You are on page 1of 21

MENYOROT KORUPSI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Oleh: Hayie Muhammad Disampaikan Pada Seminar Nasional Upaya Perbaikan Sistem Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Hotel Nikko, Jakarta, 23 Agustus 2006

Kronikal Pengadaan Barang/JasaPemerintah


Melibatkan dana yang sangat besar Lahan korupsi yang paling subur dan merajalela
(Donald Stromboom WB)

Paling mudah dilakukan Terjadi korupsi 10 50 % (CPAR, ADB,GOI) 43 kasus yang ditangani KPK 33 kasus (77%) masalah Pengadaan BPK, 20 50 %* BPKP 10 30 %*

BELANJA APBN TAHUN 2006 BELANJA PEMERINTAH PUSAT Rp 427,6 triliun


Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pembayaran Bunga Utang Subsidi Bantuan Sosial Bantuan Belanja lain-lain Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 79,9 triliun 55,2 triliun 63,3 triliun 76,6 triliun 79,5 triliun 36,9 triliun 36,5 triliun

BELANJA DAERAH

Rp 220,1 triliun

Sumber: UU No. 13/2005 tentang APBN 2006

Aktor utama korupsi


Sebagian besar korupsi dalam masyarakat melibatkan dua aktor utama yakni; Pemerintah dan Sektor Swasta. Masyarakat sipil biasanya menjadi korban utama
(Jeremy Pope, Transparansi Internasional)

Problem PBJ

Kemauan politik Nasional

???

Sistem kontrol DPR/DPRD


Kelemahan Kerangka hukum (Afsel=Konstitusi

???

Kelemahan Lembaga Pengawas Tidak ada (BPK) Tidak ada Lembaga Harga standar Pengadaan nasional Independen

Kelemahan Kapasitas dan Manajemen

Darimana Korupsi Dimulai?


Perencanaan

Pengadaan

Pelaksanaan

Kondisi Tertutup dalam


Sistem Pengadaan Pemerintah

PEMERINTAH (User)

SWASTA (provider)

MASYARAKAT

Kerangka legal dan praktek pengadaan pemerintah yang hanya mengatur dua pihak terkait sangat rawan terhadap KKN

Berbagai Upaya Perbaikan


Membuat UU ttg Pengadaan Barang/Jasa yang lengkap Membentuk Lembaga Independen yang memiliki kewenangan menyusun berbagai kebijakan, regulasi dan sbg lembaga pengawas sekaligus sebagai lembaga tempat penyelesaian sengketa yang muncul dalam proses pbj Membuat Harga Standar secara nasional, sebagai acuan atau rujukan resmi penyusunan harga satuan Memperkuat lembaga pengawasan seperti BPK (BPKP?). DPR-RI dan DPRD menjalankan fungsi kontrol Memperbaiki kualifikasi, pengetahuan pejabat penyelenggara pengadaan Adanya UU kebebasan memperoleh informasi dan UU perlindungan saksi (pendukung pengawasan masyarakat)

Kondisi Terbuka dalam


Sistem Pengadaan Pemerintah DIMASA DATANG
PEMERINTAH (User) SWASTA (provider)

MASYARAKAT (Beneficiaries)

Keterlibatan masyarakat sebagai stakeholders dan beneficiaries pengadaan pemerintah dalam memantau kegiatan pengadaan barang pemerintah, akan dapat menjamin proses pengadaan yang tepat waktu, tepat mutu, tepat target dan tepat anggaran

Prinsip Tata Pemerintahan yang baik atau Good Governance: Akuntabilitas Publik, Transparansi, Partisipasi Masyarakat, Supremasi Hukum
Good Public Procurement
PEMERINTAH (User)

SWASTA (provider)

COMMUNITY (Beneficiaries) ETIKA & NILAI SOSIAL

ASPEK LEGAL ASPEK MANAJEMEN FORMAL PENGADAAN.

PENGEMBANGAN SDM

ASPEK KELEMBAGAAN

Menciptakan Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah yang bebas KKN


Dengan membangun Jaring Pengaman Anti Korupsi

Pengadaan Barang

KN K

Berbagai upaya yang dilakukan untuk membangun jaring pengaman antara lain:

Menerapkan Integrity Pact (IP)


Sebagai alat publik untuk mencegah niat ber kkn Suatu perjanjian tertulis khusus antara pemerintah, peserta tender dan disaksikan oleh LSM, yang menjamin masing-masing pihak untuk tidak melakukan tindak korupsi dalam proses lelang bersangkutan, serta sanksi bila dilanggar Manfaatnya: memberikan jaminan moral dan hukum bagi pihak-pihak yang terlibat bahwa pengadaan tersebut benar-benar dilakukan secara fair dan bebas korupsi Contoh Sukses: Argentina, Korea, Nepal, Colombia

Membangun Pengawasan Masyarakat


Mengembangkan partisipasi masyarakat untuk mengorganisasikan pengawasan dalam proses pengadaan di lingkungannya, secara pribadi, jalur organisasi profesi, politik atau melalui LSM. Selain melakukan fungsi watchdog atau whistleblower juga melakukan kajian-kajian mendalam, pelatihan SDM, riset untuk mengoptimalkan proses pengadaan bagi kepentingan masyarakat. Contoh: Filipina, Korea

Membangun

Tripartite Partnership
Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam strategi, program dan berbagai kegiatan yang terpadu dalam memerangi korupsi dibidang pengadaan barang publik. Kekuatan bersama yang solid dalam suatu forum, lebih berarti dibanding upaya parsial atau unilateral, yang terpecah-pecah dengan tujuan yang berbeda-beda, menghabiskan energi, waktu dan biaya. Pengalaman: Bulgaria dengan Koalisi 2000-nya

