You are on page 1of 26

STRES, ADAPTASI & KOPING

OLEH KELOMPOK V PROGSUS B4 :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. I KOMANG ADI NURJAYANA I. A. Anom Ari lestari KETUT DARSANA KADEK SANJAYA I WAYAN PARMITA Ni Wayan Reniti DEWA SUTARKA NGURAH WARDANA (11.322.1343) (11.322.1345) (11.322.1348) (11.322.1349) (11.322.1358) (11.322.1360) (11.322.1372) (11.322.1375)

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI TAHUN 2011

Pengertian STRES
Selye (dalam Dadang Hawari, 2001) mendefinisikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Maramis (2009) stres merupakan segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita.

Penyebab stres
a. Faktor Internal Keturunan (Hereditary): baru merupkan hipotesis Kepribadian (Personality Trait)II : Tipe A dinilai lebih rentan dari pada tipe B, terutama dalam kaitannya dengan penyakit dan stres. Sistem Kepercayaan (Belief System) Pengalaman Masa Lalu (Past Experience)

b. Faktor Eksternal Faktor Lingkungan (Evironmental Factor) adalah suasana yang sepi, kondisi berantakan, cahaya, ruangan gelap dan ketinggian. Faktor Sosial (Social Factor) : hubungan keluarga, hubungan pekerjaan, hubungan dengan orang banyak, dan hubungan dengan orang yang bermasalah. Faktor Lembaga (Institutional Factor): menjadi pengurus organisasi Peristiwa Besar (Major Life Events) :menikah, pindah rumah, mempunyai anak atau keluarga, dan tidak ada pekerjaan. Gangguan Sehari hari : lalu lintas, salah menaruh barang penting, mengantri, kerusakan barang.

3. Jenis Stres
a. b. c. d. e. f. g.
Menurut Sri Kusmiati dan Desminarti (dalam Sunaryo, 2004) dapat digolongkan sebagai berikut: Stress fisik Stress kimiawi Stress mikrobiologis Stress fisiologis Stress proses tumbuh kembang Stress psikologis atau emosional Pengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran

Respon Fisiologi Terhadap Stress


Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stress : a. Local Adaptation Syndrom (LAS) Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek. Karakteristik dari LAS :
respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system respon bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya. respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus. respon bersifat restorative.

Respon LAS ini banyak kita temui dalam kehidupan kita sehari hari seperti : a. Respon inflamasi b. Respon refleks nyeri

b. General Adaptation Syndrom (GAS)


1) Fase Alarm ( Waspada) 2) Fase Resistance (Melawan) 3) Fase Exhaustion (Kelelahan)

KONSEP ADAPTASI
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stres. Ada banyak bentuk adaptasi. Adaptasi fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian mungkin terjadi proses yang serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya.

a. Adaptasi fisiologis
Indikator fisiologis dari stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Indikator fisiologis stress : Kenaikan tekanan darah Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung. Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin Postur tubuh yang tidak tegap Keletihan Sakit kepala Gangguan lambung Suara yang bernada tinggi Mual,muntah dan diare. Perubahan nafsu makan Perubahan berat badan Perubahan frekwensi berkemih Dilatasi pupil Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur

Adaptasi psikologis
Indikator emosional / psikologi dan perilaku stress : Ansietas Depresi Kepenatan Peningkatan penggunaan bahan kimia Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas. Kelelahan mental Perasaan tidak adekuat Kehilangan harga diri Peningkatan kepekaan Kehilangan motivasi.

