You are on page 1of 10

Tanaman Hias

I. PENDAHULUAN Tanaman hias banyak kita jumpai di halaman-halaman rumah. Tanaman hias ini terdiri dari berbagai jenis bunga dan tanaman unik lainnya. Tanaman hias banyak digunakan untuk mempercantik halaman. Halaman akan tampak sangat cantik ketika tanaman hias seperti mawar, melati, anggrek dan tanaman bunga lainnya sedang berbunga. Apalagi apabila berbunganya bersama-sama, halaman akan terlihat berwarna warni. Tanaman buah sekarang ini juga ada yang digunakan sebagai tanaman hias. Tanaman buah sekaligus tanaman hias ini lebih multi fungsi. Selain buahnya dapat diambil pohonnya juga dapat dinikmati. Contoh dari tanaman buah sekaligus tanaman obat ini adalah tanaman tomat, anggur, dan buah naga. Tanaman tomat memiliki daun yang cantik dan ukurannya tidak terlalu besar. Sedangkan tanaman anggur merupakan tanaman merambat yang dapat kita bentuk dengan memberinya rambatan. Tanaman buah naga sendiri memiliki bentuk yang sangat unik hampir seperti kaktus karena tidak memiliki daun. Tanaman buah sekaligus tanaman hias ini mulai banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Karena memang lebih bagus apabila tanaman ini sedang berbuah. Buahnya juga dapat menambah keberagaman warna di halaman. Buah dapat digunakan sebagai hiasan halaman sebelum diambil. Apabila pemilik menginginkannya, ia dapat memetiknya sendiri. Hal ini akan sangat mengasyikkan apalagi kalau dilakukan bersama keluarga. Selain tanaman buah yang digunakan sebagai tanaman hias, banyak juga yang menggunakan tanaman obat sebagai tanaman hias. Tanaman obat ini dipilih yang pohonnya tidak terlalu besar dan kelihatan cantik. Contoh tanaman obat yang digunakan sebagai tanaman hias adalah tanaman makutadewa dan tanaman jahe. Tanaman makutadewa tidak terlalu mesar dan makutadewa sendiri berrwarna merah

cerah sehingga dapat dijadikan tanaman hias. Sedangkan tanaman jahe memiliki daun seperti rumput namun akan terlihat cantik kalau daunnya telah banyak. Tanaman hias tidak hanya terdiri dari tanaman yang memiliki bunga yang indah saja. Tanaman buah dan tanaman obat pun dapat digunakan untuk mempercantik taman dan halaman. Keberaganam tanaman yang terdapat di taman atau halaman juga akan menambah keindahan.

II. Perkembangbiakan Tanaman

Seperti layaknya mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat berkembang biak. Perkembangbiakan tanaman secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan secara alami dan juga buatan. Perkembangbiakan alami adalah perkembangbiakan tanaman oleh tanaman itu sendiri secara alami atau dibantu oleh alam. Sedangkan perkembangbiakan secara buatan adalah perkembangbiakan tanaman yang mendapat campur tangan manusia. Tanaman berkembangbiak secara alami melalui berbagai macam cara. Tanaman berkembangbiak secara alami dengan 2 cara yaitu generatif dan vegetatif. Generatif

adalah bahwa tanaman tersebut berkembang biak secar kawin, yaitu bertemunya sel jantan yang terdapat pada benang sari dan sel betina yang terdapat pada putik. Bertemunya 2 sel ini nantinya akan menghasilkan buah yang berbiji 2 yaitu dikotil. Tanaman yang dikembangbiakkan melalui cara ini biasanya memiliki sifat genetis yang berbeda dari tanaman induk dan biasanya mengalami kemunduran. Perkembangbiakan secara vegetative dapat terbentuk dari sel jaringan nucellus, serta terbentuknya tanaman dari bagian bagian khusus yaitu umbi, rhizome, runner dan anakan. Perkembangbiakan dengan terbentuknya umbi juga terbagi menjadi beberapa cara yaitu umbi lapis seperti terbentuknya bawang dan bunga tulip, umbi sisik seperti terbentuknya bunga gladiol, umbi batang seperti terbentuknya kentang dan umbi akar seperti terbentuknya ubi jalar. Perkembangbiakan secara vegetative alami dengan rizhoma terlihat pada

