You are on page 1of 42

Prakata

Pengantar 1 Konvensi Internasional tentang Keselamatan jiwa di Laut (SOLAS), 1974, masih berlaku sampai sekarang, diambil dari Konferensi Internasional tentang Keselamatan jiwa di Laut pada tanggal 1 Nopember 1974, yang mana 19-2, diambil oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO), dan mulai diberlakukan 25 Mei 1980. Yang mana telah ditambah dan diubah dua kali dengan protokol di bawah ini: .1 Protokol yang diambil pada Konferensi Internasional tentang Keselamatan kapal tangki dan Pencegahan Pencemaran (Protokol SOLAS 1978), tanggal 17 Pebruari 1978 yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Mei 1981; dan Protokol yang diambil pada Konferensi Internasional tentang harmonisasi Sistem Survey dan Sertifikasi (Protokol SOLAS 1988), tanggal 11 Nopember 1988.

.2

2 Sebagai tambahan, Konvensi SOLAS 1974 juga telah ditambah dan diubah dengan beberapa resolusi, diambil pada pertemuan Komite Keselamatan Maritim IMO (MSC) dalam bentuk lanjutan seperti terlihat pada SOLAS pasal VIII atau Konferensi Negara-Negara Penandatangan SOLAS, juga terlihat pada pasal VIII berikut ini : .1 .2 .3 .4 .5 Amandemen 1981, diambil dari resolusi MSC.1(XLV) dan mulai berlaku sejak pada tanggal 1 September 1984; Amandemen 1983, diambil dari resolusi MSC.6(48) dan mulai berlaku sejak 1 Juli 1986; Amandemen April 1988, diambil dari resolusi MSC.11(55) dan mulai berlaku sejak 22 Oktober 1989; Amandemen Oktober 1988, diambil dari resolusi MSC.(56) dan mulai berlaku sejak 29 April 1990; Amandemen Nopember 1988, diambil dari resolusi 1 dari Konferensi Pemerintah-pemerintah Penandatangan Konvensi Internasional tentang Keselamatan di Laut (SOLAS), 1974, tentang Bahaya di Laut dan Sistem Keselamatan dan mulai berlaku sejak 1 Pebruari 1992; Amandemen 1989, diambil dari resolusi MSC.13(57) dan mulai berlaku sejak 1 Pebruari 1992; Amandemen 1990, diambil dari resolusi MSC.19(58) dan mulai berlaku sejak 1 Pebruari 1992; Amandemen 1991, diambil dari resolusi MSC.22(59) dan mulai berlaku sejak 1 Januari 1994; iii

.6 .7 .8

.9 .10 .11 .12

.13

.14 .15 .16

.17 .18 3

Amandemen April 1992, diambil dari resolusi MSC.24(60) dan mulai berlaku sejak 1 Oktober 1994; Amandemen April 1992, diambil dari resolusi MSC.26(60) dan mulai berlaku sejak 1 Oktober 1994; Amandemen Desember 1992, diambil dari resolusi MSC.27(61) dan mulai berlaku sejak 1 Oktober 1994; Amandemen Mei 1994, diambil dari resolusi MSC.31(63) dan mulai berlaku sejak (atau diharapkan mulai berlaku): .1 Hal tersebut tentang perencanaan sistem pelaporan dan penarikan darurat kapal, pada tanggal 1 Januari 1996; dan .2 Hal tersebut tentang perlindungan jalur pipa bahan bakar dan kemampuan melihat dari anjungan navigasi pada tanggal 1 Juli 1998; Amandemen Mei 1994, diambil dari resolusi 1 dari Konferensi antar Pemerintah Penandatangan Konvensi Internasional tentang Keselamatan di Laut (SOLAS), 1974, yang diberlakukan (atau diharapkan mulai berlaku): .1 Pengantar sebuah Bab baru X, Persyaratan Keselamatan untuk kapal cepat, dan sebuah Bab baru XI, Persyaratan Khusus untuk Meningkatkan Keselamatan di Laut, pada tanggal 1 Januari 1996; dan .2 Pengantar sebuah Bab baru IX, Manajemen untuk Pengoperasian Kapal yang Aman, pada tanggal 1 Juli 1998 ; Amandemen Desember 1994, diambil dari resolusi MSC.42(64) dan mulai berlaku 1 Juli 1996; Amandemen Mei 1995, diambil dari resolusi MSC.46(65) dan mulai berlaku 1 Januari 1997; Amandemen Nopember 1995, diambil dari resolusi 1 dari Konferensi antar Pemerintah Penandatangan Konvensi Internasional tentang Keselamatan di Laut (SOLAS), 1974 dan mulai berlaku 1 Juli 1997; Amandemen Juni 1996, diambil dari resolusi MSC.47(66) dan diharapkan mulai berlaku 1 Juli 1998; dan Amandemen Desember 1996, diambil dari resolusi MSC.57(67) dan diharapkan mulai berlaku 1 Juli 1998.

Protokol SOLAS 1978 telah ditambah dan diubah dengan: .1 .2 Amandemen 1981, diambil dari resolusi MSC.2(XLV) dan diberlakukan 1 September 1984; dan Amandemen Nopember 1988, diambil dari resolusi 1 dari Konferensi antar Negara Protokol 1978, tentang Keselamatan dan marabahaya Global yang mulai berlaku 1 Pebruari 1992.

4 Protokol SOLAS 1988 belum diberlakukan sampai sekarang ini. Pada saat diberlakukan Protokol SOLAS 1988 akan menggantikan dan membatalkan Protokol SOLAS 1978 yang merupakan Protokol SOLAS iv

sebelumnya *. Isi dari teks gabungan 5 Publikasi ini berisi teks gabungan dari Konvensi SOLAS 1974, Protokol SOLAS 1978, dan semua amandemen selanjutnya dan termasuk Amandemen 1995, kecuali amandemen-amandemen yang terdapat dalam lampiran 2 terhadap resolusi MSC.31(63) (amandemen-amandemen Mei 1994, yang belum diberlakukan sampai sekarang - lihat paragraf 2.11.2). Teks akan dikompilasikan dengan Sekretariat IMO dan dijadikan sebagai acuan terhadap persyaratan-persyaratan SOLAS dapat digunakan mulai 1 Juli 1997. 6 Publikasi ini disusun dalam 2 bagian : .1 .2 Bagian 1, yang berisi Konvensi SOLAS 1974 dan pasal-pasal Protokol SOLAS 1978, persyaratan, sertifikasi; dan Bagian 2, yang berisi teks dari SOLAS bab IX yang baru, Manajemen untuk Pengoperasian Kapal secara Aman; resolusi A.718(17), telah dimodifikasi dengan resolusi A.745(18), implementasi awal harmonisasi dari sistem survey dan ** sertifikasi; sebuah daftar sertifikat dan dokumen yang harus berada di atas kapal; dan resolusi 1994 dan 1995 Konferensi antar pemerintah Penandatangan Konvensi SOLAS 1974.

7 Persyaratan operasional yang dimasukkan dalam teks gabungan ini adalah secara umum dapat digunakan untuk semua kapal, sementara itu persyaratan untuk konstruksi kapal dan peralatannya untuk kapal yang dibangun setelah tanggal yang ditentukan dalam berbagai peraturan. Untuk mengetahui persyaratan konstruksi dan peralatan yang digunakan terhadap kapal yang dibangun sebelum 1997, teks dari Konvensi SOLAS 1974 sebelumnya, Protokol SOLAS 1978, dan amandemen terhadap kedua SOLAS yaitu Konvensi SOLAS 1974 dan Protokol SOLAS 1978, mengacu pada paragraf 2.1 sampai 2.16 dan 3 diatas, harus dikonsultasikan. Singkatnya, persyaratan khusus untuk kapal penumpang lama dimasukkan hanya dalam bagian F dari Bab II-2 dari Konvensi SOLAS 1974 yang asli tetapi Amandemen di Bab II-2 tahun 1981 tidak termasuk dalam teks gabungan ini. 8 Persyaratan dari di Bab I dari Konvensi SOLAS 1974 yang telah p dimodifikasi oleh Protokol SOLAS 1978 diberi tanda . Tanda tersebut tidak diberikan pada peraturan dalam Bab lain dari Konvensi SOLAS 1974 yang telah ditambah dan diubah dengan Protokol SOLAS 1978, sejak
* Protokol SOLAS 1988 tidak dimasukkan dalam teks gabungan ini

*Daftar sertifikat-sertifikat termasuk keterangan singkat dari maksud semua sertifikat dan
dokumen-dokumen tersebut untuk membantu pegawai pelabuhan, pejabat, dan nahkoda dalam mempelajari sertifikat-sertifikat dan dokumen-dokumen itu, yang mana penting untuk pengawasan pelabuhan dan memperlancar operasi kapal di pelabuhan.

amandemen SOLAS tersebut diterima yang telah diadopsi. 9 Secara umum, publikasi ini adalah hasil reproduksi dari teks Konvensi SOLAS 1974 dan Protokol SOLAS 1978 termasuk perubahan dan penambahan atas teks asli. Sebagai tambahan, hal itu termasuk perubahan-perubahan kecil editorial, yang tidak mempengaruhi substansi, tujuan yang hendak dicapai teks Konvensi SOLAS 1974 dan Protokol SOLAS 1978 dan berbagai macam amandemen SOLAS. Khususnya: .1 Sistem penomoran desimal digunakan untuk paragraf dan sub paragraf dari peraturan dalam bab II-1, II-2, III, IV, VI dan VII, yang ditulis kembali secara lengkap dalam amandemenamandemen 1981, 1983, 1988 dan 1991, sistem penomoran yang asli dipertahankan dalam bab I, V, VIII; Acuan-acuan terhadap peraturan-peraturan, paragraf-paragraf dan bab-bab dalam teks yang diambil dari amandemenamandemen 1981 dan selanjutnya menggunakan sebuah bentuk singkat (contoh Aperaturan II-2/55.5"), dimana pada sistim acuan aslinya dalam peraturan-peraturan yang tidak diubah (contoh Aperaturan 5 dari bab ini@,@paragraf (a) dari peraturan@,dan lain-lain); Ton dalam Tonase kotor telah diganti dengan istilah gross ton dalam pandangan di keputusan sidang (resolusi A.493(XII)) bahwa terminologi ton dalam Tonase yang digunakan di IMO mempunyai arti yang sama dengan tonase kotor seperti ditetapkan dalam Konvensi Tonase tahun 1969, dan dari kenyataan bahwa Konvensi Tonase tahun 1969 berlaku sepenuhnya tanggal 18 Juli 1994 ; dan Standar metrik yang dimiliki sistim SI, sesuai dengan resolusi A.351(IX), telah digunakan disamping standar Inggris (imperial units).