Menerapkan Public Hearing


Melakukan dengar pendapat sebelum proyek dilaunching atau ditenderkan, khusus untuk Proyek Besar yang melibatkan masyarakat luas (Dam, Jalan Raya, Jaringan Kereta Api dll) Masyarakat boleh memberi masukan dan keluhan, sementara pihak proyek menjelaskan rencana lelang, biaya proyek, waktu pelaksanaan dll. Mengoptimalkan partisipasi publik dengan forum terbuka sebelum proses pengadaan untuk menampung segala aspirasi Berhasil Meningkatkan transparansi dan meminimalkan peluang korupsi Pengalaman: Argentina, Nepal, Colombia, dsb.

Menerapkan E-Procurement
Memanfaatkan infrastruktur jaringan internet dan sistem informasi elektronik Proses Pengadaan dilakukan secara on-line, sehingga dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi melalui kompetisi terbuka, dan penghematan waktu Mengurangi kontak langsung dengan pejabat dan mengurangi praktek KKN, dapat menghemat tenaga serta biaya. Pengalaman: Chili, Filipina, di Indonesia dalam tahap ujicoba di Dep. Kimpraswil RI, Migas.

HASIL LELANG DNG EFISIENSI CUKUP TINGGI DI DKI JAKARTA 1)


No. Nama Proyek Owner Estimate (OE) Rp
1 Peningkatan Jl Panjang (Rute D) Jakarta Barat 2 Jembatan Duren Sawit-Tegal Amba, Jakarta Timur SawitAmba, 3 Perbaikan Jembatan Wilayah Jakarta Pusat 4

Hasil Lelang (HL) Ratio (HL/OE) Rp 2,411,286,000.00 777,777,000.00 1,122,167,681.00 850,594,800.00 1,058,526,396.00 1,103,930,415.00 7,900,971,923.00 1,103,953,478.00 1,122,896,351.00 % 77.50 69.69 59.28 74.98 55.92 58.32 74.11 58.32 59.32

3,111,475,000.00 1,115,980,000.00 1,892,900,000.00 1,134,460,000.00 1,892,900,000.00 1,892,900,000.00 10,660,500,000.00 1,892,900,000.00 1,892,900,000.00

Pelebaran Jembatan Kembangan (Jl. Pilar) Jakarta Jl. Pilar) Barat

5 Perbaikan Jembatan Wilayah Jakarta Selatan 6 Perbaikan Jembatan Wilayah Jakarta Timur 7 Under Pass Pasar Minggu 8 Perbaikan Jembatan Wilayah Jakarta Barat 9 Perbaikan Jembatan Wilayah Jakarta Utara

1) Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Prop DKI Jakarta Sumber:

HASIL LELANG DNG EFISIENSI CUKUP TINGGI DI JAWA TENGAH 2)


No. Nama Proyek Owner Estimate (OE) Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 RSU Tugu Rejo Semarang Jembatan Tarakan Jembatan Sogo Jalan Mewek - Grecol Jl. Losari Tegal Jl. Kali Bodri Proyek Sumber Daya Air (PSDA) Kali S. Tajum Jratunseluna 9,483,000,000.00 3,313,961,000.00 3,049,978,000.00 4,149,998,000.00 4,071,182,000.00 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 1,431,000,000.00

Hasil Lelang (HL) Rp


5,893,191,000.00 2,282,400,000.00 1,734,480,000.00 3,259,425,000.00 2,849,000,000.00 900,900,000.00 899,529,000.00 858,600,000.00

Ratio (HL/OE) %
62.14 68.87 56.87 78.54 69.98 60.06 59.97 60.00

Jumlah Peserta

20 31 21 26 24 49 49 67

2) Sumber: GAPENSI Jawa Tengah Sumber:

HASIL LELANG DNG EFISIENSI CUKUP TINGGI DI KOTA SURABAYA 3)


Owner Estimate (OE) Rp 1 Pemeliharaan Saluran Greges (Primer & Sekunder) Sekunder) 2 Pemeiharaan Saluran kali Bokor 3 Pembuatan Saluran Wiyung 4 Peningkatan Saluran Medokan Ayu 5 Rehab/Pemeliharaan Jl. Kertajaya Rehab/Pemeliharaan Jl. 6 Peningkatan Jalan Bungkal 7 Peningkatan Jl. HR Muhamad Jl. 8 Pengadaan Komponen Lampu Jalan 9 Pengurugan Lahan Makam Keputih 10 Peningkatan Jl Akses Benowo Tahap IV 1,500,000,000 1,000,000,000 3,810,673,000 1,499,430,000 2,130,571,000 1,666,290,000 4,637,943,000 1,712,776,000 3,280,406,800 5,875,501,000 Hasil Lelang (HL) Rp 1,052,777,000 699,838,000 3,062,923,000 1,059,108,000 1,576,632,000 1,184,364,000 3,097,119,000 899,708,000 1,648,360,000 3,582,276,000 Ratio (HL/OE) % 70.19 69.98 80.38 70.63 74.00 71.08 66.78 52.53 50.25 60.97 31 22 22 30 28 30 23 19 17 38 Jumlah Peserta

No.

Nama Proyek

3) Sumber: Bagian Pembangunan Pemkot Surabaya (dikutip Sumber: (dikutip dari Ikak, Bappenas Ikak,

You might also like