You are on page 1of 43

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dusun Gembes 1.

Peta Wilayah Dusun Gembes termasuk bagian dari Desa Slahung Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Batas Desa tersebut di sebelah utara adalah Desa Broto, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Ngrayun, sebelah barat berbatasan dengan Desa Senepo dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bungkal 1. Dusun gembes terletak + 25 km dari kota Ponorogo. Dusun Gembes terletak pada dataran tinggi dengan karakter tanah tandus dan hanya cocok untuk ditanami tanaman dengan kadar air rendah seperti pohon jati, mangga, empon- empon dan ketela 2. Lokasi Dusun Gembes yang berada di dataran tinggi tersebut juga mempengaruhi letak tiap- tiap pemukiman penduduk yang saling berjauhan antara satu sama lain. Desa Slahung terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu Dusun gembes, Dusun Bandungan, Dusun Tengger, Dusun Jaten dan Dusun Dawang. Adapun batas-batas Dusun Gembes adalah sebagai berikut 3: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Tengger dan Bandungan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kecamatan Ngrayun dan dan Desa Mrayan

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011. 2 Rifai, Rico Agung. Hasil Wawancara Dengan Bapak Iput. Tempat : Rumah Bapak Iput. Hari kamis tanggal 28 Juli 2011. 3 Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Bandungan dan Kecamataan Ngrayun d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Caluk dan desa Senepo 2. Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi masyarakat Dusun Gembes, secara umum berada pada tingkat menengah kebawah 4, mayoritas dari mereka bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani 5. Selain itu, ada juga yang merantau keluar kota, seperti Kalimantan, Sumatra maupun merantau ke luar Negeri seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Korea. Di samping bermata pencaharian yang tersebut di atas, masyarakat Dusun Gembes juga banyak yang berprofesi sebagai peternak di antaranya adalah ayam dan kambing. Hal ini dilakukan sebagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan

tambahan. 3. Sosial Politik dan Pemerintahan Dusun Gembes di Kepalai oleh seorang KAMITUWO atau Kepala Dusun yang bernama Bapak Katmanto. Kepala Dusun mendapat intruksi langsung dari Kepala Desa Slahung, Sedangkan Kepala Dusun mempunyai intruksi langsung kepada Ketua RW dan RT. Dusun Gembes terdapat 2 (dua) RW dan 22 (dua puluh dua) RT6. Adapun untuk RW 01 Membawahi 10 RT yakni:

Rahmad, Apit. Hasil Wawancara Dengan Bapak Suyatno(ketua RT 05) dan Eko. Tempat : belakang rumah bapak Suyatno, hari Jumat tanggal 29 Juli 2011. 5 Nurwindiasari, Ulfa. Hasil wawancara dengan Ibu Katinem, Bapak Sipeng, dan Bapak Jemani, tempat Kediaman Ibu Katinem warga RT 05 , hari Sabtu 30 Juli 2011 6 Ibid.

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Panut

Nama Misiran Tukiran Ratno Suratno Yaiman Sarni Jemiran Sunarwan Wahno

Jabatan RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 09 RT 10

Sedangkan RW 02 membawahi 12 RT yakni : No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Tokid Jaimun Sugianto Sardiyanto Mulyanto Lono Parji Bejo Jakun Walidi Damus Jemain Nama Jabatan RT 11 RT 12 RT 13 RT 14 RT 15 RT 16 RT 17 RT 18 RT 19 RT 20 RT 21 RT 22

4. Sosial Budaya Adat istiadat di Dusun Gembes masih sangat kental dengan

nuansa gotong royong dan kekeluargaan7, hal ini dapat terlihat pada acara

Santoso, Sugeng. Hasil wawancara dengan Ibu Katinem, Bapak Sipeng, dan Bapak Jemani, tempat Kediaman IbuMesiyem. Atempat : rumah ibu Mesiyem. Hari Jumat Tanggal 29 Juli 2011.

hajatan semisal Megengan8, Bece`an, Sunatan Piton-piton, Aqiqohan dan lain sebagainya, sehingga ketika salah satu warga Dusun Gembes mempunyai hajatan, maka seluruh masyarakat akan ikut bahu membahu untuk membantu warga yang mempunyai hajatan tersebut, walaupun harus meninggalkan pekerjaan, korban uang, tenaga dan pikiran9. Sedangkan adat istiadat jawa juga masih sangat kental10, terutama pada acara Atur Sesaji, Genduri, Mantenan, Sunatan, Piton-piton dan Aqiqohan. Hal tersebut terbukti dengan masih banyak tempat- tempat di dusun Gembes yang dianggap sebagai tempat wingit atau masyarakat biasa menyebutnya dengan Danyangan11. Tempat- tempat wingit tersebut biasa digunakan untuk acara atur sesaji ataupun memberikan persembahan kepada yang MBAUREKSA dusun Gembes dan sekitarnya. Umumnya budaya atur sesaji dilaksanakan pada bulan Agustus tepatnya pada tanggal 17 Agustus, namun tidak menutup kemungkinan budaya tersebut dilaksanakan pada bulan- bulan yang lainnya12. Hal tersebut dilakukan apabila ada musibah atau ada warga yang melanggar pantangan- pantangan tertentu yang berakibat buruk kepada warga tersebut, sehingga harus dilakukan upacara dengan memberikan sesaji dalam rangka memohon maaf atas kesalahan yang telah

membangkitkan amarah penunggu tempat- tempat wingit tersebut.

Sofi, Muhammad. Hasil Wawancara Dengan Ibu Katmanto. Tempat : Rumah Ibu Katmanto, Hari Kamis tanggal 28 Juli 2011. 9 Seluruh peserta KPM, Hasil WAwancara Dengan Bapak Katmanto, Tempat: Rumah Bapak Katmanto, hari Jumat tanggal 28Juli 2011 10 Riyanto. Wawancara Dengan bapak Iput. Tempat: Rumah Bapak Iput. Hari Selasa tanggal 2 Agustus 2011. 11 Mahbubah, Ngabidatul. Hasil Wawancara Dengan Ibu Kasun, Tempat: Rumah Ibu Kasun, hari Selasa tanggal 2 Agustus 2011 12 Parwanti.Hasil Wawancara Dengan Ibu , tempat : kediaman ibu, Tempat: Rumah Ibu hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011

5. Sosial Keagamaan Mayoritas masyarakat Dusun Gembes adalah beragama islam. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan adanya satu mushola untuk dua RT, bahkan ada yang dalam satu RT mempunyai mushola sendiri tanpa bergabung dengan RT lainnya, Sehingga tidak heran ketika waktu sholat tiba terdengar lantunan suara adzan bersahut-sahutan. Dalam masyarakat dusun Gembes tidak mengenal aliran- aliran agama semisal Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah ataupun aliran- aliran lainnya, karena menurut mereka hal tersebut dapat menyebabkan terpecahbelahnya masyarakat. Bagi masyarakat dusun Gembes dalam beragama yang terpenting adalah berbuat kebaikan kepada sesama, saling bantu membantu dan tidak merugikan orang lain.13 Adapun kegiatan-kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan adalah yasinan, tahlilan, arisan, dan dzikiran yang dilaksanakan dua minggu sekali tepatnya pada malam jumat14. Kegiatan yasinan, tahlilan, dzikiran dan arisan tersebut dijadikan satu antara bapak- bapak dan ibu- ibu. Hal ini dikarenakan jumlah jamaah ibu- ibu yang sedikit ditambah tidak adanya perwakilan ibu- ibu yang bisa dipatenkan sebagai Imam dalam kegiatan tersebut. Di dusun Gembes terdapat mushola yang digunakan sebagai

tempat ibadah dan juga sebagai taman pendidikan al-Quran ( TPQ) untuk anak- anak belajar baca tulis Al Quran. Disamping itu juga digunakan sebagai tempat musyawarah masalah agama ataupun masalah- masalah lain

13

Sri Handayani, Lia. Wawancara Dengan Bapak Warni Selaku Tokoh Agama Dan Pendidikan, Tempat: Kediaman Bapak Warni, Hari Ahad tanggal 31 Ju li 2011. 14 Astuti, Ima Widya. Wawancara dengan mbak widayah,. Tempat : mushola Al Muttaqin, Hari Rabu tanggal 03 Agustus 2011

yang sekiranya perlu dilakukan musyawarah dengan seluruh warga Dusun Gembes. Untuk TPA yang berada di mushola RT 05 dahulu masuknya setiap hari kecuali malam jumat yaitu setiap bada sholat maghrib15, dengan di bawah bimbingan bapak Bonari. Namun sekitar 1 tahun ini kegiatan tersebut tidak berjalan dikarenakan semakin tingginya kebutuhan hidup yang mengakibatkan minimnya tenaga pengajar yang ada16 karena kebanyakan dari mereka bekerja di luar negeri17, sedangkan TPA di mushola RT 01 kegiatan berlangsung satu kali dalam seminggu yaitu hari jumat. B. Tokoh-tokoh Masyarakat yang Berpengaruh Suatu daerah tidak bisa terlepas dari peran para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Pemuda. Begitu juga yang terjadi pada masyarakat Dusun Gembes. Adapun Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh adalah:18 1. Ibu Anik setyowati Selaku Kepala Desa Slahung Keberadaan Kepala Desa sangat penting dan berpengaruh terutama dalam mengatur jalannya pemerintahan Desa, sehinngga Kepala Desa di bantu dengan beberapa perangkatnya berupaya terus dengan sekuat tenaga untuk meningkatkan SDA dan SDM Desa Slahung. 2. Bapak Katmanto Selaku Kepala Dusun Gembes Keberadaan Kepala Dusun juga sangat di butuhkan oleh Kepala Desa, yaitu untuk membantu kelancaran seluruh program kerja Desa.