.2

.3

.4

Status dari catatan kaki 10 Catatan-catatan kaki yang diberikan dalam teks gabungan ini (yang berbeda dengan teks asli hasil rapat dalam MSC guna untuk lebih memudahkan) mengacu pada koda, petunjuk-petunjuk dan rekomendasirekomendasi berhubungan terhadap bagian teks dan diperbarui oleh Sekretariat pada saat dipublikasikan. Sebagai tambahan, penjelasan yang pasti catatan-catatan kaki disertakan berdasar pada teks yang sesuai dari koda, petunjuk-petunjuk dan rekomendasi-rekomendasi dan keputusankeputusan lain dari Komite Keselamatan Maritim. Pada semua kasus, pembaca harus memakai versi terakhir dari teks acuan, ingatlah bahwa teks-teks tersebut mungkin telah direvisi atau di ganti oleh materi terbaru sejak publikasi dari edisi gabungan konvensi SOLAS 1974, sebagai amandemen.

vi

Daftar Isi Bagian 1


Pasal-pasal Konvensi Internasional SOLAS 1974 ................ Pasal protokol- protokol 1978 yang berhubungan dengan Konvensi Internasional SOLAS 1974 ................................... Teks gabungan aneks konvensi internasional SOLAS 1974 dan protokol 1978 berhubungan dengan : 3 12

vii

Bab I Bab II-1 Bab II-2 Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX Bab X Bab XI

Ketentuan umum ............................................... Konstruksi, subdivisi dan stabilitas, permesinan dan instalasi listrik ............................................ Konstruksi - perlindungan kebakaran, pendeteksi kebakaran dan pemadam kebakaran Alat-alat penyelamatan jiwa dan tata susunan.... Komunikasi radio .............................................. Keselamatan pelayaran ...................................... Pemuatan barang ............................................... Pemuatan barang-barang berbahaya .................. Kapal-kapal nuklir ............................................. Manajemen untuk pengoperasian kapal secara aman .................................................................. Persyaratan keselamatan untuk kapal kecepatan tinggi ................................................................. Upaya khusus untuk peningkatan keselamatan maritim ..............................................................

17 33 137 277 371 393 421 431 441 447 449 453 457 482 493

Apendiks Sertifikat-sertifikat Aneks 1 : Catatan perlengkapan Aneks 2 : Formulir lampiran Konvensi Internasional Keselamatan Jiwa Di Laut, 1974

Bagian 2
Aneks 1 Aneks 2 Bab IX baru aneks Konvensi Internasional tentang keselamatan jiwa di laut tahun 1974......... Resolusi A.718(17), sebagaimana diubah dengan resolusi A.745(18): Implementasi awal harmonisasi sistem survey dan sertifikasi............. Sertifikat-sertifikat dan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk dibawa di kapal ........................ Resolusi dari Konferensi antar negara penandatangan Konvensi Internasional tentang keselamatan jiwa di viii 501

504 512

Aneks 3 Aneks 4

laut tahun 1974 pada 24 1994 .............................................................. Aneks 5

Mei

521

Resolusi dari Konferensi antar negara penandatangan Konvensi Internasional tentang keselamatan jiwa di laut tahun 1974 yang ditetapkan pada 29 Nopember 1995 ....................

526

ix

Bagian I

Pasal-Pasal Konvensi Internasional Tentang Keselamatan Jiwa Di Laut, 1974


PEMERINTAH-PEMERINTAH PENANDATANGAN BERKEINGINAN meningkatkan keselamatan jiwa di laut dengan menetapkan dasar-dasar di dalam persetujuan bersama azas-azas dan peraturan yang seragam diarahkan ke tujuan itu, MENIMBANG bahwa tujuan ini dapat dicapai dengan hasil paling baik dengan ketetapan suatu konvensi untuk mengganti Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut, 1960, dengan memperhatikan perkembangan-perkembangan sejak Konvensi tersebut ditetapkan, TELAH MENYETUJUI ketetapan sebagai berikut :

PASAL I Kewajiban-kewajiban Umum berdasarkan Konvensi


(a) Pemerintah-pemerintah Penandatangan berkewajiban memberlakukan ketentuan-ketentuan Konvensi ini dan Lampirannya, yang akan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Konvensi ini. Tiap acuan terhadap Konvensi ini sekaligus merupakan acuan terhadap Lampirannya. (b) Pemerintah-pemerintah Penandatangan berkewajiban mengumumkan semua undang-undang, ketetapan-ketetapan, keputusankeputusan, dan peraturan-peraturan serta mengambil langkah lain apa pun yang mungkin perlu untuk memberlakukan Konvensi ini secara penuh dan lengkap, demikian rupa untuk menjamin agar ditinjau dari keselamatan jiwa, sebuah kapal adalah layak untuk pelayaran yang dimaksudkan.

PASAL II Penerapan
Konvensi ini berlaku bagi kapal-kapal yang berhak mengibarkan bendera negara-negara yang pemerintahnya adalah Pemerintah-pemerintah Penandatangan.

PASAL III Undang-undang, Peraturan-peraturan


Pemerintah-pemerintah Penandatangan berkewajiban memberitahukan dan menyerahkan kepada Sekretaris Jendral Organisasi Konsultatif Maritim Antar Pemerintah* * (selanjutnya disebut sebagai AOrganisasi@): (a) Suatu daftar badan-badan bukan Pemerintah (organisasi yang diakui) yang dikuasakan untuk bertindak atas nama mereka dalam penerapan peraturan-peraturan untuk keselamatan jiwa di laut untuk diedarkan kepada Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk diketahui pejabat mereka; (b) Teks undang-undang, ketetapan-ketetapan, keputusan-keputusan dan peraturan-peraturan yang ada sangkut pautnya harus sudah diumumkan dalam pelbagai hal penting dalam ruang lingkup Konvensi ini; (c) Sejumlah contoh yang cukup dari sertifikat-sertifikat yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan-ketentuan Konvensi ini, diedarkan kepada Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk diketahui para pejabat mereka.

PASAL IV Kejadian-kejadian diluar kemampuan manusia


(a) Sebuah kapal yang tidak terkena ketentuan-ketentuan Konvensi ini, pada saat bertolak untuk pelayaran manapun, hendaknya tidak diberlakukan dari ketentuan-ketentuan dalam Konvensi ini sehubungan dengan penyimpangan dari pelayaran yang dimaksud disebabkan oleh tekanan cuaca atau setiap kejadian lain di luar kemampuan manusia. (b) Beradanya orang-orang di kapal dengan alasan kejadian-kejadian di luar kemampuan manusia atau sebagai akibat dari kewajiban yang dibebankan kepada nakhoda untuk mengangkut orang-orang yang kapalnya karam atau orang-orang lain hendaknya tidak terkena maksud-maksud yang menentukan bagi berlakunya ketentuan-ketentuan mana pun dalam
* Nama Organisasi tersebut telah diganti menjadi IMO sesuai amandemen dari Konvensi Organisasi tersebut yang mulai diberlakukan 22 Mei 1982.

xi

Konvensi ini terhadap kapal.

PASAL V Pengangkutan Orang-orang dalam Keadaan Darurat


(a) Untuk maksud pengungsian orang-orang agar terhindar dari ancaman atas keselamatan jiwa mereka, Pemerintah Penandatangan dapat mengizinkan pengangkutan orang-orang di kapal-kapalnya yang jumlahnya lebih besar dari pada jumlah yang diizinkan berdasarkan Konvensi ini. (b) Izin demikian itu tidak menjadi halangan bagi Pemerintahpemerintah Penandatangan yang lain atas hak pengawasan berdasarkan Konvensi ini terhadap kapal-kapal demikian itu yang datang di pelabuhanpelabuhan mereka. (c) Pemberitahuan tentang setiap izin yang demikian itu, bersama-sama dengan suatu pernyataan tentang keadaan, harus dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal Organisasi, oleh Pemerintah Penandatangan yang memberikan izin tersebut.

PASAL VI Perjanjian-perjanjian dan Konvensi-konvensi yang terdahulu


(a) Bagi Pemerintah-pemerintah Penandatangan, Konvensi ini menggantikan dan membatalkan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut yang pernah ditandatangani di London pada tanggal 17 Juni 1960. (b) Semua perjanjian, konvensi dan persetujuan lainnya yang ada kaitannya dengan keselamatan jiwa di laut, atau hal-hal penting yang menjadi bagiannya, yang berlaku antara Pemerintah-pemerintah Anggota Konvensi ini, akan terus memberlakukannya secara penuh dan lengkap selama tenggang waktunya mengenai: (i) (ii) Kapal-kapal yang tidak dikenai Konvensi ini; Kapal-kapal yang diberlakukan Konvensi ini, namun yang berkaitan dengan hal-hal yang tidak diatur secara jelas.

(c) Namun, sejauh perjanjian-perjanjian, konvensi-konvensi atau persetujuan-persetujuan tersebut bertentangan dengan ketentuan-ketentuan Konvensi ini, ketentuan-ketentuan Konvensi ini yang berlaku. (d) Semua hal yang diatur secara jelas dalam Konvensi ini tetap tergantung pada penyusunan undang-undang dari Pemerintah xii

Penandatangan.

PASAL VII Aturan-aturan Khusus yang disusun dengan Persetujuan


Bilamana sesuai dengan Konvensi ini aturan-aturan disusun dengan persetujuan antara semua atau beberapa Pemerintah Penandatangan, aturan-aturan tersebut akan diberitahukan kepada Sekretaris Jenderal Organisasi untuk diedarkan kepada semua Pemerintah Penandatangan.

PASAL VIII Amandemen-amandemen


(a) Terhadap Konvensi ini dapat dilakukan amandemen-amandemen oleh salah satu prosedur yang dirinci di dalam paragraf-paragraf berikut. (b) Amandemen-amandemen Organisasi: (i) setelah melalui pembahasan dalam

Setiap amandemen yang diusulkan oleh suatu Pemerintah Penandatangan harus diserahkan kepada Sekretaris Jenderal Organisasi yang selanjutnya akan mengedarkannya kepada semua Anggota Organisasi dan semua Pemerintah Penandatangan sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum pertimbangannya. Setiap amandemen yang diusulkan dan diedarkan sebagaimana dikemukakan diatas harus disampaikan kepada Komisi Keselamatan Maritim (MSC) dari Organisasi untuk dapat dibahas.

