You are on page 1of 10

STUDI LITERATUR

DIPLOPODA DAN ARACHNIDA


Digunakan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Invertebrata

Disusun oleh: ARUM KARTIKA WIJAYANTI 09330125 / BIOLOGI IIC

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luing (kaki seribu) merupakan kelas dari filum Antropoda. mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu sehingga layak disebut hewan purba. Sangat berpengaruh dalam rangkaian ekologi bisa dikatakan sebagi dekompuser, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan,terutama di daerah tropika. Walaupun dinamakan kaki seribu, tetapi pada dasarnya hewan ini tidak benar-benar memiliki kaki yang berjumlah seribu. Para ilmuan ada yang telah membuktikan spesies yang memiliki kaki yang paling banyak yaitu Illacme plenipes hanya memiliki 750 kaki atau 350 pasang. Sedangkan kelas yang lainya umumnya lebih sedikit biasanya 100-300 kaki saja. Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat. Kelas ini terdiri atas sekelompok Arthropoda yang beberapa diantaranya tidak memiliki wakil yang memadai (representatif) yang masih hidup. Karena hewan-hewan ini telah menjadi fosil.

1.2 Tujuan - untuk mengenali ciri-ciri subkelas Diplopoda dan kelas Arachnida - memahami pengklasifikasian masing-masing subkelas Diplopoda dan kelas Arachnida - mengetahui morfologi dan anatomi subkelas Diplopoda dan kelas Arachnida

1.3 Manfaat Dengan mengetahui hewan-hewan tersebut kita dapat mengklasifikasikan dan mengerti kegunaan dan jenis-jenis yang dapat merugikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi

a. Subkelas Diplopoda Kelas Diplopoda dicirikan dengan tubuh yang memanjang, globular dan mempunyai antenna pada bagian kepala yang berjumlah tujuh ruas. Ciri khas Diplopoda adalah jumlah pasang kaki pada tiap ruasnya berjumlah dua pasang sehingga disebut diplo (ganda) dan podos (kaki). Dua pasang kaki pada tiap ruasnya diduga menyatunya dua ruas menjadi satu. Pada empat ruas bagian thorak mempunyai sepasang kaki. Dibagi menjadi beberapa familia yaitu Polyxenidae, Julidae dan Polydesmidae.

b. Kelas Arachnida Kelas Arachnida dibedakan dengan kelas yang lainnya dengan tidak adanya anggota badan sebagai organ perasa yang sering disebut antena yang biasanya terdapat di bagian depan kepala di keempat kelas lainnya. Ciri yang lain adalah badan terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen.

Namun bagian kepala dan thorax menyatu menjadi satu sehingga sering disebut dengan cephalothorax. Bagian cephalothorax biasanya dilindungi oleh bagian yang keras yang disebut carapace. Ciri khas yang lain adalah Arachnida mempunyai empat pasang kaki di bagian cephalothorax, sehingga jumlah kaki menjadi delapan dan sering disebut decapoda. Kelas Arachnida mempunyai beberapa kelompok sperti: 1. Scorpiones, 2. Uropygi, 3. Amblypygi, 4. Schizomida, 5. Araneae, 6. Palpigradi, 7. Pseudoscorpiones, 8. Opiliones, 9. dan beberapa kelompok lain

2.2 Morfologi a. Subkelas Diplopoda - Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. - Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal. - Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Contoh hewan: kaki seribu (Julus nomerensis).

Satu pasang antena pada bagian anterior, mandibula terletak dibagian lateral kepala. Segmen pertama tidak berkaki yang disebut collum. Kaki terdapat dua pasang pada masing-masing segmen. Telson terdapat di bagian posterior yang ujungnya lancip disebut juga duri terminalis.

b. Kelas Arachnida - Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina. - Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus. - Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada. - Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.

Keterangan: 1. empat pasang kaki 2. chepelotorax 3. opisthosoma

Contoh hewan: Laba-Laba (Lactrodetus sp.)Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan. Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.

2.3 Anatomi a. kaki seribu (Julus nomerensis)

struktur segmen cincin (diplosegmen) ozopore(s) =ozopor, leg(s) = kaki, gland = kelenjar, prozonite = prozonit, metazonite = metazonit, suture = sambungan, stigma = lubang halus, sternite = sternit, posterior = belakang, anterior = depan.

Ozopor yaitu Organ pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal. Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. hemosoel adalah rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah.

b. Laba-laba (Lactoditus sp.)

Bagian perut dihubungkan dengan cephalotorax oleh suatu penyempitan yang pendek. Dekat ujung anterior abdumen pada permukaan ventral terdapat porus genetalis yang dilindungi oleh sepasang extremitas yang berubah bentuk menjadi satu lembaran pigynum, yang pada sisi kanan kiri terdapat lubang keluar alat respirasi ini berlapis-lapis. Karena itu disebut paru-paru buku. Beberapa jenis laba-laba juga memiliki trakea yang bermjuara pada permukaan ventral ujung posterior abdumen. Dan tepat dibelakang lubang itu terdapat tiga pasang tuberculla yang berfumgsi untuk merajut benang-benang sebagai sarangnya. Anus terdapat di sebelah posterior tuberculla.

2.4 Peranan Bagi Manusia Kaki seribu bersifat herbivore dengan memakan dedaunan dan pohon yang telah mati, dapat dikatakan sebagai dekomposer. Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan dan tumbuhan.

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat - papan seksi - pinset - kaca pembesar - toples 3.1.2 Bahan - kaki seribu (Julus nomerensis) - laba-laba (Lactroditus sp.) - kapas - klorofom

BAB IV KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: - Kelas Diplopoda dicirikan dengan tubuh yang memanjang, globular dan mempunyai antenna pada bagian kepala yang berjumlah tujuh ruas. - Kelas Arachnida dibedakan dengan kelas yang lainnya dengan tidak adanya anggota badan sebagai organ perasa yang sering disebut antena yang biasanya terdapat di bagian depan kepala di keempat kelas lainnya. - Ciri Diplopoda: Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki. - Ciri Arachnida: Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus. - Ozopor yaitu Organ pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. - Bagian perut dihubungkan dengan cephalotorax oleh suatu penyempitan yang pendek. - Beberapa jenis laba-laba juga memiliki trakea yang bermjuara pada permukaan ventral ujung posterior abdumen. Dan tepat dibelakang lubang itu terdapat tiga pasang tuberculla yang berfumgsi untuk merajut benang-benang sebagai sarangnya. - Kaki seribu dapat dikatakan sebagai dekomposer. Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. Myriapoda. Dari http://125.163.204.22/e_books/modul_online/biologi/mo_78/bio111_17.htm diakses tanggal 23 Mei 2010. Fitria, Eka. 2008. Panduan Praktikum Zoologi. Cirebon: STAIN. Hudha, Atok Miftachul. 2010. Diktat Penuntun Praktikum Invertebrata. Malang: UMM. Hudha, Atok Miftachul. 2002. Invertebrata. Malang: UMM. Mutmainnah. 2009. Diplopoda. Dari http://mutmainnah-biologimutmainnah.blogspot.com/2009/12/diplopoda.html diakses tanggal 24 Mei 2010. Radiopotroe. 1989. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga.

You might also like