Professional Documents
Culture Documents
A. Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan atau badan usaha untuk memenuhi kewajiban finansilnya yang harus segera dipenuhi (Riyanto, 1997:25). 1. Rasio lancar (Current Ratio) Current ratio yaitu kemampuan perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi denagn aktiva lancar (Riyanto, 2001:332). Current ratio dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio pad U.D SABRINA adalah sebagai berikut : Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar
Rp Rp
16.900.000 10.300.000
= 1,64
Rp Rp
27.926.000 16.590.000
= 1,68
Rp Rp
18.928.000 8.974.000
= 2,11
Rp Rp
16.412.000 11.058.000
= 1,48
Rp Rp
27.461.000 17.012.000
= 1,61 1. Rasio Cepat (Quick Ratio/ Acid Test Ratio) Riyanto (2001: 104) menyatakan Acid test ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Pada laporan U.D SABRINA di dapatkan nilai sebagai berikut :
Acid Test Ratio = Aktiva Lancar- Persediaan Hutang Lancar
= 0,44
= 0,92
Rp 18.928.000
- Rp 13.110.000 Rp8.974.000
= 0,65
= 0,36
= 0,86
PerputaranPersediaan
Rp41.541.700 Rp12.530.000
Rp39.521.700 Rp12.910.000
Rp42.599.700 Rp12.761.000
Rp41.411.700 Rp12.657.000
TABEL 1.1a Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Biaya Bunga Rp 1.050.000 Rp 1.050.000 Rp 1.050.000 Rp 1.050.000 Rp 1.050.000
s
B. Financial Leverage Untuk dapat mengetahui pengaruh hutang dalam kegiatan usaha ini serta kemampuan laba dalam menutupi biaya tetap dan hutangnya maka data pada tabel 1.1 diatas akan dimasukan kedalam rumus-rumus perhitungan berikut :
Debt Ratio
Rp Rp
45.300.000 74.200.000
Rp Rp
45.300.000 45.800.000
= 61%
= 98,91%
Rp Rp
44.590.000 71.800.000
Rp Rp
44.590.000 55.136.000
= 43%
Rp Rp
25.058.000 73.968.200
= 38,36% = 34% Debt Ratio = 2009 Rp Rp 24.012.000 71.568.200 Debt to equity ratio = 2009 Rp Rp 24.012.000 75.017.200
= 34%
= 32,01%
Rp + 1.050.000 +
Rp + 30.000.000 Rp 30.000.000
Rp 21.300.600 Fixed charge coverage = Rp 1.050.000 2006 = 1,69 Kali Rp 25.611.100 = Rp 1.050.000 2007 = 1,77 Kali Rp 28.055.700 = Rp 1.050.000 2008 = 1,85 Kali Rp 31.545.400 Fixed charge coverage = Rp 1.050.000 2009 = 1,90 Kali
Rp + 1.050.000 +
Rp + 30.000.000 Rp 30.000.000
Rp + 1.050.000 +
Rp + 32.000.000 Rp 32.000.000
Rp + 1.050.000 +
Rp + 32.000.000 Rp 32.000.000
Rp + 1.050.000 +
Rp + 34.000.000 Rp 34.000.000
= Bunga
Laba Sebelum Pajak dan Bunga Angsuran Pokok + Sewa + Pinjaman 1 - Pajak
Rp32.470.700 Rp + 30.000.000 +
Rp 7.000.000 1 12,5%
= Rp
= 0,83 kali
Rp21.300.600 Rp + 30.000.000 +
Rp 7.000.000 1 12,5%
= Rp
Rp 7.000.000 1 12,5%
= Rp
= 0,62 kali
Rp28.055.700 Rp + 32.000.000 +
Rp 7.000.000 1 12,5%
= Rp
= 0,68 kali
Rp31.545.400 Rp + 34.000.000 +
Rp 7.000.000 1 12,5%
= Rp
= 0,73 kali
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
Total aktiva
Rp 74.200.000 Rp 71.800.000 Rp 69.400.000 Rp 73.968.200 Rp 71.568.200
Penjualan
Rp 84.884.700 Rp 74.550.800 Rp 71.713.700 Rp 72.202.200 Rp 78.446.200
s
Total Modal
Rp 45.800.000 Rp 55.136.000 Rp 58.354.000 Rp 65.322.200 Rp 75.017.200
C. Profitabilitas
Rp
= 46%
Rp
= 45%
Rp
= 41%
Rp
= 47%
Rp Rp
27.336.000 84.884.700
= 33,82%
Return on invesment
Rp Rp
27.336.000 74.200.000
= 37,07%
Return on Equity
Rp Rp
27.336.000 45.800.000
= 31,95%
Rp Rp
21.368.200 58.354.000
= 35,97%
Rp Rp
26.531.000 75.017.200
= 35,37%
Profit Margin
Rp Rp
32.470.700 84.884.700
= 38,25%
Rp Rp
21.300.600 74.550.800
= 28,57%
Rp Rp
25.611.100 71.713.700
= 35,71%
Rp Rp
