You are on page 1of 37

ANTROPOLOGI DENTAL HANDOUT UNTUK MAHASISWA

Disusun oleh: Myrta D. Artaria

Bahan Kuliah Antropologi Dental Tujuan mata kuliah: Mempelajari: dasar-dasar anatomi dental (gigi) untuk mahasiswa non -kedokteran gigi variasi ukuran dan bentuk gigi sekuensi (urutan) munculnya gigi dan pertumbuhan gigi penentuan umur berdasarkan gigi aus pada gigi budaya mutilasi gigi mekanisme erupsi gigi Buku acuan: Scott, G. R. and Turner, C. G. (1997) The anthropology of modern human teeth: Dental morphology and its variation in recent human populations . Cambridge: Cambridge University Press.

Format: kuliah tugas-tugas quiz

Absensi dan daftar hadir: Mahasiswa diharapkan hadir setiap ada kuliah. Prosentase penilaian: Quiz dan tugas: 20% UTS: 30% UAS: (50%)

Sejarah antropologi dental (gigi) 1) 2) 3) 4) 5) Merupakan bagian dari ilmu alam Dikembangkan oleh Albert A Dahlberg, U of Chicago Faktor2 budaya (penggunaan, penyakit, sosial dan perilaku) Rasionalisasi utk studi dental antropologi Genetika dental: eksplan asi evolusi 1. Merupakan bagian dari ilmu alam a. merupakan bagian dari antropologi ragawi (yg merupakan bagian dari ilmu alam dan juga ilmu sosial) 2

Antropologi Dental

b. antropologi dental yg merupakan bagian dari antropologi ragawi: 1. menentukan karakteristik ras 2. dokter gigi tertarik pada karakteristik gigi, faktor2 sosial, yang mengkontribusi pada karies dan penyakit periodontal 3. paleoantropolog menggunakan gigi sebagai metode utk melacak evolusi dari order primata 2. Albert A Dahlberg dari Univ of Chicago: a. seorang dokter gigi dan prof essor yang tertarik pada variasi gigi modern b. Mengembangkan situs studi di Phoenix utk mempelajari Indian Southwest c. Mengumpulkan cetakan gigi bersama2 dengan informasi keturunan (genealogis) utk menentukan karakter2 yg diturunkan d. Membuat standard utk peneli tian gigi yg mengkarakterisasi populasi, dan membuat database utk komparasi e. Akan digunakan standard utk mengobservasi dan menjelaskan variasi dalam dua cara: Evolusi/seleksi dan keturunan adalah dua kekuatan yg mendorong evolusi dari karakteristik gigi banyak karakteristik gigi adalah diturunkan secara genetis dan karenanya unik utk setiap ras manusia seleksi bertindak sebagai kekuatan dalam evolusi, yang mengubah karakteristik gigi manusia 3. Faktor2 kultural (penggunaan, penyakit, perilaku sosial) penyakit karies gigi pada manusia modern bisa dibedakan dari populasi preagrikultural tembelan gigi dan pencabutan gigi utk kecantikan dan prestis utk mengilustrasikan ranking sosial perilaku- Eskimo menggunakan gigi mereka utk alat, menyebabkan pola keausan gigi yg berbeda 4. Rasionalisasi untuk studi antropologi dental: a. Interes intrinsic terhadap subyek. Merupakan sains murni b. Konsiderasi praktis: kesehatan individu, kecantikan c. Konsiderasi forensic Penentuan ras- anatomi gigi menentukan hereditas/keturunan. Popul asi yg berbeda mempunyai karakteristik gigi yg berbeda. Contoh: orang asia mempunyai akar gigi yg pendek dan mahkota yg besar, relatif terhadap orang eropa. 3

i.

Antropologi Dental

Determinasi umur. Gigi muncul (erupsi) pada masa2 yg bisa diprediksi, lalu statis setelah erupsi, t idak ada pertumbuhan. Hypoplasia: gigi berhenti tumbuh, menandai umur di mana malnutrisi dan penyakit terjadi pada masa pertumbuhan. iii. Informasi jenis kelamin. Tetapi tidak terlalu jelas utk menentukan dimorfisme seksual iv. Status kesehatan. Jika gigi binatang dalam kondisi baik, maka ada kemungkinan besar bahwa kesehatannya secara umum juga baik. v. Parentage. Dalam kasus anak kembar, gigi bisa digunakan utk menentukan parentage (siapa orang tuanya). d. Nilai akademis utk studi antropologi dental i. origin manusia: 50% dari pengetahuan kita ttg evolusi paleoantropologi datang dari studi variasi gigi. Gigi lebih unggul dari pada tulang krn lebih awet. ii. utk mengidentifikasi hubungan antara manusia modern dengan hewan2 lain (hubungan filogenetis) iii. segala sesuatu yg m irip ada kemungkinan punya hubungan. Kecuali ada konvergens. Yaitu Jika dua obyek berada di bawah kekuatan evolutioner yg sama tetapi tidak mempunyai persamaan lain. Contoh: sayap burung dan sayap kelelawar adalah dua bentuk yg berbeda. iv. Menjelaskan kegunaan gigi. Apa yg menjadi kensekuensi dari penggunaan gigi. Apakah penggunaan gigi berevolusi. a) karies gigi jauh lebih prevalent pada masyarakat post-agrikultural. Jumlahnya sudah mencapai tingkat epidemik dalam sejarah manusia b) Penyakit periodontal: bentuk epidemik yang lain, terjadi sejak 100-200 tahun ini. Apa yg telah dilakukan manusia dalam perilakunya shg menyebabkan penyakit periodontal yg epidemik 5. Genetika dental: eksplanasi evolusi. Mengapa gigi begitu berguna. a. gigi mempunyai komponen genetis yg sa ngat tinggi. Yaitu dalam: - Ekspresi: banyak cara/bentuk/ukuran di mana karakteristik (traits) dental bisa mengekspresikan diri - Kemunculan (occurrence) : suatu karakter (trait) itu absen atau ada, merupakan sesuatu yg lebih powerful dari pada ekspres i. b. gigi adalah bagian yg paling tidak terpengaruh oleh faktor2 lingkungan. Sementara itu tulang lebih dinamis dan bisa terjadi remodelisasi. Gigi lebih statis. c. Gigi tidak mengandung variasi hormonal seperti tulang. Ketika pengaruh lingkungan terjadi, i ni akan terlihat jelas pada gigi. Contoh: syphilis, karies. 50% variasi pada tulang disebabkan oleh faktor2 non -genetis. 4

ii.

Antropologi Dental

d. Fungsi dentisi diketahui. Untuk Mastikasi dan alat. Ada elemen2 pada tubuh kita yg tidak kita ketahui kegunaannya. e. Mudah utk mengkompar asi populasi yg masih ada dan yg sudah punah. f. Gigi kebanyakan bersifat kristal, sangat sedikit mengandung bahan2 organik: shg merupakan bagian tubuh yg paling keras. g. Ada 32 gigi utk bisa dipilih. Dan banyak fitur (features) gigi yg bisa dipelajari h. Perbedaan umur diminimalisasi pada gigi. Tidak banyak perbedaan fitur antara gigi susu anak dengan gigi orang dewasa. i. Perbedaan seksual diminimalisasi. j. Diagenesis. Tidak mreteli (menjadi rapuh/terjadi disintegrasi) meskipun tertimbun tanah lama.

Quiz: 1. Siapa yang pertama kali mengembangkan studi antropologi dental? 2. Apa kegunaan antropologi dental untuk seorang paleoantropolog? Gigi mempunyai kualitas yg berharga utk studi antropologis krn dia tahan lama, bisa terkonservasi shg secara evolusi bisa dipelajari, tetapi juga gampang beradaptasi. Gigi banyak mempunyai sifat2 yg ditentukan dari genetika. Gigi merupakan refleksi perilaku, ekologi, dan diet. Kategori riset: morfologi, metrik, kesehatan, evolusi, pertumbuhan, genetika, penggunaan, forensic, penyembuhan etnografik Gigi mempunyai ciri2 yg memungkinkan peneliti utk mendeskriminasi antara ras2 geografis melalui morfologi mahkota gigi Variasi ukuran gigi. Ukuran gigi lebih responsive terhadap seleksi/faktor2 lingkungan dibanding morfologi. Morfologi mahkota dan akar yg diskrit (ada atau absen). Karakter (trait) biologis bisa berguna utk analisis sejarah evolusioner jika banyak bagian dari variasi itu merupakan variasi genetis. Hypodontia: kurang dibanding jumlah normal Hyperdontia: lebih dibanding jumlah normal Komponen Penrose shape. Ukuran proporsi gigi. Bentuk (shape) adalah lebih reliable dibanding variasi ukuran (size) utk menjelaskan hubungan taksonomis (taxonomic relatedness). 5

