Professional Documents
Culture Documents
Gambaran,
Pencegahan dan
Pengobatannya
Buku ini menjelaskan tentang
osteoporosis atau kerapuhan tulang.
Abraham Simatupang
5/20/2008
Hak cipta diilindungi undang-und
u dang
Osteoporosis: Gam
mbaran, Pencegahan dan Pengo
obatannya. 2
Tulang – Jaringan Tubuh yang Hidup
T
ulang adalah bagian sistem atau jaringan tubuh manusia atau
makhluk hidup yang termasuk golongan vertebrata. Tulang
merupakan jaringan tubuh yang keras dengan salah satu
tugasnya adalah turut membentuk struktur tubuh manusia dan
menyangga serta melindungi bagian-bagian tubuh manusia. Tengkorak
(batok kepala) misalnya, melindung otak serta struktur-struktur lainnya
di dalam rongga kepala. Tulang dada atau iga, melindungi paru-paru,
jantung serta bagian-bagian lainnya, sedangkan tulang belakang
bertugas sebagai penyangga struktur tubuh manusia secara
keseluruhan bersama-sama dengan
tulang betis dan paha.
Tulang juga berfungsi sebagai tempat
lekatnya otot-otot (origo dan insertio)
sehingga otot dapat melakukan gerakan
antar sendi yang disusun oleh tulang-
tulang sesuai fungsinya.
Tulang adalah organ tubuh yang “hidup” artinya, di dalam tulang terjadi
proses yang dinamis. Kita tahu, bahwa pada masa pertumbuhan,
tulang bertumbuh, bertambah panjang dan bertambah besar serta
bertambah berat. Hal ini berlangsung sampai kita berumur ± 30 tahun
(laki-laki) dan umur 20-an tahun pada wanita, setelah itu tulang akan
mulai mengalami pengeroposan. Di dalam tulang ada dua jenis sel
tulang yang bertanggungjawab atas keseimbangan tulang yaitu
osteoblast, sel tulang yang bersifat membangun dan osteoclast yang
bersifat merusak tulang. Aktifitas kedua sel ini dipengaruhi oleh
hormon-hormon seperti Parathormon, estrogen (wanita) testosteron
(pria), vitamin D, dan calcitonin. Dalam keadaan normal, kedua
kegiatan membangun dan merusak tulang dalam keadaan seimbang,
namun karena sesuatu hal atau karena ada peningkatan faktor-faktor
risiko, maka aktifitas osteoklas menjadi lebih menonjol, sehingga
terjadilah pengeroposan tulang secara perlahan-lahan. Akibat proses
ini, massa tulang menjadi lebih tipis, ringan dan keropos (porous)
Osteoporosis dibagi atas 2 jenis yaitu jenis primer yang dibagi lagi atas
3 bagian:
• Tipe 1 (pasca menopause), jenis ini mungkin disebabkan
karena berkurangnya hormon estrogen seiring dengan
menopause (mati haid).
• Tipe 2 (senil atau berkaitan dengan usia (tua), dan terakhir
jenis,
• Idiopatik, yaitu jenis yang tidak diketahui penyebabnya yang
spesifik. Jenis ini sering menimpa pada orang dengan
kelompok usia muda, di bawah 50 tahun
Tulang be
elakang (spiness)
Pangkal p
paha (hip)
Pangka
al lengan (wristt)
Ga
ambar 3. Da
aerah
tu
ulang yang sering ters serang osteoporosis se
ehingga memiliki
risiko tinggi untuk
u patah
Osteoporosis: Gam
mbaran, Pencegahan dan Pengo
obatannya. 6
Tabel 1. Faktor-faktor Risiko Terjadinya Osteoporosis
Mayor Minor
• Umur > 65 tahun • Riwayat penyakit hiperparatiroidisme
• Fraktur kompresi tulang belakang akibat trauma • Pengobatan dengan obat-obat anti kejang
ringan jangka lama
• Fraktur di atas umur 40 thn akibat trauma ringan • Asupan Kalsium yang rendah dari makanan
• Riwayat keluarga terhadap fraktur sendi • Merokok
panggul (hip fracture)
• Pengobatan dengan kortikosteroid jangka • Asupan alkohol yang berlebihan
panjang (> 3bulan)
• Sindroma malabsorpsi (gangguan absorpsi di • Asupan kafein berlebihan (> 4 cangkir/hari)
usus)
• Hiperparatiroidisme primer (aktifitas kelenjar • Penurunan Berat Badan (BB) yang drastis
paratiroid yang berlebihan) (>10% BB) di umur 25 tahun
• Hipogonadisme (kurang berkembangnya alat- • Pengobatan dengan heparin (obat yang
alat reproduksi) mencegah pembekuan darah) jangka
panjang
• Menopause dini (umur < 45 tahun) • Radang tulang/sendi (Rheumatoid artritis)
Struktur tulang yang padat terdiri atas matriks jaringan sel tulang
(osteosit) yang diliputi oleh berbagai macam mineral sebagai pengeras.
