You are on page 1of 19

KATA PENGANTAR

Bismilahirohman nirohim Tanpa hidayah, inayah, barokah dan rahmat dari Allah SWT maka makalah ini tak mungkin bisa hadir di hadapan pembaca oleh karena itu pada kesempatan pertama ini penyusun ingin memanjatkan puji sukur ke Hadirat Allah atas segala rahmat yang dilimpahkan kepada penyusun dan semoga tercurah kepada pembaca. Materi akuntansi manajemen merupakan materi lanjutan setelah mahasiswa menempuh mata kuliah dasar seperti pengantar akuntansi, akuntansi biaya, matematika akuntansi, pengantar statistik, pengantar manajemen, pengantar bisnis, dan ilmu yang terkait. Tujuan makalah ini yaitu membekali mahasiswa tentang konsep akuntansi manajemen yang mana nantinya banyak berperan ketika mahasiswa telah menyelesaikan studinya dan telah terjun di masyarakat dan terutama ketika masuk kedalam dunia kerja. Di dalam akuntansi manajemen banyak sekali dijumpai konsef filosofis sedangkan pendekatan kalkulasi telah disajikan dalam konsep akuntansi, matematika akuntansi dan statistik di mana tiga disiplin ilmu tersebut merupakan contributor terpenting bagi akuntansi manajemen. Penyusun menyadari penyusunan makalah ini jauh dari sempurna meskipun kami berusaha menyusun dengan cermat dan hati hati dan oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca amat diharapkan dengan harapan agar kekurangan dapat di perbaiki. Sungguh pun makalah ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan namun kami yakin aka memberikan kontribisi positif dan tambahan bagi pembaca. Semoga makalah yang sederhana ini yang jauh dari sempurna diterima oleh pembaca dan menjadi salah satu amal baik penyusun Amin.

Bandung, Juli 2011 PENYUSUN Pengertian harga transfer Dalam arti sempit adalah harga perpindahan atau jasa antara dua pusat laba atau lebih. Dalam arti luas adalah nilai produk atau jasa yang dipertukarkan ( diperjual belikan ) antar pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan. Harga jual adalah nilai produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan kepada pihak eksternal. Latar belakang timbulnya harga transfer Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antar pusat laba yang dibentuk tersebut yang terjadi transfer barang atau jasa. Latar belakang timbulnya harga transfer dapat dihubungkan dengan proses diferensisasi bisnis dan perlunya integrasi dalam organisasi yang telah melakukan diferensisasi bisnis. Faktor Pendukung Faktor-faktor yang diperhatikan apabila akan melakukan transfer internal, yaitu : 1. Adanya pemasok dari luar Jika tidak ada pemasok dari luar, maka harga transfer yang paling baik adalah berdasarkan biaya atau negosiasi. Jika ada pemasok dari luar maka perlu mempertimbangkan biaya variabel penjual. 2. Biaya variabel penjual lebih kecil dari pada harga pasar Jika biaya variable penjual lebih kecil daripada harga pasar maka sebaiknya melakukan transfer internal namun jika biaya variable penjual lebih tinggi daripada harga pasar maka membeli di luar (pasar). 3. Kapasitas produksi penjual dapat memenuhi kebutuhan pembeli Jika kapasitas produksi penjual dapat memenuhi kebutuhan pembeli maka pembeli tidak perlu untuk membeli barang atau jasa dari luar namun jika
2

kapasitas produksi internal tidak memenuhi maka divisi tersebut dapat melakukan transfer dengan pihak eksternal. Idealnya manajer pembelian bebas untuk mengambil keputusan memperoleh sumber daya, demikian juga manajer penjualan bebas untuk menjual produk ke pasar yang paling menguntungkan.

Sasaran Penentuan Harga Transfer Harga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika dua pusat laba atau lebih bertanggungjawab bersama atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran suatu produk sehingga masingmasing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat mencapai beberapa sasaran sebagai berikut : Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan penyesuaian yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama-maksudnya, sistem harus dirancang agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha. Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola.

Istilah harga transfer yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan kepada suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana
3

setidaknya

ada

satu

pusat

laba

yang

terlibat

didalamnya.

Harga semacam ini biasanya melibatkan suatu elemen laba karena sebuah perusahaan yang independent tidak akan mentransfer barang dan jasa ke perusahaan independent yang lain sebesar biaya produksi atau lebih rendah dari itu.

