You are on page 1of 2

Menghargai anak sebagai : Homo faber, sapiens et religiosus Tuhan menciptakan manusia dengan tiga kwalitas dasar ini

: setiap manusia memiliki kemampuan/capacity sebagai faber artinya tukang, artinya yang mempunyai daya cipta, daya kreasi. Maka tugas pembina/guru adalah membantu terus tumbuhnya daya dan kemampuan ini. Tiap manusia memiliki kemampuan dasar sebagai orang yang sapiens, yang sapere [bahasa Latin] berarti tahu, mengetahui, dalam arti bisa berkembang untuk tahu, mengetahui dan juga untuk mengungkapkan kemampuan pengetahuannya. Tugas katekis/guru membantu daya pengetahuan ini berkembang dan berfungsi. Anak-anak bukang nol, bukang hampa. Tiap manusia memiliki kemampuan dasar untuk ber-agama, ber-religi, ber-Tuhan, untuk mengalami, mencari dan merasakan Tuhan. Religiositas : ada kehausan akan yang ilahi, ada kebutuhan akan berserah, beriman, berTuhan. Tiap katekis/guru/pendidik jangan sampai lupa aspek ini. Jangan katakan anak-anak kafir atau tanpa perasaan... Mereka adalah amat religius dalam arti telah memiliki dasar dan potensi amat kuat. Maka, panggilan imamat, biara dan lain2, sangat tepat diperkenalkan sejak dini. Belajarlah pada sang Bapa-nya anak-anak. Karena anda adalah rekan kerjaNya maka Ia juga niscaya akan menjadi katekis agungmu, guru pribadimu yang takkan membiarkanmu. Jangan takut, Dia yang memanggil dan mengutus kamu, Dia juga menyertai dan memampukan kamu!

You might also like