KOPING
Menurut Lazarus (1985), koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntutan internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber individu. Sedangkan menurut Keliat (1999), Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam Ada tiga macam mekanisme koping, antara lain : Mekanisme jangka pendek Mekanisme jangka panjang Mekanisme pertahanan ego

a. Mekanisme Jangka Pendek


Aktifitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas, misalnya main musik, bekerja keras, menonton televise Akltifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya ikut dalam aktifitas social, keagamaan Aktifitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri, misalnya olah raga yang kompetitif, pencapaian akademik / belajar giat. Aktifitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu, misalnya penyalahgunaan obat.

b. Mekanisme Jangka Panjang


Penutupan identitas yaitu adapsi identitas pada orang yang menurut klien penting, tanpa memperhatikan kondisi dirinya. Identitas negatif yaitu klien beranggapan bahwa identifikasi yang tidak wajar akan diterima masyarakat.

c. Mekanisme Pertahanan Ego


Mekanisme pertahanan ego sering disebut sebagai mekanisme pertahanan mental. Macam-macam mekanisme pertahanan ego antara lain : Kompensasi, Penyangkalan (denial), Pemindahan (displacement), Disosiasi, Identifikasi (identification), Intelektualisasi (intelectualization), Introjeksi (Introjection), Isolasi, Proyeksi, Rasionalisasi, Regresi, Sublimasi, Supresi, Represi

PROSES KEPERAWATAN STRESS & ADAPTASI


1. PENGKAJIAN
INDIKATOR FISIOLOGIS KENAIKAN TD PENINGKATAN KETEGANGAN OTOT LEHER, BAHU, PUNGGUNG PENINGKATAN DENYUT NADI & RR TELAPAK TANGAN BERKERINGAT TANGAN DAN KAKI DINGIN POSTUR TBH TDK TEGAP KELETIHAN, SAKIT KEPALA, GANGGUAN LAMBUNG, SUARA BERNADA TINGGI, MUAL, MUNTAH, SIARE PERUBAHAN NAFSU MAKAN, PERUBAHAN BB GELISAH, SULIT TIDUR, SERING TERBANGUN SAAT TIDUR DILATASI PUPIL

PENGKAJIAN,(CONT..)
TAHAP PERKEMBANGAN PENYAKIT AKIBAT STRESS
TAHAP I : SITUASI STRESS RINGAN
STRESSOR YG DIHADAPI SESEORANG SEC TERATUR SEPERTI KEMACETAN LALU LINTAS, KRITIKAN DR ATASAN BERLANGSUNG BEBERAP MENIT ATAU JAM

TAHAP II : SITUASI STRESS SEDANG


BERLANGSUNG DR BEBERAP JAM-HARI MIS PERSELISIHAN DENGAN REKAN KERJA, ANAK SAKIT

TAHAP III: SITUASI STRESS BERAT


BERLANGSUNG BEBERAP MINGGU TAHUN MIS PERSELISIHAN PERKAWINAN TERU SMENERUS, KESULITAN FINANSIAL BERKEPANJANGAN, PENYK FISIK JANGKA PENJANG,

TAHAP IV : TANDA KLINIS PERTAMA TAHAP V : GEJALA TAHAP VI : PENY/ KETIDAKMAMPUAN bahkan KEMATIAN

PENGKAJIAN (CONT)
INDIKATOR PERKEMBANGAN
STRESS BERKEPANJANGAN MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS PERKEMBANGAN BAYI
TDK ADA PANUTAN ORTU/ ORTU TDK BERHASIL MEMBERIKAN KEAMANAN UNTUK PENGEMBANGAN RASA PERCAYA DIRI STRESOR RASA TDK PERCAYA DIRI KRONIS, MENARIK DIRI, GGN HUB INTERPERSONAL ORTU MENGHAMBAT RASA OTONOMI ANA SGT TERGANTUNG PD ORLA, PERILAKU INAKTIF PASIF.

