You are on page 1of 8

Konsep Kerjasama

Kerjasama ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau pihak untuk mencapai tujuan bersama (Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa) berdasarkan pengertian di atas kerjasama perpustakaan dapat diartikan kegiatan beberapa perpustakaan secara bersama melaksanakan suatu usaha mencapai tujuan yang sama dan/ atau saling membantu dalam melaksanakan tugasnya. Konsep kerjasama dengan asas sinegis adalah kerjasama yang melibatkan beberapa perpustakaan dari berbagai jenis kawasan. Berikut ini keuntungan yang di peroleh dengan bekerjasama.

Keuntungan yang dapat di peroleh melalui kerjasama :


1. 2. 3. 4. 5. Pemanfaatan koleksi bahan pustaka Tukar menukar katalog Tukar menukar terbitan sekunder Tukar menukar pengalaman dan pengolahan perpustakaan Pembinaan ketrampilan pustakawan dengan mengikutsertakan pustakwan suatu perusahaaan dalam kegiatan perpustakaan yang lain yang bekerjasama.

Alasan perpustakaan perlu melakukan kerjasama :


1. Meningkatnya jumlah buku yang di terbitkan tiap tahun sehingga perpustakaan tidak mampu membeli buku baru untuk kepentingan pembacanya 2. Semakin banyaknya jenis media yang di terbitkan 3. Kebutuhan pemakai 4. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh informasi yang sama baiknya dengan tidak memandang dimana mereka berada. 5. Berkembangnya teknologi khususnya teknologi komputer dan telekomunikasi yang lebih dikenal dengan teknologi informasi (ICT = Information And Communication Technology) 6. Tuntutan penghematan

Fungsi kerjasama dan jaringan perpustakaan


Fungsi kerjasama dan jaringan perpustakaan adalah memberikan akses yang lebih luas terhadap koleksi, memperbaiki pelayanan pengguna dan teknis, meningkatkan aktivitas dalam berbagai sumberdaya, mengurangi duplikasi dan menciptakan pelayanan yang efisien.

KONSEP JARINGAN
Jaringan adalah kelompok, sistem atau rantai yang saling terhubung atau terkait Informasi merupakan konsep multidisipliner dengan ancangan dan definisi yang berlainan Dari segi sasaran penerima informasi, ada 4 jenis informasi yaitu : Informasi ilimiah berasal dari peneliti ditujukan kepada peneliti Informasi profesional ; informasi yang berasal dari dan untuk pelaksana, pimpinan atau pendidik, kebanyakan disebarluaskan utnuk para ahli dalam bidang tertentu. Informasi komunitas; ditujukan kepada tokoh masyarakat, pembentuk undangundang, media massa. Informasi individu ; ditujukan utk individu dan utk kepentingan dan perubahan sikap individu.

Teknologi informasi adalah teknologi untuk pengadaan, pengolahan,


pemencaran temu balik dan pendayagunaan komputer, video, surat elektronik, sistem pakar dan sejenisnya. Berbagai jenis jaringan : 1. Jaringan komputer ; jaringan yang melibatkan berbagai jenis komputer. 2. Jaringan telekomunikasi; jaringan khusus untuk bidang telekomunikasi. 3. jaringan perpustakaan ; jaringan kerja berbagai perpustakaan. 4. Jaringan informasi dan dokumentasi ; jaringan kerja berbagai badan yang mengolah informasi (non perpustakaan) 5. Jaringan sitasi 6. Jaringan Pengarang; beberapa pengarang bekerjasama melakukan penelitian dan menulis laporan. Badan lain yang mengolah informasi : 1. Pusat Dokumentasi 2. pusat informasi 3. pusat analisis informasi 4. pusat referal, 5. clearing house Jaringan Perpustakaan Mengarah pada kerjasama perpustakaan dalam bentuk jaringan Jaringan informasi Suatu sistem terpadu dari badan-badan yg bergerak dlm bidang pengolahan informasi dengan tujuan menyediakan pemasukan data yg relevan tanpa memperhatikan bentuk maupun asal data untuk keperluan masyarakat pemakai.

