You are on page 1of 11

Metode Psikologi Perkembangan

Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. [5] Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan. [5]

Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu: Psikologi Fakultas Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa fakultas yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya. Psikologi Asosiasi Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan


Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia. Laboratorium Wundt Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan. Berdirinya Aliran Psikoanalisa

Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

Fungsi psikologi sebagai ilmu


Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

Pendekatan psikoanalisa

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

[sunting] Kajian psikologi


Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah: 1. Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktorfaktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut 2. Psikologi sosial Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu : studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat) studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.

3. Psikologi kepribadian Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. 4. Psikologi kognitif Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah terapan psikologi


Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya. 1. Psikologi sekolah Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak 2. Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggotaanggotanya 3. Psikologi kerekayasaan Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error) 4. Psikologi klinis Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Konselor pendidikan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Konselor pendidikan adalah konselor yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang-undang tentang Guru dan Dosen. Konselor pendidikan semula disebut sebagai Guru Bimbingan Penyuluhan (Guru BP). Seiring dengan perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling, namanya berubah menjadi Guru Bimbingan Konseling (Guru BK). Untuk menyesuaikan kedudukannya dengan guru lain, kemudian disebut pula sebagai Guru Pembimbing. Setelah terbentuknya organisasi profesi yang mewadahi para konselor, yaitu Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN), maka profesi ini sekarang dipanggil Konselor Pendidikan dan menjadi bagian dari asosiasi tersebut.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Latar belakang diperlukannya konselor pendidikan 2 Bidang layanan 3 Jenis layanan 4 Fungsi layanan

5 Dasar hukum 6 Lihat pula

[sunting] Latar belakang diperlukannya konselor pendidikan

Kehidupan demokrasi: Guru tidak lagi menjadi pusat dan siswa tidak hanya menjadi peserta pasif dalam kegiatan pendidikan. Guru hanya membantu siswa untuk dapat mengambil keputusannya sendiri. Perbedaan individual: Pembelajaran yang umumnya dilakukan secara klasikal kurang memperhatikan perbedaan siswa dalam kemampuan dan cara belajarnya sehingga beberapa siswa mungkin akan mengalami kesulitan. Perkembangan norma hidup: Masyarakat berubah secara dinamis. Demikian pula dengan berbagai norma hidup yang ada di dalamnya. Setiap orang harus bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut. Masa perkembangan: Seorang individu mengalami perkembangan dalam berbagai aspek dalam dirinya dan perubahan tuntutan lingkungan terhadap dirinya. Diperlukan penyesuaian diri untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Perkembangan industri: Seiring dengan perkembangan teknologi yang cepat, industri juga berkembang dengan pesat. Untuk memiliki karier yang baik, siswa harus bisa mengantisipasi keadaan tersebut.

[sunting] Bidang layanan


Bidang layanan konselor pendidikan di sekolah adalah

Bimbingan pribadi-sosial: untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab. Bimbingan karier: untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan belajar: untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

[sunting] Jenis layanan


Layanan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah meliputi:

Layanan orientasi: memperkenalkan seseorang pada lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya memperkenalkan siswa baru pada sekolah yang baru dimasukinya. Layanan informasi: bersama dengan layanan orientasi memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Informasi yang dapat diberikan

di sekolah di anataranya: informasi pendidikan, informasi jabatan,informasi tentang cara belajar yang efektif dan informasi sosial budaya. Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran: membantu menempatkan individu dalam lingkungan yang sesuai untuk perkembangan potensi-potensinya. Termasuk di dalamnya: penempatan ke dalam kelompok belajar, pemilihan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi, penyaluran untuk studi lanjut atau untuk bekerja. Layanan bimbingan belajar: membantu siswa untuk mengatasi masalah belajarnya dan untuk bisa belajar dengan lebih efektif. Layanan konseling individual: konseling yang diberikan secara perorangan. Layanan bimbingan dan konseling kelompok: konseling yang dilaksanakan pada sekelompok orang yang mempunyai permasalahan yang serupa.

] Fungsi layanan

Pemahaman: dipahaminya diri klien, masalah klien, dan lingkungan klien baik oleh klien itu sendiri, konselor, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Pencegahan: mengupayakan tersingkirnya berbagai hal yang secara potensial dapat menghambat atau mengganggu perkembangan kahidupan individu. Perbaikan: membebaskan klien dari berbagai masalah yang dihadapinya. Pemeliharaan dan Pengembangan: memelihara segala sesuatu yang baik pada diri individu atau kalau mungkin mengembangkannya agar lebih baik.

Pada saat ini fungsi Layanan bertambah dengan adanya fungsi Mediasi dan fungsi Advokasi, walau hanya pengukuhan atas layanan yang selama ini telah dilakukan hal tersebut menunjukkan bahwa Ilmu Konseling berkembang.

