You are on page 1of 20

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM I
1.1. Tujuan 1. Mengetahui fungsi komponen elektronika dasar dan lambang masing-masing komponen. 2. Mengetahui cara membaca nilai komponen elektronika dengan membaca kode yang tertera pada badan komponen. 3. Mengetahui cara membaca nilai komponen elektronika dengan mengukur menggunakan alat ukur. 1.2 Teori Komponen pasif adalah komponen elektronika yang bekerja tanpa membutuhkan catu daya. Contoh komponen ini adalah Resistor, Kapasitor dan Induktor. Kebalikan dari komponen pasif adalah komponen aktif, yang membutuhkan catu daya agar bisa bekerja. Contoh komponen aktif adalah Transistor. 1.2.1. Resistor Resistor adalah komponen pasif elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Satuan resistansi (hambatan) dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol . 1.2.1.1 Fix Resistor Cincin 1 : angka pertama Cincin 2 : angka kedua Cincin 3 : faktor pengali Cincin 4 : toleransi (%)

- Tabel nilai warna transistor

1|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010


Contoh membaca nilai resistor : Jingga Kuning Hijau Emas 3 4 5 5%

= 34 * 105 5% = 3400 k Nilai toleransinya = 3400 * 5% = 170 3400-170 = 3230 k 3400+170 = 3570 k Jadi, batas toleransinya adalah 3230 k 3570 k Maka nilainya

1.2.1.2. Variabel Resistor Yaitu tahanan yang nilainya bisa diatur sesuai dengan yang dibutuhkan, contoh penggunaannya adalah sebagai pengatur volume suara, bass atau treble.

1.2.1. 3. Tahanan Tak Linear Yaitu tahanan yang nilai hambatannya berubah tak linier. Perubahan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang dimaksud adalah suhu dan cahaya, yang terdiri dari: Tahanan berubah-ubah akibat pengaruh cahaya Salah satu contoh tahanan yang tergantung pada intensitas cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa disebut photo resistor. LDR terbuat dari bahan campuran cadmium selenida, Calmium sulfida, Indium Autimonide dan Lead Sulfida.

Tahanan berubah-ubah akibat pengaruh suhu Tahanan yang nilai resistansinya tergantung pada suhu disebut Thermistor atau kepanjangan dari thermal resistor. Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang akan memiliki nilai resistansi tinggi seiring dengan kenaikan suhu komponen ini disebut PTC (positif temperatur coefesien dan sebaliknya nilai resistansinya turun akibat kenaikan suhu disebut NTC (negatif temperatur coefisien). 1.2.2. Dioda Dioda berfungsi menjadi katode. atau diode adalah sambungan bahan p-n yang akan terutama sisi anode sebagai penyearah. Bahan tipe-p sedangkan bahan tipe-n

akan menjadi

Bergantung pada polaritas

tegangan yang diberikan

kepadanya, diode bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan positif). Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode ideal-konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada 2|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010


anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini disebut sebagai tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.

Light Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik.

Sebuah dioda biasanya

dianggap

sebagai

alat yang menyalurkan listrik

ke

satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".

1.2.3. Kapasitor (Kondensator) Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam

medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (F), jadi 1 F = 9 x 105cm.

3|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan besarnya kapasitansi. Pada Tabel berikut merupakan kode warna dari Kapasitor.

Selain nilai nilai kapasistansi yang ditentukan berdasarkan warna nilai kapasitansi suatu kapasitor seringkali di tuliskan di badanya dalam bentuk kode-kode huruf dan angka. Berikut adalah arti dari kode-kode tersebut : Arti Kode Huruf Kode Huruf MFD uF F n p F G J K M Arti Kode Huruf Satuan mikro Farad Satuan mikro Farad Satuan mikro Farad Satuan nano Farad Satuan piko Farad Toleransi 2% Toleransi 3% Toleransi 5% Toleransi 10% Toleransi 20% Arti Kode Angka Kode Angka 103 392 .1 1n5 22nK Arti Kode Angka 10x10 p=10 n =0,01F 39x10 p=3,9 n=0,0039F 0,1 F=100 n= p

1,5 n=1500 p=0,0015F 22n dengan Toleransi 10%

1.2.3.1 Kapasitor Tetap Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah. Kondensator tetap ada tiga macam bentuk: a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor) Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai 4|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010


kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF = 0,02 F. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 F b. Kondensator polyester Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya. c. Kondensator kertas Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator.

