Professional Documents
Culture Documents
n
=
55 .4 83.862.881,
5
= 11.0 96.772.576
b =
X
X
2
=
23 .9 47.216.581,
10
= Rp 2 .3 94.72 1.658,-
= Rp 1 1.096.7 72.57 6, + ( Rp 2.394.216.658 , ( x) )
Ramalan biaya tetap untuk tahun 2011
= 11 .0 96.772.576, + ( 2.394 .216.658, ( x) )
= 1 1.096 .772.5 76, + ( 2.394.216.6 58, ( 3) )
= Rp 18.28 0.937.5 51,
Ramalan biaya tetap untuk tahun 2012
= 11 .0 96.772.576, + ( 2.394 .216.658, ( x) )
Tahun
Tahun (x)
fc(y)
(Rp)
Xy
(Rp)
x2
2006 -2 6.627.275.251 -13.254.550.502 4
2007 -1 8.053.306.184 -8.053.306.184 1
2008 0 12.657.296.197 0 0
2009 1 11.036.897.231 11.036.897.231 1
2010 2 17.109.088.018 34.218.176.036 4
total 55.483.862.881 23.947.216.581 10
= 1 1.096 .772.5 76, + ( 2.394.216.6 58, ( 4) )
= Rp 20.67 5.659.2 09,
Tabel 5.6 Ramalan Biaya Variabel PT Pabrik Gula Takalar :
Analisis Times Series Least Squares
Tahun
Tahun(x)
VC(Y)
(Rp)
XY
(Rp)
X2
2006 -2 48.722.069.947,- -97.444.139.894,- 4
2007 -1 62.262.122.109,- -62.262.122.109,- 1
2008 0 88.003.992.126,- 0 0
2009 1 75.741.394.954,- 75.741.394.954,- 1
2010 2 75.268.128.195,- 150.536.256.411,- 4
TOTAL 349.996.707. 323,- 66.571.389.362,- 10
Sumber PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
o =
n
=
34 9.996.707.323,
5
= Rp 6 9.999.3 41.46 5,-
b =
X
X
2
=
66 .5 71.389.362,
10
= Rp 6 .6 57.13 8.936,-
[oJi = Rp 69.99 9.341.4 65, + ( Rp 6.657.138 .9 36, ( x) )
Ramalan biaya variabel untuk tahun 2011
= 69 .9 99.341.465, + ( 6.657 .138.936, ( x) )
= 69 .9 99.341.465, + ( 6.657 .138.936, ( 3) )
= Rp 89.97 0.758 .273,
Ramalan biaya variabel untuk tahun 2011
= 69 .9 99.341.465, + ( 6.657 .138.936, ( x) )
= 69 .9 99.341.465 + ( 6.657.138.9 36, ( 4) )
= Rp 96.62 7.897 .209,
Dari hasil perhitungan peramalan tersebut PT Pabrik Gula cenderung
mengalami kenaikan biaya variabel dan biaya tetap. Berikut peramalan pengeluaran
PT Pabrik Gula Takalar pada tahun 2011 dan 2012 :
Tabel 5.7 Ramalan Pengeluaran
PT Pabrik Gula Takalar Tahun 2011 dan 2012
Sumber : PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
Perkiraan pendapatan penjualan PT Pabrik Gula Takalar tahun 2011 dan
2012 dengan menggunakan Analisis Time Series Least Squares untuk kuantitas
penjualan :
= o + bX
dimana o =
n
, b =
X
X
2
Tahun
Biaya Tetap
(Rp)
Biaya Variabel
(Rp)
Total
Pengeluaran (Rp)
2011 18.280.937.551,- 89.970.758.273,- 108.251.695.824,-
2012 20.675.659.209,- 96.627.897.209,- 117.303.556.418,-
5.8 Ramalan Kuantitas Penjualan
PT Pabrik Gula Takalar : Time Series Least Squares
o =
n
=
39 .6 45.95
5
= 7.92 9.19
b =
X
X
2
=
15 .5 84.73
1 0
= 1.558.47
= 7.92 9.19 + ( 1.558.4 7( x) )
Ramalan kuantitas penjualan untuk tahun 2011