Antropologi Dental

Surficial morphological traits of mahkota gigi memnunjukkan si gnificance difference dalam frekuensi di antara major races. Mis. Shovel shape, Carabelli trait, cusp 6 Variasi morfologi gigi bisa digunakan utk mengukur: affinitas populasi; bisa dibandingkan dg afinitas bahasa. Term: Dentochronology (Turner); MMD (mean measure of divergence) hubungan antar populasi Sinodonty: morphology trait. Karakterisasi dari mongoloids (china, jepang, populasi benua amerika/American Indians) Sundadont: asia, Polynesia, Micronesia, Jomon di jepang. Microevolutionary perspective 1. tooth loss= death (In hominid ancestors) 2. cultural mechanism mengubah the equation of tooth loss=death; melalui: dietary changes and food technology a. perubahan diet/pola makan b. teknologi makanan yg baru 3. Ukuran gigi mengecil sejalan dengan berjalannya waktu. (nat ural selection on tooth size) -> natural selection on tooth size Brace (probable mutation effect) VS Somatic budget effect. Probable mutation effect (Brace): selama suatu massa gigi tertentu itu sensual terhadap fungsinya untuk survival, tekanan selektif tetap ada, atau meningkat, terhadap dimensi gigi. Somatic budget effect: ketika gigi yg besar tidak lagi diperlukan, ukuran gigi mengecil karena energinya dibutuhkan di bagian tubuh yang lain. 4. Seleksi alam pada variasi morfologi mahkota gigi shovel shaped incisors (Neanderthal, Eskimos). Memperbesar massa dan efisiensi gigi utk mengunyah. Ada sedikit bukti bhw seleksi memainkan peran yg besar thd shovel shape. Carabellis cuspmorfologi dental yg cukup banyak ditemukan, terutama di eropa. Melalui antropologi dental bisa dipelajari: Gene flow. Estimasi derajad gene flow melalui ukuran mahkota gigi /morphological traits Gene driftkurun wkt yg pendek. Konsekuensi kolonisasi thd struktur populasi dan akumulasi perubahan genetis secara random, yg terefleksi o leh founder effect dalam populasi kecil. Mutasi Variation due to cultural factors Reading behaviour from teeth Keausan gigi yang disebabkan oleh gerakan mengunyah dibagi dua: a. Attritionkontak antara gigi dengan gigi b. Abrasionkontak antara gigi dengan obye k asing Faktor ekonomi dari penyakit gigi (dental pathology): karies gigi penting dipelajari, karena ada hubungan dengan evolusi produksi makanan. Ancient population did Antropologi Dental 6

develop carries but in different locations than modern populations. Karena aus gigi di bagian mahkota berkurang, maka karies gigi pada populasi modern dialami pada permukaan oklusi (permukaan kunyah), pada cekungan2 dan fisura2, dan juga pada sela2 gigi. Pits and fissures tidak gampang aus/halus pada populasi yg makan makanan halus (shg cekungan2nya gampang ditempeli mknn lalu menjadi karies). Stress on teeth. associated with other indicators of stress: Harris lines, hypoplasia, small adult stature, high infant mortality. Kendala2 mempalajari dentisi: 1. morfologi gigi tidak nampak jelas la gi, krn makin tua orang, gigi makin banyak aus 2. Signifikansi morfologi mahkota dan akar gigi dari segi evolusi tidak banyak diketahui. 3. Kita tidak tahu berapa banyak gen yg terlibat dalam pembentukan suatu cusp 4. observasi terhadap sifat2 morfologis bersifat subyektif 5. Tidak diketahui range keseluruhan karakter atau traits anatomis pada species manusia 6. Kurasi museum sangat destruktif terhadap gigi a. Kesalahan dalam menangani spesimen, shg tidak memproteksi gigi b. Air pada gigi terhidrasi. Padahal air membuat gigi kuat. Kalau kehilangan kandungan air, gigi menjadi rapuh. 7. Karies gigi menyebabkan ketidakjelasan morfologi gigi . Age 12 -20 best time to study dentition Ada 32 gigi per person (gambarkan figure yg menunjukkan buccal, lingual, distal, mesial, incisor, canine, premolar, molar, dst). Premolars are bicuspids (punya dua cusp). Primitive mammals had 44 teeth. Premolar pertama dan kedua (P1 dan P2) yg sebenarnya itu telah musnah. Yang ada pada kita sekarang (yg dinamakan P1 dan P2) itu sebenarnya adalah P3 dan P4.

Occlusal (oklusi) Crown (mahkota) root (akar) apical

1. 2. 3. 4. 5.

mesial: menunjuk pada aspek frontal mulut distal: aspek posterior dari gigi lingual: ke arah lidah buccal: ke arah pipi occlusal; area yg ada kontak dengan gigi lain (utk mengu nyah) 7

Antropologi Dental

6. apical: towards the root. Apex: point 7. interproximal: permukaan antara dua gigi 8. labial: gigi yg bisa dilihat ketika kita tersenyum Semua gigi yang jauh dari aspek labial (behind the canine) itu mempunyai lebih dari satu akar gigi. Dentine: padat Cement: porous, seperti lem yg melekatkan pada rahang. Benang2 Fibers dari jaringan periodontal bisa menancap pada cement yg melekatkan gigi pada rahang. Tulang Alveolus: tulang yg merupakan bagian dari mulut. Juga bagian dari apparatus. Gigi tertanam pada rahang alveolar. Pulp chamber (ruang pulpa): berisi jaringan syaraf, dan pembuluh darah Apical foramen: ujung akar gigi, di mana arteries, veins, nerves, dan lymph keluar. Pulpa menjaga jaringan di sekitar. Yaitu: Menjaga balans hidrostatis. Molekul2 a ir mengalir di dalam dentin, ini merupakan bagian dari system sensor. Bekerja seperti barometer. Ketika tekanan hidrostatik rendah, air mengalir ke dalam, dan ketika tekanan kuat, air mengalir ke luar. Dengan adanya sensor ini, gigi bisa merasakan partike l pasir di dalam mulut. Gigi bisa merasakan tekstur dan panas.

II.

Gingival tissue (jaringan gusi). Jaringan yg kontak dengan gigi

Berada di dalam mulut. Pada jaringan yg kontak dengan gigi, jaringan itu lebih keras, kurang mempunyai cairan, dan membentuk suaatu plester terhadap gigi, utk melindungi jaringan periodontal. Kalau ada jaringan gusi yg rusak, perekatan ini menjadi rusak, lalu mengekspos jaringa periodontal dan menyebabkan penyakit periodontal. II. Deciduous (gigi susu) dan dentisi permanen Multiple setsharks 2 setshumans 1 setother mammals a. deciduous teeth Giginya kecil2, krn diperuntukkan mulut dan wajah yg kecil . 20 gigi, 4 incisors, 2 canines, 4 molars 212 212 molar permanen tidak mempunyai gigi susu pendahulu premolar permanen tumbuh di bawah molar anak bayi gigi susu itu sgt primitif, seleksi tidak banyak berperan terhadapnya

III.

Seleksi alam telah mempertahankan dentin, enamel, cementum, dan pola ICPM (incisor, canine, premolar dan molar). A. Shovel shaped incisors 8

Antropologi Dental

1. Aspek lingual incisors m empunyai bentuk spt sekop. Ekspresinya bervariasi, dan bisa juga absen/tidak ada. 2. Aspek lingual incisor lebih bervariasi. (discrete characters are controlled by single gene, shovel shaped is not discrete). Continuous characters controlled by more than one gene. 3. shovelling merepresentasikan hyperthropy suatu deviasi dari sisi lingual dan distal dari suatu incisor. Ada accessory ridge dari sisi mesial dan distal incisor. Merupakan quasi continuous traitlebih dari satu gen yg terlibat dalam produksi fenotipe shovel shaped 4. Hrdlka 1920 Am. J. Of Phys anthrop. a. yg pertama menyelidiki sifat quasi continuous shovel shaped incisors b. mengembangkan 4 kelas grading scheme ranked 1. no shovel 2. weak shovel 3. moderate shovel 4. strong shovel no 1 dan 2: orang eropa dan afrika no 3 dan 4: orang asia, American indian c. Dia mengembangkan skala ranking nominal. Ranked= semua interval antara ranking2 itu adalah sama, bisa digunakan utk test chi square non -parametrik. d. Shovelling trait juga terjadi pada chimpanzees, monkeys dan old character (human fosil) 5. Double shovels a. additional ridges pada permukaan labial (buccal) b. merupakan gigi dengan ekspresivitas tinggi (variasinya banyak) c. double shovel merupakan gigi dengan konstruksi yg sgt kuat. Dengan double shovlel, gigi bertambah kuat dan massanya (area) bertambah d. Double shovel distribusi geografis yg sama dengan shovel shape e. Shovelling dan double shovelling mempunyai korelasi yg lemah, tetapi tidak berarti mereka dikontrol oleh gen yg sama. Keduanya merupakan karakter yg berbeda. A spearman rank correlation would show that they are poorly correlated f. Seseorang bisa punya shovelling tapi tidak punya double shovelling. g. Shovelling selalu lebih jelas terlihat pada incisor 1 dan 2 atas

Antropologi Dental

Tugas kelompok dalam kelas: (terserah satu kelompok berapa o rang) gambarkan penampang gigi -geligi tiap orang dalam kelompok. Identifikasi mana buccal, lingual, oklusal. Identifikasi juga: gigi incisor 1 dan 2, canine (taring), premolar 1 dan 2, dan molar 1, 2, dan 3 berapa jumlah gigi keseluruhan gigi yg hilang/tanggal. Gigi yang ditembel Gigi yang mengalami atrisi/abrasi Gigi yang bolong/karies Apakah ada tanda2 stress (garis2) pada gigi Apakah ada shovelling pada incisor? Gigi yg mana?

B. Incisors Tuberculum Dentale (upper incisors only) 1. Lingual tuberculum dental e (=lingual cusp) mempunyai variasi yg sangat banyak 2. cusp= segala bentuk tonjolan gigi yg punya puncak bebas, yg berasal dari cingulum. Cingulum= zona seperti sabuk yg melingkari dasar mahkota gigi. shovel cusp cingulum

tuberculum dentale

tuberculum dentale bisa berbentuk spt ridge (not a true cusp)

Bisa juga lebih dari satu lingual ridge, bagian dari suatu continuom. Filogenesinya tidak banyak diketahui. Ridge can lead to a cusp. Manusia modern cenderung punya weak ridge (rid ge kecil). Antropologi Dental 10

Kera (Gorilla dan chimps) bisa mempunyai strong ridge (ridge besar) atau bbrp cusps. Neanderthalvariasi tuberculum dentale -nya mirip dengan kera. Native americansmempunyai frekuansi tinggi one -large-free-cusp di incisor-nya. (Besar dibanding populasi lain).

