You are on page 1of 6

Diagnosa Keperawatan Pembentukan diagnose keperawatan mengharuskan untuk perawat menentukan kualitas (kesesuaian) dari respon pasien, kuantitas

(tingkat) dari ansietas pasien dan sifat adaptif atau mal adaptif dari mekanisme koping yang digunakan. Diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan respon kecemasan Penyesuaian, Gangguan Ansietas Pola pernapasan, Ketidakefektifan Komunikasi, Hambatan verbal Konfusi, Akut Koping, Ketidakefektifan Diare Ketakutan Pemeliharaan kesehatan, Ketidakefektifan Cedera, Resiko Memori, Kerusakan Nutrisi, Ketidakseimbangan Sindrom pasca trauma Ketidakberdayaan Ketidakberdayaan, Resiko Sindrom stress akibat perpindahan, Resiko Harga diri, Rendah situasional Persepsi sensori, Gangguan Pola tidur, Gangguan Interaksi social, Hambatan Proses piker, Gangguan Eliminasi urin, Gangguan Suatu pengkajian keperawatan yang lengkap mencakup semua respon maladaptive pasien. Banyak masalah keperawatan tambahan akan teridentifikasi dengan cara dimana ansietas pasien secara respirokal mempengaruhi area lain dalam kehidupan. Perencanaan Pasien harus meningkatkan ketrampilannya dalam mengendalikan ansietas dan menggunakan ketrampilan tersebut secara sadar dan konstruktif. Dengan cara ini klien menjadi kuat dan lebih

terintegrasi. Rencana keperawatan pada tingkat berat dan panic dapat dijelaskan pada table di bawah ini. Diagnose keperawatan : Ansietas berat/panic Kriteria hasil : Pasien akan mengurangi ansietasnya sampai tingkat sedang atau ringan Tujuan jangka pendek Intervensi Rasional

Pasien dapat terlindung Dukung dan terima mekanisme pertahanan Ansietas berat dan panic dari bahaya diri klien. dapat dikurangi degan

Kenalkan klien pada realita kesedihan yang mengizinkan klien untuk berhubungan kopingnya saat ini. dengan mekanisme menentukan besarnya

stress yang dapat ditangani.

Berikan umpan balik pada klien tentang Jika klien tidak mampu perilaku, stressor dan sumber koping. menghilangkan ansietas,

Hindari perharian terhadap fobia, ritual ketegangan dapat mencapai atau keluhan fisik. Kuatkan ide bahwa kesehatan tingkat panic dan klien fisik dapat kehilangan kendali.

berhubungan dengan kesehatan emosional. Batasi perilaku maladaptive klien dengan cara yang mendukung. Klien akan mengalami Bersikap tenang terhadap klien. situasi yang lebih sedikit Kurangi stimuluslingkungan. menimbulkan ansietas Perilaku dimodifikasi klien dapat dengan

Batasu interaksi klien dengan kien lain, mengubah lingkungan dan untuk meminimalkan aspek menularnya interaksi ansietas bagi klien. Berikan tindakan fisik ang mendukung, seperti mandi air hangat dan masase. lingkungan. klien dengan

Klien dalam

akan aktifitas

terlibat Ikutlah terlibat dengan aktifitas klien untuk Dengan

mendorong

yang memberikan dukungan dan penguatan aktivitas ke luar rumah, perilaku produktif secara social. Berikan beberapa jenis latihan fisik. perawat membatasi waktu klien yang tersedia untuk

dijadwalkan sehari-hari

Rencanakan jadwal atau daftar aktivitas mekanisme koping yang yang dapat dilakukan setiap hari. destruktif sambil partisipasi aspek

Libatkan anggota keluarga dan system meningkatkan pendukung lainnya. dan

menikmati

kehidupan lainnya. Klien akan mengalami Berikan medikasi yang dapat membantu Efek hubungan terapeutik penyembuhan gejala-gejala ringan. dan mengurangi rasa tidak nyaman klien. dapat ditingkatkan jika

ansietas Amati efek samping medikasi dan lakukan kendali kimiawi terhadap penyuluhan kesehatan yang relevan. gejala memungkinkan

klien untuk mengarahkan perhatian pada konflik

yang mendasari.

