You are on page 1of 11

BAB VII TATA LETAK (LAY OUT) PABRIK

Dalam suatu pabrik, tata letak (layout) dari fasilitas produksi dan area kerja merupakan elemen dasar yang sangat penting dari kelancaran proses produksi. Pengaturan layout didalam pabrik merupakan aktivitas yang sangat vital dan sering muncul berbagai macam permasalahan didalamnya. Masalah yang paling utama adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas produksi tersebut telah dibuat sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai suatu proses produksi yang paling efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara optimal. Tujuan utama dalam desain layout pabrik ini pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain meliputi elemen-elemen biaya sebagai berikut : 1. Biaya konstruksi dan instalasi fasilitas produksi 2. Biaya pemindahan bahan (material handling costs) 3. Biaya produksi, maintenance costs, safety costs, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi (inventory in-process costs) Lebih spesifik lagi, desain layout pabrik yang baik bisa memberikan beberapa keuntungan dalam sistem produksi, yang antara lain adalah : 1. Menaikkan output produksi 2. Mengurangi waktu tunggu operasi produksi (delay) 3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling) Secara umum bisa dibilang bahwa desain layout pabrik ini ikut menentukan efisiensi dalam proses produksi dan ikut mempengaruhi berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu industri. Disamping itu pengaturan desain layout pabrik yang baik dapat mempermudah dalam proses pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan ulang layout pabrik jika ada rencana perluasan pabrik dikemudian hari.

62

63

A. Tata Letak Mesin dan Peralatan Proses

Gambar 7.1 Tata Letak Mesin Pembuatan Sohun Midro Keterangan: 1 = Screw Conveyor 2 = Mixer 3 = Boiling Tank 4 = Ekstuder 5 = Cutter 6 = Dryer 7 = Cooling Box 8 = Packing Machine

64

Gambar 7.2 Tata Letak Mesin Pembuatan Bumbu Pasta Keterangan: 1 = Cooking Tank 2 = Filler 3 = UV Sterilisasi Conveyor

65

B. Tata Letak Ruang

Gambar 7.3 Layout Pabrik

66

Tata letak umum PT FAATINDO dibuat sedemikian rupa dengan pertimbangan segala aspek. Ruang produksi diletakkan berdampingan dengan ruang penyimpanan bahan baku dimaksudkan untuk mempermudah jalannya proses produksi. Terdapat dua gerbang dalam pabrik, yaitu gerbang depan dan gerbang belakang yang masing-masing dilengkapi dengan pos satpam. Gerbang depan berfungsi untuk keluar masuknya karyawan dan tamu. Sedangkan gerbang belakang berfungsi untuk keluarnya barang atau produk. Ruang penyimpanan produk jadi diletakkan dekat dengan pintu keluar supaya memudahkan distribusi produk nantinya. Ruang kerja diletakkan di bagian tengah untuk memudahkan pengontrolan jalannya produksi dan jika ada kunjungan bisa langsung menuju ruang auditorium. Fasilitas-fasilitas di pabrik seperti masjid, kantin, koperasi, ruang serbaguna dan klinik tersedia untuk menunjang kelancaran kegiatan produksi dan mengefisienkan waktu istirahat karyawan. 1. Ruang Office

Gambar 7.4 Ruang Kerja Ruang kerja dibuat seperti gambar 7.4. Sekretaris diletakkan disamping pintu dimaksudkan apabila ada tamu yang ingin bertemu dengan atasannya dapat langsung bertanya dengan sekretarisnya. Ruang

67

pimpinan dibuat dengan ditambahkan sofa dan meja diperuntukan bagi tamu serta meja karyawan diletakkan berhadapan dengan sekretaris. 2. Ruang Rapat

Gambar 7.5 Ruang Rapat Ruang rapat dibuat untuk mendiskusikan permasalah yang nantinya timbul di perusahaan, baik masalah di dalam maupun di luarnya. Selain itu, adanya proyektor dimaksudkan untuk mendiskusikan presentasi untuk mmemajukan perusahaan tersebut. Dan adanya meja di pojok ruangan yang dilengkapi dengan meja minuman dimaksud untuk minum peserta rapat supaya tetap konsentrasi dengan presentasi maupun diskusinya. 3. Ruang Auditorium

Gambar 7.6 Auditorium

68

Ruang auditorium dibuat untuk presentasi jika ada kunjungan. Presentasi tersebut menjelaskan tentang pabrik ini secara keseluruhan. Diberi dua buah proyektor supaya peserta menjadi lebih fokus. Penempatan tempat sampah diletakkan disamping pintu supaya memudahkan peserta membuang sampah sebelum meninggalkan ruangan. 4. Kantin

