Professional Documents
Culture Documents
1-Oct-11
Turunan amina yang dikenal sebagai garam kuarterner juga menyentuh kehidupan sehari-hari dalam bentuk deterjen sintetik.
1-Oct-11
Bila ada gugus lain, gugus amino dianggap sebagai substituen seperti IUPAC
Amina aromatik diberi nama sebagai turunan anilin. Dalam system CA, aniline disebut benzenamina
1-Oct-11
Sifat Fisis dan Interaksi antar molekul pada amina Amina suku rendah berbau seperti amoniak Amina suku tinggi tidak berbau Amina suku rendah dapat larut dalam air dan bersifat basa
1-Oct-11
Pembuatan Amina
1. Alkilasi Amonia dan Amina
Campuran produk sering diperoleh karena amonia atau amina awalnya dan ion alkilamonium dapat berkesetimbangan
1-Oct-11
Pembuatan Amina
2. Reduksi Senyawa Nitro yang berhubungan
1-Oct-11
KEBASAAN AMINA
Pasangan elektron bebas pada atom N mempengaruhi sifat kimiawi amina. Berkat pasangan elektron ini, amina bersifat basa dan nukleofilik. Makin besar Ka (semakin kecil pKa), semakin bersifat asam. Secara umum, gugus pendonor elektron meningkatkan kebasaan amina dan gugus penarik elektron menurunkan kebasaannya. PERBANDINGAN KEBASAAN DAN KEASAMAN AMINA DAN AMIDA Larutan berair amina bersifat basa Larutan berair amida dapat dikatakan netral Perbedaan ini disebabkan strukturnya
REAKSI
1-Oct-11
Jenis reaksi ini digunakan untuk memisahkan dan mengekstraksi amina dari zat netral atau zat yang larut dalam air bersuasana asam.
1-Oct-11
Asilasi Amina
Amina adalah nukleofil nitrogen. Amina bereaksi dengan gugus karbonil dari turunan asam (aril halida, anhidrid dan ester) melalui substitusi asil nukleofilik
Amina tersier tidak dapat diasilasi, tetapi dapat menetralkan HCl. HCl bisa dinetralkan dengan penambahan basa
1-Oct-11
Hanya amina primer yang dapat diazotisasi. Sedangkan amina sekunder dan tersier bereaksi dengan asam nitrit, tetapi reaksinya berbeda dan kurang begitu penting dalam sintesis Senyawa diazonium ini berguna dalam sintesis sebab gugus diazoio (-N2+) dapat digantikan oleh nukleofil
1-Oct-11
Kadang kita menggunakan efek pengarah dari gugus nitro atau amino. Setelah itu melepas substituen ini dari cincin aromatik. Hal ini dilakukan dengan diazotisasi dan diikuti reduksi. Reduktor : asam hipofosfat
10
1-Oct-11
11