Prinsip Dasar Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba pada sebuah perusahaan membeli produk, dan menjualnya kepada, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah : 1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari pemasok luar ? Hal ini merupakan sourcing decision. 2. Jika diproduksi sendiri, pada tingkat harga berapakah produk tersebut ditransfer diantara pusat-pusat laba ? Hal ini merupakan transfer price decision. Idealnya, harga transfer harus mengestimasikan harga normal pasar di luar, dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika sourcing decision mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik.

Situasi Ideal Harga transfer yang berdasarkan harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan, dan tidak membutuhkan administrasi pusat jika kondisi-kondisi dibawah ini terpenuhi :
4

Orang-orang kompeten. Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat-pusat tanggung jawab mereka, sama seperti dalam jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negosiasi dan arbitrase suatu harga transfer juga harus kompeten.

Atmosfer yang baik. Para manajer harus menjadikan profitabilitas yang diukur dari laporan laba rugi sebagai tujuan yang penting dan suatu pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja mereka. Mereka juga harus dapat menerima bahwa harga transfer tersebut akurat.

Suatu harga pasar. Harga transfer yang ideal harus berdasarkan harga pasar normal dan wajar dari produk identik yang ditransfer maksudnya, harga pasar yang mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produk yang diberi harga transfer. Harga transfer tersebut dapat diturunkan untuk mencerminkan penghematan dari penjualan di dalam perusahaan.

Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer harus diberi wewenang untuk memilih mana yang paling baik untuk mereka.

Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.

Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar dalam melakukan negosiasi atas kontrak diantara unit-unit usaha.

Metode penentuan harga transfer Ada berbagai metode penentuan harga transfer. Menurut dasar yang digunakan dalam penentuan harga transfer dapat dikelompokan menjadi tiga sebagai berikut :
1. Penentuan harga transfer atas biaya ( cost-based transfer pricing )

2. Penentuan harga transfer atas harga pasar ( market-based transfer pricing )


5

3. Penentuan harga transfer atas dasar negoisasi (negotiated-based transfer pricing) Penentuan Harga Transfer Atas Biaya ( cost-based tranfers pricing ) Dalam penentuan harga transfer, harga jual barang yang ditransfer antar divisi didasarkan pada biaya penuh sebagai dasar penentuan harga. Biaya penuh sesungguhnya Jika biaya penuh sesungguhnya dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer, kemungkinan dapat timbul adalah divisi pembeli akan terbebani akan ketidakefisienan. Hal ini disebabkan biaya penuh sesungguhnya divisi penjual dapat tidak efisien yang terjadi di divisi penjual. Biaya penuh standar Jika biaya penuh standar yang dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer, divisi pembeli tidak dibebani dengan kemungkinan terjadinya ketidakefisienan di divisi penjual. Karena mencerminkan operasi terbaik dengan biaya yang seharusnya di divisi penjual. Jika biaya sebagai penentuan harga transfer, harus mempertimbangkan beberapa hal : Metode penentuan harga transfer harus mendorong divisi melakukan pebaikan dan efisiensi dan produktivitas. Metode penentuan transfer harus memisahkan tanggungjawab sebagai dasar. Biaya penuh dapat di hitung dengan salah satu pendekatan penentuan biaya : Unsur unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga transfer atas dasar biaya dengan pendekatan FULL COSTING. masing-masing divisi yang terlibat. Diperlukan aturan yang baik dalam penentuan harga transfer jika biaya

HARGA TRANSFER = BIAYA PENUH + LABA Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik BIAYA PRODUKSI Biaya administrasi dan umum= xxx Biaya pemasaran BIAYA NON PRODUKSI BIAYA PENUH = xxx + xxx XXX = xxx = xxx = xxx + xxx

Unsur unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga transfer pendekatan VARIABEL COSTING HARGA TRANSFER = BIAYA PENUH + LABA Biaya variable : Biya bahan baku Biaya tenaga kerja Biya overhead pabrik variable Biaya administrasi dan umum variable Biaya pemasaran variable Biaya tetap : Biaya overhead pabrik tetap Biaya administrasi dabn umum tetap Biaya pemasaran tetap BIAYA PENUH = xxx + xxx = XXX = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx = xxx + xxx