(ii)

(iii) Pemerintah-pemerintah Penandatangan dari Negara-negara, baik Anggota Organisasi maupun tidak, berhak ikut serta dalam sidang-sidang Komisi Keselamatan Maritim untuk pembahasan dan penerimaan amandemen-amandemen itu. (iv) Amandemen-amandemen akan diterima oleh dua-pertiga jumlah mayoritas Pemerintah-pemerintah Penandatangan yang hadir dan memberikan suara di dalam Komisi Keselamatan Maritim yang diperluas sebagaimana yang diatur di dalam subparagraf (iii) paragraf ini dengan syarat bahwa sekurangkurangnya sepertiga dari jumlah Pemerintah-pemerintah Penandatangan harus hadir pada waktu pemungutan suara.

(v)

Amandemen-amandemen yang diterima sesuai dengan subparagraf (iv) paragraf ini harus diberitahukan oleh Sekretaris Jenderal Organisasi kepada semua Pemerintah xiii

Penandatangan untuk diterima. (vi) (1) Amandemen atas Pasal Konvensi selain dari Bab I dari Lampiran harus dianggap sudah diterima pada tanggal amandemen tersebut diterima oleh dua pertiga dari Pemerintah-pemerintah Penandatangan. (2) Amandemen atas Lampiran selain Bab I harus sudah diterima : (aa) pada akhir dua tahun terhitung sejak tanggal amandemen itu diberitahukan kepada Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk diterima; atau pada akhir kurun waktu yang berbeda yang harus tidak kurang dari satu tahun, jika ditentukan demikian pada waktu penerimaannya oleh dua pertiga mayoritas Pemerintah Penandatangan yang hadir dan memberikan suara di dalam Komisi Keselamatan Maritim yang diperluas.

(bb)

Namun, jika didalam kurun waktu yang terinci itu lebih dari satu pertiga Pemerintah-pemerintah Penandatangan, atau Pemerintah-pemerintah Penandatangan yang armada niaga gabungannya terdiri tidak kurang dari 50 % tonase kotor armada niaga dunia, memberitahu kepada Sekretaris Jenderal Organisasi bahwa mereka berkeberatan atas amandemen-amandemen itu, maka amandemen-amandemen itu harus dianggap tidak diterima. (vii) (1) Suatu amandemen atas Pasal Konvensi atau atas Bab I dari Lampiran harus mulai berlaku bagi Pemerintahpemerintah Penandatangan yang telah menerimanya, adalah 6 bulan setelah tanggal amandemen itu dianggap telah diterima, sedangkan bagi masing-masing Pemerintah Penandatangan yang menerimanya setelah tanggal itu, adalah 6 bulan setelah tanggal Pemerintah Penandatangan itu menerima.

(2) Suatu amandemen atas lampiran selain dari Bab I harus mulai berlaku bagi semua Pemerintah-pemerintah Penandatangan, kecuali yang telah berkeberatan atas amandemen berdasarkan subparagraf (vi)(2) paragraf ini dan tidak mencabut keberatan-keberatannya tersebut, 6 bulan setelah tanggal yang dianggap telah diterima. xiv

Namun sebelum tanggal yang direncanakan mulai berlaku, Pemerintah-pemerintah Penandatangan yang manapun dapat memberitahu Sekretaris Jenderal Organisasi bahwasanya mereka membebaskan diri untuk memberlakukan amandemen itu dalam suatu kurun waktu yang lebih lama dari satu tahun terhitung tanggal mulai berlakunya, atau dalam kurun waktu yang lebih panjang sedemikian rupa hingga dapat ditentukan oleh dua pertiga mayoritas Pemerintah-pemerintah Penandatangan yang hadir dan memberikan suara di dalam Komisi Keselamatan Maritim yang diperluas pada waktu penerimaan amandemen tersebut. (c) Amandemen oleh suatu Konferensi: (i) Atas permintaan suatu Pemerintah-pemerintah Penandatangan yang bekerja sama dengan sekurang-kurangnya sepertiga dari Pemerintah-pemerintah Penandatangan, Organisasi akan menyelenggarakan suatu konferensi Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk mempertimbangkan amandemen Konvensi ini. Tiap-tiap amandemen yang diterima oleh suatu Konferensi tersebut oleh dua pertiga mayoritas Pemerintah Penandatangan yang hadir dan memberikan suara, harus disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Organisasi kepada Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk diterima.

(ii)

(iii) Kecuali jika Konferensi itu memutuskan lain, amandemen itu harus dianggap telah diterima dan harus mulai berlaku sesuai dengan prosedur-prosedur yang dirinci secara berturut-turut di dalam subparagraf (b)(vi) dan (b)(vii) Pasal ini, dengan ketentuan bahwa petunjuk-petunjuk di dalam paragraf-paragraf ini kepada Komisi Keselamatan Maritim harus diambil untuk diartikan sebagai pegangan bagi Konferensi. (d) (i) Suatu Pemerintah Penandatangan yang telah menerima suatu amandemen atas Lampiran yang telah berlaku tidak diwajibkan memperluas kepentingan Konvensi ini terhadap sertifikat-sertifikat yang diberikan kepada sebuah kapal yang berhak mengibarkan bendera suatu Negara Pemerintahnya, sesuai dengan ketentuan subparagraf (b)(vi)(2) Pasal ini, telah berkeberatan atas amandemen dan tidak mencabut keberatan tersebut, tetapi hanya sejauh mana sertifikat-sertifikat itu ada kaitannya dengan hal-hal yang dicakup oleh amandemen termaksud. Suatu Pemerintah Penandatangan yang telah menerima suatu xv

(ii)

amandemen atas Lampiran yang telah berlaku harus memperluas kepentingan Konvensi ini berkenaan dengan sertifikat-sertifikat yang diberikan kepada sebuah kapal yang berhak mengibarkan bendera suatu Negara Pemerintahnya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan sub paragraf (b)(vii)(2) Pasal ini, telah memberitahu Sekretaris Jenderal Organisasi bahwa Negara itu membebaskan dirinya untuk memberlakukan amandemen itu. (e) Kecuali jika ditetapkan lain, setiap amandemen atas Konvensi ini yang telah dibuat berdasarkan Pasal ini, yang ada kaitannya dengan bangunan kapal, harus hanya berlaku bagi kapal-kapal yang peletakan lunasnya atau yang pada suatu tahapan konstruksi yang serupa dengan itu, pada tanggal amandemen itu mulai berlaku atau sesudahnya. Setiap pernyataan atas penerimaan atau keberatan atas suatu amandemen atau setiap catatan yang diberikan berdasarkan subparagraf (b)(vii)(2) Pasal ini harus disampaikan secara tertulis kepada Sekretaris Jenderal Organisasi, yang akan meneruskan kepada semua Pemerintah Penandatangan tentang penyampaian tersebut, demikian juga tanggal penerimaannya. Sekretaris Jenderal Organisasi akan memberitahu semua Pemerintah Penandatangan tentang setiap amandemen yang mulai berlaku berdasarkan Pasal ini, bersama-sama dengan tanggal mulai berlakunya masing-masing amandemen tersebut.

(f)

(g)

PASAL IX Penandatanganan, Ratifikasi, Penerimaan, Persetujuan, dan Penambahan Keanggotaan


(a) Konvensi ini akan tetap terbuka untuk penandatanganan di kantor pusat Organisasi dari tanggal 1 Nopember 1974 sampai tanggal 1 Juli 1975 dan setelah itu akan tetap terbuka untuk penambahan keanggotaan, Negaranegara dapat menjadi peserta Konvensi ini dengan: (i) (ii) penandatanganan tanpa syarat atas ratifikasi, penerimaan atau persetujuan; atau pendandatanganan dengan syarat atas ratifikasi, penerimaan atau persetujuan, diikuti dengan ratifikasi, penerimaan atau persetujuan; atau

xvi

(iii) menjadi anggota. (b) Ratifikasi, penerimaan atau persetujuan atau penambahan keanggotaan akan dilakukan dengan cara menyampaikan piagam tersebut kepada Sekretaris Jenderal Organisasi. (c) Sekretaris Jenderal Organisasi akan memberitahu Pemerintah semua Negara yang telah menandatangani Konvensi ini atau yang telah menjadi anggota apakah dengan penandatanganan atau dengan penyampaian setiap piagam ratifikasi, penerimaan atau persetujuan atau penambahan keanggotaan dan tanggal penyampaiannya.

PASAL X Mulai Berlakunya Konvensi


(a) Konvensi ini akan mulai berlaku 12 bulan setelah tanggal yang pada waktu itu tidak kurang dari 25 Negara yang jumlah armada gabungannya tidak kurang dari 50% Tonase kotor armada niaga dunia, telah menjadi peserta sesuai persyaratan Pasal IX. (b) Setiap piagam ratifikasi, penerimaan, persetujuan atau penambahan keanggotaan yang disampaikan setelah tanggal mulai berlakunya Konvensi ini, akan berlaku 3 bulan setelah tanggal penyampaiannya.

(c) Setelah tanggal suatu amandemen atas Konvensi ini dianggap telah diterima berdasarkan Pasal VIII, setiap piagam ratifikasi, penerimaan, persetujuan atau penambahan keanggotaan yang disampaikan, akan berlaku bagi Konvensi yang telah diamandemenkan.

PASAL XI Pembatalan
(a) Konvensi ini dapat dibatalkan oleh setiap Pemerintah Penandatangan pada setiap waktu setelah habis masa berlakunya, yaitu lima tahun terhitung dari tanggal Konvensi mulai berlaku bagi Pemerintah tersebut. (b) Pembatalan akan mulai berlaku dengan penyampaian piagam pembatalan kepada Sekretaris Jenderal Organisasi yang akan memberitahu semua Pemerintah Penandatangan yang lain tentang setiap piagam pembatalan yang diterima dan tentang tanggal penerimaannya maupun tanggal mulai berlakunya pembatalan tersebut. (c) Suatu pembatalan mempunyai tenggang waktu satu tahun, atau kurun waktu yang lebih lama sedemikian rupa sehingga dapat dirinci di dalam xvii

piagam pembatalan, setelah diterimanya piagam tersebut oleh Sekretaris Jenderal Organisasi.

