You are on page 1of 12

URBANISASI PASCA LEBARAN

DI SUSUN OLEH : YAN AJIE PRASETIA 17111481 1 KA 40

PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................i KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG1 1.2. TUJUAN..2 1.3. SASARAN......................2 BAB II PERMASALAHAN 2.1. KEKUATAN YANG MENDORONG TERJADINYA URBANISASI....3-4 2.2. KELEMAHAN DARI URBANISASI....5 2.3. PELUANG YANG TIMBUL AKIBAT URBANISASI........................................6 2.4. TANTANGAN YANG AKAN DI HADAPI PADA PROSES URBANISASI.......................7 BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 3.1. KESIMPULAN....................................8 3.2. REKOMENDASI.........................................8 REFERENSI........................9

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNya dan perlindunganNya serta kelancaran yang selalu menyertai saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul URBANISASI PASCA LEBARAN.

Makalah ini disusun atas dasar data-data, tugas dan pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dan sebagai pengembangan softskill.

Dengan penuh keterbukaan saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena pengutahuan saya yang terbatas, untuk segala bentuk kritik dan saran yang membangun saya, saya harapkan guna

kesempurnaan makalah - makalah berikutnya. Semoga makalah tentang urbanisasi pasca lebaran ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Urbanisasi sudah umum diketahui oleh masyarakat luas, yang biasanya terjadi pasca lebaran. Dalam pengertian yang sesungguhnya, urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Sedangkan mereka yang awam dengan ilmu kependudukan seringkali mendefinisikan urbanisasi sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Padahal perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya salah satu penyebab proses urbanisasi, di samping penyebab-penyebab lain seperti pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan, perluasan wilayah, maupun perubahan status wilayah dari daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan, dan semacamnya itu merupakan salah satu penyebab terjadinya proses urbanisasi. Proses urbanisasi sangat terkait mobilitas maupun migrasi penduduk. Ada sedikit perbedaan antara mobilitas dan migrasi penduduk. Mobilitas penduduk didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas, namun tidak berniat menetap di daerah yang baru. Sedangkan migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewat i batas dan sekaligus berniat menetap di daerah yang baru tersebut. Meningkatnya proses urbanisasi tersebut tidak terlepas dari kebijaksanaan pembangunan perkotaan, khususnya pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah. Seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya yang mendorong atau memaksa mereka untuk pindah ke kota. Oleh karena itu, pemerintah harus mengembangkan kebijaksanaan pengarahan persebaran dan mobilitas penduduk, termasuk di dalamnya urbanisasi, juga berkewajiban menyempurnakan sistem pencatatan mobilitas dan migrasi penduduk agar kondisi data yang ada lebih sesuai dengan kondisi di lapangan. Sehingga, permasalahan urbanisasi yang selalu meningkat setiap tahunnya dapat dikendalikan.

1.2. TUJUAN Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan softskill serta pemahaman mengenai urbanisasi secara umum dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi akibat tidak meratanya perseberan penduduk dan lambanya pertumbuhan pembangunan di pedesaan yang memicu terjadinya urbanisasi. Oleh karena itu, makalah ini di harapkan dapat membantu mengendalikan dan mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan melakukan analisis sehingga dapat mengambil keuntungan yang sebesarbesarnya dan menekan kerugian yang di akibatkan oleh urbanisasi yang terjadi pasca lebaran.

1.3. SASARAN Makalah ini ditujukan kepada seluruh pihak yang terkait dalam proses urbanisasi pasca lebaran, sehingga dapat mencegah terjadinya persebaran penduduk yang tidak merata dan menyelesaikan masalah yang di akibatkan oleh urbanisasi.

BAB II PERMASALAHAN

Pasca lebaran merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perpindahan dari desa ke kota. Biasanya seseorang mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya untuk pergi ke kota. Namun, yang sering terjadi saat ini karena ajakan kerabat atau keluarga yang sudah pernah menjalani kehidupan di kota. Kerabat atau keluarga yang sudah merantau ke kota biasanya akan pulang ketika lebaran untuk berkumpul dengan keluarganya yang berada di kampung halaman. Ketika sampai di kampung halaman, kerabat dan keluarga yang telah merasakan kehidupan kota menceritakan kehidupannya di kota serta mengajak kerabat dan anggota keluarganya untuk ikut mengadu nasib dan merasakan kehidupan di perkotaan. Kita bisa membayangkan jika satu orang dari pedesaan membawa satu anggota keluarganya ke kota di kalikan dengan jumlah pendatang yang ada sebelumnya, maka peningkatan jumlah penduduk di kota akan meningkat tinggi. Padahal, lapangan pekerjaan dan lahan untuk tempat tinggal tidak dapat mengimbagi peningkatan tersebut. Akibatnya, berbagai permasalahan akan timbul seperti, terjadinya ledakan penduduk, meningkatnya jumlah pengangguran karena tidak proporsionalnya jumlah penduduk dengan lapangan kerja yang ada, Kemiskinan, dan meningkatnya tingkat kriminalitas. 2.1. KEKUATAN YANG MENDORONG TERJADINYA URBANISASI Kehidupan di kota yang lebih modern Perkembangan zaman yang semakin maju dan modern menuntut kita untuk mampu memahami kemajuan teknologi. Namun sayangnya, kemajuan teknologi saat ini hanya berada di kota kota besar. Sedangkan, mereka yang tinggal di pedesaan tidak dapat merasakan kemajuan teknologi dan modernisasi seperti halnya dikota. Hal ini lah yang mendorong terjadinya proses urbanisasi, yaitu penduduk pedesaan yang pergi ke kota untuk dapat merasakan teknologi yang ada saat ini.

Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap Di masa mendatang, para ahli kependudukan memperkirakan bahwa proses urbanisasi di Indonesia akan lebih banyak disebabkan migrasi desa-kota. Perkiraan ini di dasarkan atas lambannya pembangunan sarana dan prasarana di pedesaan. Lambanya pembangunan sarana di pedesaan merupakan salah satu faktor terjadinya urbanisasi. hal ini dikarenakan karena penduduk pedesaan ingin merasakan fasilitas seperti yang ada di kota, sehingga dapat memudahkan mereka dalam melakukan segala aktivitasnya. Banyaknya lapangan pekerjaan di kota Kebutuhan hidup yang semakin tinggi saat ini namun tidak bersamaan dengan keadaan ekonomi di sebuah daerah pedesaan, mendorong penduduk daerah pedesaan mengadu nasib ke kota besar. Mengingat banyaknya lapangan pekerjaan di kota besar membuat penduduk daerah pedesaan berbondong-bondong untuk mendapatkan pekerjaan di kota. Namun pada kenyataanya, penduduk daerah yang mencari pekerjaan lebih besar dibandingkan dengan lapangan pekerjaan yang ada. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran dan kriminalitas di kota. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi yang lebih baik dan berkualitas Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi di kota memang lebih baik di bandingkan di pedesaan. Hal ini dapat dilihat dari lebih lengkapnya fasilitas sekolah yang berada di kota yang membuat kita lebih berkembang karena selain mendapatkan teori kita pun akan mempraktekkan teori yang telah kita dapat, tentunya ketika praktek di perlukan alat-alat pendukung agar kita dapat lebih mengerti tentang apa yang kita pelajari. Tentunya hal ini berbeda dengan di pedesaan yang banyak memiliki keterbatasan dalam hal menyediakan sarana pendidikan. Tentunya kita juga mengetahui bahwa sekolah dan perguruan tinggi terkemuka di Negara kita hamper sebagian besar berada di kota-kota besar.

2.2. KELEMAHAN DARI PROSES URBANISASI Minimnya pengetahuan penduduk desa tentang kehidupan kota Minimnya pengetahuan penduduk pedesaan tentang kehidupan di kota, merupakan salah kelemahan dari proses urbanisasi. ketidak tahuan penduduk desa menyebabkan mereka terjebak dalam kehidupan yang memprihatikan. Banyak penduduk desa yang datang ke kota tanpa mengetahui apa tujuan mereka, sehingga banyak diantara mereka yang menjadi pengemis dan anak jalanan. Banyak nya jumlah pengemis dan anak jalanan membuat sebagian pengguna jalan tidak nyaman dan keadaan kota pun semakin tidak tertata akibat mereka membangun rumah yang terbuat dari kardus atau papan bekas yang membuat pemandangan kota terlihat kumuh. Lahan di perkotaan yang semakin sempit Proses urbanisasi yang tidak terkendali membuat persebaran penduduk yang tidak merata, akibat urbanisasi ini pula dapat terjadi meningkatnya jumlah penduduk di kota. Banyaknya jumlah penduduk dengan lahan yang ada di kota saat ini tidak berbanding. Sehingga memaksa para pendatang mendirikan rumah tanpa izin di pinggiran kota tanpa memikirkan hal-hal yang berkaitan tentang tata ruang kota. Tingginya tingkat pengangguran Para penduduk pedesaan biasanya pergi ke kota untuk mencari pekejaan. Namun, pada kenyataannya para penduduk pedesaan yang datang ke kota tidak memiliki keahlian yang di butuhkan oleh perusahaan. Akibatnya, mereka tidak dapat bekerja, dan hal ini akan meningkatkan jumlah pengganguran. Terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan Terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi.

