You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suplemen tablet tambah darah merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia, karena jenis anemia yang terbanyak di Indonesia adalah anemia kekurangan zat besi ( 62,3 % ) selain itu suplemen tablet tambah darah merupakan cara yang efektif karena kandungan zat besi padat dan dilengkapi dengan asam folat yang sekali gus dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan.

Anemia kekurangan zat besi dan anemia kekurangan asam folat sebenarnya tidak perlu terjadi bila makanan kaya zat besi umumnya terdapat pada protein hewani seperti hati, ikan dan daging yang harganya mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh masyarakat di I ndonesia. Walaupun terdapat sumber makanan nabati yang kaya zat besi seperti daun singkong, kangkung dan sayur berwarna hijau namun zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit penyerapannya. Dibutuhkan porsi besar sumber nabati tersebut untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam sehari yang jumlahnya tersebut tidak mungkin terkonsumsi . Sehingga

dalam kondisi kebutuhan zat besi tidak terpenuhi dari makanan , maka pilihan untuk memberikan suplemen tablet tambah darah guna mencegah dan menanggulangi anemia menjadi sangat efektif dan efisein ( Depkes, 1996 ) Pemerintah selama lebih dari 3 tahun telah melakukan upaya untuk perbaikan gizi masyarakat secara insentif untuk menurunkan prevalensi kurang energy proten ( KEP ), kurang energy kronis ( KEK ) dan anemia gizi. Namun sampai saat ini anemia gizi merupakan masalah utama yang diderita oleh ibu hamil dan wanita pada umumnya. Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko terjadinya keguguran, lahir belum waktunya, melahirkan bayi berat badan rendah ( BBLR ), lahir mati dan kematian perinatal. Ibu hamil yang menderita anemia berat dapat mengalami kegagalan jantung, yang dapat menimbulkan kematian ( Depkes, 2003 ). Angka Kematian Ibu ( AKI ) di I ndonesia masih tinggi, walaupun sudah menurun dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 343 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 ( SKDI ). Salah satu penyebab utama tingginya AKI adalah pendarahan ( 40 % ) resiko pendarahan ini akan lebih diperberat apabila ibu hamil menderita anemia ( Depkes, 2003 )

3 Anemia dalam kehamilan yang paling sering di jumpai ialah anemia akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dalam makanan , karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada pendarahan. Keperluan akan zat besi bertambah dalam kehamilan terutama dalam semester terakhir. Apabila masuknya zat besi tidak bertambah dalam kehamilan , maka mudah terjadi anemia defisiensi besi ( Prawirohardjo, 2002 ). Kebutuhan zat besi pada wanita hamil 3 kali lebih besar dibandingkan Wanita tidak hamil karena untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya dan juga mengeluarkan darah dalam jumlah yang cukup banyak pada masa persalinan. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia dan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam masa nifas dan masa selanjutnya, maka dilakukan pemberian tablet tambah darah sebanyak 90 tablet pada ibu hamil ( Manuaba, 1998 ). Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT, 1995 ) menunjukan bahwa secara nasional prevelensi anemia masih tinggi yaitu pada ibu hamil ( 50, 9 % ) dan ibu nipas ( 45,1 % ). Berdasarkan data Puskesmas Hayaping

Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur Pada tahun 2010 dari 156 ibu hamil ditemukan 78 ibu hamil menderita anemia ( 51,31 % ). Berdasarkan data tersebut diatas masih ditemukan tingginya anemia pada ibu hamil. Pemerintah sudah memprogramkan pemberian tablet tambah darah sebanyak 90 tablet pada ibu hamil. Oleh karena itu penulis Merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Konsumsi tablet tambah darah dengan anemia ibu hamil di Puskesmas Hayaping Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur . B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu Apakah ada hubungan konsumsi tablet tambah darah dengan anemia ibu hamil ? . C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan konsumsi tablet tambah darah dengan anemia Ibu hamil di Puskesmas Hayaping Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur. 2. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui gambaran umum ibu hamil dengan anemia. b. Menganalisis hubungan jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi ibu hamil dengan anemia. c. Menganalisis hubungan keteraturan minum tablet tambah darah ibu hamil dengan anemia. d. Menganalisis hubungan cara minum tablet tambah darah ibu hamil dengan anemia. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi : 1. Peneliti Sebagai pengalaman nyata dalam menyelesaiakan tugas akhir membuat skrepsi serta menambah informasi dan pengetahuan dan memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil, khususnya tentang konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil. 2. Institusi Pendidikan Penulis berharap hasilnya dapat digunakan sebagai masukan bagi mata kuliah keperawatan martenitas. Kususnya materi yang membahas tentang tablet tambah darah dengan anemia ibu hamil dan dapat menjadi sumber bagi peneliti berikutnya.

3. Profesi kesehatan terutama perawat Memberikan gambaran dan masukan kepada pelaksana program KIA Dalam memberikan pengetahuan dan motivasi dalam peningkatan konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil secara lebih baik di wilayah kerja tersebut. 4. Tempat Penelitian Menambah informasi tentang konsumsi tablet tambah darah, khususnya pada ibu hamil, maupun masa nifas.

You might also like