You are on page 1of 14

REAKSI SUBSTITUSI PEMBUATAN NITROBENZEN

I.

Judul Percobaan Reaksi Substitusi Pembuatan Nitrobenzen

II. Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini antara lain : Mempelajari reaksi nitrasi terhadap benzen (nitrasi aromatik) Membuat nitrobenzen sebagai hasil reaksi substitusi senyawa aromatik

III. Dasar Teori Benzen, juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa aromatik paling sederhana yang memiliki bau khas dan memiliki rumus struktur C6H6. Benzen adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzen berwujud cair pada suhu kamar, sangat mudah menguap, dan bersifat racun dan karsinogen, dan dapat merusak saluran pernafasan (Fessenden, 1984). Benzen bersifat tidak reaktif, mudah terbakar, sukar mengalami reaksi adisi, tetapi mudah mengalami reaksi substitusi. Benzen juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzen adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi (Amiruddin, 1990). Reaksi yang paling umum pada senyawa aromatik ini adalah substitusi atom atau gugus lain terhadap hidrogen pada cincin. Reaksi berlangsung optimum pada suhu 0 50
o

C. Nitrobenzen merupakan senyawa turunan benzen.

Nitrobenzen dapat dibuat dengan mereaksikan benzen dengan asam nitrat dengan bantuan asam sulfat pekat sebagai katalisator. Reaksi tanpa katalis akan berjalan lambat. Katalis bertindak sebagai asam lewis yang akan mengubah elektrofil lemah menjadi elektrofil kuat. Ion nitronium (NO2+ dari HNO3) merupakan elektrofil pada proses ini. Adanya substituen lain pada cincin aromatic sebelum dinitrasi dapat mempercepat reaksi dan ada juga yang memperlambat reaksi.

Substituen CH3 akan mempercepat reaksi, karena ia akan membuat cincin lebih reaktif, sedangkan substituen Cl- dapat memperlambat nitrasi. Dalam reaksi monosubstitusi, digunakan asam Lewis sebagai katalis yang bereaksi dengan reagensia (seperti X2 atau HNO3) untuk menghasilkan suatu elektrofil yang merupakan zat pensubtitusi yang sebenarnya. Misalnya, H2SO4 (suatu asam yang kuat) dapat merebut suatu gugus hidroksil dari dalam asam nitrat, maka dihasilkan ion nitronium NO2+. Pembentukkan suatu elektrofil oleh asam Lewis (Zulfikar, 2010) : Suatu elektrofil dapat menyerang elektron pi suatu cincin benzen untuk menghasilkan suatu macam karbokation yang terstabilkan oleh resonansi yang disebut ion benzenonium. Seperti karbokation lain, suatu ion benzenonium bereaksi lebih lanjut. Dalam hal ini, sebuah hidrogen dibuang dari dalam zat antara (misalnya ditarik oleh HSO4-) untuk dihasilkan produk substitusi. Benzen direaksikan dengan campuran antara asam nitrat pekat dan asam sulfur pekat pada suhu kurang dari 50C. Selagi suhu bertambah, kemungkinan mendapatkan -NO2, tersubsitusi ke cincin bertambah. Dan terbentuklah nitrobenzen. H2SO4 C6H6 Atau: H2SO4 Asam sulfur pekat bereaksi sebagai katalisator. Formasi dari elektrofil Yang merupakan elektrofil disini adalah ion nitronium atau kation nitril, NO2+. yang terbentuk dari reaksi antara asam nitrat dan asam sulfur (Fessenden dan Fessenden, 1991) + HNO3 C6H5N02 + H20

Mekanisme substitsusi elektrofilik Tahap pertama

Tahap kedua

H2SO4

Sumber : Zulfikar, 2010 Nitrasi aromatik melalui 2 tahap, yaitu : Tahap 1 (Tahap lambat) Serangan elektrofilik, dimana yang bertindak sebagai elektrofilnya adalah NO2+ . Tahap 2 (Tahap cepat) Hasil serangan pertama berupa ion benzenonium yang mengalami pelepasan H+ dengan cepat. H+ ini bergabung dengan HSO4- menghasilkan kembali katalis H2SO4. Rumus Struktur Nitrobenzen :

NO2 Rumus molekulnya : C6H5 - NO2 Manfaat Nitrobenzen dalam industri : Pembuatan aniline Bahan pokok industri sebagai tambahan larutan Sebagai wangi-wangian sabun yang cukup murah harganya.

