You are on page 1of 74

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.

com

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sistem jaringan komputer berkembang dengan sangat pesat, hampir setiap perusahaan terhubung dangan internet. Jaringan komputer yang terhubung ke internet tersebut menggunakan berbagai media penghubung, antara lain koneksi dial up, leased line atau koneksi kecepatan tinggi (satelit). Sistem jaringan komputer merupakan kebutuhan yang mutlak dalam sebuah instansi, perusahaan maupun lembaga lainnya untuk mempercepat komunikasi dan berbagi informasi antar fungsi bisnis dalam perusahaan. Wireless Internet dengan toknologi High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) merupakan salah satu media transmisi nirkabel yang menggunakan media gelombang radio/ gelombang elektromagnetik, yang merupakan

perkembangan dari teknologi Third Generation (3G). Teknologi ini mendukung akses data yang berupa multimedia seperti vidoe call, video conference atau web cam, video streaming dan lain-lain, di mana akses data tersebut membutuhkan bandwidth yang sangat besar sehingga berakibat lamanya waktu pengaksesan. Teknologi HSDPA bekerja pada frekuensi 2100 Mhz yang memberikan keuntungan troughtput yang lebih besar karena frekuensi 2100 Mzh memiliki panjang gelombang yang pendek, dan memiliki kecepatan transfer data 5x lebih tinggi dari teknologi 3G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access) sama seperti EV-DO (Evolution-Data Optimized) mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer lebih tinggi. HSDPA mendefinisikan sebuah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HSDSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam. Kecepatan unduh data HSPDA sebagai berikut: Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps. Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan kecepatan 300 Kbps. Kelebihan HSDPA adalah mengurangi tertundanya pengunduhan data (delay) dan memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses Internet

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau mengunduh audio dan video. Kelebihan lain dari HSDPA adalah meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya layanan mobile data secara signifikan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana sistem kerja dari Teknologi HSDPA? Bagaimana arsitektur transmiter (pemancar) dan receiver (penerima) dalam jaringan wireless internet HSDPA? Mengetahui bagaimana teknologi HSDPA dapat meningkatkan kinerja wireless internet?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan dan manfaat dari penyusunan tugas khusus ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Tujuan Pokok Mempelajari sistem kerja Wireless Internet dengan teknologi HSDPA Mengetahui infrastruktur pendukung Wireless Internet dengan teknologi HSDPA

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

Mengenal lebih jauh lagi tentang Wireless Internet dengan teknologi HSDPA

Tujuan Institusional Untuk memenuhi persyaratan kelulusan Tugas Khusus di Sekolah Tiggi Informatika dan Komputer Indonesia.

Manfaat Penulis Memperoleh pengetahuan baru tentang teknologi wireless Mengetahui perkembangan dan perbedaan teknologi yang lama sampai dengan teknologi yang baru. Pembaca Untuk memberikan pengertian dan pemahaman tentang jaringan Wireless Internet dengan teknologi HSDPA. Baik prinsip kerjanya, hingga kemungkinan pengembangan secara umum dan secara khusus dari jaringan wireless internet dalam interkoneksi internet. Sehingga pengguna wireless internet akan lebih selektif lagi dalam pemilihan sebelum menggunakan wireless internet. STIKI Bisa dijadikan sebuah referensi perbandingan sebelum memilih dan menggunakan wireless internet

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

Sebagai tambahan koleksi di perpustakaan STIKI yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan maupun referensi tugas kampus untuk mahasiswa STIKI.

1.4 Metodologi Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan tugas khusus ini dengan study pustaka, dengan mempelajari buku, ataupun bahan yang relevan dengan literatur-literatur yang ada, yang sebagian besar didapatkan dari situs-situs di internet dan untuk selanjutnya digunakan dalam perumusan dan ide pembahasan.

1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan tugas khusus ini adalah: BAB I: PENDAHULUAN Berisikan latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Berisi tentang latar belakang berdirinya Wireless Network, definisi wireless networking, perbedaan wired network dengan wireless network, jenis-jenis jaringan komputer, frekuensi, pengiriman sinyal wireless, standar wireless, keunggulan dan kelemahan wireless serta tipe jaringan wireless.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

BAB III PEMBAHASAN TEKNOLOGI HSDPA Berisi tentang seluk-beluk wireless internet dengan teknologi HSDPA, sistem kerja teknologi HSDPA, solusi dari perangkat HSDPA, perbedaan dan perkembangan teknologi wireless internet, pengalamatan pada layer network dan pengenalan produk wireless Modem dengan teknologi HSDPA.

BAB IV SETUP DAN SETTING Berisi tentang setup dan setting konfigurasi pada produk Sierra 881U Wireless Modem yang mengusung teknologi HSDPA BAB V PENUTUP Pada bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan mengungkapkan teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dibahas. Maksud dari landasan teori ini adalah untuk memberikan arah, persepsi dan landasan untuk menentukan solusi terhadap permasalahan yang akan dibahas.

2.1 Latar Belakang Berdirinya Wireless Memasuki era Teknologi Informasi (TI), perusahaan ataupun penyedia jasa layanan informasi selain dituntut mampu menyediakan sumber daya informasi seperti perangkat keras dan perangkat lunak, juga dituntut untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam bidang tersebut. Informasi merupakan hasil pengolahan data yang disajikan sedemikian rupa sehingga mempunyai arti tertentu kepada para penerimanya. Oleh karena ketergantungan manuasia terhadap informasi sangat besar, maka informasi harus selalu dijaga kualitasnya. Beberapa faktor yang menjadi penentu kualitas informasi adalah akurasi, waktu, relevansi dan juga kemudahan untuk memperolehnya. Penggabungan teknologi komputer dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap bentuk organisasi sistem komputer. Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas komputasi organisasi telah digantikan oleh sekumpulan 7

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

komputer yang saling berhubungan guna melaksanakan tugasnya.

Sistem ini

disebut sebagai jaringan komputer. Teknologi jaringan komputer tidak hanya bermanfaat untk mengalirkan informasi ke seluruh bagian perusahaan, tetapi juga untuk membangun gairah usaha karena dapat dilakukan penghematan investasi baik pada perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Hampir semua jaringan komputer saat ini menggunakan kabel sebagai sarana penghubung. Jangkauan kabel yang terbatas, disamping pertimbangan harga, kecepatan instalasi dan kemudahan perawatannya, telah mengilhami para ahli teknologi informasi untuk menciptakan wireless network. Dengan menggunakan teknologi ini maka daya jangkau jaringan dapat diperluas lagi.

2.1.1 Keunggulan dan kelemahan Jaringan Wireless Jaringan wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut : Keunggulannya yaitu Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel). Pembangunannya cepat. Mudah dikembangkan Mudah & murah untuk direlokasi. Mendukung portabelitas.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

Kelemahannya yaitu : Beberapa peralatan wireless masih tergolong mahal, (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan). Delay yang besar. Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber Interferensi. Kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/ DS-CDMA). Keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik enkripsi). Ciri-ciri penggunaan media transmisi wireless adalah : Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya interferensi dari sinyal lain (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless lan 2.4Ghz) Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim. Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya memiliki pola radiasi dan memiliki polarisasi.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

10

2.1.2 Tipe Jaringan Wireless Tipe jaringan wireless ada 4, yaitu : a. WPAN (Wireless Personal Area Network) b. WLAN (Wireless Local Area Network) c. WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) d. WWAN (Wireless Wide Area Network)

2.1.2.1 WPAN ( Wireless Personal Area Network) Jaringan ini digunakan sebagai jaringan personal dalam ruangan kecil. Jaringan ini mempunyai cakupan area yang sempit, yaitu sekitar 20 meter bahkan ada yang hingga 100 meter. Pemanfaatan jaringan personal ini sudah cukup luas, diantaranya; peralatan-peralatan mobile seperti laptop, sellular phone, PDA phone, yang sering digunakan untuk tukar menukar data. Jelas jaringan ini sangat praktis dari pada menggunakan peralatan kabel sebagai pengoneksiannya. Contoh media WPAN yaitu : 1. IrDA (Infrared Data Accociation) IrDA (Infrered Data Accociation) merupakan cara transfer data dengan menggunakan sinar infra merah. Cakupan areanya hanya sekitar 1 meter saja. Salah satu kelebihannya yaitu bebas dari interferensi sinyal radio.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