= 7.92 9.19 + ( 1.558.4 7 . x)
= 7 .9 29.19 + ( 1.55 8.47 ( 3) )
= 3 .2 53.78 ton
Ramalan kuantitas penjualan untuk tahun 2012
= 7.92 9.19 + ( 1.558.4 7 ( x) )
tahun
Tahun
(X)
Ton(Y)
Xy
x2
2006 -2 7.900.00 -15.800.00 4
2007 -1 13.195.00 -13.195.00 1
2008 0 9.763.75 0 0
2009 1 4.164.13 4.164.13 1
2010 2 4.623.07 9.246.14 4
total 39.645.95 -15.584.73 10
= 7 .9 29.19 + ( 1.55 8.47( 4) )
= 1 .695.31 t on
Dari hasil analisis ramalan penjualan khususnya pada kuantitas penjualan,
diperkirakan kuantitas penjualan selama dua tahun selalu menurun. Pada tahun 2011,
kuantitas penjualan diperkirakan sebesar 3.253.78 ton dan pada tahun 2012 sebesar
1.695.31 ton.
Adapun Analisis Time Series Moment untuk meramalkan harga jual
= o + bX
dimana o = ( o x n) + ( b x X) , b = ( o x X) + ( b x X
2
)
Tabel 5.9 Ramalan Harga Jual
PT Pabrik Gula Takalar: Time Series Moment
Sumber PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
= ( o x n) + ( b x X) 2 9.135.895.39 = 5a + 1 0b 58.271.790.78 = 10a + 2 0b
XY = ( a x X) + ( b x X
2
) 6 6.466.912.33 = 10a + 30b
-8.225.121.55 = -10b
b = 822.512,15
Tahun
Tahun(X)
P(Y)
(Rp)
XY
(Rp)
X2
2006 0 4.720.302,07
0
0
2007 1 5.120.249,17
5.120.249,17
1
2008 2 4.721.961,13
9.443.922,26
4
2009 3 6.360.791,18
19.082.373,54
9
2010 4 8.212.591,84
32.850.367,36
16
Total 10 29.135.895,39
66.496.912,33
30
2 9.135.895,3 9 = 5 o + 1 0b
2 9.135.895,3 9 = 5 o + 1 0 ( 8 22.512,15)
2 9.135.895,3 9 = 5 o + 8.225.121,55
5a = Rp 20.910.773,84
a = Rp 4.182.154,77
= 4.18 2.154,77 + 822.5 12,15 x
Ramalan penjualan untuk tahun 2011
= 4.182.154,7 7 + 8 22.512,15 x
= 4.1 82.154,77 + 822 .5 12,15 ( 5)
= 4 .1 82.154,77 + 4.112.560,75
= Rp 8.294.715,52 (perton)
Ramalan penjualan untuk Tahun 2012
= 4.18 2.154,77 + 822.5 12,15 ( 6)
= 4.1 82.154,77 + 822 .5 12,15 ( 6)
= 4.182 .1 54,77 + 4.935.072,90
= Rp 9.117.227,67 (perton)
Dari hasil analisis ramalan penjualan khususnya pada harga jual,
diperkirakan harga jual pada tahun 2011 naik ke angka Rp 8.294.715,52 perton dan
pada tahun 2012 naik pula sebesar Rp 9.117.227,67 perton.
Dari peramalan kuantitas penjualan dan harga jual, maka diramalkan
penjualan pada dua tahun mendatang adalah :
Tabel 5.10 Ramalan Pendapatan
PT Pabrik Gula TakalarTahun 2011 dan 2012
Sumber PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
Pada tabel diatas nampak bahwa harga jual per ton gula di PT Pabrik Gula
Takalar cenderung meningkat. Kuantitas penjualan pun cukup memprihatinkan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini jelas berakibat pada pendapatan PT
Pabrik Gula Takalar yang cenderung rendah dibandingkan lima tahun sebelumnya.