IV. Alat-Alat Yang Digunakan 1. Labu didih dasar bulat 2. Pendingin 3. Erlenmeyer 4. Gelas piala 5. Corong pemisah 6. Gelas ukur 7. Termometer 8. Pipet Tetes 9. Statif

V.

Bahan-Bahan Yang Digunakan 1. Benzen 2. Asam nitrat pekat 3. Asam sulfat pekat 4. Natrium karbonat 5. CaCl2 anhidrat 6. Aquades

IV. Prosedur Percobaan 1. Ke dalam labu didih leher dua, masukkan 35 ml HNO3 pekat dan 10 tetes H2SO4 pekat sambil didinginkan dalam air. Lakukan penambahan dalam lemari asam. 2. Masukkan 30 ml benzen sedikit demi sedikit, goyang terus sampai campuran tercampur sempurna, tetap lakukan dalam air (suhu jangan naik). 3. Pasangkan pendingin refluk, panaskan sampai suhu 60 oC pada waterbath selama 45 menit sambil digoyang. 4. Tuangkan campuran reaksi ke dalam corong pemisah, kocok dengan kuat dan hati-hati. Diamkan beberapa menit sampai terlihat dua lapisan.

5. Lapisan atas adalah nitrobenzen yang masih kotor. Lapisan bawah adalah sisa asam. Pisahkan keduanya. 6. Cuci lapisan nitrobenzen dengan 100 ml aquades, kocok sebentar, lalu buang lapisan airnya (sebelah bawah). 7. Cuci lapisan nitrobenzen dengan 50 ml Na2CO3 5 %. 8. Cuci lagi dengan 100 ml aquades, terakhir keringkan dengan 1 gram CaCl2 anhidrat. 9. Pisahkan campuran nitrobenzen dan kristal CaCl2. 10. Hitung volume nitrobenzen yang diperoleh.

VII. Rangkaian Alat

Gambar1. Unit Pembuatan Nitrobenzen

VIII.Data Pengamatan 35 ml HNO3 (bening) + 10 tetes H2SO4 Larutan berwarna bening Kemudian ditambahkan 30 ml benzen Larutan tetap berwarna bening Larutan kemudian dipanaskan pada suhu 60 oC selama 45 menit dalam penangas air. Larutan berwarna kuning. Sambil digoyang campuran warna kuning Larutan dimasukkan dalam corong pemisah dan terdapat 2 lapisan. Lapisan bawah merupakan sisa asam berwarna kuning pucat (dibuang), dan lapisan atas merupakan nitrobenzen yang masih kotor berwarna kuning. Lapisan atas (nitrobenzen) tersebut dicuci dengan aquades 100 ml dan terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan bawah aquades (dibuang) dan lapisan atas nitrobenzen. Lapisan atas tersebut dicuci dengan 50 ml Na2CO3 5 %, terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan bawah Na2CO3 5 % berwarna kuning (dibuang), dan lapisan atas merupakan nitrobenzen berwarna kuning pucat. Lapisan atas tersebut dicuci dengan aquades 100 ml, terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan bawah aquades (dibuang), dan lapisan atas nitrobenzen. Lapisan atas terakhir tersebut dikeringkan dengan 1 gram CaCl2 anhidrat untuk mengikat sisa-sisa air pada nitrobenzen. Volume nitrobenzen yang diperoleh sebanyak 17 ml berwarna kuning bening. IX. Reaksi Reaksi a. Raeksi Umum Nitrobenzen NO2 + HNO3
Benzen Asam Nitrat

H2SO4 50 C
Nitrobenzen
o

+ H2O
Air

b. Reaksi Subtitusi Nitrobenzen


O N O H O N O N O + H O O + H O H O S O O H H O O N O + HSO4O N O

+ H2O + HSO4-

O N

O N H + HSO4-

H2SO4

X.