11

2. Bluetooth Teknologi bluetooth merupakan hasil pengembangan dari IrDA, salah satu kelebihan menggunakan bluetooth yaitu jangkauannya yang lebih luas dari pada menggunakan IrDA, Jangkauan bluetooth mencapai 100 meter. Tabel 2.1 Perbandingan jaringan Wireless Tipe WPAN Cakupan Perorangan Performa Sedang Standar Bluetooth, 802.15, IrDA WLAN Antar Gedung Tinggi 802.11, WI-FI Ekstensi dari jaringan kabel WMAN Antar kota/kawasan WWAN Antar Negara/Dunia Rendah Cellular 1G, 2G, 2.5 G, 3 G Next G Mobile Tinggi 802.16, WIMAX Fixed Wireless Metode Pengganti kabel

2.1.2.2 WLAN (Wireless Local Area Network) Wireless Local Area Network (WLAN) adalah teknologi akses jaringan yang menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi untuk berkomunikasi dan mengirim data antar piranti. WLAN adalah sistem komunikasi data yang fleksibel sebagai tambahan atau alternatif dari LAN antar gedung atau kampus. WLAN memungkinkan pengguna komputer portable dan piranti nirkabel mobile seperti

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

12

handphone dan pda (personal digital assisten) untuk mengakses jaringan tanpa kabel, baik di kantor atau sarana publik (Access Zone publik atau biasa disebut "hot spots") seperti bandara dan hotel. 1. Wi-Fi Wi-Fi "Wireless Fidelity", memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a/b/g, seperti 802.16, atau biasa disebut WiMAX saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan local area network (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer/ laptop atau personal digital assistant (PDA) yang memiliki wireless card dapat terhubung ke jaringan internet dengan menggunakan hotspot terdekat. Wi-Fi terkoneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, WiFi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan Kebebasan karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

13

pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan caf-caf yang bertanda Wi-Fi Hot Spot. Satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel biasa. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja. Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Namun sekarang ini, perangkat-perangkat mobile seperti laptop/ notebook, pda dan cellphone sudah include WiFi/ WLAN Card, sehingga tidak perlu lagi menambahkan nya untuk dapat mengakses hotpots. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing Hot Spot pun beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga yang menawarkan kartu pra-bayar. Apapun pilihan Anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan adanya Wi-Fi, Anda

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

14

dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga Anda tidak perlu harus selalu terkurung di ruang kerja Anda untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

2. Spesifikasi Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut: 1. Channel 1 - 2,412 MHz; 2. Channel 2 - 2,417 MHz; 3. Channel 3 - 2,422 MHz; 4. Channel 4 - 2,427 MHz; 5. Channel 5 - 2,432 MHz; 6. Channel 6 - 2,437 MHz; 7. Channel 7 - 2,442 MHz; 8. Channel 8 - 2,447 MHz;

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

15

9. Channel 9 - 2,452 MHz; 10. Channel 10 - 2,457 MHz; 11. Channel 11 - 2,462 MHz; 12. Channel 12 - 2,467 Mhz; 13. Channel 13 - 2,472 Mhz; 14. Channel 14 - 2,475 Mhz; Tabel 2.2 Spesifikasi WIFI

Spesifikasi Wi-Fi

Spesifikasi

Kecepatan

Frekuensi Band

Cocok dengan

802.11b

11 Mb/s

2.4 GHz

802.11a

54 Mb/s

5 GHz

802.11g

54 Mb/s

2.4 GHz

b, g

802.11n

100 Mb/s

2.4 GHz

b, g, n

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

16

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan. Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

17

3. Perkembangan Wi-Fi Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Misalnya, para maniak Internet yang sedang surfing sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe, dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip terbaru. Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi). Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai console video game Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara.

2.1.2.3 WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) WMAN(Wireless Metropolitan Area Network),yaitu Jaringan yang mempunyai cakupan yang relatif luas dibanding dengan WLAN. Koneksi jaringan

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

18

ini menggunakan outdoor dalam kawasan antar gedung. WMAN tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar jika dibanding dengan jaringan menggunakan kabel.

2.1.2.4 WiMAX Teknologi yang digunakan WMAN adalah WiMAX yang merupakan singkatan Worldwide Interoperability for Microwave Access. Ini merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi, pebisnis maupun pengguna internet di dunia. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang. Teknologi ini mampu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline. Jika dibandingkan dengan fixedline biaya instalasi jaringan WiMAX jauh lebih murah. Dengan teknologi WiMAX, impian akan layanan informasi data yang murah dengan kecepatan tinggi akan segera terwujud dengan kualitas yang jauh lebih baik. WiMAX datang untuk menjawab permasalahan yang ada di sektor broadband. Ketika telepon dan jaringan lokal mulai beranjak ke sistem nirkabel, akses broadband untuk bisnis atau perumahan masih cenderung mengandalkan kabel untuk penyaluran datanya. Jelas hal ini merugikan operator sekaligus konsumen yang ada di luar jangkauan kabel tersebut.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

19

Baru-baru ini WiMAX juga maju selangkah meninggalkan teknologi broadband nirkabel lainnya yang masih dalam tahap pengembangan. Standar WiMAX, yaitu 802.16X2004 disetujui dunia industri, sehingga pembuatan dan penjualan perangkatnya yang murah bisa lebih dipercepat. Standar WiMAX lainnya, yaitu 802.16e kini juga sedang dikembangkan. Fungsinya, lebih terkait dengan industri seluler, yaitu memungkinkan ponsel mengirim dan menerima data.

2.1.2.4.1 Karakteristik WiMAX Karakteristik utama yang dimiliki WiMAX antara lain: Pada versi awal IEEE 802.16a bekerja di frekuensi 10 66 GHz, sehingga cocok digunakan untuk teknologi point to point. Untuk versi IEEE 802.16 ini dapat digunakan untuk hubungan nonline outsite (NLOS). Kompatibel dengan digital switch yang ada (ATM,dll) dengan optimal data rate per user antara 300 kbps 2 Mbps dan rangenya 5 8 km untuk maksimal throughput. Versi IEEE 802.16e, digunakan untuk mendukung mobilitas (Handover, roaming) pada sistem selular sampai 120 km/jam dan bekerja dalam NLOS. Digunakan untuk aplikasi mobile access. Dikonfigurasikan untuk layanan di pedesaan sampai radius maksimal 50 km, atau layanan di daerah berpenduduk padat di perkotaan untuk jarak 1- 4 km, dengan data rate sampai 75 MB/s.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

20

Dapat dibayangkan dengan teknologi ini, peralatan wireless pointto-multipoint, broadband, none-line-of-sight (NLOS), last-mile access dan solusi backhaul yang memungkinakan melengkapi, memperluas, bahkan menggantikan infrastruktur jaringan pakai kabel. Sistem ini mendukung teknologi video streaming, VoIP telephony, tayangan diam maupun bergerak, e-mail, Web browsing, ecommerce, dan layanan berbasis lokasi.

Kunci keberhasilan WiMAX ini ada pada frekuensi yang tidak memerlukan ijin dan biaya, misalnya jika dibandingkan dengan AT&T Wireless membayar milyaran dollar ke pemerintah AS untuk menggunakan secara eksklusif gelombang radio frekuensi tertentu, yang memungkinkan perusahaan ini memberikan jasa layanan mobile-phone atau ponsel pada pelanggannya tanpa gangguan, tapi membatasi pesaingnya menggunakan frekuensi yang sama.

2.1.2.4.2 Komponen WiMAX Komponen utama WiMAX sistem adalah Subscriber Station (SS) atau yang dikenal dengan nama CPE dan Base Station (BS). Sistem 802.16 menggunakan antenna di site SS. Antena ini meng-cover daerah cakupannya. Perlengkapan seperti Adaptive Antenna Sistem (AAS) dan sub-kanal juga didukung oleh standar untuk perencanaan link budget untuk instalasi indoor. IEEE 802.16e bekerja khusus untuk standar mobilitas dan men-support kekuatan terminal SS.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

21

BS umumnya menggunakan antenna sector directional atau omnidirectional. Fixed SS umumnya menggunakan antena directional sedangkan mobile atau portable SS umumnya menggunakan antena omnidirectional. Multiple BS dapat dikonfigurasi untuk membentuk jaringan selular wireless. Ketika Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) digunakan, radius sel mencakup 30 mile. Paling tidak, praktisnya radius minimal sel mencakup kurang lebih 5 mile. Standar 802.16 juga dapat digunakan pada point-to-point (P2P) atau topologi Mesh, menggunakan sepasang antena directional. untuk meningkatkan range yang efektif dengan sistem yang relative untuk mendukung mode P2MP.