PASAL XII Penyampaian dan Pendaftaran


(a) Konvensi ini akan disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Organisasi yang akan mengirimkan salinan-salinan yang benar dan sah dari Konvensi itu kepada Pemerintah semua negara yang telah menandatangani Konvensi ini atau menjadi anggotanya. (b) Segera setelah Konvensi ini mulai berlaku, teks itu akan dikirimkan oleh Sekretaris Jenderal Organisasi kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa untuk didaftar dan diumumkan, sesuai dengan Pasal 102 dari Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa.

PASAL XIII Bahasa-bahasa


Konvensi ini disusun dalam salinan tunggal dalam bahasa Cina, Inggris, Perancis, Rusia dan Spanyol, masing-masing teks sama otentiknya. Terjemahan resmi dalam bahasa-bahasa Arab, Jerman dan Italia akan disusun dan disampaikan dalam bentuk asli yang ditandatangani. ATAS KESAKSIAN yang bertanda tangan di bawah ini *, yang diberi wewenang secara sah oleh Pemerintah masing-masing untuk maksud tersebut, telah menandatangani Konvensi ini. DITETAPKAN DI LONDON pada hari ini tanggal satu Nopember seribu sembilan ratus tujuh puluh empat.

* Tanda tangan dibatalkan.

xviii

Pasal Protokol-protokol 1978 yang berhubungan dengan SOLAS, 1974


PESERTA PROTOKOL INI SEBAGAI PESERTA dalam Konvensi internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut tahun 1974, yang telah dilaksanakan di London pada tanggal 1 Nopember 1974. MELIHAT kontribusi utama yang dapat dibuat pada konvensi diatas untuk meningkatkan keselamatan barang dan kapal di laut serta awak kapal. MELIHAT JUGA kebutuhan pengembangan dimasa yang akan datang untuk keselamatan kapal, khususnya kapal tanker. MENIMBANG bahwa sasaran terbaik yang akan dicapai dalam kesimpulan Protokol yang berhubungan dengan konvensi internasional tentang keselamatan jiwa di laut 1974, TELAH MENYETUJUI ketetapan sebagai berikut :

PASAL I Kewajiban-kewajiban umum


Peserta Protokol ini berkewajiban memberlakukan ketentuan-ketentuan Protokol ini dan Lampirannya, yang akan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Protokol ini. Tiap acuan terhadap Konvensi ini sekaligus merupakan acuan terhadap Lampirannya.

xix

PASAL II Penerapan
Ketentuan-ketentuan pasal II, III (selain daripada paragraf (a)), IV, VI(b), (c) dan (d), VII dan VIII dari Konvensi Internasional SOLAS,1974 (selanjutnya disebut A Protokol 1978 yang berhubungan dengan konvensi SOLAS, 1974"), diambil dari Protokol ini, ditetapkan bahwa acuan pasalpasal itu terhadap konvensi dan Pemerintah Penandatangan akan dijadikan acuan pokok terhadap Protokol dan Peserta Protokol ini, secara berurutan. 2. Setiap kapal yang terkena ketentuan Protokol ini harus memenuhi ketentuan-ketentuan konvensi, menyangkut modifikasi dan penambahan sebagaimana yang ditetapkan dalam Protokol ini. 3. Berkenaan dengan kapal-kapal dari negara bukan peserta Konvensi dan Protokol ini, Peserta Protokol ini akan mengenakan persyaratan dari Konvensi dan Protokol ini yang mungkin diperlukan untuk menjamin tidak ada perlakuan yang tidak baik diberikan terhadap kapal tersebut.

PASAL III Pembahasan informasi


Peserta Protokol akan membahas dan menyampaikan dengan Sekretaris Jendral dari Inter-Governmental Maritime Consultative Organization* (selanjutnya disebut AOrganisasi), sebuah daftar dari surveyor pilihan atau organisasi terkenal yang diberi wewenang untuk melaksanakan tugas-tugas badan pemerintah untuk keselamatan di laut untuk disampaikan kepada pejabat pemerintah Peserta. Pemerintah akan memberitahukan kepada =Organisasi= tentang tanggung jawab dan kondisi tertentu yang dilimpahkan kepada surveyor pilihan dan organisasi yang telah diakui.

PASAL IV Penandatanganan, ratifikasi, penerimaan, persetujuan dan penambahan keanggotaan


1. Protokol ini dibuka untuk penandatanganan pada kantor pusat Organisasi mulai 1 Juni 1978 sampai 1 Maret 1979 dan setelah itu masih terbuka untuk penambahan keanggotaan. Atas dari ketentuan-ketentuan pada paragrap 3 dari pasal ini, Negara-negara mungkin menjadi Peserta Protokol ini dengan : (a) (b) pendandatanganan tanpa syarat atas ratifikasi, penerimaan atau persetujuan; atau pendandatanganan dengan syarat atas ratifikasi, penerimaan atau persetujuan, diikuti dengan ratifikasi, penerimaan atau

* Nama Organisasi tersebut telah diganti menjadi IMO sesuai amandemen dari Konvensi Organisasi tersebut yang mulai diberlakukan 22 Mei 1982.

xx

persetujuan; atau (c) menjadi anggota. 2. Ratifikasi, penerimaan, persetujuan dan penambahan keanggotaan akan diberlakukan dengan penyampaian piagam hal itu kepada Sekretaris Jendral Organisasi. 3. Protokol ini ditandatangani tanpa syarat, ratifikasi, penerimaan, atau persetujuan hanya untuk negara-negara yang menandatangani tanpa syarat, ratifikasi, penerimaan, atau persetujuan terhadap Konvensi tersebut.

PASAL V Mulai berlakunya Protokol


1. Protokol ini akan diberlakukan 6 bulan setelah tanggal dimana tidak kurang dari 15 negara, gabungan perusahaan pelayaran yang memiliki lebih dari 50% isi kotor perkapalan niaga dunia, telah menjadi peserta sesuai persyaratan Pasal IV Protokol ini, penetapan bagaimanapun bahwa Protokol sekarang ini tidak akan diberlakukan sebelum hasil Konvensi diberlakukan. 2. Setiap piagam ratifikasi, penerimaan, persetujuan, atau penambahan keanggotaan setelah tanggal yang mana Protokol ini diberlakukan akan dilaksanakan setelah 3 bulan setelah tanggal penyampaian. 3. Setelah tanggal yang mana amandemen terhadap Protokol ini diterima dalam pasal VIII dari Konvensi, setiap piagam ratifikasi, penerimaan, persetujuan, atau penambahan keanggotaan akan diterapkan terhadap Protokol ini sebagai amandemen.

PASAL VI Pembatalan
1. Protokol ini mungkin dibatalkan oleh beberapa Negara Peserta pada saat habis masa berlakunya setelah lima tahun dari tanggal diberlakukannya Protokol untuk Negara Peserta. 2. Pembatalan akan dilaksanakan dengan menyampaikan piagam pembatalan kepada Sekretaris Jendral Organisasi. 3. Pembatalan akan dilaksanakan satu tahun, atau dalam kurun waktu lebih lama sesuai dengan yang tertulis dalam piagam pembatalan, setelah hal itu diterima oleh Sekretaris Jendral Organisasi. 4. Pembatalan Konvensi oleh satu Negara Peserta dianggap juga xxi

sebagai pembatalan Protokol ini oleh Negara Peserta tersebut.

PASAL VII Penyampaian


1. Protokol ini akan disampaikan oleh Sekretaris Jendral Organisasi (selanjutnya disebut >penyampai=). 2. Penyampai akan: (a) Memberi informasi kepada semua negara yang menandatangani Protokol ini atau menerima hal tersebut tentang: (i) Setiap penandatanganan atau penyampaian baru piagam ratifikasi, penerimaan, persetujuan atau penambahan keanggotaan, bersama-sama dengan tanggal yang dicantumkan.

(ii) Tanggal berlakunya Protokol ini; (iii) Penyampaian beberapa piagam pembatalan dari Protokol ini bersama-sama tanggal diterimanya dan tanggal mulai berlakunya pembatalan. (b) Mengirimkan salinan aslinya Protokol ini kepada semua negara yang telah menandatangani Protokol ini atau menerimanya

. 3. Segera setelah protokol ini diberlakukan, salinan asli dari Protokol yang sekarang akan dikirimkan >penyampai= kepada Sekretaris Jendral Organisasi untuk didaftarkan dan diumumkan sesuai dengan Pasal 102 dari piagam PBB.

PASAL VIII Bahasa-bahasa


Protokol ini disusun dalam salinan tunggal dalam bahasa Cina, Inggris, Perancis, Rusia dan Spanyol, masing-masing teks sama otentiknya. Terjemahan resmi dalam bahasa-bahasa Arab, Jerman dan Italia akan disusun dan disampaikan dalam bentuk asli yang ditandatangani. ATAS KESAKSIAN yang bertanda tangan di bawah ini *, yang diberi wewenang secara sah oleh Pemerintah masing-masing untuk maksud tersebut, telah menandatangani Protokol ini.
* Tanda tangan dibatalkan.

xxii

DITETAPKAN DI LONDON pada hari ini tanggal tujuh belas Pebruari seribu sembilan ratus tujuh puluh delapan.

xxiii

Teks gabungan aneks Konvensi SOLAS 1974 BAB I Persyaratan Umun


Bagian A- Aplikasi, definisi, dll.
1 2 3 4 5 Aplikasi.................................................................. Definisi .............................................................. Pengecualian .......................................................... Pembebasan ........................................................... Eqivalensi .............................................................. Halaman

19

Bagian B- Survey dan Sertifikat


6 7 8 9 10 Inspeksi dan survey .............................................. Survey kapal penumpang ................... survey alat keselamatan dan perlengkapan lain dari kapal barang .................................. Surveyi instalasi radiodari kapal barang .............. Survey lambung, mesin dan perlengkapan kapal barang .............................................................. Perawatan kondisi setelah survey ......................... Penerbitan sertifikat .......................................... 19

11 12

24

Pasal IV,V,VI
13 14 15 16 17 18 19 20 Penerbitan sertifikat oleh pemerintah lan .............. Masa berlaku setifikat .......................................... Bentuk sertifikat ................................................... Penempatan sertifikat ........................................... Penerimaan sertifikat ............................................. Nilai sertifikat ....................................................... Pengawasan ............................................................ Hak-hak istimewa .................................................

Bagian C- Kecelakaan-kecelekaan
21 Kecelakaan-kecelekaan.........................................