1.2.3.2 Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco) Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang

panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 F (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

1.2.4. Transistor

Transistor merupakan
terdiri dari tiga

komponen

elektronika

yang sebagai

lapisan

semikonduktor

contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).

Transistor PNP Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk: 1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC) 2.Sebagai penyearah 3.Sebagai mixer

Transistor NPN

5|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010


4.Sebagai osilator 5.Sebagai switch 1.2.5 Transformator (TRAFO) Transormator (atau yang lebih dikenal dengan nama trafo) adalah suatu alat elektronik yang memindahkan energi dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet. Trafo mempunyai dua bagian diantaranya yaitu bagian input (primer) dan bagian output (sekunder). Pada bagian primer atau pun bagian sekunder terdiri dari lilitan-lilitan tembaga. Pada bagian primer, tegangan yang masuk disebut dengan tegangan primer (Vp) dengan lilitannya disebut dengan lilitan primer (Np), sedangkan pada bagian sekunder tegangan yang masuk disebut dengan tegangan sekunder (Vs) dengan lilitannya disebut dengan lilitan sekunder (Ns). Sehingga didapatkan hubungan bahwa:

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. Jenis-jenis transformator
1.2.5.1 Step-Up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. 1.2.5.2 Step-Down

6|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010


Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC 1.2.5.3 Autotransformator

Transformator dengan sadapan

jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari

merupakan lilitan arus dengan primer, kawat

autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

Nama dan Simbol Komponen Rangkaian Elektronika

7|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

8|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

1.3. Hasil Pengamatan 1.3.1 . Membaca nilai resistor Kode Warna Nilai Hitung Nilai Terukur Kondisi (Baik/Rusak)

1.3.2 Mengamati pengisian dan pelepasan muatan Kapasitor a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar berikut. b. Aturlah saklar pada posisi A untuk melepaskan muatan kapasitor. c. Aturlah saklar agar berada pada posisi B dan perhatikan multimeter seiring dengan terisinya muatan kapasitor. d. Aturlah saklar pada posisi A perhatikan multimeter ketika kapasitor melepaskan muatan. e. Ulangi langkah b dan c, jawablah pertanyaan berikut: 1. Kapankah arus terbesar menuju kapasitor? 2. Kapankah arus terbesar mengalir meninggalkan kapasitor? 3. Kapankah terlihar bahwa tidak ada lagi arus yang mengalir dari atau ke kapasitor?

9|Page Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM II
2.1 Tujuan Mempelajari dan merancang rangkaian penyearah arus listrik bolak-balik (AC) pada Protoboard. 2.2 Bahan dan Alat R9 = 2k2 C7,C8 = 4700F D2 D3 T1 PL1 SW1 W Resistor 25V Electrolytic Capacitors 100V 4A Diode bridge 5mm. Red LED 220V Primary, 15 + 15V Secondary 50VA Mains transformer Male Mains plug SPST Mains switch

2.3 Teori Penyearah arus listrik ini menyearahkan sinyal masukan berupa arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal keluaran berupa arus searah (DC). Ada dua macam penyearah arus listrik bolak-balik yaitu: 2.3.1. Penyearah gelombang setengah penuh Penyearah gelombang setengah penuh berfungsi melewatkan sinyal ketika diode dibias maju dan memblok sinyal ketika dioda dibias mundur. Akibatnya pada setengah periode pertama ketika diode dibias maju sinyal akan dilewatkan,dan setengah periode kedua ketika diode dibias mundur dinyal akan diblok. Sehingga,terbentuk sinyal gelombang setengah penuh. 2.3.2 Penyerah gelombang penuh Penyearah gelombang penuh menghasilkan sinyal keluaran yang selalu berada di atas sumbu horizontal, walaupun input sinyal berada di bawah sumbu horizontal. Terdapat dua jenis penyearah gelombang penuh,yaitu dengan menggunkan sadapan tengah (center tap) dan dengan mengunakan jembatan diode (dioda bridge). Untuk membuat tegangan keluaran DC yang nilainya konstan digunakan kapasitor yang dirangkai secara paralel dengan output (RL). Kapasitor ini berfungsi sebagai filter atau perata gelombang. Nilai tegangan keluaran dapat berubah dengan perubahan yang diberikan pada output (RL). Untuk mengatasi masalah ini digunakan dioda sebagai regulator tegangan. Dengan demikian diperoleh tegangan keluaran yang konstan.