2.1.2.5 WWAN (Wireless Wide Area Network) Jaringan WWAN dengan cakupan paling luas yaitu antar negara bahkan dunia. Keuntungan dari WWAN adalah cakupannya yang sangat luas sehingga secara ekonomi sangat efektif. Peralatan outdoor berupa base station yang berbentuk tower. Sistem WWAN menggunakan base station satelit yang ada di orbit yang berupa repeater yang diorbitkan di luar angkasa. Di bumi user dapat menggunakan antena parabola untuk dapat menerima sinyal dan melakukan retransmisi sinyal. Contoh bentuk komunikasi WWAN yaitu Sistem telepon, ISDN (Interated Service Digital Network), ATM (Asynchrous Transfer Mode), Frame Realy, Switched Multimegabit Service (SMDS), X25.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

22

Beberapa karakteristik yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media transmisi antara lain : 1. Resistance: Ketahanan terhadap Electrical Magnetic Interference (EMI) 2. Bandwith: Jangkauan frekwensi yang dapat ditampung oleh media transmisi tersebut. 3. Attenuation: Bagaimana media transmisi tersebut mengurangi kekuatan sebuah sinyal dengan bertambahnya jarak. 4. Cost: Pertimbangan biaya dalam instalasi dan perwatan

2.2 Definisi Wireless Networking Istilah jaringan komputer tanpa kabel merupakan terjemahan dari istilah wireless networking yang berarti komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi. Jaringan ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisinya. Teknologi wireless network ini mulai dikembangkan untuk mengatasi hambatan dimana pemasangan kabel sudah tidak dapat dilakukan lagi karena kondisi medan atau karena instalasi kabel sudah tidak mungkin ditambah lagi. Disamping itu teknologi ini juga digunakan untuk menjawab kebutuhan pemakai jaringan yang memiliki mobilitas tinggi yang membutuhkan fasilitas untuk memungkinkan mereka mengakses data setiap saat dimanapun mereka berada. Teknologi wireless dapat diterapkan pada bangunan yang sudah jadi tetapi

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

23

tidak atau belum dilengkapi jalur jaringan kabel, untuk pembangunan infrastruktur jaringan komputer terpadu antar gedung atau kawasan yang terpisah oleh jarak dan kondisi medan yang tidak memungkinkan untuk ditarik kabel, dan juga dapat digunakan sementara waktu seperti dipameran, karena waktu yang butuhkan untuk pemasangannya sangat singkat dan tidak bersifat permanen juga seperti teknologi: Mobile Radio, Microwave, VSAT, Mobile Satelite Communications, FM Squared dan FM Sideband.

2.2.1 Mobile Radio Mobile Radio adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang radio sebagai transmisinya, sebagai contoh HT (Hand Talk), yang sering digunakan oleh masyarakat umum ataupun juga oleh pemerintah. Radio mobile terdapat sebuah sentral sebagai pusat dari komunikasi dan frekuensi yang telah ditentukan.

2.2.2 Microwave Microwave adalah gelombang frekuensi tinggi yang digunakan untuk pointto-point audio dan sinyal data. Frekuensi microwave memerlukan garis arah langsung antara pengirim dan penerima stasiun untuk beroperasi. Contoh: Access Point, wifi.

2.2.3 VSAT (Very Small Aperture Terminal) VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan bagian dari satelit, dengan diameternya antara 6 sampai 8 kaki (1,8 sampai 2,4 meter), yang dapat

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

24

mengirim dan menerima suara, data dan sinyal video. VSAT memancarkan selebar luas area dengan penyiarannya menuju ke satelit. Pada stasiun bumi digunakan dalam komunikasi satelit dari data, suara dan sinyal video, tidak termasuk siaran televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, transmiter ditempatkan diluar gedung yang mengarah dalam garis lurus kearah satelit. Satelit menerima dan mengirimkan sinyal dari stasiun bumi yang lain, dalam hal ini satelit sebagai hub dari sistem. Setiap user saling berhubungan dengan stasiun hub via satelit, topologi yang digunakan adalah star. Hub mengontrol keselurahan operasi dalam jaringan tersebut. Dari satu user ke user yang lain bila berkomunikasi harus melalui satelit terlebih dahulu untuk dipancarkan ke user yang lain. VSAT mampu menangani sampai dengan 56 Kbps.

2.2.4 Mobile Satellite Communications Mobile Satellite Communications adalah salah satu perangkat komunikasi yang menggunakan teknologi wireless, sebagai contoh adalah HP (Hand Phone) yang di khususkan untuk berkomunikasi melalui sebuah pemancar yang berada di bumi dan kemudian diteruskan menuju satelit untuk dipancarkan ke stasiun bumi yang lain dan diteruskan ke user yang dituju.

2.2.5 FM Squared FM Squared adalah metode yang lebih tua dari pengiriman sinyal analog menjadi sinyal digital, sinyal ini biasanya digunakan untuk video. Metode FM squared tidaklah murah karena (wideband) lebar jalur yang dibutuhkan sangatlah

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

25

besar dan dibutuhkan penyaring gambar TV yang mempunyai kualitas yang baik. Sebagai contoh stasiun TV yang memancarkan gelombangnya menuju satelit untuk di pancarkan kembali ke user yang berada di bumi.

2.2.6 FM Sideband FM Sideband adalah gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dengan frekuensi tertentu yang hanya untuk menerima suara, seperti pada pemancar radio yang memancarkan gelombang radio untuk user yang hanya berada di kawasan tertentu dengan frekuensi yang khusus. Dengan teknologi ini jangkauan dapat dioptimalkan, seperti untuk ke luar kota atau bahkan untuk antar negara sekalipun.

2.3 GPRS GPRS (General Packet Radio Service) merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanalkanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan secara berbagi ('sharing') di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

26

yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan IP. GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca negara) misalnya adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga sampai ke informasi seperti berita-berita penting harian. Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld computer. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut: Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS Software yang dipergunakan Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

27

Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps. 2.3.1 Komponen Utama GPRS Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah : GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network), information routing, network screening, user screening, address mapping. SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru. PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS

2.3.2 Cara Kerja GPRS SGSN bertugas : 1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area 2. Mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility) 3. Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggungjawabnya (location management)

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

28

4. SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC GGSN bertugas : 1. Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service provider 2. Meng-update informasi routing dari PDU ( Protokol Data Units ) ke SGSN. GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu

ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP backbone. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD. GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

29

2.4 EDGE EDGE atau Enhanced Data for Global Evolution adalah teknologi evolusi dari GSM dan IS-136. Tujuan pengembangan teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efesiensi spektrum, dan

memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta meningkatkan kapasistas. Pengaplikasian EDGE pada jaringan GSM fase 2+ seperti GPRS dan HSCSD dilakukan dengan penambahan lapisan fisik baru pada sisi Radio Access Network (RAN). Jadi tidak ada berubahan di sisi jaringan inti seperti MSC, SGSN, ataupun GGSN.

2.4.1 Teknologi EDGE Sebagai Teknologi Data Transfer Tingkat Advance Pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS. Hal ini dimungkinkan karena pada EDGE digunakan teknik modulasi (EDGE menggunakan 8PSK,GPRS menggunakan GMSK) dan metode toleransi kesalahan yang berbeda dengan GPRS, dan juga mekanisme adaptasi pranala yang diperbaiki. EDGE juga menggunakan coding scheme yang berbeda dengan GPRS. Dalam EDGE dikenal 9 macam skema pengkodean, sedangkan di GPRS hanya ada 4 skema pengkodean.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

30

2.4.2 Modulasi Pada EDGE Untuk mendapatkan kecepatan transfer yang lebih tinggi dari GPRS yang menggunakan modulasi GMSK (Gausian Minimum Shift Keying), EDGE menggunakan teknik modulasi yang berbeda dengan GPRS yaitu 8PSK (8-Phase Shif Keying). Gambar dibawah ini menunjukan visualisasi dari modulasi GMSK pada GPRS dan 8PSSK pada EDGE yang digambarkan pasa sebuah diagram I/Q, dimana I adalah sumbu real dan Q adalah sumbu imajiner. Dengan menggunakan modulasi 8PSK, sebuah simbol dikodekan dengan menggunakan 3 bit, sedangkan pada GMSK sebuah simbol dikodekan dengan 1 bit. Karena GMSK dan 8PSK mempunyai simbol tingkat yang sama, yaitu sebesar 270 kb/s, maka secara keseluruhan tingkat modulasi pada 8PSK akan menjadi 3 kali lebih besar daripada GMSK, yaitu sebesar 810 kb/s. Berdasarkan penjelasan di atas, jarak antar simbol pada 8PSK adalah lebih pendek daripada jarak antar simbol pada GMSK, karena dalam 8PSK ada 8 simbol sedengkan pada GMSK hanya ada 2 simbol. Makin pendek jarak antar simbol mengakibatkan besar tingkat sinyal antar satu simbol dengan simbol lainnya lebih sulit untuk dibedakan. Sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan lebih besar. Pada kondisi sinyal radio yang cukup baik, perbedaan jarak antar simbol ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas data yang dikirim. Pada saat kondisi sinyal radio yang buruk, maka diperlukan penambahan ekstra bit yang akan digunakan sebagai sebagai koreksi kesalahan, sehingga data yang salah diterima dapat diperbaiki. Sehingga kualitas data pada EDGE tidak kalah dengan

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

31

kualitas data pada GPRS yang menggunakan MPSK. Lagi pula, dalam EDGE juga digunakan modulasi MPSK yang digunakan pada CS1 sampai dengan CS4 - nya, dan juga dalam EDGE ada proses penyesuaian paket yang dapat merubah jenis CS yang digunakan bila terjadi kesalahan pada data yang dikirim.