] Dasar hukum
Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 0433/p/1993 dan No. 25/1993, penghargaan jam kerja konselor ditetapkan 36 jam per minggu dengan beban tugas meliputi penyusunan program (dihargai 12 jam), pelaksanaan layanan (18 jam) dan evaluasi (6 jam). Konselor yang membimbing 150 orang siswa dihargai 24 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus kelebihan jam dengan ketentuan tersendiri. Kutipan yg membuat ku berpikir Empat Anugerah Manusia dalam Teori Behavioristik 6 Feb

Fading, Modifikasi Perilaku (Tuntutan bagi Konselor Sekolah untuk Kembali Mempelajari Berbagai Tehnik Perubahan Perilaku)
Posted Februari 6, 2011 by tinaesti2005 in konseling. Tinggalkan sebuah Komentar Sebagai guru pembimbing,tuntutan terbesar yang saya rasakan adalah merubah perilaku siswa didik. Yang paling berat adalah miss persepsi dari orang tua ataupun rekan kerja yang terlanjur terbentuk adalah kalau anak sudah masuk ruang BK (di tangani guru BK) perilaku nya harus sudah berubah (menjadi baik) dong . Nah,kalau sudah begini saya sebagai guru BK sering kali merasa terpojok. Mengenai masalah merubah perilaku siswa ini sebenarnya saya bisa saja berkelit,dengan memberi alasan bahwa keputusan seseorang untuk merubah perilaku kan urusan pribadi,ini sangat erat hubngannya dengan hati.dan yg berkuasa membolak-balikkan hati hanyalah Allah.orang tua nya saja tidak punya kuasa untuk merubah perilaku anaknya,apalagi saya yang cuma guru BK nya . Nah dengan alasan itu,tentunya saya akan aman! Tapi,sebagai guru BK yang sudah profesional dalam hati saya sebenarnya merasa tidak aman.Saya pikir sebagai guru BK saya tidak boleh begitu saja menyerah,setidak naya harus ada usaha maksimal .kerja cerdas bukan kerja keras! Di bangku kuliah dulu kami sedikit banyak belajar tentang berbagai tehnik perubahan perilaku,yang terangkum dalam beberapa mata kuliah seperti psikologi behavioris.Akan tetapi terus terang saya merasa kurang dalm pemahaman berbagai teori perubahan perilaku tersebut.Apalagi setelah kurang lebih 7 tahun bekerja sebagai guru BK,menghadapi berbagai permasalahan yang real, saya merasa banyak teori tersebut yang kurang saya pahami dan bahkan lupa-lupa ingat.Maka dengan tertatih saat ini saya berusaha untuk kembali menggali dan mencoba memahami berbagai teori psikoogi tentang perubahan perilaku. Salah satu tehnik perubahan perilaku yang baru saya dengar adalah tehnik fading.Berikut penjelasannya yang saya kutip dari salah satu situs psikologi : Fading adalah perubahan secara bertahap dimana sebelum melangkah ke tahap berikutnya maka tahap sebelumnya harus berhasil terlebih dahulu (misalnya, munculnya respon yang diharapkan) dan setiap keberhasilan akan mendapatkan reinforcement; terdapat suatu stimulus yang mengontrol suatu respon, dimana akhirnya akan terdapat stimulus yang berbeda yang akan menghasilkan respon yang sama. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS FADING: Memilih stimulus akhir yang diinginkan (stimulus yang kita harap dapat menghasilkan perilaku pada bagian akhir dari prosedur fading). Kita harus berhati-hati dalam memilih stimulus ini. Sehingga munculnya respon atas stimulus ini dapat dipertahankan di lingkungan pasien sehari-hari. Salah satu fading yang salah yaitu ketika fading tidak

memasukkan aspek-aspek situasi yang sering dijumpai oleh pasien di lingkungannya sehari-hari. Memilih stimulus awal. Penting untuk memilih stimulus awal, yang secara konstan/reliabel, dapat membangkitkan perilaku yang diinginkan. Stimulus tambahan yang mengontrol perilaku yang diinginkan tetapi bukan merupakan bagian dari stimulus akhir yang diinginkan disebut dengan prompts. Ada berbagai macam prompts, antara lain: verbal prompts, gestural prompts, enviromental prompts, physical prompts. Seorang guru mungkin akan memberikan sebagian atau semua jenis prompt ini untuk memastikan respon yang benar. Memilih beberapa jenis prompt, secara bersamaan, yang secara konstan menghasilkan respon yang diinginkan akan meminimalkan kesalahan dan memperbesar keberhasilan program fading. Memilih langkah-langkah fading. Penting untuk mengawasi secara dekat performa pelajar untuk menentukan seberapa lama seharusnya fading dilaksanakan. PEDOMAN PENERAPAN FADING YANG EFEKTIF: Memilih stimulus akhir yang diinginkan. Tentukan secara jelas stimuli apa yang akan diberikan ketika target perilaku seharusnya muncul. Memilih penguat yang pantas, memilih stimulus awal dan langkah-langkah fading: 1. Menentukan secara jelas kondisi ketika perilaku yang diinginkan terjadi. 2. Menentukan secara jelas dimensi-dimensi (misalnya, warna) yang ingin dipudarkan (fade) untuk mencapai stimulus kontrol yang diinginkan. 3. Menekankan langkah-langkah fading yang spesifik untuk dipatuhi dan aturanaturan tentang perpindahan dari suatu tahap ke tahap selanjutnya. Merencanakan antisipasi kegagalan: Pemudaran (fading) isyarat-isyarat haruslah secara bertahap sehingga kemunculan kesalahan dapat diminimalkan. Jika kesalahan terjadi, kita harus kembali lagi ke langkah sebelumnya dan melakukan beberapa kali latihan serta memberikan prompt-prompt tambahan. Pemahaman perilaku individu.

