Professional Documents
Culture Documents
ِ َولَ حَ ْولَ َولَ قُوّةَ إِلّ بِال،ِ تَ َوكّلْتُ َعلَى ال،ِبِسْمِ ال.
Bismillahi tawakaltu ‘alallahi laa haula walaa quwwata illa billah
“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan
selain dari Allah.” (H.R. Abu Daud, tirmidzy dan Nasai )
Catatan
Barangsiapa membaca doa ini ketika keluar rumah maka ia tidak akan diganggu syetan
dan terhindar dari bencana
،َ أَوْ أَظْلِم،ّ أَوْ أُزَل،ّ أَوْ أَ ِزل،ّ أَوْ ُأضَل،ّاَل ّلهُمّ إِّنيْ أَعُ ْوذُ بِكَ َأنْ َأضِل
ّجهَلَ َع َلي
ْ ُ أَوْ ي،َ أَوْ َأجْهَل،َأَوْ أُظْلَم.
Allahumma innii a’uudzubika an adlilla au udlalla, au azilla au uzalla, au azhlima au
uzhlama, au ajhala au yujhala ‘alayya
“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-
Mu dari menyesatkan atau disesatkan; dari menggelincirkan atau digelincirkan; dari
menganiaya atau dianiaya; dari membodoho atau saya dibodohi (orang lain) (H.R. Abu
Daud dan Tirmidzy)
http://orido.wordpress.com 1
Doa dan Adab
َلَا يَحِلّ لِا ْم َرأَةٍ تُ ْؤمِنُ بِال ّلهِ وَاْليَ ْومِ الْآ ِخرِ أَنْ تُسَا ِفرَ َسفَرًا َيكُونُ ثَلَاَثة
أَيّامٍ َفصَاعِدًا ِإلّا َو َم َعهَا َأبُوهَا أَ ِو اْبنُهَا أَوْ زَ ْو ُجهَا أَوْ أَخُوهَا أَوْ ذُو
ح َرمٍ ِمنْهَا
ْ َم
Diriwayatkan daripada Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
Haram bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat musafir, di
mana perjalanannya melebihi dari tiga hari melainkan bersama ayah, anak lelaki,
suami, saudara lelaki atau siapa sahaja mahramnya yang lain” (H.R. Bukhari-Muslim)
Links:
[sunnah-sunnah yang beRkaitan dengan keluaR masuk Rumah]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1369&bagian=0
Sunnah/adab keluar masuk rumah: [1]. Dzikir kepada Allah, [2]. Mengucapkan
Doa Masuk Rumah, [3]. Bersiwak, [4]. Mengucapkan Salam,
[dOa keluaR Rumah ke masjid]
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian4.htm
[menggantungkan doa-doa pada pintu dan selainnya]
http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatfatwa&id=922
Tidak berdosa meletakkan/menggantungkan doa-doa pada berbagai tempat
karena itu meng-ingatkan dan memudahkan bagi mereka untuk membacanya
[shalat dan adab musafir]
http://orido.wordpress.com 2
Doa dan Adab
http://www.pks-anz.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=824
Safar secara bahasa berarti: Melakukan perjalanan, lawan dari iqomah. Orangnya
dinamakan musafir lawan dari muqim. Sedangkan secara istilah, safar adalah:
Seseorang keluar dari daerahnya dengan maksud ke tempat lain yang ditempuh
dalam jarak tertentu.
[adab mendiami rumah baru]
http://eramuslim.com/konsultasi/arc/4525f90c.htm
Tidak ada tuntunan khusus dari Rasul tentang menempati rumah baru, tetapi
tidak ada bukan berarti pula tanpa adab.