2.4.3 Teknik Pengkodean Pada EDGE Pada EDGE dikenal 9 macam teknik pengkodean, yaitu MCS (Modulation Coding Scheme ) 1 sampai dengan MCS9. Sedangkan pada GPRS hanya digunakan 4 buah teknik pengkodean, yaitu CS (coding Scheme) 1 sampai dengan SC4. Empat teknik pengkodean pertama pada EDGE, MCS1 sampai dengan MCS4, menggunakan modulasi GMSK, sama seperti yang digunakan pada GPRS. Sedangkan 5 teknik pengkodean lainnya, MCS5 sampai dengan MCS9, menggunakan modulasi 8PSK. Baik pada GPRS ataupun EDGE, tingkatan skema pengkodean yang lebih tinggi menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi pula tapi di samping itu, makin tingggi tingkatan skema pengkodeannya, maka ketahanannya terhadap kesalahan makin rendah. Artinya, makin tinggi kecepatan paket data, maka makin mudah paket data itu mengalami kesalahan dalam pengirimannya. Hal ini karena, makin tinggi tingkatan skema pengkodeannya, maka tingkatan mekanisme koreksi kesalahan yang digunakan makin rendah. Walaupun MCS1 sampai dengan MCS4 pada EGDE sama-sama menggunakan modulasi GMSK seperti CS1 sampai dengan CS4 pada GPRS, tetapi keduanya memiliki kecepatan yang berbeda. Hal ini karena adanya

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

32

penggunaan header yang berbeda. Pada EDGE, paket datanya mengandung header yang memungkinkan dilakukannya resegmentasi paket data. Artinya, apabila suatu paket data dikirimkan dengan menggunakan tingkat skema pengkodean yang tinggi (kecepatan lebih tinggi, koreksi kesalahan kurang) dan data tidak diterima dengan baik pada sisi penerima. Setelah dilakukan permintaan pengiriman ulang (retransmisi) paket data yang salah terima itu, pada pengiriman selanjutnya, skema pengkodean yang digunakan dapat diganti dan disesuaikan dengan kondisi antarmuka radio. Artinya, pada pengiriman selanjutnya, paket data akan dikirimkan dengan menggunakan skema pengkodean yang lebih rendah, yang memiliki mekanisme koreksi kesalahan yang lebih baik. Sehingga diharapkan pada pengiriman kedua ini data dapat diterima dengan baik di sisi penerima. Berbeda dengan GPRS, resegmentasi paket data ini tidak dapat dilakukan. Sehingga apabila suatu paket data telah dikirim dengan menggunakan suatu skema pengkodean tertentu. Maka walaupun data diterima salah di sisi penerima, pada saat pengiriman berikutnya,data tetap akan dikirim dengan menggunakan skema pengkodean yang sama. Sehingga kemungkinan paket data itu salah diterima di sisi penerima masih sama besar dengan sewaktu pengiriman pertama. Dengan demikian dapat dicapai keseimbangan antara kecepatan transfer dan kualitas data yang ditransfer.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

33

2.5 Third Generation Technology (3G) Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM (Global System for Mobile Communication) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi ini tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi. Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau frequency slot. Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Layanan 3G juga telah digembar-gemborkan namun pada

kenyataannya, banyak ditemui kegagalan. Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor: Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

34

Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur. Kultur masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73. Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.

2.5.1 Evolusi Menuju 3G Jaringan telepon telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

35

pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi. Operator dan jaringan UMTS Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G sedang dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas dari jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah data suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan pada permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi. 2.5G (Dan juga 2,75G) adalah teknologi seperti pelayanan data i-mode, telepon berkamera, pertukaran rangkaian data berkecepatan tinggi (atau disebut juga High-Speed Circuit-Switched Data atau disingkat HSCSD) dan Pelayanan paket radio umum (atau dikenal dengan General Packet Radio Service atau GPRS)diciptakan untuk menyediakan beberapa fungsi utama seperti jaringan 3G, tapi tanpa transisi penuh ke jaringan 3G. Pelayanan-Pelayanan ini diciptakan untuk memperkenalkan kemungkinan dari penerapan teknologi nirkabel untuk pengguna dan penigkatan permintaan untuk pelayanan 3G.

2.6 Frekuensi Frekuensi adalah siklus lengkap perdetik dalam arah arus bolak-balik. Satuan standard frekuensi adalah hertz, yang disingkat dengan Hz. Jika terdapat arus yang melengkapi siklus dalam 1 detik maka frekuensinya adalah 1 Hz.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

36

Frekuensi terbagi atas beberapa macam, yaitu: Kilohertz (kHz) Kilohertz (kHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 1.000 hertz/detik. Megahertz (MHz) Megahertz (MHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 10.000 hertz/detik. Gigahertz (GHz) Gigahertz (MHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 100.000 hertz/detik. Terahertz (THz) Terahertz (THz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 1.000.000 hertz/detik. Spektrum frekuensi adalah panjang gelombang yang dikirimkan dari frekuensi, spektrum dibagi kedalam berbagai macam kelompok, atau band dan perbedaan band ditempatkan untuk penggunaan yang beraneka ragam. Sebagai contoh sinyal frekuensi rendah dan frekuensi tinggi dikembalikan lagi ke bumi oleh bagian tertentu dari atmosfer bumi yang lebarnya antara 50 dan 200 mil. Hal ini memungkinkan sinyal yang dipancarkan ke atmosfer akan lebih besar dan lebih jauh jaraknya dari pada beberapa mil sinyal yang dipancarkan secara rata dengan bumi bisa disebut juga dengan light of sight, frekuensi MF dan HF akan dibiarkan dan diijinkan untuk digunakan dalam komunikasi yang luas (word wide), lihat (Tabel 2.3 dibawah).

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

37

Tabel 2.3 Spektrum frekuensi. Panjang Keterangan Singkatan Frekuensi Gelombang Frekuensi sangat rendah Frekuensi rendah Frekuensi sedang Frekuensi tinggi Frekuensi sangat tinggi Frekuensi teramat sangat UHF tinggi Frekuensi sangat hebat Frekuensi luar biasa SHF EHF 3 gHz 30 gHz 30 gHz 300 gHz 100 mm 10 mm 10 mm 1mm 300 mHz 3 gHz 1 m 100 mm VLF LF MF HF VHF 9 kHz 30 kHz 30 kHz 300 kHz 300 kHz 3 mHz 3 mHz 30mHz 30 mHz 300mHz 33 km 10 km 10 km 1 km 1 km 100 m 100 m 10 m 10 m 1 m

Sebagai pembanding, frekuensi UHF mempunyai gelombang yang sangat pendek, yang cenderung akan menembus lapisan atmosfir. Oleh karena itu frekuensi UHF tidak bisa digunakan secara langsung untuk berkomunikasi tanpa menggunakan perantara satelit. Posisi dari satelit berada pada 22.300 mil diatas permukaa bumi 2.1). dan mengambil persisnya 24 jam untuk berputar, lihat (Gambar

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

38

Gambar 2.1: Satelit sebagai pemantul dari gelombang.

Dalam hal ini satelit bersifat geometis dan akan berputar bersama-sama bumi dalam 24 jam. Jika satelit berada pada garis edar yang benar (kira-kira 22.300 mil), satelit berputar dengan bumi sama perisnya ketika per 24 jam, dengan begitu akan berada diatas permukaan yang telah ditentukan, maka hal ini sering juga disebut juga dengan garis edar yang tetap (geostationary orbit).

2.7 Pengiriman sinyal Terdapat 3 hal untuk pengiriman sinyal frekuensi, yaitu : a. penyerapan (absorption) b. pantulan (reflection) c. kekacuan (noise)

2.7.1 Penyerapan (Absorption) Absorption (penyerapan) berarti penyerapan yang terjadi pada gelombang radio/ sinyal, baik melalui media hampa udara maupun udara. Sebagai contoh

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

39

gelombang UHF terserap bila melalui uap air yang terdapat pada udara, dan kekuatan gelombang akan hilang sebagian ketika melewati hujan atau kelembapan tertentu. Untuk frekuensi yang rendah, seperti VLF dan LF tidak akan diserap oleh kelembapan ataupun yang lain. Gelombang LF digunakan untuk berkomunikasi oleh kapal selam sebab energi gelombang LF dapat menembus air pada jangkuan beberapa ratus meter.

