You are on page 1of 7

Data Recovery : how to do it the right way

POST MORTEM WARNING : JANGAN MENGUBAH KONDISI HDD YG BERMASALAH DENGAN SEMBARANGAN ! KALAU KEGAGALAN HARD DISK DISEBABKAN OLEH SOFTWARE PARTISI MACAM PARTITION MAGIC (RESIZE, CONVERT ATAU LAINNYA) ATAU ACRONIS DAN LAINNYA, JANGAN LAKUKAN PERINTAH "UNDO". BAHAYA !!! Baiklah, kita akan memulai dengan post pertama..... Dalam situasi dimana HDD tidak dapat diakses, ingat hal sbb: 1. Jangan panik, matikan PC / notebook / HDD external dulu 2. Coba ingat ingat folder atau file apa saja yg tidak ada..Buat daftarnya 3. Cari backupnya di CD atau di storage lainnya. Apakah lengkap ? Cek 2x 4. Backupnya masih Ok ? 5. Kalau tidak ada backup, catat apa yg terjadi sebelum masalah muncul... 6. Lepaskan semua kabel power, copot HDD. OK, sekarang kita akan menganalisa kasus yg anda alami. Jangan apa-apakan dulu HDDnya. Relax.... Lihat HDD anda, apakah ada bagian dari PCB yg terbakar ? chip yg terbakar menyebabkan bau yg khas.. Jika ada yg terbakar berarti PSU dipertanyakan kestabilannya. Hentikan analisa anda. Lihat post yg berikutnya... Jika tidak ada yg terbakar, anda bisa melanjutkan analisa anda sbb... Nyalakan komputer, INGAT jangan memasang HDD atau lainnya dulu (USB Flash, HDD external atau lain-lain). Apakah Mobo anda normal ? Bisakah BIOS anda melakukan P.O.S.T dan mendeteksi semuanya ? Normal tuh.... OK berarti masalah bukan dari Mobo atau RAM dan prosessor Matikan komputer lalu sekarang test port IDE/SATAnya dng cara memasang CD ROM atau lainnya ke port IDE/SATA HDD anda , nyalakan komputer, apakah CDROM itu terdeteksi di BIOS, normalkah....? Jika ya berarti port IDE/SATA tidak bermasalah, mungkin kabel IDE/SATAnya yg tadi ke HDD bermasalah, sekarang pasang HDD dengan kabel IDE/SATA CD Rom tsb dan segera masuk ke BIOS, apakah HDD anda muncul di BIOS ? Jika ya kita bisa melanjutkan, jika tidak : Komputer tidak bisa boot atau komputer mati total, berarti masalahnya memang di PCB atau malah di HDDnya lihat di post berikutnya. Note : Beberapa HDD, PCBnya mati