28.055.700 72.202.200
= 38,86%
Rp Rp
31.545.400 78.446.200
= 40,21%
Rentabilitas Ekonomis
Rp Rp
32.470.700 74.200.000
= 43,76%
Rp Rp
21.300.600 71.800.000
= 44,08%
Earning Power
Rp Rp
84.884.700 74.200.000
Rp Rp
27.336.000 84.884.700
Rp Rp
27.336.000 74.200.000
= 36,84%
Rp Rp
74.550.800 71.800.000
Rp Rp
17.618.000 74.550.800
Rp Rp
17.618.000 71.800.000
= 24,54%
Rp Rp
71.713.700 69.400.000
Rp Rp
21.368.200 71.713.700
Rp Rp
21.368.200 69.400.000
= 30,79%
Rp Rp
72.202.200 73.968.200
Rp Rp
23.495.000 72.202.200
Rp Rp
23.495.000 73.968.200
= 31,76%
Rp Rp
78.446.200 71.568.200
Rp Rp
26.531.000 78.446.200
Rp Rp
26.531.000 71.568.200
= 37,07%
Untuk mengetahui perkembangan laba , baiknya kita melihat hasil dari peritungan formula PN -PO PO Pada rumusa tersebut didapatkan nilai sebagai berikut pada tabel dibawah ini,
=
Perkembangan Laba dari tahun ke tahun pada U.D SABRINA TAHUN Laba Bersih Perkembangan
2005 Rp 27.336.000 0%
KESIMPULAN 1. Rasio current ratio yang dimiliki usaha terbilang cukup baik, dan dapat melaksanakan hutang lancarnya dengan total aktiva lancar yang dimiliki usaha ini, namun usaha ini harus berhati-hati dalam penggunaan hutang lancarnya, dikarenakan rasio ini terbilang masih kecil, seharusnya rasio ini memiliki tingkat di atas 2 : 1 terhadap total hutag lamcarnya, ini di karenakan akan mengganggu aktivitas keuangan dan perputaran barang dagang yang masih belum optimal, ini terbukti oleh nilai-nilai dari acid tes ratio dimana dari tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009 bernilai 0,44 ; 0,92 ; 0,65 ; 0,36 ; 0,86, dengan rata-rata nya 0,64 : 1, dengan kata lain Rp 1, hutang lancar hanya mampu ditutupi oleh Rp 0,64 , ini membuktikan persediaan barang dagangan yang dimiliki masih terbilang cukup besar dan perputaran persediaan masih memiliki nilai perputaran rata-rata 3,25 kali, namun kendala yang terletak pada kecilnya nilai kas dan sisa perlengkapan yang dimiliki usaha ini sebagai aktiva lancarnya. 2. Rasio hutang yang dimiliki masih terbilang cukup besar pada awal-awal tahun
laporan keuangan yaitu tahun 2005 hingga tahun 2009, rasio ini semakin mengecil mengingat kegiatan usaha yang dijalankan masih terbilang cukup baik dan masih mampu menutupi beban tetapnya seperti terlihat pada Time interest earned ratio yang memiliki rata-rata dari perhitungan diatas selama 5 tahun berturut-turut 26,47 kali atau jika dibulatkan 27 kali dalam menutupi beban tetapnya seperti bunga bank yang harus dibayar pada tiap bulannya dan Fixed charge covarege memiliki nilai rata-rata 1,85 kali beban ini merupakan beban pokok sewa yang harus ditutupi atau harus dibayar memiliki nilai kesanggupan yang lumayan besar walaupun perbandingan terhadap labanya masih kecil terhadap pembayaran hutang jangka panjangnya yang terbilang kecil yaitu memiliki nilai rata-rata pada perhitungan diatas senilai 0,68 kali, angka yang kecil sehingga membuat pemilik usaha ini harus berhatihati dalam kebutuhan akan modal dengan menggunakan hutang jangka panjangnya melihat laba yang dihasilkan berbanding kecil terhadap beban-beban tetapnya. 3. Rentabilitas ekonomi yang dimiliki juga masih dibawah 50% ini terlihat dari perhitungan diatas yang menunjukan nilai rata-rata dari tahun 2005 hingga 2009 bernilai 38,47 % dan Rentabiltas Modal sendiri bernilai 39,92%, ini memberikan arti bahwa stipa Rp 1000, modal yang dimiliki mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 39,92.
