You are on page 1of 4

Air merupakan kebutuhan esensial bagi seluruh makhluk hidup dan merupakan habitat yang secara alaminya sangat

mudah tercemar oleh faktor biotik dan abiotik. Air permukaan relatif telah terkontaminasi oleh bakteri Coliform, khususnya pada daerah perkotaan. Demikian pula halnya dengan kota Palangkaraya dengan luas wilayah 153,567 Km2 dan jumlah penduduk 1,935 juta jiwa, mempunyai sungai Kahayan yang berfungsi sebagai sarana transportasi dan pemukian sebagian besar masyarakat Palangkaraya, sehingga tingkat pencemaran limbah dan MCK cukup besar. Fenomena tersebut menyebabkan masyarakat lebih cenderung menggunakan air kemasan sebagai pemenuh kebutuhan konsumsi air. Kualitas air dapat dilihat dari indikator mikrobiologi, fisik dan kimia di dalamnya. Kehadiran bakteri Coliform merupakan indikator biologi adanya kontaminasi sampah atau feses terhadap sumber air. Kualitas mikrobiologi air dapat ditentukan berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN Coliform fekal dan jumlah koloni Escherichia coli. Kontaminasi Coliform dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pencernaan seperti diare dan gangguang pencernaan lain. Indikator kualitas fisik (kekeruhan, warna, rasa dan aroma/bau air) dan indikator kualitas kimia (pH, kesadahan, nilai BOD dan COD) air merupakan indikator kualitas air yang tidak secara langsung berhubungan dengan kesehatan. Kendati demikian, kualitas fisik dan kimia berhubungan dengan penentuan kelayakan air untuk dikonsumsi, sedangkan kontaminasi logam berat seperti Pb (timbal) dalam kondisi minimum berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian mengenai "Kajian Tentang Kualitas Mikrobiologi Berdasarkan Nilai MPN Coliform, Coliform fekal, dan Jumlah Koloni Bakteri Escherihia coli, Kualitas Fisik dan Kimia Air Minum Isi Ulang di Kota Palangkaraya Sebagai Bahan Penunjang Praktikum Mikrobiologi" ini bertujuan untuk mengetahui (1) kualitas mikrobiologi air minum isi ulang dari sumber air tanah di daerah perkotaan dan di daerah perbukitan berdasarkan nilai MPN Coliform, Coliform fekal dan jumlah koloni Eschericia coli di kota Palangkaraya (2) kualitas fisik air minum isi ulang dari sumber air tanah di daerah perkotaan dan di daerah perbukitan berdasarkan tingkat kekeruhan, warna, rasa dan aroma/bau air di kota Palangkaraya (3) kualitas kimia air minum isi ulang dari sumber air di daerah perkotaan dan di daerah perbukitan berdasarkan tingkat kesadahan, pH, BOD, COD dan kadar timbal air di kota Palangkaraya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Kimia Universitas Negeri Malang pada bulan Febuari sampai dengan Maret 2009. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparasi eksploratif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan kualitas mikrobiologi, fisik, dan kimia air minum isi ulang berbahan baku air tanah di daerah perkotaan dan dari daerah perbukitan. Sampel air diambil dari sumber air di daerah perkotaan dan dari daerah perbukitan di kota Palangkaraya. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara porposive random sampling. Uji kualitas mikrobiologi sampel air dilakukan melalui (1) uji pendugaan untuk menentukan nilai MPN Coliform, (2) uji penegasan untuk menentukan nilai MPN Coliform fekal, dan (3) uji kepastian untuk menentukan jumlah koloni Escherichia coli. Penentuan kualitas air minum isi ulang secara keseluruhan mengacu pada ketentuan dari Dirjen POM. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa (1) Ada perbedaan yang signifikan antara air minum isi ulang berbahan baku air tanah di daerah perkotaan dan dari daerah perbukitan berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN Coliform fekal dan jumlah koloni Escherichia coli; Pada air

