You are on page 1of 9

Kingdom Plantae

Definisi
Kingdom plantae ialah tingkaatan takson yang digunakan untuk mengelompokkan organisme yang memiliki akar, batang, dan daun sejati yang merupakan organ hasil diferensiasi jaringan. Kingdom plantae di bagi menjadi 3 yaitu tumbuhan tidak berpembuluh, tumbuhan berpembuluh, tumbuhan berpembuluh dan berbiji

Ciri-ciri
1. Struktur tubuh multiseluler, eukariotik, memiliki sel yang sudah terspesialisasi membentuk jaringan dan organ. 2. Mengandung klorofil a dan b serta karotenoid, menyimpan makanan dalam bentuk tepung dan memiliki dinding sel dan bahan selulosa. 3. Melindungi perkembangan embrio dari kekeringan dengan menyuplai air dan nutrisi ke dalam struktur tubuh betina. 4. Memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan (metagenesis)

Macam-macam
A. Bertalus 1. Alga/Ganggang (Thallophyta) Thallophyta merupakan tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sebenarnya, misal alga (ganggang). Ciri-ciri alga: - Tidak mempunyai akar, batang dan daun. - Mempunyai inti dan plastida. - Dapat berfotosintesis (autotrof) karena dalam plastida terdapat klorofil dan zat-zat warna. Jenis-jenis alga: 1. Alga Hijau (Chlorophyta) Alga hijau ini menyerupai Euglenophyta, yaitu mempunyai pigmen fotosintetik dan beberapa diantaranya ada yang mempunyai flagella. Alga hijau merupakan golongan alga divisio terbesar. Alga ini terdiri atas sel-sel kecil yang berbentuk benang bercabang atau tidak bercabang, ada yang

menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Habitat alga ini yaitu air tawar yang merupakan penyusun plankton, air laut (dekat pantai). Alga hijau ini berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membentuk zoospora (spora kembara) yang dapat bergerak dengan menggunakan flagella. Alga bersel satu berkembang biak dengan pembelahan biner. Alga berbentuk benang berkembang biak dengan proses fragmentasi. Alga hijau dapat pula berkembang biak secara anisogami. Gamet jantan bergerak bebas menyerupai zoospora, sedangkan gamet betina merupakan oogonium. Contoh Jenis Alga Hijau (Chlorophyta): a. Chlorophyta Bersel Tunggal yang Tidak Bergerak Contoh alga jenis ini adalah Chorella. Chorella berkembangbiak dengan cara vegetatif, dengan pembelahan sel. Chorella mempunyai protein tinggi. b. Chlorophyta Bersel Tunggal yang Dapat Bergerak Contoh alga jenis ini adalah Chlamidomonas, selnya menyerupai bentuk telur dan mempunyai dua buah flagel, bersel tunggal. c. Chlorophyta Berbentuk Koloni Dapat Bergerak Contoh alga jenis ini adalah Volvox, bentuknya menyerupai bola, sel-selnya berflagela dua dan mempunyai bintik mata, serta sel-selnya berhubungan melalui benang-benang sitoplasma. Berkembangbiak secara seksual (dengan oogami), dan secara aseksual (dengan gonidia). d. Chlorophyta Berbentuk Benang 1. Spirogyra Permukaannya licin karena selnya mengandung lender, tiap sel berkloroplas berbentuk pita spiral, dan memiliki vakuola. Berkembangbiak secara aseksual (dengan fragmentasi filamen), dan secara seksual (dengan konjugasi). 2. Oedogonium Hidupnya menempel pada batu-batuan dan di air tawar. Pada setiap selnya memiliki nukleus dan kloroplas berbentuk jala. Berkembangbiak secara seksual (pembuahan). e. Chlorophyta Berbentuk Lembaran 1. Ulva Bentuknya menyerupai lembaran daun sering disebut selada laut yang bisa dimakan, lembaran talus ini terdiri atas dua lapisan sel, yaitu talus gametofit diploid dan gametofit haploid. 2. Chara Bentuknya menyerupai batang yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, tapi berukuran kecil, ada semacam rizoid, daun tumbuh ruas batang dan seperti sisik. Berkembangbiak secara aseksual (dengan bentuk kuncup), dan secara seksual (dengan oogami)

