You are on page 1of 21

PENATALAKSANAAN TRAUMA KIMIA

ANDI ALFIAN TENGKU ARSYFIA R

1102007028 1102007276

REFERA

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN MATA RSUD SUBANG PERIODE 11 JULI 13 AGUSTUS 2011

DEFINISI
Trauma kimia pada mata merupakan kedaruratan oftalmologi Trauma kimia pada mata adalah trauma yang mengenai bola mata baik diakibatkan terpaparnya bahan kimia yang bersifat asam (zat dengan pH < 7) ataupun basa (zat dengan pH > 7) yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata tersebut

EPIDEMIOLOGI
Trauma okular berakibat kebutaan unilateral sebanyak 19 juta orang, 2,3 juta mengalami penurunan visus bilateral, dan 1,6 juta mengalami kebutaan bilateral akibat cedera mata. Sebagian besar (84%) merupakan trauma kimia. Rasio frekuensi trauma asam:basa antara 1:1 sampai 1:4.

Dari data WHO tahun 1998

Menurut United States Eye Injury Registry (USEIR)

Frekuensi di Amerika Serikat mencapai 16 % dan meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan di rumah. Lebih banyak pada laki-laki (93 %) dengan umur rata-rata 31 tahun.

ETIOLOGI
Asam sulfat, air accu, asam sulfit, asam klorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam hidroflorida, dll
Amoniak, Freon, sabun, shampoo, kapur gamping, semen, tiner, lem, kaustik soda, cairan pembersih rumah tangga,dll

ASAM

TRAUMA KIMIA

BASA

TRAUMA ASAM
Sulfuric acid, Acetic acid, Hydrochloric acid, Sulfurous acid, Hydrofluoric acid

PATOFISIOLOGI
Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea.

Molekul hidrogen Molekul anion

merusak permukaan okular dengan mengubah pH merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi.

Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan gambaran ground glass dari stroma korneal. Serta dapat menyebabkan kekeruhan pada kornea bahkan terlepasnya

PERJALANAN PENYAKIT
Minggu pertama Koagulasi protein epitel kornea kekeruhan kornea, dpt trjd koagulasi konj. Bulbi Koagulasi dpt mengenai jaringan kornea yg lbh dlm memudahkan penetrasi edema kornea, iritis, katarak TIO meninggi pd hari pertama, kmdn turun perlahan Minggu pertama sampai ketiga Trauma asam ringansedang mulai sembuh Pada trauma asam berat ulkus kornea dg vaskularisasi yg progresif Sesudah Minggu ketiga Trauma asam ringansedang sudah sembuh Pada endotel dpt terbentuk membran fibrosa (bentuk penyembuhan kerusakan endotel)

TRAUMA BASA
Ammonia, NaOH, Ca(OH)2, Lime

PATOFISIOLOGI

Epitel kornea dan zat berbahan basa, keduanya bersifat Lipofilik dan Hidrofilik

Penetrasi zat basa ke intraokular dapat berlangsung dengan cepat

Kegawatdarurata n Mata

PERJALANAN PENYAKIT
Minggu pertama Minggu kedua dan ketiga : Minggu ketiga dan selanjutnya : Vaskularisasi aktif kornea trtutup pblh darah tidak akan terjadi perforasi kornea. Trjdi pembetukan pannus pada kornea. Endotel yg tetap rusak edema kornea Dpt trjadi kerusakan permanen saraf kornea dgn gejala seperti TIO dpt rendah atau tinggi

Sel membran rusak. Hilangnya epitel, keratosit, saraf kornea dan pembuluh darah. Tjd kerusakan vascular iris, badan siliar dan epitel lensa Trauma berat merusak sel goblet konjungtiva bulbi. TIO akan meninggi. Kornea keruh (menit) Infiltrasi sel PMN, monosit dan fibroblast

regenerasi sel epitel konjungtiva dan kornea. neovaskularisasi kornea disertai dg sel radang. Kekeruhan kornea mulai menjernih Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblast memasuki kornea. Terbentuknya kolagen. Trauma alkali berat jaringan granulasi pada iris dan badan siliar fibrosis.

Kelainan pada jaringan lain akibat trauma alkali

Kelopak Mata
Konjungtiv a

Jaringan parut pada kelopak. Margo palpebra rusak gangguan ada break up time air mata. Tear film menjadi tidak normal. Terjadinya pembentukan jar. parut pda kel. asesoris air mata mata mjd kering.

Kerusakan sel goblet. Sekresi musin konjungtiva bulbi berkurang simblefaron pada konjungtiva bulbi menarik bola mata pergerakan mata terbatas. Pelepasan kronik epitel kornea. Keratinisasi epitel kornea
Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa.

Lensa

KLASIFIKASI TRAUMA BASA


Klasifikasi Thoft
Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai keratitis pungtata Derajat 2 : hiperemi konjungtiva, hilangnya epitel kornea Derajat 3 : hiperemi dgn nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea

Klasifikasi Huges
Ringan :
Erosi epitel kornea Kornea terdapat kekeruhan ringan

Sedang :
Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris dan pupil Iskemia dan nekrosis ringan pd kornea dan konjungtiva

Sangat berat :
Kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat Konjungtiva dan sklera pucat

Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

ANAMNES A PEMERIKSAA N PENUNJANG

PEMERIKSAA N FISIK

DIAGNOSIS TRAUMA KIMIA

DIAGNOSIS BANDING
ULKUS KORNEA

Konjungtivitis Hemoragik Akut

Keratokonjungtivi tis sicca

PENATALAKSANAAN TRAUMA KIMIA MATA

Memperbaiki Penglihatan

Mencegah terjadinya Infeksi

TUJUAN UTAMA PENATALAKSANA AN TRAUMA OKULAR

Mempertahankan Struktur dan Anatomi Mata

Mencegah sekuele Jangka Panjang

PENATALAKSANAAN TRAUMA BASA


Irigasi SEGERA dgn garam fisiologis atau air bersih 2000ml (2 L) selama 30 60 menit
Pemeriksaan pH dgn Kertas Lakmus (pH Normal air mata = 7,3) Bila penyebabnya CaOH diberi EDTA

Steroid topikal ataupun sistemik pd mgg pertama dexametason 0,1 % setiap 2 jam

BetaBlocker

Siklopegik

Antibiotik dan dilakukan debridement

Kolagenase Inhibitor Sistein

Vitamin C

Bebat pada mata, lensa kontak lembek, air mata buatan

Keratoplasti

PENATALAKSANAAN TRAUMA ASAM

Irigasi SEGERA dgn garam fisiologik atau air selama 15 30 menit. Pemeriksaan Kadar pH mata dgn Kertas Lakmus Jika perlu dapat diberikan Anastesi topikal, Larutan natrium bikarbonat 3%, dan Antibiotik Trauma Asam Berat, dpt dipertimbangkan pengobatan yg sama dgn Trauma Basa.

KOMPLIKASI

Komplikasi dari trauma mata juga bergantung pada berat ringannya trauma, dan jenis trauma yang terjadi. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus trauma kimia, terutama trauma basa antara lain :

Simblefaron, adalah perlengketan antara konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbi, dan konjungtiva forniks. Kornea keruh, edema, neovaskuler Sindroma mata kering Katarak traumatik Glaukoma sudut tertutup Entropion Phtisis bulbi

PROGNOSIS

Tergantung pada bahan penyebabnya Konsenterasi zat Waktu penanganan

You might also like