Professional Documents
Culture Documents
Hasil Pembelajaran
Mahasiswa mampu menerapkan model matematik, heuristik
dan teknik statistik untuk menganalisis dan merancang suatu sistem perencanaan dan pengendalian produksi
Prasyarat
TI2232 Statistika Industri TI2231 Penelitian Operasional I
Penilaian
Ujian I : 25% Ujian II: 25% UAS : 25% Tugas : 15% Quiz : 10% Topik 1 s.d. 5 Topik 6 s.d. 7 Topik 8 s.d. 15
Referensi
Sipper & Bulfin Jr., Production Planning, Control,
and Integrations, McGraw Hill, 1997 Bedworth D.D., Bailey J.E., Integrated Production Control System, John Wiley & Sons, 1987. Fogarthy D.W., Blackstone J.H., Hoffmann T.R., Production and Inventory Management, South Western Pub. Co, 1991 Schonberger, R. J., Japanese Manufacturing Techniques, Macmillan, 1982 Oden H.W., Langewater G.A., Lucier RA., Handbook of Material and Capacity Requirement Planning, McGraw Hill, 1991
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
Pengantar sistem produksi Peramalan dan pengelolaan demand Penyusunan rencanan agregat dan jadwal produksi induk Teknik-teknik peramalan
K, R
K, X
K, R
Rough cut capacity planning, Capacity requirement planning, Overlapping splitting dan re-scheduling Penjadwalann n job 1 mesin, Penjadwalan n job m mesin (flow shop dan job shop) Perancangan lintas produksi Penjadwalan tenaga kerja -
Penjadwalan produksi
K, X
Just in Time
10
Theory of Constraint
11
12
13 14
15 16
Definisi manufacturing
CIRP (International Conference on Production
Engineering), 1983:
A Series of interrelated activities and operations involving the design, materials selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and marketing of products of the manufacturing industries.
10
11
Siklus Manufaktur
Riset Pasar Perancangan Produk Perancangan Process
Pengendalian Persediaan
Perencanaan Produksi
Konsumen
Penyimpanan Pengiriman
Proses Pembuatan
Penerimaan
Pengendalian Kualitas
Pengendalian Produksi
Pengendalian Proses
Pengendalian Peralatan
Pemasok
12
Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur adalah sistem yang
melakukan proses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
13
Sistem Produksi
Sistem produksi adalah sistem yang melakukan
proses transformasi atau konversi bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan desain produk yang telah ditetapkan Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai sehingga produk jadi mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada nilai bahan mentah
14
Sistem Produksi
Input
Transformation process
Output
Bahan
Mesin
Tenaga kerja Dana Manajemen
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
15
16
SISTEM MANUFAKTUR
Studi Pasar
Aktivitas Produksi
Penjaminan Kualitas
17
18
Kegiatan PPC
Peramalan kuantitas permintaan Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis,
jumlah dan waktu Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah dan waktu Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas Penjadwalan produksi dan tenaga kerja Penjaminan kualitas Monitoring aktivitas produksi Pengendalian produksi Pelaporan dan pendataan
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
19
Jenis respon:
Jenis sistem:
FS=flow shop; BP=batch production; JS=job shop
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
20
Sistem MRPII (Manufacturing Resources Planning) Sistem JIT (Just in Time) Sistem OPT (Optimized Production Technology)/TOC
(Theory of Constraints) Project-based Production System Sistem Enterprise Resources Planning (ERP) Sistem PPP untuk MTO production systems
21
Tahapan PPC
Strategic planning
Peramalan Perencanaan Agregat
Capacity Planning Rough Cut Capacity Planning (RCCP) Capacity Requirement Planning (CRP)
Perencanaan Material
Jadwal Produksi
Penjadwalan Ulang
22
Hirarki Perencanaan
Issues Perencanaan Strategis:
Penentuan produk yang akan dibuat Perancangan Sistem Manufaktur
Strategic planning
Tactical planning
Execution planning
23
Top management:
Vision Strategic planning Control
Execution
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
24
Hirarki produk
Type: kelompok beberapa product families Product family: kelompok beberapa items Item: produk akhir individual yang dibeli
(digunakan) oleh konsumen Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT)
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
25
Hirarki Produk
Type
Tipe 1 Tipe 2
Tipe n1
Product family
Famili 21
Famili 22
Famili 2n2
Item
Produk
Subassembly Component
Subrakit
Subrakit
Komponen
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
26