Mineral yangterbanyak adalah Kalsium, disamping Fosfor dan sejumlah
mineral lain dalam jumlah sedikit. Meskipun secara kasat mata tulang
kelihatan padat, namun secara mikroskopik struktur tulang berongga.
Kepadatan tulang diatur secara dinamis oleh berbagai macam faktor
terutama faktor hormon, diet yang mengandung mineral Kalsium,
Fosfor dan lain-lain.
Dari tabel dan keterangan di atas maka dapat diambil intisari tentang
siapa saja yang sebaiknya melakukan pemeriksaan densitas mineral
tulang (Bone Mineral Density), agar dapat segera diketahui keadaan
tulang dan tindakan-tindakan atau anjuran-anjuran yang dapat
disampaikan oleh dokter ke wanita tersebut.
Risiko terjatuh
Trauma/Jejas
Besarnya impak
D
i bawah ini, sekurangnya ada delapan mitos yang sering kita
dengar atau bahkan dipercaya oleh sebagian besar orang
tentang osteoporosis. Seperti mitos-mitos lainnya, apa yang
dianggap benar dalam mitos ternyata tidak benar berdasarkan bukti-
bukti ilmiah yang ada, karena itu penjelasan-penjelasan di bawah
kalimat atau pernyataan mitos ini, diperkirakan dapat
menyingkirkannya.
K
edua-duanya adalah kelainan yang mengenai tulang, namun
penyebab dan gejala berbeda. Osteoartritis adalah
peradangan yang mengenai persendian terutama panggul,
lutut, tangan dan jari. Reaksi radang ini merusak jaringan tulang
rawan antar sendi, sehingga terjadi pergesekan langsung antar
tulang, akibatnya timbul rasa sakit, kerusakan sendi, sehingga
pasien pun menjadi tidak dapat lagi bergerak dengan leluasa.
Penyakit ini jarang terjadi pada usia di bawah 45 tahun dan faktor-
faktor risiko terkena penyakit ini a.l. obesitas (kegemukan), tendensi
genetik (faktor keturunan), perempuan, dan kejadian trauma
sebelumnya.
Selain terjadi gesekan antar tulang karena tulang rawan menipis
atau menghilang sering juga terjadi pertumbuhan jaringan tulang
yang berlebihan, disebut osteofit yang menambah rasa sakit dan
menyebabkan berkurangnya mobilitas penderita. Sedangkan
spondilosis adalah osteoartritis yang mengenai persendian di tulang
belakang (vertebra). Jaringan lunak penghubung antar tulang
belakang ini mengalami kerusakan sehingga menipis dan juga
timbul osteofit.