total tanpa menunjukkan gejala terbakar.. OK HDD anda muncul di BIOS (normal ! bukan dgn nama yg aneh-aneh muncul spt Athena, N40P, Ares dan lainnya) berarti masalah sekarang dibagi dua lagi : Kalau HDD anda terdeteksi normal dan tidak mengeluarkan bunyi yg aneh-aneh, coba perhatikan yg berikut ini : 1. Apakah anda tadi online dan menerima e-mail "panas" dan anda buka ? Atau memasang CD, floppy atau USB yg tidak jelas keamanannya ? ----> Jika ya , ada kemungkinan anda kena serangan virus atau lainnya saat membuka email atau file tertentu. Scan komputer dengan antivirus yg databasenya sudah diupdate sampai hari terjadinya masalah, kalau virus tidak ditemukan, jangan yakin dulu, sebab ada kemungkinan anda terkena virus baru dan belum ada di database antivirus anda... 2. Jika anda tidak online, apakah komputer tadi hang saat membuka aplikasi atau file ? ----> Jika ya, ada kemungkinan cuma Windows atau program anda yg error. cek kecukupan memory anda untuk menjalankan aplikasi atau file tsb....Anda harus Uninstall dulu program tadi lewat safe mode Windows. 3. Apakah tadi Windows memberikan pesan "CRC error" ? atau "Write delayed failed"? atau "Partition table is corrupt and unreadable" ? atau "Error file not found" ? ----> Jika ya anda harus siap-siap bekerja lebih lama lagi untuk memeriksa HDD ini. lihat langkah ke 4 (Anda harus bersiap-siap bercanda gurau dng HDD anda dalam modus DOS dan bukan modus Windows) 4. Jika ada komputer lainnya (atau milik teman) copot HDDnya dan siapkan floppy disk yg berisi MHDD atau utility lainnya (Victoria, THDD dan lainnya). Pasang HDD anda di komputer tsb. Masukkan floppy tsb dan set boot options ke Floppy, nyalakan komputer lalu test dengan software tsb, apakah HDD anda error ? ----> Kebanyakan HDD, saat system hang akan mencatat Error tsb dalam tabel SMART dan jika SMART mengindikasikan bahaya, maka di BIOS akan muncul peringatan untuk segera membackup data. Periksa SMART anda dng MHDD atau Victoria tekan F8, kalau THDD anda bisa langsung melihatnya di pojok kiri atas. Kalau nilai SMART menunjukkan error dan ada masalah, anda harus membereskan masalah SMART ini dulu sebelum bisa mengambil data Anda... NOTE : Perhatikan bahwa MHDD , Victoria dan THDD hanya dianjurkan untuk memeriksa saja dan jangan digunakan untuk memperbaiki error yg muncul. Software ini tidak menjamin integritas data anda. Sekarang MHDD maupun THDD dan Victoria tidak menunjukkan adanya error di level sector maupun atribut SMART, jadi masalahnya ada di file system atau partisi. Tindakan yg harus dilakukan untuk menyelamatkan data :

1. Image HDD anda ke HDD lainnya dengan kapasitas yg sama kalau bisa lebih. Ingat Maxtor 40 GB (seri lama, yg tipis) kapasitas LBA-nya > Seagate 40 GB (80293248 > 78,165, sekian-sekian.deh..lupa...... ). Prinsipnya Maxtor memiliki kapasitas LBA lebih besar dari merk lainnya. -----> Note : Untuk imaging, Anda dapat menggunakan bermacam software : Norton Ghost (sector copy !!) atau Acronis dan lainnya. Pilih mana yg menurut anda yg paling disukai. Hanya pastikan saja semuanya berlangsung tanpa ada error log.

2. Nah, setelah selesai di-image, pasang HDD hasil image tadi (HDD-1) ke komputer lain yg memang ada OS nya. Kalau bisa dan dianjurkan sekali !, HDD-1 tadi dijadikan external dengan USB box (gunakan yg chipsetnya memang bagus (Lenox, Smart Drive atau lainnya...). -----> HDD-0 (yg pertama kali bermasalah) lebih baik disimpan dengan baik-baik. Tidak perlu mengoprek HDD-0 ini. (Perhatikan yg ini ! HDD yg bermasalah tidak boleh diubah kondisinya !) 3. Setelah OS tampil, Antivirus dan semuanya selesai loading, baru sekarang nyalakan HDD-1 hasil image tadi. Lihat di Properties, Disk Management, apakah partisi yg tadi error muncul ? -----> Jika ya, anda dapat mencoba mengakses partisi itu dan mengcopy data sebanyakbanyaknya. Lakukan per folder...Jangan langsung keseluruhannya. Jadi kalau ada error bisa anda catat dan lihat dimana letak masalahnya. 4. Oh, ada masalah, Di Disk Management muncul, tapi HDD/partisi tidak dapat diakses - 0 bytes dan pesan error lainnya (Partisi muncul dengan nama aneh). Berarti ada error di partition table atau MBR. Jalan yg harus kita tempuh untuk mengcopy datanya (bagi kami : dapet bayarannya... ) masih berliku lagi. ------> Tenang, tenang.., anda kan hanya bekerja dengan image-nya saja, semua perubahan yg terjadi tidak mengakibatkan masalah apapun. HDD-0 yg asli aman kan ? Ini berarti : 1. MBR error 2. FAT 0 dan FAT 1 eror (pada FAT 32) 3. MFT original error (pada NTFS) Note : MBR = Master Boot Record = Boot Record + Boot Sector. dibentuk pertama kali saat HDD diformat