ANAK USIA SEKOLAH


STRES KETIDAKMAMPUAN MENGEMBANGKAN HUBUNGAN BERTEMAN

CONT
REMAJA
REMAJA BIASNYA MULAI MENGEMBANGKAN IDENTITAS DIRI YG KUAT REMAJA TANPA DUKUNGAN SOSIAL PENINGKATAN MASALAH SPIKOSOSIAL KONFLIK YG BERKEPANJANGAN KETIDATEGASAN, KEBINGUNGAN, PEMBERONTAKAN, DEPRESI, ANSIETAS

DEWASA MUDA
TRANSISI MASA REMAJA KE TANGGUNG JAWAB ORANG DEWASA STRESSOR MENCAKUP KONFLIK ANTARA HARAPAN DAN REALITAS

USIA SETENGAH BAYA


TERLIBAT DLM MEMBANGUN KELUARGA, MENCIPTAAN KARIER YG STABIL, MERAWAT ORTU MEREKA. DISEBUT SBGI GENERASI TUMPANG TINDIH (SANDWICH GENERATION)

USIA LANSIA
ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN KELUARGA (KEMATIAN PASANGAN) MENYESUAIKAN DIRI THDP PERUBAHAN FISIK DAN FUNGSI FISIOLOGIS

INDIKATOR PERILAKU EMOSIONAL


ANSIETAS, DEPRESI, KEPENATAN, PENINGKATAN PENGG BHAN KIMIA PERUBAHAN KEBISAAN MAKAN, TIDUR, POLA AKTIFITAS KELELAHAN MENTAL, PERASAAN TDK BERDAYA, KEHIL MOTIVASI, PENURUNAN UALITAS PRODUKTIFITAS KINERJA KECENDERUNGAN MEMBUAT KESALAHAN MUDAH LUPA, PIKIRAN BUNTU KEHILANGAN PERHATIAN THDP HAL HAL RINCI KETIDAKMAMPUAN BERKONSENTRASI PD TGS LETARGI, KEHILANGAN MINAT RENTAN THDP KECELAKAN

PENGKAJIAN (CONT)

PENGKAJIAN (CONT)

INDIKATOR INTELEKTUAL
KEMAMPUAN MENDAPATKAN PENGETAHUAN/ KETRAMPILAN BARU TERGANGGU PENILAIAN KOGNITIF INDIVIDU TIDAK AKURAT KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SEC EFEKTIF MENURUN

PENINGKATAN KETERGANTUNGAN PD ORLA

PENGKAJIAN (CONT..)

INDIKATOR SOSIAL INDIKATOR SPIRITUAL


STRESS YG BERAT KEMARAHAN PD TUHAN, MEMNDANG STRESSOR SBGI SUATU HUKUMAN PENYAKIT AKUT, KEMATIAN ORANG YG BERARTI DEPRESI

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANSIETAS B/D PERUBAHAN STATUS KESEHATAN, KRISIS SITUASI/ MATURASI PERUBAHNA PERUMBUHAN & PERKEMBANGAN B/D PERPISAHAN ORANG TERDEKAT, KRISIS SITUASI (KEHAMILAN YG TDK DIRENCANAKAN) KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF B/D METODE KOPING YG TDK ADEKUAT, STRESS YG BERKEPANJANGAN GANGGUAN POLA TDR B/D KRISIS MATURASI ATAU SITUASI

3. PERENCANAAN
MENGURANGI SITUASI YG MENEGANGKAN
STRUKTUR PENATALKSANAAN WAKTU MODIFIKAOS LINGKUNGAN

MENGURANGI RESPON FISIOOGIS TERHADAP STRESS


OLAH RAGA TERATUR HUMOR NUTRISI DAN DIET ISTIRAHAT TEKNIK RELAKSASI SPIRITUAL

PERBAIKAN RESPON PERILAKU& EMOSIONAL THDP STRES


SISTEM PENDUKUNG INTERVENSI KRISIS MENINGKATAN HARGA DIRI

d. PELAKSANAAN Intervensi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. e. EVALUASI Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subyektif dan obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau belum, evaluasi membandingkan keadaan yang ada pada pasien dengan kriteria hasil pada perencanaan. Evaluasi menggunakan system SOAP (Subjektif, objektif, analisis, planning).

THANKS

You might also like