Aktiva lancar Aktiva tidak lancar LABA

= xxx = xxx + XXX

Jika activity-based costing dipakai sebagai pendekatan perekayasaan biaya yang digunakan sebagai dasar penentuan harga transfer, kegiatan produk dapat digolongakan kedalam 4 kategori : 1. Unit level activity 2. Bath related activity 3. Product sustaining activity 4. Facility sustaining activity Unit level activity costs Biaya yang dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit prodak yang dihasilkan yang terdiri dari ; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya energy, dan biaya angkutan, biaya ini dibebankan kepada produk beradasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan. Dalam penentuan harga transfer biaya dibebankan oleh divisi penjual kepada divisi pembeli berdasarkan biaya standar dikalikan dengan jumalah produkyang sesungguhnyaditransfer oleh divisi penjual kedivisi pembeli. Bath related activity costs Baya ini dihubungkan dengan jumlah batch produk yang di produksi, Setup cost yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin ekuipmen sebelum suatu order produksi diproses. Biaya ini tidak dipengaruhi jumlah unit produk yang diproduksi dalam tiap order produksi. Divisi pembeli dibebani batch related activity cost berdasarkan jumlah related activity cost standar yang dikeluarkan divisi penjual kedalam setiap menerima order dari divisi pembeli. Product sustaining activity costs penelitian dan pengembangan Biaya produk ini berhubungan dan biaya dengan untuk tertentu

mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang diproduksi. Biaya ini seperti, biaya desain produk, desain pengolahan produk, pengujian produk. Biaya ini
8

dibebankan kepada produk berdasrkan taksiran jumalah unit produk tertentu yang akan dihasilkan selama umur produk tersebut. Facility sustaining activity costs Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan. Biaya ini terdiri dari, biaya depreasiasi dan amortisasi, biaya asuransi, biaya karyawan. Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual. Metode harga pasar Menurut metode ini harga transfer ditentukan atas dasar harga pasar dari produk atau jasa yang dipertukarkan. Metode harga pasar yang digunakan sebagai dasar penentuan harga transfer pada umumnya adalah harga pasar yang dimodotifikasi atau disebut juga pasar minus, yaitu harga pasar setelah dikurangi biaya dengan biaya penjualan atau biaya yang dapat dihindari lainya sepeti, potongan penjualan, biaya iklan, biaya angkut penjualan, komosi penjualan dan biaya penagihan. Metode harga pokok Menurut metode ini harga transfer ditentukan atas dasar harga pokok produksi dari produk atau jasa yang dipertukarkan. Metode ini umumnya digunakan untuk jenis produk atau jasa yang bersifat khusus atau tidak dihasilakan oleh pihak exsternal perusahaan. Disamping itu metode harga pokok digunakan jika : 1. Produk atau jasa yang diperlukan tidak mempunyai harga pasar 2. Terdapat beberapa harga pasar dariproduk atau jas yang dihasilkan Harga pokok yang digunakan dalam penentuan harga transfer dapat berupa : a. Full costing b. Variable costing Sedangkan harga pokok yang digunakan dapat berupa : a. Historial costs ( biaya yang telah terjadi ) b. Predetermined cost ( biaya dibayar dimuka )

Metode negosiasi Alternatif lain dalam penentuan harga transfer adalah negosiasi yaitu penentuan harga transfer atas dasar tawar menawar antara divisi penjual dan pembeli. Metode ini umumnya diterapkan dalam hal sebagai berikut : a. Tidak tersedianya harga pasar dari produk atau jasa yang dipertukarkan
b. Timbul masalah dalam penentuan besarnya tingkat laba untuk produk

atau yang diperlukan


c. Produk atau jasa yang dipertukarkan tidak dihasilkan oleh pihak

eksternal Diferensisasi, Diversifikasi, Dan Integrasi Diferensisasi adalah proses pembagian pekerjaan menjadi tugas tugas yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. Diferensisasi terbagi dua : Diferensisasi vertical ditunjukan dengan jumlah jenjang yang berada di antara direksi dan karyawan. Diferensisasi horizontal ditunjukan dengan banyaknya bagian yang dibentuk sepanjang struktur organisasi perusahaan. Divesifikasi merupakan proses pembentukan unit unit organisasi untuk menghadapi berbagai lingkungan industry. Diversifikasi dilakukan karena : 1. Keputusan dilakukan oleh manajer yang dekat dengan masalah yang dihadapi jika bisnis perusahaan sudah berkembang sangat bervariasi. 2. Memberikan otonomi bagi manjer tingkat bawah untuk menimgkatkan kinerjanya sehingga menaikan moral kerja.

