You are on page 1of 4

BUPATI NGAWI

KEPUTUSAN BUPATI NGAWI NOMOR 188/ 15 /404.012/2011 TENTANG PENETAPAN TEMPAT DAN PENUNJUKAN JURU PARKIR DI TEPI JALAN UMUM BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pemungutan retribusi parkir di tepi jalan umum dalam usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah guna mendukung jalannya pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat serta penertiban parkir di tepi jalan umum, maka perlu menetapkan tempat dan menunjuk juru parkir ditepi jalan umum; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Penetapan Tempat dan Penunjukan Juru Parkir Di Tepi Jalan Umum.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Berita Negara Nomor 9) ; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048) ; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

7.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444) ;

8.

9.

10. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Sarana Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3529) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890) ; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah ; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah ;

20. Peraturan Bersama Gubernur Jawa Timur, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Direktur Operasional PT Jasa Raharja (Persero) Nomor 8/PB/2007, B/41/X/2007 dan SKEB/5/2007 tentang Pelaksanaan dan Layanan Unggulan Samsat Propinsi Jawa Timur ; 21. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/201/KPTS/013/2007 tentang Persetujuan Pelaksanaan Kerjasama Pemungutan Retribusi Parkir Berlangganan dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur ; 22. Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur Nomor 314 Tahun 2007 dan B/44/XI/2007 tentang Pelaksanaan Fasilitasi Pemungutan Parkir Berlangganan pada Kantor Bersama Samsat Propinsi Jawa Timur ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 3 Tahun 2007 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi tahun 2007 Nomor 03) ; 24. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 219.1Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Retribusi Parkir Berlangganan (Berita Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2010 Nomor 219.1 ). MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU KEDUA : : Menetapkan Tempat dan Menunjuk Juru Parkir di Tepi Jalan Umum. : Tempat Parkir sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU adalah tempat parkir di tepi-tepi jalan umum yang disediakan dan mempunyai sarana parkir yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. : Juru Parkir sebagaimana dimaksud terdiri dari : a. Juru Parkir Potensi. b. Juru Parkir Non Potensi. dalam Diktum KESATU

KETIGA

KEEMPAT

: Juru Parkir sebagaimana dimaksud dalam Diktum mempunyai tugas : a. memberikan layanan kepada pengguna jasa parkir ; b. menjaga ketertiban dan keamanan di lokasi parkir ; c. ikut menjaga kelancaran lalu lintas di lokasi parkir.

KESATU

KELIMA

: Daftar nama Juru Parkir sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEENAM

: Memberikan honorarium kepada Juru Parkir sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA setiap bulan sebagai berikut : a. Juru parkir potensi, sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per orang ; b. Juru parkir Non Potensi, sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) per orang. : Pelaksanaan tugas dan ketentuan lain juru parkir sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU diatur lebih rinci dalam Perjanjian Kerja antara Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi dengan Juru Parkir di Tepi Jalan Umum.

KETUJUH

KEDELAPAN : Segala biaya akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Ngawi pada tanggal 3 Januari 2011 BUPATI NGAWI, ttd

BUDI SULISTYONO TEMBUSAN Keputusan ini disampaikan kepada : Yth. 1. Sdr. Gubernur Jawa Timur di Surabaya ; 2. Sdr. Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Madiun ; 3. Sdr. Ketua DPRD Kabupaten Ngawi ; 4. Sdr. Inspektur, Kaban, Kadin, Kakan, Kabag dan Dir. dalam Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi ; 5. Sdr. Camat se-Kabupaten Ngawi ; 6. Masing-masing Juru Parkir yang bersangkutan.

You might also like