2. Alga Cokelat (Phaeophyta) Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi yang telah mempunyai akar, batang, dan daun. Alga cokelat hidup di air laut, tubuhnya melekat pada batu-batuan, mempunyai ukuran tubuh hingga 30 meter. Phaeophyta berwarna cokelat karena adanya pigmen fukosantin yang melapisi klorofil. Alga ini juga mempunyai gelembung udara untuk menyimpan cadangan udara respirasi dan merupakan alat pengapung. Berkembangbiak secara aseksual (dengan fragmentasi) dan secara seksual (dengan pembentukan kelamin). Alga cokelat dapat menghasilkan asam alginat, yang dimanfaatkan manusia sebagai campuran produk makanan, campuran bahan industri, campuran alat-alat kecantikan. Macroycystis dibuat untuk makanan suplemen hewan ternak karena kaya kandungan natrium, fosfor, kalsium, dan nitrogen. Namun, juga dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit gondok. 3. Alga Merah (Rhodophyta) Bentuk Rhodophyta seperti rumput (rumput laut), tubuhnya berbentuk lembaran, bersel banyak, panjangnya bisa mencapai 1 meter, berwarna merah karena memiliki klorofil dan karatinoid, tetapi warna itu tertutup oleh zat warna merah, fikoeritrin. Karena memiliki fikoeritrin, maka dapat juga tumbuh pada kedalaman 200 meter lebih dalam disbanding dengan alga lain. Berkembangbiak secara aseksual (dengan pembentukan spora) dan secara seksual (dengan oogami) tapi alga ini tidak memiliki flagel, jadi tidak dapat bergerak aktif. B. Berkormus 1. Bryophyta (lumut) Lumut adalah tumbuhan yang tidak berpembuluh. Lumut banyak ditemukan di tempt yang lembab. Tumbuhan ini memiliki daerah distribusi yang luas (kosmopolit) dan sangat baik hidup pada daerah beriklim sedang dan tropis. Ciri-ciri : Lumut tidak mempunyai organ tubuh sebenarnya. Tetapi hanya memiliki organ yang menyerupai akar, batang, dan daun sehingga disebut tumbuhan talus. Lumut dapat bereproduksi secara seksual melalui peleburan gamet jantan dan betina. Selain itu lumut juga bereproduksi secara aseksual antara lain melalui fragmentasi dan pembentukan gema (kuncup tunas). Lumut yang memiliki organ penghasil gamet jantan (anteridium) dan organ penghasil gamet betina (arkegonium) dalam satu tubuh yaitu disebut

lumut berumah satu atau homotalus. Sedangkan anteridium dan arkegonium lumut terdapat pada tumbuhan yang terpisah lumut berumah dua atau heterotalus. Lumut mengalami metagenesis antara generasi gametofit dan sporofit. Klasifikasi Lumut a. Kelas Bryopsida (lumut daun) Mempunyai batang semu yang tegak dengan panjang 3 cm. lembaran daunnya tipis dan tersusun secara spiral. Contohnya, Sphagnum fimbriatum, Aeobryopsis longissima, Pogonatum cirrhatum, dan Mniodendrom divaricatum. b. Kelas Hepaticopsida (lumut hati) Contohnya, Marchantia polymorpha, Riccia frostii, dan Ricciocarpus natans. Lumut hati berbentuk seperti lembaran daun (lobus). Pada permukaan bawah lobus terdapta rizoid. c. Kelas Anthoceropsida (lumut tanduk) Lumut tanduk memiliki stuktur mirip dengan lumut hati, namun tumbuh diluar gametofit. Biasanya, lumut tanduk hidup di daerah sepanjang pinggir sungai, danau, atau selokan. Contohnya, Anthoceros sporophytes. 2. Pteridophyta (paku) Tumbuhan paku (atau paku-pakuan) adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan ini cenderung menyukai kondisi air yang melimpah karena salah satu tahap hidupnya tergantung dari keberadaan air, yaitu sebagai tempat media bergerak sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku pernah merajai hutan-hutan dunia di zaman karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Morfologi Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu

daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain. Daur hidup (metagenesis) Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Klasifikasi tumbuhan paku 1. Divisi Psilotophyta Tergolong tumbuhan paku tertua dengan susunan tubuh yang paling primitive. Tubuhnya tidak memiliki daun dan akar sejati tetapi hanya memiliki rizom yang dilengkapi dengan rizoid. Contohnya adalah Psilotum 2. Divisi Lycopodophyta Lycopodophyta telah memiliki akar dan daun sejati. Stuktur daun yang berfungsi sebagai alat reproduksi (penghasil spora) disebut sporofil. Dua anggota Lycopodophyta yang terkenal adalah Lycopodium dan Selaginella.

3. Divisi Equisetophyta Contoh Equisetophyta adalah Equeisetum. Tubuh Equeisetum kebanyakan berukuran kurang dari 1 meter, memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya berongga dan beruas-ruas. Pada tiap ruas tumbuh daun yang melingkar. Equeisetum termasuk tumbuhan paku peralihan antara homospora dan heteospora. Spora yang dihasilkan memiliki bentuk dan ukuran yang sama, tetapi dapat dibedakan antara yang jantan dan betina. 4. Devisi Pterophyta

Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Contohnya adalah Adiantum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung), dan Marsilea crenata (semanggi). C. Berbiji 1. Gymnospermae Istilah Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, gymnos berarti terbuka/telanjang dan spermae yang berarti biji. Sehingga dapat diartikan sebagai tumbuhan bebrbiji terbuka. Tumbuhan berbiji terbuka merupakan tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Ciri ciri gymnospermae yaitu: 1.bakal biji tidak terlindungi oleh bakal buah 2.berakar tunggang 3.umumnya berupa pohon 4.mempunyai akar, batangdan daun sejati. Klasifikasi(pengelompokan) dari gymnospermae -bennetophyta(punah) -cordaitophyta(punah) -pteridospemophyta(punah) -ginkgophyta contoh ginkgo biloba -cycadophyta contoh pakis saji -coniferophyta contoh pinus, cemara , dammar -gnetphyta contoh melinjo Organ reproduksi dari gymnospermae: Disebut konus atau strobilus. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Di dalam strobilus betina terdapat banya arkegonium. Proses penyerbukan: strobilus jantan-serbuk sari-jatuh di ujungputik-buluh serbuk-membelah-inti spermatogen-membelah- dua inti sperma-zigot lembaga didalam biji-tumbuhan baru. 2. Angiospermae (Berbiji Tertutup) Berdasarkan jumlah keping bijinya, Angiospermae dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : tumbuhan biji berkeping satu (monocotyledonae) tumbuhan biji berkeping dua (dicotyledonae) 1. Tumbuhan biji berkeping satu (monocotyledonae /monokotil) Ciri-ciri : Akar serabut Ruas batang jelas, berbuku-buku, dan tidak memiliki cabang Bentuk daun sejajar atau melengkung

Bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya Tidak berkambium Biji berkeping satu Contoh : jagung, padi, anggrek, kelapa, nanas Famili Monokotil a. Palmae (suku palem-paleman) Ciri-ciri : - batang lurus tidak bercabang - daun besar dan kasar - bunga berupa tongkol pada ketiak daun atau ujung batang contoh : kelapa, kurma, pinang, aren, sagu b. Gramineae (suku rumput-rumputan) Ciri-ciri : - akar serabut - batang tegak, berbuku-buku, berongga - bunga memiliki tangkai dan bercabang-cabang contoh : rumput jagung, padi c. Zingiberaceae (suhu jahe-jahean) Ciri-ciri : - batang berada di dalam tanah (rizom) - ruas batang jelas - contoh : jahe, kencur, kunyit d. Musaceae (suku pisang-pisangan) Ciri-ciri : - batangnya merupakan kumpulan pelepah daun disebut batang semu - tulang daun menyirip - dalam 1 tandan terdapat banyak bunga - contoh : pisang ambon, pisang raja, pisang tanduk 2. Tumbuhan biji berkeping dua (dicotyledonae /dikotil) Ciri-ciri : Akat tunggang Batang bercabang Bentuk daun menyirip atau menjari Bagian bunga berjumlah 4, 5 atau kelipatannya Memiliki kambium Biji berkeping dua Contoh : mangga, kacang tanah, terung, ketela pohon Famili Dikotil a. Euphorbiaceae (suku getah-getahan) - contoh : singkong, jarak, puring, kemiri, karet b. Papilionaceae (suku kacang-kacangan)

c. d. e. f. g.

- contoh : kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang panjang, buncis Solanaceae (suku terung-terungan) - contoh : tomat, kentang, cabai, tembakau Rutaceae (suku jeruk-jerukan) - contoh : jeruk nipis, jeruk limau, jeruk bali Myrtaceae (suku jambu-jambuan) - contoh : jambu air, jambu biji, cengkeh Malvaceae (suku kapas-kapasan) - contoh : pohon kapas, pohon kapuk/randu Leguminosae (suku polong-polongan) - contoh : flamboyan, petai, buncis, jengkol

Peranan Plantae terhadap Kehidupan Manusia


a. Alga Sebagai tumbuhan perintis, memberi kemungkinan ekosistem baru bagi kehidupan Exp : Alga yang ada di dalam tanah berperan penting dalam stabilisasi tanah dan perbaikan sifat fisik tanah Beperan sebagai komponen produsen, karena termasuk fitoplankton dalam rantai makanan. Beberapa jenis Chlorophyta dapat dikonsumsi, seperti Chlorella dan Ulva. Karena mengandung cukup protein. Rumput laut dari alga coklat berperan penting dalam industri. Exp : Sebagai campuran pembuatan es krim, kosmetik, obat-obatan, dan cat. Rhodophyta menghasilkan agar-agar, untuk bahan baku makanan, kosmetika, obat, pasta gigi, dan deodoran. b. Lumut Sebagai vegetasi perintis, maksudnya sebagai pembentuk tanah yang baru untuk tumbuh tanaman yang lain. Lumut yang tumbuh di hutan atau permukaan tanah, dapat mencegah erosi, mengurangi bahaya banjir, menyerap air, menyediakan ketersediaan air pada musim kemarau. Lumut dapat menambah zat organik dalam tanah, sehingga tanah akan tumbuh subur. Sebagai bahan pembalut dan sumber bahan bakar, yaitu jenis lumut Sphagnum. Jenis lumut Marchantia dimanfaatkan sebagai obat penyakit hati. c. Tumbuhan Paku Tanaman hias, seperti suplir dan paku tiang.

Untuk tiang bangunan, seperti ekor merak (Adiantum farleyense), paku tanduk rusa, dan sarang burung (Asplenium midus). Sebagai sayuran, seperti semanggi. Obat-obatan, seperti Dryyopteris filix-mas dan Lycopodium clavatum. Untuk pupuk hijau, seperti Azolla pinnata. Dimanfaatkan sebagai alat penggosok dan pembersih, yaitu pada epidermis paku ekor kuda yang mengandung silikon dioksida. Fosil tumbuhan paku digunakan sebagai pembentuk batu bara. d. Tumbuhan Berbiji (spermatophyta) Kayu untuk bahan bangunan dan perabotan. Pohon untuk penyimpanan air, sumber oksigen, dan peneduh. Sayur sebagai sumber vitamin dan protein. Sebagai makanan pokok, seperti padi, jagung, sagu, dan gandum. Bahan pakaian, yaitu kapas dan rami. Beberapa jenis bunga sebagai bahan kosmetik. Mahkota dewa, kumis kucing, mengkudu, untuk bahan obat-obatan.

You might also like