15

Riyanto. Wawancara Dengan Bapak Bonari. Tempat: Rumah Bapak Boyadi. Hari Kamis tanggal 28 Juli 2011. 16 Anam, Khoirul. Wawancara Dengan bapak Bonari. Tempat: Rumah Bapak Bonari, hari Jumat tanggal 29 Juli 2011. 17 Rahayu, Sri. Wawancara Dengan Ibu Sri Wahyuni, Tempat : Rumah Ibu Tari Hari Jumat Tanggal 29 Juli 2011. 18 Seluruh peserta KPM. Hasil Pertemuan dengan Perangkat Desa. Tempat: Rumah Bapak Kamituo, hari sabtu tanggal 16 Juli 2011

3.

Bapak Tarmuji Selaku Modin Peran beliau sangat di butuhkan oleh masyarakat, hal ini dapat

dilihat ketika ada warga yang meninggal, yaitu sebagai perawat yang telah diatur dalam agama islam. Seorang Modin biasanya di ambilkan dari warga masyarakat yang betul-betul faham tentang agama. Di samping mengurusi masalah kematian Modin juga di butuhkan dalam acara perkawinan. 4. Bapak Suratno selaku Ketua RT Ketua RT adalah Struktur perangkat Desa yang paling rendah dan paling kecil cakupan tugasnya. Ketua RT mengepalai beberapa Kepala Keluaga (KK). Walaupun demikian Ketua RT lah sangat berat tugasnya karena yang lebih mengetahui keadaan masyarakat. 5. Bapak Tamir Masjid dan Mushola Peran dari seluruh Tamir juga sangat penting, khususnya dalam masalah memakmurkan Masjid maupun mushola. 6. Bapak Warni selaku Tokoh Agama Beliau merupakan tokoh agama yang sangat berpengaruh di Dusun Gembes karena di samping beliau alim dalam ilmu agama, beliau juga pandai ceramah, memberikan arahan, kritik dan saran. 7. Bapak Iput Selaku Ketua Karang Taruna. Beliau selaku Ketua karang Taruna, tentunya sangat berpengaruh dalam masyarakat Desa Slahung. Karena beliaulah yang bisa menggerakkan para pemuda dalam membantu program kerja Desa dan membantu masyarakat. Biasanya para pemuda punya andil besar dalam acara Orkesan Perkawinan, Pengajian, Agustusan, Kerja bakti dan lain-lain.

C. Hasil Rumusan Program Penunjang Penyusunan Program penunjang, kami susun berdasarkan Rapid Rurel Assasement (RRA) 2011, Adapun hasil rumusan program penunjang yang kami laksanakan adalah sebagai berikut: 1. Berpartisipasi dalam kegiatan Yasinan,Tahlilan, Dzikiran dan Arisan. Kegiatan ini menurut para tokoh agama masyarakat setempat merupakan sarana dawah yang paling efektif untuk merangkul semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu kami turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya menjalin silaturahmi dan mengetahui system pelaksanaannya. 2. Tarawih dan Tadarus Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang bertepatan dengan datangnya bulan ramadhan, merupakan momen yang tepat untuk menjalin tali silaturahmi dengan warga dusun Gembes melalui kegiatan tarawih dan tadarus di tiap- tiap mushola. Dikarenakan wilayah dusun Gembes yang terdiri dari 22 RT, untuk meratakan silatuhrahmi antara peserta KPM dengan warga, maka diadakan pembagian jadwal tarawih dan tadarus di tiap- tiap mushola yang ada di dusun Gembes. 3. Tausiah (kultum) bada Tarawih Untuk lebih mempererat hubungan kami dengan masyarakat dusun Gembes, kegiatan Tausiah (kultum) bada tarawih juga kami programkan sebagai penunjang kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) kelompok enam ini, selain merupakan momen yang tepat untuk menjalin silaturahmi, kegiatan tersebut juga kami gunakan sebagai sarana belajar dan berbagi pengalaman serta pengetahuan dengan warga Dusun Gembes. Juga sabagai media penggalian data dari masyarakat dusun Gembes.

4. Pembelajaran Iqro dan al-Quran Selain mengikuti kegiatan yasinan, arisan dan tahlilan, kami juga berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Iqro dan al-Quran, karena mayoritas anak- anak di dusun Gembes masih kurang dalam hal baca tulis Al Quran maka kami membantu proses tersebut dengan tujuan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan cara membaca al-Quran dengan baik dan benar dengan berusaha memajukan TPQ yang telah ada namun belum berjalan secara maksimal. 5. Berpartisipasi mengajar TK Muslimat AL Istiqomah Dusun Gembes. Di lembaga ini kami diberi kesempatan untuk mengisi kegiatan yakni mengisi pondok romadhon dan belajar bersama anak- anak. Kegiatan ini berlangsung mulai 09-22 Agustus 2011. Dengan berjalannya waktu, antusias guru dan siswa- siswi semakin meningkat, tujuan kami adalah meningkatkan mutu pendidikan di lembaga tersebut, dan menumbuhkan

rasa semangat dalam kegiatan belajar mengajar, serta sebagai bahan aksi kami. Adapun kegiatan belajar mengajar di lembaga tersebut

dilaksanakan sesuai dengan pembagian waktu yaitu :


Rabu, 10 Agustus 2011 Jumat, 12 Agustus 2011 Senin, 15 Agustus 2011

Lia Sri Handayani Lilik Nur Jannah Rahmat Apit


Rabu,17 Agustus 2011

Ani Purwati Mohammad Sofi Ngabidatul Mahbubah


Jumat, 19 Agustus 2011

Ima Widya Astuti Rico Agung Rifai Ulfa Nurwindiasari


Senin, 22 Agustus 2011

Sugeng Santoso Parwanti Sri Rahayu

Riyanto M. Alfian Awfa Zam Khoirul Anam

Ani Purwati Mohammad Sofi Ngabidatul Mahbubah

6. Berpartisipasi Mengajar di TPA Istiqomah Tidak ketinggalan juga pada TPA Istiqomah pun dengan semangat kami untuk turut berpartisipasi mengajar beberapa mata pelajaran yang telah di jadwalkan oleh pihak TPA dan beberapa materi tambahan inisiatif dari kesepakatan kelompok, yaitu imla, hafalan surat- surat pendek, dan doa- doa. Lembaga ini berdiri pada tahun 2008, yang di pimpin oleh Bapak Warni, dengan dukungan dari beberapa elemen masyarakat, misalnya ibu kepala desa dan juga tokoh-tokoh masyarakat yang lainnya. Selain bertisipasi untuk mengajar, kamipun di minta untuk memberikan motifasi agar anak-anak semakin rajin dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar. Adapun kegiatan belajar mengajar di TPA ini dimulai tanggal 123 Agustus 2011 setiap hari Jumat dengan pembagian waktu yaitu: 05 Agustus 2011 Sugeng Santoso Rico Agung Rifai Ani Purwati Lilik Nur jannah Riyanto Khoirul Anam Ima Widya Astuti Ngabidatul Mahbubah 12 Agustus 2011 Rahmat Apit M. Alfian Awfa Zam Lia Sri Handayani Parwanti Mohammad Sofi Ulfa Nurwindiasari Sri Rahayu Riyanto 19 Agustus 2011 Sugeng Santoso Rico Agung Rifai Ani Purwati Lilik Nur jannah Riyanto Khoirul Anam Ima Widya Astuti Ngabidatul Mahbubah