terbentuknya jahe, sedangkan akar rimpang atau runner atau batang menjalar pada permukaan tanah adalah seperti terbentuknya strawberry. Untuk perkembangbiakan dengan anakan contohnya nanas, pisang, salak, dan lidah buaya. Anakan yang telah tumbuh harus segera dipisah dari induknya dengan hati-hati supaya tidak merusak tanaman induk dan akar anakan tersebut. Perkembangbiakan dengan campur tangan manusia adalah rundukan, cangkok, stek, okulasi, sambung pucuk, penyusuan dan kultur jaringan. Perkembangbiakan dengan rundukan adalah cara perkembangbiakan dengan cara membengkokkan cabang dan dibenamkan ke dalam tanah dengan melukai bagian cabang yang akan dibenamkan untuk mempercepeat tumbuhnya akar. Perkembangbiakan seperti ini adalah perkembangbiakan dari tanaman melati, jambu monyet dan ketimun. Perkembangbiakan buatan yang banyak dikenal oleh masyarakat lainnya adalah cangkok. Tanaman berkayu hampir semuanya dapat dicangkok dan pengerjaan cangkok sebenarnya sangat mudah, hanya saja perlu memperhatikan beberapa hal saja yaitu waktu mencangkok, pemilihan batang dan pemeliharaan cangkokan. Pilihlah batang yang tidak terlalu tua, kuat, subur dan tidak mengandung penyakit. Lebih bagus lagi bila banyak buahnya. Cangkok baik dilakukan pada saat musim

penghujan. Selain cangkok, stek jugatermasuk perkembangbiakan buatan yang mudah untuk dilakukan. Anda dapat memisahkan atau memotong beberapa bagian tanaman untuk menghasilkan bibit tanaman yang banyak dalam waktu singkat. Beberapa macam stek adalah stek akar untuk mengembangkan jambu biji, cemara, sukun, stek batang untuk kentang, ubi jalar, stek cabang untuk mangga, rambutan, jeruk, kopi, dan teh serta stek daun untuk begonia, sanseviera dan cocor bebek. Untuk anda yang menginginkan hasil perkembangbiakan yang hasilnya bagus dapat memilih okulasi untuk mengembangbiakkan tumbuhan. Okulasi dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas diambil dari tanaman induk yang unggul dan ditempel ke tumbuhan yang berakar kuat. Sayangnya okulasi membutuhkan waktu lama untuk berhasil, kira-kira 12-24 bulan. Pilihan lainnya adalah sambung pucuk yaitu cara yang menempelkan batang induk untuk disambung dengan batang bawah yang ditanam dari biji. Untuk tanaman buah atau tanaman yang sulit dikembangbiakkan dengan cara lain, penyusuan merupakan cara yang paling cocok. Penyusuan dilakukan dengan cara menyambung 2 buah batang yang sama besar yang telah disayat miring dan diikat sampai kira-kira 3 minggu setelah itu ikatannya bisa dilepas. Sampai saat ini perkembangbiakan tanaman berkembang seiring dengan

berkembangnya teknologi. Para peneliti di seluruh dunia menaruh perhatian khusus terhadap penelitian perkembangbiakan tanaman untuk menghasilkan tanaman baru supaya mendapatkan hasil tanaman yang terbaik. Penelitian di bidang pangan berupaya untuk menghasilkan tanaman pangan dengan kualitas nomor satu untuk mendapatkan bibit unggul. Bibit tanaman yang terbaik dapat menjadi komoditas ekspor yang berujung dengan bertambahnya kas negara dari devisa yang dihasilkan. Kultur jaringan merupakan hasil dari perkembangan teknologi pertanian yang dapat menghasilkan bibit unggul serta varietas baru. Kultur jaringan juga dapat dilakukan untuk pelestarian jenis tanaman tertentu yang mulai langka. Kultur jaringan memerlukan pendidikan khusus

