medis konvensional. Bagaimana menyembuhkan penyakit akut dan kronis hanya dengan makanan seharihari, matahari, air, dan bumbu-bumbu dapur. Bagaimana menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara alami, praktis, cepat, murah, aman tanpa obat-obatan dan operasi. Bagaimana bisa langsing dengan memanfaatkan gula pasir, madu, jeruk, atau bahan alami lainnya. Bagaimana menjadi "Agen Pembawa Perubahan" yang membuat perubahan berarti untuk diri sendiri dan sekitar Anda. Bagaimana merubah pasien bangkit menjadi dokter sejati. Dan masih banyak lagi lainnya.

Di HIOS Anda akan belajar untuk menjadi Dokter Masa Depan yang sesuai dengan pandangan atau pendapat Bapak Kedokteran Modern, Sir William Osler, MD dan juga Ilmuwan holistik Thomas Alva Edison: "Salah satu tugas utama seorang dokter adalah mendidik masyarakat untuk tidak mengambil obat kimia" Sir William Osler, MD (Bapak Kedokteran Modern)

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 108

HIOS Healindonesia Online School www.hios.co.nr

Dokter masa depan tidak lagi memberi obat, namun akan menempatkan kepentingan pasiennya dalam rangka bimbingan kemanusiaan, bimbingan pengaturan pola makan, dan mengenai penyebab serta pencegahan penyakit. Thomas Alva Edison Segera temukan berbagai kejutan yang akan mengubah hidup Anda menjadi lebih baik di HIOS! Bergabunglah bersama kami dan jadilah "Agen Pembawa Perubahan" bagi orangorang di sekitar Anda! Kunjungi situsnya di www.hios.co.nr Melalui HIOS, mari bersama-sama kita sembuhkan Indonesia!!!

Materi HIOS Penyembuhan AIDS 109

You might also like