Hasil / Perhitungan Volume nitrobenzen yang dihasilkan sebanyak 17 ml. Dalam praktikum

ini kita perlukan Na2CO3 sebanyak 50 ml pada konsentrasi 5%, tetapi yang tersedia di lab pada konsentrasi 20%, untuk itu kita perlu melakukan pengenceran. Perhitungan pada pengenceran Na2CO3 : V1 M1 = V2M2 V10,2 = 50*0,05 V1= 12,5 ml. kJadi Na2CO3 yang dipergunakan dalam praktikum ini yaitu: 12,5 ml yang dilarutkan dalam aquades hingga 50 ml.

XI. Pembahasan Dalam percobaan diberi beberapa perlakuan, diantaranya berupa pemanasan, penggoyangan dalam air, pemberian katalis, dan penambahan katalis asam. HNO3 yang dicampurkan dengan H2SO4 bertujuan untuk membentuk elektrofilik NO2+. Pencampuran ini didalam labu didih dasar datar yang direndam dalam air dan dilakukan didalam lemari asam. Adapun tujuan labu didih dasar

datar tersebut direndam di dalam air adalah karena pada pencampuran tersebut akan terjadi reaksi eksoterm, yaitu pelepasan panas, sehingga didinginkan dengan cara direndam didalam air tersebut. Asam sulfat berfungsi untuk mengubah asam nitrat yang merupakan elektrofil lemah menjadi elektrofil kuat. Reaksi : HNO3 + H2SO4 HNO3 + H+ + HSO4NO2+ + H2O + HSO4-

Mereaksikan campuran dilakukan di dalam lemari asam agar uap asam yang terbentuk terhisap oleh boiler. Jika tidak dilakukan pada lemari asam, maka jika uapnya kontak dengan udara maka berbahaya. Kemudian campuran asam nitrat dan asam sulfat ditambah dengan benzen. Pencampuran masih dilakukan di dalam lemari asam dan sambil didinginkan didalam air. Campuran digoyang sempurna agar campuran tercampur rata dan terbentuk produk secara maskimal. Reaksi : NO2++ C6H6 C6H5NO2 + HSO4- + H+ C6H5NO2 + H2SO4

Campuran kemudian dipanaskan diatas penangas air sambil tetap digoyang dan disambungkan dengan pendingin refluk. Temperatur diset pada suhu 60oC. Karena jika suhu terlalu tinggi kemungkinan mendapatkan -NO2+ tersubsitusi ke cincin bertambah. Sehingga kemungkinan bisa terbentuk dinitrobenzen ataupun trinitrobenzen yang dapat menimbulkan ledakan. Sebaliknya jika suhunya terlalu rendah kemungkinan campuran tidak akan bereaksi sempurna, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal. Kemudian campuran dimasukkan ke dalam corong pemisah. Larutan dikocok sempurna dengan hati-hati sambil sesekali tutupnya dibuka agar uap nitrobenzen hilang. Jika tutup tidak dibuka uap akan memenuhi corong pemisah dan kemungkinan bisa terjadi ledakan. Campuran kemudian didiamkan beberapa saat sehingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas adalah nitrobenzen kotor, berwarna beningdan lapisan bawahmerupakan sisa asam. Prinsip kerja corong pemisah adalah berdasarkan perbedaan berat jenis komponen-komponen campuran. Lapisan yang terbentuk adalah nitrobenzene dan