Melalui hal tersebut diatas maka akan dilakukan ramalan laba yang di
dapatkan oleh PT Pabrik Gula Takalar adapun ramalan laba yang direncanakan yaitu :
Tabel 5.11 Ramalan Laba
PT Pabrik Gula Tahun 2011 dan 2012
Tahun
Total Pendapatan
(Rp)
Total Pengeluaran
(Rp)
Rugi (Rp)
2011 26.989.179.464.,- 108.251.695.824,- -81.262.516.360,-
2012 15.456.527.241,- 117.303.556.418,- -101.847.029,177-
Sumber PT Pabrik Pabrik Gula Takalar (data diolah)
Melalui peramalan data historis dari tahun ke tahun maka diketahui bahwa
kecenderungan kerugian PT Pabrik Gula Takalar yang selalu meningkat. Hal ini
disebabkan karena kecenderungan pengeluaran PT Pabrik Gula Takalar yang selalu
meningkat tiap tahunnya namun walaupun biaya yang dikeluarkan banyak namun
tingkat produksi gula tiap tahun makin menurun. harga scenderung meningkat tiap
Tahun
Harga/Ton
(Rp)
Kuantitas Penjualan
(Ton)
Total Pendapatan
(Rp)
2011 8.294.715,52 3.253,78 26.989.179.464,-
2012 9.117.227,67 1.695,31 15.456.527.241,-
tahunnya namun kerugian masih terjadi karena tingkat biaya dan jumlah ton yang
diproduksi tidak seimbang. Oleh karena itu Diperlukan kebijakan yang sigap
menanggapi kemungkinan rugi tersebut.
5.5 Elemen-elemen Analisis Cost-Volume-Profit
Analisis Cost-Volume-Profit merupakan alat bantu untuk memahami
hubungan timbal balik antara biaya, volume, dan laba dalam organisasi. Maka untuk
menggunakan analisis ini diperlukan informasi berupa data biaya, data harga jual, dan
data kuantitas penjualan.
5.5.1 Dasar-dasar Analisis Cost-Volume-Profit
Dasar-dasar analisis cost-volume-profit yang akan dibahas merupakan salah
satu rangkaian analisis cost-volume-profit yang menjelaskan hubungan antara biaya,
volume, dan laba secara umum.
5.5.1.1 Analisis Contribution Margin
Contribution Margin adalah penghasilan penjualan dikurangi dengan biaya
variabel. Jika jumlah contribution margin tersebut lebih besar dari jumlah biaya tetap
maka perusahaan akan memperoleh laba dan sebaliknya perusahaan akan mengalami
kerugian jika contribution margin yang diperoleh lebih kecil dari biaya tetap atau
perusahaan akan mengalami break even jika contribution margin sama dengan biaya
tetap.
Untuk mengetahui Contribution Margin Ratio yaitu :
Contribution Horgin Rotio = 1
Bioyo Ioriobcl
Pcn]uolon
Contibution Margin Rasio untuk tahun 2006
CHR = 1
48.7 22.069.947,
37.2 90.386.364,
= 30,66%
Contribution Margin Rasio untuk tahun 2007
CHR = 1
62.2 62.122.109,
67.4 35.985.681,
= 7 ,68%
Contributin Margin Rasio untuk tahun 2008
CHR = 1
88.0 03.992.126,
46.1 04.047.999,
= 90,88%
Contribution Margin Rasio untuk tahun 2009
CHR = 1
75.7 41.394.954,
26.4 87.161.372,
= 185,9 6%
Contribution Margin Rasio untuk tahun 2010
CHR = 1
75.2 68.128.195,
37.9 67,368,966,
= 98,24%
Contribution Margin PT Pabrik Gula Takalar tahun 2006-2010 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 5.12 Contribution Margin
PT Pabrik Gula Takalar Tahun 2006-2010
Sumber PT Pabrik Pabrik Gula Takalar (data diolah)
Hasil perhitungan contribution margin menunjukkan persentase pendapatan
yang di peroleh perusahaan untuk menutupi biaya tetap. Namun untuk PT Pabrik
Gula Takalar seperti yang terlihat pada tabel hasil perhitungan diatas bahwa
pendapatan yang diperoleh tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan perusahaan
atau dengan kata lain perusahaan dalam keadaan rugi. Artinya pendapatan habis
digunakan untuk menutupi biaya variabel. Kecuali untuk tahun 2008 pendapatan dari
hasil penjualan 7,67% digunakan untuk menutupi biaya tetap.