C. Interruption groovemenginterupsi enamel 1. berhubungan dengan fenomena tuberculum dentale 2. cukup sering dijumpai pada orang asia tuberculum dentale (ridges) interruption groove D. bentuk incisor 1. Bentuk incisor cukup bervariasi 2. rasio ukuran antara central/lateral incisor: Eropa: rasio tinggi 1st incisor terhadap 2 nd incisor. Asia: rasio rendah, lateral incisor diameter sama dengan diameter central incisor. I 2 I1 Eropa

I2 Asia

I1

3. Incisor winging a. how do you maintain big teeth within a small face? As our braincase enlarged, our faces needed to be smaller. Orang Eropa sacrifices lateral incisor (mengecil). Orang asia merotasi central incisor. Populasi mereka menyeleksi gen yang bisa menyeb abkan gigi berotasi sebelum gigi muncul dari dalam gusi (erupsi). Dengan cara ini populasi asia bisa mempertahankan incisor berdiameter besar tetapi tidak membutuhkan banyak tempat. b. Dual classification 1) weak winging 2) strong winging Bisa juga terjadi unilater al winging, bilateral winging, nonwinging, counterwinging(di mana pinggir bagian mesial mencuat keluar). 11

Antropologi Dental

Asia

Eropa

III.

c. Most populations are nonwinged 1) american Indians, Asia utara adalah yg paling tinggi frekuensi dijumpai. North asia: north of the yellow river and Yangtze river; presence of bamboo on ecological marker for the southern asia/south border of asia. d. Europeans: alih2 winged, mereka mempunyai diameter lateral incisor yg lebih kecil, ta pi kemudian mereka mempunyai jumlah cusps yg lebih banyak e. Winging dan tuberculum dentale ada hanya pada upper incisor. Canines (gigi taring)

A. Upper canines. 1. Canine lebih bulat dari pada incisor 2. ridge yg paling besar pada permukaan medial berbentuk tuberculum dentale 3. bisa mempunyai distal accessory ridge (discovered by G. Richard Scott). Laki2 mengekspresikan ridge ini lebih sering. Sexually dimorphic.

Canine cusp Distal accessory ridge Medial ridge tuberculum dentale

B. Permukaan Buccal canine 1. Bisa mempunyai double shovelling, juga bisa sexually dimorphic 2. Double shovelling bisa terjadi pada incisors dan canines

Antropologi Dental

12

C. Garis besar bentuk canines (upper canines) Lebih menyerupai golok. Lebih bulat penampangnya dibanding incisor dilihat dari c ross section. Canine bawah lebih kecil, lebih halus, variasinya lebih sedikit. D. Bushman Canine C (Upper canine) 1. Dr. Morris menemukan suatu bentuk canine yang bisa digunakan untuk menandai suatu populasi. 2. Ciri khas ini terdapat pada aspek lingual 3. Ada tuberculum dentale 4. Sisi mesial, jika ada pinggirannya yg berbentuk shovelling (jika shovellingnya besar) bisa berasimilasi dengan tuberculum dentale dan menyebabkan gigi asimetri 5. Bentuk seperti ini banyak terdapat pada suku Bushman, orang2 San dari bagian selatan gurun di afrika. Juga terdapat pada suku Bantu, dengan frekuensi lebih rendah. 6. Pada suku Bushman: 40%, Bantu: 20%, Eropa: >10%, Indian Amerika: 1%, Asia: 1-2%. 7. Ciri khas ini mempunyai komponen genetis yg sangat tinggi. Bagus utk studi asal usul Homo sapiens. IV. Premolars (uppers)

1. mempunyai 2 cusp inti 2. mempunyai variasi terendah dibanding gigi2 yg lain 3. cusp lingual bergeser ke arah mesial. Bagian tengah berpindah ke arah mesial. Sifat gigi yg spt ini bisa digunakan utk membedakan antara asia dan non asi a. Asia mempunyai frekuensi lebih tinggi dengan ciri2 seperti di atas, dibanding non asia. 4. Cusp lingual mungkin mempunyai 2 cusp, meskipun kondisi ini jarang terjadi 5. Uto-aztecan premolar. Tepi medial -lingual pada cusp buccal bergeser ke arah distal pada bbrp individu, menyebabkan penampakan assimetri. Sebuah fossa berkorelasi dengan pergeseran ini. Premolar Uto -aztec ditemukan dalam frekuensi tinggi di populasi mulai Utah ssampai dengan Guatemala. Terdapat pada suku Papago. Ciri khas ini mrpk indicator yg baik utk asal-mula secara geografis dari suatu populasi. Dalam sample, 5 % menunjukkan ciri khas ini. Merupakan karakter yg sangat jarang dijumpai, tetapi tidak terbatas hanya pada kelompok berbahasa Uto -aztec saja. Satu kasus Uto-aztec dijumpai di Australia. Satu kasus dijumpai di Asia utara. Premolar Uto-aztec ditemukan di populasi new world (benua amerika), kecuali pada suku Nadene dan Eskimo. Frekuensi uto -aztec di suku aleut adalah 0%. Di antara Nadene masih dipertanyakan tapi sudah pasti sangat jarang. Karena karakter inilah bisa dikatakan bahwa suku Aleut dan Nadene tidak mempunyai hubungan genetis yg dekat dengan kelompok2 american indian yang lain. Karakter ini mungkin telah bermutasi di beberapa kelompok suku. Premolar Uto -aztec bisa memberi kita gambaran tentang

Antropologi Dental

13

suku2 di pinggiran pasifik. Dari sini bisa diselidiki apakah aborigin di Australia mempunyai hubungan genetis (tetapi cukup jauh) dengan orang asia. 6. Odontome. Beberapa sel melarikan diri dari ketentuan utk berkembang menjadi mahkota gigi, lalu berkolonisasi di area yg tidak semestinya. Hasilnya adalah suatu struktur yg mempunyai dentin dan enamel, berbentuk runcingan dengan panjang mulai dari 0.5 sampai dengan 4 mm. Runcingan ini bisa patah, tapi biasanya bisa diketahui kalau pernah ada di sana.

Odontome Lingual cusp Buccal cusp

Odontome banyak dijumpai di orang asia. Merupakan ciri khas bagi orang asia. Tidak dijumpai pada eropa maupun afrika. Karakter ini dijumpai pada 2% populasi asia. 7. Catatan akhir: a) karakter2 di a tas memungkinkan kita utk memisahkan dua divisi besar: Asia dan Eropa/ Afrika, b) Karakteristik dental cocok dengan geografi, misalnya bisa dikatakan bahwa ada lebih banyak gene flow antara eropa dan afrika (kurang ada barier geografis) dibanding dengan as ia (di mana ada barier besar) dengan eropa. Tugas kelompok dalam kelas: Identifikasi pada masing2 anggota kelompok, apakah ada yg mempunyai: tuberculum dentale? Bila ada, pada gigi yg mana? Pengecilan diameter incisor 2 (dibanding incisor 1)? Incisor winging? Bila ada, pada gigi yg mana?

Antropologi Dental

14

I.

Premolar atas. Premolar atas sangat bervariasi!!

Hiraukan variasi pada buccal cusp. A. Relationship dari lingual cusp (seharusnya ada cetakan utk acuan)

Buccal Lingual -----------------------------------------------------------------------------------------

1 cusp

1 cusp

M>>D M>D 2 cusps 2 cusps

M=D 2 cusps

M<D 2 cusps

M<<D 2 cusps

3 cusps

3 cusps

A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 ----------------------------------------------------------------------------------------Keterangan: M>D berarti mesial cusp lebih besar dari pada distal cusp A= absent (Baca Kraust dan Furr 1953)

II.

Molar. (Molar bawah)

13 5

2 4

Sekuens dari akuisisi berkaitan dengan nomer di atas. Cusp 1 adalah yang paling tua. Cusp 5 adalah yang paling muda. (Kurang jelas: tua dalam artian pertumbuhan, ataukah dalam artian munculnya di linea mamalia? Perlu di check lagi di buku teks) Molar mamalia mempunyai sifat heterodonty. Merupakan ciri khas yg membedakan mamalia dari pada amphibi a. A. Cusp pattern Gigi mana yang kontak dengan central fossa. 1. Pattern Y. Kontak antara cusp 2 dan 3. Baca Jorgensen 1955. Dryopithecus (Myocene apes, 25 MYA) sudah mempunyai pola seperti ini (Baca W. K. Gregory 1920s). (Baca juga Hellman): Kera Myocene su dah mempunyai Y pattern. Dryopithecus, manusia modern, kera besar (apes), semua mempunyai Y pattern. Ini merupakan tanda bahwa manusia mempunyai hubungan dengan kera myocene.

Antropologi Dental

15

2. Pola + Semua cusps mempunyai kontak

Jorgensen membuat standard pola2 Y, + dan X 3. Pola X Yang ada kontak adalah cusp 1 dan 4 4. Geo-distribution dari pola-pola cusps a. Pola Y: distribusi sangat tinggi di benua amerika b. Pola Y pada molar ke dua berubah ke arah pola + dan X (sekitar 20%) c. Pola X pada molar ke 3 lebih sering terjadi B. Cusp 6 M 1 B3 5 D M mesial B buccal L lingual D distal 1-6: nomer cusp Cetakan standard utk menentukan grading scale dari cusp 6: 0= tidak ada cusp 6 1= cusp 5>>6 2= cusp 5>6 3= cusp 5=6 4= cusp 5<6 5= cusp 5<<6 Distribusi geografis cusp 6: Tingggi di asia utara dan American Indians. Rendah di Eropa. C. Cusp 7 Distribusi geografis: tinggi di afrika, rendah di eropa D. Protostylid 1. bukan cusp beneran 16 2 4 L 6

Antropologi Dental

2. terdapat pada bagian buccal dari cusp 1 pada molar bawah. Protostylid ini menempel pada protoconid 3. id = gigi bawah. sty= tidak berasal dari cingulum, cone=berasal dari cingulum 4. plaque (cetakan) utk standardisasi protostylid dikembangkan ol eh Dahlberg.