25

Bagian A Penerapan, definisi-definisi, dll.


Peraturan 1 Penerapan
(a) Kecuali apabila disyaratkan lain, Peraturan ini hanya berlaku bagi kapal-kapal yang melakukan pelayaran-pelayaran internasional. (b) Golongan-golongan kapal yang terkena persyaratan dari Bab ini didefinisikan dengan lebih terperinci dan luas penerapannya akan dinyatakan dalam masing-masing Bab.

Peraturan 2 Definisi-definisi
Untuk memenuhi maksud Peraturan ini, kecuali jika disyaratkan lain : (a) Peraturan-peraturan berarti Peraturan-peraturan yang termaktub di dalam Lampiran Konvensi ini. (b) Badan Pemerintah berarti Pemerintah dari negara yang benderanya dikibarkan kapal secara sah. (c) Disetujui berarti disetujui oleh Badan Pemerintah.

(d) Pelayaran internasional berarti suatu pelayaran dari suatu negara yang memberlakukan Konvensi ini ke suatu pelabuhan di luar wilayah negara tersebut, atau sebaliknya. (e) Penumpang adalah setiap orang dikapal, kecuali : (i) Nahkoda dan para anggota awak kapal atau orang-orang lain yang dipekerjakan atau yang terikat untuk melakukan tugas dalam bidang keterampilan apapun di kapal demi pengusahaan kapal tersebut; dan Anak yang berumur kurang dari 1 tahun.

(ii)

(f) Kapal penumpang adalah kapal yang mengangkut lebih dari 12 orang penumpang. (g) Kapal barang adalah kapal yang bukan kapal penumpang.

26

Pasal IV,V,VI
(h) Kapal tanki adalah kapal barang yang dikonstruksikan atau disesuaikan untuk pengangkutan muatan-muatan cair curah yang mempunyai sifat mudah menyala. (i) Kapal ikan adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, ikan paus, anjing laut, singa laut atau sumber-sumber hayati laut yang lain. (j) Kapal nuklir adalah kapal yang memiliki dilengkapi dengan instalasi nuklir. (k) Kapal baru adalah kapal yang peletakan lunasnya atau yang dalam tahapan pembangunan yang serupa dengan itu bertepatan dengan tanggal mulai berlakunya Konvensi ini atau sesudahnya (l) (m) Kapal lama adalah kapal yang bukan kapal baru. 1 mil laut adalah 1852 meter atau 6080 kaki.

(n) Umur kapal adalah periode waktu yang telah dilalui, ditentukan dari tahun dibuatnya yang bisa dilihat pada surat pendaftaran kapal.

Peraturan 3 Pengecualian
(a) Peraturan ini, kecuali dinyatakan lain, tidak berlaku bagi: (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) Kapal perang dan kapal-kapal pengangkut pasukan. Kapal barang yang mempunyai tonase kotor kurang dari 500 . Kapal yang tidak tidak bertenaga penggerak. Kapal kayu yang dibangun secara primitif. Kapal pesiar yang tidak berniaga. Kapal-kapal ikan.

(b) Kecuali hal-hal yang ditetapkan secara khusus di dalam Bab V, tidak sesuatu pun didalam peraturan ini akan berlaku bagi kapal-kapal yang semata-mata melayari AGreat Lakes@ di Amerika Utara dan Sungai St Lawrence sejauh-jauhnya ke timur ialah garis lurus yang ditarik dari ACap des Rosiers@ ke West Point, Anticosti island dan, di sebelah utara Anticosti island, 63 0 meridian.

27

Peraturan 4 Pembebasan-pembebasan****
(a) Suatu kapal yang tidak biasa melakukan pelayaran-pelayaran internasional, tapi dalam hal-hal yang luar biasa, dikehendaki melakukan suatu pelayaran internasional tunggal, oleh Badan Pemerintah dapat dibebaskan dari persyaratan manapun dari peraturan ini, dengan ketentuan bahwa kapal itu memenuhi syarat-syarat keselamatan yang menurut pendapat Badan Pemerintah dianggap cukup layak untuk pelayaran yang akan ditempuh oleh kapal itu. (b) Badan Pemerintah dapat membebaskan setiap kapal yang mengandung penampilan hal-hal yang baru dari ketentuan yang manapun dari Bab II-1, II-2, III dan IV Peraturan-peraturan ini yang penerapannya mungkin sangat menghambat penelitian untuk berkembangnya penampilan tersebut dan dalam kaitannya bagi kapal-kapal yang melakukan pelayaranpelayaran internasional. Tetapi, setiap kapal yang demikian itu, harus memenuhi syarat-syarat keselamatan yang menurut pertimbangan Badan Pemerintah adalah cukup memadai untuk pelayaran yang dimaksud sedemikian rupa hingga menjamin keselamatan kapal secara menyeluruh dan yang dapat diterima Pemerintah dari Negara-negara yang akan dikunjungi kapal itu. Badan Pemerintah yang mengizinkan pembebasan yang demikian itu harus memberitahu Organisasi akan rincian dari hal-hal tersebut dan alasan-alasannya diedarkan kepada Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk mereka ketahui.

Peraturan 5 Ekuivalen
(a) Bilamana Peraturan ini mensyaratkan bahwa peralatan khusus, bahan, alat atau pesawat khusus atau jenisnya, harus dipasang atau dibawa di kapal, atau bahwa harus diadakan suatu ketentuan khusus, maka Badan Pemerintah dapat mengizinkan setiap peralatan, bahan, alat atau pesawat lain atau jenisnya, harus dipasang atau dibawa di kapal, jika hasilnya memuaskan pada percobaan yang dikenakan padanya atau sebaliknya bahwa peralatan, bahan, alat atau pesawat lain, atau jenis tersebut, atau tersedianya sesuatu yang diperlukan, daya guna sekurang-kurangnya sama dengan yang disyaratkan oleh Peraturan ini. (c) Setiap Badan Pemerintah yang mengizinkan peralatan, bahan, alat atau pesawat, atau jenisnya, atau tersedianya sesuatu yang diperlukan tersebut sebagai gantinya, harus memberitahu Organisasi mengenai rincian dari segala sesuatu itu dengan disertai laporan tentang setiap percobaan yang telah dilakukan dan akan mengedarkan perincian-perincian tersebut
* Mengacu pada SLS.14/Circ.115 tentang penerbitan sertifikat-sertifikat pembebasan menurut Konvensi SOLAS 1974 dan amandemen-amandemennya.

28

Pasal IV,V,VI
kepada Pemerintah-pemerintah Penandatangan untuk dapat diketahui oleh para pejabatnya.

29

Bagian B

Peraturan 6

Bagian B Survey-survey dan sertifikat-sertifikat


Peraturan 6 p Inspeksi dan survey****
(a) Inspeksi dan survey terhadap kapal, sejauh yang terkena dari ketentuan-ketentuan dari peraturan-peraturan ini dan penerimaan dari pemberian pembebasan-pembebasan yang ada, diselesaikan oleh pejabat Badan Pemerintah. Badan Pemerintah boleh, bagaimanapun, mempercayai inspeksi-inspeksi dan survey-survey kepada surveyor-surveyor yang terpilih untuk melaksanakannya atau kepada organisasi yang diakui oleh badan pemerintah tersebut. (b) Badan Pemerintah akan membentuk lembaga untuk inspeksi-inspeksi yang tidak terjadwal dalam menyelesaikan selama masa berlakunya sertifikat. Beberapa inspeksi akan meyakinkan bahwa kapal dan peralatanperalatannya masih memenuhi keamanan dalam pelayaran kapal tersebut. Inspeksi-inspeksi ini boleh diselesaikan oleh inspektor Badan Pemerintah sendiri, atau surveyor-surveyor pilihan, atau organisasi-organisasi yang diakuil, atau oleh lembags yang lain tergantung permintaan Badan Pemerintah tersebut. Bilamana Badan Pemerintah,semua persyaratan peraturan 8 dan 10 dari bab ini, menetapkan kewajiban survey tahunan, inspeksi-inspeksi tidak terjadwal diatas tidak perlu dilakukan. (c) Surveyor-surveyor pilihan suatu Badan Pemerintah atau organisasiorganisasi yang diakuil untuk mengatur inspeksi-inspeksi dan surveysurvey seperti ditetapkan dalam kriteria keempat paragraf (a) dan (b) diberi wewenang sedikitnya seperti surveyor terpilih atau organisasi yang diakui untuk :

Mengacu pada garis-garis besar survey yang dipersyaratkan oleh SOLAS protokol 1978, Koda Internasional untuk kapal pengangkut zat-zat kimia yang dicurah dan Koda Internasional untuk kapal pengangkut gas, yang disetujui oleh Organisasi pada Resolusi A,560(14); hingga resolusi A.718(17) pada pelaksanaan sistem survey dan sertifikasi yang disesuaikan, sebagaimana ditambah dan dirubah melalui resolusi A.745(18); dan garis-garis besar survey berdasarkan sistem survey dan sertifikasi yang disesuaikan yang disetujui oleh Organisasi melalui resolusi A.746(18).

(i) (ii)

meminta perbaikan terhadap sebuah kapal, dan melaksanakan inspeksi-inspeksi dan survey-survey jika diminta oleh pihak yang berwenang dari suatu pelabuhan.

Badan Pemerintah akan memberitahukan kepada Organisasi tentang tanggung-jawab dan kondisi-kondisi wewenang yang dilimpahkan kepada surveyor-surveyor yang terpilih atau kepada organisasi-organisasi yang diakui. (d) Apabila seorang surveyor pilihan atau organisasi yang diakui menetapkan bahwa kondisi dari kapal atau peralatannya tidak sesuai dengan sertifikat yang ditetapkan atau kapal tersebut tidak cukup meyakinkan untuk melaksanakan perjalanan dilaut tanpa membahayakan kapal, atau awak kapal, surveyor atau organisasi secepatnya meyakinkan bahwa tindakan perbaikan telah dilaksanakan dan memberitahukan hal tersebut kepada Badan Pemerintah. Jika tindakan perbaikan tidak dilaksanakan, sertifikatnya akan di batalkan dan Badan Pemerintah akan memberitahukan hal tersebut secepatnya; dan jika kapal sedang berada di pelabuhan negara Peserta yang lain, pihak yang berwenang di pelabuhan akan memberitahukan secepatnya. Ketika seorang pejabat Badan Pemerintah, seorang surveyor terpilih atau organisasi yang diakui telah memberitahukan kepada pihak yang berwenang di suatu pelabuhan, Negara dari pelabuhan tersebut akan memberi bantuan kepada pejabat, surveyor atau organisasi untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang tertuang pada peraturan ini. Sedapat mungkin, Negara dimana pelabuhan tersebut berada yakin bahwa kapal tersebut tidak akan berlayar sampai kapal tersebut dapat mengarungi laut, atau meninggalkan pelabuhan untuk tujuan melaksanakan perbaikan pada suatu galangan, tanpa membahayakan kapal atau awak kapal. (e) Dalam setiap kasus, Badan Pemerintah harus memberi jaminan sepenuhnya kelengkapan dan efisiensi dari inspeksi dan survey, dan harus bertindak tegas untuk meyakinkan perencanaan-perencanaan penting untuk memenui kewajiban ini.