yang dilatarbelakangi dengan pendidikan kimia dan biologi. Untuk melakukan kultur jaringan diperlukan media dengan berbagai bahan campuran seperti garam mineral, asam amino, gula vitamin dan hormone tumbuhan yang dilakukan dalam keadaan suci hama. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor genetis merupakan faktor yang terdapat dalam tanaman seperti benis, varietas, hormone serta lainnya. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor seperti keadaan tanah, iklim, cuaca, suhu, air dan udara. Seperti mahluk hidup lainnya, tanaman juga dapat beradaptasi dengan lingkungan serta perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan fisiologis, atau morfologis. Tanaman sebenarnya memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan iklim, hama penyakit, absorbsi tanah serta pembatasan respirasi yang ditunjukkan dengan perubahan struktur tubuh tanaman tersebut. Adaptasi tanaman dapat berlangsung dengan baik bila tanaman dipindahkan dari tempat lain ke tempat yang kondisinya hampir serupa. Walaupun telah ada rekayasa pengetahuan dan teknologi namun supaya proses pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik maka hendaknya jangan memindahkan tanaman ke tempat yang kondisinya benar-benar berbeda.

III. Jenis Tanaman Hias


Ada dua kategori jenis tanaman hias, yakni daun dan bunga. Tanaman Hias Daun 1. Adiantum atau suplir. Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan lingkungan yang lembab dan udara bersih.

Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram sebaiknya air hujan. Selama musim kemarau, pot perlu dikelilingi dengan mos yang basah tidak harus dengan air hujan agar kelembabannya terjaga. Pada awal musim hujan, merupakan musim tumbuh, sebaiknya suplir dipupuk teratur sesudah dipindah ke pot yang lebih sesuai besarnya. 2. Keladi Red Star (Caladium Bicolor) Kecantikan tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daunnya. Keladi Red Star kecantikannya adalah pada urat daunnya yang berbentuk bintang dan berwarna merah cerah, tangkai daunnya berwarna agak kemerahan (pink) dengan belang-belang hitam. Keladi hias termasuk tanaman yang mudah ditanam, tanaman hias ini cepat berkembang asal media tanamnya tetap dijaga lembab. Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh, agar warna merah pada urat daunnya menguat. Untuk penyiraman cukup disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun. Dengan media yang basah (lembab), keladi akan tumbuh cantik, lebar, dan warna pada daunnya akan lebih keluar. Media biasanya memakai sekam atau cocopeat. Jangan memakai tanah karena akar sulit untuk menembusnya, 3. Aglaonema Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau ban berwarna abu-abu keperakan. Sri rejeki ini mudah ditanaman tanpa perawatan intensif, tapi membutuhkan cahaya yang tidak langsung dan lingkungan yang lembab.

Hanya saja, Anda perlu hati-hati bila ruangan terlalu panas dan kering di musim kemarau, daun Sri Rejeki mudah layu dan harus dibuang. Tanaman ini juga tidak tahan terhadap uap air dari dapur dan asap rokok. Selain itu, daun segar yang sudah tua juga perlu dipangkas. 4. Dieffenbachia Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia. Dieffenbachia juga dikenal mudah dalam perawatan dan perbanyakannya. Tanaman ini tahan dalam ruangan meskipun untuk jangka tertentu perlu diperlakukan pula di ruang terbuka. Warna daunnya cenderung gelap bila ditempatkan dalam ruang atau di bawah naungan. Jadi, tak masalah jika ingin menjadikannya sebagai tanaman indoor. Daun Dieffenbachia mampu menyerap racun di udara. Menempatkannya dalam ruangan, selain mempercantik ruang, juga membersihkan udara. Menanamnya di halaman, bisa ikut membantu mengurangi gas polutan di sekitar rumah. Perbanyakan tanaman ini umumnya dilakukan dengan stek. Tetapi berhati-hatilah karena, getah daun dan batang Dieffenbachia BERBAHAYA!! dapat menyebabkan gatal-gatal maupun kejang pada bibir dan lidah serta kerongkongan bila mengenainya. Meskipun setelah beberapa waktu dapat pulih kembali, gejala ini dapat menyebabkan syok, bahkan kematian apabila kejang mengganggu saluran pernafasan. 5. Kuping Gajah (Anthurium crystallinum Lindl.) Tanaman lainnya yang tak kalah cantik adalah Anthurium Crystallinum atau Kuping Gajah. Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.

Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan. Tanaman ini termasuk jenis Anthurium Daun, yang memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa dan untuk perawatannya lebih mudah, karena perhatian cenderung hanya tertuju pada daunnya saja. Anthurium hanya butuh sinar matahari sedikit. Tempat yang teduh seperti di beranda rumah, teras belakang rumah menjadi tempat yang cocok bagi Anthurium. Daun Anthurium akan berubah menguning jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama. Tetapi bila cahaya kurang, daun nampak lemas dan pucat, daun dan tangkainya cenderung memanjang. Untuk menanamnya sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu media yang berupa campuran arang sekam, pakis cacah dan humus. Tujuannya agar akarakar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan menyebar. Penyiraman dilakukan 1 kali sehari, tetapi jika cuaca panas, boleh di siram 1 2 kali (pagi dan sore), tanaman ini tidak suka basah tetapi suka kelembapan. Air tidak boleh sampai tergenang atau becek. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. 6. Paku Tanduk Simbar Menjangan (Platycerium bifurcatum (Cav.) C.Chr.) Paku Tanduk Rusa (Platycerium) adalah suatu genus tumbuhan paku dengan lebih kurang 18 jenis. Kesemuanya merupakan epifit (akar melekat di batang pohon) dengan penampilan yang unik karena memiliki dua tipe daun dengan fungsi dan bentuk jelas berbeda. Dua tipe daun :

1. Tipe pertama selalu steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang air, fungsinya mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang terjaga. 2. Tipe kedua menjuntai dari pusat daun tipe pertama dengan bentuk menyerupai tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian), fungsinya sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun yang menjuntai dapat mencapai satu meter atau lebih. Paku yang juga biasa disebut Simbar Menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di semua daerah tropis dunia (dari Malaysia sampai Polynesia). Tanaman hias ini biasa ditempel di pohon atau digantungkan untuk memberikan kesan alami pada taman. Tempat yang disukai oleh tanaman ini adalah tempat yang teduh, yang tidak langsung memperoleh sinar matahari. Anakan yang tumbuh dapat dipisah dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada tempat lain. 7. Saka Asparagus Plumosus. Ini tanaman sejenis paku yang lebat daunnya menyerupai jarum halus. Potongan batang yang berdaun, ditambah beberapa bunga, lalu digunakan untuk menghias. Asparagus ini mudah ditanam, asal diberi cahaya matahari tidak langsung. Ia juga butuh lingkungan yang lembab dan tidak kekurangan air. Tanaman Hias Bunga Bagi Anda yang tidak begitu menyukai tanaman hias daun, masih ada tanaman hias bunga.Tanaman hias ini, selain daunnya memberi daya tarik tersendiri, bunganya juga amat memikat, misalnya: 1. Begonia semperflorens yang merupakan salah satu jenis Begonia bunga.

Ia tetap mungil dan berbunga setiap saat sepanjang tahun. Tanaman yang daunnya bulat, hijau mengkilat ini, memiliki bunga bervariasi, dari putih sampai ke merah merona. Jenis tanaman ini menghendaki udara lembab (biasanya pot dibungkus dengan mos basah), akan tetapi daun-daunnya tidak boleh kena air.

2. African violets dan violltjes. Tanaman yang mungil dengan daun agak berbulu ini biasanya memberi bunga yang indah. Warna bunganya biasanya biru, merah jambu keputih-putihan, atau merah lembayung. Tanaman ini amat suka ditanam di lingkungan yang lembab dan udara yang tenang tidak berangin. Mungkin karena sifatnya yang agak manja, tanaman ini juga tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, kekeringan, asap rokok dan perubahan suhu yang terlalu sering. Bila menyiram tanaman ini, harus menggunakan air suamsuam kuku, dan usahakan agar tidak sampai memerciki daunnya.

You might also like