D
buccal pit, bagian dari kontin um genetic utk protostylid

2-7

5. distribusi geografis dari protostylid: cukup sering didapati pada American Indians, frekuensi rendah di asia utara sangat jarang didapati di daerha2 lain. Jadi merupakan genetic marker yang sangat kuat. 6. Ada seorang mahasiswa Arizona state U (Ed Harris) yg mempelajari protostylid, menyimpulkan: a. protostylid dikontrol oleh genetic yg kuat b. sangat berguna karena terdapat pada bagian/sisi gigi yg tidak gampang aus, dan cukup tahan lama. E. Anterior fossa 1. marker yang sangat berguna utk mendeteksi hominid 2. berguna utk diferensiasi species F. Deflecting wrinkle (DW) 1. Ditemukan oleh F. Weidenreich 2. semua cusp punya 3 ridge (tepian). Tepi medial pada cusp 2 mungkin terdefleksi ke arah distal 3. Deflecting wrinkle ditemukan pada H. erectus di Choukotien, 450,000 thn yl, pada fosil di gua bagian bawah. 4. Distribusi geografis deflecting wrinkle: sangat tinggi pada asia modern, frekuensi rendah pada populasi lain. Jadi merupakan kontinuitas gen etis dari H. erectus di cina di asia, sejak 450.000 TYL. 5. Seleksi alam tidak terjadi pada DW, krn biasanya sudah hilang karena aus pada usia sexual maturity. Tidak punya fungsi. Hanya sangat berguna utk studi asal -usul manusia.

Antropologi Dental

17

MOLAR ATAS F. Hypocone 1. Cusp yang paling muda dalam evolusi molar. Sangat bervariasi. 2. Cetakan/plaque utk hypocone: diberi skala mulai dari 0 (absent) sampai 4.

3. molar atas pertama (M1), sangat sedikit variabilitas nya. Hypocone besar. Molar atas ke dua (M2) sangat bervariasi. 4. Distribusi geografis hypocone: Eropa: tidak ada, Asia: ada, tapi sangat bervariasi, Afrika: sangat sering didapati. G. Metacone 1. 2. 3. 4. Cusp ke 3 Bervariasi Stabil pada molar 1 (M1) Molar ke dua (M2) lebih bervariasi

H. Carabelli cusp (CC) Mesial-lingual accessory cusp. Terdapat pada Cusp 1 Trait yang sangat tua, bahkan kera besar (ape) punya. Berasal dari cingulum Terdapat pada M1, tapi tidak terdapat pada M2. Ini merupakan pengaruh genetis. Mempengaruhi M1, tapi kehilangan pengaruh pad M2 dan M3. 5. Distribusi geografis CC: ciri khas orang eropa, hampir semua orang punya. 1. 2. 3. 4. I. Cusp 5 1. berkorelasi tinggi dengan gigi complex. ( maksudnya??? Check di text book ) 2. Distribusi geografis: asia utara dan Australia. Keduany a mempunyai gigi yang complicated. Pertumbuhan Molar. A. Pertumbuhannya terdisrupsi di bagian akhir (pada molar ke 3/ M3), sehingga menjadi resesif atau bahkan hilang/tidak tumbuh. Dari segi ukuran, M1>M3. Dalam populasi, M3 bisa jadi lebih besar dari M1, namanya hypertrophy; atau lebih kecil dari M1, namanya hypotrophy hypertrophy lebih sering terjadi pada M3 bawah, hypotrophy sering terjadi pada M3 atas. skema pertumbuhan: besar -normal-kecil-absen (ada/absent) III.

1. 2. 3. 4.

Antropologi Dental

18

5. Jika molar absen secara congenital, berarti gen ini kehabisan bensin pada molar ke 3. B. Peg shaped 1. M3 atas. Apabila M3 mengecil, atau lebih kecil dari normal, tetapi masih punya morfologi. Masih bisa dilihat ada cusp, ini bukan peg shaped. 2. Peg shaped adalah M3 yg punya diameter sekitar 7 mm, kehil angan morfologinya, dan menyerupai peg. 3. kemungkinan dikontrol oleh gen yg cukup kuat. Aleut Eskimo mempunyai peg shaped, tetapi sangat jarang dijumpai di daerah lain. C. (Missing) M3 atas Aleut Eskimo merupakan populasi yang kehilangan M3 atas secara conge nital. Secara keseluruhan (tidak hanya di Eskimo saja), individu tidak punya M3 atas adalah sekitar 30%-40%. Pada orang Aleut Eskimo, mereka tidak punya M3 atas, padahal ini counter intuitive karena mereka justru menggunakan giginya lebih sering dari pad a populasi lain. Jadi seleksi alam diperkirakan bukanlah yg berperan thd hilangnya M3 atas ini. Orang asia tenggara juga banyak yg mengalami M3 absensia congenital. ( jadi apa penyebab tdk tumbuhnya M3? Mungkin berkaitan dg makin kecilnya rahang, dan tidak perlu lagi banyak gigi utk mengunyah makanan yg empuk? Tapi kenapa banyak terjadi khususnya pada orang aleut Eskimo dan asia tenggara?)

Quiz: 1. Apa yg dimaksud dengan pola + dan pola x? 2. Pada suku bangsa mana banyak dijumpai kasus M3 absensia congenital? Parastyle. Terdapat pada Molar atas, buccal. Gigi Supernumerary. - Gigi extra pada field - Terdpt pada aspek distal pertumbuhan field, atau berdampingan dengan field - Supernumerary premolar terdapat pada bagian lingual - Gigi supernumerary mungkin merupa kan indikasi dari gigi set ke 3. Ditentukan secara genetis. Tidak diketahui kapan mulai ada. - Gigi supernumerary juga bisa muncul di foramen palatin (rahang atas), tapi tidak di tulang alveolar. Santa Barbara Channel Islands. Frekuensi tinggi canine yg tum buh di antara premolar. Ada basis genetis. Meskipun banyak dijumpai di kalifornia, tapi juga dijumpai pada orang2 dari bagian dunia yg lain.

Antropologi Dental

19

Akar gigi A. Akar gigi rahang atas 1. radicals: bagian dari akar yg terikat oleh dua cekungan developmental. 2. Akar M2 atas, bagus utk karakterisasi populasi. (Hitung akarnya, pada rahang atas).

I.

Gambar akar gigi secara cross -section 1 akar, 1 radical

1 akar, 2 radical radical 1 radical 2 developmental groove (cekungan) developmental groove (cekungan)

B. Akar gigi rahang bawah Ada variasi numeric dalam jumlah akar. I1 bawah dan I 2 bawah= 1 akar C bawah= 1 atau 2 akar. Dua akar jarang, kalau muncul biasanya pada orang ero pa P1 bawah= 1-3 akar P2 bawah= 1 akar M1 bawah= 2 akar (bisa 1 -3 akar, 3 adalah alternatif paling sering) M2 bawah= 2 akar (bisa 1 -3, 1 adalah alternatif paling sering) M3 bawah= 2 akar (1 adalah alternatif paling sering) C. Summary ttg akar gigi ada variasi jumlah akar, dan juga variasi dalam panjang akar. Akar gigi yg panjang sering dijumpai pada Australians, India, Eropa. Akar gigi pendek sering dijumpai pada Asia. Pulpa A. Variasi ukuran ruang akar dalam molar 1. Cynodont (cyno=anjing)ruang pulpa kecil. Taurodont (tauro=kerbau)ruang pulpa besar. Tengah-tengahnya: mesodont. II.

Taurodont

cynodont

Antropologi Dental

20

2. akar multiple. Contoh gigi yg punya dua akar, 3 radical, dan dua groove groove radicals

radical groove

M1 bawah, punya 2 atau 3 akar. (Lebih sering punya 2 akar) Contoh 2 akar pada M1 bawah, dengan 5 radical: Mesial

Distal

Contoh 3 akar, 6 radical: Mesial Distal

Akar Supernumerary seperti di atas bukanlah disebabkan oleh separasi, tetapi merupakan akar ekstra yg sebenarnya. Bukan perpecahan dari akar bagian distal. Akar ekstra ini genetis, bukan developmental. Tiga (3) radical itu berguna dalam menent ukan apakah itu merupakan akar supernumerary atau hanya suatu perpecahan akar. Akar incisor atas: I1,2 = 1 akar C1 = 1 akar P1 = 1-4 akar (lebih sering 1-3 akar) P2 = 1-2 akar M1 = 3 akar (bisa bervariasi antara 1 -4 akar) M2 =2-3 akar, 50/50 chance (bisa juga 1 akar, tapi sangat jarang) M3 = 1 akar (bisa 1-5 akar) 21

Antropologi Dental

Karakter bisa diekspresikan lebih kuat pada bagian mesial dari field. P1 (atas) bisa utk karakterisasi populasi melalui jumlah akar. Arctic, Mongoloids: frekuensi tinggi P 1 dengan satu (1) akar. Eropa: frekuensi tinggi P 1 dengan 2 akar. Panjang akar dan ukuran ruang pulpa merupakan karakter yg independen (tidak ada hubungan satu sama lain). B. Distribusi geografis variasi ukuran ruang pulpa (pulp chamber). Neanderthal mempunyai gigi taurodont, tetapi Cro-Magnons (yg hidup setelah Neanderthal, di tempat yg sama), tidak mempunyai gigi taurodont. (Ket.: Neanderthal: 40.000 TYL, Cro-Magnons: 35.000 TYL). Manusia modern tidak mempunyai taurodont, meskipun mereka menempati daerah yg sama dengan neand erthal. Data ini bertentangan dengan hypothesis regional -continuity (hypothesis Wolpoff) III. Akar gigi Tomes