Rencana asuhan keperawatan : Respon ansietas tingkat sedang Kriteria hasil : Pasien akan menunjukkan cara koping adaptif terhadap stress Tujuan jangka pendek Klien mengidentifikasi menggambarkan perasaan ansietasnya Intervensi pasien mengidentifikasi Rasional dan Untuk mengadopsi respon

akan Bantu

dan menggambarkan perasaan yang didasari koping yang baru, klien kecemasan. pertama kali harus

tentang Kaitkan perilaku klien dengan perasaan menyadari perasaan dan tersebut. mengatasi penyangkalan

Validasikan semua perubahan dan asumsi dan resistens yang di sadari kepada klien. Gunakan pertanyaan terbuka untuk beralih dari topic yang tidak mengancam ke isu-isu konflik. Untuk meningkatkan motivasi klien. Gunakan bijaksana. konfrontasi suportif dengan atau tidak disadari.

Pasien mengidentifikasi penyebab ansietas.

akan Bantu klien menggambarkan situasi dan Setelah perasaan ansietas interaksi yang mendahului ansietas. dikenali, klien harus

Tinjau penilaian klien terhadap stressor, mengerti nilai-nilai yang terancam dan cara konflik perkembangannya berkembang. Hubungkan pengalaman klien termasuk stressor pencetus, dengan penilaian stressor dan

pengalaman yang relevan pada masa lalu. Pasien menguraikan koping adaptif akan Kaji bagaimana klien

sumber yang tersedia. koping dipelajari adaptif melalui

menurunkan Respon

respon ansietasnya dimasa lalu dan tindakana yang dapat dan dilakukannya untuk menurunkannya.

mekanisme koping yang dimasa lalu,

maladaptive.

Tunjukan efek maladaptive dan destruktif digunakan dari respon koping saat ini.

penilaian ulang stressor, sumber

Dorong klien menggunakan kopig adaptif menggunakan yang efektif dimasa lalu.

koping yang tersedia dan

Fokuskan klien pada tanggung jawab untuk menerima tanggung jawab berubah. Bantu klien untuk mengevaluasi nilai, sifat dan arti stressor pada saat yang tepat. Bantu klien secara aktif mengkaitkan hubungan sebab akibat. Pasien akan Bantu klien mengidentifikasi cara untuk Individu dapat mengatasi membangun kembali perilaku, pikiran, stress dengan mengatur dimenggunakan stres emosional yang melalui untuk berubah.

mengimplementasikan

dua respon adaptif untuk memodofikasi mengatasi ansietas

sumber dan menguji respon koping yang menyertainya baru. teknik

penatalaksanaan

Dorong klien melakukan aktifitas fisik stress. untuk menyalurkan energy. Libatkan orang terdekat sebagai sumber koping dan dukungan social. Ajarkan teknik relaksasi untuk

meningkatkan percaya diri.

Implementasi Implementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendy, 1995). Pada situasi nyata sering implementasi jauh berbeda dengan rencana. Hal ini karena perawat belum terbiasa dengan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperwatan. Renca yang dilakukan adalah rencana tidak tertulis, apa yang dipikirkan , dirasakan. Hal ini sangat membahayakan klien dan perawat jika berakibat fatal dan tidak memenuhi aspek lehal. Focus intervensi pada klien dengan respons ansietas menurun tingkatannya, yaitu : 1. Intervensi dalam Ansietas Tingkat Berat dan Panik Prioritas tertinggi dari tujuan keperawatan harus ditujukan untuk menurunkan ansietas tingkat berat atau panic pasien dan intervensi keperawatan yang berhubungan harus supportif dan protektif 2. Intervensi dalam Ansietas Tingkat Sedang Saat ansietas pasien menurun sampai tingkat sedang atau ringan perawat dapat mengimplementasikan intervensi keperawatan reedukatif atau berorientasi pada pikiran. Intervensi ini melibatkan pasien dalam proses pemecahan masalah.

Evaluasi Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi ini harus dilakukan terus menerus pada respons ansietas klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang perlu dievaluasi meliputi : 1. Apakah ancaman terhadap integritas fisik atau system diri pasien berkurang dalam sifat, jumlah, asal atau waktunya ? 2. Apakah perilaku pasien mencerminkan ansietas tingkat ringan atau tingkat yang lebih berat ? 3. Pakah sumber koping pasien yang telah dikaji dan dikerahkan dengan adekuat ? 4. Apakah pasien mengenali ansietasnya sendiri dan mempunyai pandangan terhadap perasaan tersebut ? 5. Apakah pasien menggunakan respon koping adaptif ? 6. Sudahkah pasien belajar strategi adaptif baru untuk mengurangi kecemasan ?

7. Apakah pasien menggunakan ansietas ringan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perubahan personal ?

You might also like