minum isi ulang berbahan baku air tanah terdapat bakteri Coliform,Coliform fekal dan koloni Escherichia coli, sedangkan pada air minum isi ulang berbahan baku air perbukitan tidak terdapat bakteri Coliform fekal dan koloni Escherichia coli. Kualitas mikrobiologi air minum isi ulang berbahan baku air perbukitan layak dikonsumsi, sedangkan air minum isi ulang dari air tanah tidak layak dikonsumsi berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN Coliform fekal dan jumlah koloni Escherichia coli. (2) terdapat perbedaan yang signifikan kualitas fisik air berdasarkan tingkat kekeruhan, warna, rasa, dan aroma(bau) antara air minum isi ulang yang berbahan baku sumber air tanah di daerah perkotaan dan di daerah perbukitan. (3) terdapat perbedaan yang signifikan kualitas kimia air berdasarkan pH, tingkat kesadahan, nilai BOD dan COD, sedangkan berdasarkan kadar timbal (Pb) tidak terdapat perbedaan antara air minum isi ulang yang berbahan baku air tanah di daerah perkotaan dan di daerah perbukitan. Implikasi penelitian ini berupa penuntun praktikum mikrobiologi yang sistematis, runtun, taat azas, sehingga layak digunakan, dengan tujuan dapat membentuk situasi pembelajaran bermakna dan menyenangkan dalam pola pembelajaran kontekstual di tingkat Perguruan Tinggi (PT), khususnya dalam mata kuliah mikrobiologi.

Cara menghitung Nilai MPN, Uji Coliform


Pendekatan lain untuk enumerasi bakteri hidup adalah dengan metode MPN. MPN didasarkan pada metode statistik (teori kemungkinan). Metode MPN ini umumnya digunakan untuk menghitung jumlah bakteri pada air khususnya untuk mendeteksi adanya bakteri koliform yang merupakan kontaminan utama sumber air minum. Ciri-ciri utamanya yaitu bakteri gram negatif, batang pendek, tidak membentuk spora, memfermentasi laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi dalam waktu 24 jam inkubasi pada 37 C. Sampel ditumbuhkan pada seri tabung sebanyak 3 atau 5 buah tabung untuk setiap kelompok. Apabila dipakai 3 tabung maka disebut seri 3, dan jika dipakai 5 tabung maka disebut 5 seri. Media pada tabung adalah Lactose Broth yang diberi indikator perubahan pH dan ditambah tabung durham. Pemberian sampel pada tiap seri tabung berbeda-beda. Untuk sampel sebanyak 10 ml ditumbuhkan pada media LBDS (Lactose Broth Double Stegth) yang memiliki komposisi Beef extract (3 gr), peptone (5 gr), lactose (10 gr) dan Bromthymol Blue (0,2 %) per liternya. Untuk sampel 1 ml dan 0,1 ml dimasukkan pada media LBSS (Lactose Broth Single Stegth) yang berkomposisi sama tapi hanya kadar laktosa setengah dari LBDS yaitu 5 gr. Berdasar sifat coliform, maka bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa menjadi asam dan gas yang dideteksi oleh berubahnya warna dan gas dalam tabung durham. Nilai MPN ditentukan dengan kombinasi jumlah tabung positif (asam dan gas) tiap serinya setelah diinkubasi.

Cara kerja : 1. Sediakan 3 tabung berisi LBDS (9 ml tiap tabung) dan 6 tabung berisi LBSS (9 ml tiap tabung) lengkap dengan tabung durham. Atur kesembilan tabung menjadi 3 seri (seperti di gambar). 2. Kocok botol yang berisi air sampel. 3. Pindahkan suspensi air sample sebanyak 10 ml ke masing-masing tabung seri pertama (3 tabung LBDS), secara aseptis. 4. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 1 ml ke masing-masing tabung seri kedua (3 tabung LBSS), secara aseptis. 5. Pindahkan suspensi air sampel sebanyak 1 ml ke masing-masing tabung seri ketiga (3 tabung LBSS), secara aseptis. 6. Inkubasi semua tabung pada suhu 37 C selama 48 jam. 7. Lihat tabung gas positif (asam dan gas ; harus ada keduanya), lalu hitung tabung positif untuk tiap seri. Tulis kombinasi tabung positif tiap seri (misal : 3 2 1). Kombinasi angka tersebut lalu dicocokkan dengan tabel MPN untuk seri 3 sehingga diperoleh jumlah mikroba sebenarnya.

Misal :

didapatkan kombinasi jumlah tabung positif : 321 maka jumlah bakteri coliform adalah 150 sel/100 ml. June 21st, 2009 | Tags: coliform, E.coli, hitung, MPN, tabel, test, uji | Category: BIOLOGI | 375 comments

You might also like