Variasi pada P1 (bawah) diobservasi oleh Tomes. Ada tingkatan ekspresi yg berbeda dari developmental groove (variasi developmental), sehingga pad a akhir kontinum ada dua akar gigi yg berbeda. Ini tidak sama dengan akar gigi supernumerary, karena tidak ada radical. Ekspresi akar-gigi-Tomes merupakan akibat dari kuatnya suatu gen. Mungkin semacam penumpukan gen tertentu (?). IV. Variasi dalam ukuran dan morfologi gigi

1. ada tiga kelas a) microdont (kecil):Terdapat pada orang eropa, bushman, Lapp. Lalu b) Mesodont, dan c) macrodont (besar): terdapat pada orang aborigin di Australia. 2. Aborigin di Australia mempunyai gigi yg besar2 krn mereka menggunakan gig inya lebih sering (utk alat). Cusp mereka lebih cepat aus daripada orang eropa. Ini disebabkan mereka menggunakan giginya utk food processing. Kontaminan dalam makanan mereka yg abrasif (pasir) membuat gigi cepat aus. 3. Orang eropa tidak banyak mempunyai kon taminan pada makanan mereka. Orang eropa punya sejarah lebih panjang dalam penggunaan makanan yg sudah dimasak, dan pembuatan serta penggunaan alat. Mereka makan makanan yg lunakm dan menggunakan alatnya utk memproses makanan, tidak menggunakan gigi seperti orang aborigin. 4. Cro-Magnons (25.000 TYL) mempunyai gigi yg mirip dengan aborigin Australia, Reduksi gigi terjadi 10-15.000 TYL (masa Pleistocene) di eropa. Reduksi gigi dalam bbrp bidang telah berperan dalam pergeseran teknologi dalam hal bagaimana cara orang mengolah makanan. Begitu penggunaan alat menjadi makin sering dan makanan juga dimasak, mereka tidak perlu lagi gigi macrodont.

Antropologi Dental

22

V. Variasi dalam dentisi Shovel shaped dijumpai pada non -primata, non-human primata, dan Dryopithecus Orang Australia banyak yg mempunyai carabellis cusp, begitu juga orang eropa. Rahang Parabolic dijumpai pada suku aleut Eskimo, di daerah arctic Taurus mandibular, yaitu pertumbuhan tulang pada mandible, ditemukan pada populasi di daerah Arctic (di daerah utara Arctic), asia, American Indians di bagian utara. 5. Gigi anterior yg letaknya jarang2. Diastema (gang di antara gigi) pada manusia yg terletak di antara canine -premolar adalah sangat jarang dijumpai. Ini ada pada primata non-human 1. 2. 3. 4.

Penggunaan X-ray dalam antropologi denta l Makin dekat obyek terhadap mesin, makin besar kemungkinan obyeknya terdistorsi, tetapi obyek kelihatan lebih besar. Selalu posisikan obyek yg akan di X -ray sedekat mungkin thd film, sehingga fitur-nya bisa kelihatan jelas. Penggunaan X-ray: 1. utk hewan dan manusia yg hidup, gunakan kecepatan tinggi, film -nya pakai yg bisa kecepatan tinggi. 2. utk obyek yg tidak bergerak, gunakan film yg memungkinkan radiasi lebih banyak, agar detail kelihatan jelas. Kegunaan X-ray: 1. utk meneliti jaringan yg tersembunyi di da lam alveolar, periodontal, dan pulpa. 2. Meneliti ukuran dan bentuk akar gigi, ada tidaknya biphid canine (biphid=2 akar gigi), atau molar dengan 3 akar gigi. Selain utk melihat jumlah akar gigi, juga utk melihat root fusion. 3. Melihat pola internal. Misalnya ukuran ruang pulpa, perubahan ruang pulpa sejalan dengan bertambahnya umur. (Anak2 punya ruang pulpa lebih besar). 4. membedakan antara gigi molar yg belum erupsi ataukah memang tidak bakalan muncul (congenitally absent) 5. utk melihat supernumerary teeth, dan gigi yg malposisi 6. diagnosis kondisi2 patologis: fraktur, karies, reabsorpsi akar gigi, kista, neoplasma, tumor, hypercementosis, dilaceration (akar gigi bengkok ke arah yg abnormal) abses akan kelihatan sebagai lubang hitam. Jangan dikelirukan dengan fora men (mental foramen atau palatine foramen). Menurut Garn: Populasi bisa dikategorisasikan ke dalam 3 grup: 1. Berdasarkan geografipopulasi biasanya mirip jika dibatasi oleh batas geografis yg sama 2. Tingkat populasi localPembagiannya menurut linguistik atau budaya. 3. Populasi mikroberdasarkan garis keturunan, atau sekumpulan organisasi

Antropologi Dental

23

Antropologi dental bisa jadi penghubung antara populasi prasejarah dengan populasi berdasarkan genetic. Studi kerangka dan golongan darah tidak banyak menolong dalam penentuan genetis suatu populasi prasejarah.
Asumsi dalam antropologi dental: 1. ada persamaan= ada hubungan 2. dental traits yg dipelajari diturunkan secara independen 3. ketika ada simetri dental, ini mengindikasikan bahwa ada potensi genetis. Ekspresi maksimal suatu karakter gigi= potensi genetic total

Bagaimana menghitungnya?
1. kiri vs kanan 2. hitung semua jumlah gigi 3. hitung masing2: a. simetri bilateral b. asimetri bilateral. Biasanya data yg hilang (missing) dianggap simetri

Studi dental telah membuat nilai rata2, lalu dibua t suatu table populasi mana yg paling dekat dengan rata2 dunia, dan populasi mana yg paling jauh dari rata2 dunia ( seharusnya ada tabel foto copy-an untuk ini. Belum ketemu ). Traits yang paling menonjol:
1. Rocker jaw. Frekuensinya: Tinggi: a. 75% Polynesia b. 33% Asia tenggara c. 29% melanesia Sedang: 28% micronesia 19% timur tengah rendah: 4% amerika utara 4% aleut Eskimo 6% asia utara 8% afrika

Rocker jaw ini bisa diobservasi apabila ditauh di bidang yg rata, dia bisa bergoyang (seperti kursi goyang). Rocker jaw tidak terjadi jika sudut rahangnya tajam,sehingga rahang cukup stabil bila ditaruh di tempat datar. mandibula Rocker jaw

No rocker jaw

Antropologi Dental

24

Butlers field concept:: mengko nseptualisasi gradien dalam dentisi sebagai lahan (field) morfogenetik. Menurut Butler, pada development awal, bakal gigi (tooth germ) yg didistribusi di sekitar maksila dan mandible adalah equipotent, artinya, semua mempunyai satu set instruksi untuk menj adi suatu kelas gigi tertentu (entah premolar, molar, incisor, atau kanin). Meskipun biasanya gigi tumbuhnya dari anterior ke posterior, tapi penentuan tipe gigi punya korelasi lebih kecil dengan munculnya gigi, dan lebih besar berkorelasi dengan posisi bakal gigi di dalam rahang. 1. AA Dahlberg mengaplikasikan Butlers concept. Di dalam suatu field, gigi mesial adalah yang paling stabil. Gigi distal adalah yg paling bervariasi dalam ekspresinya, lebih rentan terhadap perubahan. Gigi pertama (missal M1, P1, I1) dalam tiap field adalah indicator terbaik untuk ekspresi suatu trait. Gigi pertama mempunyai ekspresi paling kuat, contoh: Carabelli cusp diekspresikan paling kuat pada M1. 2. Seleksi tidak berlaku pada struktur primer (enamel dan dentin adalah konstan/selalu ada dalm dentisi) 3. Hypocone mempunyai ekspresi paling kuat di M1 4. Ada perkecualian, Parastyle punya ekspresi paling kuat pada M3. Weighted frequencies pada Shovel, Carabelli, protostylid, mandibular torus, hypocone. Weighted frequencies memberik an gambaran lebih bagus tentang variasi antara grades dan antara populasi Turner (lihat AJPA 68: 263 -267, 1985): untuk menkarakterisasikan suatu trait dalam populasi, gunakan koefisien. Koefisien x frekuensi, lalu tambahkan angka, dan cari totalnya. V ariasi trait dalam satu populasi bisa dikomparasi dengan populasi lain. Untuk MMD (mean measured divergence), Turner menggunakan semua traits. Sinodont dan sundadont dental complex, oleh Turner, diturunkan dari deskripsi Hanihara tentang Mongoloid complex. Hanihara membagi populasi asia berdasarkan karakteristik shovelling/double shovelling. Hanihara mendiferensiasikan antara asia dan non -asia. Sundadont adalah ekspresi dental tertua, sekitar 30.000 TYL. High frequency: 2 akar P1 (atas), 2 akar P2 (bawah), shovelling incisor (tetapi tidak terlalu kuat shovel -nya), dan sedikit double-shovelling. Frekuensi sgt tinggi 4 cusp M2 (bawah). Sinodont merupakan perkembangan dari sundadont. Shovelling dan double shovelling yg ekstrim. 1 akar P1 (atas), enamel extension M1 (atas), M3 (atas) yg tidak tumbuh, atau tumbuh kecil, atau berbentuk peg (peg shaped), dan frekuensi rendah 4 cusp M2 (bawah). Karena sundadont lebih bersifat general dibanding sinodont, maka diperkirakan sinodont ini berkembang di Asia ti mur laut selama Pleistosin, dari populasi sundadont. 25