FAT = File Allocation Table (bukan file systemnya !). Dibentuk saat Directory dan file2 diisi ke HDD MFT = Master File Table (sama seperti FAT). Hanya ada di NTFS (Win NT, Win2K. WinXP dst). ada 4 copy, lebih banyak dari FAT32, Salah satu keunggulan NTFS (selain mendukung encryption dan security hierarchy) Solusi : MBR error, biasanya akibat: a. Infeksi virus. Tertuduh utama : Defo.MBR. Untuk menghadapi ini anda dianjurkan melakukan scanning sekali lagi, tapi kali ini : Under DOS ! Gunakan antivirus favorit anda dengan database yg lengkap. Biasanya antivirus akan langsung memperbaiki MBR yg errror. kalau tidak bisa, lihat di bawah ini. b. Terhapus "tidak sengaja" oleh Windows atau aplikasi lainnya saat Windows crash. Dapat ditangani oleh Windows atau Norton Utilities dan software recovery lainnya : GetDataBack, dll Perbaikan dengan Windows akan menghasilkan file *.chk yg jumlahnya banyak sekali, tergantung kondisi kerusakan partition table-nya. celakanya, file CHK ini, tanpa seijin kita biasanya ditulis langsung ke HDD yg bermaslah. tapi kita boleh santai. Ini kan HDD-1 hasil image bukan yg HDD-0 aslinya. Paling kalo salah juga mesti bikin image lagi....File CHK bisa diterjemahkan menggunakan CHK Identifier atau UnCHK. Nah kalo file2nya dah bener tinggal dipindahkan ke HDD yg masih sehat. Tigas selesai. Lanjutin download !!! (jadi duit deeh.....) c. Head landing crash (di sector 0-20,000) tidak sengaja (sering terjadi di Quantum dan Maxtor) menghapus area Boot Sector. Ini yg paling repot...Tindakan head ini bukan mendelete MBR tapi malah "write MBR". Jadi MBR yg lama ditimpa oleh MBR baru (software recovery biasanya gagal menyelesaikan masalah ini)

Anggaplah kasus yg anda hadapi adalah kasus (c), Kasus (a) dan (b) jelas dapat diselesaikan dengan software standard.. Bagaimana cara yg tepat jika ini terjadi ? Ciri yg utama dari kasus (c) : 1. Jika file system sebelumnya adalah NTFS, tab security saat klik kanan properties, tidak akan muncul. System size = 0 bytes, Di properties dari Disk Management, partition size ada tapi jika coba di explore akan muncul pesan error (kontradiksi) 2. Jika file system sebelumnya adalah FAT32, muncul pesan : directory structure is corrupt and unreadable..

Untuk kasus (a) dan (b) :

SIMPLE software recovery procedure :