2.7.2 Pantulan (Reflection) Reflection (pantulan) hal ini berarti pantulan dari gelombang yang dipancarkan dari sesuatu permukaan yang padat atau permukaan yang setengah padat, sama halnya dengan cermin yang memantulkan cahaya dan gelombang. Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan oleh permukaan logam atau permukaan yang bukan logam. Pemantulan terjadi tergantung dari besar sinyal dan panjang gelombang yang melalui struktur fisik dari reflektor. Selama panjang gelombang dapat dipantulkan dari permukaan yang relatif kasar, seperti lapisan atmosfir yang dapat memantulkan frekuensi gelombang, baik gelombang yang rendah, sedang maupun gelombang elektromagnetik yang tinggi. Permukaan yang kasar tidak cukup baik dalam pemantulan gelombang, karena gelombang yang jauh memiliki spektrum yang kecil. Gelombang yang pendek akan membutuhkan reflektor atau pantulan dari bahan yang terbuat dari baja agar pemantulannya sempurna.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

40

2.7.3 Kekacauan (Noise) Noise berarti suatu sinyal elektrik yang tidak diinginkan berada pada lapisan atas sinyal elektrik yang kita gunakan. Sumber noise akan mempengaruhi sinyal yang kita gunakan dan akan merusak sinyal tersebut sehingga sinyal yang diperoleh tidak dapat berjalan dengan baik. Noise termasuk listrik statik dari pusat listrik dalam atmosfir, seperti kilat tapi lebih kecil arusnya. Desis suara tingkat rendah yang tetap dari suatu peralatan yang menggunakan listrik juga dapat membuat noise, seperti motor, generator dan radio, juga kejadian lain dari obyek luar angkasa. Terdapat berbagai sumber noise yang berbeda-beda jumlahnya pada banyak bagian spektrum elektromagnetik. Noise dari luar angkasa pada umunya sangat penting, terutama untuk frekuensi VHF dan frekuensi yang lebih tinggi. Sebagai contoh noise dari keluaran dari elektrik lebih mempengaruhi frekuensi menengah dan rendah. Noise lebih dari suatu gangguan yang utama, karena noise dapat mempengaruhi pesan yang dikimkan bahkan dapat merusak data yang sedang dikirim, sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih untuk melakukan pengiriman ulang.

2.8 Fresnel Zone Merupakan suatu daerah bebas yang diperuntukkan untuk suatu pancaran gelombang elektromagnetik. Diameter Fresnel zone berbantung pada panjang dari gelombang, dan jarak dari gelombang itu sendiri. Untuk jarak minimun fresnel zone berkisar antara 0.6F1 + 3 meter, merupakan yang disarankan.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

41

Site A

d1
Site B

d2

Gambar 2.2: Fresnel zone.

Gambar 2.3: Fresnel zone yang tidak disarankan.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

42

BAB III PEMBAHASAN

3.1

Munculnya Teknologi Baru Wireless Saat ini banyak tuntutan mengenai peningkatan kecepatan maksimal dan

cakupan yang luas tentang jaringan nirkabel. Untuk mengetahui tuntutan yang sangat besar ini, salah satu pendekatannya adalah dengan meningkatkan channel bandwidth dimana sinyal radio ditransmisikan. Akan tetapi pendekatan ini kurang efektif karena frekuensi spectrum sangat mahal dan transmitter channel bandwidth ditentukan oleh pengaturan standar. Cara lain untuk meningkatkannya adalah dengan menggunakan skema modulasi komplek yang lebih banyak. Untuk meningkatkan kompleksitas sistem radio. Satu tahun terakhir ini, sebuah teknologi muncul dan dikenal dengan nama 3G (Third Generation technology) yang salah satu teknologinya adalah UMTS (Univesral Mobile Telecommunication System), salah satu teknologi yang menjanjikan untuk meningkatkan kecepatan transfer data. Jaringan UMTS terdiri dari 3 bagian yang saling berhubungan; Core Network (CN), UMTS Terrestial Network (UTRAN), dan Network Management System. Fungsi utama dari CN adalah memberikan fungsi switching, routing, dan transit untuk trafik user. Core network juga mempunyai database dan fungsi network management. Teknologi UMTS yang diterapkan di Indonesia disebut teknologi generasi ketiga dalam teknologi komunikasi seluler. Sebelum UMTS, Indonesia telah 42

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

43

menerapkan teknologi GSM sebagai generasi kedua. Untuk menerapkan UMTS di Indonesia yang juga merupakan perkembangan teknologi GSM tidak akan dilakukan secara independent tanpa mempertimbangkan teknologi GSM yang telah diterapkan. Untuk itu, harus dilakukan studi tentang jaringan eksisting GSM dan kemudian harus dilakukan perencanaan yang matang meliputi jaringan akses dan jaringan core dari UMTS.

3.1.1 Arsitektur UMTS Diagram blok jaringan UMTS memberikan gambaran tentang bagian-bagian jaringan serta interface-nya. Bagian tersebut adalah NodeB (sering disebut base station), Radio Network Controller (RNC), Media Gateway (MGW), MSC Server (MSS), Home Location Register/Authentication Center/Equipment Identity Center (HLR/AuC/EIR), Serving GPRS Support Node (SGSN), serta Gateway GPRS Support Node (GGSN).

Gambar 3.1 Diagram blok jaringan UMTS Jaringan UMTS terdiri dari 3 bagian yang saling berhubungan; Core Network (CN),UMTS Terrestial Network (UTRAN), dan Network Management System. Fungsi utama dari CN adalah memberikan fungsi switching, routing, dan

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

44

transit untuk trafik user. Core network juga mempunyai database dan fungsi network management.

3.1.2 Core Network UMTS Core network dibagi menjadi dua bagian, circuit switched dan packet switched. Yang termasuk bagian circuit switched adalah MSC Server (MSS), Media Gateway (MGW), Visitor Location Register (VLR).

Gambar 3.2 Core Network UMTS Yang termasuk bagian packet switched adalah Serving GPRS Support Node (SGSN), Gateway GPRS Support Node (GGSN). Dan yang termasuk dalam domain keduanya adalah Home Location Register (HLR), AuC, EIR.

Adapun proses perencanaan core network meliputi: 1. Network Analysis

Pada tahap network analysis, dilakukan pengumpulan data pelanggan, informasi demografi, jumlah pelanggan, informasi topografi, dan data trafik. Data dari jaringan eksisting memberikan informasi tentang jumlah

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

45

site dan trafik yang yang sebaiknya di-generate. Trafik total berasal dari trafik yang berasal dari jaringan itu sendiri maupun dari jaringan luar. Distribusi trafik ini akan sangat membantu dalam perencanaan dan optimasi jaringan core. Data pelanggan akan dijadikan input dalam tahap dimensioning.

2. Network Dimensioning

Dimensioning merupakan tahap perencanaan jaringan yang bertujuan untuk menghitung kebutuhan jaringan sehingga didapatkan jaringan yang efektif dilihat dari segi biaya, segi teknikal, dan juga performansi. Dimensioning akan meliputi network element dan network interface.

3. Detail Planning

Detail planning pada core network secara umum terdiri dari signalling plan, routing plans, numbering dan charging plan. Informasi yang dikumpulkan pada tahap network analysis akan sangat berguna pada tahap ini. Output utama dari detailed core network plan adalah :

a. Routing plan

Jenis routing sebenarnya sudah diputuskan pada tahap analysis dan dimensioning. Pada tahap ini routing harus ditetapkan termasuk destination, sub-destination, circuit group, dan lain-lain yang menyangkut routing.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

46

b. Signalling plan

Pada tahap ini didefinisikan signalling point, signalling end point, signalling transfer point, signalling point code. Penentuan jumlah signaling link dan signalling link set juga harus diselesaikan.

c. Numbering

Pada tahap ini harus diselesaikan numbering group yang digunakan oleh setiap switched. Untuk mempermudah proses numbering group biasanya didasarkan pada lokasi geografi.