5.3.1.3 Analisis Break Even Point
Analisis Break Even Point merupakan suatu keadaan dimana dalam operasi
perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi
(penghasilan=total biaya).
Untuk mengetahui Break Even Point yaitu :
Brcok E:cn Point =
Bcbon Ictop
CHR
Tahun CMR Perubahan (%)
2006 -30.66% 0%
2007 7.67% -1,25%
2008 -90.88 -12,85%0
2009 -185.96% 1,05%
2010 -98.24% -0,47
Break Even Point untuk tahun 2006
BE =
6 .2 72.275.251,
30,66%
= Rp 20.4 57.518,76
Break Even Poin untuk tahun 2007
BE =
8 .0 53.306.184,
7 ,68%
= Rp 10.486.075,76
Break Even Point untuk tahun 2008
BE =
1 2.657.2 96.197,
90 .88%
= Rp 13.9 27.48 2,61
Break Even Point untuk tahun 2009
BE =
1 1.036.8 97.231,
185,96%
= Rp 5.93 5.092 ,79
Break Even Point untuk tahun 2007
BE =
1 7.109.0 88.018
98,24%
= Rp 1.74 1.560 .269,
Break Even Point PT Pabrik Gula Takalar tahun 2006-2010 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 5.14 Break Even Point
PT Pabrik Gula Takalar Tahun 2006-2010
Sumber PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
Dari hasil perhitungan diatas titik Break Even Point atau titik impas PT
Pabrik Gula Takalar tidak didapatkan karena perusahaan lima tahun terakhir berada
dalam keadaan rugi.
5.5.2 Pemanfaatan Analisis Cost-Volume Profit untuk Perencanaan
Dengan menggunakan konsep-konsep dasar yang telah dibahas sebelumnya,
dapat disediakan informasi yang berguna bagi manajemen untuk perencanaan laba.
Dengan analisis cost-volume-profit dapat ditentukan tingkat penjualan serta faktor
lainnya yang seharusnya dianggarkan untuk mencapai sejumlah laba tertentu.
5.5.2.1 Analisis Target Laba
Sebelum melakukan berbagai alternatif, maka diperlukan analisis target laba.
Hal ini diperuntukkan untuk mengetahui berapa volume penjualan yang hendak
dicapai untuk mencapai laba tertentu. Misalnya untuk PT Pabrik Gula menargetkan
laba terhadap penjualann sebesar 12%.