Peraturan 7 Pemeriksaan kapal-kapal penumpang**


(a) Kapal harus menjalani pemeriksaan-pemeriksaan sebagaimana yang ditentukan dibawah ini: (i) Pemeriksaan sebelum kapal digunakan untuk melakukan pelayaran. (ii) Pemeriksaan berkala satu kali setiap 12 bulan. (iii) Pemeriksaan-pemeriksaan tambahan, jika dianggap perlu.

* Mengacu pada resolusi A.794(19) pada survey dan inspeksi kapal penumpang ro-ro.

(b) Pemeriksaan-pemeriksaan dilaksanakan sebagai berikut: (i)

yang

dimaksud

di

atas

itu

harus

Survey sebelum kapal dioperasikan, harus meliputi inspeksi lengkap atas bangunan, permesinan dan perlengkapannya, termasuk sisi luar kulit dasar kapal dan sisi dalam serta sisi luar ketel-ketel uap. Pemeriksaan harus sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh kepastian bahwa tata susunan, bahan, dan kekuatan bangunan, ketel-ketel uap dan bejanabejana bertekanan serta kelengkapannya, mesin induk dan mesin bantu, instalasi radio termasuk yang digunakan dalam alat penyelamat, pemadam kebakaran, sistem keselamatan terhadap api dan perlengkapannya, alat-alat penyelamat dan perencanaan, perlengkapan navigasi pelayaran, informasiinformasi pelayaran, peralatan ruangan navigasi, dan perlengkapan lain, memenuhi dengan selengkap-lengkapnya syarat-syarat peraturan-peraturan ini, dan undang-undang, keputusan-keputusan, ketetapan-ketetapan dan peraturanperaturan yang diumumkan oleh Badan Pemerintah untuk kapal-kapal dari layanan yang dimaksudkan. Pemeriksaan itu pun harus sedemikian juga hingga dapat memperoleh kepastian bahwa perampungan semua suku bagian konstruksi kapal dilengkapi dengan lampu-lampu, sosok-sosok benda, sarana-sarana yang menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan-ketentuan Konvensi ini dan Peraturan Internasional untuk mencegah tubrukkan di laut yang berlaku. Survey periodik harus meliputi inspeksi bangunan, ketelketel uap dan bejana-bejana bertekanan, permesinan dan perlengkapannya, termasuk sisi luar kulit dasar kapal. Survey harus sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh kepastian bahwa kapal, yang berkenaan bangunan, ketel-ketel uap dan bejana-bejana bertekanan serta perlengkapannya, mesin induk dan mesin bantu, instalasi radio termasuk yang digunakan dalam alat penyelamat, pemadam kebakaran, sistim keselamatan terhadap api dan perlengkapannya, alatalat penyelamat dan perencanaan, perlengkapan navigasi pelayaran, informasi-informasi pelayaran, peralatan ruangan navigasi, dan perlengkapan lain, memenuhi dengan selengkap-lengkapnya syarat-syarat peraturan-peraturan ini, dan undang-undang, keputusan-keputusan, ketetapanketetapan dan peraturan-peraturan yang diumumkan oleh Badan Pemerintah sebagai akibat dari padanya. Lampulampu, sosok-sosok benda, sarana-sarana yang menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya yang dipasang oleh kapal itu harus juga tunduk kepada pemeriksaan yang dikemukakan di atas dengan tujuan untuk memperoleh kepastian bahwa lampu-lampu dan sosok-sosok

(ii)

benda itu memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan ini dan demikian pula Peraturan Internasional untuk mencegah tubrukkan di laut yang berlaku (iii) Pemeriksaan baik bersifat umum atau sebagian, sesuai dengan keadaan, harusnya dibuat setelah selesainya perbaikan dari penyelidikan-penyelidikan yang disebutkan dalam peraturan 11 dari bab ini, atau manakala perbaikan penting atau pembaruan-pembaruan apa pun yang telah dilakukan. Pemeriksaan itu harus sedemikian rupa untuk memperoleh kepastian bahwa bahan dan penyelesaian perbaikan-perbaikan atau pembaruan-pembaruan tersebut dalam keadaan memuaskan dalam segala hal, dan bahwa kapal dalam segala hal memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan-peraturan ini dan Peraturan Internasional untuk mencegah tubrukkan di laut yang berlaku, dan undangundang, keputusan-keputusan, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang diumumkan oleh Badan Pemerintah sebagai akibat dari padanya. Undang-undang, keputusan-keputusan, aturan-aturan dan peraturan-peraturan yang dimaksud di dalam paragraf (b) Peraturan ini, dalam segala hal harus sedemikian rupa sehingga memperoleh kepastian bahwa sesuai dengan segi keselamatan kapal, kapal itu layak untuk melakukan layanan yang dimaksudkan. Berikut ini adalah hal-hal lain yang oleh ketentuan-ketentuan diwajibkan untuk diamati dengan ujian-ujian awal dan hidrolik berikutnya atau ujian-ujian lain sebagai pengganti yang dapat diterima yang dilakukan terhadap ketel-ketel uap utama dan ketel-ketel uap bantu, sambungan-sambungan, pipa-pipa uap, bejana-bejana bertekanan tinggi, dan tangkitangki bahan bakar untuk motor-motor pembakaran dalam akan ditambahkan meliputi prosedur-prosedur pengujian dan selang-selang waktu yang harus dipatuhi dan selang-selang waktu antara dua ujian yang beruntun.

(c)

(i)

(ii)

Peraturan 8 p Survey alat-alat keselamatan dan perlengkapan lain dari kapal-kapal barang
(a) Alat-alat keselamatan dan rencana-rencana (kecuali instalasi radio), peralatan navigasi pelayaran, sistim keselamatan dan peralatan dan sistim inert gas pada kapal barang dengan tonase kotor 500 ton atau lebih yang disebutkan pada bab II-1, II-2, III dan V, harus dilaksanakan pada pemeriksaan awal dan survey berikutnya, seperti dijelaskan untuk kapal penumpang dalam peraturan 7 di bab ini dengan penggantian dari 24 bulan menjadi 12 bulan di subparagraf (a)(ii) dari peraturan tersebut. Peralatan pemadam kebakaran di kapal baru dan peralatan ruangan navigasi,

informasi-informasi pelayaran, penerangan-penerangan, jenis dan peralatan pembuat sinyal suara yang ada pada kapal baru atau kapal lama harus termasuk dalam lingkup pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa kelengkapan itu sesuai sepenuhnya dengan persyaratan-persyaratan dari peraturan-peraturan ini dan, juga Peraturan Internasional untuk mencegah tubrukkan di laut yang berlaku.* ** (b) Pemeriksaan-pemeriksaan antara harus dibuat untuk tanker-tanker yang berumur 10 tahun dan lebih, pada tiga bulan sebelum atau sesudah tanggal ulang tahun Sertifikat Perlengkapan Keselamatan Kapal Barang, untuk meyakinkan bahwa peralatan yang disebutkan dalam paragraf (a) dari peraturan ini telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan 11 dari bab ini dan bahwa peralatan-peralatan tersebut dalam keadaan dapat bekerja dengan baik. Pemeriksaan-pemeriksaan antara harus sudah dilakukan pada saat diterbitkannya Sertifikat Perlengkapan Keselamatan Kapal Barang *** sesuai dengan peraturan 12(a)(iii) dari bab ini.

Peraturan 9 Survey instalasi radio kapal barang


Instalasi radio kapal barang, termasuk yang digunakan pada alat-alat penyelamat, terhadap peraturan di bab III dan IV, harus dilaksanakan pada survey awal dan selanjutnya seperti yang berlaku untuk kapal-kapal penumpang dalam peraturan 7 dari bab ini.

Peraturan 10 p Survey badan kapal, permesinan dan perlengkapan kapal-kapal barang


(a) Badan kapal, permesinan dan perlengkapan (selain hal-hal yang berkaitan dengan pemberian Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang atau Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang yang diterbitkan) dari sebuah kapal barang harus dilakukan pemeriksaan tentang kelengkapannya dan setelah itu dalam cara sedemikian rupa sehingga Badan Pemerintah dapat menganggap perlu untuk memastikan bahwa keadaannya dalam segala hal memuaskan dan pada selang-selang waktu berikut ini :

(mmmmmmmmmmmmmmmmccclx) pada kurun waktu yang ditentukan Badan Pemerintah tetapi tidak lebih dari 5 tahun (survey periodik); (mmmmmmmmmmmmmmmmccclxi) sebagai * Mengacu pada catatan perlengkapan kesematan kapal barang yang disetujui (SLS.14/Circ.1) *Mengacu pada garis-garis besar survey yang dipersyaratkan oleh SOLAS Protokol 1978,

Koda Internasional untuk kapal pengangkut zat kimia yang dicurah dan koda internasional untuk kapal pengangkut gas (Resolusi A.560(14)).

tambahan untuk survey periodik sebuah kapal tangki minyak yang berumur 10 tahun dan lebih harus melaksanakan sedikitnya satu kali pemeriksaan antara selama periode masa berlakunya Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang.** Dalam kasus dimana hanya sekali survey antara dilakukan pada satu periode masa berlakunya sertifikat, hal itu harus dilaksanakan pada 6 bulan sebelum atau sesudah, pada pertengahan tanggal masa berlakunya sertifikat. (b) Survey awal dan periodik harus dalam cara sedemikian rupa sehingga meyakinkan bahwa rencana-rencana, bahan dan perhitungan-perhitungan dari bangunan, ketel-ketel dan bejanabejana bertekanan lainnya, perlengkapan-perlengkapannya, motor utama dan bantu termasuk kemudi dan sistim kontrol bantu, instalasi listrik, dan peralatan-peralatan lainnya dalam keadaan yang memuaskan untuk pelayaran kapal tersebut. Survey-survey tersebut, khususnya untuk kapal tangki minyak, termasuk juga inspeksi luar di bawah badan kapal, ruang-ruang pompa, sistim-sistim pipa muatan dan pengisian bahan bakar, pipa ventilasi, katup-katup kedap bertekanan, dan penahan api.
(c) Survey antara untuk kapal tangki minyak yang berumur 10 tahun dan lebih harus termasuk inspeksi pada peralatan kemudi, ruang-ruang pompa, sistim-sistim pipa kargo dan bunker di atas geladak dan di dalam ruang-ruang pompa, pipa ventilasi, katup-katup kedap bertekanan, dan penahan api, instalasi listrik di daerah berbahaya, bagian luar di bawah ** badan kapal. Sebagai tambahan untuk inspeksi visual pada instalasi listrik, tahanan isolasi peralatan listrik pada daerah yang berbahaya perlu di uji. Jika saat pengujian terdapat keragu-raguan dari kondisi pipa, pengukuran tambahan, seperti uji tekanan dan pemeriksaan ketebalan, perlu dilakukan. Survey antara harus dilakukan pada Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang diterbitkan sesuai dengan peraturan 12(a)(ii) dari bab ini.

