You are on page 1of 5

PEMANFAATAN UDARA DALAM KANTUNG UDARA (AIRBAG)

Udara merupakan salah satu hal yang paling mendasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia . Tanpa udara manusia tentu tidak akan dapat bernafas . selain dibutuhkan dalam keberlangsungan hidup manusia, udara juga banyak dimaanfaatkan dalam berbagai bidang . diantaranya di bidang IPTEK yang tentunya tujuan akhirnya juga untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia . Saat ini banyak sekali peralatan yang prinsip kerjanya bergantung pada keberadaan udara. Salah satu alat tersebut adalah kantung udara ( Airbag ).

Pada masa sekarang, jenis kendaraan tertentu seperti mobil, dilengkapi beberapa fitur keamanan tambahan untuk mengurangi resiko cedera parah saat terjadinya kecelakaan atau tabrakan. Salah satunya adalah fasilitas air bag. Air Bag, adalah perangkat keamanan yang terdiri dari sebuah kantong besar yang berisi udara dan memberikan perlindungan bagi kepala dan tubuh bagian atas pengemudi selama tabrakan atau benturan. Biasanya kantong udara (airbag) dirancang untuk bekerja bersama dengan sabuk pengaman. Berdasarkan I Newton suatu benda akan cenderung tetap pada kecepatan yang sama (yang diam akan tetap diam, yang bergerak dengan kecepatan tertentu akan tetap bergerak dengan kecepatan itu), kecuali ada gaya luar yang mempengaruhi. Saat terjadi tabrakan, hukum ini jelas berlaku. Saat sebelum terjadi tabrakan, orang yang ada di kendaraan bergerak dengan kecepatan tertentu-akibat mobilnya bergerak. Sesaat setelah tabrakan terjadi, orang tadi tentu akan bertabrakan dengan bagian mobil di hadapannya, bagi sopir tentu setirnya, dan akhirnya berhenti bergerak. Jadi, pasti ada gaya yang bekerja pada orang itu. Pada saat terjadinya tabrakan dari depan (head-on collision), biasanya pengemudi dan penumpang akan terlempar ke depan di dalam kendaraan. Ketika airbag diaktifkan, airbag langsung mengembang dan menciptakan penghalang yang melawan atau meredam gerakan maju dari pengemudi atau penumpang depan sehingga pengemudi atau penumpang depan tidak menabrak kaca depan atau dashboard kendaraan. Jika terjadi tabrakan dan tanpa dilindungi air bag, pengemudi atau penumpang akan merasakan gaya akibat benturan dalam selang waktu yang singkat dengan dashboard atau kemudi. Gaya ini menjadi sangat besar karena terjadi dalam selang waktu relative singkat yang kita kenal sebagai gaya impulsif. Air bag membuat selang waktu tersebut menjadi lebih lama sehingga gaya yang dirasakan pengemudi atau penumpang tersebut dapat terminimalisir.

PRINSIP KERJA AIRBAG PADA MOBIL Proses Penggelembungan Airbag (inflating) Umumnya kantung udara atau airbag menggunakan sistem pyrotechnic dalam mengembangkan balonnya. Saat airbag akan menggelembung, sebuah sinyal dikirim ke unit inflator dalam airbag control unit. Sebuah igniter atau penyulut, menyulut sebuah reaksi kimia yang sangat cepat untuk membakar sodium azide dan menghasilkan gas nitrogen (N2) untuk mengisi airbag dan membuatnya menggelembung menerobos cover dari modul airbag. Beberapa teknologi airbag
menggunakan nitrogen terkompresi atau gas argon dengan sebuah pyrotechnic operated valve (hybrid gas generator). Ada juga yang memakai campuran yang terdiri atas natrium azida (Na3), kalium nitrat (KNO3), dan silikon dioksida (SiO2) sebagai reaktan sekunder. sodium azide (NaN3) yang beracun (sangat biasa pada desain inflator lawas), dalam dosis kecil pun merupakan racun. Senyawa ini dengan mudah akan diserap melalui kulit dan paru-paru, dapat menimbulkan ketidaknormalan kardiovaskular, dan dengan pemaparan (exposure) untuk waktu yang lama dapat menimbulkan kematian. Walaupun jumlah azida yang digunakan cukup kecil, kalau kita dapat mengganti bahan ini dengan bahan yang lebih aman tentu lebih baik dan memang sejak 90-an penggunaannya mulai berkurang dan saat ini dalam pengembangan yang menjurus ke effisiensi, lebih murah and dan kurang beracun.