asam, dimana nitrobenzene berada di lapisan atas.Perbedaan lapisan yang terbentuk antara nitrobenzene dan asam, diakibatkan karena perbedaan berat jenisnya.Berat jenis asam lebih besar dari pada berat jenis benzene. Lapisan sisa asam (bagian bawah) dibuang. Lapisan nitrobenzen dicuci dengan aquadest. Pencucian dengan aquades berfungsi mengikat pengotor yang mungkin masih terikat dari pereaksi atau pelarut.Dikocok sebentar, kemudian didiamkan. Terbentuk lagi dua lapisan yaitu nitrobenzen yang berwarna bening dan lapisan airkeruh. Lapisan air kemudian dibuang dan selanjutnya lapisan nitrobenzen dicuci dengan menggunakan Na2CO3 5 %. Lapisan nitrobenzen berwarna kuning jernih sedangkan Na2CO3 dan pengotor (lapisan bawah) berwarna kuning keruh. Dicuci lagi dengan aquades agar pengotor benar-benar hilang. Nitrobenzen yang sudah dipisahkan dengan air dikeringkan dengan CaCl 2 anhidrat untuk mengikat sisasisa air pada nitrobenzen.

X. Kesimpulan Benzene akan mengalami nitrasi bila direaksikan dengan HNO3 pekat dengan menggunakan katalisator H2SO4 pekat. Nitrasi aromatic berupa reaksi dua tahap. Tahap pertama (tahap lambat) adalah serangan elektrofilik. Dalam nitrasi, elektrofiliknya adalah NO2+. Tahap kedua adalah hasil serangan pertama berupa ion benzenonium yang mengalami pelepasan H+ dengan cepat. Katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi. Dalam hal ini digunakan asam sulfat pekat, selain sebagai katalis juga bermanfaat untuk bereaksi dengan basa (HNO3) membentuk NO2+. Pada saat mereaksikan benzene pada campuran HNO3 dengan H2SO4, sambil digoyang agar campuran homogen dan dilakukan dalam ember berisi air agar suhu tetap terjaga dan tidak terjadi penguapan.Nitrobenzene yang masih kotor dicuci dengan aquades sehingga dihasilkan warna kuning bening. Campuran reaksi yang dimasukkan dalam corong pemisah dikocok dengan kuat, fungsinya untuk mendapat campuran yang homogen.Perbedaan lapisan yang terbentuk antara nitrobenzene dan asam, diakibatkan karena perbedaan berat jenisnya.Berat jenis asam lebih besar dari pada berat jenis benzene.Lapisan

nitrobenzene kotor dicuci dengan aquades dan natriumbikarbonat agar dihasilkan nitrobenzene yang lebih bersih. Pengeringan dilakukan dengan kalsium klorida anhidrat karena kalsium klorida anhidrat akan mengikat air dan melepaskannya melalui penguapan sehingga dihasilkan nitrobenzene murni.

XI. Daftar Pustaka Clark, Jim. 2004. Penamaan Senyawa Aromatis. http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/konvensi_pada_kimia_organik/p enamaan_senyawa_aromatis/ Fessenden, Ralp J. dan Fessenden, Joan S. 1990.Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta. HS, Irdoni dan HZ, Nirwana. 2007. Modul Praktikum Kimia Organik.Program Studi Teknik Kimia S-1 Fakultas Teknik Unri : Pekanbaru. Kusuma, Ersanghono. 2003.Sintesis Organik. Jurusan Kimia FMIPA UNNES : Semarang. Latifah, Siti. 2008. Benzena.http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/ 2008/Siti%20Latifah%20A_054413/BenZena.Com/5_sifat.htm. Zulfikar.2010.http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimiakesehatan/senyawa-hidrokarbon/tata-nama-benzenadan-turunannya/

LAMPIRAN

Gambar 1.Corong Pemisah

Gambar 2. Proses Pengadukan Campuran Benzen + Asam Sulfat + Asam Nitrat

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

REAKSI SUBSTITUSI PEMBUATAN NITROBENZEN

Disusun Oleh : Kelompok V / Kelas A

Febrina Nababan Lidya Nuryanti M.Yusro Annur Wan Ilham Syam

(0907114260) (0907114085) (0907136138) (0907133066)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2010

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Laporan Ini Telah Diperiksa dan Dinilai Oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik

Disusun Oleh :

1. Febrina Nababan 2. Lidya Nuryanti 3. M.Yusro Annur 4. Wan Ilham Syam

Pekanbaru, 16 Desember 2010

Menyetujui Dosen Pembimbing

Drs. Irdoni HS, MS NIP 195704151986091001

You might also like