SARAN 1. Penggunaan hutang lancar atau hutang dagang yang dimiliki usaha dagang ini baiknya lebih dirampingkan lagi agar tidak menghambat kegiatan usaha yang dimiliki. Ada beberapa cara yang baik dilakukan usaha ini dalam menigkatkan rasio likuiditasnya dengan cara menjual salah satu asset tetapnya seperti peralatan belum terlalu optimal dalam menghasilkan laba, sehingga dana yang dimiliki dapat membeli barang dagang secara tunai walaupun hutang dagang tetap dilakukan akan tetapi nilainya akan menjadi kecil dengan adanya bantuan pendanaan dalam penjualan asset tetapnya, dan sebaiknya pengadaaan hutang jangka panjang baiknya jangan dilakukan dahulu mengingat rasio Debt service coverage yang masih kecil dalam meutupi beban-beban tetap jangka panjangnya. 2. Dapat mempertahankan laba yang dimiliki agar terjamin segala bentuk beban beban yang dimiliki .
3. Menggiatkan usahanya untuk dapat mengasilkan laba yang terus meningkat tiap tahunnya dengan cara menemukan bentuk investasi ke dalam kegiatan yang lebih diminati dalam pasar pecetakan, seperti menemukan hal-hal yang berbeda dari usaha bisnis percetakan yang ada agar masyarakat lebih tertarik untuk melakukan pemesanan pada usaha ini.
4. Melihat nilai aktiva tetap yaitu pada perlatan menigkat di tahun 2008 dari tahun sebelumnya, hal ini menyatakan terdapat pembelian alat kerja yang baru. Maka peralatan yang dimiliki hendaknya mendukung ke dalam bentuk investasi dibidang kegiatan yang baru didalam ruang lingkup usaha ini, sehingga penggunaan alat kerja dapat efektif dan efesien, sehingga membuat modal yang dimiliki tidak menjadi lambat perputarannya.
5. Baiknya usaha yang dimiliki memiliki tempat usaha sendiri sehingga tidak terbebani oleh biaya sewa gedung / toko yang terus meningkat sehingga mengurangi laba yang dimiliki, walaupun hal ini terbilang sulit namun dapat dilakukan pendanaan yang dapat dibiayai oleh hutang jangka panjang jika segala
bentuk hutang bank yang terdahulu telah terselesaikan, dan diberikan waktu untuk setahun untuk melihat fluktuasi pasar pada usaha ini, karena laba yang meningkat di tahun 2009 lalu tidak juga menjadi jaminan atas baiknya kegiatan usaha ini, alangkah baiknya diberikan spasi waktu untuk mengobsevasi (melihat ) keadaan usaha dan suku bunga yang rendah agar menambah beban pada beban yang dimilki, jika laba yang didapatkan selalu mengalami dalam keadaan stabil ataupun meningkat tiap tahun berikutnya maka pemilik usaha dapat mempertibangkan hal ini dalam kebutuhan modal tersebut, demikian baiknya agar tidak mengganggu gairah kegiatan usaha.