You are on page 1of 8

PACARAN

Oleh: Dyah Ayu Yuki Kazami (08) M. Fitri Hidayataullah (12) M. Mukti Abadi (13) Siska Fitriana Wayu W. N. (23) Wisnu Adi Pratama (26)

XE

Definisi

Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan. Hubungan yang dijalani ketika seorang pria dan seorang wanita saling menyukai satu sama lain dan ingin menjajaki kemungkinan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi

Latar Belakang

Pacaran ini biasanya mulai muncul pada masa awal pubertas. Perubahan hormon dan fisik bikin kita mulai tertarik pada lawan jenis. Proses sayangsayangan dua manusia lawan jenis itu merupakan proses mengenal dan memahami lawan jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis sebagai persiapan sebelum menikah untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan dan permasalahan pada saat sudah menikah. Masingmasing berusaha mengenal kebiasaan, karakter atau sifat, serta reaksi- reaksi terhadap berbagai masalah maupun peristiwa.

Dampak
1. Prestasi Sekolah

Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka. Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain). Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku).

2. Pergaulan Sosial

3. Mengisi Waktu Luang

Bisa tambah bervariatis atau justra malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-

4. Keterkaitan Pacaran dengan Seks

Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan.
Hubungan dengan pacar tentu tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasinya. Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar. (wasting time) Hubungan emosional (saling mengasihi/menyayangi) yang terbentuk dalam pacaran bisa menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini di kadar tertentu bisa membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif

5. Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres

6. Kebebasan Pribadi Berkurang

7. Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung

Solusi
a. Mensosialisasikan gaya pacaran sehat Gaya pacaran sehat mengambil konsep yang positif, dimana remaja akan sehat fisik, tidak meruasak diri sendiri dan orang lain. b. Memberikan informasi yang cukup mengenai seks. Pendidikan seks adalah suatu hal yang penting agar remaja sejak dini mengetahui tentang pendidikan seks. c. Menggunakan aspek agama. Dalam hal ini remaja harus mempertimbangkan aspek agama, yang melarang tindakan seksualitas diluar nikah. d. Menggunakan aspek budaya. Budaya yang ketimuran perlu diajarkan pada remaja. e. Menyediakan sarana-sarana tempat remaja mengaktualisasikan bakat dan potensi

Pacaran yang Sehat dan Bertanggung Jawab


1.

2.

3.

4.

5.

6.

Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain. Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara

You might also like