You are on page 1of 2

Universitas Indonesia Press

REFRAKTOMETER

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20.

Setiap zat memiliki konsentrasi sendiri-sendiri. Konsentrasi zat dapat diubah dengan menambahkan zat terlarut atau pelarutnya sendiri. Penambahan zat tidak dilakukan dengan sembarangan, melainkan dengan perhitungan tertentu agar mendapatkan konsentrasi yang diperlukan.
Kebanyakan obyek yang dapat kita lihat, tampak karena obyek itu memantulkan cahaya ke mata kita. Pada pantulan yang paling umum terjadi, cahaya memantul ke semua arah, disebut pantulan baur. Sebuah buku di atas meja yang disinari oleh hanya sebuah sumber titik cahaya dapat dilihat dari segenap penjuru ruangan. Supaya lebih tegas misalkan suatu zat adalah udara dan yang di bawah air. Tempuhan cahaya dilukiskan sebagai seberkas sinar akan terlihat jelas jika ada asap atau debu di udara, dan jika air itu mengandung sedikit bahan celup fluoresen. Sebagian dari cahaya yang dating akan dipantulkan oleh permukaan tersebut dan sebagian lagi akan terus ke dalam air atau membias. Arah sinar datang, sinar pantul dan sibar bias ini diperinci atas dasar besar sudut yang dibentuknya dengan garis yang tegak lurus pada permukaan di titik datang. Untuk keperluan ini cukuplah kita melukiskan satu sinar saja, sekalipun cahaya yang terjadi dari satu sinar saja mustahil ada atau hanya merupakan abstraksi geometrikal saja (Sears. 1994: 901-902). Sistematika dalam menganalisa secara kualitatif suatu senyawa organik meliputi beberapa langkah pengerjaan, antara lain: a. Melihat sifat fisisnya. b. Analisis elementer. c. Reaksi identifikasi gugus fungsional. d. Analisis kromatografi. Dengan mengumpulkan data-data mengenai sifat fisis dari suatu senyawa lebih mudah untuk melakukan

Nasril, Refraktometer, 2008

Page 1

Universitas Indonesia Press analisa senyawa tersebut, karena dapat menggolongkannya ke dalam golongan senyawa tertentu yang sesuai sifat-sifatnya. Sifat fisis dapat diperiksa antara lain, warna, bau, kelarutan, kekentalan, titik leleh, titik didih, indeks bias dan berat jenis. Kecepatan merambat gelombang cahaya tidak sama dalam semua media, oleh karena itu apabila suatu berkas cahaya akan dibiaskan, sudut datang tidak sama dengan sudut bias. Besar sudut datang dengan sudut bias bergantung pada berat jenis, temperatur, dan macam media yang dilewati serta panjang gelombang cahaya datang. Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias disebut indeks bias senyawa tersebut. Nd = sinus sudut dating / sinus sudut bias = sin I / sin p

Nasril, Refraktometer, 2008

Page 2

You might also like