3.2

Sistem kerja HSDPA Pada dasarnya layanan HSDPA tidak beda jauh dengan layanan yang

diberikan oleh generasi sebelumnya yaitu: GPRS, CDMA, EDGE dan UMTS. Teknologi tersebut memiliki kesamaan bahwa sama-sama menggunakan layanan lewat jalur IP (internet protokol). HSDPA diperkenalkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) release 5 standar. Tujuan utamanya adalah meningkatkan standar througput melalui konsep multiple input multple output (MIMO) atau dengan teknik antena array. Proses kerja cell menggunakan alokasi asymetrics spectrum frekuensi dalam multi carries cell. Efisiensi dari sistem menjadi dua kali lipat, yang artinya juga meningkatkan persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

47

HSDPA menggunakan kanal baru yang dimiliki oleh 3G yaitu high speed downlink shared channel (HS-DSCH). Kanal tersebut beroperasi berbeda dengan jalur 3G yang ada. Penambahan kanal berupa implementasi adaptive modulation and coding (AMC), hybrid automatic repestreQuest (HARQ), fast packet schedulling, retransmission protokol and fast cell selection (FCS), yang dikendalikan medium access control (MAC) di node yang berkemampuan 3G. HS-DSCH difungsikan untuk proses downlink data ponsel. Sedangkan untuk proses uplink, kemampuan HSDPA tak bisa sebesar downlinknya, yang secara teori hanya mampu sampai 2 Mbit/s. Jaringan HSDPA secara fisik memiliki 3 kanal, yakni high speed data physich downlink shared channel (HS-PDSC), high speed shared control channel (HS-SCCH) dan high speed dedicated physical control channel (HS-DPCCH). HS-PDSCH mengadopsi adaptive modulation QPSK (quadrature phase shift keying) atau algoritma fase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (quadrative amplitude modulation) yakni empat aplitude dan empat fase yang memungkinkan pengunaan data rate tinggi dibawah kondisi jaringan radio yang bermacammacam.

3.2.1 Sistem Kerja MIMO Sistem standar 802.11a/b/g menggunakan satu antena transmit dan satu penerima sinyal pada radio link seperti ditunjukkan pada gambar 3.3.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

48

Gambar 3.3 single antenna standar 802.11 a/b/g sinyal radio dari transmitter yang melintasi udara mungkin menampilkan objek dan diterima oleh penerima melalui multiplepath. Penerima terlihat oleh kombinasi vector dari sinyal radio. Melalui fase yang tertinggal dari path ini, sinyal ini kadang-kadang berkurang dan dapat membatalkan pengiriman ke antenna penerima. Hal ini menyebabkan kekuatan sinyal yang diterima menjadi turun naik atau hilang. Pada sistem MIMO, sinyal radio end user yang berbeda dipisahkan oleh frekuensi, waktu atau kode. Dengan teknologi beam-forming, masing-masing user dapat juga dibedakan oleh lokasi. Sistem MIMO menggunakan teknologi smart antenna untuk mengurangi efek multipath dan untuk meningkatkan kualitas radio link dan cakupan radio.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

49

gambar 3.4 smart antenna Pada gambar 3.4, teknologi smart antenna menggunakan antenna adaptive yang menyediakan perbedaan hubungan dari penyebaran channel dan signal-processing algorithms untuk mencari arah penerima. Smart antenna digunakan untuk menentukan arah rute yang ditransmit dengan mengontrol secara hati-hati frekuensi sinyal pada masing-masing elemen dari susunan antenna penerima. Cara lain untuk meningkatkan jarak jangkauan adalah menggunakan kombinasi ratio maksimum pada sisi penerima. Disini, dua antenna penerima bebas digunakan untuk menerima sinyal yang sama, kedua sinyal digabungkan menggunakan sinyal prosesing untuk solusi mendapatkan sinyal . antenna pencari didesain menggunakan tradisional matrik dari teori antenna dengan teknologi beam-forming, single data stream ditransmitkan melalui komunikasi link. Teknologi Smart antenna dapat digunakan dengan adanya 802.11a/b/g. Paket data cocok dengan standar 802.11a/b/g yang mempunyai efisiensi spectral yang sama. Sistem MIMO sebenarnya menggunakan cakupan multiple transmitter dan multiple receiver. Seperti pada gambar 3.5,

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

50

gambar 3.5 smart antenna dengan teknologi MIMO masing-masing transmitter mengirimkan data independent [Tx1; Tx2; Txn] dari antenna transmit yang berbeda secara bersama-sama dan menggunakan channel radio yang sama. Pada akhir penerimaan, masing-masing antenna menerima gabungan sinyal dari seluruh transmitter yang ditampilkan lagi oleh [Rx1; Rx2; Rxm] dimana n dan m menampilkan kembali masing-masing receiver dan transmitter. Pada praktek aplikasi, m dan n merupakan tipe yang kurang dari 4. Path yang berbeda secara matematika digambarkan sebagai berikut:

TX1 h21 h12 TX2

h11

RX1

RX2

h22

Gambar 3.6 algoritma Rx1 = h11Tx1 +h12Tx2+.... h1nTxn Rx2 = h21Tx1 +h22Tx2+.... h2nTxn :: Rxm = hm1Tx1 +hm2Tx2+.... hmnTxn

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

51

Atau dalam bentuk matrik: [Rx] = [H][Tx]. H pada persamaannya menggambarkan transfer matrik channel MIMO. Pada sistem radio tradisional, sinyal multipath menurun pada interference co-channel atau kanal ( ganguan yang berada di dalam ). Dengan kata lain, sistem MIMO mengandalkan penindasan pada implementasi deteksi datastream dan kemudian memisahkan individual transmitted stream. Dengan hati-hati mendesain paket MIMO dengan menggunakan teknik digital signal processing (DSP) pada decoder MIMO, kita dapat menutup independent transmitted datastreams yang bermacam-macam. Untuk menutup transmitted datastream [Tx] pada [Rx], MIMO sistem
ij decoder harus terlebih dahulu membatasi koefisien transfer channel individual hij

untuk menguraikan channel transfer matrix [H] selama awalan paket MIMO. Sekali dibatasi oleh [H] yang diproduksi, transmitted datastream [Tx] dapat dibentuk kembali oleh vector [Rx] dengan kebalikan transfer matrix [H]-1. Dan dapat digambarkan seperti [Tx] = [H]-1[Rx] Pada prinsipnya, proses ini, sepadan untuk menyelesaikan bentuk N yang tidak dikenal dengan N linear equations. Untuk memastikan bahwa channel matrik dibalikkan, sistem MIMO memerlukan lingkungan yang cukup untuk multipath. Hal ini penting untuk diperhatikan bahwa tidak seperti metode tradisional untuk meningkatkan troughput dengan meningkatkan bandwidth. Hal ini

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

52

diselesaikan pada sistem MIMO dengan mengarahkan seluruh dimensi ruang dan meningkatkan sinyal path diantara transmitter dan receiver. Karena masing-masing independent datastream ( aliran data bebas ) ditransmitkan secara parallel untuk memisahkan antenna, troughput data meningkat secara linear dengan sepasang antenna Rx dan Tx ditambahkan pada sistem MIMO. Hal ini berarti dengan menggunakan sistem MIMO, maka akan diperoleh troughput atau kecepatan transfer yang maksimal dan jarak cakupan yang lebih luas.

3.2.2 Sistem D-MIMO Sistem Distributed Multiple Input Multiple Output (D-MIMO) atau yang dapat disebut dengan sistem MIMO terdistribusi merupakan system komunikasi yang menggunakan beberapa antena pada satu sisi (dalam hal ini sisi pemancar) secara terdistribusi diantara port-port yang terpisah secara lebar. Dimana setiap port yang ada saling mengirimkan informasi ke satu penerima dengan cara tertentu. Perbedaan utama antara sistem D-MIMO dan CMIMO adalah terletak pada banyaknya antena yang berada pada satu sisi (pada kasus ini pada sisipemancar) yang letaknya terdistribusi diantara port-port yang terpisah secara lebar (multiple widely separated radio ports) dan fading yang terjadi berupa fading skala kecil dan besar akan diukur pada masing-masing link antara port-port radio tersebut.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

53

Gambar 3.7 Sistem D-MIMO Pada model kanal realistis, kanal berada pada lingkungan penuh dengan scattering, Faktor penting yang mempengaruhi kapasitas sistem MIMO adalah jumlah kondisi kanal dengan nilai bergantung pada perbandingan:

Untuk MIMO konvensional atau dikenal sebagai Colocated MIMO (C MIMO) terdapat beberapa kasus khusus yang terjadi yaitu

a. Kanal C MIMO ideal

Ketika fading tidak berkorelasi pada kedua sisi pemancar dan penerima dan terdapat sejumlah besar jalur independent antara keduanya ( L), dengan teori central limit matriks kanal yang mempunyi tipe full rank dan dalam keadaan baik dapat ditulis sebagai berikut : H=Hw

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

54

b. Korelasi Fading.

Ketika fading berkorelasi pada kedua sisi yang berkaitan dengan ketidak sesuaian scattering, jarak antena atau sebaran sudut, tetapi masih dalam keadaan L.