KOMPONEN JARINGAN INFORMASI 1. Struktur Organisasi 2. Rencana kerjasama 3. Simpul ; peserta jaringan 4. Pemakai ; anggota perpustakaan dan unit yg bergerak di bid. Informasi atau orang yg berada diluar unit. 5. Tingkat jasa peserta 6. Sistem komunikasi antara simpul 7. Kode Pesan 8. Katalog induk terpusat 9. Pedoman Pemilihan Dokumen 10. Prosedur evaluasi untuk kerja jaringan 11. Program pelatihan bagi para pemakai serta peserta jaringan. BENTUK JARINGAN 1. Jaringan Non Terpimpin 2. Jaringan Terpimpin 3. Jaringan Non terpimpin dengan pusat khusus 4. Jaringan terpimpin dengan pusat khusus

MODUL 2
Bentuk bentuk kerjasama Perpustakaan
Pemikiran awal bahwa tidak ada satupun perpustakaan yang mampu memenuhi kebutuhan pemakainya maka diperlukan kerjasama perpustakaan Perpustakaan merupakan sistem simpan, temu balik dan sebar buku dalam arti luas yang tersusun rapi utk keperluan anggotanya. Informasi merupakan elemen simbolis yang digunakan utk komunikasi pengetahuan ilmiah dengan tidak memandang strukturnya. Jaringan Perpustakaan Mengarah pada kerjasama perpustakaan dalam bentuk jaringan Jaringan informasi Suatu sistem terpadu dari badan-badan yg bergerak dlm bidang pengolahan informasi dengan tujuan menyediakan pemasukan data yg relevan tanpa memperhatikan bentuk maupun asal data untuk keperluan masyarakat pemakai. Fungsi Jaringan perpustakaan ialah melakukan kerjasama shg pemakai dimanapun memperoleh jasa perpustakaan sama baiknya dengan pemakai di tempat lain.

A.

BENTUK KERJASAMA PERPUSTAKAAN Fungsi jaringan perpustakaan ialah melakukan kerjasama sehingga pemakai dimanapun memperoleh jasa perpustakaan sama baiknya dengan pemakai di tempat lain Adapun bentuk kerjasama perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Silang layan 2. Pemakaian ruang baca dan fasilitas lain 3. Pertukaran data bibliografis KERJASAMA PENGKATALOGAN Usaha awal memberikan jasa pengkatalogan terpuasat dipelopori oleh Library of Congress di AS serta British National Bibliography di Inggris Untuk Indonesia kerjasama pengkatalogan dilakukan diberbagai tempat, yang utama ialah upaya penyeragaman format catalog terbacakan mesin. Untuk keperluan itu Perpustakaan Nasional RI mengeluarkan INDOMarc Indonesian Machine Readable Catalogue atau catalog terbacakan mesin terbitan Indonesia. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. KERJASAMA KATALOGISASI DALAM TERBITAN Kendala pustakawan kesulitan menentukan tajuk entri utama ataupun menentukan tajuk subjek dan notasi klasifikasi. Untuk memudahkan tugas pustakawan, perpustakaan nasional berusaha membuat katalogisasi dalam terbitan artinya memuat data bibliografi sebuah buku yang ditempatkan dibalik halaman judul. Katalogisasi dalam terbitan atau dalam bahasa Indonesia disingkat KDT (Cataloguing In Publication / CIP) Dalam KDT juga dicantumkan ISBN singkatan dari International Standar Book Number atau standar nasional. Pusatnya di Paris Tujuan ISBN memberikan nomor yang unik bagi setiap buku sehingga memudahkan pengenalan buku. Bagi Negara yang tidak menggunakan huruf latin dibenarkan untuk membubuhi singkatan huruf-huruf alphabet setempat pada singkatan ISBN. Sepuluh angka pada ISBN dibagi 4 kelompok, Pengenal Prefix Nomor Angka uji Kelompok Penerbit Judul ISBN 0 8436 1072 7 Kelompok pengenal : kelompok angka yang membedakan kelompok penerbit secara nasional (0 untuk Negara berbahasa Inggris) Prefix penerbit/ pengenal penerbit : kelompok angka yang membedakan sebuah penerbit dalam kelompok tertentu

A.