-perbanyakamalmenujusurga-
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1369&bagian=0
"Artinya : Apabila seorang memasuki rumahnya kemudian dzikir kepada Allah ketika
akan masuk dan ketika akan makan maka syaitan berkata : “Aku tidak akan
bermalam di tempat kalian dan tidak akan makan malamâ€[HR. Muslim no. 2018]
http://orido.wordpress.com 3
Doa dan Adab
"Artinya : Ya, Allah sesungguhnya aku memohon kepada Mu kebaikan ketika masuk dan
kebaikan ketika keluar. Dengan menyebut nama Allah kami masuk dan kami keluar. Dan
hanya kepada Rabb kami, kami bertawakal"
Kemudian dia memberi salam kepada keluarganya (di rumah)" [HR Abu Dawud] [1]
Sehingga, ia merasa hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika masuk
dan keluar rumah. Dengan demikian, terjadilah hubungan yang terus menerus antara
hamba dengan Allah.
[3]. Bersiwak
"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila masuk ke rumahnya beliau
memulai dengan bersiwak" [HR. Muslim no. 253]
"Artinya : Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam)
kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi
baik. [An-Nuur: 61]
Maka jika seseorang hendak memasuki rumahnya setiap kali selesai mengerjakan
shalat fardhu di masjid kemudian menjalankan sunnah-sunnah tersebut maka jumlah
total keseluruhan sunnah tersebut dalam sehari semalam berjumlah 20 sunnah.
Sedangkan ketika keluar dari rumah maka merupakan sunnah untuk mengucapkan :
http://orido.wordpress.com 4
Doa dan Adab
“Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya
dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah"
Dikatakan ketika itu : “Engkau telah dicukupi, dipelihara, diberi petunjuk dan
kemudian syaitanpun menjauhimu†[HR. Abu Dawud no. 5095, At-Tirmidzi no. 3426]
Seorang muslim dalam kesehariannya berulang kali keluar dari rumahnya, seperti
keluar untuk sholat di masjid, keluar untuk kerja, memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Maka setiap keluar rumah hendaklah mengikuti sunnah ini maka akan mendapatkan
kebaikan yang sangat agung dan pahala yang besar.
[1]. Seorang hamba akan mendapatkan kecukupan dari apa-apa yang membuat
cemas/kuatir dari urusan dunia dan akhiratnya.
[2]. Seorang hamba akan mendapatkan perlindungan dari setiap kejahatan dan apa-
apa yang dibenci baik berasal dari jin maupun manusia
[3]. Seorang hamba akan mendapatkan hidayah. Dan hidayah itu lawan dari kesesatan.
Maka semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu di seluruh aktivitasmu baik yang
sifatnya keagamaan maupun keduniawian.
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih
Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan,
Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1] HR Abu Daud no, 5096. Hadits ini Dhaif. Al-Hafidz Al-Mundziri berkata : "Di dalam
sanadnya terdapat Muhammad bin Ismail bin Iyasy, terdapat perbincangan tentang dia
dan ayahnya. –ed
http://orido.wordpress.com 5
Doa dan Adab
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian4.htm
Artinya : Dengan nama Allah, aku beriman kepada Allah, aku berserah kepada Allah,
tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah. Ya Allah! Aku berlindung
kepadaMu jangan sampai sesat atau disesatkan, terpisung atau dipisungkan,
menganiaya atau dianiayai, menjadi bodoh atau dibodohkan. Ya Allah! dengan berkat
orang-orang yang berdoa kepadaMu dan dengan berkat orang-orang yang cenderung
beribadat kepadaMu, perjalananku ini adalah kepadaMu, maka sesungguhnya aku
tidak keluar kerana kejahatan, kesombongan, menunjuk-nunjuk, atau mencari
kemasyhuran, tetapi aku keluar kerana mengelakkan kemurkaanMu dan mencari
keredhaanMu. Aku bermohon supaya Engkau menyelamatkanku daripada api neraka,
dan memasukkanku ke dalam syurga.
http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatfatwa&id=922
Artikel Fatwa :
Menggantungkan Doa-doa Pada Pintu dan Selainnya
Senin, 24 Januari 05
http://orido.wordpress.com 6
Doa dan Adab
Pertanyaan:
Kami melihat sebagian orang yang meletakkan lembaran-lembaran pada mobil-mobil
mereka dan pada pintu-pintu mereka, seperti doa keluar rumah, doa duduk, yaitu doa-
doa yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam ; lalu apakah itu
dibenarkan?