3.3

Arsitektur HSDPA HSDPA memperkenalkan semua efisiensi sistem dengan meminimalkan

pengubahan yang telah ada pada arsitektur jaringan UMTS. Dalam radio interface protokol UMTS, 2 layer protokol yang sangat penting yang diimplementasikan pada Node B adalah MAC (Medium Access Control) dan physical layer. Dengan memperkenalkan HSDPA, dilakukan penambahan MAC sub-layer pada Node-B yang dikenal dengan MAC-hs (Medium Access Control high speed).

Gambar 3.8 Arsitektur HSDPA

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

55

Struktur Kanal Pisik HSDPA, berikut ini merupakan penambahan tiga kanal baru pada sistem HSDPA : a. High Speed downlink Shared Channel (HS-DSCH) b. High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH) c. High speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH)

Gambar 3.9 kanal HSDPA HS-DSCH merupakan kanal transport yang mirip dengan DSCH pada UMTS (rel.99). HS-DSCH merupakan transport channel arah downlink pada HSDPA yang dapat digunakan untuk mengirim paket data oleh beberapa user dalam satu cell. HS-SCCH merupakan kanal laju data yang tetap yang digunakan untuk signaling pada arah downlink antara Node B dan UE sebelum memulai penjadwalan TTI. Kanal ini memberitahu UE bila ada data pada HS-DSCH yang dialamatkan ke UE tertentu, dan memberikan UE perubahan parameter dengan cepat yang diperlukan untuk penerimaan HS-DSCH. HS-DPCCH merupakan kanal pada arah uplink dengan bandwidth yang rendah yang digunakan untuk membawa informasi signaling ACK/NACK. Kanal

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

56

ini akan memberitahukan apakah hubungan transmisi pada arah downlink telah sukses didokodekan dan CQI (Channel Quality Indicator) yang digunakan telah sesuai dengan link adaptation. Arsitektur Medium Access Control High Speed (MAC-hs) bertanggung jawab untuk keputusan Scheduling yang sebelumnya diberikan pada RNC. Gambar berikut merupakan element-element yang dibangun pada sisi UE MAChs.

Gambar 3.10 Element-Element UE MAC-hs Satu proses HARQ yang muncul untuk setiap UE per TTI yang mengatur tugas yang disediakan untuk level retransmisi RLC. Konfigurasi dari protokol HARQ disediakan oleh RRC. Block data yang sukses yang diterima diantrikan sesuai Transmission Sequence Number (TSN) dalam permintaan ulang penambahan distribusi antrian. Setiap UE dapat terdiri dari lebih dari satu aliran data dengan aplikasi jaringan multi-tasking. Permintaan ulang penambahan berikutnya mengatur blok data yang diterima berdasarkan kelas prioritasnya.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

57

Penambahan de-assembly kemudian membangkitkan pendekatan MAC-d PDUs dari urutan blok data yang tersedia pada antrian permintaan ulang. Penambahan flow control antara RNC dan Node B meyakinkan bahwa buffer pada MAC-hs berisi cukup paket data untuk memaksimalkan throughput sistem saat menghindari paket loss yang seharusnya pada buffer overflow. Lebih dari itu, mekanisme flow control menjamin bahwa panjang buffer MAC-hs dijaga serendah mungkin agar mengurangi memory space yang diperlukan, round-trip delay dan packet loss pada handoff. Flow control disediakan secara tersendiri oleh prioritas kelas untuk masing-masing aliran MAC-d. Layer protokol RLC (Radio Link Control) diimplementasikan pada RNC. RLC mengatur segmentasi dan retransmisi untuk kedua user dan control data. RLC dapat dibedakan dalam 3 mode : 1. Transparant mode, ketika tidak ada overhead yang ditambahkan dalam layer RLC. 2. Unackowledged Mode, tidak ada retransmisi protokol yang digunakan dan data yang dikirim tidak dijamin. Error yang diterima juga tidak diberi tanda error atau dibuang pada konfigurasinya. Sebuah penambahan Radio Link Control (RLC) pada unacknowledged mode didefinisikan seperti tidak memiliki arah karena tidak ada kesepakatan antara arah uplink dan downlink yang diperlukan. Unacknowledged mode contohnya digunakan pada aplikasi VoIP yang tidak memerlukan retransmisi pada RLC.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

58

3. Acknowledged Mode, pada mode ini digunakan mekanisme HARQ untuk koreksi error. Segmentation, concatenation, padding dan duplicate detection disediakan oleh bagian header yang ditambahkan pada data.

3.4

Keistimewaan Teknologi HSDPA Adaptive Modulation and Coding (AMC), AMC merupakan teknologi

utama pada HSDPA dimana feedback dari UE digunakan untuk menentukan skema coding dan modulasi yang akan digunakan berdasarkan CQI (Channel Quality Indicator). Proses ini dilakukan untuk setiap TTI dengan tujuan untuk memaksimalkan data rate dari UE dengan kondisi kanal yang baik. Modulasi pada HS-DSCH dilakukan secara adaptif dengan pemilihan modulasi QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) atau 16 QAM (Quadrature Amplitude Modulation). Hybrid Automatic Repeat dan reQuest (HARQ), HARQ meningkatkan performansi dan menambah ketahanan terhadap error pada link adaptation. Penerima akan mengirim NACK melalui HS-DPCCH ketika mendeteksi error pada paket data yang diterima setelah 7.5 time slot dari akhir TTI HS-DSCH. Teknologi HARQ mengkombinasikan FEC (Forward Error Correction) dan ARQ untuk menyelamatkan informasi dari kegagalan transmisi sebelumnya untuk keperluan decoding pada UE. Fast Scheduling Pendjawalan merupakan element dasar pada teknologi HSDPA, karena scheduler dapat mempengaruhi karakteristik dari performansinya. Pada masing-

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

59

masing TTI, scheduler menentukan ke arah mana terminal HS-DSCH akan ditransimisikan dan bersamaan dengan AMC, yang mengarahkan laju datanya. Scheduler HSDPA terletak pada Node B. Round Robin Algoritma Round Robin mengalokasikan kanal kepada user dalam suatu urutan berputar yang menawarkan suatu fair time resource sharing antara user. Karena algoritma ini mengabaikan kondisi kanal, maka algoritma tidak memberikan throughput yang adil antara user. Dan juga algoritma ini tidak memberikan adaptasi penjadwalan terhadap perubahan kondisi kanal yang singkat menyebabkan mengabaikan metode adaptasi cepat yang dikenalkan oleh sistem HSDPA. Hal ini menyebabkan algoritma ini memberikan throughput pada sel rendah. Keuntungan dari metode ini adalah sederhana dalam penerapannya. Dalam Algoritma ini, BTS melakukan tracking kualitas kanal terhadap masing-masing user dengan mengukur SIR (Signal to Interference Ratio) pada kanal CPICH (Common Pilot Indicator Channel) dan mengalokasikan HS-DSCH lebih pada user yang mempunyai SIR terbaik. Dalam kondisi ideal ketika kondisi kanal dari user-user menampilkan statistik yang sama, algoritma ini dapat memaksimalkan throughput tiap-tiap user. Dalam realitanya, statistik tidak simetris karena user-user bisa jadi lebih dekat dengan BTS dengan rata-rata SIR lebih baik, atau user-user berada pada tepian sel yang relatif memiliki kondisi lebih buruk, stationary atau bergerak dengan kecepatan tinggi, dalam lingkungan yang kaya dengan scatering atau tanpa terjadi scatering pada lingkungan. Oleh karena itu dengan menggunakan Maximum C/I, user yang memiliki SIR lebih

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

60

baik diberikan skema modulasi yang lebih tinggi (yakni, laju transmisi yang lebih tinggi) dan user yang memiliki SIR buruk yakni user yang berada ditepian sel akan menderita dikarenakan alokasi kanal HS-DSCH lebih sedikit. Meski algoritma ini dapat memaksimalkan throughput pada sel akan tetapi memunculkan masalah fairness antara user terutama user berada ditepian sel.

Gambar 3.11 FCDS (Fair Channel-Dependent Scheduling) FCDS merupakan scheduler yang lebih praktis yang menggabungkan metode Round Robin dan metode Maximum C/I. FCDS menggunakan beragam kondisi kanal radio untuk meningkatkan kapasitas sistem pada saat diimplementasikan pada degree of fairness. Karena itulah FCDS dapat dikatakan sebagai trade-off antara 2 metode scheduling tersebut. Penjadwalan FCDS berdasarkan pada relative power. Sehingga level transmisi dari semua user pertama-tama diterjemahkan berdasarkan variasi shadow fading dan/atau multipath yang diterima. Kemudian dinormalisasikan dengan standar deviasi.