Untuk mengetahui penjualan yang harus dicapai untuk mencapai suatu target
laba tertentu ialah :
Tahun
BEP
(Rp)
Perubahan
(Rp)
2006 -20.457.518,76 0
2007 10.486.075,76 -0,49
2008 -13.927.482,61 0,32
2009 -5.935.092,79 -0,57
2010 -17.415.560.262,- 28,34
Iorgct Pcn]uolon =
Bcbon Ictop + Iorgct Iobo
CHR
Target penjualan untuk tahun 2006
IP =
6 .6 72.27 5.251 , + 12 %
3 0,66%
=
6.672.2 75.251,
0,3 066 0 ,1 2
=
6.672.2 75.251,
0 ,4266
= Rp 15.6 40.58 8.962 ,
Tahun 2007
IP =
8 .0 58.30 6.184 , + 12 %
7,68%
=
8.058.3 06.184,
0 ,768 0,12
=
8.058.3 06.184,
0,888
= Rp 9.074.669.1 26,
Tahun 2008
IP =
1 2.567 .2 96.19 7, + 1 2%
90,88%
=
12.657.296.1 97,
0,9088 0,12
=
1.324.8 74.000,
1 ,0288
= Rp 12.3 02.97 0.642 ,
Tahun 2009
IP =
1 1.036 .8 97.23 1, + 1 2%
185,96%
=
11.036.897.2 31,
1,8596, 0,12
=
11.036.897.2 31,
1,9 796
= Rp 5.575.316.847,-
Tahun 2010
IP =
1 7.109 .0 88.01 8, + 1 2%
98,24%
=
17.109.088.0 18,
0,9824 0,12
=
17.109.088.0 18,
1,1 024
= Rp 15.5 19.85 4.878 ,
Penjualan saat ini dan penjualan yang seharusnya dianggarkan PT Pabrik
Gula Takalar tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.16 Komparasi antara Penjualan Saat Ini dengan Penjualan yang
Dianggarkan untuk Target Laba 12%
PT Pabrik Gula Takalar Tahun 2006-2010
Berdasarkan hasil penelitian analisis target laba tersebut diatas, maka dapat
diketahui bahwa seberapa besar penjualan PT Pabrik Gula Takalar agar mencapai
12% laba dari income sales. Namun ternyata penjualan yang dianggarkan lebih
sedikit atau tidak bisa diprediksikan karena persentase dari Contribution Margin
Tahun
penjualan yang
terjadi (Rp)
Penjualan yang
dianggarkan (Rp)
2006 37.290.386.364,- 15.640.588.962,-
2007 67.435.985.681,- 9.074.669.126,-
2008 46.104.047.999,- 12.302.970.642,-
2009 26.487.161.372,- 5.575.316.847,-
2010 37.967.386.966,- 15.519.854.878,-
Rasio hasilnya adalah minus (rugi) sehinnga penjualan yang dianggarkan lebih kecil
dibandingkan dengan penjualan yang terjadi.
Dengan analisis target laba, PT Pabrik Gula Takalar dapat mengetahui
berapa nilai penjualan yang harus dicapai. Namun, untuk mencapai angka penjualan
tersebut, tidak hanya dengan alternatif dengan menjual sebanyak-banyaknya produk
yang telah diproduksi ataupun dengan menaikkan harga jual dengan setingi-
tingginya. Hal ini disebabkan karena masih ada faktor lain selain kuantitas penjualan
dan harga jual untuk menaikkan laba. Faktor-faktor yang dimaksud adalah biaya tetap
dan biaya variabel yang akan dibahas lebih mendalam pada bahasan selanjutnya.
5.5.2.2 Analisis Sensivitas
Berdasarkan data diketahui bahwa persen laba terhadap penjualan yang
dicapai PT Pabrik Gula cenderung tidak stabil dan menurun. Hal ini memerlukan
pengawasan lebih dari pihak manajemen PT Pabrik Gula Takalar untuk dibawa ke
langkah pengambilan keputusan. PT Pabrik Gula Takalar baiknya segera segera
melakukan decison making yaitu melakukan perencanaan kebijakan kembali
mengenai penjualan yang diharapkan akan memengaruhi perolehan laba PT Pabrik
Gula Takalar dalam jangka waktu pendek.
Dalam perencanaan laba, perusahaan tidak hanya pemperhatikan bagaimana
mencapai angka penjualan yang setinggi-tingginya, namun perlu juga diperhitungkan
kemungkinan berubahnya faktor biaya variabel dan biaya tetap. Analisis ini
membantu manajemen untuk mengetahui kebijakan terbaik mana yang sebaiknya
diambil untuk mencapai target laba yang diinginkan.