Reaksi ini berlangsung cepat namun jumlah gas nitrogen yang dihasilkan cukup untuk membuat kantong mengembang akibat tekanan dari partikel-partikel Nitrogen yang masuk ke kantong. Ketika airbag mengembang, akan turut keluar serbuk putih yang berfungsi sebagai pelumas.

Selain pyrotechnic, beberapa pabrikan menggunakan metode silinder kompresi gas. Benturan yang keras akan memaksa silinder untuk terbuka sehingga gas bisa mengalir masuk ke dalam airbag. Energi panas dari benturan itu ikut membuat gas mengembangkan airbag lebih cepat. Airbag masa kini menerapkan mode dual-stage untuk area pengemudi. Seperti yang diaplikasikan pada produk-produk VW dan Audi. Mode ini membuat airbag tidak langsung mengembang penuh ketika terjadi benturan, namun dilakukan secara bertahap. Mode ini merupakan sebuah antisipasi akan jarak yang terlalu dekat antara driver dengan kolom setir. Sehingga besarnya energi airbag tidak langsung menampar pengemudi. Ada pula air bag yang airbag yang telah terintegrasi dengan sistem kelistrikan mobil. Sehingga . cara kerjanya pun elektronis. Jadi, kantung udara akan mengembang karena adanya sinyal listrik. Sinyal tersebut berasal dari beberapa sensor yang bertugas memantau benturan di beberapa bagian bodi mobil. Kantung udara akan mengembang jika salah satu sensor membaca terjadinya benturan. Proses pengempesan Airbag (deflating)

Reaksi kimia menghasilkan ledakan nitrogen disengaja untuk mengembangkan airbag. Setelah airbag terkembang, deflasi dimulai segera saat gas keluar melalui lubang dalam kain (atau, seperti yang kadang-kadang disebut, pori-pori kain) dan mendingin. Pengembangan sering disertai dengan pelepasan partikel seperti debu dan gas dari dalam interior kendaraan (disebut efluen).

Sebagian besar debu ini terdiri dari tepung jagung, kapur perancis, atau bedak talc, yang digunakan untuk melumasi airbag selama deployment/inflasi.

JENIS-JENIS AIRBAG Ada beberapa jenis kantung udara pada mobil, yakni: 1. Airbag Pada Bagian Depan Mobil. Pada bagian depan mobil biasanya terdiri dari dua airbag, yaitu satu pada bagian dalam setir atau kemudi untuk mencegah terjadinya benturan antara pengemudi dengan stir atau kemudinya dan satu lagi untuk perlindungan penumpang depan. Airbag bagian ini ini akan mengembang saat tabrakan frontal (dari arah depan). Kantong udara penumpang lebih besar daripada airbag pengemudi dan memiliki bentuk yang berbeda.

Air bag pada setir

Air bag bagian depan

2. Airbag yang disimpan di samping. Beberapa kendaraan juga memiliki airbag samping di dalam pintu, arm rest, kursi depan, atau tempat duduk belakang. airbag samping akan mengembang saat terjadi tabrakan di samping.

3. Airbag yang disimpan dari atas jendela. Sebuah desain yang terbaru adalah Head restrain system yang mengembangkan kantung udara dari atas jendela samping untuk perlindungan tambahan dalam benturan samping.

Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa peranan udara sangat penting bagi manusia . seperti pada air bag . kita tahu bahwa bag merupakan bagian penting dari sebuah mobil . walaupun kita tidak setiap saat menggunakan airbag saat mengendarai mobil , tapi fungsinya sangat dapat dirasakan ketika kita mengalami kecelakaan . airbag ini sangat mungkin untuk meminimalisir bahaya yang ditimbukan akibat kecelakaan mobil yang terjadi . tak jarang pula bahwa dengan adanya airbag ini, ribuan orang bisa terselamatkan dari maut pada saat terjadi kecelakaan . dengan pentingnya airbag ini tergambar bahwa peran udara juga sangat penting , karena tanpa adanya udara pada airbag ini, tentu airbag ini tidak akan dapat bekerja sebagaimana mestinya . namun demikian, seperti yang telah dijelaskan pula diatas bahwa sampai saat ini, udara ,dalam hal ini gas nitrogen yang dihasilkan airbag berasal dari suatu zat yang beracun . oleh karena itu, rasanya perlu untuk dikaji ulang mengenai hal ini . diharapkan nantinya kita dapat memakai airbag yang benar-benar aman bagi kesehatan kita ,tidak hanya untuk meminimalisir cedera saat terjadi tabrakan .

You might also like