V AB

V AB

10 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010


Rangkaian penyearah setengah gelombang Rangkaian penyearah gelombang penuh

2.4 Skema Rangkaian

Gambar 1a 2.5 Tugas 2.5.1 Tugas Pendahuluan Rancanglah skema rangkaian pada gambar 1a menggunakan softwere EWB kemudian uji skema tersebut. 2.5.2. Tugas Akhir - Buatlah laporan sementara kemudian jawablah pertanyaan berikut: 1. Ukur tegangan pada titik D2, apakah tegangan yang terukur sama dengan 0V? 2. Ukur tegangan output rangkaian, apakah tegangan terukur sama dengan 22V? - Buatlah laporan praktikum dan kumpulkan pada praktikum berikutnya dengan menjawab pertnyaan berikut: 1. Jelaskan secara konseptual mengenai rangkaian dioda pada titik D2. 2. Jelaskan fungsi kapasitor C7 dan C8 pada rangkaian tersebut. 3. Jelaskan fungsi resistor R9 pada rangkaian tersebut. 4. Sebutkan fungsi dari LED pada rangkaian tersebut.

11 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM III
3.1 Tujuan Mengimplementasikan rancangan rangkaian penyearah arus listrik bolak-balik (AC) pada PCB. 3.2 Skema Rangkaian

Gambar 1b 3.3 Tugas Rancanglah rancangan rangkaian penyearah arus listrik bolak-balik (AC) pada media PCB.

12 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM IV
4.1 Tujuan Mempelajari dan merancang rangkaian Mini-box 2W Amplifier Bagian 1 pada Protoboard. 4.2 Bahan dan Alat P1 = 10K R1,R2 = 33K R3 = 33R R4 = 15K R5 = 1K C1,C2 = 10F C3 = 100F C4 = 470F Q1 = BC560C SW1 Log.Potentiometer 1/4W Resistors 1/4W Resistor 1/4W Resistor 1/4W Resistors 63V Electrolytic Capacitors 25V Electrolytic Capacitor 25V Electrolytic Capacitors 45V 100mA PNP Low noise High gain Transistor SPST switch

4.3 Teori Amplifier adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya. Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut sebagai fungsi transfer. Gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Penguat paling sederhana terdiri dari satu buah transistor. Ada tiga kemungkinan pemasangan transistor sebagai penguat, yaitu :Tunggal Emitor (Common Emiter), Tunggal Kolektor (Common Collector),Tunggal Basis (Common Base). Masing-masing pola diatas mempunyai karakteristik yang berbeda. Maisng-masing memanfaatkan fungsi pada kaki-kaki transistor. 4.4 Skema Rangkaian 1

2 3

4 13 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

4.5 Tugas 4.5.1 Tugas Pendahuluan

Gambar 2a

Rancanglah skema rangkaian pada gambar 2a menggunakan softwere EWB. 4.5.2. Tugas Akhir - Buatlah laporan sementara kemudian jawablah pertanyaan berikut: Untuk memahami prinsip kerja transisitor ubahlah nilai R pada P1 kemudian : 1. Ukurlah arus pada kolektor dan arus pada basis pada transistor Q1. 2. Buatlah tabel hasil pengukuran tersebut. 3. Buatlah kurva berdasarkan tabel tersebut. Apa kesimpulan anda? - Buatlah laporan praktikum dan kumpulkan pada praktikum berikutnya dengan menjawab pertnyaan berikut: 1. Jelaskan fungsi kapasitor C3 dan C4 pada rangkaian tersebut. 2. Jelaskan fungsi resistor R2 dan R3 pada rangkaian tersebut. 3. Jelaskan fungsi Transistor Q1 pada rangkaian tersebut.