(d) Survey, apakah secara umum atau sebagian tergantung pada keadaannya, harus dilaksanakan apabila persyaratan setelah sebuah penyelidikan yang dijelaskan di peraturan 11 dari bab ini, atau jika perbaikan-perbaikan penting atau
* Mengacu pada garis-garis besar survey yang dipersyaratkan oleh SOLAS Protokol 1978, Koda Internasional untuk kapal pengangkut zat kimia yang dicurah dan koda internasional untuk kapal pengangkut gas (Resolusi A.560(14)).

*Mengacu pada sirkular mengenai inspeksi di luar dasar kapal (PSLS.2/Circ.5)

pembaruan dilakukan. survey harus dilakukan sedemikian rupa sehingga meyakinkan bahwa perbaikan-perbaikan yang mendesak atau pembaruan dilaksanakan secara benar, bahwa bahan dan kinerja dari perbaikan atau pembaruan tersebut memuaskan dalam segala hal, dan bahwa kapal siap berlayar tanpa membahayakan kapal atau awak kapal.
Peraturan 11 p Mempertahankan kondisi setelah survey (a) Kondisi kapal dan perlengkapanya harus di pertahankan menurut ketentua dari peraturan-peraturan ini untuk meyakinkan bahwa kapal dalam segala hal tetap sanggup berlayar tanpa membahayakan kapal dan awak kapal. (b) Setelah setelah survey sesuai peraturan 6, 7, 8, 9 atau 10 dari bab ini telah lengkap dilaksanakan, tidak boleh ada perubahan pada rencana bangunan, permesinan, peralatan-peralatan dan hal-hal lainnya yang telah di periksa, tanpa sangsi dari Badan Pemerintah. (c) Apabila terjadi kecelakaan terhadap kapal atau ditemukan kekurangan-kekurangan, yang berpengaruh terhadap keselamatan kapal atau efisiensi atau kelengkapan dari alat-alat penyelamat atau perlengkapan lainnya, nahkoda atau pemilik kapal harus melaporkan pada kesempatan pertama kepada Badan Pemerintah, surveyor terpilih atau organisasi yang diakui yang bertanggung jawab menerbitkan sertifikat tersebut, yang akan melaksanakan penyelidikan untuk penentuan awal apakah sebuah pemeriksaan, seperti yang disyaratkan oleh peraturan-peraturan 6, 7, 8, 9 atau 10 dari bab ini, adalah diperlukan. Jika kapal berada di pelabuhan negara Peserta lainnya, nahkoda atau pemilik harus juga melaporkan segera kepada pihak yang berwenang di pelabuhan dan surveyor terpilih atau organisasi yang terkenal harus memastikan laporan tentang hal itu telah di dilaksanakan.

Peraturan 12 Pemberian sertifikat-sertifikat*** (xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx *


Mengacu pada resolusi A.791(19) pda penerapan Konvensi Internasional pengukuran tonase kapal. tentang

(i). Sertifikat yang dinamakan Sertifikat Keselamatan Penumpang akan dikeluarkan setelah diadakan inspeksi dan survey terhadap sebuah kapal penumpang yang memenuhi syarat-syarat bab II-1, II-2, III dan IV serta syarat-syarat lain yang ada kaitannya dengan peraturan-peraturan ini. (ii). Sertifikat yang dinamakan Sertifikat *** Keselamatan. Konstruksi Kapal Barang akan dikeluarkan setelah diadakan survey terhadap sebuah kapal yang memenuhi syarat-syarat untuk kapal-kapal barang sewaktu menjalani survey sesuai dengan peraturan 10 bab ini dan memenuhi syaratsyarat bab II-I dan bab II-2 yang dapat diterapkan, selain daripada yang ada kaitannya dengan alat-alat pemadam kebakaran dan bagan pengawasan kebakaran.

(iii). Sertifikat yang dinamakan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang akan dikeluarkan setelah diadakan inspeksi terhadap sebuah kapal barang yang memenuhi syarat-syarat yang ada kaitannya dengan bab II-I, II-2 dan III serta syaratsyarat lainnya yang ada kaitannya dengan ketentuan-ketentuan dari peraturan-peraturan ini. (iv). Sertifikat yang dinamakan Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang akan dikeluarkan setelah kapal tersebut memenuhi persyaratan-persyaratan bab IV dan persyaratan-persyaratan lainnya dari peraturanperaturan ini. (ii) Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang dan Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, mengacu pada subparagraf (i), (iii) dan (iv), akan dilengkapi dengan sebuah catatan perlengkapan yang ditetapkan dalam Konferensi Pemerintahpemerintah Penandatangan Konvensi Keselamatan
penerbitan suplemen dan lampiaran (PSLS.2/Circ.1)

*Mengacu pada sirkular mengenai

Jiwa di Laut, 1974 tentang mara bahaya di Laut dan Sistim Keselamatan, 1988, dengan resolusi-resolusi seperti yang mungkin tambah atau diubah. (vi) Bilamana pembebasan diberikan kepada sebuah kapal berdasarkan dan sesuai dengan ketentuanketentuan Peraturan ini, sebuah sertifikat yang dinamakan Sertifikat Pembebasan akan dikeluarkan disamping Sertifikat-sertifikat yang dipersyaratkan dalam paragraf ini.

(vii) Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, Sertifikat Keselamatan Konstruksi kapal Barang, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang dan Sertifikat Pembebasan harus dikeluarkan baik oleh Badan Pemerintah atau oleh seseorang atau oleh suatu organisasi yang diberi kewenangan secara sah oleh Badan Pemerintah itu. Bagaimanapun juga Badan Pemerintah tersebut bertanggung jawab penuh terhadap Sertifikat itu. (b) Lepas daripada ketentuan apapun yang terdapat didalam Konvensi ini, setiap sertifikat yang dikeluarkan berdasarkan dan ssuai dengan ketentuan-ketentuan dari Konvensi dan yang pada tanggal 1 Pebruari 1992 masih tetap berlaku sampai sertifikat tersebut habis masa berlakunya. (c) Pemerintah Penandatangan tidak akan mengeluarkan sertifikat berdasarkan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut tahun 1960, tahun 1948 atau tahun1929, setelah tanggal Konvensi ini dinyatakan mulai berlaku oleh Pemerintah itu. Peraturan 13 Pemberian sertifikat oleh Pemerintah lain
Suatu Pemerintah Penandatangan,* * atas permintaan Badan Pemerintah,

*Mengacu

pada sirkular yang berhubungan dengan permintaan Negara-negara peserta Konvensi SOLAS 1978 kepada pemerintah penanda tangan dari SOLAS 1974 yang bukan

dapat menyebabkan sebuah kapal diperiksa dan apabila terbukti bahwa kapal itu memenuhi syarat-syarat Peraturan ini, harus mengeluarkan sertifikat-sertifikat bagi kapal itu berdasarkan Peraturan ini. Setiap sertifikat yang dikeluarkan tersebut harus berisikan pernyataan tentang akibat bahwa sertifikat itu dikeluarkan atas permintaan Pemerintah dari Negara tempat kapal itu didaftarkan atau akan didaftarkan, dan sertifikat itu akan memiliki kekuatan yang sama dan mendapat pengakuan yang sama sebagaimana halnya sertifikat yang dikeluarkan berdasarkan Peraturan 12 bab ini.

Peraturan 14 Masa berlakunya sertifikat-sertifikat**


(a) Sertifikat-sertifikat, selain daripada Sertifika Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Sertifikat-sertifikat Pembebasan, dapat dikeluarkan untuk suatu waktu yang tidak lama dari pada 12 bulan. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang dikeluarkan untuk suatu waktu yang tidak lebih dari 5 tahun.Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang dikeluarkan untuk suatu waktu yang tidak lebih dari 24 bulan. Sertifikatsertifikat Pembebasan berlaku tidak lebih daripada masa berlaku yang tercantum di sertifikat itu. (b) Tidak ada perpanjangan lebih dari 5 tahun masa berlakunya Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang yang diijinkan.
p (c) Jika survey dilakukan dalam dua bulan sebelum akhir masa berlakunya Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang yang dikeluarkan bagi kapal-kapal barang yang tonase kotornya 300 ke atas, tetapi kurang dari tonase kotor 500 yang telah dikeluarkan semula, maka sertifikat tersebut dapat ditarik, dan dapat dikeluarkan sertifikat baru yang berlakunya 12 bulan setelah masa berlaku yang disebutkan di dalam sertifikat semula .

(d) Jika sebuah kapal pada saat ketika sebuah sertifikat, selain daripada yang tercantum dalam paragraf (b) dari peraturan ini, habis masa berlakunya sertifikat sedang tidak berada disuatu pelabuhan dari negara tempat kapal itu terdaftar, sertifikat itu dapat diperpanjang oleh Badan Pemerintah, tetapi perpanjangan tersebut hanya akan diberikan dengan maksud untuk memungkinkan kapal itu menyelesaikan pelayarannya menuju ke negara tempat kapal itu terdaftar atau akan diperiksa, dan hanya diberikan bilamana perpanjangan itu dianggap cukup layak dan beralasan.
Negara-negara peserta Konvensi dari protokol untuk melaksanakan survey keselamatan radio (PSLS.2/Circ.3).