Cara ini hanya dapat digunakan untuk memcahkan masalah pada error yang masih dalam batasan logical. Logical error/recovery dalam hal ini : Partisi terformat, folder terdelete lewat Shift+Del, error partition table/MBR dll. 1. Shutdown system anda segera (setelah file terhapus, terformat atau lainnya). Jangan utak-atik HDD yg kehilangan data ini. 2. Install software recovery pada HDD yang lain. Jangan pada HDD yang memiliki masalah ! 3. HDD yang bermasalah (yang terformat atau kehilangan data) harus sebagai posisi slave di PC lain. Jangan sebagai master ! 4. Siapakan HDD satu lagi untuk menampung data yang akan diselamatkan. HDD yang bermasalah jangan digunakan untuk mengisi data hasil recovery Jadi secara standard : Ada 3 Hard disk yang harus disiapkan : HDDA (yg bermasalah) HDDB (yg diinstal prgram recovery) dan HDDC (untuk menampung data yang diselamatkan) HDDB sebagai bootable master (dengan Windows dan lainnya_ HDDA sebagai korban yg akan diselamatkan HDDC sebagai tempat penampungan data Software yang direkomendasi : 1. WinHex (dari www.x-ways.net) 2. TestDisk (dari www.cgsecurity.org) 3. GetDataBack (dari www.runtime.org) 4. OnTrack Easy Recovery Masih banyak software recovery lainnya yang dapat digunakan untuk menyelamatkan data. Silakan anda cari dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Prinsip kerjanya sama saja. Yang penting ialah standarisasi HDDA, HDDB, HDDC seperti di atas.

Menyelamatkan data dari hard disk yang mengalami bad sector logical (UNC code di MHDD)
Dengan menggunakan MHDD, jika ditemukan error code "UNC" yang tersebar di beberapa area (bukan berkelompok sebagai pola), anda dapat menggunakan opsi "remap" = ON Fungsi remap = ON ini berguna untuk merelokasi sector dari area LBA yang rusak ke tabel

kerusakan sementara. Remap aman untuk data selama tidak ditemukan kode error sepanjang 100 sector atau lebih. Jika hal ini terjadi, kemungkinan data akan corrupt saatdikases. Untuk perbaikan data yang corrupt ini, anda dapat menggunakan beberapa utility khusus yang memang didesign untuk fungsi tersebut. Saat loading MHDD, tekan F4, lalu akan muncul box pilihan scan. Untuk mengaktifkan fungsi remap : tekan tombol panah bawah pada keyboard anda, sampai menyorot "REMAP", kemudian tekan space bar untuk mengubah pilihyan "OFF" menjadi "ON" Setelah selesai mengubah remap menjadi "ON" tekan F4 sekali lagi untuk proses remap berjalan. Setelah proses remap selkesai, scan lagi hard disk ini dengan MHDD, tekan F4 dua kali dan biarkan scanning berjalan sampai selesai. Jika tidak ada lagi error yang ditemukan, bad sector seluruhnya sudah berhasil direlokasi, dan anda dapat menghubungkan hard disk ini sebagai slave ke hard disk lainh untuk meng-copy datanya ATAU menggunakan software cloning sejenis Media Tools Professional untuk melakukan sector to sector cloning ke hard disk lainnya yang sehat.

Memperbaiki MBR yang corrupt :


Jika Windows menolak untuk boot dan muncul "Disk Read error occured" Perbaikan yang paling sederhana agar system kembali normal ialah menggunakan opsi repair dari instalasi CD Windows (Setup - F8 - repair), tapi bagaimana jika file system sudah tidak dikenali ? misalnya disk dikenali sebagai RAW atau unallocated? 1. Anda dapat menggunakan Partition Find and mount (freeware - Partition Find and Mount — free partition recovery software) 2. Mengedit MBR menggunakan EAEUS Partition Manager (Hard Drive Data Recovery Software. Disk Recovery & Data Recovery Tools to Recover Deleted Files - EASEUS Data Recovery) 3. Mengedit manual menggunakan WinHex. Cara no.1 dan 2 lebih simple dan dapat dilakukan semua orang yang biasa menggunakan computer sehari-hari karena semuanya otomatis dan dilakukan interaftif sehingga user dapat mengawasi perybahan yang terjadi sebelum konfirmasi. Tapi cara no.3 biasanya lebih efektif dan akurat, selain ebih cepat. Cara ke 3 biasanya dilakukan sehari-hari oleh spesialis data recovery , untuk menghemat waktu.

You might also like