10

Integrasi merupakan pembentukan divisi divisi yang diberi peran sebagai pusat laba dan diberi tanggung jawab untuk menghasilkan laba yang memadai dan sepadan dengan investasi yang ditanamkan dalam divisi.

Desentralisasi Desentraliasi adalah pendelegasian kebebasan untuk mengambil keputusan manajer puncak kepada manajer dibawahnya. Sentralisasi Desentralisas

Wewenang pengambil pengambilan Keputusan diangan manajer diselegasikan Puncak. dibawahnya. Tujuan Penetapan Harga Transfer Tujuan utama secara umum dari penetapan harga

wewenang keputusan Kemanajermen

transfer

adalah

memberikan data untuk :


a. Mengambilan keputusan tentang penetapan harga dan anggaran mopdal

b. Mengambil keputusan tentang produksi sendiri atau membeli c. Penilaian preatasi divisi d. Penilaian pretasi manajer divisi

Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara lain:
11

a. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. b. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan). c. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual. d. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

DAMPAK HARGA TRANSFER TERHADAP DIVISI LAIN

Dampak dari harga transfer terhadap divisi antara lain : 1. Dampak Terhadap Ukuran Kinerja Divisi. Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut sebagaiman juga evaluasi dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer. 2. Dampak terhadap Keuntungan Perusahaan.

12

Meskipun harga transfer actual tidak mempengaruhi perusahaan sebagai kesatuan, penetapan harga transfer ternyata mampu mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan dengan dua cara yaitu jika ia mempengaruhi perilaku divisi dan ia mempengaruhi pajak pengahsilan. Divisi-divisi, yang bertindak secara independent, mungkin menetapkan harga transfer yang memaksimalkan laba devisi tetapi menimbulkan pengaruh sebaliknya bagi laba perusahaan secara keseluruhan. 3. Dampak terhadap Otonomi. Karena keputusan penetapan harga transfer dapat mempenearuhi

profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, manajemen puncak sering tergoda untuk mencapuri dan mendikte harga transfer yang mereka inginkan.

Aspek Internasional Harga Transfer Transfer pricing sering juga disebut dengan intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal pricing yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota (grup perusahaan). Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati (harga pasar). Tujuan harga transfer berubah apabila melibatkan multinational corporation (MNC) serta barang yang ditransfer melalui batas-batas negara. Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak, bea, dan risiko pertukaran asing, bersama dengan meningkatkan suatu kompetitif perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintah asing. Walaupun tujuan domestik seperti motivasi manajerial dan otonomi divisi selalu penting, namun seringkali menjadi sekunder ketika
13

transfer

internasional

terlibat.

Perusahaan

akan

lebih

fokus

pada

pengurangan pajak total atau memperkuat anak perusahaan asing. Oleh karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis yang ditujukan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara. Sebagai contoh, pembebanan harga transfer yang rendah untuk anak perusahaan asing mungkin akan mengurangi pembayaran bea cukai sebagai akibat dari batas-batas internasional, atau mungkin membantu anak perusahaan untuk bersaing dalam pasar asing dengan mempertahankan biaya anak perusahaan yang rendah. Di sisi lain, mebebankan suatu harga transfer yang tinggi mungkin membantu MNC mengurangi laba pada negeri yang telah memperketat kendali pengiriman uang asing, atau mungkin memberikan kemudahan bagi MNC memindahkan pendapatan dari suatu negara yang memiliki tingkat pajak pendapatan yang tinggi ke suatu negara dengan tingkat pajak rendah (tax haven country). Penelitian akhir-akhir ini telah menemukan bahwa lebih dari 80% perusahaan-perusahaan multinsional (MNC) melihat transfer pricing sebagai suatu isu pajak internasional utama, dan lebih dari setengah dari perusahaan ini mengatakan bahwa isu ini adalah isu yang paling penting. Sebagian besar negara sekarang menerima perjanjian modal Organization of Economic Cooperation and Development (OECD), yang menyatakan bahwa hargaharga transfer sebaiknya disesuaikan dengan menggunakan standar armslength, artinya pada suatu harga yang akan dicapai oleh pihak-pihak yang independen. Sementara perjanjian model tersebut diterima secara luas, terdapat perbedaan-perbedaan dalam cara negara-negara menerapkannya. Meskipun demikian, terdapat dukungan yang kuat di seluruh dunia terhadap suatu pendekatan untuk membatasi usaha-usaha oleh MNC untuk mengurangi kewajiban pajak dengan menetapkan harga-harga transfer yang berbeda dengan arms-length standard tersebut.
14