10

7. Menjadi tutor dalam kegiatan pondok Ramadhan Slahung

di SDN

04

Untuk memenuhi permintaan Ibu Sri Puji Nur Hayati selaku kepala sekolah SDN 04 Gembes dan juga untuk mengetahui kegiatan pendidikan anak-anak di SD tersebut. Kamipun turut berpartisipasi dalam kegiatan pondok Ramadhan di SDN 0 Slahung Tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin hubungan silaturrahmi, serta sebagai bahan aksi kami. Diantara program kerja yang akan kami laksanakan adalah melatih kebiasaan untuk melaksanakan ibadah sholat dhuha, tadarus bersama dan pemberian materi tentang bulan Ramadhan meliputi: puasa, zakat, keimanan, akhlak, fiqih, amalan- amalan di bulan ramadhan, bermain, dan belajar bersama. Adapun kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan mulai tanggal 15 - 20 Agustus 2011 dengan jadwal yang terbagi perkelas dengan diisi oleh dua orang pemateri dan di rolling setiap harinya dengan pembagian waktu yaitu :
Tanggal 15/08/2011 Waktu 10.00-11.30 11.30-12.00 07.30-08.00 Materi Keimanan Sholat dhuhur Akhlak & amalanamalan bulan ramadhan Tadarus Al Quran Sholat Dhuha Akhlak & fiqih Akhlak & fiqih Akhlak & fiqih Kelas I II III Sofi IV Riyan V Apit VI
Sugeng

Riyanto

16/08/2011

Lia

Anam

Alfian

Winda

Ima

Ani

08.00-09.30 18/08/2011 07.00-07.30 07.30-08.00 19/08/2011 20/08/2011 07.30-08.00 07.30-08.00

Apit Bubah Ani Rico Sri Lia Sri Anam Lilik Ima Winda Utik Apit Bubah Rico
Sugeng

Riyan Sofi Lilik

Utik

11

8. Menjadi tutor dalam kegiatan pondok Ramadhan di SDN 07 Slahung Selain menjadi tutor di SDN 04 Slahung, kami juga diminta untuk membantu mengisi pondok Ramadhan di SDN 07 Slahung yang di kepalai oleh Ibu Rahayu Al Sri Rahayu, S.Pd. SDN 07 Slahung tersebut teletak agak jauh dari posko kami berada. SDN 07 Slahung Berada di Dukuh Mbanyon Dusun Gembes. Kegiatan pondok romadhon tersebut dimulai pada tanggal 15-20 Agustus 2011. Model pembelajarannya adalah dengan dibagi

perkelas dengan diisi oleh dua orang pemateri dan di rolling setiap harinya dengan SDN 04 Slahung. Materi yang disampaikan juga hampir sama dengan materi di SDN 04 Slahung yaitu melatih kebiasaan untuk

melaksanakan ibadah sholat dhuha, pemberian materi tentang bulan Ramadhan meliputi: puasa, zakat, keimanan, akhlak, fiqih, amalan- amalan di bulan ramadhan, bermain, dan belajar bersama. Kegiatan pondok romadhon tersebut disambut dengan antusias oleh para guru dan tak ketinggalan oleh murid- murud kelas satu sampai kelas enam SDN 07 Slahung. Mereka sangat berterima kasih dan sangat bersemangat mengikuti kegiatan pondok romadhon dari awal hingga akhir. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mempererat tali silaturahmi kami dengan warga dusun Gembes dan juga untuk menambah wawasan kami juga wawasan anak- anak didik SDN 07 Slahung dengan berbagi ilmu yang telah kami dapatkan selama di bangku perkuliahan. Serta untuk media pembelajaran bagi kami peserta KPM untuk bersosialisasi dengan pengajar, anak didik dan orang tua wali yang ada di SDN 07 Slahung. Adapun jadwal dan pemateri pondok romadlon tersebut sesuai dengan pembagian waktu yaitu:

12

Waktu Senin, 15/08/2011 08.00-09.00 09.00-09.30 09.30-10.30* Selasa, 16/08/2011 08.00-09.00 07.00-08.00 07.00-08.00

Materi Sholat Dhuha + Tadarus+ Penjelasan Umum Puasa Istirahat Hikmah Puasa Sholat Dhuha + Tadarus+ Doadoa Amalan- amalan bulan ramadhan Lia Lia

Kelas I II III Apit Utik Ani


Winda

IV

VI

Anam

Apit

Utik

Ani

Winda

Anam

Apit

Sofi

Bubah

Ayu

Lilik

Sugeng

Rico

Sofi

09.00-09.30 09.30-10.30* Kamis, 18/08/2011 08.00-09.00 07.00-08.00

Istirahat Sholat Sholat Dhuha+ tadarus+ Doadoa Keutamaan- keutamaan bulan ramadhan Sofi Ani
Bubah

Ayu

Lilik

Sugeng

Rico

Sofi

Riyanto

Anam

Ima

Alfian

Riyan

09.00-09.30 09.30-10.30* Jumat, 19/08/2011 08.00-09.00 09.00-09.30 09.30-10.30* 16.00-18.00 07.00-08.00

Istirahat Akidah akhlak Sholat Dhuha+ tadarus+ Doadoa Zakat Istirahat Hikmah zakat Baca Al Quran Sholat Maghrib Buka Bersama Ayu Utik Ima Rico Riyan
Sugeng

Sofi

Ani

Anam

Ima

Alfian

Riyan

Sugeng Ayu Utik Ima Rico Riyan


Sugeng

Semua panitia Semua panitia Semua panitia

9.

Kegiatan perlombaan anak- anak TPA Untuk menambahkan semangat santri-santri dalam belajar al-

Quran dan mempererat silaturrohmi antar TPA di dusun Gembes kami mengadakan perlombaan TPA yang berada di depan SDN 04 Slahung dusunGembes. Adapun perlombaan yang kami adakan adalah sebagai berikut : 1. Lomba Adzan dan Iqomah 2. Lomba menyusun huruf hijaiyyah 13

3. Lomba hafalan surat pendek dan Doa- doa 4. Lomba Praktek Sholat 5. Lomba Cerdas Cermat 6. Lomba Menggambar Islami 10. Kegiatan Perlombaan 17 Agustus Untuk kegiatan ini kami juga di minta untuk berpartisipasi meramaikan suasana HUT RI yang ke- 57 dengan beberapa kegiatan yang akan dilombakan. Adapun kegiatan perlombaan antara lain: 1. 2. 3. 4. Lomba memasukkan paku dalam botol Lomba balon dangdut Lomba Sepak bola terong dangdut Lomba gigit sendok Kamipun senang karena antusias anak- anak dalam memeriahkan HUT RI sangatlah besar, sehingga dari berbagai umur datang berduyunduyun untuk ikut memeriahkan acara tersebut. 11. Kaderisasi Pengajar TPA Berdasarkan Participatory Action Research (PAR) yang dimulai tanggal 1-23 Agustus 2011 kami menemukan beberapa permasalahan

pokok yaitu TPQ tidak berjalan secara maksimal. Sehingga untuk memajukan TPQ dalam hal itu, kami Peserta KPM bekerjasama dengan masyarakat sepakat untuk mengadakan Pelaksanaan Metode pembelajaran TPQ dan juga melakukan kaderisasi pengajar TPQ. Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Ahad, 21 Agustus 2011, acara ini diikuti oleh generasi muda Dusun Gembes.