2.3. PELUANG YANG TIMBUL AKIBAT URBANISASI Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Meningkatnya proses urbanisasi tersebut tidak terlepas dari kebijaksanaan pembangunan perkotaan, khususnya pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui peningkatan jumlah penduduk akan berkorelasi positif dengan meningkatnya urbanisasi di suatu wilayah. Ada kecenderungan bahwa aktivitas perekonomian akan terpusat pada suatu area yang memiliki tingkat konsentrasi penduduk yang cukup tinggi. Hubungan positif antara konsentrasi penduduk dengan aktivitas kegiatan ekonomi ini akan menyebabkan makin membesarnya area konsentrasi penduduk, sehingga menimbulkan apa yang dikenal dengan nama daerah perkotaan. Mengembangkan daerah-daerah pedesaan kebijaksanaan pengarahan urbanisasi di Indonesia yang saat ini sedang dikembangkan adalah mengembangkan daerah-daerah pedesaan agar memiliki ciri-ciri sebagai daerah perkotaan. Upaya tersebut sekarang ini dikenal dengan istilah urbanisasi pedesaan . Membantu pemerataan di sektor pendidikan Bagi para penduduk desa yang berhasil dalam sektor pendidikan di kota, dapat membantu dalam hal pemerataan sektor pendidikan di pedesaan agar penduduk desa yang ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas tidak perlu pergi ke kota. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara Suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja.

2.4. TANTANGAN YANG DI HADAPI PADA PROSES URBANISASI Memodernisasi daerah pedesaan Memodernisasi daerah pedesaan sehingga memiliki sifat-sifat daerah perkotaan. Pengertian modernisasi daerah pedesaan tidak semata-mata dalam arti fisik, seperti misalnya membangun fasilitas perkotaan, namun membangun penduduk pedesaan sehingga memiliki ciri-ciri modern penduduk perkotaan. Dalam hubungan inilah lahir konsep urbanisasi pedesaan. Konsep urbanisasi pedesaan mengacu pada kondisi di mana suatu daerah secara fisik masih memiliki ciri-ciri pedesaan yang kental, namun karena ciri penduduk yang hidup didalamnya sudah menampakkan sikap maju dan mandiri, seperti antara lain mata pencaharian lebih besar di nonpertanian, sudah mengenal dan memanfaatkan lembaga keuangan, memiliki aspirasi yang tinggi terhadap dunia pendidikan, dan sebagainya, sehingga daerah tersebut dapat dikategorikan sebagai daerah perkotaan. Membangun sarana dan prasarana di pedesaan Membangun sarana dan prasarana di pedesaan adalah tugas pemerintah untuk menekan laju urbanisasi. membangun sarana dan prasarana di desa menyerupai yang telah ada di kota akan mempermudah masyarakat pendesaan dalam melakukan segala kegiatan dan ini juga akan membantu pertumbuhan ekonomi Negara. Menciptakan lapangan pekerjaan di desa Pemerintah maupun penduduk harus berupaya menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan untuk mengurangi urbanisasi yang tidak terkendali yang dapat menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran. Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan tentang tata cara berusaha serta memberikan pinjaman modal untuk membuka usaha agar masyarakat di daerah pedesaan dapat mandiri. Menjadikan desa sebagai pusat ekonomi baru Melakukan upaya untuk mengembangkan kota-kota kecil dan sedang yang selama ini telah ada untuk mengimbangi pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1. KESIMPULAN Urbanisasi merupakan proses yang wajar dan tidak perlu dicegah pertumbuhannya. Karena, proses urbanisasi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Namun demikian, proses urbanisasi tersebut perlu diarahkan agar tidak terjadi tingkat primacy yang berlebihan. Pada saat ini pemerintah telah mengembangkan kebijaksanaan untuk mengarahkan proses urbanisasi, yaitu mengembangkan apa yang dikenal dengan istilah urbanisasi pedesaan dan juga mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Diharapkan dengan makin bertumbuhnya daerah pedesaan dan juga menyebarnya daerah-daerah pertumbuhan ekonomi, sasaran untuk mencapai tingkat urbanisasi yang besar akan dibarengi dengan makin meratanya persebaran daerah perkotaan yang akan dapat terwujud.

3.2. REKOMENDASI Melakukan kebijaksanaan pengarahan urbanisasi di Indonesia yang saat ini sedang dikembangkan. Diantaranya, mengembangkan daerah-daerah pedesaan agar memiliki ciri-ciri sebagai daerah perkotaan. Upaya tersebut sekarang ini dikenal dengan istilah urbanisasi pedesaan. Dan juga mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. kebijaksanaan tersebut merupakan upaya untuk mempercepat tingkat urbanisasi tanpa menunggu pertumbuhan ekonomi. Dan untuk itu perlu didorong pertumbuhan daerah pedesaan agar memiliki ciri-ciri perkotaan, namun tetap dikenal pada nuansa pedesaan. Dengan demikian, penduduk daerah tersebut dapat dikategorikan sebagai orang kota walaupun sebenarnya mereka masih tinggal di suatu daerah yang memiliki nuansa pedesaan.

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi http://robbyalexandersirait.wordpress.com/2007/10/05/urbanisasi-mobilitas-dan-perkembangan-perkotaan-diindonesia/

You might also like