Prinsip-prinsip Hukum Tingkah laku Manusia Prinsip Hukum Tingkah laku Individu, 1. Tinggkah laku manusia timbul karena adanya stimulus. 2. Tidak ada tingkah laku yang terjadi tanpa stimulus. 3. Stimulus merupakan sebab terjadinya tingkah laku. 4. Makin besar stimulus makin besar kemampuannya untuk menggerakkan tingkah laku.

Stimulus diartikan sebagai rangsangan dari luar. Pada kamus bahasa indonesia stimulus diartikan Perangsang organisme bagia tubuh atau reseptor lain untuk menjadi aktif Pendapat lain tentang Tingkah laku manusia: Apa yang dapat dicapai dan yang tak dapat dicapai oleh suatu perbuatan membentuk suatu pengalaman. Pengalaman yang pahit dari kegagalan mempunyai kecenderungan untuk dihindari, sedangkan pengalaman menyenangkan cenderung untuk dipertahankan. Kegagalan dan sukses akan membentuk pola perbuatan yang dijadikan dasar untukdipertahankanbagiperbuatan berikutnya. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha mengubah tingkh laku manusia;

1.

Pendekatan secara mentalistik, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara mengubah mentalnya, misalnya kita merubah tingkah laku seseorang yang menyimpang dengan cara ramah tamah atau secara tidak langsung. Cara ini tidak terlalu mudah pada pelaksanaannya. Ada sebuah contoh yang sering terjadi pada keluarga di Indonesia, mengenai prilaku orang tua terhadap anak bungsu atau anak terbesar. Sering terjadi bahwa orang tua di Indonesia memiliki sifat cenderung melindungi anak terbesar atau bungsu. prilaku seperti ini membawa dampak yang besar pada si anak jika sudah dewasa kelak. Terkadang prilaku ana pada posisi seperti ini cenderung egois atau tidak mau terkalahkan. Yang jadi pertanyaan apakah sifat ini baik? baik jika pada kondisi tertentu. Tetapi akan mengalami sebuah ganjalan jika anak tersebut masuk dalam sebuah tim kerja, terutama pada tim di sebuah lintasan produksi. Mental ini yang harus di rubah jika memang egois menjadi sebuah ganjalan pada proses produksi, ketidak cocokan personil dalam sebuah tim proses produksi akan memperlambat proses kerja terutama jika proses tersebut memiliki waktu baku yang harus tepat sesuai jadwal produksi.

2.

Pendekatan secara empiris (kondisional), yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara merubah stimulusnya (misal: alat perlengkapan kerja, teman sejawat, mesin-mesin, dan sebagainya). Dalam sebuah proses manufaktur terutama yang berkaitan dengan perancangan sistem kerja, tools dalam sebuah stasiun kerja sebaiknya disesuaikan dengan operator yang menggunakan. Ada sebuah contoh yang sering terjadi di beberapa pabrik Indonesia. Kendala teknologi, memaksa agar industri Indonesia harus menimpor peralatan dari luar negeri yang kondisi mesinnya tidak sesuai dengan kontur manusia Indonesia. Hal ini akan berdampak terciptanya prilaku yang cepat frustasi, lelah, dan enggan untuk bekerja. Prilaku ini tentunya akan berpengaruh terhadap waktu kerja dan output yang dihasilkan. Jika prilaku ini tidak cepat teratasi maka laju turnover pada divisi yang ada di dalamnya akan tinggi. Solusinya bagaimana, rubah sistem kerja sesuai dengan konsisi operator, dalam materi ergonomi perancangan sistem kerja ada keksuaian alat dan operator (sistem manusia dan mesin).

stasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di dalam websters New Internasional Dictionary mengungkapkan tentang prestasi yaitu:

Achievement test a standardised test for measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a study (Websters New Internasional Dictionary, 1951 : 20) Mempunyai arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251)

Pengertian Prestasi Belajar


Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test) (Psikologi Belajar DRS.H Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono 151) Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.

Pengertian Prestasi Belajar

You might also like