14

BAB II PROSES KEGIATAN A. Alur Kegiatan Tehnik-tehnik PRA Kegiatan KPM yang kami lakukan di Dusun Gembes semaksimal mungkin kami laksanakan sesuai dengan pembekalan KPM yang telah kami ikuti mengenai tehnik-tehnik PRA. Adapun alur kegiatan tehnik-tehnik PRA yang telah kami lakukan dalam kurun waktu kurang lebih 10 hari, terhitung mulai tanggal 28 Juli hingga 6 Agustus 2011 adalah sebagai berikut: 1. Pemetaan (Mapping)19 Pemetaan Desa adalah proses menggambar kondisi wilayah (Desa, dusun, RT, atau wilayah yang luas) bersama masyarakat, dengan mengikut sertakan data-data penting sesuai dengan kondisi masyarakat. Sebagaimana telah dikemukakan dalam bagian peta wilayah dalam bab I, bahwa wilayah dusun Gembes terletak di wilayah dataran tinggi. Adapun dataran tinggi tersebut sebagian besar terdiri dari area pemukiman penduduk, tegalan, dan hutan yang sebagian besar tanamannya adalah pohon pinus. Sumber yang berasal dari hutan yang ada di gunung mempunyai peranan penting dalam masalah pengairan. karena pada saat itu musim telah bergeser pada musim kemarau, dan pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani, selain digunakan sebagai pengairan,air sumber juga digunakan masyarakat dusun Gembes untuk minum dan mandi serta kebutuhan lainnya. Jalan, sebagai sarana transportasi masyarakat Dusun Gembes, terdiri dari jalan utama yang menghubungkan antar Desa dan jalan kecil

19

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Sabtu tanggal 30 Juli 2011

15

yang menghubung kan tiap- tiap RT di dusun Gembes Juga sebagai jalur yang bisa digunakan untuk menuju ke area hutan. Di dusun Gembes terdapat mushola, dan beberapa pos kampling. Adapun hasil dari Mapping yang telah kami lakukan dengan masyarakat, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar I; tentang Pemetaan (mapping) Dusun Gembes sebagai berikut: Gambar 1 Pemetaan (Mapping) Dusun Gembes , Desa Slahung

Dari gambar di atas, diketahui bahwa lokasi dusun Gembes terletak di dataran tinggi dengan dikelilingi hutan. Dusun Ge mbes terdiri dari 22 RT, Sedangkan batas- batas wilayahnya adalah Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Tengger dan Bandungan, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kecamatan Ngrayun dan dan Desa Mrayan, Sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Bandungan dan Kecamataan Ngrayun dan Caluk dan desa Senepo Sebelah Barat berbatasan dengan Desa

16

2. Kalender Musim20 Kehidupan masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh pola atau dkegiatan yang sama dan berulang dalam siklus waktu tertentu. Misalnya pada masyarakat pedesaan, kehidupan sosial ekonomi sangat dipengaruhi oleh musim- musim yang berkaitan dengan aktivitas pertanian seperti musim tanam, musim panen, musim hujan, dan musim kemarau. Dengan mengenali dan mengkaji pola- pola ini, kita akan dapat memperoleh gambaran yang cukup memadai untuk penyusunan sesuatu program bagi masyarakat. Begitu juga untuk mengetahui pola kegiatan masyarakat dusun Gembes yang dipengaruhi musim- musim maka perlu dilakukan pendataan musim yang ada di Dusun Gembes dan juga kegiatankegiatan rutin yang dilakukan masyarakat Dusun Gembes. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table II tentang Kalender Musim Dusun Gembes sebagai berikut: Tabel I Kalender Musim (seasonal calendar) Dusun Gembes , Desa Slahung
ASPEK/ TOPIK

NO

SEP

OKT

NOP

DES

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGS

1. 2.

Curah Hujan Pola Tanam Kegiat an Petani

3.

0 0 0 Padi Kacang Tanah Tanam (Padi & Kacang tanah)

0 0 0

0 0 0

0 0 0 Kunir Ketela Panen (Padi & Kacang tanah); Tanam (Kunir & Ketela)

0 0 0 Padi Kacang Tanah Tanam (Padi & Kacang tanah)

0 0 0

0 0 0

0 0 0

0 0 0 Bero

0 0

Panen (padi & kacang tanah)

Panen (kunir & ketela)

Panen (Kunir & ketela)

4.

Kebutu han Hidup Atur Sesaji Tenaga Kerja

0 0 0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

0 0 0 0

0 0

0 0

0 0

0 0

5.

6.
20

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Senin tanggal 01 Agustus 2011

0 0 0 0 0

0 0

0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0

0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. Penelusuran Desa ( transector)21 Setelah mendapatkan gambaran kondisi wilayah Dusun Gembes, Maka dengan kegiatan Transector ini, kami mencoba melakukan penelusuran Desa untuk mengamati secara langsung keadaan Lingkungan dan keadaan Sumber daya Alam (SDA) serta masalah-masalah, perubahan-perubahan keadaaan dan potensi-potensi yang ada di Dusun Gembes dengan masyarakat. Dikarenakan di Dusun Gembes masalah pendidikan sangat perlu untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut, maka dalam tehnik penelusuran desa ini kami lebih mengarah kepada bidang pendidikan di Dusun Gembes. Yakni dengan mengambil sampel beberapa lembaga pendidikan yang ada di Dusun Gembes yaitu, SDN 04 Slahung, SDN 07 Slahung, TPQ jamiul Hidayah dan MI Nabatul Huda22. Penelusuran kami meliputi alamat, jumlah guru, jumlah murid, kondisi bangunan, fasilitas, ekstrakurikuler, biaya sekolah, beasiswa, status sekolah, masalah, tindakan yang telah dilakukan, harapan dan potensi. Kegiatan penggalian data ini kami lakukan dengan cara wawncara dengan masing- masing tokoh dari lembaga pendidikan tersebut, meraka adalah bapak Warni selaku ustadz dari TPQ Jamiul Hidayah, Ibu Sri Pudji Hariyati selaku kepala sekolah SDN 04 Slahung, Bapak Warni selaku guru SDN 07 Slahung dan Bapak Subari selaku kepala yayasan Madrasah Ibtidaiyah Nabatul Huda. Informasi dari beliau semua tersebut kami kumpulkan dan kami buat dalam bentuk tabel, yang bertujuan untuk lebih memudahkan untuk difahami dan mudah dijelaskan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table II tentang Transektor (Penelusuran Desa) Dusun Gembes sebagai berikut:

21

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Selasa tanggal 02 Agustus 2011 22 Purwati, Ani. Wawancara Dengan Kepala Sekolah SDN 04 Slahung, Kepala Sekolah SDN 07 Slahung, Ketua Yayan MI Nabatul Huda, dan Pengurus TPQ Al Istiqomah.

18

Tabel II Penelusuran Desa ( Transector) Dusun Gembes , Desa Slahung


TOPIK / ASPEK Alamat Jumlah guru Jumlah murid Kondisi bangunan TPQ Jamiul Hidayah (Ustadz : Bapak Warni) RT 1 Dukuh Jati Gendong Fasilitas Beasiswa 1 orang 25 anak Kurang memadai Buku Iqro SDN 4 Slahung (Kepsek, Sri Pudji Hariyati) Dukuh Jati Sari Dusun Gembes 12 orang 76 anak Rusak parah Lab komputer, perpustakaan, UKS berada dalam satu ruangan Kesenian tarian, pramuka Membayar melalui sumbangan sukarela Untuk siswa yang kurang mampu Turun setahun sekali, kurang lebih 6 anak. Negeri SDN 7 Slahung ( Guru : Bapak Warni) Dukuh Mbanyon Dusun Gembes 9 orang 134 anak Ruang kelas bagus tapi terbatas Alat kesenian, komputer MI Nabatul Huda ( Kepala Yayasan : Bapak Subari) RT 15 Dukuh Damplok 10 orang 26 anak Bangunan bagus Lab ipa, perpustakaan, komputer 8 buah, mushola, kamar mandi Pramuka Gratis Tidak ada

Ekstra kulikuler Biaya sekolah

Tidak ada Gratis Tidak ada

Kesenian tarian dan pramuka Gratis Untuk siswa yang kurang mampu Turun setahun sekali, kurang lebih 6 anak. Negeri Kurangnya fasilitas Dukungan orang tua sangat kurang Jumlah ruang terbatas

Status sekolah

Swasta Kurangnya tenaga pendidik Kesejahteraan pendidik tidak terjamin Fasilitas buku iqro kurang Mencari tenaga pendidik Belum ada tindakan Menggunaka uang kas mushola Adanya tenaga pendidik yang berkompeten Kesejahteraan pendidik dapat terjamin Fasilitas buku Iqro tercukupi Semangat santri Ada kemauan untuk lebih maju Adanya kas mushola

Swasta Ruang kelas terbatas Kekurangan murid Lokasi sekolah jauh dan sulit dijangkau Minat masyarakat terhadap MI kurang Mengajukan proposal ke Pemerintah Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat Ruang kelas memadai Jumlah murid meningkat Adanya perbaikan jalan

Masalah Tindakan yang telah dilakukan Potensi

Kurang murid Bangunan sekolah rusak parah Dukungan orang tua sangat rendah

Mengadakan rapat komite dan wali murid Diadakannya sumbangan suka rela bagi wali murid Jumlah siswa meningkat Bangunan sekolah bagus Dukungan wali murid tinggi Semangat murid- murid Ada kemauan untuk lebih maju Ada sumbangan sukarela

Harapan

Mencari donatur Mengadakan rapat dengan wali murid dan komite Mengadakan penyuluhan Fasilitas memadai Dukungan wali murid tinggi Jumlah ruangan memadai

Semangat muridmurid Ada kemauan untuk lebih maju Adanya donatur

Semangat muridmurid Prestasi muridmurid fasilitas madrasah Ada kemauan untuk lebih maju