D
alam kesehatan dikenal nasehat yang paling utama yaitu: “lebih
baik mencegah daripada mengobati”, artinya, ada banyak
penyakit yang sebenarnya bisa dicegah sebelum penyakit itu
benar-benar muncul, dan dalam banyak hal tentu upaya-upaya
pencegahan lebih mudah dilakukan dan murah, misalnya kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan merupakan upaya yang mudah dan
murah dibandingkan, bila tangan tercemar kuman Kolera atau
Salmonella yang dapat menyebabkan mencret-mencret (diare) yang
bahkan bisa menyebabkan kematian! Osteoporosis pun, sebagai salah
satu bentuk penyakit dapat dicegah yaitu dengan melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Melakukan aktivitas/kegiatan fisik: latihan (joging, senam,
stretching, jalan santai (brisk walking) dan latihan resistensi:
angkat beban, dll. (Hati-hati bila sudah didiagnosis osteoprosis
atau bila belum tahu kondisi tulang! Harus cek dahulu ke
dokter, sebelum melakukan latihan-latihan ini)
2. Asupan Kalsium yang cukup (2 gelas susu per hari dan jenis-
jenis makanan kaya akan Kalsium lainnya)
3. Bila Anda wanita yang sedang (pra-, peri-) menopause
konsultasikan ke dokter Anda apakah perlu mendapatkan
Terapi Sulih Hormon (Hormone Replacement Therapy)
4. Bila sedang dalam pengobatan yang menggunakan
kortikosteroid (untuk terapi alergi, asthma, artritis, sindroma
nefrotik, dll.)
5. Kurangi/stop alkohol
6. Stop merokok
Tabel 3. Asupan Kalsium di berbagai usia dan keadaan (Menurut National Institute of Health,
Amerika Serikat)
Suplemen Kalsium
Suplemen Kalsium dapat diberikan bila kita merasa dan yakin asupan
dari makanan kurang, atau memang dibutuhkan asupan yang lebih
banyak seperti waktu hamil, menyusui atau usia lanjut. Ada bermacam-
macam sediaan suplemen Kalsium y.i. Kalsium karbonat, fosfat dan
sitrat. Perbedaan dari ketiga macam Kalsium itu adalah kandungan
Kalsium elemental yang ada dalam masing-masing sediaan tersebut.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah: 1. Kemurnian, belilah
suplemen obat yang diproduksi dari produsen yang sudah dikenal; 2.
Daya kelarutan, penting untuk diketahui, bila anda coba larutkan tablet
Kalsium dalam segelas air dan setelah 30 menit tidak atau hanya larut
sebagian maka kemungkinan obat itu pun tidak akan larut di usus. Obat
yang dikunyah lebih baik, karena sudah larut sebelum masuk ke dalam
perut/usus; 3. Toleransi, tidak semua orang tahan dengan tablet
Kalsium, ada yang merasa kembung perut dan mual. Karena itu ada
baiknya dimulai dengan dosis yang rendah dahulu, jangan sekaligus
dosis besar mis. 1000 atu 1500 mg sekaligus!; dan 4. Interaksi, tablet
Kalsium dapat berinteraksi dengan antibiotik tetrasiklin dan suplemen
zat besi, sehingga kadar Kalsium yang diserap dari usus berkurang.
Agar Kalsium dapat diserap dari usus diperlukan Vitamin D, karena itu
asupan akan vitamin D perlu juga diperhatikan biasanya dalam
preparat atau suplemen Kalsium disertakan pula vitamin D di
dalamnya. Kebutuhan akan vitamin D adalah 400-800 IU (International
Unit) per hari.
Selective
Estrogen
Paratiroid hormon Terapi Sulih Calcitonin
Pilihan terapi Receptor Bifosfonat
(PTH) Hormon (Salmon)
Modulator
(SERM)
Alendronate,
Jenis Sintetis (Teriparatide) Estrogen Raloxifene Calcitonin
Risedronate
Nama dagang Forteo Macam-macam Evista Fosamax, Actonel Miacalcin
Indikasi/peruntukan Belum ditetapkan secara Prevensi dan Prevensi dan Prevensi dan Terapi untuk
resmi oleh FDA (Food & manajemen pasca terapi pasca manajemen pasca wanita pasca
Drug Administration, USA) menopause menopause menopause, dan menopause
untuk pria
Pemberian Pil, skin patch Pil setiap hari.
