Professional Documents
Culture Documents
MKJI 1997
Masalah-masalah yang akan di analisis:
MKJI 1997
Data masukan:
Kondisi geometri dan lingkungan Fase Sinyal Arus jenuh dasar (So) Faktor Penyesuaian Perbandingan arus lalu lintas dengan arus jenuh (FR) Waktu siklus dan waktu hijau Kapasitas Keperluan untuk Perubahan
MKJI 1997
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
Geometri Arus lalu lintas Model dasar Penentuan Waktu sinyal Kapasitas dan derajat kejenuhan Perilaku Lalu Lintas
Geometri
Berisi tentang informasi lebar jalan, lebar bahu jalan, lebar median dan arah untuk tiap lengan simpang. Kondisi lingkungan ada tiga tipe, yaitu: komersial, pemukiman dan akses terbatas.
Waktu siklus yang telah disesuaikan (c) berdasarkan waktu hijau yang diperoleh dan telah dibulatkan dan waktu hilang (LTI) dihitung dengan rumus : c = g + LTI
c : waktu hijau (detik) LTI : total waktu hilang per siklus (detik) g : total waktu hijau (detik)
Model Dasar
Kapasitas (C) dari suatu pendekat simpang bersinyal dapat dinyatakan sebagai berikut :
C = S x g/c
Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam) S = Arus Jenuh, yaitu arus berangkat rata-rata dari antrian dalam pendekat selama sinyal hijau (smp/jam hijau) G = Waktu hijau (det) c = Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk urutan perubahan sinyal yang lengkap (yaitu antara dua awal hijau yang berurutan pada fase yang sama)
Keterangan :
= Waktu siklus sinyal (detik) = Jumlah waktu hilang per siklus (detik) = Arus dibagi dengan arus jenuh (Q/S) = Nilai FR tertinggi dari semua pendekat yang berangkat pada suatu sinyal FRcrit = Rasio arus simpang = Jumlah crit FR dari semua fase pada siklus tersebut c LTI FR FRcrit
C = S x g/c
Derajat kejenuhan (DS) diperoleh dari :
DS = Q/C = (Q x c) / (S x g)
Formulir MKJI
SIG I SIG II SIG III SIG IV SIG V : Geometrik, Pengaturan Lalulintas, Lingkungan : Arus lalulintas : Waktu antar hijau, Waktu hilang : Penentuan waktu sinyal, Kapasitas : Panjang antrian, Jumlah kendaraan terhenti, Tundaan