19

4. Diagram Venn23 Langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mencari informasi tentang pengaruh lembaga- lembaga kepada masyarakat yang berada di Dusun Gembes. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja yang mempunyai pengaruh paling besar di Wilayah Dusun Gembes, sehingga dapat membantu dalam menyusun rencana guna melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan masyarakat, terutama untuk meraih dukungan. Dalam Diagran Venn yang kami buat, sebagaimana dalam gambar II, besar dan kecilnya bentuk lingkaran itu menunjukkan besar atau kecilnya komunitas, Sedangkan jarak dekat atau jauhnya lingkaran satu dengan lingkaran yang lainnya, menunjukkan besar atau kecilnya pengaruh suatu komunitas terhadap masyarakat tersebut. Gambar II Diagram Venn Dusun Gembe Desa Slahung Kecamatan Slahung

KARANG TARUNA

TPA / TPQ

DANYANGAN MASYARAKAT DUSUN GEMBES ISLAM KEJAWEN

PETANI

JUDI & MABUK

TOKOH AGAMA GROUP MUSIC

23

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Rabu tanggal 03 Agustus 2011

20

Dari Diagram Venn diatas, kita dapat mengetahui peta pengaruh lembaga/tokoh dan komunitas tertentu terhadap masyarakat Dusun Gembes sebagai berikut. a. Islam Kejawen Pengaruh islam kejawen sangat melekat erat pada masyarakat dusun Gembes. Kejawen adalah sebuah kepercayaan atau mungkin boleh dikatakan agama terutama dianut oleh suku Jawa dan suku bangsa lain nya yang menetap di Jawa. Islam kejawen adalah islam yang bersumber dari ulama- ulama terdahulu yang tentunya berlandaskan pedoman agama islam.Kejawen merupakan persilangan dan perpaduan antara tradisi Hindu- Budha yang ada di Jawa dengan dimasuki pengaruh agama islam.24 Begitu juga di Dusun Gembes, adat kejawen sangat berpengarus terhadap kehidupan warga dusun Gembes, adat tersebut masih dipatuhi oleh sebagian besar warga dusun Gembes, mereka masih sering melakukan ritualritual sesajen, dan juga masih memegang erat budaya jawa yang telah turun temurun dari nenek moyang mereka. b. Danyangan Kepercayaan masyarakat dusun Gembes terhadap tempat- tempat yang dianggap wingit masih sangat kental dan memiliki pengaruh yang sangat besar. Di daerah dusun Gembes paling tidak ada tiga tempat yang diyakini masyarakat sebagai tempat wingit atau biasa disebut Danyangan. Ketiga tempat tersebut yang pertama adalah GAYAM, gayam adalah tempat wingit (danyangan) yang berada di dusun Gembes tepatnya ada di Poskesdes Dusun Gembes. Di tempat tersebut, beredar mitos bahwa barang siapa yang melalui daerah tersebut, dilarang keras mengenakan pakaian yang berwarna hijau, karena hal tersebut

24

21

bisa mengakibatkan dampak buruk bagi pemakainya, misalnya jatuh sakit atau terkena musibah lainnya. Danyangan kedua terletak didekat pasar Slahung tepatnya di sebuah patung reog. Tempat tersebut dinamakan BOLU. Dan danyangan yang ketiga berada di RT 04 Dusun Gembes yang dinamakan KREPYAK. Keyakinan yang dipegang kuat oleh masyarakaat adalah apabila melintas di danyangan- danyangan tersebut harus permisi dengan membunyikan klakson atau mengucap salam, hal itu merupakan isyarat meminta izin kepada yang MBAUREKSA tempat- tempat tersebut. Masyarakat pun juga melakukan ritual atur sesaji tiap- tiap tanggal 17 Agustus di danyangan Gayam tersebut. Adanya danyangan tersebut sangat berpengaruh terhadap kepercayaan dan keyakinan yang dipegang teguh oleh warga dusun Gembes. c. TPQ Taman pendidikan Al Quran (TPA) di dusun Gembes ini sudah ada, semangat satriwan santriwartnya begitu besar. Mereka sangat antusias dalam menuntut ilmu, keinginan mereka untuk bisa membaca dan menulis huruf arab dangatlah tinggi. Namun, hal tersebut tidak disertai dengan semangat dan antusias dari pihak pengajar. Sehingga mengakibatkan TPQ tersebut lama kelamaan santrinya keluar satu persatu. Hal tersebut diakibakan oleh tuntutan ekonomi yang dihadapi oleh warga dusun Gembes khususnya,yang mana sebagian besar warga Dusun Gembes tingkat enominya rendah. Mereka sebenarnya mempunyai keinginan untuk memaksimalkan TPQ, namun keterbatasan waktu tenaga dan biaya merupakan faktor utama yang menyebabkan TPQ tersebut mati. Kemandegan TPQ ini sangat berpengaruh pada tingkat pendidikan, akhlak dan akidah generasi muda Dusun Gembes.

22

d. Group Musik Di dusun Gembes juga terdapat group musik, mereka latihan seiap seminggu sekali di rumah bapak Katmanto ( posko kami). Mayoritas anggota group musik tesebut adalah pemuda- pemudi dusun Gembes itu sendiri.

Group musik ini tidak begitu berpegaruh bagi masyarakat dusun Gembes, karena mereka hanya berperan ketika ada hajatan tertentu di rumah warga Dusun Gembes. e. Karang Taruna Komunitas Karang Taruna di dusun Gembes bisa dikatakan berada dalam jumlah yang cukup banyak yang mana berjumlah hampir mencapai 50 orang, sehingga apabila berkeinginan untuk mengadakan suatu kegiatan tidak merasa kesulitan. Selain berada dalam komunitas yang besar, juga didukung dengan kerjasama, kekompakan dan gotong royong antar sesama cukup tinggi. Hal ini terlihat ketika ada kegiatan-kegiatan bersama, seperti dalam kegiatan mantenan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Dengan kata lain karang taruna di dusun Gembes mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. f. Perjudian dan Pemabuk. Merupakan komunitas yang sangat kecil sekali, dan hampir tidak mempunyai pengaruh terhadap masyarakat, hanya sebagian kecil dari masyarakat yang melakukan perbuatan ini. g. Tokoh Agama Merupakan komunitas yang cukup kecil, tokoh agama ini terdiri dari Tamir Masjid, Tamir Mushola, dan orang-orang yang mempuyai pengetahuan yang lebih di bidang agama. Tokoh agama ini mempuyai pengaruh yang cukup besar terutama di bidang keagamaan.

23

h. Petani Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, ada beberapa masyarakat Gembes yang berprofesi sebagai petani. Tanaman yang ditanam diantaranya adalah padi, kedelai, kunir, kacang tanah, dan ketela. Akan tetapi yang menekuni profesi ini tidak terlalu banyak, artinya hanya sebagian masyarakat saja yang menjalankannya. Hal ini disebabkan faktor alam dan juga letak geografis desa yang mana dekat dengan pegunungan sehingga berpengaruh dengan volume air tanah yang nantinya akan berdampak pada pengairan lahan. Selain disebabkan dengan masalah pengairan, mereka mempunyai pemikiran lain yaitu keuntungan yang diperoleh petani itu tidak sebanding dengan biaya dan tenaga yang dikeluarkan. i. Perangkat Desa Sebagai pelaksana roda pemerintahan, jelas memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat Gembes, karena setiap kegiatan yang melibatkan ruang lingkup satu Desa/kasun selalu berhubungan dengan perangkat Desa. j. Tokoh masyarakat Di dusun Gembes pamor dari tokoh masyarakat sangat besar sekali terutama terhadap aktifitas masyarakat dan juga beberapa lembaga saranasarana ibadah yang ada di daerah tersebut. Setelah melihat peta pengaruh kekuatan dari lembaga/ tokoh dan komunitas tertentu dari masyarakat Dusun Gembes seperti yang terdapat dalam Diaggran Venn, Maka kami mencoba merangkul untuk mendapatkan dukungan dalam menjalankan program-program KPM yang kami laksanakan.