Injeksi setiap hari (di Semprot hidung
(koyo) tiap Pil setiap hari Alendronat tiap
bawah kulit) (tiap hari)
hari/minggu minggu
Catatan Diminum dengan
Diberikan pada
air segelas pada
Mungkin obat wanita yang
pagi hari dan harus
Diberikan selama 12-18 Biasanya kombinasi ini melindungi sudah
dalam posisi tegak
bulan dengan progesteron akan karsinoma mengalamai
serta tidak
payudara menopause 5
makan/minum 0,5
tahun ke atas
jam berikutnya
Efek-efek yang tidak Peningkatan Risiko
Hot flashes dan Nyeri otot dan
diinginkan Sakit kepala, mual, kram kanker payudara,
trombosis vena tulang, mual, iritasi Pilek
kaki trombosis vena
dalam osefagus
dalam
Semua pengobatan di atas harus disertai asupan Kalsium yang cukup (1000-1500 mg/hari) dan Vitamin D (400-800 IU)
Patah
Obat
tulang belakang bukan tulang belakang
Alendronate +++ ++
Calcitonin (semprot + 0
hidung)
Etidronate + 0
Fluorida ± -
Terapi sulih hormon + 0
(HRT)
Hormon paratiroid¶ +++ ++
Raloxifene +++ 0
Risedronate +++ ++
Derivat Vit D ± 0
+++ = memiliki bukti yang sangat kuat, ++ = memiliki bukti yang kuat,
+ = memiliki bukti yang kurang kuat, 0 = tidak ada efek, - = efek negatif
¶ = belum terdokumentasi adanya bukti pada fraktur tulang panggul
(hip)
M
encegah agar tidak jatuh merupakan hal yang bijaksana bagi
orang-orang usia lanjut maupun yang diduga menderita
osteoporosis, karena apabila hal itu terjadi akibatnya jauh lebih
berbahaya dan bahkan bisa mendatangkan maut! Di bawah ini
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah jatuh.
Di luar ruangan:
1. Dalam cuaca buruk, gunakan tongkat atau walker
2. Gunakan sepatu bot dengan sol karet atau sepatu dengan hak
rendah dan bersol karet.
3. Perhatikan permukaan lantai terutama lantai keramik dan
marmer. Bila dimungkinkan cari lantai yang menggunakan
karpet.
4. Gunakan tas pungggung daripada tas tangan untuk
mengurangi kemungkinan patah tulang tangan.
Di dalam ruangan/kamar:
1. Usahakan agar ruangan bebas dari benda-benda kecil (pinsil,
kelereng, mainan mobil-mobilan, dll) yang dapat membuat
tergelincir.
2. Usahakan agar lantai bersih namun tidak licin dan hindari lantai
yang berundak-undak.
3. Gunakan sepatu dengan hak rendah dan bersol karet.
4. Jaga agar kabel listrik, kabel telepon dan tali tidak
berseliweran. Bila memungkinkan, gunakan telepon tanpa-
kabel (cordless telephone) untuk menghindari Anda terburu-
terburu ke telepon bila hendak menjawab telepon dan terhindar
dari kemungkinan terjatuh karena terjerat kabel telepon.
5. Selalu tersedia senter di samping tempat tidur bila lampu
padam Anda tidak akan berjalan dalam gelap sehingga
mengurangi risiko terantuk perabotan atau terjatuh.
6. Tangga ke atas atau ke bawah harus dilapisi karpet atau
lapisan yang tidak licin serta memiliki penerangan yang cukup.
Salah satu kunci utama agar tulang kita tetap sehat adalah dengan
tetap bergerak dan aktif. Meskipun banyak penderita osteoporosis
menjadi ketakutan karena pengalaman patah tulang yang pernah
dialaminya atau menjadi sangat hati-hati dalam segala aktifitasnya agar
tidak terjadi patah tulang, namun dianjurkan agar mereka tetap aktif
melakukan kegiatan-kegiatan baik di rumah, di kantor atau di
masyarakat.