Antropologi Dental

Pembagian sinodont dan sundadont sesuai dengan pembagian menurut variasi kraniometris oleh Pietrusewsky dkk (1992), dan oleh Hanihara (1994) Contoh aplikasi antropologi dental dibandingkan data/info da ri subdisiplin lain: 1. Ainu di Jepang. Ainu dari segi linguistik tidak bisa dihubungkan dengan kelompok bahasa lain. Bahasa Ainu telah terisolir begitu lama, sehingga kalaupun ada hubungan, persamaannya telah hilang. Ainu berasal dari orang Jomon prehist orik, yg terisolir dari mainland selama paling sedikit 12.000 tahun. Padahal utk suatu bahasa, hanya perlu 5000 tahun utk menjadi bahasa yg isolat. Bukti adanya isolasi ini bisa dilihat dari perkembangan budaya Jomon, yaitu bahasa tulis, metalurgi, gerabah, pola pemukiman. Menurut P. Benedict, bahasa jepang berasal dari cina selatan. Data Benedict cocok dengan data dental. Ada legenda di Jepang yg menceritakan ttg Hsu -Fu, yang pergi dari cina membawa 100 orang, utk mencari fountain of youth utk kaisar c ina. Dia pergi ke jepang pada 200 BC. Legenda ini cocok dg data dental, yg mengindikasikan ekspansi orang cina ke jepang membawa bahasa dan dental traits 2. American Indians Turner menggunakan cluster analysis berdasarkan MMD. (cluster=pohon). Lalu dib uat suatu dendogram. Selain data dental, digunakan juga data arkeologis (temuan2 pottery, keranjang, dll) dan ukuran2 antropometris (mis. Ukuran tengkorak) yg telah dipelajari oleh peneliti2 lain. Dari sana bisa dipelajari hubungan antar kelompok2 suku ba ngsa indian di amerika. Selain itu juga bisa dipelajari asal usul orang indian di amerika. 1. Menurut bukti2 dental, orang indian di amerika merupakan keturunan dari cina, Mongolia dan siberia. 2. Berdasarkan variasi dental ada 3 pembagian besar di benua ameri ka: A. Aleut Eskimo: winging (high freq), shovelling (low freq), dan adanya absent/agenesis M3 atas dan bawah (high freq), 3 cusp M2 atas (high freq), 5 -cusp M2 bawah (extremely high freq) (halaman 128 text book). Yang membedakan kelompok ini dari dua kelompok yg lain adalah: sangat tinggi frekuensi dari M1 berakar 3/ 3RM1 (hal 279). B. Na-Dene: pantai barat laut amerika, amerika utara, bagian tengah alaska. Intermediate 3RM1 C. Macro-Indians: termasuk amerika selatan, amerika utara, meksiko. Low freq 3RM1.

Antropologi Dental

26

Variasi karakteristik dental di antara 3 kelompok di atas disebabkan oleh apa: seleksi, migrasi ataukah genetic drift. Menurut Turner: 1. seleksi mungkin bukan penyebabnya. Krn ada korelasi yg sgt lemah antara lingkungan dengan karakteristik dental. Contoh: suku b angsa di daerah gurun di daerah2 lain di dunia tidak mempunyai karakter dental (yg mirip di suku bangsa indian gurun di amerika), sebagai adaptasi mereka. 2. genetic drfit juga bukan penyebabnya, karena drift itu random, dan tidak menyebabkan pola atau cluste rs dari dental features yg seperti itu. 3. jadi, migrasi lah penyebabnya. Variasi bisa dijelaskan oleh 3 migrasi terpisah dari suku bangsa siberia ke benua amerika. Semua kelompok indian amerika berasal dari siberia yg bernenek moyang china -mongolia.

Quiz: 1. Berdasarkan antropologi dental, diperkirakan dari mana datangnya orang indian di amerika? 2. Berdasarkan dental, ada tiga pembagian besar suku bangsa indian di amerika, yaitu: 3. Bagaimana ciri2 Sinodont dan Sundadont? Variasi dental dan ras -ras berdasarkan geografis: 1. Sifatnya tidak sama. Ada ras yang terbentuk jauh di masa lalu, ada yang relatif baru. American Indians terbentuk kira2 12 -15.000 TYL. Polynesia terbentuk sekitar 3000 TYL Baik American Indians dan Polynesians berkembang dari jaman post -pleistocene. 2. Besarnya populasi bisa dijadikan indicator dari tingkat variasi. Jika ada lebih banyak variasi, berarti ras itu terbentuk lebih lama. a. populasi yg besar, kecil kemungkinannya utk terjadi genetic drift b. populasi yg kecil, besar kemungkinan terjadi genetic drift. Contoh, rocker jaw terdapat pada 75% dari Polynesians. Drift bekerja lebih cepat dari pada seleksi. 3. Populasi pada benua/daerah yg besar: eropa, asia, India; adalah varian yg disebabkan oleh seleksi 4. populasi kecil: Melanesia, Polynesia, kelo mpok2 suku bangsa di Australia; adalah varian yg disebabkan oleh genetic drift. Variasi dental di Asia : Hanihara mengidentifikasi 2 populasi, menggunakan trait dental, yaitu Mongoloid dan non-mongoloid. Turner membedakan dua populasi di asia: Sinodont da n Sundadont. Intinya: 1. Di Asia timur, terbagi menjadi dua kelompok besar: Sinodont di utara, Sundadont di selatan 2. Sundadont dan Sinodont berbeda dalam 8 dental traits 27

Antropologi Dental

3. Traits menjadi berbeda sedikit demi sedikit sejalan dengan waktu 4. Beberapa traits mempuny ai clines utara-selatan. (clines-variation= frekuensi beberapa karakter sepanjang gradien. Ini merupakan bukti adanya seleksi. Sebagai contoh: jenis2 ikan mempunyai jumlah vertebrae yang bertambah banyak, jika kedalaman air bertambah dalam). Gradien dal am dental trait di sini: utara selatan 5. Orang Jomon (dan juga Ainu) di jepang, berasal dari asia tenggara, punya dental sundadont 6. Orang jepang kebanyakan, berasal dari cina daratan, punya dental sinodont 7. orang aborigin Australia, dental mirip dengan dengan sundadont. (dinamakan Australian dental complex) 8. sundadont berkembang secara local di asia tenggara Sundadont mempunyai ciri dental yg sangat generalized, variasinya intermediate, dan least divergence; sehingga bisa diteorisasi bahwa asal -usul populasi di sekitarnya (misalnya yg bermigrasi ke Jepang seperti Jomon), dan yg bermigrasi ke Australia, berasal dari asia tenggara. Ciri dentalnya mempunyai banyak variasi, intermediate artinya banyak ciri2 campuran, least divergence artinya ciri dentalnya dekat dengan mean/average dari populasi di sekitarnya. Patologi gigi 1) Caries: Semua destruksi pada mahkota gigi yg berasal dari infeksi bakteri. Aktifitas metabolic bakteri menyebabkan produk buangan asam yang merusak enamel. Carries mahkota gigi disebab kan oleh bakteri aerobic. Carries pada akar gigi disebabkan oleh bakteri anaerobic. Definisi klinis: menyangkut penggunaan probe di permukaan gigi utk mencari lubang2 dsb. Masalahnya: materi arkeologis sering mempunyai lubang2 non -nekrotic (atau postmortem). Makanya definisi utk dental antropologi berbeda!! 2) Periodontal disease: inflamasi pada jaringan periodontal menyebabkan kantung infeksi yang menyebabkan destruksi tulang (alveolar); dalam masy modern ini telah menjadi epidemis. Diidentifikasi dari a kar gigi yang terekspos, dan kerusakan pada tulang alveolar (tepiannya aus/hancur). Periodontal disease menjadi makin parah dengan bertambahnya umur. Biasanya wanita lebih sedikit dibanding laki2, yg mengidap periodontal disease. Mungkin krn hygiene lebi h baik. 3) Abses: caries yg bertahan sampai mencapai ruang pulpa dan menyebar ke arah apeks foramina, lalu makin besaar di dalam tulang alveolar sebagai kantung nanah. Kalau infeksi meletus, ada lubang di dalam tulang, dan ini disebut abses yg mempunyai pembuangan (?) abscess with drainage 4) Fluorosis: terlalu banyak fluoride menyebabkan diskolorasi atau enamel yg keruh. Enamel kehilangan kekuatannya dan menjadi rapuh. Populasi yg menggunakan air tanah (hotwells) yaitu yg dekat dengan karang magma -vulkanik mempunyai

Antropologi Dental

28

tingkatan fluoride yg tinggi. Hubungan antara hot -wells dengan fluoride ditemukan di Arizona oleh Russel, seorang epidemiolog. 5) Penyakit Rh: sangat jarang. Kalau fetus mempunyai rh positif dan ibunya Rh negates. Sebagian zat besi dalam darah fetus dilepaskan dan terperangkap dalam bakal gigi yg sedang dibentuk. Disorder caries multifungsional 1) disebabkan oleh bakteri (Streptococcus mutans) yg mengubah gula sederhana menjadi gula kompleks dan ini kemudian membentuk jaringan lengket yg melekat pada gigi dan membantu bakteri adhere di mana buangan asam akan menyebabkan lubang di dalam gigi. 2) Plaque: sel2 epitel yg mati yang juga membantu bakteri adhere thd gigi 3) Karbohidrat dan gula: mengkontribusi terhadap terjadinya karies. Menyebabkan permukaan gigi yg lengket, cocok utk bacteria buat menempel di sana. Faktor sekunder: 1. Morphologi: permukaan yang berlekuk, mempunyai peran. Permukaan gigi yg kasar lebih rawan, dari pada permukaan yg halus. 2. resistan genetis: air ludah 3. jumlah fluoride di lingkungan 4. kebiasaan makan Hypoplasia: Chronic hypoplasia: terjadi pada suatu masa. Menyebabkan nampaknya suatu garis -garis atau cekungan2, atau beberapa titik cekungan (yg berderet2 menyerupai garis) Acute-hypoplasia: terjadi pada satu waktu tertentu. Misalnya selam a satu minggu, atau 6 bulan. Menyebabkan satu garis linear atau cekungan. Idiosyncratio-hypoplasia: satu gigi yg terpengaruh, tidak simetris. Penyebab hypoplasia: segala sesuatu yg mempengaruhi seorang individu, punya kemungkinan utk menyebabkan garis hy poplasia, misalnya: a. trauma b. kelaparan c. infeksi Menurut Rose dan Goodman, infeksi adalah yg paling banyak menjadi penyebab terjadinya hypoplasia. Neonatal hypoplasia terjadi pada waktu dilahirkan, garis2 hypoplasia terjadi karena stress. Penelitian Stanley Garn di Guatemala: Ada garis2 yg disebabkan oleh kelaparan. Anak2 yg tidak mendapatkan supplement menampakkan garis2 di giginya. Garis2 itu mungkin juga berkorelasi dg infeksi, krn kelaparan bisa menyebabkan kondisi tubuh turun lalu gampang terinfeksi. 29