B.

8. 9.

10. 11. 12.

Pengenal judul : kelompok angka yang membedakan judul atau edisi judul tertentu oleh penerbit tertentu dari judul tertentu Pengenal judul atau nomor judul ditentukan oleh penerbit bersangkutan dalam rentangan bilangan yang telah diberikanolehnya dan tergantung pada panjang prefix penerbitnya Angka pengecek : sebuah angka tunggal pada akhir ISBN yang merupakan angka pengecekterhadap betul tidaknya sebuah ISBN

C.

KERJASAMA PEMBERIAN JASA INFORMASI Kerjasama pemberian jasa informasi sama dengan istilah silang layan artinya masing-masing perpustakaan memberikan jasa untuk perpustakaan lain

D.

a. b. c. d. e. f.

KERJASAMA PENYUSUNAN KATALOG INDUK Ciri khas catalog induk ialah semua entri pengarang disusun menurut abjad pengarang disertai dengan tanda lokasi perpustakaan pemilik buku yang bersangkutan Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun catalog induk ialah : 1. tujuan dan hubungannya dengan catalog induk yang telah ada 2. wilayah yang akan dicakup 3. bahan perpustakaan yang dicakup bahan perpustakaan yang dicakup oleh catalog induk dapat dilihat dari berbagai segi sebagai berikut : bentuk bahan perpustakaan subjek periode bahasa huruf asal terbitan 4. Penjajaran Entri Lazimnya catalog induk buku disusun menurut abjad pengarang sedangkan catalog induk majalah disusun menurut abjad judul majalah 5. Data bibliografi yang dimuat Lazimnya catalog induk yang memuat data bibliografi berupa pengarang, judul, edisi, keterangan penerbitan, dan lokasi perpustakaan pemilik 6. Penyusunan dan revisi Dalam melakukan revisi ada beberapa cara : a. Perpustakaan terbesar maupun perpustakaan coordinator mengedarkan daftar tambahan koleksi kemudian perpustakaan peserta menambahkannya. Setelah itu, perpustakaan coordinator akan menerbitkan edisi tambahan

b. Masing-masing perpustakaan peserta mengirimkan daftar tambahan koleksi ke perpustakaan anggota lainnya c. Masing-masing perpustakaan peserta membuat daftar tambahan koleksi masing-masing kemudian mengirimkannya ke perpustakaan coordinator 7. Bentuk fisik Untuk keperluan catalog induk ada yang menggunakan kartu katalog berukuran 7,5 x 12,5 cm. Keuntungan penggunaan kartu catalog adalah mudah ditata dan disiapkan, semua perpustakaan menggunakannya Kerugiannya ialah sering kali kartu catalog tidak cukup luas untuk memuat kode lokasi perpustakaan, lebih-lebih bila perpustakaan peserta program catalog induk jumlahnya ratusan

E.

KERJASAMA ISSN ISSN singkatan dari International Standard Serial Number atau nomor standar internasional terbitan berseri. ISSN dikembangkan oleh International Serials Data System yang berada di Paris diresmikan tahun 1972 ISSN merupakan nomor unik bagi terbitan berseri terdiri atas 9 bilangan dengan tanda pemisah berupa -. KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN Kerjasama ini sering disebut kerjasama profesi karena melibatkan tenaga satu profesi yaitu pustakawan KERJASAMA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Dalam komunikasi informal artinya pustakawan berkomunikasi dengan pustakawan lain melalui saluran informal seperti tatap muka, surat, telepon maupun berbincang-bincang, pustakawan saling bertukar pikiran dan pengalaman Kemudian timbul gagasan kalau pengalaman tersebut dituangkan dalam bentuk formal, agar terbentuk kerjasama pendidikan dan pelatihan pustakawan formal Bentuk-bentuk pelatihan tersebut berupa : 1. seminar kebijakan perpustakaan dan kepustakawanan bandingan 2. seminar yang berorientasi pada masalah sehari-hari 3. seminar yang berorientasi pada subjek

F.