Dalam penelitian ini peneliti menunggunakan dua alternatif yang akan
digunakan untuk menghitung analisis target laba atau untuk menekan tingkat
kerugian yang di derita oleh perusahaan
1. biaya variabel turun sebesar 30% dan kenaikan biaya tetap sebesar 25%
disertai oleh penurunan harga jual sebesar 15% dan peningkatan volume
penjualan sebesar 60%.
2. harga jual menurun 15% dan volume penjualan meningkat 75% disertai
oleh penurunan biaya variabel sebesar 45% dan biaya tetap naik 35%.
Tabel 5.17 Laporan Laba Rugi Komparatif PT Pabrik Gula Takalar
Untuk Tahun 2011
Sumber PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
Tabel 5.18 Laporan Laba Rugi Komparatif PT Pabrik Gula Takalar
Untuk Tahun 2012
Sumber PT Pabrik Gula Takalar (data diolah)
L/R
Saat Ini
(Rp)
Taksiran I
(Rp)
Taksiran II
(Rp)
Penjualan 15.456.527.241,- 24.730.443.586,- 27.048.922.672,-
Biaya Variabel 96.627.897.209,- 67.639.528.046,- 57.976.738.325,-
Margin Kontribusi -81.171.369.968,- -42.909.084.461,- -30.927.815.654,-
Biaya Tetap 20.675.659.209,- 25.844.574.011 27.912.139.932,-
Laba/Rugi -101.847.029,177- -68.753.658.472,- -58.839.955.586,-
L/R
Saat Ini
(Rp)
Taksiran I
(Rp)
Taksiran II
(Rp)
Penjualan 26.989.179.464,- 43.182.687.140,- 47.231.064.062,-
Biaya Variabel 89.970.758.273,- 62.979.530.791,- 53.982.454.964,-
Margin Kontribusi -62.981.578.809,- -19.796.843.651,- -6.751.390.902,-
Biaya Tetap 18.280.937.551,- 22.851.171.939,- 24.679.265.694,-
Laba/Rugi -81.262.516.360,- -42.648.015.590,- -31.430.656.596,-
Dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang paling tepat dalam jangka pendek
adalah kebijakan kedua karena dapat mengurangi sedikit tingkat kerugian yang akan
terjadi. Namun untuk dua tahun tersebut yaitu (2011-2012) perlu peninjauan kembali
karena kebijakan yang dibuat belum mampu menutupi tingkat kerugian. dengan
asumsi PT Pabrik Gula Takalar dapat menekan biaya variabelnya misalnya menekan
biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Penekanan biaya variabel ini
berpengaruh pada harga jual yang ikut menurun sehingga semakin banyak permintaan
dari masyarakat karena harganya dapat terjangkau. Semakin banyak permintaan
meningkatkan kuantitas penjualan. Untuk mengintenskan penjualan, PT Pabrik Gula
Takalar dapat meningkatkan biaya tetap berupa alat pertanian mesin dan instalansi.
Kebijakan ini sangat berpengaruh demi tercapainya target laba yang diharapkan
perusahaan.
Dalam analisis sensivitas ini nampak jelas bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi target laba yang ingin dicapai adalah harga jual, kuantitas penjualan,
serta biaya tetap dan biaya variabel. Hal tersebut dapat dilihat dari alternatif-alternatif
yang telah dilakukan bahwa perubahan salah satu faktor, dua faktor, ataupun kesemua
faktor akan mempengaruhi persen laba yang dicapai dari hasil penjualan tersebut.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan atas masalah yang telah dikemukakan
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. PT Pabrik Gula Takalar mengalami kerugian selama 5 tahun terakhir yang
disebabkan karena penjualan gula cenderung menurun tiap tahunnya
sedangkan biaya yang dikeluarkan cenderung meningkat yang tidak bisa
diimbangi oleh penjualan sehingga terjadi kerugian.
2. Untuk biaya variabel PT Pabrik Gula Takalar cenderung meningkat tiap
tahunnya.