24

5. Alur Sejarah (Time Line)25 Alur sejarah merupakan tehnik penelusuran alur sejarah suatu masyarakat dengan menggali kejadian penting yang pernah di alami pada alur waktu tertentu. Untuk membuat alur sejarah kami mencari informasi-informasi penting yang pernah terjadi atau dialami oleh masyarakat Dusun Gembes. Data Alur Sejarah yang kami peroleh dimulai sejak tahun 1942 sampai pada tahun 2011. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table III tentang Time line Dusun Gembes sebagai berikut: TABEL III TIMELINE Dusun Gembe Desa Slahung Kecamatan Slahung NO 1. 2. TAHUN 1942 PERISTIWA Kerja paksa ( romusha) Runtuhnya pohon jati yang kemudian hidup lagi Terjadi perampokan yang berhasil diusir oleh warga 3. 1953 dengan kentongan yang terbuat dari pohon jati yang berlubang 4. 1965 Munculnya gerakan G30 SPKI Masyarakat menjadi khawatir dan lebih waspada Hutan menjadi gundul 5. 1970 Kebakaran hutan Pendapatan masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan berkurang 6. 7.
25

DAMPAK Rakyat menjadi tertindas dan menderita Muncul legenda jati mulyo

1950

Legenda jati gendong

1987 1980

Pembangunan saluran air

Masyarakat lebih mudah mendapat air

Pembukaan jalan ke ngrayun

Akses jalan dari Dusun Gembes

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Rabu tanggal 03 Agustus 2011

25

ke Ngrayun lebih mudah 8. 9. 10. 11. 1990 Pembukaan jalan ke damplok Akses jalan dari Dusun Gembes ke Damplok lebih mudah Pengaspalan jalan di Dusun Gembes Pembukaan jalan ke RT 3 dan Akses jalan dari RT 3 dan 4 ke 4 & perempatan baandungan Konflik antar perguruan silat bandungan menjadi lebih mudah Tawuran warga terjadi dimanamana Munculnya hama wereng 12. 2011 yang menyerang tanaman padi petani Petani padi gagal panen Pendapatan petani menjadi berkurang Jalan mudah dilalui oleh warga

1990

1990

1999

6. Kecenderungan dan perubahan masyarakat (Trend and Change)26 Tujuan melakukan analisis kecenderungan dan perubahan masyarakat adalah untuk mengetahui kejadian masa lalu dalam rangka memprediksi kejadian pada masa yang akan datang dan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dan mengetahui faktor yang paling mempengaruhi suatu fenomena serta dengan mengetahui kecenderungan dan perubahan masyarakat, maka dapat memperkirakan arah kecenderungan umum dalam jangka panjang serta mampu mengantisipasi kecenderungan tersebut. Dari dusun gembes itu sendiri, kami mencari data untuk

kecenderungan dan perubahan masyarakat dengan mendata beberapa aspek yang sekiranya perlu untuk melengkapi data- data yang telah kami peroleh sebelumnya. Yaitu dengan mendata dari : 1) 2) 3) 4)
26

Tingkat pendidikan Jumlah pemuda- pemudi Tempat judi dan mabuk Jumlah mushola

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Kamis tanggal 30 Agustus 2011

26

5) 6) 7) 8)

Jumlah guru ngaji Jumlah santri Penilaian masyarakat terhadap pendidikan umum Penilaian masyarakat terhadap pendidikan agama

Dari ke delapan hal tersebut terjadi peningkatan maupun penurunan dari tahun ke tahun. Kami melakukan rakapitulasi data tersebut dimulai dari tahun 1990 sampai tahun 2010. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table IV tentang

Kecenderungan dan Perubahan Masyarakat Dusun Gembes sebagai berikut: TABEL IV

Bagan Kecenderungan Dan Perubahan Masyarakat Dusun Gembes Desa Slahung Kecamatan Slahung 1990
Tingkat Pendidikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1995

2000

2005
0 0 0 0 0 0 0 0

2010
0 0 0 0 0

KETERANGAN
Berkurangnya anak yang putus sekolah Tingkat lahir menurun

Jumlah PemudaPemudi

Tempat judi dan mabuk

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

0 0 Banyak pemabuk yang terjangkit penyakit dalam 0 0 0 0 0 0 Adanya mushola pada tiap- tiap RT

0 0 0 0 0 0 0

Jumlah mushola 0 0 0 0 0

0 Jumlah guru ngaji 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0

Menurunnya generasi peng urus TPQ 0 0 0 0 0 0 Menurunnya jumlah santri TPQ 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah santri

27

Meningkatnya kepercayaan 0 masyarakat 0 0 terhadap jaminan 0 0 0 kelulusan 0 0 0 0 lembaga 0 0 0 0 0 pendidikan umum Penilaian Menurunnya masyarakat kepercayaan terhadap 0 masyarakat pendidikan 0 0 terhadap jaminan agama 0 0 0 kelulusan 0 0 0 0 lembaga 0 0 0 0 0 pendidikan agama Peserta: Bapak Iput, Bapak Suratno, Bapak Gundul, Bapak Katmanto, Bapak Bonari, Bapak Paijo. Penilaian masyarakat terhadap pendidikan umum

B. Perumusan Masalah 1. Pohon Masalah dan Pohon Harapan27 Setelah mengamati permasalahan-permasalahan yang ada di dusun Gembes, Maka kami mendapatkan suatu permasalahan yang kami anggap penting dan perlu segera dipecahkan. Adapun permasalahan tersebut adalah tentang tidak berjalannya TPQ secara maksimal dikarenakan beberapa hal. Diantara penyebab tersebut adalah minimnya tenaga pendidik TPQ yang berkompeten, minimnya fasilitas, lokasi yang sulit dijangkau, dan kurangnya usaha untuk memajukan TPQ, sehingga mengakibatkan santri tidak bersemangat dan pada akhirnya santri berkurang dan kemudian lama kelamaan TPQ mati. Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas di buatlah pohon masalah. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada bagan I tentang Pohon Masalah Dusun Gembes Desa Slahung Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo berikut ini:

27

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Jumat tanggal 05 Agustus 2011

28

BAGAN I POHON MASALAH Dusun Gembe Desa Slahung Kecamatan Slahung


Lemahnya pengetahuan generasi muda dusun Gembes tentang baca tulis al Quran

TPQ mati

Semangat berkurang

Santri berkurang

TPQ tidak berjalan secara maksimal

Minimnya staf pengajar

Minimnya fasilitas

Lokasi sulit dijangkau

Kurangnya usaha untuk memajukan TPQ

Kesejahteraan pengajar kurang

Medan jauh dan curam

Dukungan orang tua rendah

Kurangnya dana Daerah pegunungan

Kurangnya pemahaman orang tua tentang baca tulis al Quran

Mayoritas pendidikan agama orang tua rendah Mayoritas keadaan ekonomi masyarakat rendah

Setelah membuat pohon masalah kami membuat pohon harapan, yang isinya adalah harapan yang ingin dicapai yang beracu pada pohon masalah. Bisa dikatakan pohon harapan adalah kebalikan dari pohon masalah. harapan yang ingin kami capai adalah TPQ berjalan secara maksimal dan juga meningkatnya pengetahuan generasi muda Gembes tentang baca tulis Al Quran, serta adanya tenaga pengajar yang berkompeten. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan II tentang Pohon Harapan Dusun Gembes Desa Slahung Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo berikut ini:

29

BAGAN II POHON HARAPAN Dusun Gembes Desa Slahung Kecamatan Slahung


Meningkatnya pengetahuan generasi muda dusun Gembes tentang baca tulis al Quran

TPQ hidup

Semangat bertambah

Santri bertambah

TPQ berjalan secara maksimal

staf pengajar memadai

Fasilitas memadai

Lokasi mudah dijangkau

Meningkatnya usaha untuk memajukan TPQ

Kesejahteraan pengajar terpenuhi

Medan dekat dan datar

Dukungan orang tua tinggi

Tersedianya dana Daerah perkotaan

pemahaman orang tua tentang baca tulis al Quran meningkat

Mayoritas keadaan ekonomi masyarakat menengah keatas

Mayoritas pendidikan agama orang tua tinggi

2. Matrik Ranking28

Setelah membuat pohon msalah dan pohon harapan, tehnik PRA selanjutnya yang kami membuat bagan peringkat ( matrik ranking). Matrik ranking digunakan untuk menganalisis dan membandingkan topik yang telah diidentifikasikandalam bentuk ranking atau menempatkan topik menurut urutan penting tidaknya topik bagi masyarakat. Begitu juga untuk dusun Gembes, kami membuat urutan prioritas pilihan bagi masyarakat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel V di bawah ini.