Gambar 7.7 Kantin Kantin berada pada pojok pabrik, jauh dari tempat proses produksi supaya kenyamanan pada saat makan terjaga. Jika diletakan dekat dengan proses, selain bising dengan mesin, panas, juga polusi dari mesin akan mengganggu kenikmatan makan. 5. Masjid

Gambar 7.8 Masjid

69

Masjid dibangun dekat dengan kantor dan ruang proses produksi yang merupakan tempat berkumpulnya banyak orang. Tempat wudlu dibangun disamping masjid untuk memudahkan jamaah dalam

mensucikan diri sebelum sholat. Didalam masjid, shaf (tempat sholat) untuk jamaah pria dan wanitapun dipisah. Diharapkan tidak terlalu sulit untuk menjangkau masjid. 6. Ruang Ganti

(a) (b) Gambar 7.9 (a) Ruang ganti wanita (b) Ruang ganti pria Ruang ganti wanita dan ruang ganti pria dibuat sedemikian rupa supaya karyawan dapat berganti pakaian khusus produksi sebelum masuk ke dalam ruang produksi. Dibuat untuk digunakan sesuai fungsi masingmasing ruang ganti, baik wanita maupun pria. 7. Dapur dan Toilet

(a) (b) Gambar 7.10 (a) Dapur (b) Toilet

70

Dapur dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan para karyawan untuk membuat minum, selain itu juga bisa menikmati langsung di dapur karena sudah disediakan kursi dan meja. Hal ini dapat dilakukan untuk melepas penat karyawan selama bekerja. Toilet wanita dan toilet pria dibuat sedemikian rupa supaya karyawan dapat merapikan dirinya. Dibuat untuk digunakan sesuai fungsi masing-masing toilet, baik wanita maupun pria. 8. Ruang Produksi

Gambar 7.11 Ruang Produksi Secara keseluruhan, ruang produksi terdiri dari ruang pembuatan sohun dan bumbu pasta, ruang sanitasi, ruang karyawan, gudang penyimpanan bumbu, dan ruang operator mesin. Ruang karyawan digunakan karyawan untuk memakai pakaian GMP (Good

Manufacturing Practice) sebelum masuk ke proses produksi. Setelah itu karyawan akan melewati ruang sanitasi yang berfungsi untuk mensterilkan karyawan sebelum masuk ke ruang produksi. Karyawan akan mencuci tangan dengan sabun, dikeringkan, dan selanjutnya meyemprotkan alkohol 70% ke tangan. Ruang penyimpanan bahan baku sohun dan bumbu pasta diletakkan disamping line pembuatan sohun dan bumbu pasta

71

dimaksudkan supaya mempercepat dan mempermudah proses handling. Ruang produksi berdekatan dengan ruang penyimpanan bahan baku yang bertujuan untuk memudahkan jalannya produksi, menghemat waktu tunggu, serta memperkecil biaya penanganan (handling costs). Pada ruang produksi terdapat 4 line mesin pembuatan sohun dan 2 line mesin pembuatan bumbu pasta. Ruang operator mesin digunakan untuk mengontrol jalannya mesin-mesin pembuatan sohun dan bumbu pasta agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Ruang sanitasi dimaksudkan untuk

membersihkan karyawan sebelum masuk ke ruang produksi agar karyawan tersebut higienis pada saat proses produksi berlangsung. 9. Ruang Penyimpanan (Bahan Baku, Bahan Pembantu, Produk Akhir) a) Ruang Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Gambar 7.12 Penyimpanan Bahan Baku dan Bahan Pembantu Ruangan ini diletakkan sebelum ruang produksi. Didalamnya masih dipisahkan menjadi dua, yaitu bahan baku dan bahan pembantu. Ruang penyimpanan bahan baku berdekatan dengan ruang produksi yang bertujuan untuk memudahkan jalannya produksi, menghemat waktu tunggu, serta memperkecil biaya penanganan (handling costs). Kedua bahan tersebut nantinya akan keluar pada satu pintu yang sama dan menuju ruang produksi untuk diolah menjadi produk jadi yaitu sohun.

72

b) Ruang Penyimpanan Produk Akhir Ruang penyimpanan dibuat berdekatan atau setelah ruang produksi supaya memudahkan peletakan sekaligus penyimpanan produk jadi yang siap dipasarkan. Selain itu, peletakanya diletakkan berdekatan dengan pintu keluar supaya memudahkan pengangkutan produk jadi dan pendistribusiannya. Selain itu, disampingnya diberi pos penjagaan untuk mengatur dan mengecek supaya pendistribusian berjalan dengan pengawasan.

Gambar 7.13 Ruang Penyimpanan Produk Akhir

You might also like