You are on page 1of 1

ABSTRAK

Perkawinan campuran telah merambat keberbagai pelosol tanah air, dengan demikian maka perlu adanya sosialisasi dari pihak terkait tentang tata cara pelaksanaan perkawinan campuran. Menurut sumber data sekunder yaitu data yang dihimpun dari berbagai daftar pustaka : yaitu mengenai masalah perkawinan capuran baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Maka kantor terkai seperti KUA dan catatan sipil harus bekerjasama dalam memberikan pelayanan kepada warga negara yang hendak melaksanakan perkawinan campuran. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk menyusun skripsi dengan judul Status Dan Kedudukan Anak Hasil Perkawinan Campuran. Permasalah yang timbul dalam penulisan skripsi adalah : 1. Untuk menentukan status seorang anak saat ia lahir, apabila sang Ayah ingin melakukan perubahan status terhadap anaknya, dasar hukum pasal 1 huruf b,c,d, pasal 13 ayat 1. Dan apabila sang ibu kehilangan kewarganegaraan Indonesia dan melaksanakan pewarganegaraan diluar negeri. Apabila sang ayah meninggal dunia, serta anak tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya, maka anak tersebut akan menjadi warga negara asing, yang tinggal diluar negeri. Dasar hukumnya pasal 15 undang-undang no. 62/1958 2. Apabila terjadi perceraian dan salah satu pihak warga negara asing, maka hukum harta benda mereka diatur oleh ketentuan yang ada dalam pasal 16 A yaitu bagi benda bergerak status personalia akan diatur oleh hukum dari pemilik benda, sedangkan bagi benda tetep berlaku ketentuan dimana benda tetap tersebut tercantum dalam pasal 17 AB. 3. Tentang perwalian anak Apabila anak dibawah un\mur 18 tahun, maka sang anak mengikuti perwalian ibunya, dan apabila anak berusia 21 tahun, tergantung pada anak tsb. Apabila anak tersebut mengikuti kewarganegaraan ayahnya bernegara asing, maka ia harus mengikuti ketentuan-ketentuan kewarganegaraan ayahnya dan apabila mengikuti ibunya yang berwarga negara Indonesia, maka sang anak harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada dalam undang-undang no.1 tahun 1974 Adapun penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode penelitian sekunder dimana isi dari skripsi didapat dari daftar pustaka yang ada yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum tersier. Semoga penulisan yang bersifat abstrak ini dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat.

You might also like