* Mengacu

pada sirkular yang berhubungan dengan revalidasi sertifikat yang diterbitkan berdasarkan SOLAS 1974 sebagaimana ditambah dan diubah oleh Protokol SOLAS 1978 (PSLS.2/Circ.7)

(e) Sertifikat tidak akan diperpanjang untuk jangka waktu yang tidak lebih dari lima bulan, dan kapal yang diberi perpanjangan tidak melebihi waktu untuk tiba di negara tempat kapal itu terdaftar atau di pelabuhan tempat kapal akan diperiksa, bedasarkan hasil pelaksanaan survey tersebut ditentukan bahwa kapal tidak dapat meninggalkan pelabuhan atau negara sebelum memperoleh sertifikat baru. (f) Sertifikat, lain daripada yang mengacu dalam paragraf (b) peraturan ini, yang tidak dapat diperpanjangsehubungan pesyaratan-persyaratansesuai peraturan yang berlakuboleh diberikan perpanjangan oleh Badan Pemerintah untuk masa untuk masa berlaku satu bulan setelah tanggal berakhirnya sertifikat tersebut. (g) Sertifikat harus dibatalkan masa berlakunya :

(a)

jika inspeksi-inspeksi dan survey-survey tidak dilaksanakan pada periode yang di jelaskan pada peraturan-peraturan 7(a), 8, 9 dan 10(a) dari bab ini atau mungkin diperpanjang sesuai dengan paragraf (d), (e) atau (f) dari peraturan ini, atau jika kapal berganti bendera ke negara lain. Sertifikat baru hanya akan dikeluarkan jika Badan Pemerintah yang mengeluarkan sertifikat baru itu yakin bahwa kapal tersebut memenuhi persyaratan-persyaratan dari peraturan 11(a) dan (b) dari bab ini. Dalam kasus perpindahan antara Negara-negara, jika permintaan pada 3 bulan setelah perpindahan dilakukan, negara dari negara peserta sebelum perpindahan mengirimkan salinan sertifikat kepada Badan Pemerintah baru dimana kapal tersebut pindah, jika memungkinkan salinan dari laporan survey juga dikirimkan.

(b)

Peraturan 15 Bentuk sertifikat


(a) Semua sertifikat harus disusun dalam bahasa resmi atau bahasabahasa dari negara yang mengeluarkan sertifikat itu.* * (b) Bentuk sertifikat itu harus dalam bentuk yang contohnya diberikan di dalam lampiran Peraturan ini. Tata susunan dari bagian yang tercetak dari sertifikat contoh itu harus dicetak ulang secara tepat di dalam sertifikat-

* Mengacu pada resolusi A.561(14) mengenai terjemahan teks sertifikat

sertifikat yang dikeluarkan itu, atau di dalam salinan-salinannya yang sah, dan rincian yang disisipkan di dalam sertifikat-sertifikat yang dikeluarkan itu atau di dalam salinan-salinannya yang sah, harus di dalam huruf Latin dan huruf Arab.

Peraturan 16 Penempatan Sertifikat


Semua sertifikat atau salinan-salinannya yang sah yang dikeluarkan berdasarkan Peraturan ini harus dipampan di kapal yang menarik perhatian dan dapat dijangkau.

Peraturan 17 Penerimaan Sertifikat


Sertifikat yang dikeluarkan berdasarkan kewenangan suatu Pemerintah Penandatangan harus diakui oleh Pemerintah Penandatangan yang lain untuk semua maksud yang tercakup oleh Konvensi ini. Sertifikat itu harus dianggap oleh Pemerintah Penandatangan yang lain memiliki kekuatan sama dengan sertifikat yang mereka keluarkan sendiri.

Peraturan 18 Nilai Sertifikat


(a) Jika dalam melakukan suatu pelayaran tertentu jumlah orang di kapal kurang daripada jumlah yang tercantum di dalam Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang dan sebagai akibatnya, sehubungan dengan ketentuanketentuan dari peraturan-peraturan ini, bebas mengangkut sekoci penolong dan alat-alat penyelamat lain yang jumlahnya kurang daripada yang dinyatakan di dalam sertifikat, suatu lampiran dapat dikeluarkan oleh Badan Pemerintah, orang atau organisasi yang diakui di dalam peraturan 12 atau 13 bab ini. (b) Lampiran ini harus menyatakan bahwa di dalam hal ini tidak ada penyimpangan dari peraturan ini. Lampiran ini harus digabungkan pada sertifikat dan untuk itu harus menggantikan sertifikat sepanjang yang berkenaan dengan alat-alat penyelamat. Lampiran ini dikeluarkan dan hanya berlaku untuk pelayaran khusus tersebut.

Peraturan 19 Pengawasan*
(a) Setiap kapal ketika berada di pelabuhan dari negara peserta yang lain langsung dibawah pengawasan pejabat yang diberi wewenang oleh negara tersebut untuk memastikan bahwa sertifikat-sertifikat yang dikeluarkan menurut peraturan 12 atau peraturan 13 dari bab ini masih berlaku. (b) Sertifikat-sertifikat itu, jika masih berlaku, akan diterima kecuali ada keraguan untuk mempercayai bahwa kondisi dari kapal atau peralatannya tidak sesuai dengan keterangan yang ada pada sertifikat atau bahwa kapal dan perlengkapanya tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari peraturan 11(a) dan (b) dari bab ini. (c) Dalam keadaan khusus yang diberikan dalam paragraf (b) dari peraturan atau dimana sebuah sertifikat habis masa berlakunya atau dibatalkan, pejabat yang melaksanakan pengawasan akan mengambil tindakan untuk meyakinkan bahwa kapal tidak akan berlayar sampai kapal tersebut dapat mengarungi laut atau meninggalkan pelabuhan untuk menuju galangan perbaikan yang sesuai tanpa membahayakan kapal atau awak kapal. (d) Dalam keadaan pengawasan yang diberikan ini memasuki hal-hal lain, pejabat yang melaksanakan pengawasan harus memberikan informasi secara tertulis kepada wakil atau, jika tidak ada, perwakilan terdekat dari negara dimana kapal tersebut didaftarkan pada semua keadaan khusus dimana intervensi dianggap perlu dilaksanakan. Sebagai tambahan, surveyor terpilih atau organisasi yang diakui yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan sertifikat juga harus diberitahu. Hal-hal yang diintervensi harus dilaporkan kepada Organisasi. (e) Pejabat pelabuhan yang dimaksud harus memberikan catatan semua informasi yang berhubungan dengan kapal kepada pejabat pelabuhan selanjutnya, sebagai tambahan untuk negara peserta yang disebutkan dalam paragraf (d) dari peraturan ini, jika hal itu tidak dapat diambil tindakan seperti yang dijelaskan dalam paragraf (c) dan (d) dari peraturan ini atau jika kapal diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan selanjutnya. (f) Pelaksanaan pengawasan menurut peraturan ini semuanya memungkinkan catatan harus dibuat untuk meniadakan kapal tetap menunggu atau dibatalkan, jika sebuah kapal dibuat tetap menunggu atau dibatalkan

* Mengacu pada resolusi A.787(19) mengenai prosedur pengawasan Negara pelabuhan

perjalanannya hal itu adalah kompensasi dari beberapa kegagalan atau kerusakan.

Peraturan 20 Hak-hak istimewa


Hak-hak istimewa Konvensi ini tidak boleh dituntut demi kepentingan kapal mana pun, kecuali jika kapal itu memiliki sertifikat yang sesuai dan masih berlaku.

Bagian C Kecelakaan-kecelakaan
Peraturan 21 Kecelakaan-kecelakaan (a) Tiap-tiap Badan Pemerintah wajib melakukan pemeriksaan terhadap setiap kecelakaan yang terjadi di setiap kapal dari kapal-kapal miliknya yang tunduk pada ketentuan-ketentuan Konvensi ini bilamana ia berpendapat bahwa pemeriksaan tersebut dapat membantu dalam menentukan perubahan-perubahan di dalam Peraturan ini yang mungkin dikehendaki.* * (b) Tiap-tiap Badan Pemerintah wajib menyampaikan kepada Organisasi keterangan yang luas mengenai hasil-hasil yang diperoleh dari pemeriksaan itu. Laporan atau saran-saran dari Organisasi yang berdasarkan keterangan demikian tidak akan mengungkap identitas atau kebangsaan kapal-kapal yang bersangkutan atau dalam cara apa pun yang mengikat atau menuntut tanggung-jawab setiap kapal.

* Mengacu pada resolusi berikut yang ditetapkan oleh Organisasi :


Resolusi A.173(ES.IV) : Keikutsertaan pengawasan pemerintah dalam kecelakaankecelakaan dilaut. Resolusi A.203(VII) : Rekomendasi pada keputusan persetujuan-persetujuan dan perencanaan-perencanaan antar Negara-negara tentang persoalan perijinan dan penggunaan peralatan keselamatan yang tidak dikenal dalam perairan teritorial. Resolusi A.322(IX) : Langkah-langkah pengawasan dalam kecelakaan-kecelakaan. Resolusi A.440(XI) : Pertukaran informasi untuk pengawasan kecelakaan. Resolusi A.442(XI) : Sumber daya manusia dan alat yang dibutuhkan Badan Pemerintah untuk pengawasan kecelakaan dan pelanggaran Konvensi. Resolusi A.637(16) : Kerjasama dalam pengawasan kecelakaan-kecelakaan di laut. Mengacu juga pada : MSC/Circ. 70/Rev.1 : Persoalan-persoalan pada sistim bahaya di laut. MSC/Circ.224 : Kartu rekomendasi kerusakan dan catatan-catatan lengkap stabilitas. MSC/Circ.388 : Catatan-catatan kebakaran. MSC/Circ.433 : Laporan pengawasan kecelakaan-kecelakaan serius. MSC/Circ.539/Add.2 : Laporan data-data kecelakaan-kecelakaan kapal ikan dan nelayan di laut. MSC/Circ.559 : Petunjuk-petunjuk untuk menjamin pelaporan kepada Organisasi dari insiden barang-barang berhahaya dan pencemaran laut dalam bentuk kemasan yang ada di kapal dan area pelabuhan. MSC/Circ.621 : Petunjuk-petunjuk untuk pengawasan kecelakaan dimana ditemukan faktor-faktor kelelahan.

You might also like