Jawaban:
Saya tidak melihat bahwa hal itu dilarang, karena itu meng-ingatkan manusia. Banyak
dari mereka yang tidak hafal doa-doa ini. Jika ditulis di depan mereka, maka mudah
bagi mereka untuk membacanya. Tidak berdosa mengenai hal ini, misalnya seseorang
menulis di majelisnya Doa kaffaratul Majlis, untuk mengingatkan orang-orang yang
duduk apabila berdiri supaya berdoa kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan doa
tersebut. Demikian pula halnya dengan stiker kecil yang ditempelkan di depan
pengendara di dalam mobil berupa doa naik kendaraan dan bepergian. Jadi, ini tidak
mengapa.
http://www.pks-anz.org/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=824
Jadi seseorang disebut musafir jika memenuhi tiga syarat, yaitu: Niat, keluar dari
http://orido.wordpress.com 7
Doa dan Adab
daerahnya dan memenuhi jarak tertentu. Jika seseorang keluar dari daerahnya tetapi
tidak berniat safar maka tidak dianggap musafir. Begitu juga sebaliknya jika seorang
berniat musafir tetapi tidak keluar dari daerahnya maka tidak dianggap musafir. Begitu
juga jarak yang ditempuh menentukan apakah seseorang dianggap musafir atau belum,
karena kata safar biasanya digunakan untuk perjalanan jauh.
SHALAT QASHAR
Mengqashar shalat adalah mengurangi shalat yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat, yaitu
pada shalat zhuhur, Ashar dan ‘Isya.
Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa
kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir.
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS an-
Nisaa’ 101)
Dari ‘Aisyah ra berkata : “Awal diwajibkan shalat adalah dua rakaat, kemudian
ditetapkan bagi shalat safar dan disempurnakan ( 4 rakaat) bagi shalat hadhar
(tidak safar).” (Muttafaqun ‘alaihi)
Dari ‘Aisyah ra berkata: “Diwajibkan shalat 2 rakaat kemudian Nabi hijrah, maka
diwajibkan 4 rakaat dan dibiarkan shalat safar seperti semula (2 rakaat).” (HR
http://orido.wordpress.com 8
Doa dan Adab
Bukhari)
Jarak Qashar
Seorang musafir dapat mengambil rukhsoh shalat dengan mengqashar dan menjama’
jika telah memenuhi jarak tertentu. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Dari Yahya bin Yazid al-Hana?i berkata, saya bertanya pada Anas bin Malik
tentang jarak shalat Qashar. Anas menjawab: “Adalah Rasulullah SAW jika keluar
menempuh jarak 3 mil atau 3 farsakh beliau shalat dua rakaat.” (HR Muslim)
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai penduduk
Mekkah janganlah kalian mengqashar shalat kurang dari 4 burd dari Mekah ke
Asfaan.” (HR at-Tabrani, ad-Daruqutni, hadits mauquf)
Dari Ibnu Syaibah dari arah yang lain berkata: “Qashar shalat dalam jarak
perjalanan sehari semalam.”
Adalah Ibnu Umar ra dan Ibnu Abbas ra mengqashar shalat dan buka puasa pada
perjalanan menempuh jarak 4 burd yaitu 16 farsakh.
Ibnu Abbas menjelaskan jarak minimal dibolehkannya qashar shalat yaitu 4 burd atau
16 farsakh. 1 farsakh = 5541 meter sehingga 16 Farsakh = 88,656 km (maksudnya: 88
km + 656 meter; agar tidak mixed dengan tanda baca standar Australia, pen.). Dan
begitulah yang dilaksanakan sahabat seperti Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Sedangkan
hadits Ibnu Syaibah menunjukkan bahwa qashar shalat adalah perjalanan sehari
semalam. Dan ini adalah perjalanan kaki normal atau perjalanan unta normal. Dan
setelah diukur ternyata jaraknya adalah sekitar 4 burd atau 16 farsakh atau 88,656
km. Dan pendapat inilah yang diyakini mayoritas ulama seperti imam Malik, imam asy-
Syafi’i dan imam Ahmad serta pengikut ketiga imam tadi.