28

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Sabtu tanggal 06 Agustus 2011

30

TABEL V MATRIK RANKING DUSUN GEMBES DESA SLAHUNG KECAMATAN SLAHUNG Lemahnya pengetahuan generasi muda gembes tentang baca tulis Al Quran 0 + 1

Kurang usaha untuk memajukan TPQ

TPQ tidak berjalan secara maksimal

Mayoritas keadaan ekonomi rendah

Kurangnya pemahaman orang tua tentang baca tulis Al Quran

Kesejahteraan pengajar kurang

Mayoritas pendidikan agama orang tua rendah

Dukungan orang tua rendah

Minimnya staf pengajar

Medan jauh dan curam

Lokasi sulit dijangkau

Semangat berkurang

Daerah pegunungan

Minimnya fasilitas

Santri berkurang

Kurangnya dana

TPQ Mati

SEBAB

AKIBAT

Lemahnya pengetahuan generasi muda gembes tentang baca tulis Al Quran TPQ Mati Semangat berkurang Santri berkurang TPQ tidak berjalan secara maksimal Minimnya staf pengajar Minimnya fasilitas Lokasi sulit dijangkau Kurang usaha untuk memajukan TPQ Kesejahteraan pengajar kurang Medan jauh dan curam Dukungan orang tua rendah Kurangnya dana Daerah pegunungan Kurangnya pemahaman orang tua tentang baca tulis Al Quran Mayoritas keadaan ekonomi rendah Mayoritas pendidikan orang tua rendah Skor

0 + -

+ 0 + + + -

+ + 0 + -

+ + + 0 -

+ + + + 0 -

+ + 0 -

+ + + 0

+ + + + -

+ + -

+ + + +

+ + -

+ + + -

+ + +

+ -

+ + -

+ -

+ -

+ -

+ -

+ + -

0 -

0 + -

0 -

+ 0 -

+ + 0

+ -

+ + + -

+ -

+ 8

0 4

3. Analisis, Urgensi, Relevansi dan Kemampuan Penyelesaian29 Dalam tahap ini, kami melakukan analisis secara lebih mendalam lagi mengenai permasalahan permasalahan yang dianggap prioritas dalam tahap matrix ranking, hal ini kami lakukan guna mengenal tingkat relevansi, urgensi, dan kemampuan penyelesaian masalah baik dari masyarakat maupun mahasiswa peserta KPM. Sehingga nantinya dapat diketahui permasalahan yang relevan, urgen, dan dapat dipecahkanoleh kemampuan masyarakat dan mahasiswa peserta KPM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel VI berikut ini : Tabel VI Relevansi, Urgensi, dan Kemampuan Penyelesaian Masalah Dusun Gembes Desa Slahung Kecamatan Slahung

MASALAH Lemahnya pengetahuan generasi muda gembes tentang baca tulis Al Quran TPQ Mati Semangat berkurang Santri berkurang TPQ tidak berjalan secara maksimal Minimnya staf pengajar Minimnya fasilitas Lokasi sulit dijangkau Kurang usaha untuk memajukan TPQ Kesejahteraan pengajar kurang Medan jauh dan curam Dukungan Orang tua rendah

RELEVANSI

KEMAMPUAN TIM PAR

KEMAMPUAN MASYARAKAT

SKOR

+ + + + + + + +

+ + + + + +

+ + + + + + +

3 3 3 3 3 2 1 3

+ + +

+ +

2 1 3

29

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Ahad tanggal 07 Agustus 2011

Kurangnya dana Daerah pegunungan Kurangnya pemahaman orang tua tenatang baca tulis Al Quran Mayoritas keadaan ekonomi rendah Mayoritas pendidikan agama orang tua rendah

+ +

+ -

2 1

Keterangan : + berarti Berarti

Setelah melakukan analisis urgensi dan relevansi tersebut, kami menemukan beberapa masalah yang kiranya merupakan masalah yang urgen, relevan dan dapat dipecahkan oleh masyarakat beserta mahasiswa peserta KPM. Adapun permasalahan yang mendapatkan skor tertinggi yang dapat dikatakan sebagai masalah yang relevan, urgen dan dapat dipecahkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh mahasiswa peserta KPM adalah sebagai berikut: a) Lemahnya pengetahuan generasi muda gembes tentang baca tulis al Quran b) TPQ mati c) Semangat berkurang d) Santri Berkurang e) TPQ tidak berjalan secara maksimal f) Minimnya staf pengajar

g) Kurang usaha untuk memajukan TPQ h) Dukungan orang tua rendah i) Kurangnya pemahaman orang tua tentang baca tulis Al Quran

33

C. Proses Dijalankan 1. Perencanaan Lapangan30 Dari permasalahan permasalahan yang dianggap paling relevan, urgen, dan berpotensi untuk dicarikan solusinya bersama masyarakat dan mahasiswa peserta KPM, maka kami susun sebuah perencanaan lapangan. Adapun topik dari perencanaan lapangan tersebut yaitu: Goal Output TPQ berjalan secara maksimal Meningkatnya pengetahuan generasi muda gembes tentang baca tulis Al Quran Meningkatnya dukungan dan perhatian orang tua kepada anak dalam belajar Al Quran Staf pengajar yang berkompeten dan memadai Pelaksanaan metode pembelajaran 50 anak mengikuti kegiatan TPQ selama 16 hari dengan aktif dan antusias 20 orang mengikuti diklat calon pendidik TPQ selama satu hari dengan aktif dan antusias Kegiatan didukung oleh masyarakat dan tokoh- tokoh agama serta pemuda Dana dan fasilitas pelaksanaan tersedia Narasumber/ tutor bersedia Setiap senin- kamis, mulai tanggal 1-23 Agustus 2011 pukul 15.00-17.00 WIB Hari Ahad, 21 Agustus 2011 pukul 08.00 s/d selesai. Tamir mushola Al Muttaqin Kepala dusun RT 05 Tokoh agama desa Slahung dusun Gembes Perangkat desa Ketua RT 05 Pemuda- pemudi RT 05 Mushola Al Muttaqin SDN 4 Slahung

Aktivitas Indikator

Asumsi

Waktu

Pihak yang terlibat

Tempat

30

Seluruh Peserta KPM, Hasil Wawancara dengan Bapak Katmanto selaku Kepala Dusun Gembes. Tempat : Rumah Bapak Katmanto, hari Senin tanggal 08 Agustus 2011

34

2. Proses Aksi Setelah melakukan perencanaan lapangan, maka kami bersama masyarakat menjalankan proses aksi dengan langkah langkah sebagai berikut: a. Menyusun Proposal Kaderisasi Guna Diajukan kepada Kepala Dusun Gembes Langkah kami yang pertama adalah membuat proposal kaderisasi pengajar TPA yang akan diadakan di mushola Al Muttaqin pada hari Ahad, 21 Agustus 2011. Kemudian, kami mengajukan pemberitahuan kepada Ketua RT guna mendapatkan persetujuan untuk kegiatan tersebut. Alhamdulillah kami bersyukur atas dikabulkannya proposal yang kami ajukan tersebut dengan lancar. b. Melakukan Pelatihan Kader Pengajar TPQ Untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran dan pengajaran di TPQ Dusun Gembes, maka kami bekerjasama dengan masyarakat untuk mengadakan diklat kaderisasi pengajar TPQ guna meningkatkan mutu dan kualitas TPQ di dusun Gembes. Adapun pelatihan ini diisi oleh kami sendiri tanpa mengundang TIM LPTQ yang sudah berpengalaman di bidangnya, hal tersebut berdasarkan

beberapa pertimbangan yaitu: 1) Kami menginginkan materi diklat berisi seluk beluk TPQ secara mendetail, sedangkan diklat- diklat yang mengundang TIM LPTQ biasanya hanya menyampaikan secara global saja. 2) Peserta KPM kelompok 06 sebagian lulusan dari TPQ dan beberap pondok pesantren yang sudah berpengalaman mengikuti kegiatankegiatan diklat- diklat TPQ, sehingga kegiatan ini merupakan sarana bagi mereka untuk berbagi ilmu dan pengalaman 35

3)

Minimnya dana yang ada. Pada diklst tersebut diikuti oleh 2 takmir mushola dan 20 kader

penerus. Mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan diklat dari awal hingga selesai. Kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung mengajar TPQ dan juga memanajemen TPQ yang akan mereka kelola sepeninggal kami dari Dusun Gembes ini.