14 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM V
5.1 Tujuan Mengimplementasikan rancangan rangkaian Mini-box 2W Amplifier Bagian 1 pada PCB. 5.2 Skema Rangkaian 1

2 3

5 Gambar 2b 5.3 Tugas Rancanglah rancangan rangkaian Mini-box 2W Amplifier Bagian 1 pada media PCB.

15 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM VI
6.1 Tujuan Mempelajari dan merancang rangkaian Mini-box 2W Amplifier Bagian 2 pada Protoboard. 6.2 Bahan dan Alat R6 = 1K R7 = 680R R8 = 120R R9 = 100R C7 = 470F C5 = 47pF C6 = 220nF C8 = 1000F D1 = 1N4148 8 = 1000F Q2 = BC337 Q3 = TIP31A Q4 = TIP32A SPKR 1/4W Resistors 1/4W Resistor 1/4W Resistor 1/2W Trimmer Cermet 25V Electrolytic Capacitors 63V Ceramic Capacitor 63V Polyester Capacitor 25V Electrolytic Capacitor 75V 150mA Diode 45V 800mA NPN Transistor 60V 4A NPN Transistor 60V 4A PNP Transistor 3-5 Watt Loudspeaker, 8, 4 or 2 Ohm impedance

6.3 Skema Rangkaian 1

2 3

Gambar 3a 16 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

6.4 Tugas 6.4.1 Tugas Pendahuluan Rancanglah skema rangkaian pada gambar 3a menggunakan softwere EWB. 6.4.2. Tugas Akhir - Buatlah laporan sementara kemudian jawablah pertanyaan berikut: 1. Hitunglah nilai hfe pada Q3 dengan menggunakan multimeter. 2. Ukur arus Ic dan Ib pada Q3 kemudian hitung hfe (hfe = Ic / Ib), bandingkan nilai hfe pada langkah 1 dan pada langkah 2. 3. Ukurlah arus pada kolektor dan arus pada basis pada Q3 kemudian buatlah tabel hasil pengukuran tersebut. 4. Lakukan langkah yang sama (langkah 3) pada Transistor Q4, apakah yang dapat anda simpulkan? - Buatlah laporan praktikum dan kumpulkan pada praktikum berikutnya dengan menjawab pertnyaan berikut: 1. Jelaskan fungsi dioda D1 pada rangkaian tersebut, apakah yang terjadi jika posisi dioda dibalik? 2. Jelaskan fungsi kapasitor C7 pada rangkaian tersebut.

17 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM VII
7.1 Tujuan Mengimplementasikan rancangan rangkaian Mini-box 2W Amplifier Bagian 2 pada PCB. 7.2 Skema Rangkaian 1

2 3

Gambar 3b 7.3 Tugas Rancanglah rancangan rangkaian Mini-box 2W Amplifier Bagian 2 pada media PCB.

18 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

PRAKTIKUM VIII
8.1 Tujuan Mengimplementasikan hasil rancangan keseluruhan rangkaian Mini-box 2W Amplifier pada PCB. 8.2 Skema Rangkaian Keseluruhan

Gambar 4 8.3 Tugas 1. Buatlah layout rangkaian gambar 4 menggunakan softwere EAGLE. 2. Gunakan layout tersebut untuk mencetak layout pada PCB. 3. Rangkailah rangkaian gambar 4 pada PCB tersebut. 4. Uji hasil rangkaian anda Mini-box 2W Amplifier, apakah berfungsi dengan baik? Jika tidak, identifikasikan kesalahan pada rangkaian anda dan lakukan perbaikan pada kesalahan tersebut.

19 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

Modul Praktikum Elektronika 2010

20 | P a g e Laboratorium Workshop Ilmu Komputer UNPAK

You might also like