You are on page 1of 7

TUGAS BAB II ILMU SOSIAL DASAR PENDUDUK DAN KEBUDAYAAN

Nama

: Wawan Setiawan

B. Study : Ilmu Sosial Dasar Kelas NPM Jurusan : 1 KA 40 : 17111366 : S1-Sistem Informasi

UNIVERSITAS GUNADARMA
1

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

1.

PENDAHULUAN

1.1.Pertumbuhan penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek-aspek sosial budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Karenanya bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.

1.2.Manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya dengan memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya yang telah terungkap pada perkembangan budaya, kebudayaan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan.

1.3.Akibatnya dari perkembangan kebudayaannya ini, mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

1.4 Dalam bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata sebagai akibat perkembangan budaya.

2. PERTUMBUHAN PENDUDUK

2.1 Pertumbuhan penduduk berpengaruh pada jumlah dan komposisi penduduk dan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia pada umumnya.

2.1.Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi penambahan/pertumbuhan penduduk disuatu daerah atau negara sebagai berikut:

2.1.1.Kematian

2.1.1.1.Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate/ CDR)


CDR D K Pm

2.1.1.2. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)


ASDR Di K Pm

D = Jumlah kematian Pm = Jumlah Penduduk per Pertengahan Tahun K = Konstanta = 1000

Di = Kematian penduduk kelompok umur i Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i K = Konstanta = 1000

2.1.2. Fertilities' (Kelahiran Hidup) 2.1.2.1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahirmati.

2.1.2.2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).

2.1.2.3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.

2.1.2.4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja, tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

2.1.2.4.1. Facundity (Kesuburuan) Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

2.1.2.4.2. Fertility (Fertilitas) Adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau kelompok wanita. Kelahiran hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan. Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

2.1.2.4.3. General Fertility Rate (GFR) / Angka Kelahiran Umum adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15 44 tahun atau antara 15 49 tahun. Jadi untuk menghitung angka kelahirah ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif/subur. Rumus :
GFR B K Fm

B K Pm B = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu tahun tertentu. BCDR
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun. K = Konstanta = 1000.

B = Jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada suatu tahun tertentu. Fm = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun. K = Konstanta = 1000

2.1.2.4.4. Age Specific Fertility Rate (ASFR) / Tingkat Kelahiran Khusus ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15 49 tahun. Ukuran lebih baik daripada ukuran di atas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan. 5

MIGRASI

Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan yang dinamai migrasi. Harian (Commuting) (Commuting) Sirkuler (Non Permanen) Musiman

Periodik Mobilitas Penduduk Permanen Migrasi

Akibat Migrasi : a. Urbanisasi b. Migrasi interegional c. Migrasi antar negara Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut : DR kurang dari 62,33% adalah baik DR lebih dari 62,33 % adalah jelek Langkah-langkah seseorang migrasi dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor-faktor sebagai berikut : Persediaan sumber daya alam Lingkungan sosial budaya Potensi ekonomi
6

3. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

3.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan

3.2. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

3.3. Kebudayaan Barat

3.1.1. Zaman batu sampai zaman logam

3.2.2. Kebudayaan Hindu dan Budha

3.1.1.1. Zaman Batu Tua (Paleolithikum)

3.2.3. Kebudayaan Islam

3.1.1.2. Zaman Batu Muda (Neolithikum)

3.2.3.1. Pada abad ke-15 dan ke16 agama Islam dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka Islam yang disebut Wali Songo.

3.2.2.1. Hindu berasal dari India berlangsung sekitar abad ke-3 dan ke-4 di pulau Jawa.

3.2.2.2. Budha masuk sekitar abad ke-5

3.2.3.2. Dalam proses perkembangannya agama Islam juga dibawa oleh para pedagang Gujarat, Arab, dan Pakistan.

3.2.2.3. Ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta. 3.3.1. Unsur kebudayaan barat diawali dengan kedatangan kolonialisme Belanda (VOC) yang membagi dua lapisan sosial, yaitu: kaum buruh dan kaum pegawai.

3.3.2. Dalam lapisan sosial kemampuan bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

You might also like