36

BAB III HASIL DAN DAMPAK

A. Hasil yang Dicapai Setelah melakukan kegiatan-kegiatan KPM yang Berbasis Participatory Action Research (PAR) dari satu tahapan ke tahapan yang lain selama kurang lebih satu bulan, khususnya Taman Pendidikan al- Quran yang menjadi perioritas utama kami berdasarkan Matrix rangking, dan Relevansi, Urgensi dan kemampuan penyelesaian dapat menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah: 1. Terlaksananya kaderisasi yang ditujukan kepada pihak pengajar TPQ tentang Pengelolaan TPQ guna peningkatan mutu pengajar TPQ 2. Pemberian Motivasi Oleh Mahasiswa Peserta KPM kepada orang tua wali dan juga kepada Siswa dan Siswi TPQ utuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu terutama di bidang agama. B. Dampak dan Perubahan yang Terjadi Dari pelaksanaaan KPM berbasis Participatory Action Research (PAR) di Dusun Gembes, khususnya TPA yang menjadi perioritas utama kami berdasarkan Matrix rangking, Relevansi, Urgensi dan kemampuan penyelesaian dapat membawa dampak dan perubahan yang cukup baik diantaranya adalah: 1. Adanya staf pengajar TPQ yang insysAlloh berkompeten. 2. Staf pengajar dan Masyarakat semakin semangat dalam menangani masalahmasalah TPQ yang selama ini terjadi. 3. Santri TPA semakin bersemangat dalam menuntut Ilmu 4. Meningkatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap taman pendidikan al Quran

37

C.

Tanggapan Masyarakat 1. Tokoh Agama Sebagaimana kita ketahui bahwa antara Desa dan kota tentulah terdapat sebuah perbedaan yang sangat jelas, mulai dari hal yang paling kecil seperti hubungan sosial antar tetangga sampai hal yang paling besar sekalipun seperti pernikahan dan lain-lain. Namun karena perbedaan itulah, kami merasa sangat tenang dan damai berada di daerah pedesaan, terlebih Dusun Gembes sendiri merupakan suatu dusun yang terletak dekat dengan nuansa keramahan masih sangat kental. Terkait dengan keberadaaaan kelompok kami di Dusun Gembes. Para tokoh agama menerima kedatangan kami dengan senang dan terbuka, mereka sangat berharap teman-teman KPM bersedia membantu masyarakat dalam bidang agama, dikarenakan pengetahuan agama di sana masih tergolong minim. Dengan kegiatan yang kami laksanakan seperti pengajaran baca al-Quran dan tausiah bada tarawih di setiap musholla, keikutsertaan dalam yasinan bapak- bapak dan ibu- ibu, pengajaran di TK Al Istiqomah, pondok romadlon di SDN 04 Slahung, pondok romadlon di SDN 07 Slahung, pondok romadlon di MTS AL Istiqomah, pengajaran TPQ, pengajaran iqra kepada anak- anak. Dimana hal itu mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari berbagai tokoh agama.31

Seluruh Peserta KPM, Tanggapan Bapak Katmanto ketika penutupan KPM di rumah Bapak Katmanto pada tanggal 23 Agustus 2011.

31

38

2. Tokoh Masyarakat Tokoh masyarakat di Dusun Gembes sangat antusias dan sangat berterima kasih atas seluruh kontribusi yang telah teman-teman KPM

berikan kepada masyarakat, baik berupa bantuan tenaga, fikiran, dan lainlain. Tokoh masyarakat sangat berharap bahwa hubungan tali silaturahmi antara masyarakat Gembes dan teman-teman KPM tidak berhenti atau putus sampai disini, walaupun secara formal atau resmi kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (STAIN) Ponorogo telah di tutup pada tanggal 24 Agustus 2011. Para tokoh masyarakat akan selalu menanti dan mengharapkan kedatangan kami walaupun hanya sekedar silaturrahmi semata.32

3. Masyarakat Awam Dengan adanya KPM di Dusun Gembes, masyarakat mengucapkan banyak terima kasih sekaligus merasa kehilangan, dikarenakan tidak terasa pertemuan kita begitu singkat dan ketika semuanya berjalan dengan baik dan rasa kekeluargaan itu semakin nampak harus berakhir bersama dengan selesainya tugas kami. Namun kami ataupun masyarakat sangat berharap tali silaturrahmi tidak akan putus dan semoga suatu saat nanti dapat berkumpul kembali bersama dengan masyarakat Dusun Gembes.33 Salah satu bukti rasa kehilangannya masyarakat Dusun Gembes terhadap teman-teman KPM adalah ketika menjelang kepulangan kami, masyarakat dengan rasa haru datang ke posko kami dan mengucapkan

Seluruh Peserta KPM, Tanggapan beberapa tokoh masyarkaat ketika penutupan KPM di rumah Bapak Katmanto pada tanggal 23 Agustus 2011. 33 Seluruh Peserta KPM, Tanggapa Ibu-ibu tetangga POSKO 7 ketika penutupan KPM di rumah Bapak Katmanto pada tanggal 23 Agustus 2011.

32

39

perpisahan dengan perasaan yang sulit dilukiskan. Kami dan masyarakat larut dalam kesedihan yang sangat mendalam dan sungguh semua itu merupakan kenangan yang tidak pernah kami lupakan.

40

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Refleksi Dalam mencapai suatu tujuan pasti akan membutuhkan suatu proses, dan itu pasti dirasakan oleh suatu kelompok atau seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu juga yang kami alami dalam mencapai tujuan yang kami inginkan begitu banyak proses yang kami lewati, dalam mencari informan yang bisa kami percayai kebenarannya, dalam mengumpulkan data-data yang kami inginkan, sehingga kami mendapatkan informasi dan data-data yang kami inginkan yang sesuai harapan kami. Kemudian setelah data-data kami terkumpul dan kami rasa dapat dipercayai kebenarannya, kami temukan masalah masalah yang ada pada dusun Gembes, maka kami bersama masyarakat dusun Gembes mencoba untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut bersamasama. Dengan adanya Kuliah Pengabdian Masyarakat ( KPM ) dengan sistem Participatory Action Research ( PAR ) kami memperoleh ilmu dan pengalaman yang sangat banyak dari masyarakat, terutama tentang adat istiadat dan pengalaman hidup bermasyarakat, karena interaksi sosial di saat kami melaksanakan KPM di dusun mereka, kami merasa proses KPM yang telah kami lalui sangat efisien bagi masyarakat. Walaupun waktu berjalan dengan sangat cepat, hanya memakan waktu 27 hari, tapi kami bersyukur akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas KPM berbasis PAR ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

41

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kami menyimpulkan bahwa KPM yang telah kami laksanakan telah berhasil walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini. Walaupun demikian kami merasa semua kegiatan yang kami laksanakan sangat bermanfaat sekali. Semoga ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan dari masyarakat Dusun Gembes dapat bermanfaat menjadi bekal kami di masa yang akan datang. Amin. B. Rencana Tindak Lanjut Untuk mengoptimalkan potensi pendidikan dan keagamaan di Dusun Gembes dan hasil positif yang telah di capai oleh KPM kelompok VI STAIN Ponorogo tahun 2011 yang baru saja kami laksanakan, maka salah satu rencana tindak lanjut yang semestinya di realisasikan adalah: 1. Terus melakukan monitoring terhadap TPA dan kegiatan- kegiatan keagamaan di Mushola di Dusun Gembes, terutama setelah satu tahun kedepan. 2. Mengusulkan pada pihak Civitas Akademika STAIN Ponorogo agar KPM tahun depan 2012 tetap berada di Kecamatan Slahung terutama di Dusun Gembes agar program-program yang belum sempat kami laksanakan dapat terealisasikan. 3. Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait agar terus memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap kemajuan pendidikan dan keagamaan di Desa Slahung pada umumnya dan khususnya di Dusun Gembes. C. Rekomendasi Karena terbatasnya waktu dan kemampuan dari kami, maka tidak semua permasalahan yang kami fasilitasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan solusi yang benar-benar tepat. Oleh karena itu kami memberikan rekomendasi kepada

42

semua pihak yang terkait dan memiliki kepudilian terhadap permasalahanpermasalahan di Dusun Gembes terutama di bidang pendidikan dan keagamaan sebagai berikut: 1. Kepada perangkat Desa Slahung untuk memberikan perhatian lebih kepada masyarakat Slahung pada umumnya masyarakat dusun Gembes pada khususnya di bidang pendidikan dan keagamaan. 2. Kepada seluruh pengelola Taman Pendidikan al- Quran untuk secepatnya merevitalisasikan management pendidikan yang di harapkan serta

mengusahakan sarana dan prasarana yang memadai untuk kenyamanan belajar mengajar di sekolah. 3. Kepada perangkat dusun, Tamir masjid dan pengurus TPQ untuk berusaha membantu mengusahakan keefektifan belajar mengajar dan kekurangan dalam sarana dan prasarana yang belum memadai. 4. Kepada LP3M STAIN Ponorogo untuk terus melakukan monitoring dan menempatkan peserta KPM di Dusun Nambak Tengah Desa Slahung Kecamatan Slahung pada tahun 2012 dan tahun 2011.

43

You might also like