Dengan

mengolongkan

divisi

penjual

menurut

kegiatan

yang

digunakan untuk memproduksi, biaya penuh produk yang ditransfer lebih cermat. Dengan demikian biaya produk yang ditransfer akan mampu mencermunkan konsumsi sumber daya, sehingga dapat dipakai sebagai dasar yang lebih andal dalam penentuan harga transfer. Beberapa kelemahan yang terjadi dalam penentuan harga transfer atas biaya :

Dalam menetapkan harga transfer harus dicapai terlebih dahulu antara divisi penjual dan pembeli mengenai biaya apa saja yang dapat diterima sebagai penentuan harga transfer.

Sangat sulit untuk menetukan laba atau return on investment yang wajar bagi divisi penjual. Dengan metode ini diharapkan divisi penjual akan mendapatkan laba seperti yang telah disetujui antara divisi penjual dan divisi pembeli.

PENENTUAN HARGA TRANSFER ATAS DASAR HARGA PASAR Harga pasar merupakan biaya kesempatan ( opportunity cost ) baik bagi divisi penjual maupun divisi pembeli. Bagi divisi penjual, harga pasar merupakan penhasilan yang akan dikorbankan didalam transfer produk kepada divisi pemeli, sedangkan bagi divisi pembeli harga pasar tersebut merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan juka produk tersebut dibeli dari pihak luar. Pada umumnya ditetapkan pada harga pasar minus ( market price minus ) didalam transfer antar divisi didalam perusahaan terdapat hal- hal berikut :
1. Kuantitas produk yang ditransfer dari divi penjual ke divisi pembeli

cukup besar sehingga menimbulkan penghematan biaya bagi divisi penjual karena produksi yang besar tersebut. Karena potongan volue ( volume discount ) seringkali digunakan sebagai pengarang harga pasar dalam penentuan harga transfer.
2. Didalam transfer produk divisi penjual tidak akan mengeluarkan biaya

biaya iklan, promosi, penjualan, komisi penjualan, dan biaya


15

penagihan oleh karena itu biaya tersebut harus dikurangkan dari harga pasar didalam penentuan harga transfer. 3. Jika harga transfer dilakukan langsung dari departemen produksi divisi penjual, biaya penggudangan tidak diperhitungkan dalam penentauan harga transfer. Kelemahan yang melekat dalam pada metode harga pasar : a. Tidak semua produk mempunyai harga pasar
b. Divisi penjual mempunyai pasar yang sudah pasti yaitu divisi pembeli.

Oleh karena itu penghematan biaya yang timbul tidak dinikmati divisi penjual, tetapi divisi pembeli harus bisa merasakan penghematan. c. Harga pasar tidak selalu sesuai dengan yang tercantum didalam daftar harga dan akan sangat kesulitan jika harga pasar sangat berflutualisasi. MASALAH YANG TERJADI DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER Setiap harga transfer akan menjadi biaya variable bagi divisi pembeli, meskipun dari sudut pandang perusahaan secara keluruhan, harga tersebut mempunyai mengandung unsur biaya tetap dari divisi penjual. Analisis biaya yang dilakukan oleh divisi pembeli untuk pengambilan keputusan jangka pendek dibidang pemasaran akan terjadi salah kesimpulan. Masalah tersebut selalu timbul jika produk atau jasa ditransfer dengan menggunakan harga transfer per satuan. Jika suatu divisi menjual seluruh produknya ke divisi lain didalam perusahaan yang sama, divisi tersebut merupakan captive supplier. Tanggung jawab pokoknya adalah pengendalian biaya, mutu produk, dan ketetapan jadwal produksi. Namun jika kebijakan korporat membatasi, maka ada hambatan dalam memperoleh sumber daya pada kebijakan harga transfer. Hambatan memperoleh sumber daya ini meliputi : 1. Pasar yang terbatas, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli sangat terbatas, dengan alasan:
16