Antropologi Dental

Rickets bisa sebagai penyebab infeksi yg menyebabkan hypoplasia. Terdapat frekuensi tinggi hypoplasia pada anak yg disapih. Terlihat pada gigi deciduous (gigi susu). penyakit periodontal : jaringan gusi yg mengikat gigi menjadi longgar/rusak, menyebabkan ko toran masuk, dan akhirnya merusak ligamen periodontal. Penyebab rusaknya jaringan gusi: intrusi mekanis, misalnya makan marning jagung yg masuk ke dalam gusi. Konsekuensi dari penyakit periodontal: 1. krn hilangnya gigi, ada pergeseran ke arah mesial 2. dry socket, yaitu, ketika gigi dicabut, tidak punya cukup darah yg membekukan di daerah yg terluka. Sehingga luka menjadi rawan terhadap bacteria. Periodontal disease bisa diidentifikasi pada tengkorak: 1. adanya eksposure akar 2. kerusakan pada tepian alveolar Fluorosis: Apabila fluoride terlalu banyak, menyebabkan kerusakan enamel. Fluoride yg normal: < 1ppm (part per million). Mild to moderate: sekitar 3.5 ppm Moderate sampai parah: > 3.5 ppm Daerah pantai biasanya kaya fluoride sehingga lebih besar kemungkin an terjadi fluorosis. Juga terjadi pada orang yg mengambil air dari tanah/sumur, yg ada kontak dengan magma/ batu vulkanik. Permukaan gigi menjadi mengapur dan porous, dan juga gampang menyerap warna, makanya menjadi berwarna keruh. Populasi yg banyak mak an seafood bisa mempunyai kadar fluoride yg tinggi. Populasi yg menggunakan air sumur yg dekat dg Patologi gigi yg lain : 1. syphillis. Menyebabkan hutchinsons incisor (incisor berbentuk tidak normal, kecil dan menyerupai obeng) dan mulberry molars (mo lar mempunyai permukaan yg berbentuk bulat2 kecil spt buah berry). Congenital syphillis: fetus di dalam uterus tertular oleh si ibu. Menurut Turner, Indian di Amerika tidak ada tanda2 mempunyai Syphillis sebelum kedatangan orang Eropa. 2. sumbing langit-langit. Maladaptive, patologis, makanan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan. Cleft palate punya korelasi dengan mricrodontia. 3. amelogenesis imperfecta pembentukan enamel tidak sempurna (imperfect) shg enamel lembek dan gigi cepat rusak. Disebabkan oleh gen re sesif.

Antropologi Dental

30

4. dua gigi yang bersatuketika crypt (bakal?) enamel kehilangan batas, dua gigi menjadi bersatu ketika tumbuh. 5. congenital porphyriakelainan genetis. Pigment porphyrin tertanam dalam gigi. Gigi kelihatan transparan kalau disinari UV 6. sickle-cell anemiaada penipisan tulang alveolar. Gigi normal. Banyak dijumpai di Mediterranea, Afrika.

Gigi dan perilaku manusia: Apa saja yang dilakukan oleh manusia utk mendukung budayanya? Salah satunya adalah modifikasi gigi mereka. 1. dihilangkan (ablasi dan evulsi)(?) Biasanya sesudah akil -balik 2. filing (diasah)kadang-kadang ada yg membentuk suatu pola 3. inlaydipasangi berlian, atau brass, perak, atau emas Tempat-tempat di mana modifikasi gigi pernah ditemukan : a. asia mungkin yg tertua. Banyak ditemukan di Minatogawa , umurnya sekitar 17.000 TYL; kepulauan Okanowa (check lagi! Artikel Hanihara dan Suzuki). Asia tenggara juga punya tradisi pewarnaan gigi. Juga ada di Jepang, cina (300-400 TYL), dan Jawa b. afrika tengahseberapa lama telah dilakukan, tidak diketahui c. meso AmericaRomera membuat tipologi modifikasi gigi dari sini d. kepulauan Kodiak dan Aleut Hrdlicka mengatakan bahwa dia menemukan ablasi. Tapi Merbs mengatakan di sana tidak ada ablasi, Cuma kehilangan gigi secara aksidental. Tidak ada pola dari hilangnya gigi itu. Dan tidak cukup banyak sample yg membuktikan adanya ablasi. Kemungkinan besar trauma (ini menurut Merbs). Tetapi banyak terjadi di mana ablasi dilakukan jaman dahulu kala, tetapi kemudian menjadi makin sedikit dipraktekkan, atau bahkan akhirnya tidak dipraktekkan lagi. e. Australiakelihatannya bukan kebiasaan yg dilakukan sejak lama; Cuma baru2 ini saja. Alasan modifikasi gigi : a. ritus inisiasidata ethnografik mendukung hypothesis ini b. identifikasi statuskebanyakan di daerah meso amerika, gigi diubah utk menandakan ranking atau status di masyarakat c. suatu cara utk mengidentifikasi manusia dari binatang (di afrika). Van Reenan dan P. Walker mempelajarinya, dan memberikan kesimpulan di atas d. kosmetikethnography di afrika mendukung hal ini beberapa suku bangsa mengikir gigi depannya menjadi lancip. Di Asia tenggara, modifikasi gigi utk kosmetik ini didukung oleh literature kuno

Antropologi Dental

31

Idiosyncratic atau modifikasi karena penggunaan gigi, atau karena aktifitas a. penggunaan tusuk gigimenyebabkan lekukan pada tepian dis tal dari gigi posterior. Kelihatannya merupakan suatu kegiatan yg sudah dilakukan oleh Neanderthal b. pembuatan benang dengan gigi menyebabkan permukaan oklusal pada gigi depan terjadi lekukan2. c. Pembuatan keranjangmenyebabkan aus gigi bagian depan Ada penemuan yg lain dari pada yg lain, yaitu LSAMAT (lingual surface attrition on maxillary anterior teeth): pada koleksi tulang kuno yg ditemukan di Brazil. Mempengaruhi dentisi permanen pada semua umur, Ditemukan pada permukaan lingual, tapi permukaan oklusal keausannya normal. Studi cross -sectional menunjukkan bahwa makin bertambah umurnya, makin parah derajadnya. 1. ditemukan pada penemuan di Brazil di suatu situs di Corondo, berdampingan dengan situs lain yg tidak ada pola spt itu (semua situs berada di dekat pan tai) 2. LSAMAT berkaitan dengan frekuensi tinggi karies 3. Peninggalan termasuk bangsa Kerang -kerangan, tulang ikan, tulang hewan mamalia laut, dan batu penumbuk. Jadi diinterpretasikan sbg masy pemburu peramu, dengan adaptasi terhadap kehidupan maritim 4. Tingginya tingkat karies mengatakan bhw mereka memakan karbohidrat yg lengket2. Bukti2 dental menunjukkan suatu sisi kehidupan mereka yg tidak bisa dilihat oleh arkeolog. Karies dan LSAMAT: 1. suatu kebetulan belaka yg ditemukan bersama -sama? 2. ataukah ada sesuatu yg menyebabkan keduanya terjadi bersama2? Hypothesis: karies disebabkan oleh karbohidrat. Sementara karbohidratnya diproses sedemikian rupa shg mereka menyebabkan pola keausan gigi LSAMAT. Karbohidratnya mungkin kotor dan abrasif, dan hanya gigi bagian ata s yg terpengaruh oleh pemrosesan itu. Manioc adalah jenis tumbuh2an yg kasar, panjang, dan bisa diproses sedemikian rupa yg menyebabkan LSAMAT. Situs2 lain yg (diduga) ada LSAMAT : 1. pantai panama: situs kuno, karies tinggi 2. pantai teluk di texas: karies t idak diketahui dg pasti ada/tidaknya 3. Puerto rico: karies tinggi Semua situs LSAMAT ditemukan di benua amerika. Tidak ada pola yg seperti itu yg ditemukan di luar amerika.