http://orido.wordpress.com 9
Doa dan Adab
Artinya: Dari Muadz bin Jabal: “Bahwa Rasulullah SAW pada saat perang Tabuk,
jika matahari telah condong dan belum berangkat maka menjama’ shalat
antara Dzuhur dan Asar. Dan jika sudah dalam perjalanan sebelum matahari
condong, maka mengakhirkan shalat dzuhur sampai berhenti untuk shalat
Asar. Dan pada waktu shalat Maghrib sama juga, jika matahari telah
http://orido.wordpress.com 10
Doa dan Adab
Shalat jama’ terdiri dari dua macam, yaitu jama’ taqdim dan jama’ ta’khir. Jama’
taqdim adalah menggabungkan shalat antara shalat Zhuhur dan Asar yang dilakukan
pada waktu Zhuhur dan shalat Maghrib dan ‘Isya yang dilakukan pada waktu
Maghrib. Sedangkan jama’ ta’khir adalah menggabungkan shalat antara shalat
Zhuhur dan Asar yang dilakukan pada waktu Asar dan shalat Maghrib dan ‘Isya yang
dilakukan pada waktu ‘Isya.
Shalat Jama’ah bagi Musafir yang Melakukan Qashar dan Jama’ Shalat
Seorang musafir yang melakukan qashar dan jama’ shalat, maka shalat jama’ah
yang dilakukan sbb:
MENGHADAP KIBLAT
Menghadap kiblat merupakan syarat sahnya shalat, baik dalam keadaan muqim
maupun musafir sebagaimana firman Allah:
Maka jika seorang musafir berada dalam kendaraan; baik itu mobil, kereta api,
kapal laut atau pesawat udara dan mampu menghadap kiblat, maka ia harus
menghadap kiblat. Sedangkan bagi musafir yang naik kendaraan sedang ia tidak
http://orido.wordpress.com 11
Doa dan Adab
tahu arah kiblat atau tidak mampu menghadap kiblat, maka ia harus shalat
menghadap arah mana saja yang ia yakini dan shalat sesuai kondisi di kendaraan.
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu
menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-
Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah 115)
ADAB SAFAR
Apabila seorang muslim hendak melakukan safar maka hendaknya memperhatikan
adab-adab safar sbb:
1. Jika terdiri dari dua orang atau lebih, maka harus diangkat seorang ketua
rombongan.
2. Sebelum berangkat dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rakaat.
3. Berdo’a kepada Allah memohon keselamatan dirinya, keluarga yang ditinggal
dan kaum muslimin, seperti:
Artinya: ”Ya Allah, kepada-Mu aku memohon dan bertawakkal, ya Allah mudahkan
urusan kami, gampangkan kesusahan safarku, berilah rizki padaku berupa
kebaikan yang lebih banyak dari yang aku minta, jauhkan dariku segala
http://orido.wordpress.com 12
Doa dan Adab
"Saya titipkan pada Allah dinmu, amanatmu dan akhir amalmu”.” (HR Abu
Dawud)
Di riwayatkan oleh at-Tirmidzi, datang seseorang kepada Nabi saw. dan berkata:
“Wahai Rasulullah saw. saya akan bepergian maka bekalilah saya.” Rasulullah saw.
bersabda: “Semoga Allah membekali engkau dengan taqwa.” “Tambahlah”,
“Semoga Allah mengampuni dosamu.” “Tambahlah”, “Semoga Allah
memudahkanmu dimana saja engkau berada.”
5. Saat dalam perjalanan harus menggunakan waktunya pada sesuatu yang baik dan
bermanfaat, seperti; memperbanyak dzikir dan do’a, baca al-Quran, membaca
buku, tafakur alam, mendengarkan nasyid (lagu-lagu Islami) dll.
