You are on page 1of 7

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Plautus, filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik, bagaikan sayur tanpa garam. Untuk bisa tampil cantik dan menarik, tampaknya merupakan bagian yang sangat penting bagi kodrat seorang perempuan. Itu sebabnya sejarah mencatat kosmetik telah digunakan sejak berabad abad lampau, meski bentuk kosmetik kuno berbeda dengan masa sekarang. Sejarah kosmetik terbentang kurang lebih selama 6000 tahun di dalam sejarah hidup manusia, dan hampir di setiap kalangan manusia di berbagai belahan dunia. Pada zaman kuno yaitu 10.000 SM, pria dan wanita Mesir menggunakan lavender, lili, rosemary, mawar, minyak zaitun, dan minyak alpukat sebagai bahan dasar untuk membuat minyak beraroma wangi untuk membersihkan kulit mereka. 3000 SM, orang orang China mulai mewarnai kuku mereka dengan getah, lilin, gelatin, dan telur. Setiap warna memiliki tingkatan sosial tertentu. Hanya kalangan kerajaan saja yang diijinkan memakai warna warna terang pada kuku mereka. Sementara itu wanita wanita Yunani melukisi wajah mereka dengan pensil putih dan memakai pemerah pipi dari sari warna mulberries. Penggunaan alis mata palsu dan rambut palsu juga dianggap fashionable pada masa itu. Pada masa 1500 SM, masyarakat China dan Jepang

menggunakan bedak beras untuk memutihkan wajah mereka. Bentuk riasan lainnya, alis mata dicukur, gigi dilapisi emas, dan rambut diberi warna henna. 1000 SM, orang orang Yunani memutihkan kulit mereka dengan kapur atau bubuk bedak, serta menambahkan lipstik yang dibuat dari tanah liat sehingga menghasilkan warna oranye dan kuning tua. Pada masa 100 SM, orang orang mulai mengenal kosmetik untuk menutupi kekurangan mereka. Di Roma,

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang da perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari brand name (nama merek) kosmetik terhadap brand loyalty (loyalitas merek)? 2. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari product quality (kualitas kosmetik) terhadap brand loyalty (loyalitas merek)? 3. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari price (harga) kosmetik terhadap brand loyalty (loyalitas merek)? 4. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari design (desain) kosmetik terhadap brand loyalty (loyalitas merek)? 5. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari promotion (promosi) terhadap brand loyalty (loyalitas merek) sebuah kosmetik?

6. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari service quality (kualitas servis) terhadap brand loyalty (loyalitas merek) sebuah kosmetik? 7. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari store environment (lingkungan toko) terhadap brand loyalty (loyalitas merek) sebuah kosmetik? C. Pembatasan Masalah Perusahaan kosmetik sangat banyak, tercatat sekitar 724 perusahaan yang bergerak di industri kosmetik sampai akhir tahun 2008, dimana 23 diantaranya merupakan perusahaan yang relatif besar. (ANTARA News, 2008). Oleh karena itu, peneliti membatasi penelitian ini, dengan menggunakan satu brand yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan besar yang bergerak di industri kosmetik. Peneliti menggunakan brand PONDS yang dilaunching oleh perusahaan ternama Unilever di Indonesia. Hal ini dikarenakan tercatat penjualan PONDS di Indonesia menduduki urutan pertama terbanyak selama lebih dari 3 tahun terakhir yaitu dari sejak tahun 2008 2010. (CARI SUMBERNYA!!!). Hal ini menunjukkan bahwa pengguna merek ini cukup banyak, dan memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mencari responden yang menggunakan merek ini.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian : 1. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari brand name (nama merek) kosmetik terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 2. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari product quality (kualitas kosmetik) terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 3. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari price (harga) kosmetik terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 4. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari design (desain) kosmetik terhadap brand loyalty (loyalitas merek). 5. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari promotion (promosi) terhadap brand loyalty (loyalitas merek) sebuah kosmetik. 6. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari service quality (kualitas servis) terhadap brand loyalty (loyalitas merek) sebuah kosmetik. 7. Untuk meneliti dan menganalisa pengaruh positif dan signifikan dari store environment (lingkungan toko) terhadap brand loyalty (loyalitas merek) sebuah kosmetik.

E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi : 1. Hasil penelitian secara garis besar dapat bermanfaat sebagai informasi tambahan bagi para menejer pemasaran dalam mengetahui hubungan dan pengaruh faktor faktor dari brand loyalty yang terdiri dari brand name, product quality, price, design, promotion, service quality, dan store environment terhadap loyalitas konsumen terhadap suatu brand, sehingga dapat digunakan dalam menyusun strategi pemasaran. 2. Organisasi yang bergerak di industri kosmetik, karena brand loyalty (loyalitas merek) merupakan elemen yang sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk menjamin bahwa produknya tetap tersimpan di dalam benak konsumen dan mencegah mereka memilih merek yang lain. 3. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai referensi dan sumber informasi tambahan bagi para calon peneliti selanjutnya.

F. Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh mengenai pembahasan-pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis menggunakan sistematika pembahasan yang diuraikan secara singkat, yang mana sistematika pembahasan tersebut meliputi beberapa bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas secara singkat mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan seluruh bab secara garis besar. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan dan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian meliputi tentang brand name, perceived value, dan purchase intention. Kemudian dilanjutkan dengan memaparkan kerangka pemikiran dan hipotesa yang digunakan dalam melakukan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai rancangan penelitian, variabel dan pengukurannya, sample dan teknik pengumpulan data, pengujian instrument validitas dan reabilitas dan metode analisa data yang digunakan untuk memecahkan masalah. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil analisa data serta pembahasannya yang merupakan tujuan dari penelitian yang dilakukan. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, KETERBATASAN DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil analisa dan pembahasan penelitian yang sekiranya dapat bermanfaat. Implikasi manajerial berisi saran-saran berdasarkan hasil / temuan. Keterbatasan peneliitian menguraikan kelemahan penelitian yang dilakukan untuk disarankan kepada peneliti selanutnya.

You might also like