3.5

Solusi Perangkat HSDPA High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol

telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G. Teknologi ini

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

61

dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile

Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik download). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA mendefinisikan sebuah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang, tetapi hanya digunakan dalam komunikasi download menuju telepon genggam. Beberapa vendor telepon seluler sudah menyediakan fasilitas HSDPA pada handphone yang sudah dapat dijangkau dengan harga yang relatif murah. Inilah bukti berkembangnya teknologi 3,5G yang menyempurnakan teknologi 3G yang sudah ada sebelumnya.

3.6

Pengalamatan pada Layer Network Hubungan antara alamat network dan peralatannya hanyalah merupakan

logical, yang didasarkan pada karakteristik jaringan fisik atau hanya berdasarkan grup tanpa dasar fisik. End sistem membutuhkan satu alamat network per koneksi jaringan koneksi jaringan fisiknya pada setiap protocol layer jaringan yang didukungnya. Alamat dan Nama Peralatan jaringan biasanya mempunyai nama dan alamat yang saling berasosiasi. Nama jaringan biasanya tidak tergantung pada lokasi dan tetap

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

62

terasosiasi dengan peralatan jaringan tersebut walaupun berpindah. Alamat antar jaringan ini biasanya tergantung pada lokasi dan berubah saat peralatan tersebut berpindah. Nama dan alamat ini mewakili identitas logika, yang dapat diberikan oleh administrator sistem local maupun organisasi yang berwenang. Pemberian Alamat Alamat akan diberikan pada peralatan jaringan dengan tipe, yaitu alamat statis, dinamis. Alamat statis, diberikan oleh administrator jaringan yang sebelumnya

telah melakukan perencanaan dalam pembangunan jaringan. Alamat statis tidak berubah hingga administrator jaringan tersebut melakukan perubahan secara manual. Alamat dinamis, diperoleh saat peralatan ini melakukan penggabungan

dalam sebuah jaringan. Pengalamatan ini dilakukan oleh protocol khusus melalui proses otomatisasi dalam pemberian alamatnya. Peralatan yang menggunakan metode pengalamatan ini biasanya mempunyai alamat yang berlainan setiap kali melakukan koneksi ke jaringan.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

63

BAB IV SETUP & KONFIGURASI

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan setup dan konfigurasi. Selain harus menyiapkan modemnya, software pendukungnya pun juga harus sudah terinstall. Selain hardware dan software yang telah disiapkan, pastikan pula berada dalam coverage area sinyal GSM. Untuk mendapatkan koneksi internet, minimal harus tercakup sinyal GPRS. Dan akan lebih maksimal jika berada dalam coverage area HSDPA. Untuk melakukan setup dan konfigurasi, akan diambil contoh pada modem Sierra 881U dan software 3G Watcher.

4.1 Mengetahui Alur Modem Sierra 881U Data Light: lampu data yg akan menyala jika terjadi proses pengiriman data baik upload maupun download.

Gambar 4.1 Data Light 63

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

64

Power Light: lampu power atau daya yang akan menyala jika USB modem dihidupkan/ dipasangkan pada PC atau laptop.

Gambar 4.2 Power Light SIM Card Cover: pelindung/ penutup simcard

Gambar 4.3 Cover SIM Card

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

65

Pemasangan SIM Card

Gambar 4.4 Tempat SIM card

4.2 Spesifikasi Teknis dan Fiture Modem Sierra 881U 4.2.1 Spesifikasi Teknis 850/1900/2100MHz WCDMA, Power class 3 (+24dBm) 850/900MHz GSM/GPRS/EDGE, GSM Power class 4/EDGE E2 1800/1900 MHz GSM/GPRS/EDGE, GSM Power Class 1/EDGE E2

4.2.2 Fiture Transfer wireless data sampai dengan 7.2 Mbps untuk downlink dan 2.0 Mbps untuk uplink, pada jaringan HSPA. Familiar USB connection. Kompetibel pada jaringan HSDPA, UMTS, EDGE, GPRS dan GSM.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

66

Mendukung OS: Windows Vista, XP, 2000, and Mac OS X Internal battery.

4.3 Sistem yang Diminta untul Instalasi Sistem minimal yang diminta untuk melakukan instalasi adalah: USB Port: 1 USB Type A slot (USB 1.1 or 2.0) Disk drive: CD Rom Memori: 32Mb

4.4 Instalasi Program 3G Watcher Proses instalasi program 3G Watcher

Gambar 4.5 Instalasi Program 3G Watcher

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

67

Persetujuan lisensi

Gambar 4.6 Instalasi Program 3G Watcher Instalasi

Gambar 4.7 Instalasi Program 3G Watcher

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

68

Selesai

Gambar 4.8 Instalasi Program 3G Watcher

4.5 Setup dan Konfigurasi 1. Setelah instalasi, maka akan muncul sebuah jendela awal driver modem.

Gambar 4.9 Connection Manager 2. Sebelum melakukan koneksi, harus dibuat sebuah profile SIM Card yang digunakan. Untuk membuat profile cukup masuk ke menu tool, kemudian pilih option.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

69

Gambar 4.10 Connection Manager 3. Kemudian akan muncul sebuah window baru yang berisi option-option yang bisa digunakan.

Gambar 4.11 User Option 4. Untuk membuat profile, pilih profile. Kemudian tekan tombol Add New Profile

Gambar 4.12 Pembuatan Profile Baru

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

70

5. Pada PoP Up yang muncul, pilih Dial Up Profile

Gambar 4.13 Pembuatan Profile Baru 6. Kemudian isikan nama Profile yang akan digunakan beserta nama APNnya, tergantung dari kartu yang digunakan untuk koneksi internet.

Gambar 4.14 Pembuatan Profile Baru 7. Setelah semua field yang dibutuhkan telah diisi, tekan tombol Apply kemudian tekan tombol OK dan window akan kembali pada tampilan awal.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

71

Gambar 4.12 Connetion Manager 8. Untuk koneksi ke internet cukup pilih nama Profile yang telah dibuat tadi, kemudian tekan tombol Connect dan komputer telah terhubung dengan internet.

Gambar 4.12 Status Sudah Tersambung

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

72

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Penggunaan wireless internet sangat dibutuhkan oleh user yang miliki tingkat mobilitas tinggi. Tuntutan akan kecepatan wireless internet pun semakin tahun semakin meningkat, hal ini dikarenakan semakin beragamnya data yang ingin diakses oleh user. Salah satu solusi untuk meningkatkan bandwidth dengan menggunakan perangkat adalah dengan menggunakan perangkat baru wireless modem dengan teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Beroperasi pada banyak jaringan, adalah salah satu nilai tambah yang dimiliki perangkat ini. Dimana perangkat ini dapat bekerja pada jaringan 850/1900/2100MHz pada WCDMA, 850/900MHz pada GSM/GPRS/EDGE, 1800/1900 MHz pada GSM/GPRS/EDGE hingga 2100MHz pada UMTS dan HSDPA. Perangkat ini mampu melalukan data maksimal sampai dengan 7 Mbps pada downlink dan 2 Mbps pada uplink. Perangkat ini digunakan dengan memanfaatkan sambungandari port USB. Sehingga sangat praktis dan mendukung untuk digunakan pada user yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Karena itu dengan taknologi ini dapat meningkatkan troughtput, sehingga dapat

meningkatkan kinerja dan komunikasi menjadi lebih cepat dan pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.

72

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

73

5.2 Saran Adapun beberapa hal yang dijadikan bahan pertimbangan untuk

pengembangan Tugas Khusus ini, antara lain: 1. Pembahasan yang lebih mendetail mengenai infrastruktur teknologi HSDPA.

http://www.yusdalicious.net yusdas@gmail.com

74

DAFTAR PUSTAKA

1. http://hadysoemarno.multiply.com/journal/item/12 2. http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Seluler&id=106980 3. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/teknik-elektro/lapisan-fisis-highspeed-downlink-packet-acces-hsdpa-physical-layer 4. http://chyprueteror.blogspot.com/2009/02/evolusi-wcdma-dengan-hsdpawujudkan.html 5. http://www.unnes.ac.id/forum_unnes/index.php?topic=561.0 6. http://andi.amikom.ac.id/blog/index.php?s=hsdpa&submit=Search 7. Modul SCeN (Stiki Computer Networking) Bab Media Transmisi 8. Modul SCeN (Stiki Computer Networking) Bab Network Fundamental 9. Modul SCeN (Stiki Computer Networking) Bab Protokol dan Service 10. Frinanda, Vikki. Studi Kajian Wireless Lan (WLAN) dengan Teknologi SRX (SPEED RANGE EXPANSION) dalam Interkoneksi Network. Tugas Khusus. 2007

You might also like