DO’A SAFAR
Do’a Keluar Rumah:
http://orido.wordpress.com 13
Doa dan Adab
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan
kekuatan kecuali dari Allah.”
Jika akan pulang maka baca do’a serupa dan ditambah: (artinya) “Kami kembali,
bertaubat, beribadah dan memuji kepada Allah.”
Ketika Kendaraan yang dinaiki adalah kapal laut, maka membaca do’a:
http://eramuslim.com/konsultasi/arc/4525f90c.htm
http://orido.wordpress.com 14
Doa dan Adab
Jawaban
Assalaamu'laikum wr wb
Bapak Rochman yang sedang berbahagia karena akan menempati rumah baru,
Sungguh nikmat yang tiada tara bisa memiliki rumah. Baru lagi. Karena masih banyak
saudara-saudara kita yang belum dapat merasakannya. Himpitan ekonomi dan
sempitnya lapangan kerja adalah faktor terbesar. Maka bersyukurlah atas nikmat Allah
ini. Semoga menjadi barokah.
Sejauh pengetahuan saya, tidak ada tuntunan khusus dari Rasul tentang menempati
rumah baru. Tidak ada bukan berarti pula tanpa adab. Karena dalam beberapa hal
Islam mengatur hal ini, memang tidak terkait langsung dengan rumah baru. Yang paling
sering dilakukan biasanya adalah 'Selamatan' atau 'Tasyakuran'. Budaya inilah yang
kemudian menjadi semacam standar baku.
Namun perlu digarisbawahi, karena ia sebatas budaya maka jangan sampai terkesan
wajib dan justru memberatkan. Karena acara selamatan pasti ada biaya keluar. Di sisi
lain jangan sampai pula acara ini menjadi ajang pamer. Ingin beradab Islami malah
kepleset jadi takabbur. Untuk itu yang tengah-tengah saja.
Maka jika tak harus dengan acara syukuran yang identik dengan makan-makan, ia juga
dapat berupa berkunjung ke tetangga untuk saling kenal. Terutama mungkin ke Pak RT
dan Pak RW setempat. Atau ke Ketua Masjid dan sesepuh lingkungan.
1. Mankaana yu'minu billahi wal yaumil aakhir fal yukrim jarrohu. Rasul berpesan:
barang siapa yang berimankepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan
tetangganya. Ini adab berlingkungan. Bisa dengan mengundang tetangga datang ke
rumah untuk acara pengajian menempati rumah baru atau kita yang berkunjung jika
dana terbatas.
http://orido.wordpress.com 15
Doa dan Adab
3. Jangan ada acara yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Seperti ritual yang
mengandung kemusyrikan. Pesta berlebihan apalagi ada khamr di dalamnya. Bacalah
Al-Qur'an di dalamnya. Walaupun tidak harus surat yaasin. Demikian juga dzikir-dzikir
yang mengagungkan Allah. Dan ditutup dengan doa.
Selebihnya, lakukan tata cara atau tuntunan sebagaimana adab seorang muslim dalam
rumah. Masuk dan keluar memberikan salam. Masuk kamar mandi baca 'Allahumma
inni a'udzu bika minal khubutsi wal khobaits'. Makan dan minum baca basmalah.
Menghidupkan rumah dengan tilawatil qur'an dan sholat sunnah bagi pria. Karena
wajibnya di Masjid. Keluar rumah hendak bepergian baca 'Bismillaahi tawakkaltu
'alallaahi la haula wala quwwata illa billah'.
Dengan ini, acara selamatan rumah baru kita jauh lebih bermakna. Karena ibarat
membangun masjid, jangan semangat di awalnya saja. Setelah masjidnya jadi kosong
dari jama'ah.
Demikian Pak Rochman. Semoga Ramadhan yang berkah ini membawa kesan dan pesan
terseniri bagi bapak sekeluarga. Karena menempati rumah baru dalam keadaan
berpuasa.
http://orido.wordpress.com 16