pengelompokan beberapa jenis item menjadi product family Proses disagregasi (disaggregation) adalah proses derivasi product family menjadi item
27
28
29
30
Peramalan
Peramalan adalah seni dan ilmu untuk
memprediksi masa depan. Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalan merupakan basis bagi seluruh tahapan pada perencanaan produksi Proses peramalan dilakukan pada level agregat (part family); bila data yang dimiliki adalah data item, maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting error, forecast error, data dan hasil ramalan
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
31
production plans Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi. Target produksi ditentukan oleh top level business plan yang memperhatikan kapasitas & kapabilitas perusahaan Peran AP adalah sebagai interface antara perusahaan/sistem manufaktur dan pasar produknya. Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family) dengan unit agregat Melibatkan pemilihan srategi manufaktur
32
Wholesaler
Aggregate Planning
Retailer Factory
End consumer
33
Factory
Market
34
35
terhadap kuantitas famili pada data masa lalu (semua dalam unit agregat) Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas item masing-masing dari Rencana Agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga dihasilkan MPS dalam satuan individu item
36
Contoh
Data item (unit) Perioda 1 2 Produk A 200 220 Produk B 600 650 Produk C 50 55 Data Agregat (Rp. 1000) Perioda 1 2 Produk A 600 660 Produk B 1200 1300 Produk C 250 275 Family X 2050 2235 3 240 700 60 4 230 690 58 5 250 720 60 6 260 770 60 Harga per unit Rp. 3000 Rp. 2000 Rp. 5000
6 Total Persentase 780 4200 29,6% 1540 8260 58,3% 300 1715 12,1% 2620 14.175 100,0%
37
Peramalan
t 1 2 3 4 5 6 21
At tAt 2050 2050 1 2235 4470 4 2420 7260 9 2360 9440 16 2490 12450 25 2620 15720 36 14175 51390 91
t2
A b t
t 1 t t 1
n
n tAt At t
t 1 i 1 t 1 n n n
n t 2 ( t ) 2
t 1 t 1
b = 101,6 a = 2006,9
Ft = 2006,9 + 101,6 t
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
38
Bila dalam penentuan rencana agregat (aggregate plan) diasumsikan menggunakan strategi chase, maka nilai rencana agregat akan sama dengan nilai ramalan
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
39
Dengan demikian nilai rencana agregat pada perioda ke 7 adalah: Rp. 2.718.100 Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan untuk memperoleh MPS, yaitu: Produk A = 0,296 x Rp. 2.718.100 = Rp. 804.557,6 Produk B = 0,583 x Rp. 2.718.100 = Rp. 1.584.652,3 Produk C = 0,121 x Rp. 2.718.100 = Rp. 328.890,1
MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini menggunakan harga jual per unit masing-masing produk
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
40
Produk
A B C
Nilai Penjualan
Rp. 804.557,6 Rp. 1.584.652,3 Rp. 328.890,1
Harga jual
Rp. 3000 Rp. 2000 Rp. 5000
269 793 66
MPS pada perioda ke 7: Produk A: 269 unit Produk B: 793 unit Produk C: 66 unit
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
41
Perencanaan material
Perencanaan material adalah penentuan jumlah material
yang diperlukan untuk memenuhi MPS dan saat pemenuhan material tersebut Pendekatan dalam perencanaan material: independentdemand dan dependent demand. Independent demand mengasumsikan bahwa produkproduk (atau komponen) tidak saling bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk masing-masing produk dilakukan secara independen Biasanya pendekatan independent demand ini dilakukan untuk produk-produk jadi (finished product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling bergantungan
42
Perencanaan material
Teknik dalam independent demand ini antara lain
Economic Order Quantity (EOQ) Dependent demand melakukan perencanaan material untuk produk-produk (komponenkomponen) secara bergantungan. Artinya, jumlah dan saat material dibutuhkan untuk suatu produk/komponen tergantung kepada jumlah dan saat material yang dibutuhkan untuk produk/komponen yang lain Ketergantungan antar produk/komponen digambarkan dalam bill of material atau product structure
TI3122-Perencanaan dan Pengendalian Produksi - Minggu 1
43
Produk X
Level-0
Subassy 1
Subassy 2
Subassy...
Level-1
SSA2...
SSA21 SSA22
Level-2
SSA22... SSA22...
Level-3
Level-
44
Perencanaan material
Dependensi: Vertical dependency dan horizontal
dependency Vertical dependency menunjukkan hubungan parent-children atau exploding Horizontal dependency menunjukkan hubungan saat selesai pemrosesan children untuk suatu parent tertentu atau time phasing Teknik dalam dependent demand adalah material requirements planning (MRP)
45
46
47
48