3. Harga jual per ton gula PT Pabrik Gula Takalar cenderung meningkat seiring
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT Pabrik Gula Takalar.
4. Namun untuk kuantitas penjualan yang ditoreh oleh PT Pabrik Gula Takalar
cenderung menurun jika harga jual meningkat. Hal ini disebabkan karena
konsumen yang cenderung mencari produk yang lebih murah ditambah
dengan purchasing parity masyarakat pun melemah.
5. Biaya tetap PT Pabrik Gula Takalar cenderung meningkat namun tidak
diiringi dengan kuantitas penjualan dan juga tingginya biaya variabel yang
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.
6. Analisis Time Series untuk meramalkan kondisi perusahaan dua tahun ke
depan masih menunjukkan hasil yang memprihatikan.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba PT Pabrik Gula Takalar adalah biaya
variabel dan biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Hal tersebut
dibuktikan dalam analisis sensivitas. Analisis tersebut menunjukkan
perubahan-perubahan faktor seperti perubahan harga jual, volume penjualan,
biaya variabel, dan biaya tetap akan mempengaruhi perolehan laba secara
signifikan.
7.2 Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan untuk
perusahaan terkait yaitu :
1. PT Pabrik Gula Takalar dapat menerapkan analisis cost-volume-profit sebagai
alat bantu dalam perencanaan laba perusahaan dimana dapat diketahui volume
penjualan mimimum sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian dan
analisis ini dapat memberikan informasi mengenai penjualan yang harus
dicapai agar target laba tercapai.
2. PT Pabrik Gula Takalar juga dapat menggunakan analisis cost-volume-profit
untuk memperkirakan dampak dari berbagai alternatif keputusan.
3. Sebaiknya PT Pabrik Gula Takalar dapat menekan biaya variabel untuk
melakukan proses produksi agar dapat menekan pula harga jual yang
berdampak pada laba yang didapatkan. Harga jual yang dapat dijangkau
masyarakat dapat meningkatkan volume penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 1996. Akuntansi Manajemen : Dasar-dasar Konsep Biaya
dan Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Christina, Ellen, et.al. 2001, Anggaran Perusahaan : Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Garison, Ray H., Eric W. Norren, Peter C. Brewer. 2000. Akuntansi Manajemen :
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Darsono. 2008. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan Memahami
Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman Pelaksanaan dan
Pengendalian Aktivitas Bisnis. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Darsono. 2009. Manajemen Keuangan : Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis
Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta : Nusantara Consulting.
Hansen, Don R., Marryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting : Buku 2.
Jakarta : Salemba Empat.
Harahap, Sofyan S. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Hasan, Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta :
Bumi Aksara.
L. Smith, Jack. 1998. Anggaran Perusahaan : Suatu Pendekatan Praktis. New
York : Mc Graw Hill, Inc.
Manullang, Marihot. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi.
Neygandt, Kieso, Kimmei. 2005. Accounting Principles : Fifth Edition. New York :
Mc Graw Hill, Inc.
Nurleni, 2009. Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen. Makassar : Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Polimeni, Ralph S., Frank J. Fabozzi, Arthur A. Adelberg. 1991. Cost Accounting :
Concept and Applications for Managerials Decisions Making : Third Edition.
New York : Mc Graw Hill, Inc.
Riyanto, Bambang. 1977. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan : Edisi Revisi.
Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.
Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics : Ekonomi Manajerial dalam
Perekonomian Global. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiri, Slamet. 1999. Akuntansi Manajemen : Edisi Revisi. Yogyakarta : Percetakan
AMP YKPN.
Supriyono, R.A.. 1992. Akuntansi Manajemen I : Konsep Dasar Akuntansi
Manajemen dan Proses Perencanaan : Edisi Pertama, Cetakan Keempat.
Yogyakarta : BPFE.
Tunggal, Amin Widjaya. 1995. Manajemen Biaya (Cost Management) : Cetakan
Pertama. Jakarta : PT Harvarindo