Antropologi Dental

32

Dental Forensik Pertanyaan yg diajukan: 1. apakah yg ditemukan itu manusia? 2. umur? antara 15-20 th 3. jenis kelamin? a. ukuran gigi bisa digunakan, tetapi tidak menjamin. b. Bekas merokok pipa, biasanya laki2. c. Canine distal accessory ridge itu sexually dimorphic. ( Baca lagi text book) d. sampai 10 th setelah meninggal, pulpa cukup awet dan bisa diek straksi utk analisis DNA 4. ras? Table variasi dunia menunjukkan rata -rata populasi. Berdasarkan kalkulasi probabilitas bisa diketahui seorang individu berasal dari mana. Contoh: Amerindian Sangat tinggi Tinggi rendah Eropa Rendah Rendah Sangat rendah

Shoveling 5th cusp M2 M1 bawah berakar 3

5. individu ini siapa?semua orang adalah unik. Dicoba mengidentifikasi berdasarkan traits idiosyncratic, misalnya 1). Perawatan klinis, 2) oklusi dan keausan (profil oral) 6. apakah merupakan crime scene? Bite mar k (bekas gigitan) bisa mengungkap individu yg menggigit, krn unik seperti sidik jari 7. Lainnya: kualitas perawatan gigi bisa mengisyaratkan status sosial dan ekonomi

Embryologi dan ontogeni gigi Banyak variasi gigi seperti yg telah didiskusikan pada hari2 sebelum ini, sudah dimulai sejak embryo. Fertilisasi sel telur mengalami mitosis. Pada waktu terbentuk blastula, ada 3 lapisan: ectoderm di bagian luar, endoderm di bagian dalam, dan mesoderm di tengah. Yang bakal membentuk gigi adalah salah satu tugas da ri ektoderm dan mesoderm. 1. Ektoderm mengalir menuju daerah yg akan menjadi mulut, lalu membentuk dental lamina. Dari sini tumbuh sel2 yang akan memproduksi enamel. 2. Enamel organ (dental organ): struktur di lamina yg terbentuk sekitar minggu ke 10. 3. interaksi antara mesoderm dan dental organ menyebabkan terjadinya dental papilla 4. Papilla akan menjadi dental pulp dan odontoblast (yg kemudian menjadi dentin) 5. Dental sac (merupakan bagian dari mesoderm) mempunyai 3 lapisan yg kemudian menjadi 3 tipe sel: bagian lu ar adalah osteoblast yg nantinya menjadi tulang alveolar, bagian tengah adalah fibroblast yg kemudian akan menjadi jaringan periodontal, dan bagian dalam adalah cementoblast yg kemudian akan menjadi cementum.

Antropologi Dental

33

Ektoderm: Dental lamina Enamel organ

Mesoderm: Dental papilla Dental sac

Ontogeni: 1. Inisiasi: bakal gigi terbentuk dari oral epithelium. Sel mulai terbagi di daerah di mana gigi akan tumbuh. Variasi: jumlah gigi abnormal 2. Proliferasi: sel2 terbentuk (berasal dari dental lamina), dan dental papilla bisa teridentifikasi 3. Histodifer: sel2 berdeferensiasi. Mereka mempunyai bentuk yg spesifik: amelo -, odonto-, fibro-, oesteo-, dan cementoblast. Variasi: struktur yg atipikal 4. Morphodifer: sel2 mulai berjajar di mana akan terdapat perbatasan dentin -enamel. Sel2 mulai membentuk outline utk bakal mahkota dan akar gigi. Variasi: bentuk dan ukuran gigi yang atipikal 5. Aposisi: peletakan matrix yaitu gigi pre -kalsifikasi. Kalau dilihat secara mikroskopis merupakan satu seri garis2 inkremental yg merupakan pr e-form (bakal gigi) dari gigi. Variasi: jumlah yg abnormal 6. Kalsifikasi: deposisi garam kalsium ke dalam matrix. Variasi: kekerasan gigi abnormal 7. Erupsi: gigi muncul. Species spesifik utk timing dan sekuens. Erupsi dibantu oleh tarikan ligamen periodontal, tulang alveolar yg sedang tumbuh, dan akar gigi yg memanjang. Ameloblast dihancurkan dan pertumbuhan mahkota gigi mulai berhenti tetapi pertumbuhan akar gigi masih berlanjut. Variasi: erupsi abnormal (lokasi dan timing) 8. Atrisi: pengausan gigi sebagai akib at penggunaan gigi. Variasi: keausan abnormal

Beberapa point penting: 1. formasi lokasi yg paling awal utk gigi adalah ujung cusp. 2. odontoblast tidak dihancurkan pada waktu erupsi. Makanya dentin sekunder dibentuk dengan kecepatan yg proporsional dg kecepata n keausan gigi Eksperimen Koller. Dia mengambil jaringan bakal gigi dari mamalia dan menumbuhkannya pada embrio ayam. Ini menunjukkan bhw golongan aves masih punya gen utk gigi, tetapi sesuatu memblokirnya shg tidak terjadi pertumbuhan gigi. Maloklusi. Diklasifikasi oleh Angle: 1. Kelas 1: normalrahang OK, tapi bbrp gigi miring, atau terotasi. 2. Kelas 2: over bite: maxilla maju jauh dibanding mandibula. Atau Mandibula kurang bertumbuh 3. Kelas 3: under bite: juga dinamakan Dick Tracey jaw. Mandibula jauh k e depan dibanding maxilla.

Antropologi Dental

34

Karies akar gigi. Merupakan penyakit periodontal. Gingivitis menjadi kantung infeksi, lalu menghancurkan tulang dibawahnya. Kantung infeksi bisa mengarah ke akar gigi, lalu permukaannya menjadi porous. Abses. Karies berjalan menuju ruang pulpa, lalu menuju foramen apical. Bengkak/abses pada foramen apical, lalu tekanan (nanah) menjadi semakin kuat sehingga pecah. Lalu ada lubang. Kalau sudah pecah dan nanah mengalir keluar, mulai terasa enak. Lubang biasanya terbentuk di bagian buccal. Abses ini pelan2 memakan tulang alveolar. Pada pokoknya, penyakit periodontal merupakan reabsorpsi tulang alveolar. Fluorosis Jumlah fluoride yg dikonsumsi terlalu banyak. Menyebabkan enamel berwarna keruh dan terjadi diskolorasi. Gigi juga m enjadi rapuh seperti kapur, dan kehilangan integritasnya, sehingga mudah patah. Penyakit Rh. Apabila si ibu mempunyai d dan anak (feetus) yg dikandung mempunyai D, maka si ibu akan memproduksi antibody melawan fetus, dan menguraikan sel darah merah si fetus. Sebagian dari copper terperangkap di dalam gigi anak, dan mewarnainya kehijauan. Karies. Disorder multi bakteria. Karies disebabkan oleh interaksi dari bbrp variabel. Bakteria S. mutans mempunyai kemampuan utk mengambil molekul gula sederhana dan membentuknya menjadi polymer panjang. Gula yg sudah terpolimerisasi ini menempel pada gigi. Gula sederhana bisa tercuci oleh air liur, tapi kalau sudah terpolimerisasi tidak bisa dicuci oleh air liur. Bakteri S. mutans melakukannya agar dia bisa hidup dg cara menempel pada gula terpolimerisasi yg menempel pada gigi tadi, lalu menggerogoti permukaan mahkota gigi. Plaque adalah epithelial cells yg sudah mati yg membantu agar gula terpolimerisasi tadi menempel pada gigi. Jadi utk terjadinya karies, diperlukan bakt eri+ plaque+ gula karbohidrat. Orang Hawaii, senang makan Poy terbuat dari Taro, mrpk karbohidrat yg lengket2. Mudah menyebabkan karies. Orang Eskimo: makan karbohidrat kurang dari 50%, tidak banyak karies. % karies dalam populasi: 1% pada masyarakat non-agrikultural 5% pada masyarakat campuran 10%-50% pada masyarakat agrikultural

Antropologi Dental

35

Bakteria S. mutans bisa masuk ke dalam sistem tubuh (karena ada karies), dan bisa menyebabkan rheumatic fever pada otot jantung. Beruang dan babi juga bisa mempunyai kari es. Cekungan2 (pits) yg disebabkan oleh hypoplasia memperbesar kemungkinan karies.

Perilaku manusia dan keausan gigi Modifikasi gigi. Paling tidak, ada 10% -20% dijumpai modifikasi gigi dalam populasi manusia. Ada 3 pusat 1) Asia tenggara sampai dengan Indi a. Mencabut gigi (ablasi, evulsi), gigi diisi/ditembel, dilapisi. Minatogawa, Asia tenggara. Termasuk daerah budaya Indonesia, kerangka ditemukan di situs, berumur sekitar 17.000 TYL. Ditemukan oleh K. Hanihara, H. Suzuki. Mandibel, perempuan, incisor ba wah hilang, ada reabsorpsi. Gigi atas (maxilla) menunjukkan keausan gigi cuma sedikit. Sundadonty. Gigi dicabut pada saat post-adolescent, sekitar umur perkawinan. 2) Afrika tengah. Tidak terlalu luas persebarannya. Jadi belum lama dipraktekkan. 3) Mesoamerika. Maya, Aztec. 10%-20% mempraktekkan ablasi. Ada kemungkinan bahwa ablasi dipraktekkan di suku Aleut. A Hrdlicka menemukan kranium dari Pula Kodiac, dan mengatakan ada indikasi ablasi. Tetapi Dr. Merbs mengatakan bahwa itu hanya merupakan akibat trauma, buk an sengaja diablasi. Merbs mengatakan bhw tidak ada pola yg jelas, dan tidak ada cukup banyak individu/sampel utk menyimpulkan bahwa memang ada ablasi. Di Australia juga dijumpai praktek modifikasi gigi, tapi baru2 saja. Sebagai kesimpulan, ablasi gigi t idak universal. Inisiasi merupakan penyebab pokok terjadinya praktek ini. Ablasi dental mungkin merupakan tanda status. Di Afrika, digunakan sbg cara utk membedakan manusia dari binatang. Ablasi gigi: Ritus inisiasi Status sosial Status manusia (beda dari binatang) Kosmetik (mis di Afrika). Note: juga pada manusia modern saat ini pada umumnya? Di Jepang dan China, 300 -400 TYL, mewarnai gigi utk alasan kosmetis.

Antropologi Dental

36

Praktek idiosinkratik: penggunaan atau aktifitas yg tidak berpola: 1. penggunaan tusuk gigi 2. produksi benangmenggunakan gigi utk memproduksi benang, menjepitnya diantara permukaan oklusal gigi anterior. Menyebabkan keausan gigi depan. 3. Produksi keranjang.

Antropologi Dental

37

You might also like