Dengan mempraktekkan sikap (postur) tubuh yang benar dan tetap
melakukan gerakan-gerakan tubuh yang benar (body mechanics),
maka kita dapat menjaga kesehatan tulang sambil tetap aktif secara
fisik. Hal yang penting dalam hal postur adalah
kesejajaran/kesegarisan (alignment) antara kepala, bahu, tulang
belakang dan pinggul. Postur tubuh yang benar meringankan beban
pada tulang belakang, posisi yang agak membungkuk, atau kepala
condong ke depan memberikan stress yang cukup berat pada struktur
tulang belakang, demikian pula apabila kita membengkokkannya ke
depan (membungkuk) atau memutarnya. Bila kita tetap aktif maka kita
menjaga agar otot-otot kita tetap kuat, refleks-refleks bekerja dengan
baik dan sistem keseimbangan pun terjaga dengan baik.
Di bawah ini disampaikan beberapa tips tentang postur tubuh dan
gerakan-gerakan yang dianjurkan dan harus dihindari pada penderita
osteoporosis.
Benar Salah
3. Duduk
3. Duduk
Benar Salah
Situs web:
Clinical features of osteoporosis di:
http://courses.washington.edu/bonephys/opclin.html
Osteoporosis di:
http://courses.washington.edu/bonephys/opop/opop.html
Makalah, Buku:
Sejak
S mahasiswa penulis s gemar menulis dan bergelut di pers
mahasiswa,
m beberapa
b tu
ulisannya diterbitkan di majalah ka ampus
Panorama,
P media
m pers (Suara Pem mbaruan) da an majalah PGI.
Sedangkan
S tulisan-tulisan ilmiah
i di bida
ang farmakolo ogi, kolestero
ol dan
pe
endidikan ke
edokteran terrsebar di beberapa jurna al kedokteran n dan
ke
esehatan ba aik dalam dan d luar neegeri. Aktifittas di organisasi
ke
emahasiswaa an a.l. sebag gai anggota Badan Perw wakilan Maha asiswa
da
an Ketua Sennat Mahasisw wa FK-UKI (19 984).
Pelatihan-pela
P atihan mengenai bidang fa armakologi kliinik, Rationall Drug
Prescribing
P dan
d Formulaarium Obat yang perna ah diikutinya
a a.l.
In
nternational Course on n Drug an nd Therapeu utic Commiittees,
Yogyakarta,
Y Indonesia, 20-27 June 2001 (WH HO dan Bagian
B
Farmakologi Klinik
K FK UGM), Sixth Training Course in Tea aching
Rational
R Pharmmacotherapy,, Rijks Univeersiteit Groninngen (Universsity of
Groningen
G andd WHO), Gron ningen, the Netherlands,
N 19-28 July 19999.
VIIIth
V South-eaast Asian Dru
ug Metabolism m Workshop, Center for Clinical
C
Pharmacology
P y and Drug Policies
P Studiies, Gajah Mada
M Universsity, di
Yogyakarta,
Y 188-20 Novemb ber 1996 dan
Advanced
A Couurse in Pharmmaceutical Scciences: Pha armacokineticss and
New
N Drug Deelivery, Fakultas Farmasi, Univesitas Gajah Mada a dan
Dept.
D of Pharmmacochemisttry, Vrije Univversiteit, the Netherlands, pada
bulan Agustus tahun1992.
Osteoporosis: Gam
mbaran, Pencegahan dan Pengo
obatannya. 38
Sedangkan pelatihan di bidang manajemen dan riset pendidikan tinggi
yang pernah diikuti a.l. Training of Trainers University Development,
University of Kassel, di Witzenhausen, Jerman, Juli 2005; University
Staff Development Programme, University of Kassel, Jerman, 1999;
Fellowship for Computer-assisted learning at the Faculty of Medicine,
The Free University (Vrije Universiteit), Amsterdam, Belanda, 1998 dan
Training on Strategic Programming for Research in University at
Santoso Consulting for Academic Development (SCAD), Yogyakarta,
1996.