a. Kapasitas internal membatasi pengembangan penjualan internal. b. Perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdiferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. c. Jika perusahaan telah melakukan investasi yang sangat besar, maka cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di luar mendekati biaya varaibel perusahaan, dan ini jarang terjadi. 2. Kelebihan dan kekurangan kapasitas industri, hal ini akan menimbulkan: b. Jika pusat laba penjualan tidak bisa menjual produknya ke pasar bebas atau mempunyai kapasitas berlebih. Perusahaan tidak dapat mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli dari pemasok luar sedangkan kapasitas produksinya masih memadai. c. Jika pusat laba pembelian tidak memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke luar, akibatnya kekurangan kapasitas produksi dalam industri, dan out dari pusat laba pembelian terhambat sehingga laba perusahaan tidak optimal. d. Jika jumlah harga transfer kecil, perusahaan membiarkan para pembeli dan penjual saling bekerja sama tanpa campur tangan Kantor Pusat. e. Beberapa perusahaan memberikan wewenang pusat laba pembelian atau penjualan untuk menyerahkan keputusan memperoleh sumber daya pada seseorang atau Komite. f. Jika terjadi pertentangan antara pusat laba pembelian dengan penjualan maka yang dipilih adalah berurusan dengan pihak luar karena mereka memberikan layanan yang terbaik. g. Jika ada hambatan perolehan sumber daya, maka harga pasar adalah harga transfer yang paling baik atau cara lain yang lebih kompetitif. h. Dalam penentuan harga transfer unsur-unsur iklan, pendanaan dan lainnya yang tidak dikeluarkan oleh penjual tidak diperhitungkan. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi captive supplier ada dua mcam alternative yang dapat dipilih :
17

1. Memperlakukan divisi penjual sebagai pusat biaya


2. Memilih dari tiga alternative harga transfer : pembagian laba dan dua

macam harga. Divisi penjual diperlakukan sebagai pusat biaya : Jika divisi penjual mentranfer seluruh atau sebagian produknya kepada divisi lain dalam perusahaan yang sama, divisi penjual hakikatnya merupakan pseudo profit center ( pusat laba tidak dalam arti yang sebenarnya ). Divisi penjuan tidak memiliki wewenang yang berarti dalam pemasaran produknya, oleh karena itu, salah satu alternatif yang tersedia bagi divisi penjual diperlakukan sebagai captive supplier bagi divisi ini adalah degan memperlakukan divisi tersebut sebagai pusat biaya,. Tanggung jawab divisi penjual adalah terbatas pada pengendalian terhadap biaya Pembagian laba ( pofit sharing ) Dalam penentuan harga transfer divisi pembeli dibebani biaya vaiabel standar untuk setiap unit produk yang ditrnsfer oleh divisi penjual ke divisi pembeli. Biaya variable digunakan untuk menghitung biaya variable komulatif produk yang selesai di produksi dan dijual oleh divisi pembeli. Setelah divisi berhasil menjual menjual laba kontribusi yang diperoleh yang merupakan selisih harga jual ke pasar luar dikurangi dengan biaya varibel kumulatif dibagi secara adil kepada divisi penjual dan divisi pembeli. Pengelolaan harga transfer Penenuan harga transfer berdampak langsung terhadap laba divisi agar dapat dilaksanakan secara berhasil dengan dua cara yaitu : Negosiasi antar divisi Jika pembentukan puncak divisi disertai dengan desentralisasi harga wewenang tidak manajemen penentuan harga transfer transfer yang terlibat didalam transfer atau jasa. Harga transfer memerlukan aturan formal

ditetapkan oeleh setap manajemen puncak. Namun merupakan hasil negosiasi antar manajer divisi yang terlibat didalamnya. Divisi yang terlibat perlu menetapkan dasar yang akan dipakai sebagai landasan harga transfer. Unsure biaya yang diperhitingkan sebagai
18

penentuan harga transfer dalam capital employed dan besarnya tarif kembalian yang diperhitungkan dalam pembagian laba. Arbitrase Lembaga yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah masalah yang dipersengketakan oleh divisi penjual dan pembeli. Dalam hal ini manjemen kantor pusat bertanggung jawab dalam membantu penyelesaian masalah masalah. Lembaga ini bertanggunag jawab :
1. Menyelesaikan masalah yang timbul dalam menyelesaikan harga

transfer 2. Menelaah sumber pengadaan


3. Mengubah harga transfer jika diperlukan

19

You might also like