G.

H.

KERJASAMA PINJAM ANTAR PERPUSTAKAAN Kerjasama antar perpustakaan dalam bahasa inggris disebut interlibrary loan sering disingkat ILL. Bentuk kerjasama ini dapat dibagi menurut kawasan local, regional, nasional sementara tingkat internasional masih merupakan gagasan yang belum seluruhnya dapat dilaksanakan KERJASAMA PENYEDIAAN FASILITAS Penyediaan fasilitas ini umumnya dibatasi pada penggunaan ruang baca, koleksi rujukan, fasilitas fotocopi dan koleksi lain yang terbuka untuk umum. Koleksi yang boleh dipinjam, tetapi anggotanya dari perpustakaan lain hanya boleh membaca atau membuat catatan, dia tidak boleh meminjam. Diberbagai Negara maju siapa saja boleh masuk ke perpustakaan umum, membaca, menelusur, menggunakan fasilitas fotocopi (asal bayar) tanpa perlu menunjukan tanda pengenal Hal ini didorong adanya manifesto perpustakaan umum yang dikeluarkan Unesco pada tahun 1972, dalam manifesto tersebut dinyatakan bahwa perpustakaan umum terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan warna kulit, jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan kepercayaan Dasar manifesto tersebut pada prinsipnya setiap orang berhak memasuki perpustakaan umum.

I.

Istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan belajar.

Bibliografi = 1. Daftar referensi dari sebuah hasil karya baik berupa buku, artikel, ataupun sumber-sumber elektronik pada suatu bidang tertentu. Bibliografi biasanya berada di bagian akhir dari halaman buku, artikel atau publikasi lainnya. Lihat Daftar Referensi 2. Koleksi referensi yang berisi informasi berupa daftar koleksi pada bidang ilmu atau lembaga tertentu. Clearing house = adalah suatu tempat penyimpanan dokumen dengan tugas tambahan sebagai pengumpulan, klarifikasi dan distribusi informasi serta memberikan catatan tentang penelitian dan pengembangan yang masih dalam taraf penjajakan, masih dilakukan dan yang sudah selesai. Dewey Decimal Classification (DDC) = Dibuat oleh Melvil Dewey sebagai klasifikasi pengetahuan untuk keperluan menyusun buku di perpustakaan. Terbit pada tahun 1876 dengan nama A Classification and Subject Index for Cataloguing and Arranging the Books and Pamphlets of a Library. DDC merupakan klasifikasi berdasarkan disiplin, bukan hanya pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan subjek belaka. Pembagian kelas utama dan subklas berdasarkan disiplin akademis atau bidang kajian, bukannya berdasarkan subjek.

ISSN = International Standard Serial Number yaitu standar internasional penomoran baku untuk majalah / terbitan berseri ISBN = International Standard Book Number yaitu standar internasional penomoran baku untuk buku ISMN untuk music = (International Standard Music Number) Nomor standar internasional

INDOMARC = Indonesian Machine Readable Catalogue atau catalog terbacakan mesin terbitan Indonesia Interlibray loan = Kerjasama antar perpustakaan

Katalog = Daftar buku, peta, atau bahan lainnya, yang disusun menurut aturan tertentu; di dalam daftar itu dicatat, diperikan, dan diindeks bahan-bahan dalam suatu koleksi, satu perpustakaan, atau beberapa perpustakaan; OPAC = online public access catalogue, adalah sebuah catalog berbantuan computer dengan menggunakan aplikasi tertentu yang dapat menampilkan data catalog dalam bentuk digital. Pusat refeal = adalah suatu tempat yang menyediakan refeal (rujukan) untuk suatu bidang bagi ahli yang memerlukannya. Resource sharing Surogate Document = Kerjasama pemberian jasa informasi = Wakil dokumen

You might also like